Sunday, 24 October 2021

MAKALAH TEKNIK MANAJEMEN KONTROL KUALITAS

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

Mendiskusikan manajemen kualitas dalam konteks organisasi, maka manajemen kualitas bisa dikatakan merupakan  sekumpulan kegiatan seperti merencanakan kualitas, mengorganisasi kualitas, mengkoordinasi kualitas, mengendalikan dan mengevaluasi kualitas yang dilakukan oleh setiap fungsi manajemen yang ada dalam organisasi untuk meningkatkan kinerja dalam artian kualitas kerja dan hasil kerja. Meningkatkan kinerja di sini tidak hanya pada satu kegiatan atau bagian tertentu saja tetapi pada setiap level operasi atau proses dan dalam setiap area kerja fungsional dari suatu organisasi.  Karena manajemen kualitas menyangkut semua kegiatan dari semua orang, semua bagian, semua fungsi yang ada dalam organisasi, maka tanggung jawab terkait manajemen kualitas ada pada semua orang, semua bagian, semua fungsi dari semua level manajemen, tetapi harus dikendalikan oleh manajemen puncak (top management), dan implementasinya harus melibatkan semua anggota organisasi.

 

Yang perlu diketahui, meski manajemen kualitas menyangkut sekumpulan kegiatan, tetapi tidak setiap sekumpulan kegiatan dapat dikatakan sebagai manajemen kualitas. Sekumpulan kegiatan baru dapat dikatakan sebagai sekumpulan kegiatan yang berkaitan dengan manajemen kualitas bila Manajemen puncak menjadikan kualitas sebagai bagian dari agenda kerja. Kalau manajemen puncak tidak memasukkan kualitas sebagai bagian dari agenda yang harus diwujudkan, maka apapun yang dilakukan tidak bisa disebut sebagai manajemen kualitas. Bagaimanapun, tidak logis bila di satu sisi manajemen puncak menginginkan kinerja yang lebih baik untuk semua fungsi dan level di bawahnya , sementara di sisi lain mereka tidak mencantumkan kualitas sebagai sesuatu yang harus dicapai dan dikerjakan. Sekumpulan kegiatan baru dapat dikatakan sebagai manajemen kualitas bila manajemen puncak menjadikan kualitas sebagai sasaran dalam rencana bisnis


dan menjabarkannya dalam sasaran dan rencana tahunan yang tersosialisasi sampai tingkat pengambil tindakan. Dengan demikian program pelatihan, pengukuran kinerja, evaluasi, dan sistem imbalan diselenggaran dalam rangka membangun sistem yang  mendukung semangat peningkatan kualitas.

Menurut Arnold Palmer Hospital menemukan bahwa kualitas merupakan obat kuat untuk memperbaiki operasi. Mengelola kualitas membantu mambangun strategi diferensiasi, biaya rendah, dan respon cepat sukses. Kualitas adalah faktor penentu keberhasilan bagi perusahaan-perusahaan. Peningkatan kualitas membantu perusahaan meningkatkan penjualan dan mengurangi biaya yang kemudian akan meningkatkan keuntungan. Peningkatan penjualan sering terjadi saat perusahaan mempercepat respon mereka, merendahkan harga jual, dan meningkatkan reputasi mereka dengan produk-produk yang berkualitas. Meningkatkan kualitas menurunkan biaya turun karena perusahaan meningkatkan produktivitas dan menurunkan rework, bahan yang terbuang, dan biaya garansi.

Perusahaan dengan kualitas terbaik lima kali lebih produktif di bandingkan dengan kualitas yang paling rendah. Kualitas yang rendah berpengaruh terhadap organisasi secara keseluruhan. Namun dalam hal ini yang terpenting adalah membangun sebuah organisasi yang dapat mencapai kualitas dan mempengaruhi organisasi secara keseluruhan. Suatu strategi kualitas yang berhasil dimulai dengan lingkungan organisasi yang membantu perkembangan kualitas yang berhasil dan diikuti oleh pemahaman prinsip kualitas; upaya untuk melibatkan para pekerja dalam aktivitas yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan kualitas.

 


 

BAB II

BAHASAN MATERI         

MANAJEMEN KUALITAS (QUALITY MANAGEMENT)

 

 

2.1 Definisi kualitas

Kualitas merupakan kemampuan suatu produk atau jasa untuk memenuhi kebutuhan pelanggannya. Terdapat tiga pendekatan dalam hal ini, yang pertama kualitas berbasis pengguna dimana kualitas tergantung kepada audiensnya. Pendekatan ini biasanya digunakan oleh orang pemasaran dan pelanggan. Yang kedua, kualitas berbasis manufaktur yang biasanya diterapkan oleh manajer produksi. Dalam pendekatan ini kualitas suatu barang berarti pemenuhan standar dan membuat produk dengan benar sejak awal. Yang ketiga adalah kualitas itu berbasis produk yang memandang bahwa kualitas sebagai variabel yang pesisi dan dapat dihitung.

2.2 Pengaruh kualitas

 

            Kualitas merupakan elemen yang penting dalam operasi, dan ada tiga alasan kualitas itu penting yaitu:

Ø  Reputasi perusahaan

Ø  Kehandalan produk

Ø  Keterlibatan global

 

Ø  Reputasi perusahaan

Reputasi perusahaan akan naik ketika Kualitas muncul sebagai persepsi tentang produk baru perusahaan, kebiasaan pekerjanya, dan hubungan pemasoknya.

Ø  Kehandalan produk

Pengadilan terus berusaha menghukum organisasi-organisasi yang merancang, memproduksi, atau mengedarkan produk atau jasa yang penggunaannya


mengakibatkan kerusakan atau kecelakaan. Contohnya: Consumer Product Safety Act.

Ø  Keterlibatan global

Kualitas adalah suatu perhatian internasional. Produk-produk perusahaan yang akan bersaing di pasar internasional harus memenuhi ekspetasi akan kualitas, desain, dan harganya secara global.

2.3 Biaya kualitas

 

Adalah biaya akibat melakukan hal yang salah, yaitu harga yang harus dibayar karena tidak sesuai dengan standar. Ada empat kategori utama yang dikaitkan dengan biaya kualitas, yaitu

 

Ø  Biaya Pencegahan

Ø  Biaya Penaksiran

Ø  Kegagalan Internal

Ø  Biaya Eksternal

 

Ø  Biaya Pencegahan

Biaya yang terkait dengan mengurangi kemungkinan komponen atau jasa mengalami kerusakan. Contoh: pelatihan, program peningkatan kualitas

 

Ø  Biaya Penaksiran

Biaya yang dikaitkan dengan proses evaluasi produk, proses, komponen, dan jasa. Contoh: biaya pengujian, laboraturium, dan pemriksa

 

Ø  Kegagalan Internal

Biaya yang diakibatkan oleh produksi komponen atau jasa yang rusak sebelum diantarkan ke pelanggan. Contoh: rework, scrap, dan waktu tunggu akibat mesin rusak

 

Ø  Biaya Eksternal

Biaya yang terjadi setelah pengiriman barang atau jasa yang cacat. Contoh: rework, barang yang dikembalikan, kewajiban, kehilangan kepercayaan, dan biaya pada masyarakat.

 

            Tiga biaya pertama yang disebutkan diatas dapat diperkirakan, namun untuk biaya eksternal sangat sulit untuk dihitung. Pada kondisi keseimbangan, biaya produk yang berkualitas hanyalah sebagian dari keuntungan. Philip Crosby dan Genichi berpendapat bahwa organisasi yang kalah adalah organisasi yang gagal berupaya agresif di bidang kualitas

2.4 Etika dan Manajeman Kualitas

Bagi seorang manajer operasi, memberikan produk dan jasa yang sehat, aman, dan berkualitas kepada pelanggan adalah salah satu pekerjaan yang terpenting. Kurangnya proses desain dan produksi, pengembangan produk-produk berkualitas rendah tidak hanya mengakibatkan biaya produksi yeng lebih tinggi tetapi juga dapat menimbulkan kecelakaan, tuntutan hukum, dan bertambahnya peraturan pemerintah.

Jika sebuah perusahaan yakin telah memperkenalkan sebuah produk yang layak dipertanyakan, maka tindakan tanggung jawab harus didasari oleh perbuatan etis. Sebuah perusahaan manufaktur harus menerima tangggung jawab untuk setiap produk berkualitas rendah atau produk-produk yang terkontaminasi yang mereka pasarkan kepada masyarakat

Ada banyak pihak berkepentingan yang terlibat dalam produksi dan pemasaran produk-produk berkualitas rendah, termasuk pemegang saham, para pekerja, pelangan, pemasok, distributor dan kreditor. Dalam hal etika, setiap perusahaan harus mengembangkan nilai inti yang menjadi panduan sehari-hari untuk semua orang.

2.5 Standar Kualitas Internasional

 

Standar Kualitas Internasional atau ISO 9000

Kualitas secara global sangat penting sehingga dunia bersatu menciptakan kualitas, ISO 9000. ISO 9000 adalah kumpulan standar untuk sistem manajemen mutu (SMM). ISO 9000 yang dirumuskan oleh TC 176 ISO, yaitu organisasi internasional di bidang standardisasi. ISO 9000 pertama kali dikeluarkan pada tahun 1987 oleh International Organization for Standardization Technical Committee (ISO/TC) 176. ISO/TC inilah yang bertanggungjawab untuk standar-standar sistem manajemen mutu. ISO/TC 176 menetapkan siklus peninjauan ulang setiap lima tahun, guna menjamin bahwa standar-standar ISO 9000 akan menjadi up to date dan relevan untuk organisasi.

Sertifikasi ISO 9000

Untuk memiliki sertifikat ISO 9000, suatu organisasi harus melalui proses selama 9 hingga 18 bulan yang mencakup dokumentasi prosedur kualitas, penilaian lapangan, dan serangkaian audit yang terus berjalan terhadap produk atau jasa yang dihasilkannya

Manfaat ISO 9000:

a.      Aspek Konsistensi Pelaksanaan dan Pengawasan

ü  Memberikan pendekatan praktik yang sistematis untuk manajemen mutu.

ü  Memastikan konsistensi untuk memelihara mutu produk/jasa.

ü  Menetapkan kerangka kerja untuk proses peningkatan mutu lebih lanjut dengan membakukan proses guna memastikan konsistensi dan mampu menelusuri serta meningkatkan hubungan antar fungsi yang mempengaruhi mutu

ü  Aspek Pengendalian Pencegahan

þ  Menentukan secara jelas tanggung jawab dan wewenang dari personel kunci yang mempengaruhi mutu

þ  Mendokumentasikan prosedur secara baik dalam menjalankan operasi dan proses bisnis penyedia jasa atau pabrik/industry

þ  Menerapkan sistem dokumentasi yang efektif melalui mekanisme audit mutu internal dan tinjauan manajemen yang berkelanjutan

þ  Aspek Pertumbuhan dan Pengembangan

Æ  Sebagai sarana pemasaran

Æ  Dapat meningkatkan kepercayaan dan kepuasan kosumen / pelanggan

Æ  Dapat meningkatkan citra dan daya saing perusahaan

Æ  Dapat meningkatkan produktifitas mutu jasa/produk

Æ  Dapat memberikan pelatihan yang sistematik kepada staf melalui prosedur dan instruksi yang baik

Æ  Mengantisipasi tuntutan konsumen atas mutu produk dan tingkat persaingan bersama

Æ  Sebagai dasar/pondasi yang mantap untuk pengembangan mutu selanjutnya menuju manajemen mutu terpadu

 

Prinsip Manajemen Mutu ISO 9000

 

Prinsip 1: Fokus Pada Pelanggan

Organisasi tergantung pada pelanggan mereka. Karena itu, manajemen organisasi harus memahami kebutuhan pelanggan sekarang dan akan datang, harus memenuhi kebutuhan pelanggan dan giat berusaha melebihi harapan pelanggan

 

 

Prinsip 2: Kepemimpinan

Pimpinan puncak organisasi menetapkan kesatuan tujuan dan arah dari organisasi. Mereka harus menciptakan dan memelihara lingkungan internal agar orang-orang dapat menjadi terlibat secara penuh dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi.

Prinsip 3: Pelibatan Orang

Orang pada semua tingkat merupakan faktor yang sangat penting dari suatu organisasi dan keterlibatan mereka secara penuh akan memungkinkan kemampuan mereka digunakan untuk manfaat organisasi

Prinsip 4: Pendekatan Proses

Suatu hasil yang diinginkan akan tercapai secara lebih efisien, apabila aktivitas dan sumber-sumber daya yang berkaitan dikelola sebagai suatu proses. Suatu proses mengubah masukan (input) terukur kedalam keluaran (output) terukur melalui sejumlah langkah berurutan yang terorganisasi.

Prinsip 5: Pendekatan Sistem Pada Manajemen

Pengidentifikasian, pemahaman dan pengelolaan dari proses-proses yang saling berkaitan sebagai suatu sistem akan memberikan kontribusi pada efektivitas dan efisiensi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuannya.

Prinsip 6: Perbaikan Berkesinambung

Perbaikan berkesinambung dari kinerja organisasi secara keseluruhan harus menjadi tujuan tetap dari organisasi. Perbaikan berkesinambung didefinisikan sebagai suatu proses yang berfokus pada upaya terus-menerus meningkatkan efektivitas dan/atau efisiensi organisasi untuk memenuhi kebijakan dan tujuan dari organisasi itu. Perbaikan berkesinambung membutuhkan langkah-langkah konsolidasi yang progresif, merespon perkembangan kebutuhan dan ekspektasi pelanggan sehingga akan menjamin suatu evolusi dinamis dari sistem manajemen mutu.

Prinsip 7: Pendekatan Fakta Pada Pengambilan Keputusan

Keputusan yang efektif adalah yang berdasarkan pada analisis data dan informasi untuk menghilangkan akar penyebab masalah, sehingga masalah-masalah mutu dapat terselesaikan secara efektif dan efisien. Keputusan manajemen organisasi sebaiknya ditujukan untuk meningkatkan kinerja organisasi dan efektivitas implementasi sistem manajemen mutu.

Prinsip 8: Hubungan Yang Saling Menguntungkan Dengan Pemasok

Suatu organisasi dan pemasoknya adalah saling tergantung, dan suatu hubungan yang saling menguntungkan akan meningkatkan kemampuan bersama dalam menciptakan nilai tambah. ISO memperbaharui standarnya pada tahun 2000 menjadi lebih seperti sistem manajemen kualitas yang lebih terperinci dan disebut ISO 9001:2000.

2.6 Total Quality Management (TQM)

Total Quality Management (TQM) mengacu pada penekanan kualitas yang meliputi organisasi keseluruhan, mulai dari pemasok hingga pelanggan. TQM menekankan komitmen manajemen untuk mendapatkan arahan perusahaan yang ingin terus meraih keunggulan dalam semua aspek produk dan jasa penting bagi pelanggan. Ada beberapa elemen bahwa sesuatu dikatakan berkualitas,  yaitu

a.       Kualitas meliputi usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan

b.      Kualitas mencakup produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan

c.       Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah (apa yang dianggap berkualitas saat ini mungkin dianggap kurang berkualitas pada saat yang lain).

d.      Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.

Manfaat Program TQM

TQM sangat bermanfaat baik bagi pelanggan, institusi, maupun bagi staf organisasi. Manfaat TQM bagi pelanggan adalah:

a.       Sedikit atau bahkan tidak memiliki masalah dengan produk atau pelayanan.

b.      Kepedulian terhadap pelanggan lebih baik atau pelanggan lebih diperhatikan.

c.       Kepuasan pelanggan terjamin.

Dan Manfaat TQM bagi institusi adalah

a.       Terdapat perubahan kualitas produk dan pelayanan

b.      Staf lebih termotivasi

c.       Produktifitas meningkat

d.      Biaya turun

e.       Produk cacat berkurang

f.       Permasalahan dapat diselesaikan dengan cepat.

 

Manfaat TQM bagi staf Organisasi adalah:

 

a.       Pemberdayaan

b.      Lebih terlatih dan berkemampuan

c.       Lebih dihargai dan diakui

Manfaat lain dari implementasi TQM yang mungkin dapat dirasakan oleh institusi di masa yang akan datang adalah

a.       Membuat institusi sebagai pemimpin (leader) dan bukan hanya sekedar pengikut (follower)

b.      Membantu terciptanya tim work

c.       Membuat institusi lebih sensitif terhadap kebutuhan pelanggan

d.      Membuat institusi siap dan lebih mudah beradaptasi terhadap perubahan

e.       Hubungan antara staf departemen yang berbeda lebih mudah

Tujuh konsep program TQM yang efektif yaitu perbaikan berkesinambungan, Six Sigma, pemberdayaan pekerja, benchmarking, just-in-time (JIT), konsep Taguchi, dan pengetahuan perangkat TQM

 


 

BAB III
       METODE PENELITIAN

 

3.1       Tempat dan Waktu Peneliitian

Penelitian dilakukan di PT Toyota Boshoku Indonesia yang merupakan perusahaaan yang bergerak di bidang manufaktur otomotif dengan produk yang dihasilkannnya yaitu  kursimobil. Penelitian dilangsungkan didepartemen produksi Plan 2 Line Cutting untuk proses produksi pola cover kursi mobil. Penelitian ini dilakukan pada Desember 2017 sampai dengan Januari2018.

3.2       TahapanI dentifikasi Awal

Penelitiian diperusahaan tersebut dilatarbelakangi dengan maalah-masalah yang ada dilapangan. Tahap identifikasi awal ini dimaksudkan untuk mengenal gambaran dari masalah pada perusahaan tersebut dengan tepat dan benar dengan kondisi dari lingkungan yang ada. Setelah dilakukan tahap ini, maka kemudian penulis meerumuskan masalah yang kemudian dituangkan kedalam pokok pikiran penulisan laporan penelitian ini

3.3       MetodePengumpulan Data

Metode pengumpulan data ini ialah dengan melakukan pengamtan secara langsung di PT Toyota Bos hoku indonesia ( TBINA) dengan teknik pengumpulan data yang digunakan ialah:

1.Penelitian Lapangan

Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan peninjauan langsung kelapanga,adapun carany aadalah:

a.Observasi

Yaitu proses pengamatan secara langsung di line cuuting dengan mengamati setiap alur proses produksi, sistem produksi, metode produksi, serta lingkungan ditempat produksi.

 


b.Wawancara

Penulis melakukan wawancara dengan pihak-pihak yang terkait dengan objek yang dilakukan penelitian.

c. Studi Pustaka

Pengumpulan data dengan membaca serta mempelajari dokumen-dokumen, literatur, serta buku-buku yang berhubungan dengan obyek penelitian guna mendapatkan teori atau konsep.Disampingitu, juga untuk mendapatkan data tentang gambaran umum perusahaan, struktur organisasi,sejarah perusahaan sertavisi dan misi perusahaan.

Studi pustaka atau literatur diperlukan untuk memperoleh pengetahuan,teori dan wawasan yang mendasar berkaitan dengan pokok bahasan yang akan diungkapkan dalam penelitian ini. Penggunaan literatur tersebut meliputi buku,jurnal,laporan tugas sarjana,maupun situs internet.

Ruang lingkup kepustakaan yang dipelajari adalah mengenai:

a. Quality Control Circle

b. Management Kualitas

3.4       Pengolahan Data

            Dalam melaksanakan pengolahan data ini,penulis menggunakan metode QCC(QualityControlCircle) dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1.      Menentukan Tema

Melakukan identifikasi permasalahan dengan melihat faktor 4M+1E (Man, Methode,Machine,Material,andEnvironment).

2.      Menetapkan Target

Dalam permasalan ini data yang digunakan ialah data pada tahun 2017,yang kemudia akan diolah dan menjadi acuan untuk proses penelitian di Line tersebut.

3.      Analisis Kondisi Yang Ada

Melakuakan peninjauan langsung dilapangan dengan memeperhatikan faktor 4M+1E.

4.      Analisis Sebab Akibat

Analisis ini akan dilakukan dengan antuantools Fishbone  Diagram dan Flow Chart yang akandiolah hingga mengetahui akar dari permasalhan tersebut

5.      Menetapkan Rencana Penanggulangan

Membuat data untuk perbaiakan dengan batas waktu yang ditententukan dan progres yang telah dilakukan

6.      Penanggulangan

Melalakukan pendataan aktifitas perbaikan yang telah dilakuakan, dan apabila ada penanggulngan yang masih belum efektif, maka harus dilakukan perncanaaan ulang PDCA (PlanDoCheckAction)hingga berhasil.

7.      Evaluasi Hasil

Lakukan evaluasi terhadap target yang telah dilakukan dan keumudian lakukan perbandingan antara sebelum dan sesudah perbaikan

8.      Standarisasi dan Tingkat Lanjut

Setelah hasil evaluasi tersebut dianggap bagus, maka langkah selanjutnya ialah dengan membuat standarisassi dengan persetujuan dari pihak terkait agar permasalhan yang sebelumnya tidak terulang kembali

9.      Kesimpulan dan Saran

Setelah proses penelitian selesai maka langkah selanjutnya ialah membuat kesimpulan dari hasil analisis yang ada pada perusahaan, dan apa yang dilakukan setetelah penelitian ini dilakukan diperusahaan tersebut, aga rtujuan yang diinginkan diperusahaan tersebut tercapai

 

3.5       Analisis dan Pembahasan

 

Setelah dilakukan pengumpulan dan pengolah data kemudian penulis akan melakukan analisis terhadap data. Dengan menjelasakan hasil penelitian yang dilakukan sebelumnya dan sesudah dilakuan perbaikan, yang kemudian akan diketahui seberapa besar hasil dari perbaiakan tersebeut dengan mengevaluasi.

 

3.6       kesimpulan dan saran

 

            Dari hasil data yang diperoleh yang telah diolah maka penulis melakukan anlisis hasil dari kesimpulan perbaikan yang telah dilakukan, sehingga dapat diketahui hasil seblum dan sesudah perbaikan

 

 

3.7       Flow Chart

 

            Flowchart atau diagram alir adalah sebuah jenis diagram yang mewakili algoritme, alir kerja atau proses, yang menampilkan langkah-langkah dalam bentuk simbol-simbol grafis, dan urutannya dihubungkan dengan panah. Diagram ini mewakili ilustrasi atau penggambaran penyelesaian masalah. Diagram alir digunakan untuk menganalisa, mendesain, mendokumentasi atau memanajemen sebuah proses atau program di berbagai bidang Diagram alir digunakan untuk mendesain dan mendokumentasi proses atau program sederhana. Seperti jenis diagram lainnya, diagram ini membantu menggambarkan apa yang sedang terjadi dan dengan demikian membantu mengerti sebuah proses. Dan mungkin saja menentukan kekurangan fitur, atau bagian yang kurang jelas didalam sebuah proses. Dalam melakuakn penelitian ini maka penulis menggunakan rangkaian kegiatan yang terdapat dalam flow chart


 

DAFTAR PUSTAKA

 

Æ  Jay Heizer dan Barry Render, 2009, Operations Management, 9th ed, Pearson Int’l

 

Æ  Chase, Jaqobas, Aquilano, 2007, Operations Management for Competitive Advantage, 10th ed, Mc Graw Hill

Æ  www.google.com/manajemen+kualitas

Æ  https://huangcorp.wordpress.com/2008/04/29/manajemen-kualitas-quality-management/

 

 

No comments:

Post a Comment