Tuesday, 14 April 2020

ASUHAN KEPERAWATAN IMUNISASI PADA ANAK


ASUHAN KEPERAWATAN  IMUNISASI PADA ANAK


KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kehadirat Allah SWT, atas berkah, rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Asuhan Keperawatan dengan judul “Asuhan Keperawatan Imunisasi Pada Anak”.
Asuhan Keperawatan ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan Asuhan Keperawatan ini. Untuk itu penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan Asuhan Keperawatan ini.
Harapan penyusun semoga Asuhan Keperawatan ini dapat menambah wawasan dan pengalaman bagi para pembaca. Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi Asuhan Keperawatan ini agar menjadi lebih baik lagi.
Penyusun menyadari bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan Asuhan Keperawatan ini.




Penyusun

DAFTAR ISI

                                                                                                            Halaman
KATA PENGANTAR .................................................................................. ....... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................. ...... iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. ....... 1
A.    Latar Belakang...................................................................................... ....... 1
B.    Rumusan Masalah ................................................................................ ....... 1
C.    Tujuan .................................................................................................. ....... 1

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. ....... 2
A.    Pengertian Imunisasi.................................................................................... 2
B.    Manfaat Imunisasi........................................................................................ 2
C.    Jenis-jenis penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.......................... 2
D.    Jenis- Jenis Imunisasi.................................................................................... 6
E.     Jadwal Imunisasi.......................................................................................... 7

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN............................................................. 10
A.    Pengkajian.................................................................................................. 10
B.    Analisa  Data.............................................................................................. 15
C.    Daftar Diagnosa Keperawatan................................................................... 16
D.    Nursing Cace Plan...................................................................................... 17
E.     Catatan Perkembangan............................................................................... 19

BAB IV PENUTUP ...................................................................................... ..... 20
A.     Kesimpulan  ........................................................................................ ..... 20

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... ..... 21

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
      Menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, Imunisasi merupakan salah satu upaya untuk mencegah terjadinya penyakit menular yang merupakan salah satu kegiatan prioritas Kementerian Kesehatan sebagai salah satu bentuk nyata komitmen pemerintah untuk mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) khususnya untuk menurunkan angka kematian pada anak (Kementrian Kesehatan, 2017)
      Kegiatan Imunisasi diselenggarakan di Indonesia sejak tahun 1956. Mulai tahun 1977 kegiatan Imunisasi diperluas menjadi Program Pengembangan Imunisasi (PPI) dalam rangka pencegahan penularan terhadap beberapa Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) yaitu Tuberkulosis, Difteri, Pertusis, Campak, Polio, Tetanus serta Hepatitis B. Beberapa penyakit yang saat ini menjadi perhatian dunia dan merupakan komitmen global yang wajib diikuti oleh semua negara adalah eradikasi polio (ERAPO), eliminasi campak dan rubela dan Eliminasi Tetanus Maternal dan Neonatal (ETMN) (Kementrian Kesehatan, 2017)

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian imunisasi?
2.      Apa manfaat imunisasi?
3.      Apa saja jenis enyakit yang dapatdicegah dengan imunisasi?
4.      Apa saja jenis-jenis imunisasi?
5.      Bagaimana jadwal imunisasi?

C.    Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian imunisasi.
2.      Untuk mengetahui manfaat imunisasi.
3.      Untuk mengetahui jenis penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.
4.      Untuk mengetahui jenis-jenis imunisasi.
5.      Untuk mengetahui jadwal imunisasi.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.           Pengertian Imunisasi
Imunisasi merupakan salah satu cara pencegahan penyakit menular khususnya penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) yang diberikan kepada tidak hanya anak sejak bayi hingga remaja tetapi juga pada dewasa. Cara kerja imunisasi yaitu dengan memberikan antigen bakteri atau virus tertentu yang sudah dilemahkan atau dimatikan dengan tujuan merangsang sistem imun tubuh untuk membentuk antibodi. Antibodi menimbulkan atau meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif sehingga dapat mencegah atau mengurangi akibat penularan PD3I tersebut. (Depkes, 2016)
Vaksin adalah produk biologi yang berisi antigen berupa mikroorganisme yang sudah mati atau masih hidup yang dilemahkan, masih utuh atau bagiannya, atau berupa toksin mikroorganisme yang telah diolah menjadi toksoid atau protein rekombinan, yang ditambahkan dengan zat lainnya, yang bila diberikan kepada seseorang akan menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif terhadap penyakit tertentu. (Kemkes,2017)

B.            Manfaat Imunisasi
1.      Untuk anak: mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit, dan kemungkinan cacat atau kematian.
2.      Untuk keluarga: menghilangkan kecemasan dan psikologi pengobatan bila anak sakit. Mendorong pembentukan keluarga apabila orang tua yakin bahwa anaknya akan menjalani masa kanak-kanak yang nyaman.
3.      Untuk negara: memperbaiki tingkat kesehatan, menciptakan bangsa yang kuat dan berakal untuk melanjutkan pembangunan negara.

C.           Jenis-jenis penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
1.      TBC (Tuberculosis).
           Penularan penyakit TBC terhadap seorang anak dapat terjadi karena terhirupnya percikan udara yang mengandung kuman TBC. Kuman inii dapat menyerang berbagai organ tubuh, seperti paru-paru (paling sering terjadi), kelenjar getah bening, tulang, sendi, ginjal, hati, atau selaput otak (yang terberat). Pemberian imunisasi BCG sebaiknya dilakukan pada bayi yang baru lahir sampai usia 12 bulan, tetapi imunisasi ini sebaiknya dilakukan sebelum bayi berumur 2 bulan. Imunisasi ini cukup diberikan satu kali saja. Bila pemberian imunisasi ini “berhasil,” maka setelah beberapa minggu di tempat suntikan akan timbul benjolan kecil. Karena luka suntikan meninggalkan bekas, maka pada bayi perempuan, suntikan sebaiknya dilakukan di paha kanan atas. Biasanya setelah suntikan BCG diberikan, bayi tidak menderita demam.
2.      Difteri.
           Penyakit Difteri adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium
3.      Pertusis
           Penyakit Pertusis atau batuk rejan atau dikenal dengan “ Batuk Seratus Hari “ adalah penyakit infeksi saluran yang disebabkan oleh bakteri Bordetella Pertusis.
4.      Tetanus
           Penyakit tetanus merupakan salah satu infeksi yan berbahaya karena mempengaruhi sistim urat syaraf dan otot. Gejala tetanus umumnya diawali dengan kejang otot rahang (dikenal juga dengan trismus atau kejang mulut) bersamaan dengan timbulnya pembengkakan, rasa sakit dan kaku di otot leher, bahu atau punggung.
5.      Polio
           Gejala yang umum terjadi akibat serangan virus polio adalah anak mendadak lumpuh pada salah satu anggota geraknya setelah demam selama 2-5 hari.


6.      Influenza
           Influenza adalah penyakit infeksi yang mudah menular dan disebabkan oleh virus influenza, yang menyerang saluran pernapasan.
7.      Demam Tifoid
           Penyakit Demam Tifoid adalah infeksi akut yang disebabkan oleh Salmonella Typhi yang masuk melalui saluran pencernaan dan menyebar keseluruh tubuh (sistemik), Bakteri ini akan berkembang biak di kelenjar getah bening usus dan kemudian masuk kedalam darah sehingga meyebabkan penyebaran kuman dalam darah dan selanjutnya terjadilah peyebaran kuman kedalam limpa, kantung empedu, hati, paru-paru, selaput otak dan sebagainya.
8.      Hepatitis
           Penyakit hepatitis disebabkan oleh virus hepatitis tipe B yang menyerang kelompok resiko secara vertikal yaitu bayi dan ibu pengidap, sedangkan secara horizontal tenaga medis dan para medis, pecandu narkoba, pasien yang menjalani hemodialisa, petugas laboratorium, pemakai jasa atau petugas akupunktur.
9.      Meningitis
           Penyakit radang selaput otak (meningitis) yang disebabkan bakteri Haemophyllus influenzae tipe B atau yang disebut bakteri Hib B merupakan penyebab tersering menimbulkan meningitis pada anak berusia kurang dari lima tahun
10.  Pneumokokus
           Penyakit yang disebabkan oleh kuman pneumokokus sering juga disebut sebagai penyakit pneumokokus.
11.  MMR ((Mumps Measles Rubella)
a.       Mumps (parotitis atau gondongan)
           Penyakit mumps (parotitis) disebabkan virus mumps yang menyerang kelenjar air liur di mulut, dan banyak diderita anak-anak dan orang muda. Semakin tinggi usia penderita mumps, gejala yang dirasakan semakin hebat. Kebanyakan orang menderita penyakit mumps hanya sekali seumur hidup.
b.      Measles (campak)
           Penyakit measles (campak) disebabkan virus campak. Gejala campak yaitu demam, menggigil, serta hidung dan mata berair. Timbul ruam-ruam pada kulit berupa bercak dan bintil merah pada kulit muka, leher, dan selaput lendir mulut. Saat penyakit campak memuncak, suhu tubuh bisa mencapai 40oC.
c.       Rubella (campak Jerman)
           Penyakit rubella disebabkan virus rubella. Rubella mengakibatkan ruam pada kulit menyerupai campak, radang selaput lendir, dan radang selaput tekak. Ruam rubella biasanya hilang dalam waktu 2-3 hari. Gejala rubella berupa sakit kepala, kaku pada persendian, dan rasa lemas. Biasanya rubella diderita setelah penderita berusia belasan tahun atau dewasa. Bila bayi baru lahir atau anak balita terinfeksi rubella, bisa mengakibatkan kebutaan. Bila wanita hamil terinfeksi rubella, dapat mempengaruhi pertumbuhan janin. Bayi umumnya lahir dengan cacat fisik (buta tuli) dan keterbelakangan mental.
12.  Rotavirus
           Infeksi diare pada anak paling sering disebabkan karena infeksi rotavirus. Infeksi diare karena rotavirus ini sering diistilahkan muntaber atau muntah berak. Gejala infeksi rotavirus berupa demam ringan, diawali muntah sering, diare hebat, dan atau nyeri perut.
13.  Varisela
           Cacar air merupakan penyakit menular yang menimbulkan bekas bopeng di beberapa bagian tubuh. Penyakit yang disebabkan oleh virus varicella ini bisa dicegah dengan pemberian vaksin varicella.
14.  Hepatitis A
           Hepatitis A merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis tipe A dan menyerang sel-sel hati manusia. Setiap tahunnya di Asia Tenggara, kasus hepatitis A menyerang sekitar 400.000 orang per tahunnya dengan angka kematian hingga 800 jiwa. Sebagian besar penderita hepatitis A adalah anak-anak.

D.                Jenis- Jenis Imunisasi
1.      Imunisasi kekebalan tubuh ada 2 macam, yaitu:
a.       Imunisasi aktif
b.      Imunisasi pasif
2.      Imunisasi Berdasarkan Sifat Penyelenggaraannya
Berdasarkan sifat penyelenggaraannya, imunisasi dikelompokkan menjadi :
a.       Imunisasi program
b.      Imunisasi Program terdiri atas:
1)      Imunisasi rutin
                                                                                  i.            Imunisasi dasar
                                                                                ii.            Imunisasi lanjutan.
2)      Imunisasi tambahan
3)      Imunisasi khusus
c.       Imunisasi pilihan.
Imunisasi Pilihan dapat berupa Imunisasi terhadap penyakit:
pneumonia dan meningitis yang disebabkan oleh
pneumokokus;
§  diare yang disebabkan oleh rotavirus;
§  influenza;
§  cacar air (varisela);
§  gondongan (mumps);
§  campak jerman (rubela);
§  demam tifoid;
§  hepatitis A;
§  kanker leher rahim yang disebabkan oleh Human Papillomavirus;
§  Japanese Enchephalitis;
§  herpes zoster;
§  hepatitis B pada dewasa
§  demam berdarah.
E.                 Jadwal Imunisasi
1.      Imunisasi Rutin
a.       Imunisasi dasar
Catatan :
-        Pemberian Hepatitis B paling optimal diberikan pada bayi <24 jam pasca persalinan, dengan didahului suntikan vitamin K1 2-3 jam sebelumnya, khusus daerah dengan akses sulit, pemberian Hepatitis B masih diperkenankan sampai <7 hari.
-        Bayi lahir di Institusi Rumah Sakit, Klinik dan Bidan Praktik Swasta, Imunisasi BCG dan Polio 1 diberikan sebelum dipulangkan.
-        Pemberian BCG optimal diberikan sampai usia 2 bulan, dapat diberikan sampai usia <1 tahun tanpa perlu melakukan tes mantoux.
-        Bayi yang telah mendapatkan Imunisasi dasar DPT-HBHib 1, DPT-HB-Hib 2, dan DPT-HB-Hib 3 dengan jadwal dan interval sebagaimana Tabel 1, maka dinyatakan mempunyai status Imunisasi T2.
-        IPV mulai diberikan secara nasional pada tahun 2016
-        Pada kondisi tertentu, semua jenis vaksin kecuali HB 0 dapat diberikan sebelum bayi berusia 1 tahun.
b.      Imunisasi Lanjutan
Jadwal Imunisasi Lanjutan pada Anak Bawah Dua Tahun
Catatan:
-        Pemberian Imunisasi lanjutan pada baduta DPT-HB-Hib dan Campak dapat diberikan dalam rentang usia 18-24 bulan
-        Baduta yang telah lengkap Imunisasi dasar dan mendapatkan Imunisasi lanjutan DPT-HB-Hib dinyatakan mempunyai status Imunisasi T3.
Jadwal Imunisasi Lanjutan pada Anak Usia Sekolah Dasar
Catatan:
-        Anak usia sekolah dasar yang telah lengkap Imunisasi dasar dan Imunisasi lanjutan DPT-HB-Hib serta mendapatkan Imunisasi DT dan Td dinyatakan mempunyai status Imunisasi T5.
Imunisasi Lanjutan pada Wanita Usia Subur (WUS)
Catatan:
-        Sebelum Imunisasi, dilakukan penentuan status Imunisasi T (screening) terlebih dahulu, terutama pada saat pelayanan antenatal.
-        Pemberian Imunisasi Td tidak perlu diberikan, apabila status T sudah mencapai T5, yang harus dibuktikan dengan buku Kesehatan Ibu dan Anak, kohort dan/atau rekam medis.


BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK
DENGAN IMUNISASI DASAR BCG DAN POLIO

A.    Pengkajian
1.    Identitas
a.    Bayi/anak
Nama                             : An. A
Tanggal lahir                  : 9 Januari 2017
Jenis kelamin                 : Laki-laki
Agama                           : Islam
Anak ke                         : I
Alamat                           : Asrama YON- ARMED 5 Kec. Cipanas Kab.                                                           Cianjur
Tanggal kunjungan        : 16 Januari 2017
Mad Rec.                       : 0521/I/2002

b.    Orang tua
Nama                             : An. R
Umur                             : 26 tahun
Agama                           : Islam
Pendidikan                    : SMA
Pekerkaan                      : TNI-AD
Suku Bangsa                  : Sunda/Indonesia
Alamat                           : Asrama YON- ARMED 5 Kec. Cipanas Kab.                                                Cianjur
2.      Keluhan utama
Mendapat kekebalan
3.    Riwayat penyakit klien
a.    Riwayat penyakit masa lalu
Klien berusia 7 hari belum pernah menderita penyakit apapun.
b.    Riwayat penyakit Sekarang
Klien berusia 7 hari dibawa oleh ibunya ke poliklinik ,Klien tidak menderita penyakit apapun sehingga ibu klien membawa ke poliklinik untuk mendapatkan imunisai BCG dan polio. Imunisasi ini merupakan imunisasi yang pertama untuk klien. Dengan diberikan imunisasi ini berarti mendapat kekebalan.
4.    Riwayat kesehatan keluarga
       Orang tua klien tidak menderita  penyakit keturunan, tidak sedang menderita penyakit menular dan berat, orang tua klien dalam keadaan sehat.  
5.    Riwayat kehamilan
a.    Pre natal
1)   Kehamilan : G1 P1 A0
2)   Penerimaan kehamilan : kehamilannya adalah yang pertama dan sangat dinantikannya.
3)   Gizi ibu selama mengandung : baik, ibu menyukai sayuran dan buah-buahan.
4)   Kesehatan ibu selama hamil : selama hamil, ibu tidak pernah menderita penyakit yang berat dan tidak mengalami pengobatan.
5)   Makanan yang dipantang : makanan pedas dan asam.
6)   Pertumbuhan / kenaikan BB selama hamil :
a)    Trisemester I        : 1 kg
b)   Trisemester II       : 5 kg
c)    Trisemester III     : 4 kg
7)   Keluhan selama hamil muda : mual-mual, terutama  bila makan nasi dan berlangsung sampai + 3 bulan.
8)   Obat-obatan yang pernah diminum : tablet fe dari bidan.
9)   Penyakit kehamilan : tidak ada.
10)    Imunisasi TFT :
a)    TFT umur kehamilan + 16 minggu
b)   TFT umur kehamilan + 20 minggu
2.    Natal
a)    Bayi waktu lahir ditolong oleh bidan di RS Sayang Cianjur
b)   Jenis persalinan normal.
c)    Keadaan waktu bersalin sehat.
d)   APGAR. Ibu menyatakan bahwa waktu lahir bayi langsung menangis kuat, tidak ada APGAR Score dan riwayat persalinan.
3.    Post natal
a)    Kesehatan ibu : baik
b)   Kesehatan bayi : baik
c)    Nutrisi (colustrum) : colustrum sudah keluar setelah persalinan meskipun baru sedikit-sedikit. Cara pemberian : beberapa jam setelah lahir.
d)   Redlek fiiologis
1)   Reflek moro              : ada
2)   Reflek sucking          : ada
3)   Reflek grosping        : ada
4)   Reflek roothing         : ada
5)   Reflek tonik-neck     : ada
6)   Reflek babinsky        : ada
6.    Pola kebutuhan sehari-hari
a.    Nutrisi
1)   Jenis susu yang diberikan : asi 
2)   Cara pemberian : langsung
3)   Umur mendapat makanan tambahan : klien belum mendapat makanan tambahan.
4)   Reaksi waktu mendapatkan asi : bayi menghisap dengan baik/kuat.
b.    Eliminasi
1)   Bak : + 13 x/24 jam warna kuning bau khas.
2)   Bab : 2 - 3 x/hari konsistensi lembek warna kuning.
c.    Istirahat dan tidur
1)   Tidur malam + 11 jam : hampir sepanjang malam tidur klien terbangun jika popoknya basah saat bak/bab dan akan tidur setelah minum asi.
2)   Tidur siang + 10 jam : klien tidur sepanjang hari, akan bangun bila lapar dan popoknya basah.
d.   Kebersihan
Bayi dimandikan oleh ibunya 2 x/hari dengan menggunakan air hangat dan sabun bayi yaitu pagi jam 08.00 dan sore jam 14.00 dan ibu selalu membersihkan secara langsung jika bayi bak/bab mengganti popoknya dengan yang bersih.
7.    Tumbuh kembang/post
a.    Motorik kasar : belum tampak
b.    Motorik halus : belum tampak
c.    Perkembangan bicara dan bahasa : klien akan menangis untuk mengungkapkan rasa tidak nyaman.
d.   Perkembangan emosi dan hubungan social : klien sesekali memandang orang yang menggendongnya/menatapnya.
8.    Riwayat imunisasi
Bayi belum mendapatkan imunisasi dasar.
9.    Kepribadian dan riwayat sosial
a.    Yang mengasuh/merawat anak : ibunya.
b.    Hubungan antar teman bermain : belum ada.
c.    Hubungan antar keluarga : belum tampak.
d.   Watak dasar anak : belum tampak.
10.    Pemeriksaan fisik
a.    Antropometri
1)   BB    : 3000 gr
2)   TB     : 34 cm
3)   LK    : 30 cm
4)   Lila    : 13 cm
5)   LD    : 30 cm
6)   LK    : 33 cm
b.    Tanda-tanda vital
1)   Suhu              : 36,5 0C
2)   Nadi              : 132 x/m
3)   Respirasi       : 46 x/m
c.    Pemeriksaan umum
1)   Kepala
Bentuk          : Bulat oval
Ubun kecil    : Belum menutup
Rambut tipis halus
Lesi tidak ada
2)   Mata              : Bentuk simetris, konjungtiva anaremis, sclera anikterik, cornea transparan jernih, pupil isokar, lensa jernih, kelopak mata dapat membuka dan menutup dengan baik.
3)   Hidung          : Mukosa lembab, septum simetris, bulu hidung ada tampak, secret tidak ada.
4)   Mulut            :           Warna bibir merah muda, lidah merah muda bersih, grai belum tampak pharinx tidak diperiksa.
5)   Telinga          : Bentuk dan besarnya simetris dan normal, daun telinga membuka keluar, tidak nampak benjolan, serumen tidak ada fungsi, klien akan menengok kearah tepukan bila di lakukan tepukan.
6)   Leher             : Gerakan leher dapat bergerak ke ka-ki/menoleh tidak ada pembesaran vena jugulonis oedema/lesi tidak ada.
7)   Dada             : Gerakan baru, tidak ada retraksi dada, bentuk simetris.
8)   Paru-paru      : Gerakan pernafasan tidak menggunakan alat ekrasi, pola teratur, frekwensi : 46 x/m, suara nafas varikuler.
9)   Abdoment     : Bentuk  simetris  warna  sama  dengan  seluruh tubuh, permukaan cembung, tali pusat sudah lepas, skatnik tidak ada, permukaan sanpel tidak ada massa, bunyi redup, bising usus (+) 7 x/m.
10)    Kulit              : Warna putih kemerahan, terdapat rambut halus pada muka.
11)    Kuku             :Bentuk agak cembung, kuku pendek.
12)    Aktremitas
              Atas              :Simetris, gerakan normal.
              Bawah           : Bentuk simetris, pergerakan baik.
13)    Genetalia       : Tidak ada kelainan, bentuk normal.
14)    Anus             : Tidak ada kelainan, normal.


11.    Reaksi hospitalisasi
       Klien berusia 7 hari, sehingga hanya menurut ibunya, klien menangis saat di timbang.
12.    Struktur keluarga
 








Keterangan   :                     Laki-laki
K
 
                               Perempuan
                               Klien
                               Meninggal
                               Tinggal satu rumah

B.     Analisa Data
NO
I
DATA
II
ETIOLOGI
MASALAH
1.
DS:     Ibu mengatakan bahwa usia bayi 7 hari dan belum mendapat imunisasi dasar, anaknya belum pernah sakit dan ibunya ingin anaknya di imunisasi.
DO  :   Anak belum di imunisasi
Anak belum mendapatkan imunisasi
Kebutuhan Pelayanan Imunisasi
2
DS  :   Ibu bertanya apa manfaat BCG dan polio serta kapan imunisasi selanjutnya akan dilakukan.
DO :    Ibu sering bertanya
Informasi yang akurat
Kurangnya pengetahuan ibu tentang imunisasi
C.  Daftar Diagnosa Keperawatan
1.    Kebutuhan akan pelayanan imunisasi berhubungan dengan bayi belum mendapat imunisasi dasar ditandai dengan :
DO  :      Anak belum di imunisasi
DS:        Ibu mengatakan bahwa usia bayi 7 hari dan belum mendapat imunisasi dasar, anaknya belum pernah sakit dan ibunya ingin anaknya di imunisasi.
2.    Kurangnya pengetahuan ibu tentang imunisasi berhubungan dengan informasi yang akurat ditandai dengan :
DO :       Ibu sering bertanya
DS  :      Ibu bertanya apa manfaat BCG dan polio serta kapan imunisasi selanjutnya akan dilakukan.





D.  Nursing Cace Plan

NO
I
DIAGNOSA KEPERAWATAN
II
TUJUAN
III
INTERVENSI
IV
RASIONALALISASI
V
IMPLEMENTASI
VI
EVALUASI
VII
1
Kebutuhan akan pelayanan
imunisasi berhubungan denganbayi belum mendapat imunisasiditandai dengan :
DO : Anak belum di imunisasi
DS : a. Ibunya mengatakan bahwa bayi berusia 7 hari dan blm mendapatkan imunisasi dasar, anaknya blm pernah sakit dan ibunya ingin anaknya di imunisasi.
        b. Ibu sering beratanya mengenai cara kerja imunisasi
Kebutuhan akan pelayananimunisasi terpenuhi dengankriteria :
- Tujuan jangka pendek : bayi mendapat imunisasi dasarBCG dan polio
- Tujuan jangka panjang : bayi terhindar dari penyakit TBC danpolio
1. Jelaskan prosedur pelaksanaanimunisasi pada ibu
2. Siapkan alat untuk imunisasiterdiri dari :
 - Kupet steril tertutup vaksin BCG
    - Spuit 3 cc
    - Kasa kecil untuk kapas alkohol
    - Vaksin polio dalam bentuk sabin
    - Bangkong berisi cairan desinfektan untuk tempat bekas pakai
    - Perlak dan alas
3. Suntikan vaksin BCG secara ICsebanyak 0,05 cc pd 1/3 lenganatas kanan dan teteskan vaksin polio sebanyak 2 tetes
1. Ibu dpt memahami prosedurpelaksanaan imunisasi
2. Persiapan alat yang memadaiakan memudahkan prosedurtindakan
3. Dosis BCG untuk bayi < 1 thn dan dosis polio. Bayi telah mendapatkan kekebalan.
1. Menjelaskan prosedur pelaksanaanimunisasi pada ibu. (Ibu paham mengenai Imunisasi)
2. Menyiapkan alat untuk imunisasi.
3. 6B (Benar pasien, Benar Obat, Benar Waktu, Benar Rute, Benar Dosis, Benar Dokumentasi).
 S  : Setelah mendapatkan imunisasi ibu mengatakan lebih tenang.
 O  : 6B (Benar pasien, Benar Obat, Benar Waktu, Benar Rute, Benar Dosis, Benar Dokumentasi).
 A  : Masalah teratasi sebagian
 P  : a. Menganjurkan ibu untuk melakukan    pemeriksaan rutin untuk bayi
      b. Tekankan ibu atas pentingnya ibu untuk imunisasi

2
Kurangnya pengetahuan ibu tentang imunisasi
DO : Ibu sering bertanya
DS : Ibu menanyakan apa manfaat BCG dan polio, kapan imunisasi selanjutnya akan dilakukan
Ibu dapat mengetahui tentangimunisasi dengan kriteria :
Tujuan jangka pendek
- Ibu mengerti semua penjelasan perawat
- Ibu telah tahu jadwal pemberianimunisasi
1. Kaji pengetahuan ibu
2. Jelaskan maksud dan tujuan
    Imunisasi
3. Jelasakan jadwal imunisasi
    Selanjutnya
1. Untuk mengetahui kemampuanibu dlm pemahaman tentang imunisasi
2. Ibu akan mengerti tujuan dan maksud pemberian imunisasi
3. Ibu akan memahami jadwal pemberian imunisasi selanjutnya
1. Mengkaji pengetahuan ibu (Ibu paham mengenai Imunisasi)
2. Menjelaskan maksud dan tujuanImunisasi (Ibu paham mengenai Imunisasi)
3. Menjelaskan jadwal imunisasiSelanjutnya
 S  : Setelah dijelaskan ibu mengatakan bahwa pengetahuannya bertambah mengenai imunisasi untuk bayinya
 O  : 6B (Benar pasien, Benar Obat, Benar Waktu, Benar Rute, Benar Dosis, Benar Dokumentasi).
 A  : Masalah teratasi sebagian
 P  : Jelaskan jadwal selanjutnya untuk imunisasi


E.  Catatan Perkembangan
No.
Dx
Kegiatan
Keteranagn
1.
1
S  : Setelah mendapatkan imunisasi ibu mengatakan lebih tenang.
 O  : 6B (Benar pasien, Benar Obat, Benar Waktu, Benar Rute, Benar Dosis, Benar Dokumentasi).
 A  : Masalah teratasi sebagian
 P  : a. Anjurkan ibu untuk melakukan pemeriksaan rutin untuk bayi
      b. Tekankan ibu atas pentingnya ibu untuk imunisasi
I   : a. Menganjurkan Ibu untuk melakukan pemeriksaan rutin untuk bayi
     b. Menekankan ibu atas pentingnya ibu untuk imunisasi
E  : Ibu mengatakan paham dan senang melihat bayinya terlihat sehat.
I   : Intervensi dihentikan







16-01-2017 : 11.30
16-01-2017: 11.30
16-01-2017: 11.30


(Tanda Tangan)
2
2
S  : Setelah dijelaskan ibu mengatakan bahwa pengetahuannya bertambah mengenai imunisasi untuk bayinya
 O  : 6B (Benar pasien, Benar Obat, Benar Waktu, Benar Rute, Benar Dosis, Benar Dokumentasi).
 A  : Masalah teratasi sebagian
 P  : Jelaskan jadwal selanjutnya untuk imunisasi
I   : menjelaskan jadwal selanjutnya untuk imunisasi
E  : Ibu mengatakan sudah mengetahui jadwal imunisasi (pada bayi umur 3 bulan diberi vaksin BCG, Umur 9 bulan diberi vaksin Campak, Umur 7-12 bulan diberikan 2 kali dengan interval 2 bulan, Umur 18 bulan diberi vaksin DTP)
I   : Intervensi dihentikan








16-01-2017; 09:30
16-01-2017: 11:30

16-01-2017: 11.30





(Tanda Tangan)


BAB IV
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Di Indonesia, program imunisasi diatur oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pemerintah, bertanggungjawab menetapkan sasaran jumlah penerima imunisasi, kelompok umur serta tatacara memberikan vaksin pada sasaran. Pelaksaan program imunisasi dilakukan oleh unit pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta.    
Imunisasi merupakan salah satu cara pencegahan penyakit menular khususnya penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) yang diberikan kepada tidak hanya anak sejak bayi hingga remaja tetapi juga pada dewasa. Jenis-jenis penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi yaitu TBC (Tuberculosis), difteri, pertusis, tetanus, polio, influenza, demam tifoid, hepatitis, meningitis, pneumokokus, mmr ((mumps measles rubella), rotavirus, varisela dan hepatitis A .


DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan. 2016. Situasi Imunisasi di Indonesia. http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/InfoDatin                 -Imunisasi-2016.pdf. Diunduh pada 10 November 2017
Dokter Indonesia. 2015. Inilah Perbedaan Imunisasi Aktif Dan Imunisasi Pasif . https://mediaimunisasi.com/2015/03/17/inilah-perbedaan-imunisasi-aktif-         dan-imunisasi-pasif/. Diakses pada 17 November 2017
Hidayat, A. 2007. Seri Problem Solving Tumbuh Kembang Anak Siapa Bilang Anak Sehat Pasti Cerdas. Jakarta: PT Elex Media
Priyono, Y. Merawat Bayi Tanpa Baby Sitter. Jakarta: PT BUKU KITA Kementrian Kesehatan. 2017. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Imunisasi . http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK_No._12_ttg_Penyelenggaraan_Imunisasi_.pdf . Diunduh pada 17 November 2017.
Santoso, B. 2017. Sekilas Vaksin Pneumokokus. http://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/sekilas-vaksin-pneumokokus Diakses Pada 16 November 2017.
Supartini, Yupi. 2004. Buku ajar konsep dasar keperawatan anak. Jakarta :EGC Wahab,samik. 2000. Ilmu kesehatan anak vol. 2. Jakarta : EGC
Suririnah. Buku Pintar Mengasuh Batita. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
WHO. 2017. Modul 1 Introduksi Keamanan Vaksin. http://in.vaccine-safety training.org/adverse-events-classification.html . Diakses pada 16       November 2017.


No comments:

Post a Comment