Daftar isi
KATA PENGANTAR........................................................................................... ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN1.................................................................................... 1
A . Latar Belakang.......................................................................................... 1
B . Rumusan Masalah...................................................................................... 1
C . Tujuan Penelitian ...................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................ 2
A . Etika
terhadap kebijaksanaan moral manusia terhadap lingkungan.......... 2
B . Pengertian
Etika Dan Moral Lingkungan ................................................. 3
C . Macam-Macam
Etika................................................................................. 4
D . Teori dan prinsip - prinsip etika
lingkungan............................................. 5
E . Dasar
etika dalam mewujudkan kesadaran manusia
terhadap moral lingkungan ............................................................................ 6
F . Perilaku
dan unsur etika moral terhadap.................................................... 8
BAB III PENUTUP............................................................................................... 10
A . Kesimpulan .............................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 11
BAB
I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Pada umumnya manusia bergantung pada
keadaan lingkungan disekitarnya yaitu berupa sumber daya alam yang dapat
menunjang kehidupan sehari-hari.Sumber daya alam yang utama bagi manusia adalah
tanah, air, dan udara.Tanah merupakan tempat manusia untuk melakukan berbagai
kegiatan.Air sangat diperlukan oleh manusia sebagai komponen terbesar dari
tubuh manusia.Untuk menjaga keseimbangan, air sangat dibutuhkan dengan jumlah
yang cukup banyak dan memiliki kualitas yang baik.Selain itu, udara merupakan
sumber oksigen yang alami bagi pernafasan manusia. Lingkungan yang sehat akan
terwujud apabila manusia dan lingkungannya dalam kondisi yang baik.
B. Rumusan Masalah
Adapun
rumusan masalah mengenai Lingkungan adalah sebagai berikut :
1. Pengertian etika dan moral lingkungan?
2. Jenis-jenis etika lingkungan?
3. Teori etika lingkungan?
4.
Macam - macam etika lingkungan?
5. Prinsip-prinsip etika lingkungan?
6.
ada 3 Dasar etika dalam mewujudkan kesadaran masyarakat?
7.
Perilaku manusia terhadap lingkungan hidup?
8. Penerapan etika lingkungan hidup?
C. Tujuan
Supaya dapat menimbulkan kesadaan kita
mengenai pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan,Lebih mencintai alam.
Kita harus menyadari bahwa tumbuhan dan hewan juga makhluk hidup, yang harus
kita perlakukan selayakanya, serta tidak mementingkan diri sendiri.
Islam juga mengajarkan bahwa, kita tidak
boleh merusak sesuatu dimuka bumi ini seperti lingkungan yang meliputi hewan
dan tumbuhan.kita diajarkan untuk saling mengasihi dan melestarikan apa uang
ada di dunia ini.
BAB
I
PEMBAHASAN
- Etika terhadap kebijaksanaan
moral manusia terhadap lingkungan
Manusia
adalah penyebab utama dari rusaknya lingkungan. Tidak bisa disangkal
bahwa berbagai macam masalah terkait lingkungan hidup, baik lingkup global
maupun nasional. Semua bersumber dari perilaku manusia yang tidak beretika dan
tak bermoral. Kasus-kasus pencemaran, penebangan hutan secara liar, dan kerusakan
lingkungan, semua bersumber dari perilaku manusia yang tidak peduli dan tidak
bertanggung jawab atas perbuatan yang telah dilakukan dan hanya mementingkan
diri sendiri. Tentu ini kesalahan besar manusia yang sangat merugikan banyak
orang..
Etika dan moralitas merupakan dua kata
yang memiliki makna yang sama. Namun penempatan keduanya yang berbeda dalam
kehidupan manusia. Sering kali manusia menempatkan Etika dan moralitas di
tempat yang salah sehingga banyak dari mereka yang salah kaprah terhadap pengertian
etika dan moralitas sesungguhnya.
Pengertian Etika Lingkungan
Etika Lingkungan
berasal dari dua kata, yaitu Etika dan Lingkungan. Etika berasal dari bahasa
yunani yaitu “Ethos” yang berarti adat istiadat atau kebiasaan. Ada tiga teori
mengenai pengertian etika, yaitu: etika Deontologi, etika Teologi, dan etika
Keutamaan. Etika Deontologi adalah suatu tindakan di nilai baik atau buruk
berdasarkan apakah tindakan itu sesuai atau tidak dengan kewajiban.Etika
Teologi adalah baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan atau akibat
suatu tindakan.Sedangkan Etika keutamaan adalah mengutamakan pengembangan
karakter moral pada diri setiap orang. Lingkungan adalah segala sesuatu yang
ada di sekitar manusia yang mempengaruhi kelangsungan kehidupan kesejahteraan
manusia dan makhluk hidup lain baik secara langsung maupun secara tidak
langsung.Jadi, etika lingkungan merupakan kebijaksanaan moral manusia dalam
bergaul dengan lingkungannya.etika lingkungan diperlukan agar setiap kegiatan
yang menyangkut lingkungan dipertimbangkan secara cermat sehingga ,keseimbangan
lingkungan tetap terjaga ,Oleh sebab itu sangat penting bagi kita untuk menjaga
kelestarian lingkungan.
Hadits
Tentang Pelestarian Lingkungan Hidup
عَنْ
أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَغْرِسُ غَرْسًا أَوْ يَزْرَعُ زَرْعًا فَيَأْكُلُ
مِنْهُ طَيْرٌ أَوْ إِنْسَانٌ أَوْ بَهِيمَةٌ إِلَّا كَانَ لَهُ بِهِ صَدَقَة.
Dari
Anas bin Malik ra. Dia berkata: Rasulullah Saw bersabda
“Tidaklah
seorang Muslim pun yang menanam atau bercocok tanam, lalu tanamannya itu
dimakan oleh burung, atau orang, atau binatang, melainkan hal itu menjadi
shadaqah baginya”. (HR. Bukhari)
- Pengertian Etika Dan Moral
Lingkungan
Secara etimologis etika berasal
dari kata Yunani ethos yang berarti adat istiadat atau kebiasaan. Dalam konteks
ini etika berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik terhadap masyarakat dan
lingkungan. Kebiasaan hidup yang baik ini kemudian dijadikan aturan atau norma
yang dikenal dan disebar luaskan dalam masyarakat. Intinya etika menyangkut
baik atau buruknya perilaku manusia serta menentukan apa yang sekiranya baik
untuk dilakukan dan apa yang buruk untuk dihindari.
Sementara itu, moral lebih dipahami
sebagai suatu prinsip atau kebiasaan yang berhubungan dengan perilaku benar
atau salah. Prinsip ini terdapat dalam diri pribadi manusia, sehingga setiap
orang bisa memiliki penilaian moral yang berbeda-beda.
Dari pengertian keduanya, dapat dipahami
bahwa etika lebih bersifat dan berlaku umum di masyarakat karena berkaitan
dengan kelompok atau budaya tertentu yang mengakuinya. Sedangkan moral lebih
bersifat personal, di mana setiap orang bisa memiliki prinsip moral tentang
benar dan salah yang berbeda-beda. Sehingga moral tidak dapat digeneralisasi
dari kepercayaan orang satu ke orang yang lain. Dan juga lebih kepada
penempatan dalam mengimplementasikan makna yang terkandung di dalamnya di
setiap kehidupan.
Selanjutnya, perbedaan etika dan moral
juga dapat ditinjau dari penggunaannya. Meskipun sama-sama berkaitan dengan
penilaian baik dan buruk, namun etika dan moral digunakan dalam konteks yang
berbeda. Etika biasanya digunakan untuk mengatur perilaku masyarakat agar dapat
tercipta keteraturan. Sehingga di sini, etika akan berupa hal-hal baik yang
harus dilakukan dan hal-hal buruk yang harus dihindari.Sedangkan moral, lebih
mengacu pada prinsip benar dan salah tentang suatu hal. Di sini, setiap
individu mempunyai prinsip kebenaran dan kesalahan yang dipercayainya. Namun
prinsip benar dan salah pada yang dipercayai seseorang bisa berbeda dan tidak
sama dengan prinsip benar dan salah yang dimiliki orang lain.
- Macam-Macam Etika
Mengutip dari buku Etika Profesi Dan
Aspek Hukum Bidang Kesehatan, ada 3 macam etika yang harus dipahami, untuk
menentukan perilaku manusia. Berikut macam-macam etika:
1.
Etika Deskriptif
Adalah etika yang memberikan dasar sebagai
acuan, untuk keputusan tentang perilaku atau sikap yang mau diambil. Macam
etika ni berusaha secara kritis dan nasional untuk perilaku dan suatu nilai
yang dikejar selama hidup.
2.
Etika Normatif
Merupakan etika yang menetapkan pola
perilaku ideal, seharusnya dimiliki manusia dan memberikan nilai. Etika
normatif memberikan norma sebagai dasar untuk tindakan yang akan diputuskan.
3.
Metaetika atau Meta
Kata Meta berasal dari bahasa Yunani yang
artinya melebihi atau melampaui. Metaetika ini mempersoalkan tentang bahasa
normatif, sehingga dapat diturunkan menjadi ucapan kenyataan. Fokus metaetika
ini pada arti khusus dan bahasa etika.
« Jenis-Jenis
Etika Lingkungan
Etika
Lingkungan disebut juga Etika Ekologi. Etika Ekologi selanjutnya dibedakan dan
menjadi dua yaitu etika ekologi dalam
dan etika ekologi dangkal. Selain itu etika lingkungan juga dibedakan lagi
sebagai etika pelestarian dan etika pemeliharaan. Etika pelestarian adalah
etika yang menekankan pada mengusahakan pelestarian alam untuk kepentingan
manusia, sedangkan etika pemeliharaan dimaksudkan untuk mendukung usaha
pemeliharaan lingkungan untuk kepentingan semua makhluk.
1 . Ekologi dangkal (Shallaw ecology) merupakan
paradigma yang menekankan pada aspek pemenuhan kebutuhan manusia. Konsep ini
mendudukkan lingkungan sebagai sarana yang dimanfaatkan demi kebutuhan manusia.
Dengan demikian, ekologi dangkal bersifat antroposentris dalam artian
mendudukkan manusia sebagai makhluk superior yang punya wewenang bebas dalam
melakukan eksploitasi dan pemanfaatan lingkungan demi kebutuhannya.
2 . Ekologi dalam (Deep ecology) merupakan etika
yang memandang bahwa manusia merupakan bagian integral dari lingkungannya.
Konsep ini menempatkan sistem etika baru dan memiliki implikasi positif dalam
kelestarian alam. Etika Ekologi ini memiliki prinsip yaitu bahwa semua bentuk
kehidupan memiliki nilai bawaan dan karena itu memiliki hak untuk menuntut
penghargaan karena harga diri, hak untuk hidup dan hak untuk berkembang. Premisnya adalah bahwa lingkungan moral harus
melampaui spesies manusia dengan memasukkan komunitas yang lebih luas.
Komunitas yang lebih luas disini maksudnya adalah komunitas yang menyertakan
binatang dan tumbuhan serta alam.
Printah
allah swt dalam al+ quran untuk melestarikan lingkungan :.
·
Allah dengan tegas berfirman dalam QS
Al-A'raf:85, "Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah
Tuhan memperbaikinya, yang demikian itu lebih baik bagimu jika betul-betul kamu
orang-orang yang beriman."
·
Selain itu, Allah juga berfirman dalam
QS. Al-Baqarah ayat 205,“Dan apabila ia berpaling (dari kamu), ia berjalan di
bumi untuk Mengadakan kerusakan padanya, dan merusak tanam-tanaman dan binatang
ternak, dan Allah tidak menyukaikebinasaan”.
- Teori dan prinsip - prinsip
etika lingkungan.
a.
Teori etika lingkungan
1.
ANTROPOSENTRISME
Antroposentrisme adalah teori lingkungan
yang memandang manusia sebagai pusat dari alam semesta. Mengaggap bahwa manusia
manusia dan kepentingannya sebagai nilai tertinggi, sehingga mengatakan bahwa
nilai dan prinsip moral hanya berlaku bagi manusia sehingga etika hanya berlaku
bagi manusia.Kewajiban dan tanggung jawab manusia terhadap alam merupakan
perwujudan kewajiban dan tanggung jawab moral terhadap sesama manusia, bukan
terhadap alam itu sendiri. Etika ini bersifat intrumentalistik artinya pola
hubungan manusia dengan alam yaitu alam sebagai alat kepentingan manusia.
2.
BIOSENTRISME
Biocentrisme menganggap setiap kehidupan
dan mahkluk hidup mempunyai nilai dan berharga pada dirinya sendiri.
Mendasarkan moralitas keluhuran kehidupan, baik pada manusia ataupun makhluk
hidup lainnya.Karena bernilai pada dirinya sendiri, kehidupan harus dilindungi.
Untuk itu, dibutuhkan etika sebagai penuntun manusia dalam bertindak melindungi
dan menjaga kehidupan.
3.
EKOSENTRISME
Ekosentrisme merupakan
kelanjutan dari teori etika lingkungan biosentrisme. Oleh karenanya teori ini
sering disamakan begitu saja karena terdapat banyak kesamaan.Yaitu pada
penekanannya atas pendobrakan cara pandang antroposentrisme yang membatasi
pemberlakuan etika hanya pada komunitas manusia. Keduanya memperluas pemberlakuan
etika untuk komunitas yang lebih luas.Selain tiga pemahaman tersebut, masih
banyak pemahaman atau mazhab etika lingkungan lain.
Kepahaman etika
lingkungan dalam perspektif “Barat” seperti yang dijelaskan di atas kadang kala
gagal apabila diterapkan di negara yang mayoritas penduduknya beragama
islam.Padahal islam secara implisit menyatakan bahwa menjaga lingkungan itu
wajib hukumnya. Pemberian pemahaman yang
benar tentang pelestarian lingkungan berdasarkan islam harus terus dilakukan.
b.Prinsip
etika lingkungan
1.
Prinsip sikap hormat terhadap alam
2.
Prinsip tanggung jawab
3.
Prinsip solidaritas kosmis
4. Prinsip kasih saying dan kepedulian terhadap
alam
5.
Prinsip tidak merugikan
- Dasar etika dalam mewujudkan
kesadaran manusia terhadap moral
lingkungan
Ada 3 dasar pendekatan etika lingkungan
hidup di bawah ini dapat menjadi inspirasi.
1.
Dasar Pendekatan Ekologis
Memahami dengan baik keterkaitan yang luas
antara tindakan manusia pada masa lalu, sekarang dan yang akan datang akan memberikan
dampak yang tak diperkirakan.
Kerusakan
lingkungan yang ada sekarang bisa jadi karena tindakan pendahulu kita yang
tidak peduli terhadap lingkungan hidup, tindakan kita saat ini menentukan
kondisi lingkungan yang akan datang, akan kah kita mengorbankan anak cucu
dengan memberikan kondisi lingkungan yang lebih buruk.
2.
Dasar Pendekatan Humanisme
Setara dengan
pendekatan ekologis, pendekatan humanis menekankan pentingnya tanggung jawab
kita untuk hak dan kesejahteraan manusia lain atas sumber daya.Dasar ini
menjelaskan bahwa dalam melakukan eksploitasi sumber daya alam harus dilakukan
secara bertanggung jawab, karena manusia yang lain juga memiliki hak dan
kesejahteraan atas sumber daya tersebut. Pendekatan humanis mengingatkan agar
manusia tidak serakah dalam menggunakan sumber daya alam yang ada.
3.
Dasar Pendekatan Teologis
Merupakan dasar dari
kedua pendekatan sebelumnya, bersumber dari agama dengan nilai-nilai luhur dan
mulia ajarannya. Menunjukkan bagaimana alam sebenarnya diciptakan dan bagaimana
fungsi manusia serta interaksi yang selayaknya terjalin antara alam dengan
manusia.
Dasar ini menjelaskan bahwa berbagai
sumber agama mengajarkan manusia untuk harus menjaga keseimbangan alam, segala
sesuatu yang diciptakan di bumi ini memiliki manfaat dan peranan masing-masing.
Didalam
al - quran juga dijelaskan tentang rusaknya lingkungan : Allah firmankan dalam
alquran surah Ar rum ayat 41yang berbunyi:
ظَهَرَ
ٱلْفَسَادُ فِى ٱلْبَرِّ وَٱلْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِى ٱلنَّاسِ
لِيُذِيقَهُم بَعْضَ ٱلَّذِى عَمِلُوا۟ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
Artinya:
“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan
manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat)
perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). Katakanlah
(Muhammad), “Bepergianlah di bumi lalu lihatlah bagaimana kesudahan orang-orang
dahulu. Kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang mempersekutukan
(Allah).” (QS. Ar-rum: 41-42)
Ayat
tersebut diturunkan untuk menegaskan bahwa ulah manusialah yang menjadi
penyebab berbagai kerusakan yang terjadi di darat dan bahkan di laut.
- Perilaku dan unsur etika moral
terhadap lingkungan
Beberapa unsur etika
atau moral lingkungan yang perlu dipertimbangkan adalah sebagai berikut
1 .Etika lingkungan hidup sebaiknya etika keutamaan
atau kewajiban? Etika keutamaan itu perlu karena yang kita butuhkan adalah
manusia-manusia yang punya keunggulan perilaku. Sementara itu etika kewajiban,
dalam arti pelaksanaan kewajiban moral, tidak bisa diabaikan begitu saja.
Idealnya ialah, bahwa pelaksanaan keutamaan manusia Indonesia, bukan hanya demi
kewajiban semata-mata, apalagi sesuai kewajiban.
2. Bila etika lingkungan hidup adalah etika normatif
plus etika terapan, maka ada faktor lain yang mesti ikut dipertimbangkan, yaitu
sikap awal orang terhadap lingkungan hidup, informasi, termasuk kerja sama
multidisipliner dan norma-norma moral lingkungan hidup yang sudah diterima
masyarakat (ingat akan berbagai) kearifan lingkungan hidup dalam masyarakat
kita, yang dapat dikatakan sebagai “moral lingkungan hidup” (Bertens,
2000:295-300).
3. Etika lingkungan hidup tidak bertujuan
menciptakan apa yang disebut sebagai eco-fascism (fasis lingkungan, pinjam
istilah Ton Dietz, 1996). Artinya, dengan dan atas nama etika seolah-olah
lingkungan hidup adalah demi lingkungan hidup itu sendiri. Dengan risiko apapun
lingkungan hidup perlu dilindungi. Dari segi etika yang bertujuan melindungi
lingkungan dari semua malapetaka bikinan manusia, hal itu tentu saja baik.
4. Ciri-ciri etika lingkungan hidup yang perlu
diperhatikan adalah sikap dasar menguasai secara berpartisipasi, menggunakan sambil
memelihara, belajar menghormati lingkungan hidup dan kehidupan, kebebasan dan
tanggung jawab berdasarkan hati nurani yang bersih, baik untuk generasi
sekarang maupun bagi generasi yang akan datang.
Manusia harus melakukan penanaman moral
atau etika dalam dirinya karena dengan memiliki etika yang baik terhadap
lingkungan akan menumbuhkan partisipasi dalam
pemeliharaan lingkungan dimana pun berada. Dari analisis uraian tersebut
dapat diduga bahwa terdapat hubungan positif antara etika lingkungan dengan
partisipasi dalam pelestarian lingkungan.
Dalam
menerapkan etika lingkungan harus memperhatikan empat hal, yaitu:
·
Manusia sebagai bagian dari lingkungan
merupakan pelaku utama dalam pengelolan lingkungan, sehingga perlu menyayangi
semua kehidupan dan lingkungannya selain dirinya sendiri.
·
Manusia sebagai bagian dari lingkungan
merupakan pelaku utama dalam pengelolaan lingkungan, sehingga harus selalu
berupaya untuk menjaga kelestarian, keseimbangan, dan keindahan alam.
·
Kebijakan penggunaan sumber daya alam
terbatas, misalnya energi.
·
Lingkungan disediakan untuk semua
makhluk hidup, bukan untuk manusia saja.
Contoh
prilaku yang mencerminkan etika lingkungan :
v membuang
sampah pada tempatnya.
v berusaha
untuk tidak menggunakan kendaraan bermotor jika tempat yg dituju dekat.
v mengurangi
polusi.
v tidak
mengotori air.
v
menghemat air.
Karena
faktor dominan manusia terhadap alam terutama kerusakan lingkungan yang ada
maka Allah mengingatkan dalam surat Al a`raf ayat 56 :
وَلَا
تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ بَعْدَ إِصْلَاحِهَا وَادْعُوهُ خَوْفًا وَطَمَعًا إِنَّ
رَحْمَةَ اللَّهِ قَرِيبٌ مِنَ الْمُحْسِنِينَ
Artinya
: “ Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi, sesudah Allah
memperbaikinya
dan berdo`alah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan
(akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang
berbuat baik.
Allah
juga berfirman yang artinya:
Dan
tumbuh-tumbuhan dan pohon-pohonan kedua-duanya tunduk kepada-Nya"
(QS.55/al-Rahman:6)
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Manusia
adalah penyebab utama dari rusaknya lingkungan. Tidak bisa disangkal
bahwa berbagai macam masalah terkait lingkungan hidup, baik lingkup global
maupun nasional. Semua bersumber dari perilaku manusia yang tidak beretika dan
tak bermoral. Kasus-kasus pencemaran, penebangan hutan secara liar, dan
kerusakan lingkungan, semua bersumber dari perilaku manusia yang tidak peduli
dan tidak bertanggung jawab.
Secara
etimologis etika berasal dari kata Yunani ethos yang berarti adat istiadat atau
kebiasaan hidup yang baik terhadap masyarakat dan lingkungan. Sementara itu,
moral lebih dipahami sebagai suatu prinsip atau kebiasaan yang berhubungan
dengan perilaku benar atau salah. Jenis - jenis etika lingkungan
1 . Ekologi dangkal (Shallaw
ecology) merupakan paradigma yang menekankan pada aspek pemenuhan kebutuhan
manusia.
2 . Ekologi dalam (Deep ecology)
merupakan etika yang memandang bahwa manusia merupakan bagian integral dari
lingkungannya.
•Prinsip
etika lingkungan
1. Prinsip sikap hormat terhadap alam
2. Prinsip tanggung jawab
3. Prinsip tidak menebang pohon sembarangan
4. Prinsip
kasih saying dan kepedulian terhadap alam
Dari Anas bin Malik ra. Dia berkata: Rasulullah Saw
bersabda
“Tidaklah
seorang Muslim pun yang menanam atau bercocok tanam, lalu tanamannya itu
dimakan oleh burung, atau orang, atau binatang, melainkan hal itu menjadi
shadaqah baginya”. (HR. Bukhari)
Daftar pustaka
Hargrove, Eugene C.1989.Etika Lingkungan
Dasar.Prentice Hall:New Jersey
Herimanto, Winarto.2010.Ilmu Sosial & Budaya
Dasar.Jakarta:Bumi Aksara
Ruky, Achmad S.2000.Menjadi Manajer Internasiona.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Soeriaatmadja, R.E.2003.Ilmu Lingkungan.Bandung: ITB
No comments:
Post a Comment