MAKALAH
GIZI BAYI dan BALITA
KATA
PENGANTAR
Segala puji
hanya milik Allah SWT.
Shalawat dan salam
selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat
limpahan dan rahmat-Nya saya mampu
menyelesaikan tugas Makalah
ini yang berjudul “GIZI BAYI dan BALITA”
Dalam penyusunan tugas
atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang saya hadapi. Namun dengan penuh
kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan. Dan saya menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini
tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga
kendala-kendala yang saya hadapi teratasi.
Makalah ini disusun
agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang ‘Gizi Ibu Hamil dan Menyusui
Banda
Aceh, Mei 2018
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1
A.
Latar
Belakang...................................................................................... 1
B.
Tujuan
Penulisan................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................... 3
A.
Pengertian Gizi dan Nutrisi................................................................... 3...........
B.
Kebutuhan Nutrisi untuk Bayi dan Balita............................................ 3...........
C.
Tujuan Pemberian Nutrisi Pada Bayi dan Balita................................... 6
D.
Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Keadaan Nutrisi
Pada Bayi dan Balita............................................................................ 6
E.
Kebutuhan Energi dan Zat Nutrisi Pada Bayi dan Balita..................... 8
BAB III PENUTUP............................................................................................. 12
A.
Kesimpulan......................................................................................... 12
B.
Saran................................................................................................... 12
DAFTAR
PUSTAKA.......................................................................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Indonesia
adalah Negara yang sedang berkembang dan di bidang kesehatan pemerintah
memiliki kewajiban terhadap kesejahteraan masyarakat salah satunya memalui
peningkatan kesehatan. Contoh upaya peningkatan derajat kesehatan adalah
perbaikan gizi masyarakat, karena gizi yang seimbang dapat meningkatkan
ketahanan tubuh. Namun masih terdapat masalah-masalah yang berhubungan dengan
gizi di masyarakat seperti gangguan akibat kekurangan yodium, kurang vitamin A,
masalah kekurangan energi protein atau kurang gizi. Masalah kurang energi
protein atau biasa dikenal dengan gizi kurang yang sering ditemukan pada anak
balita ,masih tergolong masalah yang sulit untuk ditanggulangi, walaupun
penyebab gizi buruk itu sendiri pada dasarnya sederhana yaitu kurangnya
konsumsi makanan terhadap kebutuhan makan seseorang. Namun hal ini dapat
ditemukan tidak hanya pada tingkat rumah tangga tetapi juga pada daerah-daerah
yang sudah terdistribusi bahan makanan secara merata.
Sebelum
terjadi kasus Gizi buruk itu terjadi telah terlewati beberapa tahapan pada
individu yang menderita gizi buruk dimulai dari penurunan berat badan ideal
seorang anak sampai terlihat sangat buruk. Jadi masalah sebenarnya adalah
kurang nya pengetahuan masyarakat atau keluarga balita mengenai cara menilai
status berat badan anak, pola pertumbuhan berat badan anak dan disamping itu
perlu adanya pendidikan kesehatan mengenai gizi buruk, dimulai dari cara
penganggulangan,gejala yang timbul dan cara menangani jika sudah terjadi gizi
buruk. Dari beberapa alenia di atas penulis tertarik untuk mengangkat topik
kebutuhan nutrisi pada bayi dan balita. Untuk lebih menjelaskan mengenai
nutrisi pada bayi dan balita dan mengingatkan untuk para ibu bahwa nutrisi pada
bayi dan balita harus lebih diperhatikan.
B.
Tujuan
- Untuk mengetahui,
memahami, dan menjelaskan kebutuhan nutrisi untuk bayi dan balita.
- Untuk mengetahui,
memahami, dan menjelaskan tujuan
pemberian nutrisi pada bayi dan balita
- Untuk mengetahui,
memahami, dan menjelaskan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keadaan
nutrisi pada bayi dan balita
- Untuk mengetahui,
memahami, dan menjelaskan kebutuhan energi dan zat nutrisi pada bayi dan
balita
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Gizi dan Nutrisi
Menurut Drs.
Joko Pekik Irianto M.kes didalam bukunya Panduan Gizi Lengkap Keluarga dan
Olahragawan(2007:2), istilah Gizi berasal dai bahasa arab “ Giza” yang berart
zat makanan. Didalam bahasa inggris di kenal dengan istilah nutrition yang
berarti bahan makanan atau zat gizi atau sering di artikan ilmu gizi.
Gizi adalah
proses makhluk hidup menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui
proses digesti (penyerapan), absorpsi,transportasi, penyimpanan, metabolisme
dan pengeluaran zat-zat yang tidak diunakan. (Drs.Hasdianah,2014)
Nutrisi adalah
keseluruhan berbagai proses dalam tubuh makhluk hidup untuk menerima bahan –
bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan – bahan tersebut agar
menghasilkan berbagai aktivitas dalam tubuhnya sendiri. Bahan – bahan tersebut
dikenal dengan istilah nutrient (unsur gizi, yaitu : air, protein, lemak,
karbohidrat, vitamin dan mineral) (Mary E. Back, 2000).
Dalam situs
bookpedia dijelaskan, pengertian balita adalah anak yang menginjank diatas satu
tahun. Atau dalam artian khusus anak yang berusia di bawah lima tahun.
Pengertian balita ini ditunjang dengan dibutuhkanya pola makan yang cukup atau
kecukupan gizi seimbang.
B.
Kebutuhan Nutrisi untuk
Bayi dan Balita
Kebutuhan
nutrisi yang harus dipenuhi pada masa balita diantaranya energi dan protein.
Kebutuhan energi sehari anak ntuk tahun pertama kurang lebih 100-200 Kkal/kg
berat badan. Untuk tiap 3 bulan pertambahan umur, kebutuhan energi turun kurang
lebih 10 Kkal/kg berat badan. Energi dalam tubuh diperoleh terutama dari zat
gizi karbohidrat, lemak, dan juga protein. Kebutuhan gizi pada masa balita
membutuhkan lebih banyak nutrisi karena masa usia balita (usia 1-5 tahun)
adalah periode keemasan. Periode kehidupan yang sangat penting bagi
perkembangan fisik dan mental, pada masa ini pula balita mulai banyak melakukan
dan menemukan hal-hal baru. Dalam hal ini, nutrisi yang baik memegang peranan
penting. Jika seorang balita sering diberi asupan makanan yang mengandung
zat-zat yang tidak baik, seperti jenis makanan yang mengandung bahan pengawet,
pewarna buatan, pemanis buatan, pelezat makanan dan yang sejenisnya, hal itu
akan terlihat efeknya bagi kesehatan tubuh. Maka pemberian makanan dengan
pemenuhan gizi yang seimbang adalah cara yang tepat untuk menjaga kesehatan
serta tumbuh kembang balita.
Nutrisi bayi meskipun
nutrisi yang adekuat tidak menjamin bahwa anak akan mengalami pertumbuhan dan
perkembangan normal,nutrisi yang tidak adekuat dapat menghambat anak mencapai
potensi genetiknya untuk baik pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental. Kebutuhan
nutrient actual anak bervariasi sesuai status kesehatan,pola aktifitas dan laju
pertumbuhan. Makin besar laju pertumbuhan,makin besar pula kebutuhan
nutrisinya. Meskipun pola pertumbuhan anak bersifat individual,prediksi dan
perkiraan pertumbuhan tentang kebutuhan nutrisi dapat dibuat berdasarkan usia.
Kebutuhan
nutrisi pada bayi dan balita sangatlah penting pada masa pertumbuhan bayi dan
balita. Berikut beberapa kebutuhan bayi yang perlu dipenuhi oleh bayi dan
balita:
- Karbohidrat merupakan
sumber energi yang tersedia dengan mudah di setiap makanan dan harus
tersedia dalam jumlah yang cukup karena kekurangan karbohidrat dapat
menyebabkan terjadi kelaparan dan berat badan menurun apabila jumlah
karbohidrat dalam jumlah yang tinggi dapat menyebabkan terjadi peningkatan
BB atau obesitas .Jumlah karbohidrat yang cukup dapat diperoleh dari
susu,padi-padian, buah-buahan, tepung, umbi, gandum,dan lain-lain.
- Protein harus
dikonsumsi secara seimbang karena protein dibutuhkan untuk proses
pertumbuhan dan perkembangan anak. Protein digunakan setelah karbohidrat
dan lemak tidak mencukupi pasokannya di dalam tubuh.Sumber protein dapat
diperoleh dari ayam, kacang-kacangan, susu, yoghurt, roti, dan lain-lain.
- Air merupakan kebutuhan nutrisi yang sangat
penting mengingat kebutuhan air pada bayi mencapai 75-80% dari berat
badan.air bagi tubuh berfungsi sebagai pelarut untuk pertukaran selluler.
- Lemak merupakan
sumber energi utama untuk pertumbuhan dan aktifitas fisik bagi anak dan
balita. Kebutuhan energi ini akan terpenuhi jika konsumsi lemak/minyak
hanya menyumbang 15 persen atau kurang dari total energi yang dibutuhkan perhari.
Sampai umur dua tahun, lemak yang dikonsumsi oleh anak disamping sebagai
sumber energi, harus dilihat juga dari segi fungsi strukturalnya. Lemak
akan menghasilkan asam-asam lemak dan kolestrol yang ternyata dibutuhkan
untuk membentuk sel-sel membram pada semua organ. Organ-organ penting
seperti retina dan sisitim saraf pusat terutama disusun oleh lemak. Asam
lemak yang dangat dibutuhkan oleh jaringan tubuh tersebut terutama adalah
asam lemak yang esensial.Asam lemah yang esensial adalah asam lemak yang
tidak dapat dibuat didalam tubuh sehingga harus diperolaeh dari makanan,
terdiri dari asam Linoleat, linulenat dan arakhidonat.ASI mempunyai
komposisi asam lemak yang sangat tepat untuk keperluan bayi dan anak-anak
sampai dua tahun tersebut. Juga mengandung faktor-faktor yang menyebabkan
lemaknya mudah dicerna, juga komposisi kimianya membuat ASI mudah dicerna
dan juga memberikan suplai yang seimbang antara asam lemak omega-6 dan
omega-3.
- Vitamin dan mineral
disaran untuk selalu dihidangkan dalam menu makanan sehari-hari karena
vitamin tidak dihasilkan tubuh dalam jumlah banyak.Vitamin sangat membantu
dalam melawan radikal bebas,Vitamin dapat dijumpai dalam roti, buah-buahan,
sayuran,susu, daging. Air susu ibu yang sehat dan
cukup makan dianggap cukup mengandung elemen kelumit kecuali vitamin D dan
dibeberapa daerah tertentu,flour. Sebelum diputuskan untuk membersihkan
suplementasi perlu dipertimbangan.
C.
Tujuan Pemberian Nutrisi
Pada Bayi dan Balita
Adapun tujuan
dari pemberian nutrisi pada Bayi dan Balita ini adalah sebagai berikut:
a.
Mencapai berat badan normal dan mempertahankannya
b.
Mempertahankan status gizi dalam keadaan baik
c.
Menyediakan zat gizi untuk menjamin tumbuh kembang dan
meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi
d.
Membina kebiasaan makan yang baik, menumbuhkan pengetahuan
tentang makan dan makanan yang baik pada anak
D.
Faktor-faktor yang
Berpengaruh Terhadap Keadaan Nutrisi Pada Bayi dan Balita
Faktor yang
menyebabkan kurang gizi telah diperkenalkanUNICEF dan telah digunakan secara
internasional, yang meliputi beberapa tahapan penyebab timbulnya kurang gizi
pada anak balita, baik penyebab langsung, tidak langsung, akar masalah dan
pokok masalah. Berdasarkan Soekirman dalam materi Aksi Pangan dan Gizi nasional
, penyebab kurang gizi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1)
Penyebab langsung yaitu makanan anak dan penyakit infeksi
yang mungkin diderita anak. Penyebab gizi kurang tidak hanya disebabkan makanan
yang kurang tetapi juga karena penyakit. Balita yang mendapat makanan yang baik
tetapi karena sering sakit diare atau demam
dapat menderita kurang gizi. Demikian pada Balita yang makannya tidak
cukup baik maka daya tahan tubuh akan melemah dan mudah terserang penyakit.
Kenyataannya baik makanan maupun penyakit secara bersama-sama merupakan
penyebab kurang gizi.
2)
Penyebab tidak langsung yaitu ketahanan pangan di keluarga,
pola pengasuhan Balita, serta pelayanan kesehatan dan kesehatan lingkungan.
Ketahanan pangan adalah kemampuan keluarga untuk memenuhi kebutuhan pangan
seluruh anggota keluarga dalam jumlah yang cukup dan baik mutunya. Pola
pengasuhan adalah kemampuan keluarga untuk menyediakan waktunya, perhatian dan
dukungan terhadap anak agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal baik
fisik, mental, dan sosial. Pelayanan kesehatan dan sanitasi lingkungan adalah
tersedianya air bersih dan sarana pelayanan kesehatan dasar yang terjangkau
oleh seluruh keluarga.
Faktor-faktor
tersebut sangat terkait dengan tingkat pendidikan, pengetahuan, dan ketrampilan
keluarga. Makin tinggi pendidikan, pengetahuan dan ketrampilan terdapat
kemungkinan makin baik tingkat ketahanan pangan keluarga, makin baik pola
pengasuhan Balita dan keluarga makin banyak memanfaatkan pelayanan yang ada.
Ketahanan pangan keluarga juga terkait dengan ketersediaan pangan, harga pangan,
dan daya beli keluarga, serta pengetahuan tentang gizi dan kesehatan.
E.
Kebutuhan Energi dan Zat
Nutrisi Pada Bayi dan Balita
a.
Perhitungan BB Ideal
1)
Bayi (0-12 bln)
Penentuan BBL( Berat Badan
Ideal)
Bila tidak diketahui berat
badan lahir:
BBL = (USIA:2)
+ 3 S/D 4kg
Bila di Ketahui Berat
Badan Lahir:
Usia 6
bulan : 2 X BBL
Usia 12 bulan
: 3 X BBL
Estimasi kebutuhan energy
dan zat gizi total perhari
§ Energi = 100-120 kalori/kg
BBL
§ Protein = 10% X Energi
atau = 2,5-3 gr/kg BBL
§ Lemak = 10-20% X Energi
§ KH = 60-70% X Energi
2)
Balita
Penentuan BBL (Berat Badan
Ideal)
Usia lebih
dari 12 bulan : (usia dalam tahun X 2) + 8 kg
Estimasi kebutuhan energy
dan zat total gizi per hari
a
Energi
·
1000 + (100 X usia dalam tahun)
·
Usia 1-3 tahun : 100 kalori/kg BBL
·
Usia 4-6 tahun : 90 kalori/kg BBL
b
Protein = 10 % X energy atau = 1,5 -2,0 gr/kg BBL
c
Lemak = 10-20% X Energi
d
KH = 60-70% X Energi
Cara menggunakannya dicontoh sebagai berikut :
Contoh pertama
: anak balita usia 14 bulan, sebelum usia balita ini dimasukan rumus terlebih
dahulu usia 14 bulan diuraikan menjadi tahun dan bulan yaitu 1 tahun 2 bulan
dimana 1 tahun adalah 12 bulan. Karena n adalah usia dalam tahun dan bulan maka
1 tahun 2 bulan ditulis dengan 1,2 ( dibaca 1 tahun 2 bulan). Selanjutnya baru
dimasukan kedalam rumus yaitu:
(2 x 1,2) + 8 = 2,4 + 8 = 10,4 Jadi hasilnya Berat Badan
Ideal untuk anak balita usia 14 bulan adalah 10,4 kg.
Contoh pertama diatas
sangat praktis, tapi hati-hati, agak sedikit rumit seperti contoh kedua dibawah
ini:
Contoh kedua:
Anak balita usia 2 tahun 10 bulan, seperti diatas ini ditulis dengan n=2,10 dan
selanjutnya dikali dengan 2 (sebagaimana rumus 2n) jadi hasilnya adalah 4,20.
Hasil ini jangan langsung ditambah dengan 8, karena 4,20 diartikan 4 tahun 20
bulan, 20 bulan artinya 1 tahun 8 bulan, jadi 4,20 berubah menjadi 5,8, baru
kemudian ditambah dengan 8 maka Berat badan Idealnya adalah 13,8 kg.
Untuk Berat
badan ideal bayi usia 1-12 bulan dapat menggunakan rumus sebagai berikut:
1.
Untuk usia 1-6 bulan dapat
menggunakan rumus :
BBL(gr) +(usia x 600 gram)
2.
Untuk usia 7-12 bulan
dapat menggunakan rumus
a. BBL (gr) + (usia x 500 gram )
b. (usia/2) +3
dimana : BBL adalah Berat Badan Lahir Usia dinyatakan dalam
bulan
Intepretasi Berat Badan Ideal Anak Balita.
Sebagaimana
halnya dengan intepretasi Berat Badan Ideal Orang dewasa (usia 15 tahun keatas)
adalah +10 % BBI ini juga dapat berlaku untuk BBI anak balita. Dimulai dari
kisaran normalnya yaitu rumus diatas = (2n +8 ) + 10% (2n+8). Yaitu antara 9.6
-11.44. Orang tua perlu hati-hati bila presentase Berat Badan Real telah berada
dibawah atau diatas 20 % dapat dikatakan bahwa anak balita tersebut mempunyai
keadaan gizi yang tidak seimbang, Bila berada diatas 20 % anak balita bisa
dikatakan kegemukan dan bila berada di bawah 20 % bisa dikatakan kurang gizi
dan bisa berlanjut ke Keadaan gizi buruk
untuk balita/anak dan busung lapar untuk orang dewasa.
Sebenarnya
untuk mengukur Berat Badan Normal anak balita sudah ditentukan secara
internasional yaitu dengan menggunakan standar WHO-NCHS atau juga bisa dengan
melihat Kartu Menuju Sehat (KMS) tumbuh
kembang balita, seperti terlihat pada gambar disamping, setiap anak mempunyai
pola pertumbuhan dan perkembangan berat badan ideal (baik), yang penting adalah
bertambah umur bertambah berat badan dan pola terlihat jelas, tidak tiba-tiba
naik berat badan bulan ini, bulan
berikutnya turun lagi kemudian naik lagi. Cara diatas menentukan
BBI anak balita hanya cara praktis yang bisa langsung digunakan tampa harus
melihat pedoman seperti pada standar WHO-NCHS atau juga kartu menuju sehat yang
biasa dilihat di posyandu.
b.
Perhitungan Kebutuhan
Energi Untuk Bayi dan Balita
Kebutuhan protein per hari (per kg BB)
Usia
|
Berat badan (kg)
|
Tinggi badan (cm)
|
Protein (gr)
|
0-6
bulan
7-12
bulan
1-3
tahun
4-5
tahun
|
6
8,5
12
18
|
60
71
90
110
|
10
18
25
39
|
Kecukupan gizi yang
dianjurkan (menurut data Departemen kesehatan RI,1968). Dalam daftar tersebut
tersebut kebutuhan akan vitamin D tidak dicantumkan, akan tetapi Nelson (1969)
mengemukakan angka 400 U.I untuk semua umur.
Gol
Umur
|
Ca
(g)
|
Fe
(g)
|
Vit.A
sebagai Karotin (mcg)
|
Tiamin
(mg)
|
Riboflavin
(mg)
|
Niasin
(mg)
|
Vit.C
(mg)
|
Vit
D
U,I
|
Bayi
6-12
bln
|
0,6
|
8
|
1200
|
0,4
|
0,5
|
6
|
25
|
(400)
|
Anak
1-3
thn
4-5
thn
|
0,5
0,5
0,5
|
8
10
10
|
1500
1800
2400
|
0,5
0,6
0,8
|
0,7
0,9
1,0
|
8
9
13
|
30
40
50
|
|
Kebutuhan energi rata-rata dari bayi.
Umur
|
Kebutuhan
energi (Kal/kgBB/hari)
FAO
(1971)
Nelson (1969)
|
3 bulan
|
120
|
3-5 bulan
|
115
|
6-8 bulan
|
110
|
9-11 bulan
|
105
|
Rata-rata selama masa bayi
|
112
110(100-120)
|
Kebutuhan energi Balita diatas 1 tahun
Umur
|
Kebutuhan energi (Kal/kgBB/hari)
FAO
(1971)
Nelson (1969)
|
Anak
|
|
1
|
112
110
|
1-3
|
101
100
|
4-5
|
91
90
|
BAB III
PENUTUP
A.
Simpulan
Dari beberapa
alenia diatas dapat disimpulkan bahwa kebutuhan gizi pada masa balita
membutuhkan lebih banyak nutrisi karena masa usia balita (usia 1-5 tahun)
adalah periode keemasan. Periode kehidupan yang sangat penting bagi
perkembangan fisik dan mental, pada masa ini pula balita mulai banyak melakukan
dan menemukan hal-hal baru. Disamping itu, kebutuhan bayi yang perlu dipenuhi
oleh bayi dan balita diantaranya karbohidrat, protein, air, lemak dan vitamin.
Adapun tujuan
dari pemberian nutrisi pada Bayi dan Balita ini adalah mencapai berat badan
normal dan mempertahankannya, mempertahankan status gizi dalam keadaan baik,
menyediakan zat gizi untuk menjamin tumbuh kembang dan meningkatkan daya tahan
tubuh terhadap infeksi dan membina kebiasaan makan yang baik, menumbuhkan
pengetahuan tentang makan dan makanan yang baik pada anak. Faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap keadaan nutrisi pada bayi dan balita ada dua yaitu secara
langsung dan tidak langsung. Kebutuhan energi dan zat nutrisi pada bayi dan
balita dapat diperhitungkan dengan perhitungan bb ideal dan perhitungan
kebutuhan energi untuk bayi dan balita.
B.
Saran
Saran kami
kepada pembaca, agar pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita berkembang
dengan baik maka kebutuhan nutrisi ini sangat perlu untuk dipenuhi mengingat
pada periode bayi dan balita ini merupakan periode emas bagi mereka.
DAFTAR PUSTAKA
Arisman.,
2003, Gizi Dalam Daur Keidupan,
Jakarta:EGC.
Fikhar.2012.Beberapa Nutrisi Penting Bagi Balita., (online),available:http;//duniaanak.org/makananan-anak/gizi-balita-beberpa-nutrisi-penting-balita.html.(1
Januari 2016).
Hasdianah,
Sandu,dkk., 2014, Pemanfaatan Gizi, Diet
dan Obesitas, Yogyakarta: Nuha
Medika.
Irianto
Joko Pekik., 2007, Panduan Gizi Lengkap
Keluarga dan Olahragawan, Yogyakarta:
Penerbit Andi.
Moehji
Sjahmien.,2003, Ilmu Gizi, Jakarta
:PT Bharatara Niaga Media.
Paath,Erna
Francin,dkk., 2005, Gizi Dalam Kesehatan
Reproduksi, Jakarta:EGC
Wati,Erna
Kusuma,dkk., 2011, Ilmu Gizi,
Yogyakarta:Nuha Medika.
Wiryo.,
2002, Peningkatan Gizi Bayi, Anak, Ibu
Hamil, dan Menyusui dengan Bahan
Makanan Lokal, Jakarta:CV.
Sagung Seto.
No comments:
Post a Comment