MAKALAH AGAMA
AKHLAK
KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah mencurahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Pendidikan Agama Islam Semester ke-1 tahun 2014/2015.
Berkat rahmat dan karunianya, serta di
dorong kemauan yang keras disertai kemampuan yang ada, akhirnya kami dapat
menyelesaikan makalah ini yang membahas tentang ”AKHLAK” dalam mata kuliah
Pendidikan Agama Islam.
Makalah berisi tentang “akhlak”.
Manusia yang hidup dalam bimbingan akhlak akan melahirkan suatu kesadaran untuk
berprilaku yang sesuai dengan tuntutan dan tuntunan Allah dan Rasulnya, serta
akan mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.
penulis
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Karena keterbatasan ilmu
dan pengetahuan penulis, maka kritik dan saran yang membangun, sangat kami
harapkan demi kebaikan dimasa mendatang dan semoga bermanfaat bagi pembaca yang
budiman dan khususnya pembaca.
Lampoeh Keudeh 25 November 2019
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGATAR.............................................................................................. i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1
A.
Latar Belakang...................................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah................................................................................. 2
C.
Tujuan Penulis....................................................................................... 2
BAB
II PENGERTIAN DAN
PEMBAGIAN AKHLAK................................. 3
A.
Pengertian Akhlak................................................................................. 3
B.
Pembagian Akhlak................................................................................ 3
C.
Pembinaan Akhlakul karimah............................................................... 5
BAB V PENUTUP................................................................................................ 7
A.
Kesimpulan........................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 8
BAB
I
PENDAHULUAN
D. Latar Belakang
Pengertian Akhlak Secara Etimologi, Menurut
pendekatan etimologi, perkataan “akhlak” berasal dari bahasa Arab jama’ dari
bentuk mufradnya “Khuluqun” yang menurut logat diartikan: budi pekerti,
perangai, tingkah laku atau tabiat. Kalimat tersebut mengandung segi-segi
persesuain dengan perkataan “khalkun” yang berarti kejadian, serta erat
hubungan ” Khaliq” yang berarti Pencipta dan “Makhluk” yang berarti yang
diciptakan. Pengertian akhlak adalah kebiasaan kehendak itu bila membiasakan
sesuatu maka kebiasaannya itu disebut akhlak .Jadi pemahaman akhlak adalah
seseorang yang mengeri benar akan kebiasaan perilaku yang diamalkan dalam
pergaulan semata – mata taat kepada Allah dan tunduk kepada-Nya. Oleh karena
itu seseorang yang sudah memahami akhlak maka dalam bertingkah laku akan timbul
dari hasil perpaduan antara hati nurani, pikiran, perasaan, bawaan dan
kebiasaan dan yang menyatu, membentuk suatu kesatuan tindakan akhlak yang
dihayati dalam kenyataan hidup keseharian.Dengan demikian memahami akhlak
adalah masalah fundamental dalam Islam. Namun sebaliknya tegaknya aktifitas
keislaman dalam hidup dan kehidupan seseorang itulah yang dapat menerangkan
bahwa orang itu memiliki akhlak. Jika seseorang sudah memahami akhlak dan
menghasilkan kebiasaan hidup dengan baik, yakni pembuatan itu selalu diulang –
ulang dengan kecenderungan hati (sadar)2 .Akhlak merupakan kelakuan yang timbul
dari hasil perpaduan antara hati nurani, pikiran, perasaan, bawaan dan
kebiasaan dan yang menyatu, membentuk suatu kesatuan tindakan akhlak yang
dihayati dalam kenyataan hidup keseharian. Semua yang telah dilakukan itu akan
melahirkan perasaan moral yang terdapat di dalam diri manusia itu sendiri
sebagai fitrah, sehingga ia mampu membedakan mana yang baik dan mana yang
jahat, mana yang bermanfaat dan mana yang tidak berguna, mana yang cantik dan
mana yang buruk.
E. Rumusan Masalah
a. Apa
pengertian dan pembagian akhlak ?
b. Bagaimana
pembinaan akhlakul karimah dalam kehidupan sehari-hari ?
c. Bagaimana
akhlak dalam bidang ekonomi?
F.
Tujuan Penulis
a. Mengetahui
pengertian dan pembagian akhlak.
b. Mengetahui
pembinaan akhlakul karimah dalam kehidupan sehari-hari.
c. Mengetahui
bagaimana akhlak dalam bidang ekonomi.
BAB
II
PENGERTIAN
DAN PEMBAGIAN AKHLAK
D. Pengertian Akhlak
Diterjemah dari kitab Is’af thalibi Ridhol Khllaq
bibayani Makarimil Akhlaq.Akhlak adalah sifat-sifat dan perangai yang
diumpamakan pada manusia sebagai gambaran batin yang bersifat maknawi dan
rohani.Dimana dengan gambaran itulah manusia dibangkitkan disaat hakikat segala
sesuatu tampak dihari kiamat nanti.
Akhlak adalah kata jamak dari khuluk yang kalau
dihubungkan dengan manusia,kata khuluk lawan kata dari kholq. Perilaku dan
tabiat manusia baik yang terpuji maupun yang tercela disebut dengan
akhlak.Akhlak merupakan etika perilaku manusia terhadap manusia lain,perilaku
manusia dengan Allah SWT maupun perilaku manusia terhadap lingkungan hidup.
Segala macam perilaku atau perbuatan baik yang
tampak dalam kehidupan sehari-hari disebut akhlakul kharimah atau akhlakul
mahmudah.Acuhannya adalah Al-Qur’an dan Hadist serta berlaku universal.
E. Pembagian Akhlak
Pembagian akhlak yang dimaksud dalam pembahasan ini
adalah menurut sudut pandang Islam, baik dari segi sifat maupun dari segi
objeknya. Dari segi sifatnya, akhlak dikelompokkan menjadi dua:yaitu pertama,
akhlak yang baik, atau disebut juga akhlak mahmudah (terpuji) atau akhlak
al-karimah; dan kedua, akhlak yang buruk atau akhlak madzmumah.
a) Akhlak Mahmudah
“Akhlak mahmudah adalah tingkah laku terpuji yang
merupakan tanda keimanan seseorang. Akhlak mahmudah atau akhlak terpuji ini
dilahirkan dari sifat-sifat yang terpuji pula”.
Sifat terpuji yang dimaksud adalah, antara lain: cinta
kepada Allah, cinta kepda rasul, taat beribadah, senantiasa mengharap ridha
Allah, tawadhu’, taat dan patuh kepada Rasulullah, bersyukur atas segala nikmat
Allah, bersabar atas segala musibah dan cobaan, ikhlas karena Allah, jujur,
menepati janji, qana’ah, khusyu dalam beribadah kepada Allah, mampu mengendalikan diri, silaturrahim,
menghargai orang lain, menghormati orang lain, sopan santun, suka
bermusyawarah, suka menolong kaum yang lemah, rajin belajar dan bekerja, hidup
bersih, menyayangi inatang, dan menjaga kelestarian alam.
b) Akhlak
Madzmumah
“Akhlak madzmumah
adalah tingkah laku yang tercela atau perbuatan jahat yang merusak iman
seseorang dan menjatuhkan martabat manusia.”
Sifat yang termasuk
akhlak mazmumah adalah segala sifat yang bertentangan dengan akhlak mahmudah,
antara lain: kufur, syirik, munafik, fasik, murtad, takabbur, riya, dengki,
bohong, menghasut, kikil, bakhil, boros, dendam, khianat, tamak, fitnah,
qati’urrahim, ujub, mengadu domba, sombong, putus asa, kotor, mencemari lingkungan,
dan merusak alam.
Demikianlah antara lain
macam-macam akhlak mahmudah dan madzmumah. Akhlak mahmudah memberikan manfaat
bagi diri sendiri dan orang lain, sedangkan akhlak madzmumah merugikan diri
sendiri dan orang lain. Allah berfirman dalam surat At-Tin ayat 4-6.
“Sesungguhnya Kami
telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian Kami
kembalikan mereka ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka). Kecuali yang
beriman dan beramal shalih, mereka mendapat pahala yang tidak ada putusnya.”
Dalam sebuah hadis
Rasulullah saw. bersabda.
“Sesungguhnya manusia
yang berakhlak mulia dapat mencapai derajat yang tinggi dan kedudukan mulia di
Akhirat. Sesungguhnya orang yang lemah ibadahnya akan menjadi buruk perangai
dan akan mendapat derajat yang rendah di neraka Jahanam.” (HR. Thabrani)
Kemudian, dari segi
objeknya, atau kepada siapa akhlak itu diwujudkan, dapat dilihat seperti
berikut:
1) Akhlak
kepada Allah, meliputi antara lain: ibadah kepada Allah, mencintai Allah,
mencintai karena Allah, beramal karena
allah, takut kepada Allah, tawadhu’, tawakkal kepada Allah, taubat, dan nadam.
2) Akhlak
kepada Rasulullah saw., meliputi antara lain: taat dan cinta kepda Rasulullah
saw.
3) Akhlak
kepada keluarga, meliputi antara lain: akhlak kepada ayah, kepada ibu, kepada
anak, kepada nenek, kepada kakek, kepada paman, kepada keponakan, dan
seterusnya.
4) Akhlak
kepada orang lain, meliputi antara lain: akhlak kepada tetangga, akhlak kepada
sesama muslim, kepada kaum lemah, dan sebagainya.
5) Akhlak
kepada lingkungan, meliputi antara lain: menyayangi binatang, merawat tumbuhan,
dan lain-lain.
F.
Pembinaan
Akhlakul karimah
Allah menciptakan manusia sebagai makhluk yang
sempurna jika dibandingkan dengan makhluk lain dan juga manusia sebagai
penerima dan pelaksana ajaran-Nya. Oleh karena itu manusia ditempatkan pada
kedudukan yang mulia jika dibandingkan dengan makhluk ciptaan Allah yang lain.
Agar manusia dapat mempertahankan kedudukan yang mulia dan tinggi tersebut.
Maka Allah membekali manusia dengan akal dan perasaan yang memungkinkan manusia
untuk menerima dan mengembangkan ilmu pengetahuan dalam suatu proses
pendidikan. Kemudian mengembangkan ilmu tersebut ke dalam kehidupan
sehari-hari, serta akal pula yang membedakan manusia dengan makhluk yang lain.
Selain itu akal dan perasaan dapat menentukan kedudukan seseorang dalam
lingkungan sosial dalam melaksanakan segala hal bentuk kegiatan dengan penuh
cermat dan tanggung jawab.
Agama Islam merupakan suatu agama yang didalamnya,
mengandung ajaran bagi seluruh umat-Nya. Salah satu ajaran Islam yang paling
mendasar adalah masalah akhlak. Yang mana akhlakul karimah tersebut di wajibkan
oleh Allah. Sebagaimana yang telah disebut dalam salah satu firman Allah surat
Luqman yang berbunyi:
“ Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah
(manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang
mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang
demikian itu Termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah)”.
Berdasarkan ayat diatas maka akhlakul karimah dalam
keluarga ini diwajibkan pada setiap orang. Yang mana akhlak tersebut banyak
menentukan sifat dan karakter seseorang, khususnya dalam pergaulannya.
Seseorang akan dihargai dan dihormati apabila
memiliki sifat atau mempunyai akhlak mulia. Demikian juga sebaliknya dia akan
dicampakkan dan dibenci apabila dia berakhlak yang buruk dan tercela, bahkan di
hadapan Allah akan mendapatkan balasan sesuai dengan apa yang yang
dilakukannya.
Sebagaimana juga kita ketahui bahwa nilai dan harga
manusia itu terletak pada akhlaknya yaitu tingkah laku dan amal perbuatannya,
semakin luhur akhlak seseorang, semakin tinggi nilai dan harga dirinya. Karena
itu upaya pembinaan dan peningkatan akhlak dalam melestarikan martabat manusia
adalah teramat penting dan dalam hal ini Islam dengan segenap aspek ajarannya
merupakan salah satu alternative sebagai pedoman dan tuntunan.
Manusia diciptakan oleh Allah sebagai makhluk sosial
yaitu tidak akan bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain, dengan kata lain
manusia hidup dalam suatu masyarakat, dalam kehidupan bermasyarakat ini akhlak
mempunyai peranan yang penting sekali, khususnya dalam kehidupan sehari-hari,
sebab kejayaan suatu negara itu terletak pada akhlak masyarakatnya.
Demikian pula kehancuran di muka bumi ini disebabkan
perbuatan manusia itu sendiri sebagaimana firman Allah dalam surat Ar-Rum ayat
41 yang berbunyi :
“telah nampak
kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia,
supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka,
agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”.
BAB
V
PENUTUP
B. Kesimpulan
Jadi akhlak adalah merupakan tingkah laku manusia
yang tampak dan dapat dilihat pada dirinya yang didorong oleh hati nurani,
pemikiran, serta rasio.
Segala macam perilaku atau perbuatan baik yang
tampak dalam kehidupan sehari-hari disebut akhlakul kharimah atau akhlakul
mahmudah Akhlakul karimah(sifat-sifat terpuji) ini banyak macamnya,diantaranya
adalah husnuzzan,gigih,berinisiatif,rela berkorban,tata karma terhadap makhluk
Allah,adil,ridho,amal shaleh,sabar,tawakal,qona’ah,bijaksana,percaya diri,dan
masih banyak lagi Pada dasarnya dalam ekonomi Islam, monopoli tidak dilarang,
siapapun boleh berusaha/berbisnis tanpa peduli apakah dia satu-satunya penjual
(monopoli) atau ada penjual lain, asalkan tidak melanggar nilai-nilai Islam.
Dalam hal ini yang dilarang berkaitan dengan monopoli adalah ikhtikar, yaitu
kegiatan menjual lebih sedikit barang dari yang seharusnya sehingga harga
menjadi naik untuk mendapatkan keuntungan di atas keuntungan normal, di dalam
istilah ekonomi kegiatan ini disebut sebagai monopoly’s rent seeking behaviour.
Sehingga sekarang dapat dibedakan antara monopoli dan ikhtikar dalam
terminology ekonomi Islam.
DAFTAR PUSTAKA
4)
Dasar – dasar Akhlak;, Prof. DR. ZAKIAH
HARADJAT dkk, 1990, JAKARTA.
5)
Belajar Akhlak, H.SULAIMAN RASJID, 2005
BANDUNG.
6)
Pendidikan Agama Islam, Drs. NANDANG
l.HAKIM,1988, BANDUNG.
No comments:
Post a Comment