ASUHAN
KEPERAWATAN IMUNISASI PADA ANAK
KATA
PENGANTAR
Puji syukur penyusun ucapkan kehadirat Allah SWT, atas berkah, rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Asuhan
Keperawatan dengan judul
“Asuhan Keperawatan Imunisasi Pada Anak”.
Asuhan
Keperawatan ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan Asuhan Keperawatan ini.
Untuk itu penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam pembuatan Asuhan Keperawatan ini.
Harapan penyusun
semoga Asuhan Keperawatan ini dapat menambah wawasan dan pengalaman bagi para
pembaca. Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi Asuhan
Keperawatan ini agar menjadi lebih baik lagi.
Penyusun
menyadari bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasanya. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan Asuhan Keperawatan ini.
Penyusun
DAFTAR
ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .................................................................................. ....... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................. ...... iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. ....... 1
A. Latar
Belakang...................................................................................... ....... 1
B. Rumusan
Masalah ................................................................................ ....... 1
C. Tujuan
.................................................................................................. ....... 1
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. ....... 2
A. Pengertian Imunisasi.................................................................................... 2
B. Manfaat Imunisasi........................................................................................ 2
C. Jenis-jenis penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.......................... 2
D. Jenis- Jenis Imunisasi.................................................................................... 6
E. Jadwal Imunisasi.......................................................................................... 7
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN............................................................. 10
A. Pengkajian.................................................................................................. 10
B. Analisa Data.............................................................................................. 15
C. Daftar Diagnosa Keperawatan................................................................... 16
D. Nursing Cace Plan...................................................................................... 17
E. Catatan Perkembangan............................................................................... 19
BAB IV PENUTUP ...................................................................................... ..... 20
A. Kesimpulan ........................................................................................ ..... 20
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... ..... 21
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Menurut
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, Imunisasi merupakan salah satu
upaya untuk mencegah terjadinya penyakit menular yang merupakan salah satu
kegiatan prioritas Kementerian Kesehatan sebagai salah satu bentuk nyata
komitmen pemerintah untuk mencapai Sustainable Development Goals (SDGs)
khususnya untuk menurunkan angka kematian pada anak (Kementrian Kesehatan,
2017)
Kegiatan
Imunisasi diselenggarakan di Indonesia sejak tahun 1956. Mulai tahun 1977
kegiatan Imunisasi diperluas menjadi Program Pengembangan Imunisasi (PPI) dalam
rangka pencegahan penularan terhadap beberapa Penyakit yang Dapat Dicegah
Dengan Imunisasi (PD3I) yaitu Tuberkulosis, Difteri, Pertusis, Campak, Polio,
Tetanus serta Hepatitis B. Beberapa penyakit yang saat ini menjadi perhatian
dunia dan merupakan komitmen global yang wajib diikuti oleh semua negara adalah
eradikasi polio (ERAPO), eliminasi campak dan rubela dan Eliminasi Tetanus
Maternal dan Neonatal (ETMN) (Kementrian Kesehatan, 2017)
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa
pengertian imunisasi?
2. Apa
manfaat imunisasi?
3. Apa
saja jenis enyakit yang dapatdicegah dengan imunisasi?
4. Apa
saja jenis-jenis imunisasi?
5. Bagaimana
jadwal imunisasi?
C.
Tujuan
1. Untuk
mengetahui pengertian imunisasi.
2. Untuk
mengetahui manfaat imunisasi.
3. Untuk
mengetahui jenis penyakit
yang dapat dicegah dengan imunisasi.
4. Untuk
mengetahui jenis-jenis imunisasi.
5. Untuk
mengetahui jadwal imunisasi.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
A.
Pengertian
Imunisasi
Imunisasi merupakan salah satu cara
pencegahan penyakit menular khususnya penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi (PD3I) yang diberikan kepada tidak hanya anak sejak bayi hingga
remaja tetapi juga pada dewasa. Cara kerja imunisasi yaitu dengan memberikan
antigen bakteri atau virus tertentu yang sudah dilemahkan atau dimatikan dengan
tujuan merangsang sistem imun tubuh untuk membentuk antibodi. Antibodi menimbulkan
atau meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif sehingga dapat mencegah atau
mengurangi akibat penularan PD3I tersebut. (Depkes, 2016)
Vaksin adalah produk biologi yang
berisi antigen berupa mikroorganisme yang sudah mati atau masih hidup yang
dilemahkan, masih utuh atau bagiannya, atau berupa toksin mikroorganisme yang
telah diolah menjadi toksoid atau protein rekombinan, yang ditambahkan dengan
zat lainnya, yang bila diberikan kepada seseorang akan menimbulkan kekebalan
spesifik secara aktif terhadap penyakit tertentu. (Kemkes,2017)
B.
Manfaat
Imunisasi
1. Untuk
anak: mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit, dan kemungkinan cacat
atau kematian.
2. Untuk
keluarga: menghilangkan kecemasan dan psikologi pengobatan bila anak sakit.
Mendorong pembentukan keluarga apabila orang tua yakin bahwa anaknya akan
menjalani masa kanak-kanak yang nyaman.
3. Untuk
negara: memperbaiki tingkat kesehatan, menciptakan bangsa yang kuat dan berakal
untuk melanjutkan pembangunan negara.
C.
Jenis-jenis
penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
1. TBC
(Tuberculosis).
Penularan
penyakit TBC terhadap seorang anak dapat terjadi karena terhirupnya percikan
udara yang mengandung kuman TBC. Kuman inii dapat menyerang berbagai organ
tubuh, seperti paru-paru (paling sering terjadi), kelenjar getah bening,
tulang, sendi, ginjal, hati, atau selaput otak (yang terberat). Pemberian
imunisasi BCG sebaiknya dilakukan pada bayi yang baru lahir sampai usia 12
bulan, tetapi imunisasi ini sebaiknya dilakukan sebelum bayi berumur 2 bulan.
Imunisasi ini cukup diberikan satu kali saja. Bila pemberian imunisasi ini
“berhasil,” maka setelah beberapa minggu di tempat suntikan akan timbul
benjolan kecil. Karena luka suntikan meninggalkan bekas, maka pada bayi
perempuan, suntikan sebaiknya dilakukan di paha kanan atas. Biasanya setelah
suntikan BCG diberikan, bayi tidak menderita demam.
2. Difteri.
Penyakit
Difteri adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium
3. Pertusis
Penyakit
Pertusis atau batuk rejan atau dikenal dengan “ Batuk Seratus Hari “ adalah
penyakit infeksi saluran yang disebabkan oleh bakteri Bordetella Pertusis.
4. Tetanus
Penyakit
tetanus merupakan salah satu infeksi yan berbahaya karena mempengaruhi sistim
urat syaraf dan otot. Gejala tetanus umumnya diawali dengan kejang otot rahang
(dikenal juga dengan trismus atau kejang mulut) bersamaan dengan timbulnya
pembengkakan, rasa sakit dan kaku di otot leher, bahu atau punggung.
5. Polio
Gejala
yang umum terjadi akibat serangan virus polio adalah anak mendadak lumpuh pada
salah satu anggota geraknya setelah demam selama 2-5 hari.
6. Influenza
Influenza
adalah penyakit infeksi yang mudah menular dan disebabkan oleh virus influenza,
yang menyerang saluran pernapasan.
7. Demam
Tifoid
Penyakit
Demam Tifoid adalah infeksi akut yang disebabkan oleh Salmonella Typhi yang
masuk melalui saluran pencernaan dan menyebar keseluruh tubuh (sistemik),
Bakteri ini akan berkembang biak di kelenjar getah bening usus dan kemudian
masuk kedalam darah sehingga meyebabkan penyebaran kuman dalam darah dan
selanjutnya terjadilah peyebaran kuman kedalam limpa, kantung empedu, hati,
paru-paru, selaput otak dan sebagainya.
8. Hepatitis
Penyakit
hepatitis disebabkan oleh virus hepatitis tipe B yang menyerang kelompok resiko
secara vertikal yaitu bayi dan ibu pengidap, sedangkan secara horizontal tenaga
medis dan para medis, pecandu narkoba, pasien yang menjalani hemodialisa,
petugas laboratorium, pemakai jasa atau petugas akupunktur.
9. Meningitis
Penyakit
radang selaput otak (meningitis) yang disebabkan bakteri Haemophyllus
influenzae tipe B atau yang disebut bakteri Hib B merupakan penyebab tersering
menimbulkan meningitis pada anak berusia kurang dari lima tahun
10. Pneumokokus
Penyakit
yang disebabkan oleh kuman pneumokokus sering juga disebut sebagai penyakit
pneumokokus.
11. MMR
((Mumps Measles Rubella)
a. Mumps
(parotitis atau gondongan)
Penyakit
mumps (parotitis) disebabkan virus mumps
yang menyerang kelenjar air liur di mulut, dan banyak diderita anak-anak dan
orang muda. Semakin tinggi usia penderita mumps, gejala yang dirasakan semakin
hebat. Kebanyakan orang menderita penyakit mumps hanya sekali seumur hidup.
b. Measles
(campak)
Penyakit
measles (campak) disebabkan virus campak. Gejala campak yaitu demam, menggigil,
serta hidung dan mata berair. Timbul ruam-ruam pada kulit berupa bercak dan
bintil merah pada kulit muka, leher, dan selaput lendir mulut. Saat penyakit
campak memuncak, suhu tubuh bisa mencapai 40oC.
c. Rubella
(campak Jerman)
Penyakit
rubella disebabkan virus rubella.
Rubella mengakibatkan ruam pada kulit menyerupai campak, radang selaput lendir,
dan radang selaput tekak. Ruam rubella biasanya hilang dalam waktu 2-3 hari.
Gejala rubella berupa sakit kepala, kaku pada persendian, dan rasa lemas.
Biasanya rubella diderita setelah penderita berusia belasan tahun atau dewasa.
Bila bayi baru lahir atau anak balita terinfeksi rubella, bisa mengakibatkan
kebutaan. Bila wanita hamil terinfeksi rubella, dapat mempengaruhi pertumbuhan
janin. Bayi umumnya lahir dengan cacat fisik (buta tuli) dan keterbelakangan mental.
12. Rotavirus
Infeksi
diare pada anak paling sering disebabkan karena infeksi rotavirus. Infeksi
diare karena rotavirus ini sering diistilahkan muntaber atau muntah berak.
Gejala infeksi rotavirus berupa demam ringan, diawali muntah sering, diare
hebat, dan atau nyeri perut.
13. Varisela
Cacar
air merupakan penyakit menular yang menimbulkan bekas bopeng di beberapa bagian
tubuh. Penyakit yang disebabkan oleh virus varicella ini bisa dicegah dengan
pemberian vaksin varicella.
14. Hepatitis
A
Hepatitis
A merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis tipe A dan menyerang
sel-sel hati manusia. Setiap tahunnya di Asia Tenggara, kasus hepatitis A
menyerang sekitar 400.000 orang per tahunnya dengan angka kematian hingga 800
jiwa. Sebagian besar penderita hepatitis A adalah anak-anak.
D.
Jenis-
Jenis Imunisasi
1. Imunisasi
kekebalan tubuh ada 2 macam, yaitu:
a. Imunisasi
aktif
b. Imunisasi
pasif
2. Imunisasi
Berdasarkan Sifat Penyelenggaraannya
Berdasarkan sifat penyelenggaraannya, imunisasi
dikelompokkan menjadi :
a. Imunisasi
program
b. Imunisasi
Program terdiri atas:
1) Imunisasi
rutin
i.
Imunisasi dasar
ii.
Imunisasi lanjutan.
2) Imunisasi
tambahan
3) Imunisasi
khusus
c. Imunisasi
pilihan.
Imunisasi Pilihan dapat berupa Imunisasi terhadap
penyakit:
pneumonia dan meningitis yang disebabkan oleh
pneumokokus;
§ diare
yang disebabkan oleh rotavirus;
§ influenza;
§ cacar
air (varisela);
§ gondongan
(mumps);
§ campak
jerman (rubela);
§ demam
tifoid;
§ hepatitis
A;
§ kanker
leher rahim yang disebabkan oleh Human Papillomavirus;
§ Japanese
Enchephalitis;
§ herpes
zoster;
§ hepatitis
B pada dewasa
§ demam
berdarah.
E.
Jadwal
Imunisasi
1. Imunisasi
Rutin
a. Imunisasi
dasar
Catatan :
-
Pemberian Hepatitis B
paling optimal diberikan pada bayi <24 jam pasca persalinan, dengan
didahului suntikan vitamin K1 2-3 jam sebelumnya, khusus daerah dengan akses
sulit, pemberian Hepatitis B masih diperkenankan sampai <7 hari.
-
Bayi lahir di Institusi
Rumah Sakit, Klinik dan Bidan Praktik Swasta, Imunisasi BCG dan Polio 1
diberikan sebelum dipulangkan.
-
Pemberian BCG optimal
diberikan sampai usia 2 bulan, dapat diberikan sampai usia <1 tahun tanpa
perlu melakukan tes mantoux.
-
Bayi yang telah
mendapatkan Imunisasi dasar DPT-HBHib 1, DPT-HB-Hib 2, dan DPT-HB-Hib 3 dengan
jadwal dan interval sebagaimana Tabel 1, maka dinyatakan mempunyai status
Imunisasi T2.
-
IPV mulai diberikan
secara nasional pada tahun 2016
-
Pada kondisi tertentu,
semua jenis vaksin kecuali HB 0 dapat diberikan sebelum bayi berusia 1 tahun.
b. Imunisasi
Lanjutan
Jadwal Imunisasi Lanjutan pada Anak Bawah Dua Tahun
Catatan:
-
Pemberian Imunisasi
lanjutan pada baduta DPT-HB-Hib dan Campak dapat diberikan dalam rentang usia
18-24 bulan
-
Baduta yang telah
lengkap Imunisasi dasar dan mendapatkan Imunisasi lanjutan DPT-HB-Hib
dinyatakan mempunyai status Imunisasi T3.
Jadwal Imunisasi Lanjutan pada Anak Usia Sekolah
Dasar
Catatan:
-
Anak usia sekolah dasar
yang telah lengkap Imunisasi dasar dan Imunisasi lanjutan DPT-HB-Hib serta
mendapatkan Imunisasi DT dan Td dinyatakan mempunyai status Imunisasi T5.
Imunisasi Lanjutan pada Wanita Usia Subur (WUS)
Catatan:
-
Sebelum Imunisasi,
dilakukan penentuan status Imunisasi T (screening) terlebih dahulu, terutama
pada saat pelayanan antenatal.
-
Pemberian Imunisasi Td
tidak perlu diberikan, apabila status T sudah mencapai T5, yang harus
dibuktikan dengan buku Kesehatan Ibu dan Anak, kohort dan/atau rekam medis.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK
DENGAN IMUNISASI DASAR BCG DAN POLIO
A.
Pengkajian
1.
Identitas
a. Bayi/anak
Nama :
An. A
Tanggal lahir : 9 Januari 2017
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Anak ke : I
Alamat : Asrama YON- ARMED 5
Kec. Cipanas Kab. Cianjur
Tanggal kunjungan : 16 Januari 2017
Mad Rec. : 0521/I/2002
b.
Orang tua
Nama :
An. R
Umur :
26 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerkaan : TNI-AD
Suku Bangsa : Sunda/Indonesia
Alamat : Asrama YON- ARMED 5
Kec. Cipanas Kab. Cianjur
2.
Keluhan
utama
Mendapat
kekebalan
3.
Riwayat
penyakit klien
a. Riwayat penyakit masa lalu
Klien berusia 7 hari belum pernah menderita penyakit apapun.
b. Riwayat penyakit Sekarang
Klien berusia 7 hari dibawa oleh ibunya ke poliklinik
,Klien tidak menderita penyakit apapun
sehingga ibu klien membawa ke poliklinik untuk mendapatkan imunisai BCG dan
polio. Imunisasi ini merupakan imunisasi yang pertama untuk klien.
Dengan diberikan imunisasi ini berarti mendapat kekebalan.
4.
Riwayat
kesehatan keluarga
Orang tua klien tidak menderita penyakit keturunan, tidak sedang menderita
penyakit menular dan berat, orang tua klien dalam keadaan sehat.
5.
Riwayat
kehamilan
a. Pre natal
1)
Kehamilan : G1 P1
A0
2)
Penerimaan kehamilan : kehamilannya
adalah yang pertama dan sangat dinantikannya.
3)
Gizi ibu selama mengandung : baik,
ibu menyukai sayuran dan buah-buahan.
4)
Kesehatan ibu selama hamil : selama
hamil, ibu tidak pernah menderita penyakit yang berat dan tidak mengalami pengobatan.
5)
Makanan yang dipantang : makanan
pedas dan asam.
6)
Pertumbuhan / kenaikan BB selama
hamil :
a)
Trisemester I : 1 kg
b)
Trisemester II : 5 kg
c)
Trisemester III : 4 kg
7)
Keluhan selama hamil muda :
mual-mual, terutama bila makan nasi dan
berlangsung sampai + 3 bulan.
8)
Obat-obatan yang pernah diminum :
tablet fe dari bidan.
9)
Penyakit kehamilan : tidak ada.
10)
Imunisasi TFT :
a)
TFT umur kehamilan + 16 minggu
b)
TFT umur kehamilan + 20 minggu
2. Natal
a)
Bayi waktu lahir ditolong oleh bidan
di RS Sayang Cianjur
b)
Jenis persalinan normal.
c)
Keadaan waktu bersalin sehat.
d)
APGAR. Ibu menyatakan bahwa waktu
lahir bayi langsung menangis kuat, tidak ada APGAR Score dan riwayat
persalinan.
3. Post natal
a)
Kesehatan ibu : baik
b)
Kesehatan bayi : baik
c)
Nutrisi (colustrum) : colustrum
sudah keluar setelah persalinan meskipun baru sedikit-sedikit. Cara pemberian :
beberapa jam setelah lahir.
d)
Redlek fiiologis
1)
Reflek moro : ada
2)
Reflek sucking : ada
3)
Reflek grosping : ada
4)
Reflek roothing : ada
5)
Reflek tonik-neck : ada
6)
Reflek babinsky : ada
6.
Pola
kebutuhan sehari-hari
a. Nutrisi
1)
Jenis susu yang diberikan : asi
2)
Cara pemberian : langsung
3)
Umur mendapat makanan tambahan :
klien belum mendapat makanan tambahan.
4)
Reaksi waktu mendapatkan asi : bayi
menghisap dengan baik/kuat.
b. Eliminasi
1)
Bak : + 13 x/24 jam warna kuning bau
khas.
2)
Bab : 2 - 3 x/hari konsistensi
lembek warna kuning.
c. Istirahat dan tidur
1)
Tidur malam + 11 jam : hampir
sepanjang malam tidur klien terbangun jika popoknya basah saat bak/bab dan akan
tidur setelah minum asi.
2)
Tidur siang + 10 jam : klien tidur
sepanjang hari, akan bangun bila lapar dan popoknya basah.
d. Kebersihan
Bayi dimandikan oleh ibunya 2 x/hari dengan
menggunakan air hangat dan sabun bayi yaitu pagi jam 08.00 dan sore jam 14.00
dan ibu selalu membersihkan secara langsung jika bayi bak/bab mengganti
popoknya dengan yang bersih.
7.
Tumbuh
kembang/post
a. Motorik kasar : belum tampak
b. Motorik halus : belum tampak
c. Perkembangan
bicara dan bahasa : klien akan menangis untuk mengungkapkan rasa tidak nyaman.
d. Perkembangan
emosi dan hubungan social : klien sesekali memandang orang yang
menggendongnya/menatapnya.
8.
Riwayat
imunisasi
Bayi belum
mendapatkan imunisasi dasar.
9.
Kepribadian
dan riwayat sosial
a.
Yang mengasuh/merawat anak : ibunya.
b.
Hubungan antar teman bermain : belum
ada.
c.
Hubungan antar keluarga : belum tampak.
d.
Watak dasar anak : belum tampak.
10.
Pemeriksaan
fisik
a.
Antropometri
1)
BB :
3000 gr
2)
TB :
34 cm
3)
LK :
30 cm
4)
Lila :
13 cm
5)
LD :
30 cm
6)
LK :
33 cm
b.
Tanda-tanda vital
1)
Suhu :
36,5 0C
2)
Nadi :
132 x/m
3)
Respirasi : 46 x/m
c.
Pemeriksaan umum
1)
Kepala
Bentuk :
Bulat oval
Ubun kecil :
Belum menutup
Rambut tipis halus
Lesi tidak ada
2)
Mata :
Bentuk simetris, konjungtiva anaremis, sclera anikterik, cornea transparan
jernih, pupil isokar, lensa jernih, kelopak mata dapat membuka dan menutup
dengan baik.
3)
Hidung : Mukosa lembab, septum simetris, bulu hidung ada tampak,
secret tidak ada.
4)
Mulut : Warna
bibir merah muda, lidah merah muda bersih, grai belum tampak pharinx tidak
diperiksa.
5)
Telinga : Bentuk dan besarnya simetris dan normal, daun telinga
membuka keluar, tidak nampak benjolan, serumen tidak ada fungsi, klien akan
menengok kearah tepukan bila di lakukan tepukan.
6)
Leher : Gerakan leher dapat bergerak ke ka-ki/menoleh tidak
ada pembesaran vena jugulonis oedema/lesi tidak ada.
7)
Dada :
Gerakan baru, tidak ada retraksi dada, bentuk simetris.
8)
Paru-paru : Gerakan pernafasan tidak menggunakan alat ekrasi, pola
teratur, frekwensi : 46 x/m, suara nafas varikuler.
9)
Abdoment : Bentuk simetris warna
sama dengan seluruh tubuh, permukaan cembung, tali pusat
sudah lepas, skatnik tidak ada, permukaan sanpel tidak ada massa, bunyi redup,
bising usus (+) 7 x/m.
10)
Kulit : Warna putih kemerahan, terdapat rambut halus pada
muka.
11)
Kuku :Bentuk
agak cembung, kuku pendek.
12)
Aktremitas
Atas :Simetris, gerakan normal.
Bawah : Bentuk simetris, pergerakan baik.
13)
Genetalia : Tidak ada kelainan, bentuk normal.
14)
Anus :
Tidak ada kelainan, normal.
11.
Reaksi
hospitalisasi
Klien berusia 7 hari, sehingga hanya
menurut ibunya, klien menangis saat di timbang.
12. Struktur keluarga
Keterangan : Laki-laki
|
Klien
Meninggal
Tinggal
satu rumah
B. Analisa Data
NO
I
|
DATA
II
|
ETIOLOGI
|
MASALAH
|
1.
|
DS: Ibu mengatakan bahwa usia bayi 7 hari dan belum mendapat
imunisasi dasar, anaknya belum pernah sakit dan ibunya ingin anaknya di imunisasi.
DO
: Anak belum di imunisasi
|
Anak belum mendapatkan imunisasi
|
Kebutuhan Pelayanan Imunisasi
|
2
|
DS
: Ibu bertanya apa manfaat BCG
dan polio serta kapan imunisasi selanjutnya akan dilakukan.
DO : Ibu sering bertanya
|
Informasi yang akurat
|
Kurangnya pengetahuan ibu tentang imunisasi
|
C.
Daftar Diagnosa Keperawatan
1.
Kebutuhan akan pelayanan imunisasi
berhubungan dengan bayi belum mendapat imunisasi dasar ditandai dengan :
DO
: Anak belum di imunisasi
DS: Ibu
mengatakan bahwa usia bayi 7 hari dan belum mendapat imunisasi dasar, anaknya
belum pernah sakit dan ibunya ingin anaknya di imunisasi.
2.
Kurangnya pengetahuan ibu tentang
imunisasi berhubungan dengan informasi yang akurat ditandai dengan :
DO : Ibu sering bertanya
DS
: Ibu bertanya apa manfaat BCG
dan polio serta kapan imunisasi selanjutnya akan dilakukan.
D. Nursing Cace
Plan
NO
I
|
DIAGNOSA KEPERAWATAN
II
|
TUJUAN
III
|
INTERVENSI
IV
|
RASIONALALISASI
V
|
IMPLEMENTASI
VI
|
EVALUASI
VII
|
1
|
Kebutuhan
akan pelayanan
imunisasi
berhubungan denganbayi belum mendapat imunisasiditandai dengan :
DO : Anak
belum di imunisasi
DS : a.
Ibunya mengatakan bahwa bayi berusia 7 hari dan blm mendapatkan imunisasi
dasar, anaknya blm pernah sakit dan ibunya ingin anaknya di imunisasi.
b. Ibu sering beratanya mengenai cara
kerja imunisasi
|
Kebutuhan
akan pelayananimunisasi terpenuhi dengankriteria :
- Tujuan
jangka pendek : bayi mendapat imunisasi dasarBCG dan polio
- Tujuan
jangka panjang : bayi terhindar dari penyakit TBC danpolio
|
1.
Jelaskan prosedur pelaksanaanimunisasi pada ibu
2. Siapkan
alat untuk imunisasiterdiri dari :
- Kupet steril tertutup vaksin BCG
- Spuit 3 cc
- Kasa kecil untuk kapas alkohol
- Vaksin polio dalam bentuk sabin
- Bangkong
berisi cairan desinfektan untuk tempat bekas pakai
- Perlak dan alas
3.
Suntikan vaksin BCG secara ICsebanyak 0,05 cc pd 1/3 lenganatas kanan dan
teteskan vaksin polio sebanyak 2 tetes
|
1. Ibu dpt
memahami prosedurpelaksanaan imunisasi
2.
Persiapan alat yang memadaiakan memudahkan prosedurtindakan
3. Dosis
BCG untuk bayi < 1 thn dan dosis polio. Bayi telah mendapatkan kekebalan.
|
1.
Menjelaskan prosedur pelaksanaanimunisasi pada ibu. (Ibu paham mengenai
Imunisasi)
2.
Menyiapkan alat untuk imunisasi.
3. 6B
(Benar pasien, Benar Obat, Benar Waktu, Benar Rute, Benar Dosis, Benar
Dokumentasi).
|
S :
Setelah mendapatkan imunisasi ibu mengatakan lebih tenang.
O :
6B (Benar pasien, Benar Obat, Benar Waktu, Benar Rute, Benar Dosis, Benar
Dokumentasi).
A :
Masalah teratasi sebagian
P :
a. Menganjurkan ibu untuk melakukan
pemeriksaan rutin untuk bayi
b. Tekankan ibu atas pentingnya ibu
untuk imunisasi
|
2
|
Kurangnya
pengetahuan ibu tentang imunisasi
DO : Ibu
sering bertanya
DS : Ibu
menanyakan apa manfaat BCG dan polio, kapan imunisasi selanjutnya akan
dilakukan
|
Ibu dapat
mengetahui tentangimunisasi dengan kriteria :
Tujuan
jangka pendek
- Ibu
mengerti semua penjelasan perawat
- Ibu
telah tahu jadwal pemberianimunisasi
|
1. Kaji
pengetahuan ibu
2.
Jelaskan maksud dan tujuan
Imunisasi
3.
Jelasakan jadwal imunisasi
Selanjutnya
|
1. Untuk
mengetahui kemampuanibu dlm pemahaman tentang imunisasi
2. Ibu
akan mengerti tujuan dan maksud pemberian imunisasi
3. Ibu
akan memahami jadwal pemberian imunisasi selanjutnya
|
1.
Mengkaji pengetahuan ibu (Ibu paham mengenai Imunisasi)
2.
Menjelaskan maksud dan tujuanImunisasi (Ibu paham mengenai Imunisasi)
3.
Menjelaskan jadwal imunisasiSelanjutnya
|
S :
Setelah dijelaskan ibu mengatakan bahwa pengetahuannya bertambah mengenai
imunisasi untuk bayinya
O :
6B (Benar pasien, Benar Obat, Benar Waktu, Benar Rute, Benar Dosis, Benar
Dokumentasi).
A :
Masalah teratasi sebagian
P :
Jelaskan jadwal selanjutnya untuk imunisasi
|
E.
Catatan
Perkembangan
No.
|
Dx
|
Kegiatan
|
Keteranagn
|
1.
|
1
|
S
: Setelah mendapatkan imunisasi ibu mengatakan lebih tenang.
O :
6B (Benar pasien, Benar Obat, Benar Waktu, Benar Rute, Benar Dosis, Benar
Dokumentasi).
A :
Masalah teratasi sebagian
P :
a. Anjurkan ibu untuk melakukan pemeriksaan rutin untuk bayi
b. Tekankan ibu atas pentingnya ibu
untuk imunisasi
I : a. Menganjurkan Ibu untuk
melakukan pemeriksaan rutin untuk bayi
b. Menekankan ibu atas pentingnya ibu untuk imunisasi
E : Ibu mengatakan paham dan
senang melihat bayinya terlihat sehat.
I : Intervensi dihentikan
|
16-01-2017
: 11.30
16-01-2017:
11.30
16-01-2017:
11.30
(Tanda Tangan)
|
2
|
2
|
S
: Setelah dijelaskan ibu mengatakan bahwa pengetahuannya bertambah
mengenai imunisasi untuk bayinya
O :
6B (Benar pasien, Benar Obat, Benar Waktu, Benar Rute, Benar Dosis, Benar
Dokumentasi).
A :
Masalah teratasi sebagian
P :
Jelaskan jadwal selanjutnya untuk imunisasi
I
: menjelaskan jadwal selanjutnya untuk imunisasi
E : Ibu mengatakan sudah
mengetahui jadwal imunisasi (pada bayi umur 3 bulan diberi vaksin BCG, Umur 9
bulan diberi vaksin Campak, Umur 7-12 bulan diberikan 2 kali dengan interval
2 bulan, Umur 18 bulan diberi vaksin DTP)
I : Intervensi dihentikan
|
16-01-2017;
09:30
16-01-2017:
11:30
16-01-2017:
11.30
(Tanda Tangan)
|
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Di Indonesia, program imunisasi
diatur oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pemerintah,
bertanggungjawab menetapkan sasaran jumlah penerima imunisasi, kelompok umur
serta tatacara memberikan vaksin pada sasaran. Pelaksaan program imunisasi
dilakukan oleh unit pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta.
Imunisasi merupakan salah satu cara
pencegahan penyakit menular khususnya penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi (PD3I) yang diberikan kepada tidak hanya anak sejak bayi hingga remaja
tetapi juga pada dewasa. Jenis-jenis penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi yaitu TBC (Tuberculosis),
difteri, pertusis, tetanus, polio, influenza, demam tifoid, hepatitis,
meningitis, pneumokokus, mmr ((mumps measles rubella), rotavirus, varisela dan
hepatitis A .
DAFTAR
PUSTAKA
Departemen
Kesehatan. 2016. Situasi Imunisasi di
Indonesia. http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/InfoDatin -Imunisasi-2016.pdf.
Diunduh pada 10 November 2017
Dokter
Indonesia. 2015. Inilah Perbedaan
Imunisasi Aktif Dan Imunisasi Pasif . https://mediaimunisasi.com/2015/03/17/inilah-perbedaan-imunisasi-aktif- dan-imunisasi-pasif/.
Diakses pada 17 November 2017
Hidayat,
A. 2007. Seri Problem Solving Tumbuh
Kembang Anak Siapa Bilang Anak
Sehat Pasti Cerdas. Jakarta: PT Elex Media
Priyono,
Y. Merawat Bayi Tanpa Baby Sitter.
Jakarta: PT BUKU KITA Kementrian
Kesehatan. 2017. Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan
Imunisasi . http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK_No._12_ttg_Penyelenggaraan_Imunisasi_.pdf .
Diunduh pada 17 November 2017.
Santoso,
B. 2017. Sekilas Vaksin Pneumokokus. http://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/sekilas-vaksin-pneumokokus Diakses Pada 16 November 2017.
Supartini, Yupi. 2004. Buku ajar konsep dasar keperawatan anak. Jakarta
:EGC Wahab,samik. 2000. Ilmu kesehatan anak vol. 2. Jakarta : EGC
Suririnah.
Buku Pintar Mengasuh Batita. Jakarta:
PT Gramedia Pustaka Utama
WHO.
2017. Modul 1 Introduksi Keamanan Vaksin.
http://in.vaccine-safety training.org/adverse-events-classification.html
. Diakses pada 16 November 2017.
No comments:
Post a Comment