Thursday, 21 March 2019

MAKALAH GIZI BAYI dan BALITA

MAKALAH
GIZI BAYI dan BALITA


KATA PENGANTAR

Segala  puji  hanya  milik  Allah SWT.  Shalawat  dan  salam  selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW.  Berkat  limpahan dan rahmat-Nya saya mampu  menyelesaikan  tugas  Makalah ini yang berjudul “GIZI BAYI dan BALITA
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang saya hadapi. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Dan saya menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang saya hadapi teratasi.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang ‘Gizi Ibu Hamil dan Menyusui
           

Banda Aceh,    Mei 2018


Penulis

DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR............................................................................................ i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1
A.    Latar Belakang...................................................................................... 1
B.     Tujuan Penulisan................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................... 3
A.    Pengertian Gizi dan Nutrisi................................................................... 3...........
B.     Kebutuhan Nutrisi untuk Bayi dan Balita............................................ 3...........
C.     Tujuan Pemberian Nutrisi Pada Bayi dan Balita................................... 6
D.    Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Keadaan Nutrisi
Pada Bayi dan Balita............................................................................ 6
E.     Kebutuhan Energi dan Zat Nutrisi Pada Bayi dan Balita..................... 8

BAB III PENUTUP............................................................................................. 12
A.       Kesimpulan......................................................................................... 12
B.       Saran................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 13

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Indonesia adalah Negara yang sedang berkembang dan di bidang kesehatan pemerintah memiliki kewajiban terhadap kesejahteraan masyarakat salah satunya memalui peningkatan kesehatan. Contoh upaya peningkatan derajat kesehatan adalah perbaikan gizi masyarakat, karena gizi yang seimbang dapat meningkatkan ketahanan tubuh. Namun masih terdapat masalah-masalah yang berhubungan dengan gizi di masyarakat seperti gangguan akibat kekurangan yodium, kurang vitamin A, masalah kekurangan energi protein atau kurang gizi. Masalah kurang energi protein atau biasa dikenal dengan gizi kurang yang sering ditemukan pada anak balita ,masih tergolong masalah yang sulit untuk ditanggulangi, walaupun penyebab gizi buruk itu sendiri pada dasarnya sederhana yaitu kurangnya konsumsi makanan terhadap kebutuhan makan seseorang. Namun hal ini dapat ditemukan tidak hanya pada tingkat rumah tangga tetapi juga pada daerah-daerah yang sudah terdistribusi bahan makanan secara merata.
Sebelum terjadi kasus Gizi buruk itu terjadi telah terlewati beberapa tahapan pada individu yang menderita gizi buruk dimulai dari penurunan berat badan ideal seorang anak sampai terlihat sangat buruk. Jadi masalah sebenarnya adalah kurang nya pengetahuan masyarakat atau keluarga balita mengenai cara menilai status berat badan anak, pola pertumbuhan berat badan anak dan disamping itu perlu adanya pendidikan kesehatan mengenai gizi buruk, dimulai dari cara penganggulangan,gejala yang timbul dan cara menangani jika sudah terjadi gizi buruk. Dari beberapa alenia di atas penulis tertarik untuk mengangkat topik kebutuhan nutrisi pada bayi dan balita. Untuk lebih menjelaskan mengenai nutrisi pada bayi dan balita dan mengingatkan untuk para ibu bahwa nutrisi pada bayi dan balita harus lebih diperhatikan.

B.     Tujuan
  1. Untuk mengetahui, memahami, dan menjelaskan kebutuhan nutrisi untuk bayi dan balita.
  2. Untuk mengetahui, memahami, dan menjelaskan       tujuan pemberian nutrisi pada bayi dan balita
  3. Untuk mengetahui, memahami, dan menjelaskan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keadaan nutrisi pada bayi dan balita
  4. Untuk mengetahui, memahami, dan menjelaskan kebutuhan energi dan zat nutrisi pada bayi dan balita

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Gizi dan Nutrisi
Menurut Drs. Joko Pekik Irianto M.kes didalam bukunya Panduan Gizi Lengkap Keluarga dan Olahragawan(2007:2), istilah Gizi berasal dai bahasa arab “ Giza” yang berart zat makanan. Didalam bahasa inggris di kenal dengan istilah nutrition yang berarti bahan makanan atau zat gizi atau sering di artikan ilmu gizi.
Gizi adalah proses makhluk hidup menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti (penyerapan), absorpsi,transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak diunakan. (Drs.Hasdianah,2014)
Nutrisi adalah keseluruhan berbagai proses dalam tubuh makhluk hidup untuk menerima bahan – bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan – bahan tersebut agar menghasilkan berbagai aktivitas dalam tubuhnya sendiri. Bahan – bahan tersebut dikenal dengan istilah nutrient (unsur gizi, yaitu : air, protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral) (Mary E. Back, 2000).
Dalam situs bookpedia dijelaskan, pengertian balita adalah anak yang menginjank diatas satu tahun. Atau dalam artian khusus anak yang berusia di bawah lima tahun. Pengertian balita ini ditunjang dengan dibutuhkanya pola makan yang cukup atau kecukupan gizi seimbang.

B.     Kebutuhan Nutrisi untuk Bayi dan Balita
Kebutuhan nutrisi yang harus dipenuhi pada masa balita diantaranya energi dan protein. Kebutuhan energi sehari anak ntuk tahun pertama kurang lebih 100-200 Kkal/kg berat badan. Untuk tiap 3 bulan pertambahan umur, kebutuhan energi turun kurang lebih 10 Kkal/kg berat badan. Energi dalam tubuh diperoleh terutama dari zat gizi karbohidrat, lemak, dan juga protein. Kebutuhan gizi pada masa balita membutuhkan lebih banyak nutrisi karena masa usia balita (usia 1-5 tahun) adalah periode keemasan. Periode kehidupan yang sangat penting bagi perkembangan fisik dan mental, pada masa ini pula balita mulai banyak melakukan dan menemukan hal-hal baru. Dalam hal ini, nutrisi yang baik memegang peranan penting. Jika seorang balita sering diberi asupan makanan yang mengandung zat-zat yang tidak baik, seperti jenis makanan yang mengandung bahan pengawet, pewarna buatan, pemanis buatan, pelezat makanan dan yang sejenisnya, hal itu akan terlihat efeknya bagi kesehatan tubuh. Maka pemberian makanan dengan pemenuhan gizi yang seimbang adalah cara yang tepat untuk menjaga kesehatan serta tumbuh kembang balita.
Nutrisi bayi meskipun nutrisi yang adekuat tidak menjamin bahwa anak akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan normal,nutrisi yang tidak adekuat dapat menghambat anak mencapai potensi genetiknya untuk baik pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental. Kebutuhan nutrient actual anak bervariasi sesuai status kesehatan,pola aktifitas dan laju pertumbuhan. Makin besar laju pertumbuhan,makin besar pula kebutuhan nutrisinya. Meskipun pola pertumbuhan anak bersifat individual,prediksi dan perkiraan pertumbuhan tentang kebutuhan nutrisi dapat dibuat berdasarkan usia.
Kebutuhan nutrisi pada bayi dan balita sangatlah penting pada masa pertumbuhan bayi dan balita. Berikut beberapa kebutuhan bayi yang perlu dipenuhi oleh bayi dan balita:
  1. Karbohidrat merupakan sumber energi yang tersedia dengan mudah di setiap makanan dan harus tersedia dalam jumlah yang cukup karena kekurangan karbohidrat dapat menyebabkan terjadi kelaparan dan berat badan menurun apabila jumlah karbohidrat dalam jumlah yang tinggi dapat menyebabkan terjadi peningkatan BB atau obesitas .Jumlah karbohidrat yang cukup dapat diperoleh dari susu,padi-padian, buah-buahan, tepung, umbi, gandum,dan lain-lain.
  2. Protein harus dikonsumsi secara seimbang karena protein dibutuhkan untuk proses pertumbuhan dan perkembangan anak. Protein digunakan setelah karbohidrat dan lemak tidak mencukupi pasokannya di dalam tubuh.Sumber protein dapat diperoleh dari ayam, kacang-kacangan, susu, yoghurt, roti, dan lain-lain.
  3. Air  merupakan kebutuhan nutrisi yang sangat penting mengingat kebutuhan air pada bayi mencapai 75-80% dari berat badan.air bagi tubuh berfungsi sebagai pelarut untuk pertukaran selluler.
  4. Lemak merupakan sumber energi utama untuk pertumbuhan dan aktifitas fisik bagi anak dan balita. Kebutuhan energi ini akan terpenuhi jika konsumsi lemak/minyak hanya menyumbang 15 persen atau kurang dari total energi yang dibutuhkan perhari. Sampai umur dua tahun, lemak yang dikonsumsi oleh anak disamping sebagai sumber energi, harus dilihat juga dari segi fungsi strukturalnya. Lemak akan menghasilkan asam-asam lemak dan kolestrol yang ternyata dibutuhkan untuk membentuk sel-sel membram pada semua organ. Organ-organ penting seperti retina dan sisitim saraf pusat terutama disusun oleh lemak. Asam lemak yang dangat dibutuhkan oleh jaringan tubuh tersebut terutama adalah asam lemak yang esensial.Asam lemah yang esensial adalah asam lemak yang tidak dapat dibuat didalam tubuh sehingga harus diperolaeh dari makanan, terdiri dari asam Linoleat, linulenat dan arakhidonat.ASI mempunyai komposisi asam lemak yang sangat tepat untuk keperluan bayi dan anak-anak sampai dua tahun tersebut. Juga mengandung faktor-faktor yang menyebabkan lemaknya mudah dicerna, juga komposisi kimianya membuat ASI mudah dicerna dan juga memberikan suplai yang seimbang antara asam lemak omega-6 dan omega-3.
  5. Vitamin dan mineral disaran untuk selalu dihidangkan dalam menu makanan sehari-hari karena vitamin tidak dihasilkan tubuh dalam jumlah banyak.Vitamin sangat membantu dalam melawan radikal bebas,Vitamin dapat dijumpai dalam roti, buah-buahan, sayuran,susu, daging. Air susu ibu yang sehat dan cukup makan dianggap cukup mengandung elemen kelumit kecuali vitamin D dan dibeberapa daerah tertentu,flour. Sebelum diputuskan untuk membersihkan suplementasi perlu dipertimbangan.

C.    Tujuan Pemberian Nutrisi Pada Bayi dan Balita
Adapun tujuan dari pemberian nutrisi pada Bayi dan Balita ini adalah sebagai berikut:
                         a.            Mencapai berat badan normal dan mempertahankannya
                        b.            Mempertahankan status gizi dalam keadaan baik
                         c.            Menyediakan zat gizi untuk menjamin tumbuh kembang dan meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi
                        d.            Membina kebiasaan makan yang baik, menumbuhkan pengetahuan tentang makan dan makanan yang baik pada anak

D.    Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Keadaan Nutrisi Pada Bayi dan Balita
Faktor yang menyebabkan kurang gizi telah diperkenalkanUNICEF dan telah digunakan secara internasional, yang meliputi beberapa tahapan penyebab timbulnya kurang gizi pada anak balita, baik penyebab langsung, tidak langsung, akar masalah dan pokok masalah. Berdasarkan Soekirman dalam materi Aksi Pangan dan Gizi nasional , penyebab kurang gizi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1)      Penyebab langsung yaitu makanan anak dan penyakit infeksi yang mungkin diderita anak. Penyebab gizi kurang tidak hanya disebabkan makanan yang kurang tetapi juga karena penyakit. Balita yang mendapat makanan yang baik tetapi karena sering sakit diare atau demam  dapat menderita kurang gizi. Demikian pada Balita yang makannya tidak cukup baik maka daya tahan tubuh akan melemah dan mudah terserang penyakit. Kenyataannya baik makanan maupun penyakit secara bersama-sama merupakan penyebab kurang gizi.
2)      Penyebab tidak langsung yaitu ketahanan pangan di keluarga, pola pengasuhan Balita, serta pelayanan kesehatan dan kesehatan lingkungan. Ketahanan pangan adalah kemampuan keluarga untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh anggota keluarga dalam jumlah yang cukup dan baik mutunya. Pola pengasuhan adalah kemampuan keluarga untuk menyediakan waktunya, perhatian dan dukungan terhadap anak agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal baik fisik, mental, dan sosial. Pelayanan kesehatan dan sanitasi lingkungan adalah tersedianya air bersih dan sarana pelayanan kesehatan dasar yang terjangkau oleh seluruh keluarga.
      Faktor-faktor tersebut sangat terkait dengan tingkat pendidikan, pengetahuan, dan ketrampilan keluarga. Makin tinggi pendidikan, pengetahuan dan ketrampilan terdapat kemungkinan makin baik tingkat ketahanan pangan keluarga, makin baik pola pengasuhan Balita dan keluarga makin banyak memanfaatkan pelayanan yang ada. Ketahanan pangan keluarga juga terkait dengan ketersediaan pangan, harga pangan, dan daya beli keluarga, serta pengetahuan tentang gizi dan kesehatan.




E.     Kebutuhan Energi dan Zat Nutrisi Pada Bayi dan Balita
a.      Perhitungan BB Ideal
1)      Bayi (0-12 bln)
Penentuan BBL( Berat Badan Ideal)
Bila tidak diketahui berat badan lahir:
BBL = (USIA:2) + 3 S/D 4kg
Bila di Ketahui Berat Badan Lahir:
Usia 6 bulan  : 2 X BBL
Usia 12 bulan : 3 X BBL
Estimasi kebutuhan energy dan zat gizi total perhari
§  Energi = 100-120 kalori/kg BBL
§  Protein = 10% X Energi atau = 2,5-3 gr/kg BBL
§  Lemak = 10-20% X Energi
§  KH    = 60-70% X Energi
2)      Balita
Penentuan BBL (Berat Badan Ideal)
Usia lebih dari 12 bulan : (usia dalam tahun X 2) + 8 kg
Estimasi kebutuhan energy dan zat total gizi per hari
                                             a      Energi
·         1000 + (100 X usia dalam tahun)
·         Usia 1-3 tahun : 100 kalori/kg BBL
·         Usia 4-6 tahun : 90 kalori/kg BBL
                                            b      Protein = 10 % X energy atau = 1,5 -2,0 gr/kg BBL
                                          c         Lemak = 10-20% X Energi
                                         d         KH = 60-70% X Energi
Cara menggunakannya dicontoh sebagai berikut :
Contoh pertama : anak balita usia 14 bulan, sebelum usia balita ini dimasukan rumus terlebih dahulu usia 14 bulan diuraikan menjadi tahun dan bulan yaitu 1 tahun 2 bulan dimana 1 tahun adalah 12 bulan. Karena n adalah usia dalam tahun dan bulan maka 1 tahun 2 bulan ditulis dengan 1,2 ( dibaca 1 tahun 2 bulan). Selanjutnya baru dimasukan kedalam rumus yaitu:
(2 x 1,2) + 8 = 2,4 + 8 = 10,4 Jadi hasilnya Berat Badan Ideal untuk anak balita usia 14 bulan adalah 10,4 kg.
Contoh pertama diatas sangat praktis, tapi hati-hati, agak sedikit rumit seperti contoh kedua dibawah ini:
Contoh kedua: Anak balita usia 2 tahun 10 bulan, seperti diatas ini ditulis dengan n=2,10 dan selanjutnya dikali dengan 2 (sebagaimana rumus 2n) jadi hasilnya adalah 4,20. Hasil ini jangan langsung ditambah dengan 8, karena 4,20 diartikan 4 tahun 20 bulan, 20 bulan artinya 1 tahun 8 bulan, jadi 4,20 berubah menjadi 5,8, baru kemudian ditambah dengan 8 maka Berat badan Idealnya adalah 13,8 kg.
Untuk Berat badan ideal bayi usia 1-12 bulan dapat menggunakan rumus sebagai berikut:
1.      Untuk usia 1-6 bulan dapat menggunakan rumus :
BBL(gr) +(usia x 600 gram)
2.      Untuk usia 7-12 bulan dapat menggunakan rumus
a. BBL (gr) + (usia x 500 gram )
b. (usia/2) +3
dimana : BBL adalah Berat Badan Lahir Usia dinyatakan dalam bulan
Intepretasi Berat Badan Ideal Anak Balita.
Sebagaimana halnya dengan intepretasi Berat Badan Ideal Orang dewasa (usia 15 tahun keatas) adalah +10 % BBI ini juga dapat berlaku untuk BBI anak balita. Dimulai dari kisaran normalnya yaitu rumus diatas = (2n +8 ) + 10% (2n+8). Yaitu antara 9.6 -11.44. Orang tua perlu hati-hati bila presentase Berat Badan Real telah berada dibawah atau diatas 20 % dapat dikatakan bahwa anak balita tersebut mempunyai keadaan gizi yang tidak seimbang, Bila berada diatas 20 % anak balita bisa dikatakan kegemukan dan bila berada di bawah 20 % bisa dikatakan kurang gizi dan bisa berlanjut ke Keadaan gizi buruk  untuk balita/anak dan busung lapar untuk orang dewasa.
Sebenarnya untuk mengukur Berat Badan Normal anak balita sudah ditentukan secara internasional yaitu dengan menggunakan standar WHO-NCHS atau juga bisa dengan melihat Kartu Menuju Sehat  (KMS) tumbuh kembang balita, seperti terlihat pada gambar disamping, setiap anak mempunyai pola pertumbuhan dan perkembangan berat badan ideal (baik), yang penting adalah bertambah umur bertambah berat badan dan pola terlihat jelas, tidak tiba-tiba naik  berat badan bulan ini, bulan berikutnya  turun lagi  kemudian naik lagi. Cara diatas menentukan BBI anak balita hanya cara praktis yang bisa langsung digunakan tampa harus melihat pedoman seperti pada standar WHO-NCHS atau juga kartu menuju sehat yang biasa dilihat di posyandu.

b.      Perhitungan Kebutuhan Energi Untuk Bayi dan Balita
Kebutuhan protein per hari (per kg BB)
Usia
Berat badan (kg)
Tinggi badan (cm)
Protein (gr)
0-6   bulan
7-12 bulan
1-3   tahun
4-5   tahun
6
8,5
12
18
60
71
90
110
10
18
25
39


Kecukupan gizi yang dianjurkan (menurut data Departemen kesehatan RI,1968). Dalam daftar tersebut tersebut kebutuhan akan vitamin D tidak dicantumkan, akan tetapi Nelson (1969) mengemukakan angka 400 U.I untuk semua umur.
Gol Umur
Ca
(g)
Fe
(g)
Vit.A sebagai Karotin (mcg)
Tiamin
(mg)
Riboflavin
(mg)
Niasin
(mg)
Vit.C
(mg)
Vit D
U,I
Bayi
6-12 bln
0,6
8
1200
0,4
0,5
6
25
(400)
Anak
1-3 thn
4-5 thn
0,5
0,5
0,5
8
10
10
1500
1800
2400
0,5
0,6
0,8
0,7
0,9
1,0
8
9
13
30
40
50


Kebutuhan energi rata-rata dari bayi.

Umur
Kebutuhan energi (Kal/kgBB/hari)
FAO (1971)            Nelson (1969)
3 bulan
120
3-5 bulan
115
6-8 bulan
110
9-11 bulan
105
Rata-rata selama masa bayi
112                          110(100-120)

Kebutuhan energi Balita diatas 1 tahun

Umur
Kebutuhan energi (Kal/kgBB/hari)
FAO (1971)            Nelson (1969)
Anak
1
112                           110
1-3
101                           100
4-5
91                              90

BAB III
PENUTUP
A.    Simpulan
Dari beberapa alenia diatas dapat disimpulkan bahwa kebutuhan gizi pada masa balita membutuhkan lebih banyak nutrisi karena masa usia balita (usia 1-5 tahun) adalah periode keemasan. Periode kehidupan yang sangat penting bagi perkembangan fisik dan mental, pada masa ini pula balita mulai banyak melakukan dan menemukan hal-hal baru. Disamping itu, kebutuhan bayi yang perlu dipenuhi oleh bayi dan balita diantaranya karbohidrat, protein, air, lemak dan vitamin.
Adapun tujuan dari pemberian nutrisi pada Bayi dan Balita ini adalah mencapai berat badan normal dan mempertahankannya, mempertahankan status gizi dalam keadaan baik, menyediakan zat gizi untuk menjamin tumbuh kembang dan meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi dan membina kebiasaan makan yang baik, menumbuhkan pengetahuan tentang makan dan makanan yang baik pada anak. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keadaan nutrisi pada bayi dan balita ada dua yaitu secara langsung dan tidak langsung. Kebutuhan energi dan zat nutrisi pada bayi dan balita dapat diperhitungkan dengan perhitungan bb ideal dan perhitungan kebutuhan energi untuk bayi dan balita.

B.     Saran
Saran kami kepada pembaca, agar pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita berkembang dengan baik maka kebutuhan nutrisi ini sangat perlu untuk dipenuhi mengingat pada periode bayi dan balita ini merupakan periode emas bagi mereka.


DAFTAR PUSTAKA

Arisman., 2003, Gizi Dalam Daur Keidupan, Jakarta:EGC.
Fikhar.2012.Beberapa Nutrisi Penting Bagi Balita., (online),available:http;//duniaanak.org/makananan-anak/gizi-balita-beberpa-nutrisi-penting-balita.html.(1 Januari 2016).
Hasdianah, Sandu,dkk., 2014, Pemanfaatan Gizi, Diet dan Obesitas, Yogyakarta: Nuha Medika.
Irianto Joko Pekik., 2007, Panduan Gizi Lengkap Keluarga dan Olahragawan, Yogyakarta: Penerbit Andi.
Moehji Sjahmien.,2003, Ilmu Gizi, Jakarta :PT Bharatara Niaga Media.
Paath,Erna Francin,dkk., 2005, Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi, Jakarta:EGC
Wati,Erna Kusuma,dkk., 2011, Ilmu Gizi, Yogyakarta:Nuha Medika.
Wiryo., 2002, Peningkatan Gizi Bayi, Anak, Ibu Hamil, dan Menyusui dengan  Bahan Makanan Lokal, Jakarta:CV. Sagung Seto.



No comments:

Post a Comment