Friday, 9 December 2022

MAKALAH ETIKA TERHADAP KEBIJAKSANAAN MORAL MANUSIA TERHADAP LINGKUNGAN

 

Daftar isi

 

KATA PENGANTAR........................................................................................... ii

DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN1.................................................................................... 1

A . Latar Belakang.......................................................................................... 1

B . Rumusan Masalah...................................................................................... 1

C . Tujuan Penelitian ...................................................................................... 1

 

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................ 2

A . Etika terhadap kebijaksanaan moral manusia terhadap lingkungan.......... 2          

B . Pengertian Etika Dan Moral Lingkungan ................................................. 3

C . Macam-Macam Etika................................................................................. 4

D  . Teori dan prinsip - prinsip etika lingkungan............................................. 5

E . Dasar etika dalam mewujudkan kesadaran manusia

terhadap  moral lingkungan ............................................................................ 6

F . Perilaku dan unsur etika moral terhadap.................................................... 8

 

BAB III PENUTUP............................................................................................... 10

A . Kesimpulan .............................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 11

  


BAB I

PENDAHULUAN

  A.Latar Belakang

     Pada umumnya manusia bergantung pada keadaan lingkungan disekitarnya yaitu berupa sumber daya alam yang dapat menunjang kehidupan sehari-hari.Sumber daya alam yang utama bagi manusia adalah tanah, air, dan udara.Tanah merupakan tempat manusia untuk melakukan berbagai kegiatan.Air sangat diperlukan oleh manusia sebagai komponen terbesar dari tubuh manusia.Untuk menjaga keseimbangan, air sangat dibutuhkan dengan jumlah yang cukup banyak dan memiliki kualitas yang baik.Selain itu, udara merupakan sumber oksigen yang alami bagi pernafasan manusia. Lingkungan yang sehat akan terwujud apabila manusia dan lingkungannya dalam kondisi yang baik.

  B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah mengenai Lingkungan adalah sebagai berikut :

1.  Pengertian etika dan moral  lingkungan?

2.  Jenis-jenis etika lingkungan?

3.  Teori etika lingkungan?

4. Macam - macam etika lingkungan?

5.  Prinsip-prinsip etika lingkungan?

6. ada 3 Dasar etika dalam mewujudkan kesadaran masyarakat?

7. Perilaku manusia terhadap lingkungan hidup?

8.  Penerapan etika lingkungan hidup?

C. Tujuan

      Supaya dapat menimbulkan kesadaan kita mengenai pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan,Lebih mencintai alam. Kita harus menyadari bahwa tumbuhan dan hewan juga makhluk hidup, yang harus kita perlakukan selayakanya, serta tidak mementingkan diri sendiri.

      Islam juga mengajarkan bahwa, kita tidak boleh merusak sesuatu dimuka bumi ini seperti lingkungan yang meliputi hewan dan tumbuhan.kita diajarkan untuk saling mengasihi dan melestarikan apa uang ada di dunia ini.

 

BAB I

PEMBAHASAN

  1. Etika terhadap kebijaksanaan moral manusia terhadap lingkungan

  Manusia  adalah penyebab utama dari rusaknya lingkungan. Tidak bisa disangkal bahwa berbagai macam masalah terkait lingkungan hidup, baik lingkup global maupun nasional. Semua bersumber dari perilaku manusia yang tidak beretika dan tak bermoral. Kasus-kasus pencemaran, penebangan hutan secara liar, dan kerusakan lingkungan, semua bersumber dari perilaku manusia yang tidak peduli dan tidak bertanggung jawab atas perbuatan yang telah dilakukan dan hanya mementingkan diri sendiri. Tentu ini kesalahan besar manusia yang sangat merugikan banyak orang..

     Etika dan moralitas merupakan dua kata yang memiliki makna yang sama. Namun penempatan keduanya yang berbeda dalam kehidupan manusia. Sering kali manusia menempatkan Etika dan moralitas di tempat yang salah sehingga banyak dari mereka yang salah kaprah terhadap pengertian etika dan moralitas sesungguhnya.

 Pengertian Etika Lingkungan

       Etika Lingkungan berasal dari dua kata, yaitu Etika dan Lingkungan. Etika berasal dari bahasa yunani yaitu “Ethos” yang berarti adat istiadat atau kebiasaan. Ada tiga teori mengenai pengertian etika, yaitu: etika Deontologi, etika Teologi, dan etika Keutamaan. Etika Deontologi adalah suatu tindakan di nilai baik atau buruk berdasarkan apakah tindakan itu sesuai atau tidak dengan kewajiban.Etika Teologi adalah baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan atau akibat suatu tindakan.Sedangkan Etika keutamaan adalah mengutamakan pengembangan karakter moral pada diri setiap orang. Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang mempengaruhi kelangsungan kehidupan kesejahteraan manusia dan makhluk hidup lain baik secara langsung maupun secara tidak langsung.Jadi, etika lingkungan merupakan kebijaksanaan moral manusia dalam bergaul dengan lingkungannya.etika lingkungan diperlukan agar setiap kegiatan yang menyangkut lingkungan dipertimbangkan secara cermat sehingga ,keseimbangan lingkungan tetap terjaga ,Oleh sebab itu sangat penting bagi kita untuk menjaga kelestarian lingkungan.

Hadits Tentang Pelestarian Lingkungan Hidup

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَغْرِسُ غَرْسًا أَوْ يَزْرَعُ زَرْعًا فَيَأْكُلُ مِنْهُ طَيْرٌ أَوْ إِنْسَانٌ أَوْ بَهِيمَةٌ إِلَّا كَانَ لَهُ بِهِ صَدَقَة.

Dari Anas bin Malik ra. Dia berkata: Rasulullah Saw bersabda

“Tidaklah seorang Muslim pun yang menanam atau bercocok tanam, lalu tanamannya itu dimakan oleh burung, atau orang, atau binatang, melainkan hal itu menjadi shadaqah baginya”. (HR. Bukhari)

  1. Pengertian Etika Dan Moral Lingkungan

            Secara etimologis etika berasal dari kata Yunani ethos yang berarti adat istiadat atau kebiasaan. Dalam konteks ini etika berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik terhadap masyarakat dan lingkungan. Kebiasaan hidup yang baik ini kemudian dijadikan aturan atau norma yang dikenal dan disebar luaskan dalam masyarakat. Intinya etika menyangkut baik atau buruknya perilaku manusia serta menentukan apa yang sekiranya baik untuk dilakukan dan apa yang buruk untuk dihindari.

     Sementara itu, moral lebih dipahami sebagai suatu prinsip atau kebiasaan yang berhubungan dengan perilaku benar atau salah. Prinsip ini terdapat dalam diri pribadi manusia, sehingga setiap orang bisa memiliki penilaian moral yang berbeda-beda.

     Dari pengertian keduanya, dapat dipahami bahwa etika lebih bersifat dan berlaku umum di masyarakat karena berkaitan dengan kelompok atau budaya tertentu yang mengakuinya. Sedangkan moral lebih bersifat personal, di mana setiap orang bisa memiliki prinsip moral tentang benar dan salah yang berbeda-beda. Sehingga moral tidak dapat digeneralisasi dari kepercayaan orang satu ke orang yang lain. Dan juga lebih kepada penempatan dalam mengimplementasikan makna yang terkandung di dalamnya di setiap kehidupan.

     Selanjutnya, perbedaan etika dan moral juga dapat ditinjau dari penggunaannya. Meskipun sama-sama berkaitan dengan penilaian baik dan buruk, namun etika dan moral digunakan dalam konteks yang berbeda. Etika biasanya digunakan untuk mengatur perilaku masyarakat agar dapat tercipta keteraturan. Sehingga di sini, etika akan berupa hal-hal baik yang harus dilakukan dan hal-hal buruk yang harus dihindari.Sedangkan moral, lebih mengacu pada prinsip benar dan salah tentang suatu hal. Di sini, setiap individu mempunyai prinsip kebenaran dan kesalahan yang dipercayainya. Namun prinsip benar dan salah pada yang dipercayai seseorang bisa berbeda dan tidak sama dengan prinsip benar dan salah yang dimiliki orang lain.

  1. Macam-Macam Etika

         Mengutip dari buku Etika Profesi Dan Aspek Hukum Bidang Kesehatan, ada 3 macam etika yang harus dipahami, untuk menentukan perilaku manusia. Berikut macam-macam etika:

1. Etika Deskriptif

     Adalah etika yang memberikan dasar sebagai acuan, untuk keputusan tentang perilaku atau sikap yang mau diambil. Macam etika ni berusaha secara kritis dan nasional untuk perilaku dan suatu nilai yang dikejar selama hidup.

2. Etika Normatif

     Merupakan etika yang menetapkan pola perilaku ideal, seharusnya dimiliki manusia dan memberikan nilai. Etika normatif memberikan norma sebagai dasar untuk tindakan yang akan diputuskan.

3. Metaetika atau Meta

     Kata Meta berasal dari bahasa Yunani yang artinya melebihi atau melampaui. Metaetika ini mempersoalkan tentang bahasa normatif, sehingga dapat diturunkan menjadi ucapan kenyataan. Fokus metaetika ini pada arti khusus dan bahasa etika.

«  Jenis-Jenis Etika Lingkungan

Etika Lingkungan disebut juga Etika Ekologi. Etika Ekologi selanjutnya dibedakan dan menjadi dua  yaitu etika ekologi dalam dan etika ekologi dangkal. Selain itu etika lingkungan juga dibedakan lagi sebagai etika pelestarian dan etika pemeliharaan. Etika pelestarian adalah etika yang menekankan pada mengusahakan pelestarian alam untuk kepentingan manusia, sedangkan etika pemeliharaan dimaksudkan untuk mendukung usaha pemeliharaan lingkungan untuk kepentingan semua makhluk.

1 . Ekologi dangkal (Shallaw ecology) merupakan paradigma yang menekankan pada aspek pemenuhan kebutuhan manusia. Konsep ini mendudukkan lingkungan sebagai sarana yang dimanfaatkan demi kebutuhan manusia. Dengan demikian, ekologi dangkal bersifat antroposentris dalam artian mendudukkan manusia sebagai makhluk superior yang punya wewenang bebas dalam melakukan eksploitasi dan pemanfaatan lingkungan demi kebutuhannya.

2 . Ekologi dalam (Deep ecology) merupakan etika yang memandang bahwa manusia merupakan bagian integral dari lingkungannya. Konsep ini menempatkan sistem etika baru dan memiliki implikasi positif dalam kelestarian alam. Etika Ekologi ini memiliki prinsip yaitu bahwa semua bentuk kehidupan memiliki nilai bawaan dan karena itu memiliki hak untuk menuntut penghargaan karena harga diri, hak untuk hidup dan hak untuk berkembang.  Premisnya adalah bahwa lingkungan moral harus melampaui spesies manusia dengan memasukkan komunitas yang lebih luas. Komunitas yang lebih luas disini maksudnya adalah komunitas yang menyertakan binatang dan tumbuhan serta alam.

Printah allah swt dalam al+ quran untuk melestarikan lingkungan :.

·         Allah dengan tegas berfirman dalam QS Al-A'raf:85, "Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah Tuhan memperbaikinya, yang demikian itu lebih baik bagimu jika betul-betul kamu orang-orang yang beriman."

 

·         Selain itu, Allah juga berfirman dalam QS. Al-Baqarah ayat 205,“Dan apabila ia berpaling (dari kamu), ia berjalan di bumi untuk Mengadakan kerusakan padanya, dan merusak tanam-tanaman dan binatang ternak, dan Allah tidak menyukaikebinasaan”.

  1. Teori dan prinsip - prinsip etika lingkungan.

a. Teori etika lingkungan

1. ANTROPOSENTRISME

      Antroposentrisme adalah teori lingkungan yang memandang manusia sebagai pusat dari alam semesta. Mengaggap bahwa manusia manusia dan kepentingannya sebagai nilai tertinggi, sehingga mengatakan bahwa nilai dan prinsip moral hanya berlaku bagi manusia sehingga etika hanya berlaku bagi manusia.Kewajiban dan tanggung jawab manusia terhadap alam merupakan perwujudan kewajiban dan tanggung jawab moral terhadap sesama manusia, bukan terhadap alam itu sendiri. Etika ini bersifat intrumentalistik artinya pola hubungan manusia dengan alam yaitu alam sebagai alat kepentingan manusia.

 

 

2. BIOSENTRISME

     Biocentrisme menganggap setiap kehidupan dan mahkluk hidup mempunyai nilai dan berharga pada dirinya sendiri. Mendasarkan moralitas keluhuran kehidupan, baik pada manusia ataupun makhluk hidup lainnya.Karena bernilai pada dirinya sendiri, kehidupan harus dilindungi. Untuk itu, dibutuhkan etika sebagai penuntun manusia dalam bertindak melindungi dan menjaga kehidupan.

3. EKOSENTRISME

Ekosentrisme merupakan kelanjutan dari teori etika lingkungan biosentrisme. Oleh karenanya teori ini sering disamakan begitu saja karena terdapat banyak kesamaan.Yaitu pada penekanannya atas pendobrakan cara pandang antroposentrisme yang membatasi pemberlakuan etika hanya pada komunitas manusia. Keduanya memperluas pemberlakuan etika untuk komunitas yang lebih luas.Selain tiga pemahaman tersebut, masih banyak pemahaman atau mazhab etika lingkungan lain.

Kepahaman etika lingkungan dalam perspektif “Barat” seperti yang dijelaskan di atas kadang kala gagal apabila diterapkan di negara yang mayoritas penduduknya beragama islam.Padahal islam secara implisit menyatakan bahwa menjaga lingkungan itu wajib hukumnya.  Pemberian pemahaman yang benar tentang pelestarian lingkungan berdasarkan islam harus terus dilakukan.

b.Prinsip etika lingkungan

1. Prinsip sikap hormat terhadap alam

2. Prinsip tanggung jawab

3. Prinsip solidaritas kosmis

4.  Prinsip kasih saying dan kepedulian terhadap alam

5. Prinsip tidak merugikan

  1. Dasar etika dalam mewujudkan kesadaran manusia terhadap  moral lingkungan

    Ada 3 dasar pendekatan etika lingkungan hidup di bawah ini dapat menjadi inspirasi.

1. Dasar Pendekatan Ekologis

     Memahami dengan baik keterkaitan yang luas antara tindakan manusia pada masa lalu, sekarang dan yang akan datang akan memberikan dampak yang tak diperkirakan.

Kerusakan lingkungan yang ada sekarang bisa jadi karena tindakan pendahulu kita yang tidak peduli terhadap lingkungan hidup, tindakan kita saat ini menentukan kondisi lingkungan yang akan datang, akan kah kita mengorbankan anak cucu dengan memberikan kondisi lingkungan yang lebih buruk.

2. Dasar Pendekatan Humanisme

Setara dengan pendekatan ekologis, pendekatan humanis menekankan pentingnya tanggung jawab kita untuk hak dan kesejahteraan manusia lain atas sumber daya.Dasar ini menjelaskan bahwa dalam melakukan eksploitasi sumber daya alam harus dilakukan secara bertanggung jawab, karena manusia yang lain juga memiliki hak dan kesejahteraan atas sumber daya tersebut. Pendekatan humanis mengingatkan agar manusia tidak serakah dalam menggunakan sumber daya alam yang ada.

3. Dasar Pendekatan Teologis

Merupakan dasar dari kedua pendekatan sebelumnya, bersumber dari agama dengan nilai-nilai luhur dan mulia ajarannya. Menunjukkan bagaimana alam sebenarnya diciptakan dan bagaimana fungsi manusia serta interaksi yang selayaknya terjalin antara alam dengan manusia.

     Dasar ini menjelaskan bahwa berbagai sumber agama mengajarkan manusia untuk harus menjaga keseimbangan alam, segala sesuatu yang diciptakan di bumi ini memiliki manfaat dan peranan masing-masing.

Didalam al - quran juga dijelaskan tentang rusaknya lingkungan : Allah firmankan dalam alquran surah Ar rum ayat 41yang berbunyi:

ظَهَرَ ٱلْفَسَادُ فِى ٱلْبَرِّ وَٱلْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِى ٱلنَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعْضَ ٱلَّذِى عَمِلُوا۟ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ

Artinya: “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). Katakanlah (Muhammad), “Bepergianlah di bumi lalu lihatlah bagaimana kesudahan orang-orang dahulu. Kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah).” (QS. Ar-rum: 41-42)

Ayat tersebut diturunkan untuk menegaskan bahwa ulah manusialah yang menjadi penyebab berbagai kerusakan yang terjadi di darat dan bahkan di laut.

 

 

 

  1. Perilaku dan unsur etika moral terhadap lingkungan

Beberapa unsur etika atau moral lingkungan yang perlu dipertimbangkan adalah sebagai berikut

 

1 .Etika lingkungan hidup sebaiknya etika keutamaan atau kewajiban? Etika keutamaan itu perlu karena yang kita butuhkan adalah manusia-manusia yang punya keunggulan perilaku. Sementara itu etika kewajiban, dalam arti pelaksanaan kewajiban moral, tidak bisa diabaikan begitu saja. Idealnya ialah, bahwa pelaksanaan keutamaan manusia Indonesia, bukan hanya demi kewajiban semata-mata, apalagi sesuai kewajiban.

2. Bila etika lingkungan hidup adalah etika normatif plus etika terapan, maka ada faktor lain yang mesti ikut dipertimbangkan, yaitu sikap awal orang terhadap lingkungan hidup, informasi, termasuk kerja sama multidisipliner dan norma-norma moral lingkungan hidup yang sudah diterima masyarakat (ingat akan berbagai) kearifan lingkungan hidup dalam masyarakat kita, yang dapat dikatakan sebagai “moral lingkungan hidup” (Bertens, 2000:295-300).

3. Etika lingkungan hidup tidak bertujuan menciptakan apa yang disebut sebagai eco-fascism (fasis lingkungan, pinjam istilah Ton Dietz, 1996). Artinya, dengan dan atas nama etika seolah-olah lingkungan hidup adalah demi lingkungan hidup itu sendiri. Dengan risiko apapun lingkungan hidup perlu dilindungi. Dari segi etika yang bertujuan melindungi lingkungan dari semua malapetaka bikinan manusia, hal itu tentu saja baik.

4. Ciri-ciri etika lingkungan hidup yang perlu diperhatikan adalah sikap dasar menguasai secara berpartisipasi, menggunakan sambil memelihara, belajar menghormati lingkungan hidup dan kehidupan, kebebasan dan tanggung jawab berdasarkan hati nurani yang bersih, baik untuk generasi sekarang maupun bagi generasi yang akan datang.

     Manusia harus melakukan penanaman moral atau etika dalam dirinya karena dengan memiliki etika yang baik terhadap lingkungan akan menumbuhkan partisipasi dalam  pemeliharaan lingkungan dimana pun berada. Dari analisis uraian tersebut dapat diduga bahwa terdapat hubungan positif antara etika lingkungan dengan partisipasi dalam pelestarian lingkungan.

Dalam menerapkan etika lingkungan harus memperhatikan empat hal, yaitu:

·         Manusia sebagai bagian dari lingkungan merupakan pelaku utama dalam pengelolan lingkungan, sehingga perlu menyayangi semua kehidupan dan lingkungannya selain dirinya sendiri.

·         Manusia sebagai bagian dari lingkungan merupakan pelaku utama dalam pengelolaan lingkungan, sehingga harus selalu berupaya untuk menjaga kelestarian, keseimbangan, dan keindahan alam.

·         Kebijakan penggunaan sumber daya alam terbatas, misalnya energi.

·         Lingkungan disediakan untuk semua makhluk hidup, bukan untuk manusia saja.

 

Contoh prilaku yang mencerminkan etika lingkungan :

v  membuang sampah pada tempatnya.

v  berusaha untuk tidak menggunakan kendaraan bermotor jika tempat yg dituju dekat.

v  mengurangi polusi.

v  tidak mengotori air.

v  menghemat air.

Karena faktor dominan manusia terhadap alam terutama kerusakan lingkungan yang ada maka Allah mengingatkan dalam surat Al a`raf ayat 56 :

 

وَلَا تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ بَعْدَ إِصْلَاحِهَا وَادْعُوهُ خَوْفًا وَطَمَعًا إِنَّ رَحْمَةَ اللَّهِ قَرِيبٌ مِنَ الْمُحْسِنِينَ

 

Artinya : “ Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi, sesudah Allah

memperbaikinya dan berdo`alah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.

Allah juga berfirman yang artinya: 

Dan tumbuh-tumbuhan dan pohon-pohonan kedua-duanya tunduk kepada-Nya" (QS.55/al-Rahman:6)

 

 

 

 

 

BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Manusia  adalah penyebab utama dari rusaknya lingkungan. Tidak bisa disangkal bahwa berbagai macam masalah terkait lingkungan hidup, baik lingkup global maupun nasional. Semua bersumber dari perilaku manusia yang tidak beretika dan tak bermoral. Kasus-kasus pencemaran, penebangan hutan secara liar, dan kerusakan lingkungan, semua bersumber dari perilaku manusia yang tidak peduli dan tidak bertanggung jawab.

Secara etimologis etika berasal dari kata Yunani ethos yang berarti adat istiadat atau kebiasaan hidup yang baik terhadap masyarakat dan lingkungan. Sementara itu, moral lebih dipahami sebagai suatu prinsip atau kebiasaan yang berhubungan dengan perilaku benar atau salah. Jenis - jenis etika lingkungan

1 . Ekologi dangkal (Shallaw ecology) merupakan paradigma yang menekankan pada aspek pemenuhan kebutuhan manusia.

2 . Ekologi dalam (Deep ecology) merupakan etika yang memandang bahwa manusia merupakan bagian integral dari lingkungannya.

•Prinsip etika lingkungan

1. Prinsip sikap hormat terhadap alam

2. Prinsip tanggung jawab

3. Prinsip tidak menebang pohon sembarangan

4.  Prinsip kasih saying dan kepedulian terhadap alam

Dari Anas bin Malik ra. Dia berkata: Rasulullah Saw bersabda

“Tidaklah seorang Muslim pun yang menanam atau bercocok tanam, lalu tanamannya itu dimakan oleh burung, atau orang, atau binatang, melainkan hal itu menjadi shadaqah baginya”. (HR. Bukhari)

 


Daftar pustaka

 

Hargrove, Eugene C.1989.Etika Lingkungan Dasar.Prentice Hall:New Jersey

Herimanto, Winarto.2010.Ilmu Sosial & Budaya Dasar.Jakarta:Bumi Aksara

Ruky, Achmad S.2000.Menjadi Manajer Internasiona. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Soeriaatmadja, R.E.2003.Ilmu Lingkungan.Bandung: ITB

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

No comments:

Post a Comment