BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Awal kehamilan ditandai berdasarkan menstruasi terakhir pada wanita.
Banyak perubahan fisik yang akan wanita alami selama trimester
pertama (3 bulan pertamakehamilan). Periode ini juga merupakan periode tumbuh
kembang yang cepat bagi bayi.Kehamilan
biasanya berlangsung selama 40 minggu, mulai dari hari pertama periode
terakhir menstruasi wanita yang berarti bahwa itu mencakup dua minggusebelum
ovulasi dan konsepsi terjadi.Hal ini sering disebut dalam tiga bagian
yangdisebut trimester. Trimester pertama berlangsung selama 12 minggu, yang
keduadari 13 sampai akhir 27 minggu, dan ketiga 28-40 minggu. Wanita
mungkinmenemukan versi yang sedikit berbeda dari periode waktu selama
kehamilannya.Sebagai contoh, tes khusus dilakukan selama trimester pertama.
Pembagiantrimester membantu anda dan dokter dalam perencanaan dan
pengelolaankehamilan.Trimester pertama merupakan saat perubahan besar dalam tubuh
seorangwanita, dan akan mengalami perubahan
dengan cara yang unik. Beberapa wanitalangsung tahu bahwa mereka telah
hamil, sedangkan orang lain mungkin tidak yakin mereka sedang hamil bahkan
setelah tes kehamilan positif dan dokter telah mengkonfirmasi. Trimester
pertama dapat membawa peningkatan energi dan rasa kesejahteraan. Beberapa
wanita mungkin merasa lelah dan emosional.Lainmungkin
tidak melihat banyak perubahan sampai kemudian pada kehamilan.Selama tubuh
mengalami perubahan, wanita mungkin perlu membuat perubahan ke
rutinitas sehari-hari, seperti pergi ke tempat tidur lebih awal atausering
makan, makanan kecil.Untungnya, sebagian besar ketidaknyamanan tersebutakan
hilang selama kehamilan berlangsung.Dan sebagian perempuan bahkanmungkin tidak
merasakan adanya ketidaknyamanan semua ini.Jika wanita pernahhamil sebelumnya,
mungkin merasakan adanya perbedaan kali ini.Sama seperti perbedaan
disetiap wanita, demikian juga di setiap kehamilan.
Merupakan kehamilan yang terjadi pada kehamilan usia 14 – 28 Minggu.
Merupakan kehamilan yang terjadi pada kehamilan antara 16 – 24 minggu (4 – 6
bulan) (Wiknjosastro, 2007)
Terdapat beberapa tanda dan gejala kehamilan untuk memastikan apakah
seseorang benar – benar hamil atau tidak.Tanda dan gejala kehamilan ini digolongkan
sesuai dengan signifikansi dalam menetapkan diagnosa positif kehamilan. Tanda –
tanda tersebut dibagi menjadi : tanda subyektif, tanda obyektif dan bukti
absolut kehamilan.
Gejala gejala umum; beberapa wanita mengatakan bahwa ia merasa hamil. Terjadi
perasaan mudah lelah, pusing dan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk tidur.
Quickening; berarti perasaan pertama adanya kehidupan.Sensasi getaran ini
seperti kupu – kupu terbang, dirasakan pertama kali oleh calon ibu sekitar
minggu ke 22, atau minggu ke 20 pada wanita yang pernah hamil sebelumnya.
Merupakan suatu trimester yang lebih berorientasi pada realitas untuk
menjadi orang tua yang menanti kelahiran anak dimana ikatan antara orang tua
dan janin berkembang pada trimester ini.Perhatian ibu hamil biasanya mengarah
pada keselamatan diri dan anaknya. Bersamaan dengan harapan akan hadirnya
seorang bayi, timbul pula kecemasan akan adanya kelainan fisik maupun mental
pada bayi. Kecemasan akan nyeri dan kerusakan fisik akibat melahirkan serta
kemungkinan hilangnya kontrol saat persalinan perlu mendapat perhatian pula.
Ketidaknyamanan fisik dan gerakan janin sering mengganggu istirahat
ibu.Dispnea, peningkatan urinasi, nyeri punggung, konstipasi, dan varises
dialami oleh kebanyakan wanita pada kehamilan tahap akhir.Peningkatan ukuran
abdomen mempengaruhi kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Posisi
yang nyaman sulit didapat, biasanya ibu hamil menjadi semakin tidak sabar
menanti saat-saat semuanya berlalu (Bobak et.al, 2004:184 ).
B.
Tujuan
1.
Mengetahui
tentang Askep Ibu Hamil Trimester 1, 2 dan 3
C.
Metode penulisan
Penulis mempergunakan metode kepustakaan. Cara-cara yang digunakan pada
metode ini adalah studi pustaka, dalam metode ini penulis membaca buku-buku
yang berkaitan denga penulisan makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
ASKEP
IBU HAMIL NORMAL TRIMESTER PERTAMA
A.
Pengertian Trimester Pertama
Kehamilan adalah masa dimulai dari konsepsi
sampai lahirnya janin (Saifuddin,Abdul Bani, dkk, 2001)Kehamilan adalah periode dimana ovum telah dibuahi dan berkembangdidalam uterus mengalami proses diferenseasi dan
uterus berkembang sampai bisamenunjang sendiri kehidupan diluar uterus (Mochtar
Rustam;1988).Kehamilan trimester I adalah periode pertama diukur mulai
dari konsepsisampai minggu ke-12 kehamilan.
Trimester pertama disebut sebagai periode pembentukan karena pada
akhir periode ini semua system organ janin sudahterbentuk dan berfungsiKehamilan trimester pertama adalah waktu
yang harus dinikmati, harapan, dan perubahan-perubahan pada seorang ibu
terjadi.Meskipun setiap tahap kehamilanmempunyai karakter yang berbeda,
kehamilan trimester pertama dapat merupakansaat
yang sulit juga.
B.
Faktor Penyebab
Faktor penyebab kehamilan trimester pertama adalah sel sperma yang berhasil membuahi sel telur sehingga menjadi
zigot, morula, blastosit, embrio,dan janin.
C.
Gejala Pada Kehamilan Trimester 1
1.
Gejala
subjektif
a)
Amenore
b)
Nausea
c)
Mual
(morning sickness)
d)
Payudara
terasa penuh dan sensitive
e)
Sering
berkemih
f)
Merasa lemah dan letih
g)
Berat badan naik
h)
Perubahan mood
2.
Gejala oubyektif
a)
Peningkatan
temperatur basal tubuh
b)
Perubahan kulit
c)
Perubahan
pada payudara
d)
Pembesaran pada abdomen
e)
Perubahan pada rahim dan vagina
D.
Perubahan Psikologis Trimester 1 (Periode
Penyesuaian)
a)
Ibu merasa tidak sehat dari kadang merasa benci dengan kehamilannya.
b)
Kadang muncul penolakan, kekecewaan, kecemasan, dan kesedihan.
c)
Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benar-benar hamli
d)
Setiap
perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu mendapat perhatiandengan saksama.
e)
Oleh karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia seorang ibuyang mungkin akan diberitahukannya kepada orang lain atau malah
mungkindirahasiakannya.
f)
Hasrat untuk
melakukan hubungan seks berbeda-beda pada tiap wanita, tetapikebanyakan akan mengalami penurunan.
E.
Kebutuhan Nutrisi Bagi Kehamilan Trimester
Pertama
a)
Asam Lemak Omega-6 (Asam lenoleat) dan Asam Lemak Omega-3
(AsamAlfa-Lenoleat). Manfaat : Asam lemak omega-6 prekusor pembentukan asam
lemak arakidonat (AA). Sedangkan
asam lemak omega-3 di dalam tubuh diubah jadi EPA(asam eikosapentaenoat) dan DHA (asam dokosaheksaenoat). AA
dan DHAterbukti sebagai lemak dominan penyusun sel-sel saraf dan otak janin.
JenisMakanan : Asam lemak omega-6 misalnya minyak kedelai atau minyak
zaitun.Asam omega-3 misalnya ikan salmon, sardin, kembung, tuna, tenggiri, ikan
tawas.
b)
Asam Folat.
Manfaat : Salah satu jenis vitamin B ini berperan dalam proses pembentukan sistem saraf pusat, termasuk
otak. Jenis Makanan : Kacang kedelai
Mulai
minggu ke-9,10,11,12Semua sistem dalam tubuh bayi
telah berkembang dengan baik dan banyak organyang
bentuknya hampir sempurna. Meskipun dalam 12 minggu janin tumbuhdengan cepat,
janin masih belum mampu hidup di luar rahim.
F.
Tanda Bahaya Trimester Pertama
Tanda-tanda bahaya kehamilan adalah gejala yang menunjukkan bahwa ibu
dan bayi dalam keadaan bahaya.( Uswhaya,2009:3)Menurut Kusmiyati dkk, 2008, kehamilan merupakan hal yang fisiologis. Namun
kehamilan yang normal dapat berubah menjadi patologi.Salah satu asuhanyang
dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk menapis adanya risiko ini yaitumelakukan
pendeteksian dini adanya komplikasi/ penyakit yang mungkin terjadiselama hamil muda.
a.
Perdarahan
pervagina adalah Perdarahan yang terjadi pada masa kehamilankurang dari 22
minggu. Pada masa kehamilan muda, perdarahan pervaginamyang berhubungan dengan kehamilan dapat berupa: abortus, kehamilan
mola,kehamilan ektopik.
b.
Abortus adalah penghentian
atau pengeluaran hasil konsepsi padakehamilan
16 minggu atau sebelum plasenta selesai.
c.
Mual Muntah Berlebihan
Mual (nausea) dan muntah (emesisgravidarum) adalah gejala yang wajar dan
sering kedapatan pada kehamilantrimester I.
Mual biasa terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula timbul setiap saatdan
malam hari.Gejala±gejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung
selama kurang lebih 10 minggu.Mualdan muntah terjadi pada 60-80 % primigravida
dan 40-60 % multigravida.Satudiantara seribu kehamilan, gejala±gejala
ini menjadi lebih berat. Perasaan mual ini
disebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCGdalam
serum. Pengaruh fisiologik kenaikan hormon ini belum jelas, mungkinkarena sistem saraf pusat atau pengosongan
lambung yang berkurang.Padaumumnya wanita dapat menyesuaikan dengan
keadaan ini, meskipun demikiangejala mual muntah yang berat dapat berlangsung
sampai 4 bulan.Pekerjaansehari-hari menjadi terganggu dan keadaan umum menjadi
buruk.Keadaaninilah disebut hiperemisis gravidarum.Keluhan gejala dan perubahan
fisiologismenentukan berat ringanya penyakit.
d.
Sakit Kepala
Yang Hebat,
Sakit kepala
yang bisa terjadi selama kehamilan, dansering kali merupakan ketidaknyamanan
yang normal dalam kehamilan.Sakitkepala
yang menunjukan suatu masalah serius dalam kehamilan adalah sakitkepala
yang hebat, menetap dan tidak hilang dengan beristirahat.Terkadangsakit kepala
yang hebat tersebut, ibu mungkin menemukan bahwa penglihatanyamenjadi kabur
atau terbayang.Hal ini merupakan gejala dari pre-eklamsia dan jika tidak
diatasi dapat menyebabkan kejang maternal, stroke, koagulopati dankematian.
e.
Penglihatan
Kabur,
Penglihatan
menjadi kabur atau berbayang dapat disebabkanoleh sakit kepala yang hebat,
sehingga terjadi oedema pada otak danmeningkatkan resistensi otak yang
mempengaruhi sistem saraf pusat, yangdapat menimbulkan kelainan serebral (nyeri
kepala, kejang), dan gangguan penglihatan.Perubahan penglihatan atau
pandangan kabur, dapat menjadi tanda pre-eklampsia.Masalah visual yang
mengidentifikasikan keadaan yangmengancam jiwa adalah perubahan visual yang mendadak,
misalnya penglihatan kabur atau berbayang, melihat bintik-bintik (spot),
berkunang-kunang.Selain itu adanya skotama, diplopia dan ambiliopia merupakan
tanda-tanda yang menujukkan adanya
pre-eklampsia berat yang mengarah padaeklampsia.Hal ini disebabkan adanya
perubahan peredaran darah dalam pusat penglihatan di korteks
cerebri atau didalam retina (oedema retina dan spasme pembuluh darah).
f.
Bengkak Pada
Wajah, Kaki dan Tangan.
Oedema ialah
penimbunan cairan yang berlebih dalam jaringan tubuh, dan dapat diketahui
dari kenaikan berat badanserta pembengkakan kaki, jari tangan dan muka.Oedema
pretibial yang ringansering ditemukan pada kehamilan biasa, sehingga tidak
seberapa berarti untuk perkembangan sistem organ paling rentan terhadap cedera
dari factor lingkungan atau keturunan.
HIPEREMESIS GRAVIDARUM
A. Pengertian
Hiperemesis Gravidarum
Hiperemesis
gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan pada wanitahamil sampai mengganggu
pekerjaan sehari-hari karena pada umumnya menjadi buruk karena terjadi dehidrasi
(Mochtar, 1998).Hiperemesis diartikan sebagai muntah yang terjadi secara
berlebihan selamakehamilan (Farrer, 1999).Hiperemesis Gravidarum adalah keadaan
dimana penderita mual danmuntah/tumpah yang berlebihan, lebih dari 10 kali
dalam 24 jam atau setiap saat,sehingga mengganggu kesehatan dan pekerjaan
sehari-hari (Arief.B, 2009).
Hiperemesis
Gravidarum (Vomitus yang merusak dalam kehamilan) adalahnousea dan vomitus
dalam kehamilan yang berkembang sedemikian luas sehinggamenjadi efek sistemik,
dehidrasi dan penurunan berat badan (Ben-Zion, MD).
B. Etiologi
Penyebab
Hiperemesis Gravidarum belum diketahui secara pasti.Beberapa faktor yang telah
ditemukan yaitu :
1)
Faktor
presdisposisi yang sering dikemukakan adalah primi gravida, molahidatidosa dan kehamilan
ganda.
2)
Masuknya
vili khorialis dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolicakibat hamil
serta resistensi yang menurun dari pihak ibu terhadap perubahan, inimerupakan
faktor organik.
3)
Alergi
sebagai salah satu respons dari jaringan ibu terhadap anak
4)
Faktor
psikologi memegang peranan penting pada penyakit ini, rumah tanggaretak,
kehilangan pekerjaan, takut terhadap kehamilan dan persalinan,hamil yang tidak
diinginkan, Takut terhadap tanggug jawab sebagai ibu.
C. Patofisiologi
Hiperemesis
gravidarum yang merupakan komplikasi mual dan muntah pada hamilmuda bila
terjadi terus menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan tidak imbangnyaelektrolit
dengan alkalosis hipokloremik.
a.
Hiperemesis
gravidarum dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai
untuk keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang tidak sempurnaterjadilah
ketosis dengan tertimbunnya asam aseton – asetik, asam hidroksi butirik dan
aseton dalam darah.
b.
Kekurangan
cairan yang diminum dan kehilangan karena muntah menyebabkandehidrasi sehingga
cairan ekstraseluler dan plasma berkurang. Natrium dan khloridadarah dan
khlorida air kemih turun. Selain itu juga dapat menyebabkan hemokonsentrasi
sehingga aliran darah ke jaringan berkurang.
c.
Kekurangan
kalium sebagai akibat dari muntah dan bertambahnya ekskresi lewatginjal
menambah frekuensi muntah – muntah lebih banyak, dapat merusak hati
danterjadilah lingkaran setan yang sulit dipatahkan.
d.
Selain
dehidrasi dan terganggunya keseimbangan elektrolit dapat terjadi
robekan pada selaput lendir esofagus dan lambung (Sindroma Mallory-Weiss)
dengan akibat perdarahan gastro intestinal.
D. Tanda dan
Gejala
Hiperemesis
Gravidarum, menurut berat ringannya dapat dibagi kedalam 3 (tiga)tingkatan. :
1)
Tingkat I
Mual terus menerus yang
mempengaruhi keadaan umum penderita, ibu merasalemah, nafsu makan tidak ada,
berat badan menurun dan merasa nyeri pdaepigastrium, nadi meningkat sekitar
100/menit, tekanan darah sistolik menurun,turgor kulit mengurang, lidang
mengering dan mata cekung.
2)
Tingkat II
Penderita tampak lebih lemah
dan apatis, turgor kulit lemah mengurang, lidahmengering dan nampak kotor, nadi
kecil dan cepat, suhu kadang-kadang naik danmata sedikit ikteris, berat badan
turun dan mata menjadi cekung, tensi turun,hemokonsentrasi, oliguria dan
konstipasi. Aseton tercium dalam hawa pernafasankarena mempunyai aroma yang
khas dan dapat pula ditemukan dalam kencing.
3)
TingkatnIII
Keadaan umum lebih parah,
muntah keadaan umum lebih parah, muntah henti,kesadaran menurun dari somnolen
sampai koma, nadi kecil dan cepat, suhumeningkat tensi menurun, komplikasi
fatal terjadi pada susunan syaraf yangdikenal sebagai ensefalopati werniele,
dengan gejala : nistagmus, dipolpia dan perubahan mental, keadaan ini
adalah akibat sangat kekurangan zat makanan,termasuk vitamin B kompleks,
timbulnya ikterus menunjukkan adanya payah hati.
E. Diagnosa
Diagnosis
Hiperemesis Gravidarum biasanya tidak sukar.Harus ditentukanadanya kehamilan
muda dan muntah yang terus menerus, sehingga mempengaruhikeadaan
umum.Hiperemesis Gravidarum yang terus menerus dapat menyebabkankekurangan
makanan yang dapat mempengaruhi perkembangan janin, sehingga pengobatan
perlu segera diberikan.
F.
Penatalaksanaan
a)
Obat-obatan
Sedativa yang siring diberikan adalah phenobarbital, vitamin yang dianjurkanadalah
vitamin B1 dan B6. Anti histamika juga dianjurkan seperti dramamin,ovamin pada
keadaan lebih kuat diberikan antimetik seperti disiklominhidrokhloride atau
khlorpromasin.
b)
Isolasi
Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang, tetapi cerah dan peredaran
udara baik. Cacat cairan yang keluar dan masuk. Hanya dokter dan perawat
yang bolehmasuk ke dalam kamar penderita. Sampai muntah berhenti dan penderita
maumakan, tidak diberikan makan/minum selama 24 jam. Kadang-kadang
denganisolasi saja gejala-gejala akan berkurang atau hilang tanpa pengobatan.
c)
TerapinPsikologik ,Perlu
diyakinkan kepada penderita bahwa penyakit dapat disembuhkan, hilangkanrasa
takut oleh karena kehamilan, kurangi pekerjaan serta menghilangkan masalahdan
konflik yang kiranya dapat menjadi latar belakang penyakit ini.
d)
CairannParenteral,
Berikan cairan parental yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein
denganglukose 5% dalam cairan garam fisiologik sebanyak 2-3 liter sehari. Bila
perludapat ditambah kalium dan vitamin, khususnya vitamin B kompleks dan
vitamin Cdan bila ada kekurangan protein, dapat diberikan pula asam amino
secaraintravena
e)
Penghentiann
kehamilan, Bila keadaan memburuk dilakukan pemeriksaan medik dan psikiatrik,
manifestasikomplikasi organis adalah delirium, kebutuhan, takikardi, ikterus,
anuria dan perdarahan dalam keadaan demikian perlu dipertimbangkan untuk
mengakhirikehamilan keadaan yang memerlukan pertimbangan gugur kandung
diantaranya
-
Gangguann
kejiwaan
-
Delirium
-
Apatis,somnolen
sampai koma
-
Terjadi gangguan
jiwa ensepalopatiwernicle
-
Gangguann penglihatan
-
Pendarahan retina
-
Kemunduran
penglihatan
-
Gangguan
faal
-
Hati dalam bentuk icterus
-
Ginjal dalam bentuk anuria
-
Jantung
dan pembuluh darah terjadi nadi meningkat
-
Tekanan
darah menurun
Karakteristik Ibu Hamil yang Mengalami Hiperemesis Gravidarum
1.
GravidaFaktor
presdisposisi yang sering ditemukan sebagai penyebab hiperemesisgravidarum
adalah pada primigravida (Prawihardjo, 2005).Berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa kejadian hiperemesisgravidarum lebih sering dialami oleh
primigravida daripada multigravida, hal ini berhubungan dengan tingkat
kestresan dan usia si ibu saat mengalami kehamilan pertama (Nining,
2009).Hiperemesis gravidarum terjadi 60-80% pada primigravida dan 40-60%
padamultigravida (Arief.B, 2009).
2.
PendidikanKejadian
hiperemesis pada ibu hamil lebih sering terjadi pada ibu hamil
yang berpendidikan rendah (Prawihardjo, 2005).Secara teoritis, ibu hamil
yang berpendidikan lebih tinggi cenderung lebihmemperhatikan kesehatan diri dan
keluarganya (Saifuddin, 2002).
3.
Riwayat
KehamilanFaktor presdisposisi yang sering dikemukakan adalah pada mola
hidatiodosadan kehamilan ganda. Frekuensi yang tinggi pada mola hidatidosa dan
kehamilanganda memimbulkan dugaan bahwa faktor hormon memegang peranan, karena
padakedua keadaan tersebut hormon Khorionik gonadotropin dibentuk
berlebihan(Prawihardjo, 2005).
4.
Riwayat
Penyakit IbuPenyebab hiperemesis gravidarum lainnya adalah faktor endokrin
sepertihipertiroid, diabetes dan lain-lain (Prawihardjo, 2005).Hipertiroid pada
kehamilan (morbus basodowi) adalah hiperfungsi kelenjar tiroid ditandai
dengan naiknya metabolism basal 15-20 %, kadang kala diserta pembesaran
ringan kelenjar tiroid. Penderita hipertiroid biasanya mengalamigangguan haid ataupun
kemandulan. Kadang juga terjadi kehamilan atau timbul penyakit baru,
timbul dalam masa kehamilan seperti hiperemesis gravidarum.
ASUHAN KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan Yang Mungkin Muncul:
1.
Gangguan
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengankehilangan nutrisi dan
cairan yang berlebihan dan intake yang kurang.
Tujuan |
Intervensi |
Nutrisi terpenuhi Kriteria Hasil : Berat badan tidak turun. Pasien menghabiskan porsi makan yang di sediakan. Mengkonsumsi suplemen zat besi / vitamin sesuai resep |
Tunjukkan
keadekuatan kebiasaan asupan nutrisi dulu / sekarang denganmenggunakan
batasan 24 jam. Perhatikan kondisi rambut, kulit dan kuku. Monitor
tanda-tanda dehidrasi : turgor kulit, mukosa mulut dan diuresis. Monitor intake dan
output cairan. Singkirkan sumber
bau yang dapat membuat pasien mual, seperti : deodorant / parfum,
pewangi ruangan, larutan pembersih mulut. Timbang berat
badan klien; pastikan berat badan pregravida biasanya. Berikaninforamasi
tentang penambahan prenatal yang optimum. Tingkatkan jumlah
makanan padat dan minuman perlahan sesuai dengankemampuan. Anjurkan pasien
untuk minum dalam jumlah sedikit tapi sering |
2.
Gangguan
keseimbangan cairan dan elektrolit b.d kehilangan cairan.
Tujuan |
Rasional |
Kebutuhan cairan terpenuhi Kriteria hasil: Mengidentifikasi dan melakukan tindakan untuk menurunkan
frekuensi dan keparahan mual/muntah. Mengkonsumsi cairan dengan jumlah yang sesuai setiap hari. Mengidenifikasi tanda-tanda dan gejala-gejala dehidrasi yang
memerlukan tindakan. |
Auskultasi denyut
jantung janin ( DJJ ) Tenutkan
frekuensi/ beratnya mual/muntah. Tinjau ulang
riwayat kemungkinan masalah medis lain (miasal; ulkus peptikum, gastritis,
kolesistisis). Anjurkan klien
memperahankan masukan/keluaran, tes urin,dan penurunan bert badan setiap
hari. Kaji suhu dan
turgor kulit, membrane mukosa, tekanan darah (TD), suhu,
masukan/keluaran,daan berat jenis urine. Timbang berat badan klien daan
banidngkan dengan standar. Anjurkan
penigkatan mauskan minian berkarbonat, makan enam kali sehari dengan jumlah
yang sedikit, dan makanan tinggi karbohidrat (mis; popcorn,roti kering
sebelum bangun tidur). |
3.
Gangguan
citra diri b.d perubahan penampilan sekunder akibat kehamilan
Tujuan |
Rasional |
Membuat gambaran diri lebih nyata Mengakui diri sebagai individu Menerima tanggung jawab untuk tindakan sendiri. |
Buat hubungan
terapeutik perawat/pasien Tingkatkan Konsep
diri tanpa penilaian moral Biarkan pasien
menggambarkan dirinya sendiri. Nyatakan aturan
dengan jelas tentang jadwal penimbangan,tetap melihat waktu makan dan minum
obat, dan konsekuensi bila tak mengikuti aturan. Beri respon
terhadap kenyataan bila pasien membuat penyataan tidak relistis seperti “
saya meningkatkan berat badan ;jadi saya benar-benar tidak apa-apa “. Sadari reaksi
sendiri terhadap perilaku pasien. Hindari perdebatan. Bantu pasien untuk
melakuakn kontrol pada area selain dari makan/penurunan berat badan. Missal :
manajemen aktivitas harian, pilihan kerja/kesenangan. |
4.
Intoleransi
aktivitas b.d kelemahan tubuh, penurunan metabolisme sel.
Tujuan |
Rasional |
Melaporkan peningkatan rasa sejahtera/tingkat energi. Mendemonstrasikan peningkatan aktivitas fisik yang dapat
diukur. |
Pantau respon
fisiologis terhadap aktivitas, missal ; perubahan TD atau frekuensi
jantung/pernafasan. Buat tujuan
aktivitas realistis dengan pasien. Rencanakan
perawatan untuk memungkinkan periode istirahat.Jadwalkan aktivitas untuk
periode bila pasien mempunyai banyak energi. Libatkan pasien/orang terdekat
dalam perencanaan jadwal. Dorong pasien
untuk melakukan kapanpun mungkin, misal ; perawatan diri, bangin dari kursi,
berjalan. Beriakn latihan
rentang gerak pasif/aktif pada pasien yang terbaring di tempat tidur. Pertahankan tempat
tidur pada posisi rendah, singkirkan perabotan, bantu ambulasi. Berikan O2
suplemen sesuai indikasi. |
5.
Gangguan
rasa nyaman : nyeri ulu hati berhubungan dengan frekuensi muntahyang sering
Tujuan |
Rasional |
Nyaman terpenuh Kriteria Hasil : Nyeri berkurang / hilang Ekspresi wajah tenang / rilek, tidak menunjukan rasa sakit. |
Kaji nyeri (skala,
lokasi, durasi dan intensitas) Atur posisi tidur
senyaman mungkin sesuai dengan kondisi pasien. Anjurkan teknik
relaksasi dan distraksi. Jelaskan penyebab
nyeri pada pasien dan keluarga pasien .Beri kompres
hangat pada daerah nyeri. Kaji tanda-tanda
vital. Kolaborasi medis
untuk pemberian obat-obatan analgetika dan antiemetic |
6.
Kurang
pengetahuan tentang proses penyakit dan pengobatan berhubungandengan informasi
yang tidak adekuat
Tujuan |
Rasional |
Pengetahuan pasien tentang penyakit dan pengobatan meningkat. Kriteria Hasil : Pasien dapat mengetahui penyakitnya. Dapat mendemonstrasikan perawatan diri dan mengungkapkan
secara verbal,mengerti tentang instruksi yang diberikan. Pasien kooperatif dalam program pengobatan. |
Kaji tingkat
pengetahuan pasien tentang proses penyakitnya, gejala, dan tanda,serta yang perlu
diperhatikan dalam perawatannya. Beri penjelasan
tentang proses penyakit, gejala, tanda dan hal-hal yang perludiperhatikan
dalam perawatan dan pengobatan. Jelaskan tentang
pentingnya perawatan dan pengobatan. Jelaskan tentang
pentingnya istirahat total. Berikan informasi
tertulis / verbal yang terpat tentang diet pra natal dansuplemen vitamin /
zat besi setiap hari. Evaluasi motivasi
/ sikap, dengan mendengar keterangan klien dan memintaumpan balik tentang
informasi yang diberikan. Tanyakan keyakinan
berkenaan dengan diet sesuai dengan budaya dan hal- haltabu selama kehamilan |
ASUHAN IBU HAMIL NORMAL TRIMESTER II
A.
Pengertian ibu hamilnormal trimester II
Merupakan
kehamilan yang terjadi pada kehamilan usia 14 – 28 Minggu. Merupakan kehamilan
yang terjadi pada kehamilan antara 16 – 24 minggu (4 – 6 bulan) (Wiknjosastro,
2007)
B.
Tanda dan gejala ibu hamil trimester II
Tanda Kehamilan Trimester
Kedua
Terdapat beberapa
tanda dan gejala kehamilan untuk memastikan apakah seseorang benar – benar
hamil atau tidak.Tanda dan gejala kehamilan ini digolongkan sesuai dengan
signifikansi dalam menetapkan diagnosa positif kehamilan. Tanda – tanda
tersebut dibagi menjadi : tanda subyektif, tanda obyektif dan bukti absolut
kehamilan.
Berikut akan
diuraikan mengenai tanda kehamilan yang terjadi dalam trimester kedua :
a)
Tanda
Subyektif
Perubahan
payudara; nyeri tekan, terasa berat, pembesaran, pigmentasi dan perubahan
putting. Perubahan ini sangat signifikan pada wanita yang belum pernah hamil.
Frekuensi berkemih; kongesti darah pada organ perlik meningkatkan sensitifitas
jaringan.Tekanan karena perbesaran uterus pada kandung kemih menstimulasi saraf
dan mentrigger keinginan untuk berkemih selama kehamilan.
Gejala
gejala umum; beberapa wanita mengatakan bahwa ia merasa hamil. Terjadi perasaan
mudah lelah, pusing dan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk tidur.
Quickening;
berarti perasaan pertama adanya kehidupan.Sensasi getaran ini seperti kupu –
kupu terbang, dirasakan pertama kali oleh calon ibu sekitar minggu ke 22, atau
minggu ke 20 pada wanita yang pernah hamil sebelumnya.
b)
Tanda
Obyektif (probabilitas)
-
Tanda
Chadwick’s; bercak keunguan pada vagina karena meningkatnya suplai darah.
-
Tanda
Hegar’s; melunaknya segmen bawah uterus.
-
Tanda
Godell’s; melunaknya uterus.
-
Perubahan
uterus; pada awal bulan keempat, uterus menjadi sebesar buah jeruk, fundus
uteri naik sampai tulang pubis. Pada akhir bulan kelima fundus uteri telah naik
sampai ke pusat.
-
Ballottement;
pantulan yang terjadi ketika jari pemeriksa mengetuk janin yang mengapung dalam
uterus, menyebabkan janin berenang menjauh dan kemudian kembali ke posisinya
semula. Hal ini terjadi sekitar kehamilan 4 sampai 5 bulan
-
Uterine souffle;
desiran nadi yang terdengar diatas uterus hamil
-
Kontraksi
Braxton Hicks; kontraksi yang mungkin terjadi selama masa kehamilan, tidak
terasa sakit.
-
Perubahan
abdomen; karena uterus membesar, maka secara alamiah dinding abdomen harus
terdorong keluar, kulit abdomen mungkin teregang
-
Striae
gravidarum; terjadi akibat regangan kulit, terlihat garis – garis tak teratur
pada kulit abdomen.
-
Pigmentasi;
terjadi karena pengumpulan pigmen pada kulit payudara, mula dan midline abdomen
-
Bukti
positif (absolut) Bukti kehamilan positif diperlihatkan ketika pemeriksa dapat
:
-
Mendengar
bunyi jantung janin dan desiran funik (dorongan darah janin melalui tali pusat)
Denyut jantung janin dapat didengar selambatnya pada minggu kesepuluh dengan
detektor nadi ultrasonografi janin, pada minggu ke 17 sudah bisa didengar
melalui stetoskop. DJJ terdengar seperti detak cepat jarum jam, berdenyut 120 –
160 kali permenit. Desiran funik jarang didengar, secara alamiah denyut
terdengar bersamaan dengan denyut janin tetapi memiliki pantulan, bunyi
berdesis.
-
merasakan
bagian – bagian janin Bagian janin paling cepat teraba pada minggu kelima ,
tetapi biasanya baru teraba kemudian.
-
melihat
hasil konsepsi pada ultrasonografi atau skeleton janin pada gambaran X-ray USG
telah berhasil dengan baik menentukan embrio paling cepat minggu keenam.
Skeleton janin diperlihatkan oleh X-ray paling cepat minggu ke 12
-
merasakan
gerakan janin Terkadang pada bulan keempat ibu merasakan gerakan janin. Untuk
menjadi tanda positif, gerakan ini harus dirasakan dan ditentukan oleh
pemeriksa.
-
mencatat
elektrokardiogram janin EKG janin adalah tekniuk dimana impuls listrik yang
terjadi dalam jantung janin direkam dengan cara meletakkan elektroda pada
abdomen ibu. Pengamatan ini memberikan informasi berkelanjutan tentang janin.
-
Pertumbuhan
dan Perkembangan Janin pada Trimester Kedua
Trimester kedua ditandai oleh timbulnya berbagai fungsi baru dan pertumbuhan
janin yang cepat, khususnya dalam ukuran panjang. Adapun perkembangan yang
terjadi meliputi:
-
Penampakan
eksternal. 16 minggu : kepala masih dominan, wajah terlihat seperti manusia,
mata, telinga dan hidung terlihat khas. Perbandingan tangan dan kaki sesuai.
Tumbuh kulit di kepala. Terlihat aktivitas motorik. 20 minggu : terlihat vernik
kaseosa, terlihat laguno, kaki memanjang dengan sesuai, terlihat kelenjar
sebasea. 24 minggu : tubuh terbaring tetapi dengan proposisi yang sempurna,
kulit kemerahan dan keriput, terlihat vernik kaseosa, terbentuk kelenjar
keringat. 28 minggu : tubuh terbaring, keriput dan kemerahan makin berkurang,
terlihat kuku.
-
Pengukuran
mahkota ke pantat (cm)
16 minggu : 11,5-13,5
20 minggu : 16-18,5
24 minggu : 23
28 minggu : 27
-
Perkiraan
berat badan (gr)
16 minggu : 100
20 minggu : 300
24 minggu : 600
28 minggu : 1.100
-
Sistem musculoskeletal
13-14 minggu : terlihat
gerakan lambat bagian tubuh janin sebagai akibat adanya rangsangan (aktivitas
motorik) pada saat ini biasanya ibu mulai dapat merasakan gerakan janin. 16
minggu : sebagian besar tulang dapat terlihat dengan jelas di seluruh tubuh,
terlihat kavitas persendian, pergerakan otot sudah dapat dideteksi.
17 minggu : refleks menggenggam akan nyata dan berkembang sempurna sampai
minggu ke 27. 20 minggu : sternum mengalami osifikasi, pergerakan janin cukup kuat
untuk dapat dirasakan oleh ibu. 25 minggu : refleks masa baru dapat dilihat. 28
minggu : astragalus (talus, tulang lutut) mengalami osifikasi.
-
Sistem
sirkulasi
16 minggu : otot-otot jantung
berkembang dengan sempurna, darah dibentuk aktif dalam limpa. 24 minggu :
pembentukan darah mengikat dalam sum-sum tulang dan menurun dalam hepar.
-
Sistem
gastrointestinal
14 minggu : gerakan menelan
telah terjadi. 16 minggu : terdapat mekonium pada usus, di dalamnya terdapat
cairan
usus, sisa sel usus serta sisa sel skuamus dan rambut lanugo dari cairan amnion
yang tertelan oleh janin, beberapa enzim disekresi, anus terbuka. 17 minggu :
dengan rangsang oral janin dapat menjulurkan bibir atasnya. 20 minggu : email
dan dentin terbentuk, kolon asending dapat dikenali, dapat menjulurkan kedua
bibirnya.
22 minggu : kedua bibir dapat dikerutkan dengan rangsangan.
28-29 minggu : janin sudah dapat mengisap aktif sebagai upaya mendapatkan
makanan.
-
Sistem
pernafasan
16 minggu : serabut-serabut elastik
terbentuk di paru-paru, terlihat brochiolus terminal dan respiratorius.
18 minggu : gerakan pernafasan
dapat terdeteksi namun perkembangan struktur alveolus paru belum mencukupi bagi
kemungkinan hidup janin sebelum minggu ke 27-28.
20 minggu : lubang hidung
terbuka kembali.
22 minggu : gerakan nafas yang diikuti oleh bunyi suara yang lemah.
24 minggu : sakus dan duktus alveolus terbentuk, gerakan seperti pernafasan
mulai terlihat, terlihat lesitin dalam cairan amnion.
28 minggu : terbentuk surfaktan di permukaan alveolar.
-
Sistem
renalis 16 minggu : ginjal pada posisinya mencapai bentuknya yang khas.
-
Sistem
persarafan16 minggu : lobus – lobus cerebral mulai terlihat, cerebellum memperlihatkan
beberapa tonjolan. 20 minggu : otak secara keseluruhan terbentuk, mulai terjadi
mielinisasi korda, medula spinalis berakhir pada tingkat S-1. 24 minggu : terbentuk selaput khusus korteks
serebri, proliferasi neuronal pada korteks serebri berakhir. 28 minggu : tampak
fisura serebri; konvolusi terjadi dengan cepat.
-
Organ-organ
pengindera
-
16 minggu :
organ-organ pengindera mengalami perbedaan secara umum. 20 minggu : hidung dan
telinga mengalami osifikasi.
28 minggu : kelopak mata terbuka kembali, selaput retina terbentuk sempurna;
terbentuk reseptif cahaya, pupil mampu memberikan reaksi terhadap cahaya.
-
Sistemgenitalis
24 minggu : testis turun pada cincin inguinal dalam posisi desenden ke skrotum.
Perubahan Psikologis dan Fisiologis pada Ibu dalam Trimester Kedua
a.
Perubahan
Psikologis
Kehamilan
adalah saat –saat krisis, saat terjadinya gangguan, perubahan identitas dan
peran bagi setiap orang : ibu, bapak, dan anggota keluarga. Efek – efek pada
masa kehamilan akan dapat dipahami dengan baik bila kita mengerti tentang
kerangka kerja teori krisis. Definisi tentang krisis dinyatakan sebagai suatu
ketidak seimbangan psikologis yang disebabkan oleh situasi atau tahap
perkembangan.Pada awalnya, terdapat periode syok dan menyangkal, kemudian
kebingungan dan preoccupation dengan berbagai masalah yang diperkirakan sebagai
penyebabnya. Hal ini diikuti oleh suatu aksi untuk menghasilkan suatu solusi,
dan akhirnya terjadi proses belajar dari pengalaman. Cara orang bereaksi
terhadap krisis tergantung pada tiga faktor : persepsi terhadap kejadian, dukungan
situasional, dan mekanisme koping mereka.
Awal dari
syok yang disebabkan karena kehamilan diikuti oleh rasa bingung dan
preocupation dengan masalah yang mengganggu.Selama periode ini, berbagai
alternatif seperti aborsi atau adopsi mungkin dipertimbangkan pada konsekuensi
legal, moral, dan ekonomi mereka. Akhirnya dicapai keputusan , dan rencana
tindakan dibuat. Setiap wanita membayangkan tentang kehamilan dalam pikiran
–pikirannya sendiri tentang seperti apa wanita hamil dan seorang ibu. Ia
membentuk bayangan ini dari ibunya sendiri, pengalaman hidupnya, dan kebudayaan
tempat ia dibesarkan. Persepsi ini mempengaruhi bagaimana ia berespon terhadap
kehamilan. Sedangkan seorang pria membayangkan bahwa kehamilan adalah bagaimana
menjadi bapak dan seperti apa seorang bapak itu. Ia membentuk bayangan ini dari
ayahnya, pengalaman hidupnya, dan kebudayaan tempat ia dibesarkan. Persepsinya
mempengaruhi bagaimana ia memperhatikan ibu dari anak – anaknya. Banyak pria
menjadi sangat khawatir terhadap ibu dari anaknya dan mengambil peran yang
aktif dalam memberikan perawatan medis untuknya.Beberapa pria mengalami gejala
– gejala seperti ngidam, agak malas, atau sakit.Fenomena ini oleh beberapa ahli
medis disebut mitleiden, atau “menderita bersama”.
Ketrampilan
coping merupakan kekuatan dan ketrampilan seseorang belajar untuk menyelesaikan
masalah dan mengatasi stres, misalnya dengan melakukan aktivitas seperti
menceritakannya pada teman, melakukan olah raga yang berat, mendengarkan musik,
menangis, menulisprosa atau puisi, dan melakukan solutide. Metoda coping
tersebut dapat digunakan oleh calon orang tua dan anggota keluarga untuk
menyesuaikan terhadap realitas kehamilan dan mencapai keseimbangan pada
kehidupan mereka yang terganggu.
Pada
trimester kedua (minggu 12 –24) wanita sudah bisa menyesuaikan diri dengan
keadaan. Tubuh wanita telah terbiasa dengan tingkat hormon yang tinggi, morning
sickness telah hilang , ia telah menerima kehamilannya dan ia menggunakan
pikiran dan energinya lebih konstruktif. Janin masih tetap kecil dan belum
menyebabkan ketidaknyamanan dengan ukurannya.Selama trimester ini, terjadi
quickening ketika ibu merasakan gerakan bayinya pertama kali.Pengalaman
tersebut menandakan pertumbuhan serta kehadiran makhluk baru, dan hal ini
sering menyebabkan calon ibu memiliki dorongan psikologis yang besar.Gambaran
sifat dari reaksi emosional wanita terhadap kehamilannya tersebut dimodifikasi
oleh perbedaan kepribadian individu.Beberapa wanita mengalami peningkatan mood,
lainnya tidak.Pada umumnya, bagaimanapun perawat dapat mengharapkan sikap pola
perilaku dan dapat memberikan rasa aman pada ibu dengan menjelaskan bahwa
perasaan – perasaan mereka bukan hal yang aneh.Antusias dan semangat untuk
hidup kembali dengan pasti seperti juga mereka mati.
1.
Perubahan Fisiologis
2.
Fisiologi
maternal yakni perubahan-perubahan sehubungan dengan kehamilan antara lain :
b.
Sistem
reproduksi
suplai darah
ke organ reproduksi meningkat karena peningkatan kadar hormon steroid dan bermanfaat
bagi perkembangan janin. Terdapat tiga tanda penting yakni :
-
tanda
Goodell ‘s : serviks teratai lunak
-
tanda
Hegar’s : uterus luna
-
tanda Chadwick’s
: vagina berwarna keunguan
Pada kanalis
servikalis dipenuhi mukus kental (operkulum) yang dapat menghambat masuknya
bakteri ke uterus selama persalinan yang disebut, bloody show. Selama masa
kehamilan konsistensi serviks berubah, sebelum hamil seperti ujung hidung, awal
hamil seperti ujung daun telinga, pada keadaan term teraba seperti bibir.
Terjadi pembesaran uterus dengan berat meningkat 20 kali, kapasitas meningkat
500 kali yang disebabkan oleh pertumbuhan serabut otot dan jaringan yang
berhubungan, termasuk jaringan fibroelastik, darah dan saraf akibat adanya
hormon estrogen terjadi sektresi vagina yang meningkat (leukorrhea) dan terjadi
peningkatan kongesti vastilar organ vagina dan pelvik yang menyebabkan
peningkatan sensitivitas yang sangat berarti. Hal ini mungkin mengarah pada
tingginya derajat rangsngan sexsual, terutama antara bulan 4 dan 7 masa
kehamilan.
c.
Sistem integument
Terdapat
rasa kesemutan nyeri tekan pada payudara yang membesar karena peningkatan
pertumbuhan jaringan alveolan dan suplai darah. Putting susu menonjol dan keras
dan mengeluarkan cairan jernih (kolostrum). Areola lebih gelap dan kelenjar
montgomery menonjol keluar.
Terdapat
striae gravidarum yang berupa regangan kulit akibat serabut elastik dari
lapisan kulit terdalam terpisah dan putus. Terjadi pigmentasi kulit berupa
linea nigra pada abdomen, dan Cholasma, yaitu bintik-bintik hitam pada wajah
perspirasi dan sekresi kelenjar lemak juga meningkat.
d.
Sistem
endokrin
Terjadi
perubahan hormonal yaitu : peningkatan progesteron dan estrogen, plasenta
menghasilkan hCG, hPL, hCT, pulau langerhans membentuk insulin lebih banyak,
hormon-hormon pituitari secara signifikan terpengaruh, kortek ardenal membentuk
kortin lebih banyak. Terutama kelenjar paratiroit yang ukurannya meningkat
selama minggu kel 15-30 ketika kebutuhan kalsium janin lebih besar, tanpa
hormon paratiroit tersebut metabolisme tulang dan otot terganggu.
e.
Sistem
kardiovaskuler
Terjadi
peningkatan volume darah, cairan tubuh (bisa terjadi) edema jaringan, sel darah
merah, hemoglobin dan fibrin juga meningkat sehingga bisa terjadi pseudoanemia
yang fisiologis pada kehamilan. Mungkin terjadi pula sindrom hipotensi supinasi
akibat oleh tekanan uterus pada vena kava, lebih buruk lagi terjadinya trombosis
vena sehubungan dengan peningkatan fibrin dan stastis vena.
f.
Sistim musculoskeletal
Kebutuhan
kalsium meningkat 33 % tetapi tidak diambil dari gigi. Sendi pelvik sedikit
dapat bergerak untuk mengkompensasi pembesaran janin, bahu tertarik kebelakang
dan lumbal lebih lengkung, sendi tulang belakang lebih lentur dan dapat
menyebabkan nyeri punggung. Terjadinya kram otot tungkai dan kaki tidak
diketahui penyebabnya, mungkin berhubungan dengan metabolisme kalsium dan
fosfor, kurangnya drainase sisa metabolisme otot atau postur yang tidak
seimbang.
g.
Sistim
pernafasan
Akibat
bentuk rongga torak berubah dan karena pernafasan yang lebih cepat, sekitar 60%
wanita hamil mengeluh sesak nafas. Kapasitas paru tidak berubah, pada
kenyataanya tidal volume meningkat. Terjadi bengkak seperti arlegi pada membran
mukosa merupakan hal umum yang dapat menyebabkan gejala serak, hudung
tersumbat, dispnea, sakit tenggorokan, perdaran hidung, hilangnya indra
penciuman.
h.
Sistem
gastrointestinal
Pada awal kehamilan wanita
hamil mengalami mual muntah, sekresi saliva menjadi lebih asam dan lebih
banyak. Saat berlanjut, penurunan asam lambung dan perlambatan pengosongan
lambung dapat menyebabkan kembung. Menurunnya gerakan peristaltik tidak saja
menyebabkan mual tetapi juga konstipasi.
i.
Sistem
perkemihan
Terjadi
gerakan urine kekandung kemih yang lebih lambat dan dapat meningkatkan
kemungkinan pielovefritis. Suplai darah kekandung kemih meningkat dan
pembesaran uterus menekan kandung kemih dapat menyebabkan meningkatnya
berkemih.
j.
Sistem
persarafan
Kadang
terjadinya perubahan postur pada kehamilan dapat menyebabkan acrodysesthesia
sehubungan dengan tekanan mekanik, atau numbness, tingling, dan kaku. Otak
mungkin tidak mengalami perubahan namun efek psikologis mungkin dapat terjadi
beruapa swing mood atau psikosis akibat tidak menerima kehamilannya.
ASUHAN KEPERAWATAN KEHAMILAN TRIMESTER 2
A.
Pengkajian
1.
Anamnesa
Umur kehamilan antara 16 – 24
minggu ( 4 – 6 bulan ) , keluhan mual muntah dan pusing kepala sudah tidak ada.
Gerakan janin untuk pertama kalinya mulai dirasakan.
2.
Perubahan Fisik Dan Psikologis
Pada kehamilan trimester II
ini mengalami perubahan seluruh sistem tubuh baik secara anatomis maupun
fisiologis dari keadaan tidak hamil ke keaadan hamil yang disebut fisiologi
maternal.
1.
Sistem Reproduksi
A.
Uterus
Melalui pemeriksaan Leopold I
Usia 16 minggu
Berbentuk bulat, kavum uteri
diisi oleh ruang amnion yang berisi janin, dan tinggi fundus uteri kira – kira
terletak diantara simfisis dan pusat
-
Usia 20
minggu
Tinggi fundus uteri kira –
kira 3 jari diatas pusat
-
Usia 24
minggu
Tinggi fundus uteri kira –
kira tepat setinggi pusat
B.
Vagina
Meningkatnya
kongesti vaskular organ vagina dan pelvik menyebabkan peningkatan sensitifitas
yang sangat berarti.Jadi antara bulan ke-4 dan ke-7 kehamilan memungkinkan
tingginya derajat rangsangan seksual.
2.
Sistem Integumen
a.
Payudara
-
Adanya rasa
kesemutan
-
Adanya nyeri
tekan
-
Membesar
secara bertahap karena peningkatan pertumbuhan jaringan alveolar dan suplai
darah
-
Puting susu
lebih menonjol dan mengeras
-
Areola
tumbuh lebih gelap
-
Kelenjar –
kelenjar Montgomery menonjol keluar
b.
Kulit
1.
Stiae
gravidarum
Yaitu tanda
regangan yang dibentuk akibat serabut – serabut elastik dari lapisan kulit
terdalam terpisah dan putus. Hal ini mengakibatkan pruritus atau rasa gatal
-
Pigmentasi
Mengalami pengumpulan pigmen
sementara di tiga area yaitu linea nigra ( garis gelap mengikuti midline
abdomen ), cholasma ( topeng kehamilan yang terlihat seperti bintik – bintik
hitam pada wajah ), dan areola.
-
Perspirasi
dan sekresi kelenjar lemak
Kelenjar sebasea atau keringat
menjadi lebih aktif.Akibatnya mungkin mengalami gangguan bau badan, banyak
mengeluarkan keringat, dan berminyak.
3.
Sistem Endokrin
a.
Ovarium dan
plasenta
Korpus
luteum mulai mnghasilkan estrogen dan progesteron dan setelah plasenta
terbentuk menjadi sumber utama kedua hormon. Plasenta membentuk steroid, human
chorionic gonadotropin ( HCG ), Human Placenta Lactgogen ( HPL ) atau Human
Chorionic Somatomammothropin ( HCS ), dan Human Chorionic Thyrotropin ( HCT ).
b.
Kelenjar
tiroid
Metabolic
rate meningkat hampir 20 % karena oksigen yang digunakan lebih banyak. Kelenjar
ini ukurannya meningkat kqarena pertumbuhan sel – sel acinar, tetapi jumlah
hormon tiroksin yang dihasilkan tetap sama
c. Kelenjar paratiroid
Ukurannya meningkat karena
kebutuhan kalsium semakin besar.Karena hormon ini untuk mempertahankan
kecukupan kalsium dalam darah, jadi tanpa hormon ini metabolisme tulang dan
otot terganggu.
d. Pankreas
Sel – selnya tumbuh dan
menghasilkan lebih banyak insulin untuk memenuhi kebutuhan yang meningkat.
e. Kelenjar pituitary
Pada lobus anterior mengalami
sedikit pembesaran dan terus menghasilkan semua hormon tropik, tetapi dengan
jumlah yang sedikit berbeda.FSH ditekan oleh HCG.Hormon pertumbuhan berkurang
dan hormon melanotropik meningkat.Pembentukan prolaktin meningkat.
f. Kelenjar adrenal
Ukuran bagian kortikal yang
membentuk kortin meningkat.Tetapi ukuran atau fungsi bagian medula tetap.
4.
Sistem Kardiovaskuler
Terjadi peningkatan volume darah sekitar 30 % - 50% diatas tingkat biasanya
karena adanya retensi garam dan air yang disebabkan sekresi aldosteron dari
adrenal oleh esterogen.
SISTEM MUSKULOSKELETAL
a.
Gigi,
tulang, persendian
-
Membutuhkan
kira-kira sepertiga lebih banyak kalsium dan fosfor
-
Saliva yang
asam pada saat hamil membantu aktifitas penghancuran bakteri email yang
menyebabkan karies.
-
Sendi pelvik
sedikit dapat bergerak
-
Terjadi
penambahan berat badan sehingga bahu lebih tertarik kebelakang dan tulang
belakang lebih melengkung, sendi tulang belakang lebih lentur.
b.
Perkembangan
Janin
Penampakan Eksternal
-
Minggu 16 (
bulan 4 )
Kepala masih dominan, wajah
terlihat seperti manusia, mata telinga dan hidung terlihat khas , perbandingan
tangan dan kaki sesuai, tumbuh rambut kulit kepala, terlihat aktifitas motorik.
-
Minggu 20 (
bulan 5 )
Terlihat vernik kaseosa,
terlihat laguno, kaki memanjang dengan sesuai, terlihat kelenjar sebasea.
-
Minggu 24 (
bulan 6 )
Tubuh terbaring tetapi dengan
proporsi yang sempurna, kulit kemerahan dan keriput, trlihat vernik kaseosa,
terbentuk kelenjar keringat.
SISTEM SIRKULASI
-
Minggu ke 16
( bulan 4 )
Otot – otot jantung berkembang
dengan sempurna, darah dibentuk aktif dalam limpa.
-
Minggu ke 24
( bulan 6 )
-
Pembentukan
darah meningkat dalam sumsum tulang dan menurun dalam hepar.
SISTEM GASTROINTESTINAL
-
Minggu ke 16
( bulan 4 )
Terdapat mekonium pada usus,
beberapa enzim disekresi, anus terbuka.
-
Minggu ke 20
( bulan 5 )
-
Email dan
dentin terbentuk, kolon asending dapat dikenali
SISTEM PERNAPASAN
-
Minggu ke 16
( bulan 4 )
Serabut – serabut elastik
terbentuk di paru – paru, terlihat brokioles terminal dan respiratorius.
-
Minggu ke 20
( bulan 5 )
Lubang hidung terbuka kembali
-
Minggu ke 24
( bulan 6 )
Sakus dan duktus alveolus
terbentuk, gerakan seperti pernafasan mulai terlihat, terlihat lesitin dalam
cairan amnion.
SISTEM RENALIS
-
Minggu ke 16
( bulan 4 )
Ginjal pada posisinya mencapai
bentuknya yang pas.
SISTEM PERSARAFAN
-
Minggu ke 16
( bulan 4 )
Lobus – lobus serebral mulai
terlihat, serebelum memperlihatkan beberapa tonjolan.
-
Minggu ke 20
( bulan 5 )
Otak secara keseluruhan
terbentuk, mulai terjadi mielinisasi korda, medula spinalis berakhir pada
tingkat S – 1
-
Minggu ke 24
( bulan 6 )
Terbentuk selaput khusus
korteks serebri, proliferasi neuronal pada korteks serebri berakhir.
ORGAN – ORGAN PENGINDRA
-
Minggu ke 16
( bulan 4 )
Organ – organ pengindra
mengalami perbedaan secara umum
-
Minggu ke 20
( bulan 5 )
Hidung dan telinga mengalami
osifikasi
SISTEM GENITALIS
-
Minggu ke 16
( bulan 4 )
Testis dalam posisi siap
mengalami desenden ke dalam skrotum, vagina terbuka
-
Minggu ke 24
( bulan 6 )
Testis turun pada cincin
inguinal dalam posisi desenden ke skrotum.
PERUBAHAN PSIKOLOGIS
Trimester kedua biasanya lebih menyenangkan. Tubuh wanita telah terbiasa
dengan tingkat hormon yang tinggi, morning sickness telah hilang, ia telah
menerima kehamilannya dan ia menggunakan pikiran dan energinya lebih
konstruktif. Janin masih tetap kecil dan belum menyebabkan ketidaknyamanan
dengan ukurannya.Selama trimester ini terjadi quickening. Quickening adalah
istilah yang berarti “ perasaan pertama adanya kehidupan “. Pengalaman tersebut
menandakan pertumbuhan serta kehadiran makhluk baru, dan hal ini sering
menyebabkan calon ibu memiliki dorongan psikologis yang besar.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.
Resiko
tinggi terhadap gangguan citra tubuh yang berhubungan dengan perepsi perubahan
biofisik, respon, orang lain.
11 |
Intervensi |
- Klien
melaporkan penurunan frekuensi atau beratnya keluhan. - Klien mendemonstrasikan
perilaku yang mengoptimalkan fungsi pernafasan. |
Kaji
status pernafasan (misal : sesak nafas pada pengerahan tenaga, kelelahan). R :
Menentukan luas atau beratnya masalah, yang terjadi pada kira – kira 60%
klien pranatal. Meskipun kapasitas vital meningkat, fungsi pernafasan diubah
saat kemampuan diafragma untuk turun pada inspirasi berkurang oleh pembesaran
uterus. 2.
Dapatkan riwayat dan pantau masalah medis yang terjadi atau ada sebelumnya
(misalnya alergi, einitis, asma, masalah sinus,tuberkulosis). R :
Masalah lain dapat terus mengubnah pola pernafasan dan menurunkan oksigenasi
jaringan ibu atau janin. 3. Kaji
kadar hemoglobin dan hematokrit. Tekankan pentingnya masukan vitamin atau
fero sulfat pranatal setiap hari (kecuali pada klien dengan anemia sel
sabit). R :
Peningkatan kadar plasma pada gestasi minggu ke 24 – 32 mengencerkan kadar
Hb, mengakibatkan kemungkinan anemia dan menurunkan kapasitas pembawa
oksigen. (Catatan : zat besi dapat dikontraindikasikan untuk anemia sel
sabit). 4. Berikan
informasi tentang rasional untuk kesulitan pernafasan dan program aktivitas /
latihan yang realistis. Anjurkan sering istirahat, tambah waktu untuk
melakukan aktivitas tertentu, dan latihan ringan,seperti berjalan. R :
Menurunkan kemungkinan gejala – gejala pernafasan yang disebabkan oleh
kelebihan. 5. Tinjau
ulang tindakan yang dapat dilakukan klien untuk mengurangi masalah, misalnya
: postur yang baik, menghindari yang buruk, makan sedikit tetapi sering
dengan menggunakan posisi semi fowler untuk duduk atau tidur bila gejala
berat. R : Postur
yang baik dan makan sedikit tetapi sering membantu memaksimalkan penurunan
diafragmatik, meningkatkan ketersediaan ruang untuk ekspansi paru. Merokok
menurunkan persediaan oksigen untuk pertukaran ibu janin. Pengubahan posisi
tegak dapat meningkatkan ekspansi paryu sesuai penurunan uterus gravid. |
Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar), mengenai kemajuan alamiah dari
kehamilan berhubungan dengan terus membutuhkan informasi sesuai perubahan
trimester kedua yang dialami.
Tujuan |
Rasional |
- Klien
mampu mengungkapkan atau mendemonstrasikan perilaku perawatan diri yang
meningkatkan kesejahteraan. - Klien
mampu bertanggung jawab terhadap perawatan kesehatannya sendiri. - Klien
mampu mengenali dan melakukan tindakan untuk meminimalkan dan mencegah faktor
resiko. - Klien
mampu mengidentifikasi tanda – tanda bahaya / mencari perawatan medis dengan
tepat. |
1. Tinjau
ulang perubahan yang diharapkan selama trimester kedua. R :
Pertanyaan timbul sesuai perubahan baru yang terjadi, tanpa memperhatikan
apakah perubahan diharapkan atau tidak. 2. Lakukan
/ lanjutkan program penyuluhan sesuai pedeoman pada MK : trimester pertama,
DK : Akurang pengetahuan (kebutuhan belajar). R :
Pengulangan menguatkan penyuluhan dan bila klien belum melihat sebelumnya,
informasi bermanfaat pada saat ini. 3. Berikan
informasi tentang kebutuhan terhadap fero sulfat dan asam folat R : Fero
sulfat asam folat membantu mempertahankan kadar Hb normal. Defisiensi asam
folat memperberat anemia megaloblastik, kemungkinan abrupsi plasenta, aborsi
dan malformasi janin (catatan : klien dengan anemia sel sabit memerlukan
peningkatan asam folat selama dan setelah episode krisis). 4.
Identifikasi kemungkinan resiko kesehatan individu (misalnya aborsi spontan,
hipoksia yang berhubungan dengan asma atau tuberkulosis, penyakit jantung,
hipertensi akibat kehamilan (HAK), kelainan ginjal, anemia, diabetes melitus
gestasional (DMG), penyakit hubungan seksual (PHS). Tinjau ulang tanda – tanda
bahaya dan tindakan yang tepat. R :
Membantu mengingatkan / informasi untuk klien tentang potensial situasi
resiko tinggi yang memerlukan pemantauan lebih ketat dan intervensi. 5.
Diskusikan adanya obat obatan yang mungkin diperlukan untuk mengontrol atau
mengatasi masalah medis. R :
Membantu dalam memilih tindakan karena kebutuhan harus ditekankan kepada
kemungkinan efek berbahaya pada janin. 6.
Diskusikan kebutuhan terhadap pemeriksaan laboratorium khusus screaning dan
pemantauan ketat sesuai indikasi. R :
Kunjungan pra natal yang lebih sering mungkin diperlukan untuk meningkatkan
kesejahteraan ibu. Pemantauan Hb dan Ht dengan menggunakan elektroforesis
mendeteksi anemia khusus dan membantu dalam menentukan penyebab. Skrining
untuk DMG pada gestasi minggu ke 24 -26 atau pada gestasi minggu ke 8,dan ke
32 pada klien resiko tinggi dapat mendeteksi terjadinya hiperglikemia, dapat
memerlukan tindakan dengan insulin dan / atau diet menurut American Diabetes
Association. |
Perubahan pola seksualitas berhubungan dengan konflik mengenai perubahan
hasrat seksual dan harapan, takut akan cedera.
Tujuan |
Rasaional |
- Klien
mampu mendiskusikan masalah seksual. - Klien
mampu mengungkapkan pemahaman tentang alasan yang mungkin untuk diubah. - Klien
mampu mengidentifikasi alternatif yang dapat diterima untuk memenuhi
kebutuhan individu. - Klien
mampu mengungkapkan kepuasan bersama atau konseling bila dibutuhkan. |
1.
Diskusikan dampak kehamilan terhadap pola koitus seksual yang normal. R :
Kepuasan seksual yang optimal untuk klien pranatal terjadi pada trimester
kedua karena vasokongesti pelvis / perineal meningkatkan kenikmatan orgasme.
Pria dapat mengalami berbagai perasaan saat berespon terhadap peningkatan
hasrat pasangannya dan menjadi bingung karena penurunan atau peningkatan
hasrat seksualnya sendiri dalam memberi rspon terhadap perubahan bentuk tubuh
pasangannya. 2. Tinjau
ulang apa yang dirasakan dan didiskusikan kemungkinan pilihan dalam
peningkatan kontak fisik melalui berpelukan dan bercumbu daripada melakukan
koitus secara aktual. R : Rasa
takut mencederai janin pada saat koitus adalah hal yang umum. Meyakinkan dan
memperhatikan bahwa hal tersebut normal dapat membantu menghilangkan
ansietas. Pilihan lain akan diterima dengan baik bila keduanya dipuaskan. 3. Tinjau
ulang perubahan posisi yang mungkin dilakukan dalam aktivitas seksual. R :
Membantu pasangan untuk mempertimbangkan / membuat pilihan. 4.
Waspadai adanya indikasi kemungkinan kesulitan seksual atau perilaku yang
tidak sesuai dari pria. R : Disini
tampak frekuensi penyimpangan menjadei lebih tinggi (misalnya perkosaan,
inses, kejahatan kekerasan, dan perselingkuhan ekstramarital) bila pasangan
sedang hamil. Kolaborasi 1. Rujuk
pada perawat klinis spesialis / konseling sesuai indikasi. R :
Mungkin perlu bantuan tambahan untuk mengatasi masalah dasar, yang dapat
berkembang selama kehamilan atau mungkin sudah ada sebelumnya. |
Resiko tinggi terhadap gangguan citra tubuh yang berhubungan dengan
persepsi perubahan biofisik,respon orang lain.
Tujuan |
Rasional |
- Klien
mampumengungkapkan penerimaan / adaptasi bertyahap untuk mengubah konsep diri
/ cityra tubuh. - Klien
mampu mendemonstrasikan citra tubuh positif dengan mempertahankan kepuasan
penampilan keseluruhan, berpakaian dengan pakaian yang tepat dan sepatu
berhak rendah. |
1. Tinjau
ulang / kaji sikap terhadap kehamilan perubahan bentuk tubuh, dsb. R : Pada
trimester kedua perubahan bentuk tubuh telah tampak. Respon negatif dapat
terjadi pada klien / pasangan yang memiliki konsep diri yang rapuh,
didasarkan pada penampilan fisik. Efek – efek yang tampak lainnya dari hormon
– hormon pranatal seperti kloasma, striae gravidarum, telangiektasis (spider
vaskular), eritema palmar, jerawat, dan hirsutisme dapat memperberat perubahan
emosi klien. Perubahan ini dapat mempengaruhi bagaimana menghadapi perubahan
yang terjadi. 2.
Diskusikan perubahan aspek fisiologis dan responb klien terhadap perubahan.
Berikan informasi tentang kenormalan perubahan. R :
Individu bereaksi secara berbeda terhadap perubahan yang terjadi. Informasi
dapat membantu klien memahami / menerimja apa yang terjadi. 3.
Anjurkan gaya dan sumber – sumber yang tersedia dari pakaian saat hamil. R :
Situasi individu menandakan kebutuhan akan pakaian yang akan menungkatkan
penampilan klien untuk kerja dan melakukan aktivita yang menyenangkan. 4.
Diskusikan metode perawatan kulit dan berhias (untuk meminimalkan /
menyembunyikan area kulit yang menjadi gelap), menggunakan kaos kaki
penyokong, pemeliharaan postur dan program latihan sedang. R :
Belajar dan ikut untuk melihat dan merasa lebih baik mungkin membantu untuk
mempertahankan perasaan positif tentang diri. Aturan latihan perinatal yang
bukan latihan ketahanan cenderung memperpendek persalinan, meningkatkan
kemungkinan kelahiran vaginal spontan, dan menurunkan kebutuhan terhadap
argumentasi oksitosin. Kolaborasi 1. Rujuk
pada sumber – sumber lain seperti konseling dan / atau kelas – kelas
pendidikan kelahuiran anak dan menjadi orang tua. R :
Mungkin membantu dalam memberikan dukungan tambahan selama periode perubahan
ini; mengidentifikasi mode – model peran. |
PREEKLAMPSIA
A.
Pengertian Preeklampsia
Beberapa pengertian
preeklamsia menurut para ahli :
1.
Preeklampsia (toksemia gravidarum) adalah tekanan darah tinggi yang disertai
dengan proteinuria (protein dalam air kemih) atau edema (penimbunan cairan),
yang terjadi pada kehamilan 20 minggu sampai akhir minggu pertama setelah
persalinan ( Manuaba, 1998 ).
2.
Preeklampsia
adalah sekumpulan gejala yang timbul pada wanita hamil, bersalin dan nifas yang
terdiri dari hipertensi, edema dan protein uria tetapi tidak menunjukkan
tanda-tanda kelainan vaskuler atau hipertensi sebelumnya, sedangkan gejalanya
biasanya muncul setelah kehamilan berumur 28 minggu atau lebih ( Rustam Muctar,
1998 ).
3.
Preeklampsia
adalah timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan edema akibat kehamilan
setelah usia kehamilan 20 minggu atau segera setelah persalinan. (Mansjoer,
2000)
4.
Preeklampsia
adalah toksemia pada kehamilan lanjut yang ditandai oleh hipertensi, edema, dan
proteinuria (kamus saku kedokteran Dorland ).
B.
Etiologi / Faktor Penyebab Preeklampsia
Adapun
penyebab preeklampsia sampai sekarang belum diketahui, namun ada beberapa teori
yang dapat menjelaskan tentang penyebab preeklampsia, yaitu :• Bertambahnya
frekuensi pada primigravida, kehamilan ganda,hidramnion, dan mola hidatidosa.
·
Bertambahnya
frekuensi seiring makin tuanya kehamilan.
·
Dapat
terjadinya perbaikan keadaan penderita dengan kematian janin dalam uterus.
·
Timbulnya hipertensi, edema, proteinuria, kejang dan koma.
Faktor Predisposisi Preeklamsia
·
Molahidatidosa
·
Diabetes mellitus
·
Kehamilan
ganda
·
Hidropfetalis
·
Obesitas
·
Umur yang
lebih dari 35 tahun
Klasifikasi Preeklampsia
Dibagi menjadi 2 golongan, yaitu sebagai berikut :
Preeklampsia Ringan :
·
Tekanan
darah 140/90 mmHg atau lebih yang diukur pada posisi berbaring terlentang; atau
kenaikan diastolik 15 mmHg atau lebih; atau kenaikan sistolik 30 mmHg atau
lebih .Cara pengukuran sekurang-kurangnya pada 2 kali pemeriksaan dengan jarak
periksa 1 jam, sebaiknya 6 jam.
·
Edema umum,
kaki, jari tangan, dan muka; atau kenaikan berat 1 kg atau lebih per minggu.
·
Proteinuria
kwantitatif 0,3 gr atau lebih per liter; kwalitatif 1 + atau 2 + pada urin
kateter atau midstream.
Preeklampsia Berat
·
Tekanan
darah 160/110 mmHg atau lebih.
·
Proteinuria
5 gr atau lebih per liter.
·
Oliguria,
yaitu jumlah urin kurang dari 500 cc per 24 jam .
·
Adanya
gangguan serebral, gangguan visus, dan rasa nyeri pada epigastrium.
·
Terdapat
edema paru dan sianosis.
C.
Patofisiologi Preeklamsia
Pada pre
eklampsia terdapat penurunan plasma dalam sirkulasi dan terjadi peningkatan
hematokrit. Perubahan ini menyebabkan penurunan perfusi ke organ , termasuk ke
utero plasental fatal unit. Vasospasme merupakan dasar dari timbulnya proses
pre eklampsia. Konstriksi vaskuler menyebabkan resistensi aliran darah dan
timbulnya hipertensi arterial.Vasospasme dapat diakibatkan karena adanya
peningkatan sensitifitas dari sirculating pressors. Pre eklampsia yang berat
dapat mengakibatkan kerusakan organ tubuh yang lain. Gangguan perfusi plasenta
dapat sebagai pemicu timbulnya gangguan pertumbuhan plasenta sehinga dapat
berakibat terjadinya Intra Uterin Growth Retardation.
D.
Manifestasi Klinik Preeklampsia
-
Pertambahan
berat badan yang berlebihan
-
Edema
-
Hipertensi
-
Proteinuria
-
Pada preeklampsia
berat didapatkan sakit kepala di daerah frontal, diplopia, penglihatan kabur,
nyeri di daerah epigastrium, mual atau muntah
E.
Pemeriksaan Penunjang Preeklampsia
1.
Pemeriksaan
Laboratorium
a.
Pemeriksaan
darah lengkap dengan hapusan darah
-
Penurunan hemoglobin
( nilai rujukan atau kadar normal hemoglobin untuk wanita hamil adalah 12-14
gr% )
-
Hematokrit
meningkat ( nilai rujukan 37 – 43 vol% )
-
Trombosit
menurun ( nilai rujukan 150 – 450 ribu/mm3 )
2.
Urinalisis
Ditemukan protein dalam urine.
3.
Pemeriksaan
Fungsi hati
-
Bilirubin
meningkat ( N= < 1 mg/dl )
-
LDH ( laktat
dehidrogenase ) meningkat
-
Aspartat
aminomtransferase ( AST ) > 60 ul.
-
Serum
Glutamat pirufat transaminase ( SGPT ) meningkat ( N= 15-45u/ml )
-
Serum
glutamat oxaloacetic trasaminase ( SGOT ) meningkat ( N= <31 u/l >
-
Total
protein serum menurun ( N= 6,7-8,7 g/dl )
4.
Tes kimia
darah
Asam urat meningkat ( N= 2,4-2,7
mg/dl )
5.
Radiologi
a.
Ultrasonografi
:Ditemukan retardasi pertumbuhan janin intra uterus. Pernafasan intrauterus
lambat, aktivitas janin lambat, dan volume cairan ketuban sedikit.
b.
Kardiotografi:Diketahui
denyut jantung janin lemah.
F.
Diagnosis Preeklampsia
Diagnosis ditegakkan
berdasarkan :
·
Gambaran
klinik : pertambahan berat badan yang berlebihan, edema, hipertensi, dan timbul
proteinuria
·
Gejala
subyektif : sakit kepala didaerah frontal, nyeri epigastrium; gangguan visus;
penglihatan kabur, diplopia; mual dan muntah.
·
Gangguan
serebral lainnya: refleks meningkat, dan tidak tenang
·
Pemeriksaan:
tekanan darah tinggi, refleks meningkat dan proteinuria pada pemeriksaan
laboratorium
G.
Pencegahan Preeklampsia
·
Pemeriksaan
antenatal yang teratur dan bermutu secara teliti, mengenali tanda-tanda sedini
mungkin (preeklampsi ringan), lalu diberikan pengobatan yang cukup supaya
penyakit tidak menjadi lebih berat.
·
Harus selalu
waspada terhadap kemungkinan terjadinya preeklampsi kalau ada faktor-faktor
predisposisi.
·
Berikan penerangan
tentang manfaat istirahat dan tidur, ketenangan, serta pentingnya mengatur diit
rendah garam, lemak, serta karbohidrat dan tinggi protein, juga menjaga
kenaikan berat badan yang berlebihan.
H.
Komplikasi Preeklampsia
Tergantung
pada derajat preeklampsi yang dialami. Namun yang termasuk komplikasi antara
lain:
1.
Pada Ibu
·
Eklampsia
·
Solusio
plasenta
·
Pendarahan
subkapsula hepar
·
Kelainan
pembekuan darah ( DIC )
·
Sindrom
HELPP ( hemolisis, elevated, liver,enzymes dan low platelet count )
·
Ablasio
retina
·
Gagal
jantung hingga syok dan kematian.
2.
Pada Janin
·
Terhambatnya
pertumbuhan dalam uterus
·
Prematur
·
Asfiksia
neonatorum
·
Kematian
dalam uterus
·
Peningkatan
angka kematian dan kesakitan perinatal.
ASUHAN KEPERAWATAN
A.
Pengkajian
Data yang dikaji pada ibu
dengan preeklampsia adalah :
1.
Data
subyektif :
-
Umur
biasanya sering terjadi pada primi gravida ,< 20 tahun atau > 35 tahun
-
Riwayat
kesehatan ibu sekarang : terjadi peningkatan tensi, edema, pusing, nyeri
epigastrium, mual muntah, penglihatan kabur
-
Riwayat
kesehatan ibu sebelumnya : penyakit ginjal, anemia, vaskuler esensial,
hipertensi kronik, DM
-
Riwayat
kehamilan : riwayat kehamilan ganda, mola hidatidosa, hidramnion serta riwayat
kehamilan dengan preeklampsia atau eklampsia sebelumnya
-
Pola nutrisi
: jenis makanan yang dikonsumsi baik makanan pokok maupun selingan
-
Psiko sosial
spiritual : Emosi yang tidak stabil dapat menyebabkan kecemasan, oleh karenanya
perlu kesiapan moril untuk menghadapi resikonya
2.
Data
Obyektif :
-
Inspeksi : edema
yang tidak hilang dalam kurun waktu 24 jam
-
Palpasi :
untuk mengetahui TFU, letak janin, lokasi edema
-
Auskultasi :
mendengarkan DJJ untuk mengetahui adanya fetal distress
-
Perkusi :
untuk mengetahui refleks patella sebagai syarat pemberian SM ( jika refleks + )
-
Pemeriksaan
penunjang ;
-
Tanda vital
yang diukur dalam posisi terbaring atau tidur, diukur 2 kali dengan interval 6
jam
-
Laboratorium
: protein uri dengan kateter atau midstream ( biasanya meningkat hingga 0,3
gr/lt atau +1 hingga +2 pada skala kualitatif ), kadar hematokrit menurun, BJ
urine meningkat, serum kreatini meningkat, uric acid biasanya > 7 mg/100 ml
-
Berat badan
: peningkatannya lebih dari 1 kg/minggu
-
Tingkat
kesadaran ; penurunan GCS sebagai tanda adanya kelainan pada otak
-
USG ; untuk
mengetahui keadaan janin
-
NST : untuk
mengetahui kesejahteraan janin
Masalah Keperawatan
Resiko tinggi terjadinya kejang pada ibu berhubungan dengan penurunan
fungsi organ ( vasospasme dan peningkatan tekanan darah )
Tujuan |
Rasional |
Setelah
dilakukan tindakan perawatan tidak terjadi kejang pada ibu Kriteria
Hasil : -
Kesadaran : compos mentis, GCS : 15 ( 4-5-6 ) -
Tanda-tanda vital : Tekanan
Darah : 100-120/70-80 mmHg Suhu :
36-37 C Nadi :
60-80 x/mnt RR : 16-20
x/mnt |
1. Monitor tekanan darah tiap
4 jam 2. Catat
tingkat kesadaran pasien 3. Kaji
adanya tanda-tanda eklampsia ( hiperaktif, reflek patella dalam, penurunan
nadi,dan respirasi, nyeri epigastrium dan oliguria ) 4. Monitor
adanya tanda-tanda dan gejala persalinan atau adanya kontraksi uterus 5.
Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian anti hipertensi dan SM |
Resiko tinggi terjadinya foetal distress pada janin berhubungan dengan
perubahan pada plasenta
Tujuan |
Rasional |
Setelah
dilakukan tindakan perawatan tidak terjadi foetal distress pada janin Kriteria
Hasil : - DJJ ( +
) : 12-12-12 - Hasil
NST : - Hasil
USG ; |
1. Monitor
DJJ sesuai indikasi 2. Kaji
tentang pertumbuhan janin 3.
Jelaskan adanya tanda-tanda solutio plasenta ( nyeri perut, perdarahan, rahim
tegang, aktifitas janin turun ) 4. Kaji
respon janin pada ibu yang diberi SM 5.
Kolaborasi dengan medis dalam pemeriksaan USG dan NST |
Gangguan rasa nyaman ( nyeri ) berhubungan dengan kontraksi uterus dan
pembukaan jalan lahir
Tujuan |
Rasional |
Setelah
dilakukan tindakan perawatan ibu mengerti penyebab nyeri dan dapat
mengantisipasi rasa nyerinya Kriteria
Hasil : - Ibu
mengerti penyebab nyerinya - Ibu
mampu beradaptasi terhadap nyerinya |
1. Kaji
tingkat intensitas nyeri pasien 2.
Jelaskan penyebab nyerinya 3. Ajarkan
ibu mengantisipasi nyeri dengan nafas dalam bila HIS timbul 4. Bantu
ibu dengan mengusap/massage pada bagian yang nyeri |
Gangguan psikologis ( cemas ) berhubungan dengan koping yang tidak efektif
terhadap proses persalinan
Tujuan |
Rasional |
Setelah
dilakukan tindakan perawatan kecemasan ibu berkurang atau hilang Kriteria
Hasil : - Ibu
tampak tenang - Ibu
kooperatif terhadap tindakan perawatan - Ibu
dapat menerima kondisi yang dialami sekarang |
1. Kaji
tingkat kecemasan ibu 3.
Jelaskan mekanisme proses persalinan 2. gali
dan tingkatkan mekanisme koping ibu yang efektif 3. Beri
support system pada ibu |
ASKEP IBU HAMIL PADA TRIMESTER III
1.
Ibu Hamil pada Trimester III (27-40 minggu)
Merupakan
suatu trimester yang lebih berorientasi pada realitas untuk menjadi orang tua
yang menanti kelahiran anak dimana ikatan antara orang tua dan janin berkembang
pada trimester ini.Perhatian ibu hamil biasanya mengarah pada keselamatan diri
dan anaknya. Bersamaan dengan harapan akan hadirnya seorang bayi, timbul pula
kecemasan akan adanya kelainan fisik maupun mental pada bayi. Kecemasan akan
nyeri dan kerusakan fisik akibat melahirkan serta kemungkinan hilangnya kontrol
saat persalinan perlu mendapat perhatian pula.
Ketidaknyamanan
fisik dan gerakan janin sering mengganggu istirahat ibu.Dispnea, peningkatan
urinasi, nyeri punggung, konstipasi, dan varises dialami oleh kebanyakan wanita
pada kehamilan tahap akhir.Peningkatan ukuran abdomen mempengaruhi kemampuan
untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Posisi yang nyaman sulit didapat,
biasanya ibu hamil menjadi semakin tidak sabar menanti saat-saat semuanya
berlalu (Bobak et.al, 2004:184 ).
2.
Perubahan Fisiologis pada Ibu Hamil Trimester III
Beberapa
perubahan fisiologis yang terjadi pada kehamilan trimester III yaitu:
1.
Uterus
Pada akhir kehamilan (40
minggu) berat uterus menjadi 1000 gram (berat uterus normal 30 gram) dengan
panjang 20 cm dan dinding 2,5 cm. Bentuknya kembali seperti bentuk semula,
lonjong seperti telur. Pada kehamilan 28 minggu, fundus uteri terletak kira-kira
3 jari di atas pusat atau 1/3 jarak antara pusat ke prossesus xipoideus.Pada
kehamilan 32 minggu, fundus uteri terletak antara ½ jarak pusat dan prossesus
xipoideus.Pada kehamilan 36 minggu, fundus uteri terletak kira-kira 1 jari di
bawah prossesus xipoideus. Bila pertumbuhan janin normal, maka tinggi fundus
uteri pada kehamilan 28 minggu adalah 25 cm, pada 32 minggu adalah 27 cm dan
pada 36 minggu adalah 30 cm. Pada kehamilan 40 minggu, fundus uteri turun
kembali dan terletak kira-kira 3 jari di bawah prossesus xipoideus. Hal ini
disebabkan oleh kepala janin yang pada primigravida turun dan masuk ke dalam
rongga panggul.
2.
Vagina dan
vulva
Vagina dan vulva akibat hormon
estrogen juga mengalami perubahan.Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan
vagina dan vulva tampak lebih merah dan kebiru-biruan (tanda Chadwicks).Pada
bulan terakhir kehamilan, cairan vagina mulai meningkat dan lebih kental.
3.
Payudara
Payudara mengalami pertumbuhan
dan perkembangan sebagai persiapan memberikan ASI pada laktasi.Perkembangan
payudara tidak dapat dilepaskan dari pengaruh hormon saat kehamilan, yaitu
estrogen, progesteron, dan somatomammotropin. Pada kehamilan 12 minggu ke atas,
dari puting susu dapat keluar cairan berwarna putih agak jernih disebut
kolostrum.
4.
Sirkulasi
darah
Setelah kehamilan lebih dari
30 minggu, terdapat kecenderungan peningkatan tekanan darah. Sama halnya dengan
pembuluh darah yang lain, vena tungkai juga mengalami distensi. Vena tungkai
terpengaruhi pada kehamilan lanjut karena terjadi obstruksi aliran balik vena
(venous return) akibat tingginya tekanan darah vena yang kembali dari uterus
dan akibat tekanan mekanik dari uterus pada vena cava.Keadaan ini menyebabkan
varises pada vena tungkai (dan kadang-kadang pada vena vulva) pada wanita yang
rentan.
5.
Sistem respirasi
Ekspansi diafragma dibatasi
oleh pembesaran uterus, diafragma naik 4 cm (1,5 inci), kondisi ini menyebabkan
ibu bernafas pendek dan sesak terjadi pada 60% wanita hamil.
6.
Sistem
pencernanan
Karena pengaruh estrogen,
pengeluaran asam lambung meningkat yang dapat menyebabkan pengeluaran air liur
berlebihan (hipersalivasi), daerah lambung terasa panas, morning sickness, dan
mual muntah.Pengaruh progesteron menimbulkan gerak usus makin berkurang dan
dapat menyebabkan obstipasi (sembelit).
7.
Sistem
perkemihan
Pada akhir kehamilan, muncul
keluhan sering berkemih karena kepala janin mulai turun ke pintu atas panggul
(PAP).Desakan ini menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh.Terjadinya
hemodilusi menyebabkan metabolisme air makin lancar sehingga pembentukan urin
pun makin bertambah.
3. Tanda-tanda
Bahaya pada Ibu Hamil Trimester III
Tanda bahaya
kehamilan adalah tanda-tanda yang mengindikasikan adanya bahaya yang dapat
terjadi selama kehamilan atau periode antenatal, yang apabila tidak dilaporkan
atau tidak terdeteksi bisa menyebabkan kematian ibu (Pusdiknakes, 2003).
Macam-macam
tanda bahaya kehamilan adalah:
1.
Perdarahan
pervaginam
Pada awal kehamilan,
perdarahan yang tidak normal adalah yang merah, perdarahan yang banyak, atau
perdarahan dengan nyeri.Perdarahan ini dapat berarti abortus, kehamilan mola
atau kehamilan ektopik.Pada kehamilan lanjut, perdarahan yang tidak normal
adalah merah, banyak, dan kadang-kadang tidak selalu disertai dengan rasa nyeri.Perdarahan
semacam ini berarti plasenta previa atau abrupsio plasenta (Pusdiknakes, 2003).
2.
Keluar air
ketuban sebelum waktunya
Yang dinamakan ketuban pecah
dini adalah apabila terjadi sebelum persalinan berlangsung yang disebabkan
karena berkurangnya kekuatan membran atau meningkatnya tekanan intra uteri atau
oleh kedua faktor tersebut, juga karena adanya infeksi yang dapat berasal dari
vagina dan servik dan penilaiannya ditentukan dengan adanya cairan ketuban di
vagina (Saifuddin, 2002).
3.
Demam tinggi
Ibu menderita demam dengan
suhu tubuh >38ºC dalam kehamilan merupakan suatu masalah.Demam tinggi dapat
merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan. Penanganan demam antara lain
dengan istirahat baring, minum banyak dan mengompres untuk menurunkan suhu (Saifuddin,
2002).
4.
Nyeri
abdomen yang hebat
Nyeri abdomen yang mungkin
menunjukkan masalah yang mengancam keselamatan jiwa adalah yang hebat, menetap,
dan tidak hilang setelah istirahat. Hal ini bisa berarti appendiksitis,
kehamilan ektopik, aborsi, penyakit radang pelviks, persalinan pre term,
gastritis, penyakit kantong empedu, iritasi uterus, abrupsio plasenta, infeksi
saluran kemih atau infeksi lainnya (Pusdiknakes, 2003).
5.
Sakit kepala
yang hebat
Sakit kepala biasa terjadi
selama kehamilan dan seringkali merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam
kehamilan.Sakit kepala yang menunjukkan suatu masalah yang serius adalah sakit
kepala hebat yang menetap dan tidak hilang dengan beristirahat.Kadang-kadang
dengan sakit kepala yang hebat tersebut, penglihatan ibu menjadi kabur atau
berbayang.Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan adalah gejala dari
pre-eklampsia (Pusdiknakes, 2003).
6.
Gerakan
janin tidak ada atau kurang (minimal 3 kali dalam 1 jam)
Ibu mulai merasakan gerakan
bayi selama bulan ke-5 atau ke-6.Beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya
lebih awal. Jika bayi tidur gerakannya akan melemah. Bayi harus bergerak paling
sedikit 3 kali dalam 1 jam jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu
makan dan minum dengan baik (Pusdiknakes, 2003).
7.
Muntah terus
dan tidak bisa makan pada kehamilan muda
Mual dan muntah adalah gejala
yang sering ditemukan pada kehamilan trimester I. Mual biasa terjadi pada pagi
hari, gejala ini biasa terjadi 6 minggu setelah HPHT dan berlangsung selama 10
minggu. Perasaan mual ini karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG
dalam serum. Mual dan muntah yang sampai mengganggu aktifitas sehari-hari dan
keadaan umum menjadi lebih buruk, dinamakan Hiperemesis Gravidarum
(Wiknjosastro, 2002).
8.
Selaput
kelopak mata pucat
Anemia dalam kehamilan adalah
kondisi ibu dengan keadaan hemoglobin di bawah 11gr% pada trimester I dan III,
<10,5 gr % pada trimester II. Anemia dalam kehamilan disebabkan oleh
defisiensi besi dan perdarahan akut bahkan tak jarang keduanya saling
berinteraksi (Saifuddin, 2002).
4. Perubahan Psikologis Kehamilan
Trimester Ketiga
Pada trimester
III, calon ibu akan semakin peka
perasaannya. Tingkat kecemasan ibu akan semakin meningkat. Calon ibu akan lebih
sering mengelus-elus perutnya untuk menunjukkan perlindungannya kepada janin, senang berbicara kepada janin, terutama ketika janin berubah posisi. Banyak calon ibu yang sering berkhayal atau bermimpi
tentang apabila hal-hal negatif akan terjadi kepada bayinya saat melahirkan nanti. Khayalan-khayalan tersebut seperti kelaian letak bayi, tidak dapat melahirkan, atau bahkan janinakan lahir dengan kecacatan. Calon ibu menjadi sangat merasa bergantung
kepada pasangannya.
Pada trimester
II ini, terutama pada
minggu-minggu terakhir kehamilan atau menjelang kelahiran membutuhkan lebih banyak perhatian dan cinta dari pasangannya, mulai
takut jika akan terjadi sesuatu terhadap suaminya. Maka dari itu, calon ibu
ingin memastikan bahwa pasangannya mendukung dan selalu ada di sampingnya.Tidak
semuawanita dapat mengekspresikan perasaan ketergantungan terhadap
pasangannya.Akan tetapi, tetap mengharapkan bahwa perhatian, dukungan, dan kasih
sayang dapat tercurah dari
pasangannya tersebut. Selain itu, calon ibu akan menjadi lebih mudah lelah dan iritabilita. Beberapa wanitaakan sulit untuk berkonsentrasi dan fokus akan penjelasan-penjelasan baru
yang diberikan oleh perawat. Maka dari itu, penjelasan yang diberikan harus jelas dan ringkas agar
calon ibu dapat menyerapnya dengan lebih mudah.
Pada fase
ini, calon ibu mulai sibuk mempersiapkan diri untuk persiapanmelahirkan dan mengasuh anaknya setelah dilahirkan. Mempersiapkan segala
kebutuhanbayi, seperti baju, nama, dan tempat tidur. Bernegosiasi dengan pasangannya tentang pembagian tugas selama masa-masa
menjelang melahirkan sampai nanti setelah bayi lahir. Pergerakan dan aktivitasbayiakan semakin sering terasa, seperti memukul, menendang, dan menggelitik.
Perasaan
bahwa janin merupakan bagian yang terpisah semakin kuat dan meningkat.Peningkatan
keluhan somatik dan ukuran tubuh pada trimester
III dapat menyebabkan
kenikmatan dan rasa tertarik terhadap aktivitasseksual menurun (Rynerson, Lowdermilk, 1993 dalam Bobak, Lowdermilk, &
Jensen, 2005).
Perubahan
psikologis kehamilan trimester ketiga adalah:
·
Rasa tidak
nyaman kembali timbul
·
Merasa tidak
menyenangkan ketika bayi lahir tepat waktu
·
Ibu tidak
sabar menunggu kelahiran bayinya
·
Ibu khawatir
bayinya akan lahir sewaktu-waktu dan dalam kondisi yang tidaknormal
·
Semakin
ingin menyudahi kehamilannya
·
Merasa sedih karena terpisah dari bayinya
·
Merasa
kehilangan perhatian
·
Tidak
sabaran dan resah
·
Bermimpi dan
berkhayal tentang bayinya
·
Aktif mempersiapkan kelahiran bayinya
·
Libido menurun
ASKEP IBU HAMIL TRIMESTER III
A.
Pengkajian
1)
Sitem
Reproduksi
a)
Uterus:Bertambah
besar, distensimiometrium, dinding menipis dan adanya kontraksibroxonhis.
b)
Cervik:Mengeluarkan
mucus
c)
Vagina:Hiperemia
dan leokoreamaningkat
d)
Mamae:Membesar
dan kolostrum bertambah
2)
Sistem
cardiovaskuler
HR meningkat 15x, kerja CV
meningkat, cardiak output meningkat 40%volume darah meningkat 30-50%.
3)
Sistem
Pernapasan
Diafragma tertekan keatas, iga
ekspansi, konsumsi oksigen meningkat.
4)
Sistem
Urinaria
Frekuensi miksi meningkat,
filtrasi glomerolus meningkat dankonsentrasi albumin meningkat.
5)
Sistem
Muskulus kletal: lordosis
6)
Sistem
integument
Pigmentasi meningkat,
aktifitas kelenjar keringat meningkat, rambutmenipis dan kuku cepat patah dan
mudah tumbuh.
7)
Sistem
Gastro intestinal
Mulut dan gusi hiperemi, gusi
sensitif, esopagus dan gaster reflukkapasitas gaster menurun, intestinal,
mortilitas menurun, absorpsinutrisi dan air meningkat.
8)
Sistem
Endokrin
Kelenjar pituitari, prolaktin,
dan oksitosin meningkat, kelenjar thiroidmeningkat.BMR meningkat dan plasenta
fungsi maksimal.
9)
Pengkajian
Janin
a)
Pembukaan
leopod
b)
Pergerakan
janin
c)
Elektronik
fetal mariltoni contoh USGd)Non stress test (NST)
B.
Diagnosa keperawatan
1)
Gangguan
rasa Nyman
2)
Resiko
tinggi terjadinya perdarahan
3)
kurangnya
pengetahuan tentang persiapan persalinan berhubungandengan kurangnya informasi
4)
Resti
terjadinya cidera berhubungan dengan adanya hipertensi
5)
perubahan
pola eliminasi urin berhubungan dengan pembesaranuterus
6)
perubahan
pola seksualitas berhubungan dengan ketidaknyamanan (pembesaran abdomen)
C.
Intervensi
1)
anjurkan
klien memakai sepatu tumit pendek
2)
kurangi
minum susu imblance Ca
3)
rubah/ganti
posisi
4)
hindari
duduk terlalu lama sering mandi
5)
gunakan baju
yang longgar dan menyerap keringat.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Awal
kehamilan ditandai berdasarkan menstruasi terakhir pada wanita.
Banyak perubahan fisik yang akan wanita alami selama trimester
pertama (3 bulan pertamakehamilan). Periode ini juga merupakan periode tumbuh
kembang yang cepat bagi bayi.Kehamilan
biasanya berlangsung selama 40 minggu, mulai dari hari pertama periode
terakhir menstruasi wanita yang berarti bahwa itu mencakup dua minggusebelum
ovulasi dan konsepsi terjadi.Hal ini sering disebut dalam tiga bagian
yangdisebut trimester. Trimester pertama berlangsung selama 12 minggu, yang
keduadari 13 sampai akhir 27 minggu, dan ketiga 28-40 minggu.
Wanita
mungkinmenemukan versi yang sedikit berbeda dari periode waktu selama
kehamilannya.Sebagai contoh, tes khusus dilakukan selama trimester pertama.
Pembagiantrimester membantu anda dan dokter dalam perencanaan dan
pengelolaankehamilan.Trimester pertama merupakan saat perubahan besar dalam
tubuh seorangwanita, dan akan mengalami
perubahan dengan cara yang unik. Beberapa wanitalangsung tahu bahwa
mereka telah hamil, sedangkan orang lain mungkin tidak yakin mereka sedang
hamil bahkan setelah tes kehamilan positif dan dokter telahmengkonfirmasi.
Trimester pertama dapat membawa peningkatan energi dan rasakesejahteraan.
Beberapa
wanita mungkin merasa lelah dan emosional.Lainmungkin
tidak melihat banyak perubahan sampai kemudian pada kehamilan.Selama tubuh
mengalami perubahan, wanita mungkin perlu membuat perubahan ke
rutinitas sehari-hari, seperti pergi ke tempat tidur lebih awal atausering
makan, makanan kecil.Untungnya, sebagian besar ketidaknyamanan tersebutakan
hilang selama kehamilan berlangsung.Dan sebagian perempuan bahkanmungkin tidak
merasakan adanya ketidaknyamanan semua ini.Jika wanita pernahhamil sebelumnya,
mungkin merasakan adanya perbedaan kali ini.Sama seperti perbedaan
disetiap wanita, demikian juga di setiap kehamilan.
DAFTAR PUSTAKA
Bobak, Lowdermik, Jensen.2004, Buku Ajar Keperawatan Maternitas Edisi 4,
Jakarta:EGC-
Arif, (et.all). 2000, Kapita Selekta Kedokteran
Jilid 1 Edisi 3, Jakarta : Media Aesculapius
Dewi, Vivian Nanny Lia, dkk.
2011. Asuhan Kehamilan untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba Medik
Gede, Ida Bagus.1996. Penuntun
Diskusi Obstretri dan Ginekologi. Jakarta : EGC
Hanni, Ummi, dkk. 2010. Asuhan
Kebidanan Pada Kehamilan Fisiologis. Jakarta : Salemba Merdeka
Hidayati, Ratna. 2010. Asuhan
Keperawatan pada Kehamilan Fisiologis dan Patologis. Jakarta : Salemba
Merdek
Https :// www.Biologionline.blogspot.com/2011/04/urutan-perkembangan-janin.html (Online)
Jimenez, Sherry. 1995. Kehamilan
yang Menyenangkan. Jakarta: Arcan
Manuaba, Ida Ayu Chandranita, dkk.
1996. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kn
No comments:
Post a Comment