MAKALAH
MENJADI
SEORANG PERAWATA YANG BERKOMUNIKASI DENGAN BAIK
KATA PENGANTAR
Puji
dan syukur saya panjatkan
kehadirat Allah SWT atas segala rahmat
serta kasih sayang dan karunia-Nya yang telah diberikan kepada seluruh
ciptaan-Nya, shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Nabi besar Muhammad
SAW.Alhamdulillah berkat kemudahan yang diberikan Allah SWT,
saya dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “MENJADI
SEORANG PERAWATA YANG BERKOMUNIKASI DENGAN BAIK”. Dalam Penyusunan makalah ini, saya banyak mengalami kesulitan dan hambatan, hal ini disebabkan oleh
keterbatasan ilmu pengetahuan yang saya miliki. saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi saya pada khususnya, dan bagi para pembaca pada
umumnya. Aamiin.
Saya sebagai
penyusun sangat menyadari bahwa dalam Penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran
yang ditujukan untuk membangun.
Lampoh Keude, September 2019
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1
A.
Latar Belakang............................................................................................. 1
B.
Tujuan dari Penulisan Makalah.................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................... 2
A.
Pengertian Komunikasi................................................................................ 2
B.
Fungsi Komunikasi....................................................................................... 3
C.
Tujuan Komunikasi yang Baik..................................................................... 3
D.
Syarat Berkomunikasi Dengan Baik............................................................ 3
E.
Prinsip Komunikasi yang Baik..................................................................... 4
F.
Faktor yang mendukung dan tidak mendukung komunikasi efektif........... 5
BAB III PENUTUP............................................................................................... 7
A.
Kesimpulan .................................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 8
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Komunikasi mempunyai banyak sekali makna dan sangat
bergantung pada konteks pada saat komunikasi dilakukan. Bagi beberapa orang,
komunikasi merupakan pertukaran informasi diantara dua orang atau lebih, atau
dengan kata lain; pertukaran ide atau pemikiran. Metodenya antara lain: berbicara dan mendengarkan atau menulis dan
membaca, melukis, menari, bercerita dan lain sebagainya. Sehingga dapat
dikatakan bahwa segala bentuk upaya penyampaian pikiran kepada orang lain,
tidak hanya secara lisan (verbal) atau tulisan tetapi juga gerakan tubuh atau
gesture (non-verbal), adalah komunikasi.
Komunikasi merupakan suatu proses karena melalui komunikasi
seseorang menyampaikan dan mendapatkan respon. Komunikasi dalam hal ini
mempunyai dua tujuan, yaitu: mempengaruhi orang lain dan untuk mendapatkan
informasi. Akan tetapi, komunikasi dapat digambarkan sebagai komunikasi yang
memiliki kegunaan atau berguna (berbagi informasi, pemikiran, perasaan) dan
komunikasi yang tidak memiliki kegunaan
atau tidak berguna (menghambat/blok penyampaian informasi atau perasaan).
Keterampilan berkomunikasi merupakan keterampilan yang dimiliki oleh seseorang
untuk membangun suatu hubungan, baik itu hubungan yang kompleks maupun hubungan
yang sederhana melalui sapaan atau hanya sekedar senyuman. Pesan verbal dan non
verbal yang dimiliki oleh seseorang menggambarkan secara utuh dirinya, perasaannya
dan apa yang ia sukai dan tidak sukai. Melalui komunikasi seorang individu
dapat bertahan hidup, membangun hubungan dan merasakan kebahagiaan.
B.
Tujuan dari
Penulisan Makalah
1.
Untuk mengetahui Pengertian dari Komunikasi
2.
Fungsi dari Komunikasi
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan,
ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Menurut Hovland dalam Effendy
(2005:10) komunikasi adalah proses mengubah perilaku orang lain. Seseorang
dapat mempengaruhi sikap, pendapat dan perilaku orang lain apabila terjalin
komunikasi yang komunikatif.
Komunikasi yang Baik yaitu komunikasi yang mampu menghasilkan
perubahan sikap (attitude change) pada orang lain yang bisa terlihat dalam
proses komunikasi. Komunikasi dengan orang lain kadang sukses atau efektif
mencapai maksud yang dituju, namun terkadang juga gagal. Adapun makna
komunikasi yang efektif menurut Effendy (2005) adalah komunikasi yang berhasil
menyampaikan pikiran dengan menggunakan perasaan yang disadari. Sedangkan
menurut Walter Lippman dalam Effendy (2005) bahwa komunikasi yang efektif
adalah komunikasi yang berusaha memilih cara yang tepat agar gambaran dalam
benak dan isi kesadaran dari komunikator dapat dimengerti, diterima bahkan
dilakukan oleh komunikan.
B.
Fungsi
Komunikasi
Telah disebutkan sebelumnya bahwa komunikasi yang dilakukan
oleh perawat adalah komunikasi yang berjenjang. Masing-masing jenjang
komunikasi tersebut memiliki fungsi sebagai berikut:
- Komunikasi
Intrapersonal
Digunakan
untuk berpikir, belajar, merenung, meningkatkan motivasi, introspeksi diri.
- Komunikasi
Interpersonal
Digunakan
untuk meningkatkan hubungan interpersonal, menggali data atau masalah,
menawarkan gagasan, memberi dan menerima informasi.
- Komunikasi
Publik
Mempengaruhi
orang banyak, menyampaikan informasi, menyampaikan perintah atau larangan umum
(publik).
C.
Tujuan
Komunikasi yang Baik
1.
Memberikan kemudahan dalam memahami pesan yang
disampaikan antara pemberi informasi dan penerima informasi sehingga bahasa
yang digunakan oleh pemberi informasi lebih jelas dan lengkap
2.
Dapat dimengerti dan dipahami dengan baik oleh
penerima informasi, atau komunikan.
3.
Agar pengiriman informasi dan umpan balik atau feed
back dapat seimbang sehingga tidak terjadi monoton.
4.
Dapat melatih penggunaan bahasa nonverbal secara baik.
5.
Menggerakan klien untuk melakukan atau merubah sesuatu
Secara singkat dapat kita katakan bahwa tujuan komunikasi
adalah mengharapkan pengertian, dukungan, gagasan, dan tindakan komunikator
dapat diterima oleh orang lain (komunikasi). Sebagai tenaga kesehatan yang
memiliki tanggungjawab sesuai dengan tugas dan wewenangnya. Komunikasi yang
dilakukan perawat bertujuan agar pelayanan keperawatan yang diberikan dapat
berjalan efektif. Kemampuan komunikasi yang efektif ini merupakan keterampilan
yang harus dimiliki oleh perawat professional..
D.
Syarat
Berkomunikasi Dengan Baik
Syarat-syarat
untuk berkomunikasi secara efektif antara lain :
1.
Menciptakan suasana yang menguntungkan.
2.
menggunakan bahasa yang mudah ditangkap dan dimengerti.
3.
pesan yang disampaikan dapat menggugah perhatian atau
minat di pihak komunikan.
4.
Pesan dapat menggugah kepentingan dipihak komunikan
yang dapat menguntungkannya.
5.
Pesan dapat menumbuhkan sesuatu penghargaan atau
reward di pihak komunikan.
E.
Prinsip
Komunikasi yang Baik
Agar komunikasi menghasilkan komunikasi yang efektif,
seseorang harus memahami prinsip-prinsip dalam berkomunikasi. Ada lima prinsip
komunikasi yang efektif yang harus dipahami. Lima prinsip tersebut disingkat
dengan REACH, yaitu Respect, Empathy, Audible, Clarity,dan Humble.Lima prinsip
komunikasi yang efektif itu adalah sebagai berikut:
- Respect
(sikap menghargai)
Respect
adalah sikap menghargai setiap individu yang menjadi sasaran pesan yang akan
kita sampaikan. Berarti rasa hormat & saling menghargai orang lain. Pada
prinsipnya, manusia ingin dihargai dan dianggap penting. Jika kita membangun
komunikasi dengan rasa dan sikap saling menghargai dan menghormati, maka kita
dapat membangun kerjasama.
- Empathy
(kemampuan mendengar)
Komunikasi
yang efektif akan dengan mudah tercipta jika komunikator memiliki sikap
empathy. Empathy artinya kemampuan seorang komunikator dalam memahami dan
menempatkan dirinya pada situasi atau kondisi yang dihadapi orang lain. Salah
satu prasyarat utama dalam memiliki sikap empati adalah kemampuan kita untuk
mendengarkan atau mengerti terlebih dulu sebelm didengarkan atau dimengrti oleh
orang lain. Dengan memahami dan mendengar orang lain terlebih dahulu, kita
dapat membangun keterbukaan dan kepercayaan yang kita perlukan dalam membangun
kerjasama atau sinergi dengan orang lain. Sikap empati akan memampukan kita
untuk dapat menyampaikan pesan (message) dengan cara dan sikap yang akan
memudahkan penerima pesan (receiver) menerimanya.
- Audible
(dapat didengarkan atatu dimengerti dengan baik)
Audible
mengandung arti dapat didengar atau dimengerti dengan baik. Jika empati berarti
kita harus mendengar terlebih dahuluataupun mampu menerima umpan balik dengan
baik, maka audible berarti pesan yang kita sampaikan dapat diterima oleh
penerima pesan. Penyampaian informasi agar mudah diterima dapat menggunakan
media yang cocok, sehingga penerima pesan betul-betul mengerti apa yang
disampaikan oleh pemberi informasi atau komunikator.
- Clarity
Clarity
adalah kejelasan dari pesan itu sendiri sehingga tidak menimbulkan multi
interpretasi atau berbagai penafsiran yang berlainan. Kesalahan penafsiran
dapat menimbulkan berbagai dampak yang tidak diinginkan. Clarity juga dapat
diartikan sebagai keterbukaan dan tranparansi. Harapannya dengan mengembangkan
sikap terbuka (tidak ada yang ditutupi atau disembunyikan), maka dapat
menimbulkan rasa percaya (trust) penerima pesan terhadap pemberi informasi.
- Humble
(rendah hati)
Humble
adalah sikap rendah hati untuk membangun rasa saling menghargai. Prinsip kelima
dalam membangun komunikasi yang efektif adalah sikap rendah hati. Sikap ini
merupakan unsur yang terkait dengan prinsip pertama. Untuk membangun rasa
menghargai orang lain biasanya didasari oleh sikap rendah hati yang kita
miliki.
F.
Faktor yang
mendukung dan tidak mendukung komunikasi efektif
Komunikasi adalah penyebab pertama masalah keselamatan pasien
(patient safety). Komunikasi merupakan proses yang sangat khusus dan berarti
dalam hubungan antar manusia. Komunikasi yang efektif yang tepat waktu, akurat,
lengkap, jelas, dan dipahami oleh penerima mengurangi kesalahan dan
meningkatkan keselamatan pasien.
- Faktor
yang dapat mendukung komunikasi efektif :
a.
Dalam profesi keperawatan komunikasi menjadi lebih
bermakna karena merupakan metoda utama dalam mengimplementasikan proses
keperawatan.
b.
Komunikator merupakan peran sentral dari semua peran
perawat yang ada.
c.
Kualitas komunikasi adalah faktor kritis dalam
memenuhi kebutuhan klien.
- Faktor
yang tidak mendukung komunikasi efektif :
a.
Tanpa komunikasi yang jelas, dapat memberikan
pelayanan keperawatan yang tidak efektif.
b.
Tidak dapat membuat keputusan dengan klien/keluarga.
c.
Tidak dapat melindungi klien dari ancaman
kesejahteraan.
d.
Tidak dapat mengkoordinasi dan mengatur perawatan
klien serta memberikan pendidikan kesehatan.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Komunikasi terapeutik merupakan tanggung jawab moral
seorang perawat. Komunikasi terapeutik bukanlah hanya salah satu upaya yang
dilakukan oleh perawat untuk mendukung proses keperawatan yang diberikan kepada
klien. Untuk dapat melakukannya dengan baik dan efektif diperlukan latihan dan
pengasahan keterampilan berkomunikasi sehingga efek terapeutik yang menjadi
tujuan dalam komunikasi terapeutik dapat tercapai.
Ketika seorang perawat berusaha untuk mengaplikasikan
pengetahuan yang ia miliki untuk melakukan komunikasi terapeutik, ia pada
akhirnya akan menyadari bahwa komunikasi terapeutik yang ia lakukan tidak hanya
memberikan khasiat terapeutik bagi pasiennya tetapi juga bagi dirinya sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Hilton.
A.P.(2004).Fundamental Nursing Skills. USA: Whurr Publisher Ltd
Kozier,et.al.(2004). Fundamentals of nursing ; concepts, process
and practice Seventh edition. United
States: Pearson Prentice Hall
Potter, P.A & Perry,
A.G.(1993). Fundamental of Nursing Concepts, Process and Practice. Third
edition. St.Louis: Mosby Year Book
Sears.M.(2004). Using
Therapeutic Communication to Connect with Patients.
http://www.NonviolentCommunication.com
Stuart, G.W & Sundeen
S.J.(1995). Pocket guide to Psychiatric Nursing. Third edition. St.Louis: Mosby
Year Book
Stuart, G.W & Sundeen
S.J.(1995). Principles and Practise of Psychiatric Nursing. St. Louis: Mosby
Year Book
Suryani.(2005). Komunikasi
Terapeutik; Teori dan Praktik. Jakarta: EGC
Taylor, Lilis &
LeMone.(1993). Fundamental of Nursing; the art and science of nursing care.
Third edition. Philadelphia: Lippincot-Raven Publication
No comments:
Post a Comment