DAFTAR ISI
A. Definisi Pengambilan Keputusan konsumen
B. Gaya Pengambilan Keputusan konsumen
C. Tahap -Tahap
Pengambilan Keputusan konsumen
D. Proses Pengambilan Keputusan konsumen
E. Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan konsumen
H. Pengambilan Keputusan dalam Berbagai Kondisi
J. Karakteristik Pengambil Keputusan dan Pengaruhnya bagi
Perusahaan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam setiap perusahaan atau organisasi untuk mencapai
tujuannya sering kali masalah juga datang. Karena tidak ada masalah yang tidak
terduga dalam melaksanakan proses untuk
mencapai tujuan. Ketika sedang ada masalah harus bisa menyelesaikan permasalahan
tersebut dengan baik. Dapat diselesaikan melalui komunikasi dan kerja sama yang
baik untuk mengambil keputusan yang tepat. Karena permasalahan yang ada tidak
hanya dari internal tetapi juga ada yang dari eksternal. Ketika menyelesaikan
masalah itu juga bisa menjadi tolak ukur keberhasilan karier manajemen.
Pengambilan keputusan juga termasuk ke dalam cara untuk
menyelesaikan masalah yang terjadi di dalam perusahaan atau organisasi. Di sini
seorang individu harus mampu berpikir kritis untuk memecahkan masalah. Karena
dalam menyelesaikan masalah sangat dibutuhkan individu yang berpikir kritis
untuk dapat menganalisis masalah tersebut. pengambilan keputusan juga tidak
hanya dipikirkan oleh satu individu saja tetapi juga bisa dalam berkelompok
dengan membangun komunikasi yang baik. Agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam
setiap pengambilan keputusan. Dengan ini di harapkan dapat mengambil keputusan
secepatnya tetapi juga tepat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Pengambilan Keputusan konsumen?
2.
Apa
saja yang ada dalam Pengambilan Keputusan konsumen?
3. Bagaimana konsep dalam pengambilan keputusan konsumen?
C. Tujuan Penulisan
Makalah
1. Agar dapat mengetahui yang di maksud dengan pengambilan
keputusan konsumen
2.
Agar
bisa memahami cara mengambil keputusan yang tepat
3. Dapat mengetahui konsep yang ada di pengambilan keputusan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Pengambilan Keputusan konsumen
Pengambilan
keputusan konsumen (consumer decision making ) adalah proses pengintegrasian
yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku
alternatif, dan memilih salah satu diantaranya. Secara umum, pengertian
pengambilan keputusan telah dikemukakan oleh banyak ahli, diantaranya adalah :
1.
Menurut
George R. Terry
Pengambilan
keputusan konsumen adalah pemilihan alternatif perilaku (kelakuan) tertentu
dari dua atau lebih alternatif yang ada.
2.
Menurut
S.P. Siagian
Pengambilan
keputusan konsumen adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat
alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan yang menurut perhitungan
merupakan tindakan yang paling tepat.
3.
Menurut
James A.F. Stoner
Pengambilan
keputusan adalah proses yang digunakan untuk memilih suatu tindakan sebagai
cara pemecahan masalah.
Dari definisi
di atas dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan itu adalah suatu cara yang digunakan untuk memberikan
suatu pendapat yang dapat menyelesaikan suatu masalah dengan cara / teknik
tertentu agar dapat lebih diterima oleh semua pihak terutama konsumen.
B. Gaya Pengambilan
Keputusan Konsumen
Secara teoritis ada 4 gaya pengambilan keputusan yang
biasanya dilakukan oleh seorang pemimpin. Keempat gaya tersebut adalah:
1.
Gaya
Direktif
-Cenderung
bersifat efisien, logis, pragmatis, dan sistematis dalam memecahkan masalah
-Berfokus
pada fakta dan penyelesaian masalah secara lebih cepat
-Cenderung
berfokus jangka pendek
-Gemar
menggunakan kekuasaan, ingin mengontrol, secara umum menggambarkan kekeuasaan
yang otokratik
2.
Gaya
Analitik
-Hasil
keputusan didasarkan atas inputan hasil analisis
-Lebih banyak
mempertimbangkan beragam informasi dan alternetif dibandingkan gaya direktif
-Pengambilan
keputusan diambil dalam jangka waktu agak lama
-Menggambarkan
pemimpin yang otokratik
3.
Gaya
Konseptual
-Memecahkan
masalah dengan pandangan yang luas
-Suka
mempertimbangkan banyak pilihan dan kemungkinan masa depan
-Melibatkan
banyak orang untuk memperoleh beragam informasi dan banyak menggunakan intuisi
dalam peng keputusan
-Berani
mengambil resiko dan seringkali menemukan solusi yang kreatif
-Ketidakpastian
dalam pengambilan keputusan
4.
Gaya
Perilaku
-Cenderung
bekerja dengan orang lain dan terbuka dalam pertukaran pendapat
-Cenderung menerima
saran, sportif dan bersahabat
-Suka
informasi yang verbal dan menghindari konflik serta peduli pada kebahagiaan org
lain
-Terkadang,
keputusannya tidak tegas dan sulit mengatakan tidak jika keputusan tersebut
akan berdampak kerugian pada orang lain.
C. Tahap -Tahap
Pengambilan Keputusan Konsumen
Tahap-tahap
pengambilan keputusan yaitu:
a. Mendefinisikan
masalah tersebut secara jelas dan gamblang, atau mudah untuk dimengerti.
b. membuat daftar
masalah yang akan dimunculkan, dan menyusunnya secara prioritas dengan maksud
agar adanya sistematika yang lebih terarah dan terkendali.
c. Melakukan identifikasi dari setiap masalah tersebut
dengan tujuan untuk lebih memberikan gambaran secara lebih tajam dan terarah
secara lebih spesifik.
d. Memetakan setiap masalah tersebut berdasarkan
kelompoknya masing-masing yang kemudian selanjutnya dibarengi dengan
menggunakan model atau alat uji yang akan dipakai.
e. Memastikan kembali bahwa alat ujian dipergunakan
tersebut telah sesuai dengan prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah yang berlaku
pada umumnya.
Simon (1960)
mengatakan, pengambilan keputusan berlangsung melalui empat tahap yaitu
intelligence, design, choice, dan implementation. Intelligence adalah proses
pengumpulan informasi yang bertujuan mengidentifikasi permasalahan. Design
adalah tahap perancangan solusi terhadap masalah. Choice adalah tahap mengkaji
kelebihan dan kekurangan dari berbagai macam alternatif yang ada dan memilih
yang terbaik. Implementation adalah tahap pengambilan keputusan dan melaksanakannya.
D. Proses Pengambilan
Keputusan konsumen
Menurut
Stephen Robbins dan Mary Coulter proses pengambilan keputusan merupakan
serangkaian tahap yang terdiri dari 8 langkah yang meliputi mengidentifikasi
masalah, mengidentifikasi kriteria keputusan, memberi bobot pada kriteria,
mengembangkan alternatif-alternatif, menganalisis alternatif, memilih satu
alternatif, melaksanakan alternatif tersebut, dan mengevaluasi efektivitas
keputusan. Pengambilan keputusan konsumen merupakan suatu proses yang terdiri
dari beberapa tahapan. Tahapan ini meliputi pengenalan kebutuhan, pencarian
informasi, evaluasi alternatif sebelum pembelian, pembelian, konsumsi, dan
evaluasi alternatif setelah melakukan pembelian (Engel,1995).
E. Faktor yang
Mempengaruhi Pengambilan Keputusan konsumen
1.
Internal
organisasi seperti ketersediaan dana, SDM, kelengkapan peralatan, teknologi,
dan sebagainya. Biasanya faktor ini berada di dalam suatu organisasi itu
sendiri untuk terciptanya suatu keputusan dalam organisasi.
2.
Eksternal
organisasi seperti keadaan sosial politik, hukum, dan sebagainya. Faktor ini
berasal dari luar yang terkait dalam organisasi.
3.
Ketersediaan
informasi yang diperlukan. Seberapa banyaknya informasi yang ada atau seberapa
lengkap dan akuratnya informasi yang didapatkan untuk menjadi pertimbangan
dalam pengambilan keputusan yang tepat.
4.
Kepribadian
dan kecakapan pengambil keputusan. Dalam faktor ini dibutuhkan kebijaksanaan
dan ketegasan dalam mengambil keputusan dengan tidak bersifat merugikan.
5.
Pengalaman
Pengalaman
seorang pembuat keputusan adalah hal yang sangat penting, karena banyaknya
pengalaman orang tersebut maka ia akan berani dalam menentukan keputusan. Hal
ini juga berkaitan terhadap keahlian yang dimiliki oleh pemimpin atau anggota
karena pengalaman yang pernah dialaminya.
Pengalaman juga dapat dijadikan suatu pelajaran dalam mengambil
keputusan yang tepat bagi
organisasi.
F. Perubahan dalam
Keputusan
Dampak perubahan keputusan dikelompokkan menjadi dua
kelompok perubahan yaitu:
a. Incremental change
Incremental change merupakan dampak perubahan keputusan
yang dapat diperkirakan berapa presentase perubahan yang akan terjadi
kedepannya berdasarkan data-data yang terjadi di masa lalu (historis).
b. Turbulence change
Turbulence
change merupakan pengambilan keputusan dalam kondisi perubahan yang sulit untuk
diperkirakan. Contohnya bencana alam, perubahan kondisi politik, dan
sebagainya. Walaupun data-data tersebut ada namun kejadian seperti itu belum
tentu memiliki kesamaan kondisi dan situasi seperti dulu. Contohnya seperti
jatuh dan bergantinya presiden di Irak baik sebelum Saddam Hussein maupun pada
saat Saddam Hussein ditangkap atau diturunkan posisinya dari presiden Irak
secara paksa oleh tentara Amerika dan sekutunya.
Data keputusan
yang terlalu lama sulit untuk dijadikan sebagai data prediksi ke depan dan jika
ke depan terlalu jauh untuk diprediksi maka ketepatan prediksi juga menjadi
bagian yang dilakukan hasilnya.
G. Kualitas Keputusan
Kualitas
merupakan mutu dari pekerjaan atau hasil yang telah dicapai dengan proses yang
dilakukan. Kualitas keputusan merupakan mutu yang dihasilkan dari hasil
keputusan yang telah diaplikasikan secara maksimal dan terlihat hasilnya secara
maksimal serta dinilai secara maksimal juga. Jika keputusan tersebut adalah
dipakai untuk bidang ilmu ekonomi, teknik, kedokteran, dan sosiologi maka itu
harus berlandaskan pada asas dan aturan-aturan pada bidang ilmu yang
bersangkutan dengan maksud nantinya selalu saja keputusan tersebut berpatokan dan
tetap berada pada koridor ilmu yang bersangkutan. Ini ditujukan dengan maksud
guna menghindari terjadinya tumpang tindih atau kekacauan dalam aplikasi
keputusan itu nantinya.
Kekacauan yang
sering timbul adalah pada saat setiap bidang tersebut tidak bergerak atau juga
tidak diberikan keleluasaan bergerak secara independen sesuai dengan garisnya.
Dan ini berdampak pada pembentukan keputusan yang tidak berlangsung secara
profesionalisme.
H. Pengambilan Keputusan
dalam Berbagai Kondisi
Secara umum
informasi yang masuk kadangkala terjadi dalam berbagai kondisi, seperti kondisi
pasti, kondisi tidak pasti, dan kondisi konflik. dalam kondisi pasti proses pengambilan
keputusan yang dilakukan adalah berlangsung tanpa ada banyak alternatif,
keputusan yang diambil sudah jelas pada fokus yang dituju. Teknik yang bisa
dipergunakan yaitu menggunakan program linier atau secara aljabar linear, dan
analisis jaringan kerja (secara critical path method/CPM dan Project evaluation
and review technique/PERT).
Pada kondisi
tidak pasti proses lahirnya keputusan lebih sulit atau lebih komplek dalam
artian keputusan yang dibuat belum diketahui nilai probabilitas atau hasil yang
mungkin diperoleh. Untuk menghindari timbulnya masalah sebaiknya melakukan
riset terlebih dahulu mencari informasi sebanyak mungkin dan mempergunakan
beberapa metode pengambilan keputusan yang paling sesuai dengan setiap kondisi
masalah yang mungkin timbul, seperti metode laplace (proses pengambilan
keputusan dengan asumsi bahwa probabilitas terjadinya berbagai kondisi adalah
sama besarnya), metode maximax (proses pengambilan keputusan dengan hanya
mengutamakan hasil yang paling optimistis dengan mengabaikan sisi lain yang
mungkin terjadi), metode maximin (proses pengambilan keputusan dengan memilih
alternatif yang minimalnya paling besar), metode regret (proses pengambilan
keputusan dengan didasari pada hasil keputusan yang maksimal berdasarkan data
pada masa lalu sebagai bahan perbandingannya), metode realisme (proses
pengambilan keputusan dengan menggabungkan metode maximax dan maximin).
Pada kondisi
konflik maka pengambilan keputusan yang dilakukan akan menimbulkan dampak yang
mungkin saja bisa merugikan salah satu pihak. Untuk menyelesaikan masalah
biasanya dilakukan pendekatan secara teori permainan dalam dunia bisnis
teraplikasi dalam bentuk tawar-menawar harga dan hingga terealisasinya suatu
kontrak atau kesepakatan.
I. Risiko Keputusan
Pengambilan
keputusan yang beresiko adalah dihasilkannya suatu keputusan yang mengandung
lebih dari satu kemungkinan hasil berdasarkan beberapa alternatif keputusan
yang diambil, dan karena terdapat beberapa alternatif maka otomatis terdapat
pula beberapa peluang yang sama besarnya. Untuk mengatasi resiko dalam suatu
organisasi baik yang bersifat profit maupun yang non profit adalah dengan
menerapkan manajemen resiko. Dalam manajemen risiko ini dibahas Bagaimana
mengelola resiko agar bisa memberikan keuntungan bukan sebaliknya, bahwa jika
resiko itu bisa dikelola secara sistematis maka ia akan memberikan keuntungan
yang sistematis juga begitu juga sebaliknya.
J. Karakteristik Pengambil
Keputusan dan Pengaruhnya bagi Perusahaan
Dalam
pengambilan keputusan ada faktor yang turut mempengaruhi yaitu karakteristik
sang pengambil keputusan. Karakteristik tersebut secara umum dapat dibagi menjadi
tiga yaitu:
a. Takut pada Risiko
Karakteristik seperti ini adalah dimana sang decision
maker sangat hati-hati terhadap keputusan yang diambilnya bahkan ia cenderung
begitu tinggi melakukan tindakan yang sifatnya menghindari resiko yang akan
timbul Jika keputusan diaplikasikan. Secara umum pebisnis yang berkarakter
seperti ini cenderung melakukan tindakan yang biasanya disebut dengan safety
player. Maka mereka penganut risk avoider cenderung sulit menjadi pemimpin dan
lebih banyak menjadi follower bukan seorang innovator. Namun yang harus kita
pahami bahwa hampir semua investor adalah bertipe penghindaran risiko, dalam
artian mereka tidak ingin menanggung resiko yang akan timbul dalam bentuk
kerugian yang akan timbul di kemudian hari.
b. Hati-Hati pada Risiko
Karakteristik seperti ini adalah dimana sang decision
maker sangat hati-hati atau begitu menghitung terhadap segala dampak yang akan
terjadi jika keputusan tersebut dilakukan. Namun bagi mereka yang menganut
karakteristik seperti ini dengan kecenderungan kehati-hatian yang begitu tinggi
maka biasanya setelah keputusan tersebut diambil ia tidak akan mengubahnya
begitu saja. Bagi kalangan bisnis mereka menyebut orang dengan karakter seperti
ini secara ekstrem sebagai tipe peragu.
c. Suka pada Risiko
Karakteristik seperti ini adalah tipe yang begitu suka
pada resiko. Karena bagi dia semakin tinggi resiko maka semakin tinggi pula
tingkat keuntungan yang akan diperolehnya. Prinsip seperti ini cenderung begitu
menonjol dan mempengaruhi besar terhadap setiap keputusan yang ia ambil, mereka
terbiasa dengan spekulasi dan itu pula yang membuat mereka karakteristik ini
selalu saja ingin menjadi pemimpin dan cenderung tidak ingin menjadi pekerja.
Mental risk seeker atau juga risk lover adalah mental yang dimiliki oleh
pebisnis besar yang umumnya dimiliki oleh para pemberontak dimana mereka mau
besusah-payah dengan keyakinan akan memperoleh kenikmatan setelah itu yaitu
berupa kemenangan.
Dari ketiga karakteristik mungkin karakter risk seeker
adalah yang paling begitu mendominasi Jika dilihat dari segi kedekatannya
dengan risiko, tapi jika dikaitkan dengan ruang lingkup aktivitas bisnis maka
mereka dengan latar belakang mental risk seeker cenderung lebih berani dan
tegas daripada yang lain, tentunya tidak terlepas dari muatan keputusan yang
dihasilkan yaitu fokus pada sasaran atau penuh perhitungan bukan hanya sekedar
spekulasi saja.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam pengambilan
keputusan konsumen harus bisa berpikir kritis dan dapat bertanggung jawab atas
apa yang sudah diambil risiko. Pengambilan keputusan konsumen merupakan suatu
cara yang digunakan untuk memberikan suatu pendapat yang dapat menyelesaikan
suatu masalah dengan cara agar dapat diterima oleh semua pihak terutama pihak
konsumen. Dapat menganalisis setiap permasalahan yang ada juga termasuk dalam
modal yang ada sebelum mengambil keputusan. Dalam setiap analisis dilakukan
secara menyeluruh agar bisa mengambil keputusan.
Pengambilan
keputusan terutama keputusan konsumen juga memiliki tahapan – tahapannya, lalu
proses dalam setiap pengambilan keputusan, kualitas keputusan, pengambilan
keputusan dalam berbagai kondisi, risiko keputusan, karakteristik pengambil
keputusan dan pengaruhnya bagi perusahaan, perubahan dalam keputusan.
B. SARAN
Dengan adanya
makalah pengambilan keputusan diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada
masyarakat khususnya para pelajar untuk mengetahui maksud dari ruang kelas,
serta diharapkan kepada para pelajar atau mahasiswa untuk mengamalkan ilmu yang
telah diberikan oleh dosen serta apa yang mereka pelajari pada saat kegiatan
belajar mengajar untuk diamalkan di kehidupan sekarang ataupun masa yang akan
datang.
DAFTAR PUSTAKA
FahmiIrham Pengantar
Manajemen Sumber Daya Manusia Konsep dan Kinerja.s.l.,Mitra Wacana Media,2016.
Hardius UsmanMsi. Teknik Pengambilan Keputusan.s.l.,Grasindo.
SariFebrina Metode Dalam Pengambilan Keputusan.s.l.,Deepublish,2018.
Wawan HermawanS.E.,M.T. Teori Pengambilan Keputusan.s.l.,Repository,2011.
http://degung-wira.blogspot.com/2012/10/4-gaya-pengambilan-keputusan.html
https://nindisabrina.wordpress.com/2015/04/30/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-pengambilan-keputusan/
https://feelinbali.blogspot.com/2013/09/manajemen-pengambilan-keputusan.html
No comments:
Post a Comment