BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
belakang
Kesehatan telah menjadi kebutuhan utama bagi setiap manusia
di dunia dalam menjalankan aktivitas hidup. Berdasarkan pengertiannya keadaan
sehat merupakan kondisi dimana seorang, sejahtera secara fisik, mental dan
sosial yang memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Artinya
apabila salah satu dari ketiga unsur tersebut tidak dalam kondisi yang baik
maka akan timbul suatu masalah atau gangguan kesehatan. Hal ini merugikan
penderita karena akan menurunkan produktifitas terhadap kehidupan pribadi dan
negaranya. Dengan demikian, perlu adanya suatu usaha-usaha untuk meningkatkan
derajat kesehatan.
Menanggapi hal tersebut, Hippocrates (460-377 SM)
muncul sebagai Bapak kedokteran yang menangani kasus kejadian sakit yang
menitik beratkan pada kuratif atau metode pengobatan dan penyembuhan.
Penyembuhan ini dilakukan setelah terjadi insiden sakit. Akan tetapi setelah
perkembangan zaman, penyembuhan melalui bidang kedokteran saja tidak cukup
berhasil dalam menyelesaikan masalah kesehatan di masyarakat. Setelah itu
muncullah metode preventif yang mengedepankan upaya-upaya pencegahan penyakit.
Hal ini dilakukan berdasarkan ilmu Epidemiologi atau ilmu mengenai distribusi,
frekuensi dan determinan masalah kesehatan yang terjadi di masyarakt serta
aplikasinya dalam memecahkan masalah kesehatan masyarakat.
Bidang epidemiologi lebih fokus pada pencegahan dan
pengendalian penyakit bukan pada teknik pengobatan sekunder dan tersier yang
ada dalam ilmu pengobatan tradisional.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Epidemiologi
Last (1998)
Studi tentang distribusi dan determinan
tentang keadaan atau kejadian yang berkaitan dengan kesehatan pada populasi
tertentu dan aplikasi studi untuk menanggulangi masalah kesehatan.
Mac Mahon (1970)
Epidemiologi adalah sebagai cabang
ilmu yang mempelajari penyebaran penyakit dan faktor-faktor yang menentukan
terjadinya penyakit pada manusia.
W.H. Frost (1927)
Epidemiologi adalah suatu ilmu yang
mempelajari timbulnya, distribusi, dan jenis penyakit pada manusia menurut
waktu dan tempat.
HIRSCH
(1883)\
Epidemiologi
adalah suatu gambaran kejadian, penyebaran dari jenis-jenis penyakit pada
manusia, pada saat tertentu di bumi dan kaitanya dengan kondisi eksternal
ABDEL
R OMRAN
Epidemiologi
sebagai suatu ilmu mengenai terjadinya dan distribusi keadaan kesehatn,
penyakit dan perubahan pada penduduk begitu juga determinannya serta akibat
yang terjadi pada kelompok penduduk.
B. Tujuan Epidemiologi
Secara umum, dapat dikatakan bahwa tujuan yang hendak
dicapai dalam mempelajari epidemiologi adalah memperoleh data frekuensi
distribusi dan determinan penyakit atau fenomena lain yang berkaitan dengan
kesehatan masyarakat. Data yang diperoleh dapat digunakan untuk memperoleh
informasi tentang penyebab penyakit, misalnya:
1.
Penelitian epidemiologis yang dilakukan pada kejadian luar
biasa akibat keracunan makanan dapat digunakan untuk mengungkapkan makanan yang
tercemar dan menemukan penyebabnya
2.
Penelitian epidemiologis yang dilakukan untuk mencari
hubungan antara karsinoma paru-paru dengan asbes
3.
Menetukan apakah hipotesis yang dihasilkan dari percobaabn
hewan konsisten dengan data epidemiologis. Misalnya, percobaan tentang
terjadinya karsinoma kandung kemih pada hewan yang diolesi tir. Untuk
mengetahui apakah hasil percobaan hewan konsisten dengan kenyataan pada
manusia, dilakukan analisis terhadap semua penderita karsinoma kandung kemih
lebih banyak terpajan oleh rokok dibandingkan dengan bukan penderita
4.
Memperoleh informasi yang dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam menyusun perencanaan, penanggulangan masalah kesehatan,
serta menentukan prioritas masalah kesehatan masyarakat; misalnya:
a.
Data frekuensi distribusi berbagai penyakit yang terdapat
dimasyarakat dapat digunakan untuk menyusun rencana kebutuhan pelayanan
kesehatan disuatu wilayah dan menentukan prioritas masalah
b.
Bila dari hasil penelitian epidemiologis diperoleh bahwa
insidensi tetanus neonatorum disuatu wilayah cukup tinggi maka data tersebut
dapat digunakan untuk menyusun strategi yang efektif dan efisien dalam
menggulangi masalah tersebut, misalnya dengan mengirirm petugas lapangan untuk memberikan
penyuluhan pada ibu-ibu serta mengadakan imunisasi pada ibu hamil
C. Ruang Lingkup Epidemiologi
1.
Subjek dan objek berupa
masalah kesehatan :
a.
Epidemiologi dan
pencegahan penyakit menular
Aplikasi
epidemiologi telah mampu membawa keberhasilan dalam pencegahan penyakit menular
misal: adanya imunisasi BCG maka penyakit campak tertanggulangi
b.
Epidemiologi dan
pencegahan penyakit tidak menular
Aplikasi
epidemiologi telah mampu membawa keberhasilan dalam pencegahan penyakit tidak
menular. Dalam hal ini adalah mencari beberapa faktor yang memegang peranan
dalam timbulnya berbagai penyakit tidak menular . misal: keracunan makanan
dapat di cari faktor yang menjadi penyebabnya
c.
Epidemiologi dalam klinik
Bentuk ini merupakan salah satu
bidang epidemiologi yang sedang dikembangkan oleh para klinisi yang bertujuan
untuk membekali para klinisi/ dokter tentang cara pendekatan masalah melalui
disilin ilmu epidemiologi. Dalam penggunaan epidemiologi klinik sehari-hari,
para petugas medis terutama para dokter sering menggunakan prinsip=prinsip
epidemiologi dalam menangani kasus secara individual. Mereka lebih berorientasi
pada penyebab dan cara mengatasinya terhadap kasus secara individu dan biasanya
tidak tertarik unutk mengetahui serta menganalisis sumber penyakit, cara
penularan dan sifat penyebarannya dalam masyarakat. Berbagai hasil yang
diperoleh dari para klinisi tersebut, merupakan data informasi yng sanat
berguna dalam analisis epidemiologi tetapi harus pula diingat bahwa
epidemiologi bukanlah terbatas pada data dan informasi saja tetapi merupakan
suatu disiplin ilmu yang memeliki metode pendekatan serta penerapannya secara
khusus
d.
Epidemiologi
kependudukan
Merupakan salah satu cabang ilmu
epidemiolgi yang menggunakan system pendekatan epidemiolgi dalam menganalisi
berbagai permasalahan yang berkaitan dengan bidang demografi serta
factor-faktor yang mempengaruhi berbagai
perubahan demografis yang terjadi didalam masyarakat. Sistem pendekatan
epidemiologi kependudukan tidak hanya memberikan analisis tentang sifat karakteristik
penduduk secara demografis dalam hubungannya dengan masalah kesehatan dan
penyakit dalam masyarakat tetapi juga sangat berperan dalam berbagai aspek
kependudukan serta keluarga berencana. Pelayanan melalui jasa, yang erat
hubungannya dengan masyarakat seperti pendidikan, kesejahteraan rakyat,
kesempatan kepegawaian, sangat berkaitan dengan keadaan serta sifat populasi
yang dilayani. Dalam hal ini peranan epidemiologi kependudukan sangat penting
untuk digunakan sebagai dasar dalam/ mengambil kebijakn dan dalam menyusun
perencanaan yang baik. Juga sedang
dikembangkan epidemiologi system reproduksi yang erat kaitannya dengan gerakan
keluarga berencana dn kependudukan.
e.
Epidemiologi
pengolahan pelayanan kesehatan
Bentuk ini merupakan salah satu system
pendekatan manajemen dalam menganalis masalah, mencari factor penyebab
timbulnya suatu maslah serta penyusunan pemecahan masalah tersebut secara
menyeluruh dan terpadu. Sisem pendekatan
epidemiologi dalam perencanaan kesehatan cukup banyak digunakan oleh para
perencana kesehatan baik dalam bentuk analisis situasi, penetuan prioritas
maupun dalam bentuk penilaian hasil suatu kegiatan kesehatan yang bersifat umum
maupun dengan sasaran khusus.
f.
Epidemiologi
lingkungan dan kesehatan kerja
Bentuk ini merupakan salah satu
bagian epidemioloi yang mempelajari serta mnganalisis keadaan kesehatan tenaga
kerja akibat pengaruh keterpaparan pada lingkubngan kerja, baik yang bersifat
fisik kimiawo biologis maupun social budaya, serta kebiasaan hidup para pekerja.
Bentuk ini sangat berguna dalam analisis tingkat kesehatan ekerja serta untuk
menilai keadaan dan lingkungan kerja serta penyakit akibat kerja.
g.
Epidemiologi kesehatan jiwa
Merupakan salah satu dasar
pendekatan dan analisis masalah gangguan jiwa dalam masyarakat, baik mengenai
keadan kelainan jiwa kelompok penduduk tertentu, maupun analisis berbagai
factor yang mempengaruhi timbulnya gangguan jiwa dalam masyarakat. Dengan
meningkatnya berbagai keluhan anggota masyarakat ang lebih banyak mengarh ke
masalah kejiwaan disertai dengan perubahan social masyarakat menuntut suatu car
pendekatan melalui epidemilogi social masyarakat menuntu suatu cara pendekatan
melalui epidemiologi social yang berkaitan dengan epidemiologi kesehatan jiwa,
mengingat bahwa dewasa ini gangguan kesehatan jiwa tidak lagi merupakan masalah
kesehaan individu saja, tetau telah merupakan masalah social masyarakat.
h.
Epidemiologi gizi
Dewasa ini banyak digunakan dalm
analisis masalah gizi masyarakat dimana masalah ini erat hubungannya dengan berbagai
factor yang menyangkut pola hidup masyarakat.
Pendekatan masalah gizi masyarakat melaui epidemiologi gizi bertujuan
untuk menganalisis berbagai factor yang berhubungan erat dengan timbulnya
masalah gizi masyarakat, baik yang bersifat biologis, dan terutama yang
berkaitan dengan kehidupan social masyarakat. Penanggulangan maslah gizi
masyarakat yang disertai dengan surveilans gizi lebih mengarah kepad
penanggulangan berbagai faktor yang berkaitan erat dengan timbulnya masalah
tersebut dalam masyarakat dan tidak
hanya terbatas pada sasaran individu atau lingkungan kerja saja.
D. Peran Epidemiologi dalam Kesehatan
1.
Mengidentifikasi faktor
faktor yang berperan dalam terjadinya penyakit atau masalah kesehatan dalam
masyarakat
2.
Menyediakan data yang
diperlukan untuk perencanaan kesehatan dan pengambilan keputusan
3.
Membantu melakukan
evaluasi terhadap program kesehatan yang sedang atau telah dilakukan. Bila dari
hasil evaluasi program tersebut dianggap tidak berhasil, maka dapat dihentikan
atau diubah dengan program lain. Misalnya program fogging untuk memberantas
nyamuk dewasa dapat diganti dengan menggalakan 3M (Menguras, Menutup sumber
air, mengubur setelah diketahui penyebabnya adalah perilaku penduduk.
4.
Mengembangkan
metodologi untuk menganalisis keadaan suatu penyakit dalam upaya
menanggulanginya
5.
Mengarahkan intervensi
yang diperlikan untuk menanggulangi masalah yang perlu dipecahkan.
E. Pengertian biostatistik
Biostatistik adalah data atau informasi yang berkaitan
dengan masalah kesehatan. Statistik kesehatan sangat bermanfaat untuk
kepentingan administratif, seperti merencanakan program pelayanan kesehatan,
menentukan alternatif penyelesaian masalah kesehatan, dan melakukan analisis
tentang berbagai penyakit selama periode waktu tertentu. Statistik kesehatan
dikenal dengan istilah “biostatistik”.
Biostatistik terdiri dari dua kata dasar yaitu bio dan statistik. Bio
berarti hidup, sedangkan statistik adalah kumpulan angka-angka. Sehingga secara
harfiah biostatistik adalah kumpulan angka-angka tentang kehidupan.
F. Jenis-Jenis Biostatistik
Statistik secara umum dibagi menjadi dua jenis yaitu
statistic deskriptif dan statistik inferensial.
1. Statistik Deskriptif
Kegiatan mulai dari pengumpulan data, pengolahan,
sampai mendapatkan informasi dengan jalan menyajikan dan analisis data yang
telah terkumpul. Tujuan dari statistik deskriptif adalah memberikan gambaran
tentang keadaan yang berkaitan dengan penyakit atau masalah kesehatan
berdasarkan data yang telah dikumpulkan. Untuk data numerik informasi yang
diberikan berupa perhitungan nilai tengah (mean, median, modus), nilai variasi.
Sedangkan untuk data kategori informasinya adalah nilai proporsi/persentase.
2. Statistik Inferensial /statistik Induktif
Tujuan dari statistik inferensial adalah untuk menarik
kesimpulan cirri-ciri populasi berdasarkan data yang diperoleh melalui sampel.
Statistik inferensial merupakan kumpulan cara atau metode yang dapat
mengeneralisasikan nilai-nilai dari sampel dikumpulkan menjadi nilai populasi.
Hal ini dilakukan dengan menggunakan teori estimasi atau uji hipotesis.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keadaan sehat merupakan kondisi dimana seorang,
sejahtera secara fisik, mental dan sosial yang memungkinkan hidup produktif
secara sosial dan ekonomi. Artinya apabila salah satu dari ketiga unsur
tersebut tidak dalam kondisi yang baik maka akan timbul suatu masalah atau
gangguan kesehatan
Epidemiologi
adalah sebagai cabang ilmu yang mempelajari penyebaran penyakit dan
faktor-faktor yang menentukan terjadinya penyakit pada manusia. Dengan adanya
epidemiologi diharapkan penyakit pada manusia dapat di identifikasi penyebaran
penyakitnya sehingga penyakit dapat segera ditangani.
DAFTAR PUSTAKA
Gita Sekar
Prihanti.2016. pengantar biostatistik,Malang:universitas muhammadiyah malang.
https://www.academia.edu/12334569/Konsep_Dasar_Statistika
https://edukasi.kompasiana.com/2012/10/25/pengertian-statistik-504292.html
http://cokroaminoto.blogetery.com/2010/02/18/manfaat-mempelajari-biostatistik-dalam-penyusunan-proposal-penelitian.
diakses, kamis 26 September 2013
http://organisasi.org/klasifikasi_jenis_dan_macam_data_pembagian_data_dalam_ilmu_eksak_sains_statistik_statistika.
Diakses, Minggu 13 Oktober 2013
Hastono Priyo Sutanto
dan Sabri Luknis. Statistik Kesehatan. PT Rajagrafindo Persada, Jakarta. 2011
No comments:
Post a Comment