DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR........................................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
A. Latar
belakang......................................................................................... 1
B. Rumusan
masalah.................................................................................... 2
C. Tujuan .................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................... 3
A. Tehnik Sampling...................................................................................... 3
B. Data Penelitian........................................................................................ 7
C. Instrumen Penelitian................................................................................ 9
D. Teknik Pengumpulan Data.................................................................... 10
E. Pengolahan data.................................................................................... 13
BAB III
PENUTUP............................................................................................. 15
A. Kesimpulan............................................................................................ 15
DAFTAR
PUSTAKA......................................................................................... 16
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang
dilakukan atas dasar besarnya hasrat keingintahuan manusia yang dilaksanakan
secara metodologis, sistematis dan konsisten. Metodologis berarti sesuai dengan
metode atau cara yang berlaku, sistematis adalah pelaksanaannya berdasarkan suatu
sistem, dan konsisten berarti tidak ada hal-hal yang bertentangan. Dengan
demikian, penelitian merupakan suatu sarana manusia untuk memperkuat, membina
serta mengembangkan ilmu pengetahuan.
Tentunya dalam melakukan kegiatan penelitian dibutuhkan
tahapan- tahapan sebagai suatu proses untuk memecahkan masalah secara
sistematis dengan metode tertentu. Penyusunan latar belakang permasalahan dan
tujuan penelitian, penyusunan kerangka teoritis dan konsepsional, perumusan
hipotesa penelitian (bila diperlukan), pengumpulan data, yang sebelumnya
mencari sampel terlebih dahulu dengan menggunakan berbagai teknik sampling,
selanjutnya melaksanakan pengolahan data yang kemudian secara bersamaan maupun
berkesinambungan melakukan analisa data, dan pada akhirnya menyusun sebuah
laporan penelitian. Dalam menyusun laporan penelitian, pada akhirnya membuat
kesimpulan yang merupakan jawaban dari tujuan penelitian dan menyusun saran
atau rekomendasi berdasarkan pada pengolahan data hasil penelitian. Salah satu
tahapan yang sekiranya akan dibahas dalam makalah ini adalah “teknik sampling
dan pengolahan data”.
B.
Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
pengertian teknik sampling dan apa saja jenisnya?
2. Bagaimana
pengertian data penelitian dan apa saja macam-macam data?
3. Apa
saja instrumen dalam penelitian?
4. Bagaimana
teknik pengumpulan data?
5. Bagaimana
teknik pengolahan data?
C.
Tujuan
Penulisan
1. Untuk
mengetahui bagaimana pengertian teknik sampling dan apa saja jenisnya
2. Untuk
mengetahui bagaimana pengertian data penelitian dan apa saja macam-macam data
3. Untuk
mengetahui apa saja instrumen dalam penelitian
4. Untuk
mengetahui bagaimana teknik pengumpulan data
5. Untuk
mengetahui bagaimana teknik pengolahan data
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Tehnik
Sampling
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasii tersebut. Sedangkan teknik sampling merupakan
teknik pengambilan sampel, untuk menentukan sampel yang akan digunakan. dalam
penelitian terdapat berbagai tehnik sampling yaitu: probability, dan non
probability sampling.
1. Probability
Sampling
Probability Sampling adalah tehnik pengambilan sampel yang memberikan
peluang yang sama bagi unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi
anggota sampel. Tehnik ini dibagi menjadi:
a. Simple
Random Sampling
Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari
populasi dikarenakan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam
populasi itu. Cara demikian dilakukan apabila anggota populasi dianggap
homogen.
b. Propotionate
Stratified Random Sampling
Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak
homogen dan berstrata secara proposional. Suatu organisasi yang mempunyai
pegawai dari latar belakang pendidikan yang berstrata, maka populasi pegawai
itu berstrata.
Misalnya: jumlah pegawai yang lulus S1=45, S2=30,
STM=800, ST=900, SMEA= 400, SD=300. Jumlah sampel yang harus diambil meliputi
strata pendidikan tersebut. Jumlah sampel dan tehnik pengambilan sampel diambil
secara random.[1]
c. Disproportionate
Stratified Random Sampling
Tehnik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel,
bila populasi berstrata tetapi kurang proposional. Misalnya, pegawai dari unit
kerja tertentu mempunyai: 3 orang lulusan S3, 4 orang lulusan S2, 90 orang
lulusan S1, 800 orang lulusan SMU dan 700 orang lulusan SMP. Maka 3 orang
lulusan S3 dan 4 orang lulusan S2 itu diambil semuanya sebagai sampel. Karena
dari kelompok ini terlalu kecil bila dibandingkan dengan kelompok S1, SMU, dan
SMP.
d. Cluter
Sampling (Area Sampling)
Tehnik sampling daerah yang digunakan untuk menentukan
sampel bila objek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas, misalnya:
penduduk dari suatu negara, provinsi, atau kabupaten. Untuk menentukan penduduk
mana yang akan dijadikan sumber data maka pengambilan sampelnya berdasarkan
daerah populasi yang telah ditetapkan. Misalnya: di Indonesia terdapat 30
provinsi dan sampelnya akan menggunakan 15 provinsi. Maka pengambilan 15
provinsi itu dilakukan secara random. Tetapi perlu di ingat karena
provinsi-provinsi di Indonesia itu tidak berstrata (tidak sama) maka
pengambilan sampelnya perlu menggunakan stratified random sampling. Provinsi di
Indonesia ada yang penduduknya padat, ada yang tidak; ada yang mempunyai hutan
banyak, ada yang tidak; ada yang kaya akan bahan tambang, ada yang tidak.
Karakteristik semacam ini perlu diperhatikan. Sehingga pengambilan sampel
menurut strata populasi itu dapat ditetapkan.
Tehnik sampling daerah ini sering digunakan melalui
dua tahapan. Pertama yaitu menentukan sampel daerah, dan tahap berikutnya yaitu
menentukan orang-orang yang ada pada daerah itu secara sampling juga.
2. Nonprobability
Sampling
Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan
sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau
anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik sampel ini meliputi :
a. Sampling
Sistematis
Sampilng sistematis adalah teknik pengambilan sampel
berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut; yaitu
nomor 1 sampai dengan nomor 100. Pengambilan sampel dapat dilakukan dengan
nomor ganjil saja, genap saja atau kelipatan dari bilangan tertentu, misalnya
sampelnya adalah 1,5,10,15,20 dan seterusnya sampai 100.
b. Sampling
Kuota
Sampling kuota adalah teknik untuk menentukan sampel
dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan. Sebagai contoh, akan
melakukan penelitian tentang pendapat masyarakat terhadap pelayanan masyarakat
dalam urusan ijin mendirikan bangunan.
Jumlah sampel yang ditentukan 500 orang. Jika pengumpulan data belum
didasarkan kepada 500 orang tersebut,
maka penelitian dianggap belum selesai,
karena belum memenuhi kuota yang ditentukan.
Bila pengumpulan data dilakukan secara kelompok yang
terdiri atas 5 orang pengumpul data, maka setiap anggota kelompok harus dapat
menghubungi 100 orang anggota sampel, atau 5 orang tersebut harus dapat mencari
data dari 100 anggota sampel.
c. Sampling
Insidental
Sampling insidental adalah teknik penentuan sampel
berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan
peneliti dapat digunakan sebagai sampel, apabila dipandang orang yang ditemui
tersebut cocok untuk menjadi sumber data.
d. Sampling
Purposive
Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel
dengan pertimbangan tertentu. Misalnya akan dilakukan peneliti tentang kualitas
makanan, maka sumber datanya adalah orang yang ahli dalam bidang makanan. Jika
melakukan penelitian tentang politik maka yang menjadi sampel adalah orang yang
ahli dalam bidang politik. Sampel ini lebih cocok digunakan untuk penelitian
kualitatif atau penelitian-penelitian yang tidak melakukan generalisasi.
e. Sampling
Jenuh
Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel, bila semua anggota populasi digunakan sebagai
sampel. Hal ini sering dilakukan apabila jumlah populasi relatif kecil, kurang
dari 30 orang atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan
yang sangat kecil. Istilah lain dari sampel jenuh adalah sensus, dimana semua
anggota populasi dijadikan sampel.
f. Snowball
Sampling
Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang
mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar. Ibarat bola salju yang
menggelinding dan lama-kelamaan akan membesar. Dalam penentuan sampel, pertama-tama dipilih satu atau dua orang,
tetapi dengan dua orang ini merasa belum cukup untuk melengkapi data, maka peneliti
mencari orang yang lebih tahu dan juga dapat melengkapi data yang diberikan
oleh dua orang sebelumnya. Begitu seterusnya sampai jumlah sampel semakin
banyak. Pada penelitian kualitatif banyak menggunakan sampel Purposive dan
Snowball.
·
Karakteristik sampel yang baik
Sampel harus merupakan bagian yang representatif dari
populasi yang hendak dipelajari, jika tidak maka tidak akan bisa dilakukan
observasi secara general terhadap suatu populasi. Dua hal yang menjadi kunci
agar sampel merupakan representatif dari populasi adalah ukuran dan bias. Yang
dimaksud ukuran sampel (sample size), biasanya dilambangan n, adalah besar
kecilnya sampel dalam hal jumlah sampel yang diteliti. Semakin besar jumlah dan
ukuran sampel, mala semakin besar kepastian atau ketepatan yang diberikan
dibandingkan ukuran yang lebih kecil.
Sedangkan yang dimaksud dengan bias jika sampel hanya
mewakili subgrup yang spesifik dari populasi atau jika sebagian subgrup
mewakili secara berlebih atau kurang dari suatu populasi. Bias sampel dapat
terjadi apabila :
·
Sampling dilakukan melalui metode non-random,
yaitu jika pemilihan sampel disadari atau tidak terpengaruh oleh pilihan
manusia
·
Kerangka sampling (seperti daftar, indeks atau
catatan populasi lainnya) yang merupakan dasar pemilihan sampel, tidak mencakup
populasi sampling
·
Bagian
dari populasi sampling tidak mungkin didapatkan dengan berbagai alasan
·
Menentukan ukuran sampel
Dalam menentukan ukuran sampel dibebaskan namun harus tetap ada dasarnya.
Dalam penelitian kuantitatif apabila data yang dimiliki hanya 20-30 data maka dapat
dikatakan gagal, atau juga karena data yang diperoleh kurang dari data yang
telah ditargetkan sebelumnya. Sedangkan dalam penelitian kualitatif apabila
data yang diperoleh kurang dari target maka penelitian masih dapat dilanjutkan.
·
Sampel pada Penelitian Jenis Kualitatif
Pada peneltian jenis kualitatif, akan tetap ada populasi dari peelitian
tersebut. Namun hanya dipilih sebagian kecil untuk dijadikan nara sumber.
Narasumber yang telah diwawancarai itulah yang disebut sampel pada penelitian
jenis kualitatif, dan hanya diperlukan secukupnya saja. Berbeda dengan
penelitian jenis kuantitatif bahwa sampel di butuhkan sebanyak-banyaknya dan
bergantung pada angket yang diisi.
B.
Data
Penelitian
Secara umum, data diartkan sebagai suatu fakta yang
dapat digambarkan dengan angka, simbol, kode, dan lain-lain. Lebih spesifiknya
data merupakan bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi
atau keterangan, baik kualitatif maupun kuantitatif yang menunjukkan fakta.
Berdasarkan pengklasifikasiannya data dibagi menjadi
lima macam, yaitu:
- Berdasarkan Jenis Data
a. Kualitatif
Merupakan data yang menunjukkan kualitas dari sesuatu, baik keadaan,
proses, kejadian yang dinyatakan dalam bentuk pernyataan atau berupa kata-kata.
b. Kuantitatif
Data yang berwujud angka-angka yang merupakan hasil dari observasi atau
pengukuran.
- Berdasarkan Sifat Data
a. Dikotomi
Merupakan data yang bersifat pilah satu sama lain.
b. Diskrit
Merupakan data yang pengumpulan datanya dilakukan dengan cara menghitung
atau membilang.
c. Kontinum
Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengukur dengan alat ukur
yang menggunakan skala.
- Berdasarkan Sumber Data
a. Internal
Data yang diperoleh atau dikumpulkan dari lembaga atau organisasi dimana
penelitian dilakukan.
b. Eksternal
Data yang diperoleh atau dikumpulkan dari lembaga atau organisasi lain,
dimana penelitian tersebut dilakukan.
- Berdasarkan Cara Pengumpilan Data
a. Primer
Merupakan data yang diperoleh dari sumber pertama (langsung)
b. Sekunder
Data yang diperoleh dari sumber kedua (tidak langsung didapatkan oleh
peneliti)
- Berdasarkan Pola Pengukuran Data
a. Nominal
Merupakan data yang hanya dapat dibedakan, tetapi tidak dapat diurutkan
dan diperbandingkan.
b. Ordinal
Data yang memiliki urutan, namun tidak memiliki jarak perbedaan yang sama
diantara rangkaian urutan tersebut
c. Interval
Merupakan data yang memiliki perbedaan, urutan, dan jarak perbedaan yang
sama diantara rangkaian urutan tersebut, dan tidak memiliki titik nol.
d. Rasio
Data yang memiliki perbedaan, urutan, jarak perbedaan yang sama diantara
rangkaian urutan tersebut, dan memiliki titik nol.
C.
Instrumen
Penelitian
Dalam penelitian kuantitatif, kualitas instrumen
penelitian berkenaan dalam validalitas dan reabilitas instrumen, dan kualitas
pengumpulan data berkenaan dengan keterapan cara-cara yang digunakan untuk
mengumpulkan data.
Sebagai contoh dari instrumen kuantitatif, misalnya
peneliti akan meneliti tentang “Pengaruh kepemimpinan dan Iklim kerja lembaga
terhadap produktivitas kerja pegawai.” Dalam hal ini ada tiga hal yang perlu
dibuat, yaitu:
1.
Instrumen untuk mengukur kepemimpinan.
2.
Instrumen untuk mengukur iklim kerja.
3.
Instrumen untuk mengukur produktivitas kerja
pegawai
Sementara dalam penelitian kualitatif yang menjadi
instrumen alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Oleh karena itu peneliti
sebagai instrumen juga harus di “validasi” seberapa jauh peneliti kualitatif
siap melakuka penelitian yang selanjutnya terjun kelapangan. Validasi terhadap
peneliti sebagai instrumen meliputi validasi terhadap:
1.
Pemahaman metode penelitian kualitatif.
2.
Penguasaan wawasan terhadap bidang yang
diteliti.
3.
Kesiapan peneliti secara akademik dan logistik
untuk memasuki obyek penelitian.
D.
Teknik
Pengumpulan Data
Tehnik pengumpulan data merupakan langkah yang paling
strategis dalam penelitian. Hal ini dikarenakan tujuan utama dari sebuah
penelitian itu sendiri adalah mendapatkan data. Dengan mempelajari tehnik
pengumpulan data, peneliti akan mendapatkan data yang memenuhi standard data
yang ditetapkan.
1) Macam-macam
Tehnik Pengumpulan Data Kuantitatif:
a. Wawancara
Tehnik ini dilakukan jika peneliti ingin melakukan
studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti. Selain itu,
untuk mengetahui hal-hal penting dari responden yang lebih mendalam lagi.
Contoh: wawancara kepada pegawai sebuah perusahaan, hal ini boleh dilakukan
apabila sulit untuk menemui pemimpin perusahaan. Karena sedikit banyak seorang
pegawai tersebut mengetahui informasi apa saja yang kita butuhkan dalam
perusahaan tersebut, meskipun tidak tahu secara detail seperti apa yang
diketahui pemimpin perusahaan tersebut. Hasil dari wawancara bisa dikatakan
sebagai hasil yang riil yaitu jika hasilnya tersebut sesuai dengan apa yang ada dalam wawancara artinya dalam
menjadikannya sebuah tulisan hal tersebut haruslah apa adanya tidak boleh
dibuat-buat. Dalam wawancara, terdapat dua macam wawancara yaitu:
1. Wawancara
terstruktur : yaitu wawancara yang dilakukan jika sudah terdapat masalah yang
sudah pasti tentang informasi apa yang diperoleh. Dalam hal ini,
pertanyaan-pertanyaan harus sudah siap beserta alat pendukung seperti HP,
Video, tape recorder, dll.
2. Wawancara
tidak terstruktur : yaitu wawancara yang bebas diman penelitian dengan tidak
membawa pertanyaan-pertanyaan. Dalam proses wawancara hanya menggunakan
garis-garis besar apa yang akan ditanyakan. Wawancara ini biasanya digunakan
dalam penelitian pendahuluan, dengan penelitian awal ini akan mendapatkan
data-data pendukung untuk menemukan permasalahan yang akan diteliti.
b. Kuesioner
(Angket)
Angket merupakan tehnik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.
Prosedur Kuisioner yaitu:
1. Merumuskan
tujuan yang akan dicapai dengan kuisioner
2. Mengidentifikasikan
variabel yang akan dijadikan sasaran kuisioner
3. Menjabarkan
setiap variabel menjaadi sub variabel yang lebih spesifik dan tunggal
4. Menentukan
jenis data yang akan dikumpulkan sekaligus untuk menentukan teknik analisanya.
Prinsip penulisan angket yaitu:
1. Isi
dan tujuan pertanyaan
2. Bahasa
yang digunakan
3. Tipe
dan bentuk pertanyaan
4. Pertanyaan
tidak mendua
5. Tidak
menanyakan yang sudah lupa
6. Pertanyaan
tidak menggiring
7. Pertanyaan
panjang
8. Urutan
pertanyaan
9. Prinsip
pengukuran
10. Penampilan
fisik pertanyaan
Dengan adanya 10 prinsip pertanyaan tersebut, jelas
bahwa dalam penulisan angket itu tidak sekedar menyusun peranyaan
c. Observasi
Observasi merupakan tehnik yang memiliki ciri yang
spesifik yaitu dalam observasi tidak hanya berbicara dengan orang, tetapi juga
pada objek-objek alam yang lain. Utamanya dalam membuat sebuah proposal
penelitian haruslah didahului dengan observasi karena observasi sendiri
dilakukan di awal penelitian.
Dilihat dari proses pelaksanaan pengumpulan data, observasi dibedakan
menjadi:
1. Observasi
berperan serta: peneliti terlibat langsung dalam kehidupan sehari-hari orang
yang diamati.
2. Observasi
non partisipan: peneliti hanya sebagai pengamat independen . contohnya dalam
lembaga pendidikan, peneliti mengamati proses belajar mengajar dalam penelitian
penggunaan metode pendidikan.
Dilihat dari segi instrument yang digunakan, observasi dibedakan menjadi:
1.
Observasi terstruktur: observasi yang telah
dirancang secara sistematis, tentang apa yang akan diamati, kapan dan dimana
tempatnya.
2.
Observasi tidak terstruktur: tidak ada hal yang
dirancang secara sistematis, semua hanya berjalan apa adanya.
d. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan tehnik mendapatkan data dari
berbagai sumber media, baik dari video, surat kabar, kamera, bulletin, atau
yang lainnya.
2) Macam
– Macam Tehnik Pengumpulan Data Kualitatif
Dalam tehnik pengumpulan data kualitatif ini, tidak
jauh berbeda dengan tehnik pengumpulan data kuantitatif. Hanya saja dari semua
macam tehnik pengumpulan data kuantitatif, penelitian kualitatif tidak
menggunakan angket dalam melkuak penelitiannya.[8]
E.
Pengolahan
data
Pengolahan data dilakukan untuk menguji hipotesis yang
telah dirumuskan. Hipotesis yang akan diuji harus berkaitan dan berhubungan
dengan permasalahan yang akan diajukan. Semua penelitian tidak harus
berhipotesis akan tetapi semua jenis penelitian wajib merumuskan masalahnya. Jenis
data akan menentukan apakah peneliti akan menggunakan teknik kualitatif atau
kuantitatif.
Interpretasi hasil pengolahan data: Tahap ini
menerangkan setelah peneliti menyelesaikan analisis datanya dengan cermat.
Adapun langkah selanjutnya peneliti menginterpretasikan hasil analisis
akhirnya. Peneliti menarik kesimpulan yang berisikan intisari dari seluruh
rangkaian kegiatan penelitian dan membuat rekomendasinya.
- Teknik pengolahan data kualitatif
Pengolahan data kualitatif akan melalui tiga kegiatan analisi yakni
sebagai berikut:
a. Reduksi
data
Suatu proses pemilihan data, pemusatan pada penyederhanaan data,
pengabstrakan data dan transformasi data kasar yang muncul dan catatan-catatan
yang tertulis dilapangan. Jadi dalam kegiatan reduksi data dilakukan penajaman
data, penggolongan data, pengarahan data dan pembuangan data yang tidak perlu.
b. Penyajian
data
Penyajian data dapat dijadikan kumpulan informasi yang tersusun.
Penyajian sering digunakan dalam bentuk naratif, matriks, grafik dan bagan.
c. Menarik
kesimpulan atau verifikasi
d. Pengolahan
data kualitatif tidak akan menarik kesimpulan secara tergesa-gesa, tetapi
seacar bertahap dengan tetap memperhatikan perkembangan pengolahan data.
- Teknik pengolahan data kuantitatif
Pengolahan data kuantitatif akan melalui tiga kegiatan analisis yakni
sebagai berikut:
a. Mengelompokkan
data
Data kuantititatif perlu perlu dikelompokkan, diolah, dan dianalisis
antara lain dengan statistik. Untuk mengolah dan menganalisis data ada dua
macam yaitu statistik deskriptif dan statistik diferensial.
b. Kegiatan
awal dalam mengelompokkan data
Agar dapat dikelompokkan secara baik perlu dilakukan kegiatan awal yaitu
en-coding, nilai dan tabulasi.
c. Pengolahan
statistik sederhana
Cara mengolah data kuantitatif sehingga data mempunyai arti.
- Tahapan pengolahan data
Tentunya dalam melakukan proses pengolahan data, secara umum terdapat
empat tahapan sebagai berikut:
a. Penyusunan
data
Data yang sudah ada perlu dikumpulkan semua agar mudah untuk mengecek
apakah semua data yang dibutuhkan sudah terekap semua.
b. Klasifikasi
data
Klasifikasi data merupakan usaha menggolongkan, mengelompokkan, dan
memilah data berdasarkan pada klasifikasi tertentu yang telah dibuat dan
ditentukan oleh peneliti.
c. Pengolahan
data
Pengolahan data dilakukan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan.
Hipotesis yang akan diuji harus berkaitan dan berhubungan dengan permasalahan
yang akan diajukan.
d. Interpretasi
pengolahan data
Tahap ini menerangkan setelah peneliti menyelesaikan analisis datanya
dengan cermat. Kemudian langkah selanjutnya peneliti menginterpretasikan hasil
analisis akhirnya peneliti menarik suatu kesimpulan yang berisikan intisari
dari seluruh rangkaian kegiatan penelitian dan membuat rekomendasinya.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dalam penelitian terdapat populasi dan sampel yang akan
dijadikan sebagai data. Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel,
untuk menentukan sampel yang akan digunakan. dalam penelitian terdapat berbagai
tehnik sampling yaitu: probability, dan non probability sampling. Pada
probability Sampling dibagi lagi
menjadi: Simple Random Sampling, Propotionate Stratified Random Sampling,
Disproportionate Stratified Random Sampling, dan Cluter Sampling (Area
Sampling). Sedangkan pada Nonprobability Sampling Dibagi lagi menjadi: Sampling
Sistematis, Sampling Kuota, Sampling Insidental, Sampling Purposive, Sampling
Jenuh, Snowball Sampling.
Setelah diperoleh sampel data dari teknik sampling yang
telah dilakukan tersebut, selanjutnya masuk pada tahap pengolahan data.
Pengolahan data merupakan salah satu bagian penting dalam penelitian dimana
dalam prosesnya terdapat metode pengumpulan data, peringkasan data hingga
pengelompokkannya. Dari segenap kegiatan yang dilakukan dalam pengolahan data,
semata – mata bertujuan untuk dapat membantu jalannya penelitian agar dapat
mencapai tujuannya yaitu melihat, memecahkan dan menjawab persoalan yang tengah
dipertanyakan dalam penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,
Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta.
Eko Putro Widyoko,
Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012), hlm
17.
Prof. Dr.
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatidf dan R&D, (Bandung:
ALFABETA, 2016). Cet. 3, halm. 224-242
Prof. Dr.
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi (Mixed
Methods), (Bandung: Alfabeta, 2011), hlm 120-122.
Prof. Dr.
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi (Mixed
Methods), (Bandung: Alfabeta, 2011), hlm.122.
Prof. Dr.
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan
RD) 122-125
Prof. Dr.
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta:
Rineka Cipta), hlm.225.
Restu Kartiko
Widi, Asa Metodologi Penelitian, (Yogyakarta :Graha Ilmu, 2010)198-199
Sugiyono, Metode
Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi (Mixed Methods), Bandung:
Alfabeta, 2011.
Sugiyono, Metode
Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: ALFABETA, 2016), hlm
222
Widi, Restu
Kartiko Asa, Metodologi Penelitian, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010.
Widyoko, Eko
Putro, Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2012.
No comments:
Post a Comment