ASUHAN KEPERAWATAN
PADA IBU HAMIL DENGAN HYPEREMESIS GRAVIDARUM DAN ABORTUS
KATA
PENGANTAR
Puji
dan syukur penulis panjatkan kepada tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
karunianya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ”Asuhan keperawatan
pada ibu hamil dengan hyperemesis Gravidarum dan Abortus” dengan tepat waktu.
Dalam
penyusunan makalah ini, penulis tidak bekerja sendirian, banyak pihak-pihak
yang telah membantu penulis dalam penyusunan makalah ini. Untuk itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
makalah
ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, kami mengharapkan saran dan kritik
yang sifatnya membangun guna kesempurnaan makalah selanjutnya.semoga makalah
ini bermanfaat bagi pihak-pihak yang membacanya.
Lampoh
Keude , Maret 2019
penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGATAR.............................................................................................. i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1
A Latar Belakang Penulisan.......................................................................... 1
B Tujuan Penulisan........................................................................................ 1
C Metode Penulisan...................................................................................... 2
D Sistematika Penulisan................................................................................ 2
BAB II TINJAUAN TEORITIS......................................................................... 3
A.
Pengertian.................................................................................................. 3
B.
Etiologi...................................................................................................... 4
C.
Tanda
dan Gejala....................................................................................... 4
D.
Macam-macam
Hiperemesis Gravidarum.................................................. 5
E.
Penatalaksanaan......................................................................................... 6
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN PADA HIPEREMESIS GRAVIDARUM 8
A. Pengkajian.................................................................................................. 8
B. Diagnosa Keperawatan................................................................................
C. Penyuluhan.............................................................................................. 11
BAB IV PENUTUP............................................................................................. 12
A. Kesimpulan.............................................................................................. 12
B. Saran........................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Penulisan
Kehamilan
merupakan hal yang fisiologis, meskipun selama kehamilan banyak hal yang
berubah dalam tubuh. Kehamilan yang menyangkut nyawa ibu dan anak harus
diperhatikan, sebab kehamilan bukanlah sekedar menyimpan anak dalam jangka
waktu 9 bulan kemudian siap dilahirkan. Namun kehamilan harus memperhatikan
kesehatan ibu dan anak. Selama masa kehamilan banyak hal patologis juga yang
dialami ibu sesuai dengan situasi dan kondisi. Salah satu hal patologis ialah
hyperemesis gravidarum dan Abortus.
Hyperemesis Gravidarum merupakan mual dan
muntah yang berlebihan disaat kehamilan, yang menyebabkan dehidrasi, defisiensi
nutrisi, penurunan berat badan dan mengganggu pekerjaan sehari-hari. Ibu hamil
membutuhkan nutrisi yang baik agar pertumbuhan dan perkembangan bayi secara
sempurna, namun bila ibu hamil mengalami Hyperemesis Gravidarum, nutrisi ibu
berkurang sehingga mengancam pertumbuhan dan perkembangan bayi. Masalah ini
perlu diatasi dan ditanggulangi, dalam menangani ibu hamil yang mengalami hal
ini harus sesuai dengan keadaan ibu.
Abortus adalah
berakhirnya kehamilan melalui cara apapun sebelum janin mampu bertahan
hidup.(Obstetri Williams. Hal: 951). Ibu hamil yang
mengalami aborsi akan mengalami perdarahan, gangguan psikologis. Oleh karena itu kelompok kami membahas mengenai Asuhan
keperawatan Abortus. Agar kita bisa memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan
kebutuhan klien.
B.
Tujuan Penulisan
Adapun
tujuan penulisan makalah ini adalah ini :
1. Mahasiswa/ i tingkat II mengetahui
pengertian Hyperemesis Gravidarum
2. Mahasiswa/ i tingkat II mengetahui dan
memahami tanda dan gejala ibu yang mengalami Hyperemesis Gravidarum
3. Mahasiswa/ i mampu memberikan asuhan
keperawatan yang sesuai dan baik saat praktek dilapangan
4. Mahasiswa/ i tingkat II mengetahui
pengertian Abortus
5. Mahasiswa/ i tingkat II mengetahui dan memahami klasifikasi, tanda dan
gejala ibu yang mengalami abortus.
6. Mahasiswa/ i tingkat mampu memberikan Asuhan keperawatan yang sesuai
dan baik saat praktek dilapangan.
C.
Metode Penulisan
Metode
penulisan makalah ini, tim penulis menggunakan metode kepustakaan dengan
mengambil dari buku-buku sumber dan referensi serta konsultasi dengan dosen
pembimbing
D.
Sistematika Penulisan
Dalam penulisan makalah ini,
tim penulis membagi 4 BAB yaitu :
Bab I : Pendahuluan berisi latar belakang penulisan, tujuan penulisan,
metode penulisan, dan sistematika penulisan
Bab II : Tinjauan teoritis berisi pengertian, etiologi, tanda dan gejala,
macam-macam hyperemesis gravidarum, penata laksanaan dan Asuhan keperawatan hiperemesis gravidarum
Bab III : Tinjauan teoritis berisi pengertian, etiologi, tanda dan gejala,
macam-macam abortus, penata laksanaan dan Asuhan keperawatan abortus.
Bab IV : Penutup berisi tentang kesimpulan dan saran
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
F.
Pengertian
Hiperemesis
Gravidarum ialah :
Ø Mual-muntah yang berlebihan pada wanita
hamil sampai menganggu pekerjaan sehari-hari karena keadaan umumnya menjadi
buruk, karena terjadi dehidrasi. ( Obstetri patologi. 1984 : 84 )
Ø Hiperemesis Gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan selama masa hamil ( Helen verney. Asuhan Kebidanan
.2007,hal:608)
Ø Hiperemesis Gravidarum adalah mual dan muntah yang berlebihan
sehingga pekerjaan sehari-hari terganggu dan keadaan umum ibu menjadi buruk. (Sarwono Prawirohardjo, Ilmu Kebidanan, 1999).
Ø Hiperemesis Gravidarum adalah mual dan muntah
dengan intensitas sedang sering terjadi sampai gestasi sekitar 16
minggu.(Obstetri Willson.2006.hal:1424)
Ø Hiperemesis gravidarum adalah muntah yang terjadi
sampai umur kehamilan 20 minggu, begitu hebat dimana segala apa yang dimakan
dan diminum dimuntahkan sehingga mempengaruhi keadaan umum dan pekerjaan
sehari-hari, berat badan menurun, dehidrasi, terdapat aseton dalam urine, bukan
karena penyakit seperti Appendisitis, Pielitis dan sebagainya (http://zerich150105.wordpress.com/.
Ø Hiperemesis Gravidarum adalah suatu keadaan pada
ibu hamil yang ditandai dengan muntah-muntah yang berlebihan (muntah berat) dan
terus-menerus pada minggu kelima sampai dengan minggu kedua belas Penyuluhan
Gizi Rumah Sakit A. Wahab Sjahranie Samarinda (http://healthblogheg.blogspot.com/).
Ø Jadi mual-muntah yang berlebihan disaat
kehamilan yang mengganggu aktivitas sehari-hari
G. Etiologi
Penyebab
Hiperemesisi Gravidarum secara pasti belum diketahui. Menurut Chin dkk,1990;
Goodwin mentero, Mostman, 19920) Mengemukakan Hiperemesis Gravidarum dapat
disebabkan oleh kadar estrogen yang tinggi dan hipertiroidisme, yang mungkin
disebabkan peningkatan kadar gonadotropin korionik manusia. Beberapa faktor
predisposisi sbb :
1. Primigravida, mola hidotidosa, diabetes,
dan kehamilan ganda akibat peningkatan kadar HCG.
2. Faktor organik, karena masuknya villi
khoriales dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolik.
3. Faktor psikologik : keretakan rumah
tangga, kehilangan pekerjaan, rasa takut terhadap kehamilan dan persalinan,
takut memikul tanggung jawab.
4. Faktor Endokrin : Hipertiroid, diabetes,
dan lain-lain.
Mual muntah
disebabkan oleh masuknya bagian vilus ke dalam peredaran darah ibu, perubahan
endokrin misalnya hipofungsi cortex gi suprarenalis, perubahan metabolik
dan kurangnya pergerakan
lambung.
H. Tanda dan Gejala
a. Muntah yang berat
b. Haus
c. Dehidrasi
d. Berat badan turun
e. Keadaan umum mundur
f. Kenaikan suhu
g. Icterus
h. Gangguan cerebral (kesadaran menurun
delirium)
i.
Laboratorium
: protein, aseton, urobilinogen, dalam
urine bertambah, silinder +
I. Macam-macam Hiperemesis Gravidarum
Menurut berat ringannya
gejala, hiperemesis dapat dibagi menjadi 3 tingkatan yaitu :
1.
Tingkatan I = Ringan
Mual muntah terus sehingga
penderita lemah, tidak mau makan, nadi meningkat sampai sekitar 100 denyut
permenit, tekanan darh sistolik menurun, BB menurun, nyeri di epigastrium,
turgor menurun, lidah kering, mata cekung.
2.
Tingkat II = Sedang
Mual dan muntah yang hebat
sehingga keadaan umum penderita lebih parah : lemah, apatis, turgor kulit mulai
jelek, lidah kering dan kotor, gejala dehidrasi semakin jelas, nadi kecil an
cepat, suhu badan naik, tensi semakin menurun, mata cekung, icterus ringan, BB
menurun, hemokonsentrasi, oliguria dan konstipasi. Aseton dapt tercium dalam
hawa pernapasan, dan dapat terjadi asetonuria.
3.
Tingkat III = Berat
-
Keadaan
umum wanita tersebut makin menurun, tanda dehidrasi makin tampak, muntah
berkurang, tekanan darh menurun, nadi makin kecil dan cepat, suhu badan
meningkat.
-
Gangguan
faal hati termanifestasi dari gejala icterus.
-
Keadaan
menurun dari somnolen sampai koma, komplikasi pada susunan saraf pusat
(ensefalopati wernicke) dengan gejala : nistagmus, diplopia dan perubahan
-
mental.
Keadaan ini akibat sangat kekurangan zat makanan termasuk vitamin B kompleks.
Hiperemesis gravidarum ada
yang kronik dan ada yang akut.
Hiperemesis gravidarum kronik
yaitu kemunduran terjadi dengan lambat laun.
Hiperemesis gravidarum akut
yaitu kemunduran terjadi dalam beberapa hari misalnya 1 minggu.
J. Penatalaksanaan
Pertama-tama,
bila ada keluhan hiperemesis gravidarum disingkirkan adanya gangguan sistematik
lainnya, seperti ulkus peptikum, hepatitis, pielonefritis dan tumor otak yang
dapat menimbulkan gejala muntah. Langkah yang paling baik adalah pencegahan,
sehingga emesis gravidarum yang dijumpai pada wanita hamil tidak berkembang
menjadi hiperemesis gravidarum. Peran bidan dan perawat adalah memberi
penyuluhan kepada calon ibu dalam menghadapi gangguan mual dan muntah pada awal
kehamilannya. Para calon ibu perlu diyakinkan bahwa kehamilan dan persalinan
adalah suatu proses fisiologis dan gangguan mual muntah ini akan menghilang
setelah kehamilan 4 bulan (16 minggu).
Ibu
dianjurkan untuk makan lebih sering dengan porsi kecil dan menghindari makanan
berlemak, terlalu manis dan yang berbau serta berbumbu merangsang makanan yang
mengandung karbohidrat (biskuit kering, roti bakar) lebih baik dari pada
gula-gula dan coklat sebagai sumber energi. Untuk mengurangi keluhan mual
muntah. Wanita hamil tersebut dianjurkan untuk makan biskuit atau roti kering /
bakar dengan teh hangat sebelum turun dari tempat tidur dan melaksanakan
aktivitas. Apabila muntah terus berlanjut dan menganggu kehidupan sehari-hari,
wanita tersebut perlu dirawat inap di RS, dengan penatalaksanaan sebagai
berikut :
1.
Wanita
dirawat dikamar tersendiri yang tenang, tetapi terang dengan ventilasi udara
yang baik, membatasi pengunjung, dengan perubahan suasana, pendampingan oleh
bidan / perawat dan orang terdekat serta informasi dan komunikasi yang baik
saja sering sengaja muntah sudah berkurang atau hilang tanpa pengobatan.
2.
Pemberian
cairan pengganti
Perlu diberi cairan intravena
bila ada gejala dehidrasi. Cairan yang dipakai
biasanya dextrose5 % dalan
larutan fisiologik sebanyak 2-3 liter perhari
tergantung tingkat dehidrasi.
Bila perlu diberi tambahan kalium dan vitamin B kompleks dan C. Bila ada
kekurangan protein juga dapat diberi asam amino secara intravena.
3.
Pendekatan
Psikologik
Wanita perlu diyakinkan bahwa
penyakitnya dapt disembuhkan, hilangnya rasa takut terhadap kehamilan dan
persalinan. Dengan pendekatan konseling dan dan mencoba menemukan konflik serta
mencari jalan penyelesaian masalah
psiko-sosial yang menjadi
beban dan pencetus adanya hiperemesis gravidarum. Kalau perlu dan memungkinkan
konsultasi dengan pekerja sosial, petugas pastoral dan psokolog.
4.
Penghentian Kehamilan
Pada beberapa kasus pengobatan
hoperemesis gravidarum tidak berhasil dan kondisi pasien menjadi makin
memburuk. Perlu pemeriksaan medik dan psikologis yang teliti untuk mengetahui
gangguan sistemik dan beratnya komplikasi. Adanya delirium, somnolen sampai
koma, kebutaan, takikardi, ikterus, anuria dan perdarahan merupakan manifestasi
komplikasi organik. Dalam kondisi demikian secara medik perlu adanya
pertimbangan untuk penghentian kehamilan. Keputusan ini tidak mudah ditetapkan
karena dengan pertimbangan moral tidak boleh terlalu cepat, tetapi dilain pihak
tidak menunggu sampai kondisi irreversible pada organ vital.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN PADA HIPEREMESIS
GRAVIDARUM
D.
Pengkajian
1. Data Subjektif (pengertian yang dirasakan
dan dilaporkan pasien):
-
Mual,
muntah yang sering dan menganggu aktivitas yang terjadi pada trimester 1.
keluhan muntah ini dapat dicetuskan oleh pandangan atau bau makanandan bau lain
yamg merangsang : misal bau asap rokok.
-
Mulut
terasa asam, bibir kering, rasa haus dan kulit kering.
-
Hipersalivasi,
muntah yang kadang bercampur darah.
-
Tidak
nafsu makan, badan terasa lemas.
-
Berat
badan menurun
-
Urine
berkurang dan warna menjadi lebih gelap
-
Konstipasi
-
Sakit
kepala
2.
Data Obyektif (hasil observasi
atau yang dapat diperiksa):
- Muntah terus-menerus dengan frekuensi dan
volume yang dapat diobservasi dan dicatat baik pagi, siang maupun malam hari.
- Pasien sering membuang air liur
(hipersalivasi), volume juga dapat dikumpulkan dalam wadah tertutup dan diukur
- Volume urin berkurang (oliguria) dan
konsentrasi tinggi
- Berat badan menurun, tekanan darah menurun
dan takikardia >100 x/menit
- Suhu badan meningkat
- Apatis, kacau dan bingung
- Turgor kulit berkurang
3. Data Laboratorium:
Urine
:
-
Aseton
positif
-
Protein
urine positif
-
HCG
nutrisi positif
Darah
:
-
Gula
darah menurun
-
kadar
natrium, kalium, dan chlorida menurun
-
Hb,
Ht meningkat (haeomokonsentrasi)
E.
Diagnosa Keperawatan
1. Kekurangan nutrisi tidak sesuai dengan
kebutuhan berhubungan dengan mual dan muntah, ketidakteraturan atau kurangnya
pemasukan makanan.
Hasil yang diharapkan :
-
Pasien
mengenali tanda-tanda dini perubahan nutrisi
-
Pasien
dapat mengenali tanda-tanda emesis gravidarum dan dapat mengatasi rasa tidak
nyaman akibat mual muntah
-
Kebutuhan
nutrisi terpenuhi
-
Tidak
terjadi komplikasi
Rencana tindakan :
-
Timbang
BB dengan timbangan yang sama dan pakaian sejenis (sama beratnya)tiap hari atau
jadwal sesuai dengan terapi atau kondisi pasien
-
Mencatat
intake output selama 24 jam
-
Perhatikan
pola makan dan makanan yang dikonsumsi
-
Lakukan
pemeriksaan turgor kulit
-
Lakukan
pemeriksaan laboratorium aseton urine
-
Konseling
dengan klien dan keluarganya
-
Observasi
tanda-tanda komplikasi, asidosis-icterus
-
Merujuk
bila perlu ke fasilitas yang tepat
2.
Rasa
tidak nyamansehubungan dengan akibat muntah-muntah yang berulang
Hasil yang diharapkan :
-
Pasien
merasa lebih nyaman.
Rencana tindakan :
-
Sediakan
limgkungan yang bersih, nyaman serta ventilasi yang baik
-
Batasi
pengunjung sesuai dengan keinginan pasien
-
Letakkan
piala gnjal jauh dari pandangan tetapi mudah diraih
-
Letakkan
makanan diluar ruangan pasien
-
Rapikan
alat-alat makan setelah selesai makan
-
Anjurkan/
sediakan alat kumur-kumur sebelum makan dan setelah setiap muntah
-
Berikan
posisi fowler setiap selesai makan 30 menit, kemudian posisi tidur yang nyaman.
3. Takut berhubungan dengan perawatan di
rumah sakit dan prognosis kehamilan
Hasil yang diharapkan :
-
Pasien
mengerti maksud dan tujuan perawatan di rumah sakit
-
Rasa
takut berkurang
-
Pasien
dapat beradaptasi dengan lingkungan di rumah sakit dan kooperatif dalam rencana
asuhannya.
Rencana tindakan :
-
Mengkaji
reaksi pasien terhadap respon nyeri / sakit, muntah yang berulang
-
Beri
informasi yang jelas, maksud dan tujuan dan tindakan perawatan dirumah sakit
-
Beri
dukungan (jangan menghakimi)
-
Konseling
dengan pasien dan keluarga
-
Beritahu
kondisi pasien dan keluarga tentang respon mual muntah dan kemajuan pengobatan
-
Kolaborasikan
dengan tim kesehatan lainnya seperti dokter, ahli gizi, pekerja sosial, pekerja
pastoral, psikolog dll yang terkait.
F.
Penyuluhan
Tujuan :
Tidak terjadi
komplikasi pada ibu maupun anak. Pasien akan kooperatif dn optimis dalam proses
pengobatan dan pemulihan, pasien akan berusaha memenuhi kebutuhan cairan dan
nutrisi dirinya sendiri
Hasil yang diharapkan :
- pasien dan keluarga dapat mengetahui sebab
hiperemesis
- pasien dapat mengetahui rangsangan yang
menimbulkan terjadinya muntah
- pasien dapat berusaha untuk mencegah
timbulnya muntah
- keluarga dapat memberi dukungan pada klien
- hiperemesis dapat diatasi segera
- pasien dan keluargakooperatif dalam
rencana terapi dan keperawatan
Macam penyuluhan/ konseling
- konseling hal-hal yang diduga berhubungan
dengan sebab akibat hiperemesis
- diit (pola nutrisi) pada pasien dengan
hiperemesis
Metode penyuluhan
- konseling
- diskusi
BAB IV
PENUTUP
C.
Kesimpulan
Hyperemesis Gravidarum adalah memuntahkan segala apa yang dimakan dan
diminum hingga berat badan sangat turun, turgor kulit kurang, dan timbul aceton
dalam air kencing. Hyperemesis Gravidarum disebabkan oleh kadar estrogen yang
tinggi dan hipertroidisme yang mungkin disebabkan peningkatan kadar
gonadotropin korionik manusia. Menurut berat ringannya gejala hyperemesis
dibagi 3 tingkatan yaitu :
- Tingkatan 1 : Ringan, mual muntah sehingga penderita lemah
- Tingkatan 2 : Sedang, mual dan muntah yang hebat keadaan
penderita
Lebih parah
- Tingkatan 3 : Berat, keadaan wanita makin menurun dari tingkatan
2
Abortus adalah
berakhirnya kehamilan melalui cara apapun sebelum janin mampu bertahan hidup. Abortus dapat diklasifikasikan menjadi :
1.
Abortus Abortus
spontanea (abortus yang
berlangsung tanpa tindakan)
o
Abortus imminens
o
Abortus
insipiens
o
Abortus
inkompletus
o
Abortus
kompletus
2. Abortus provokatus (abortus yang sengaja
dibuat)
D.
Saran
Dengan
mempelajari dan memahami tentang hyperemesis Gravidarum dan abortus pada ibu
hamil. Mahasiswa diharapkan mampu memberikan asuhan keperawatan yang tepat.
Kami mohon maaf jika ada kesalahan kata-kata dalam penulisan makalah ini,
penulis juga meminta kritik dan saran agar bisa memperbaiki. Terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
Padjajaran, FK. 1984. Obstetri
Patologi. Bandung :Elstan offset
St. Carolus Komisi
Keperawatan. 2000. Standar Asuhan
Keperawatan Hyperemesis Gravidarum.
Jakarta : Komisi Keperawatan St. Carolus
Susan M. Weiner. 1989. Clinical
Manual of Maternity and Gynecologic Nursing
Wiknjosastro, Hanifa. 1992. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawiroharjo
No comments:
Post a Comment