Sunday, 24 October 2021

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

 

DAFTAR ISI

 

 

KATA PENGANTAR........................................................................................... i

DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii

 

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1

A.    Latar Belakang...................................................................................... 1

B.     Rumusan masalah.................................................................................. 1

C.     Tujuan................................................................................................... 2

 

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................... 3

A.   Pengertian Kreativitas dan Inovatif...................................................... 3

B.    Proses pemikiran kreatif........................................................................ 4

C.    Proses penciptaan inovasi...................................................................... 6

D.   Mengembangkan kreativias dan Inovasi............................................... 9

 

BAB III PENUTUP............................................................................................. 12

A.   Kesimpulan......................................................................................... 12

 

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 13


BAB I

PENDAHULUAN

 

A.      Latar Belakang

Kreatif dan inovatif merupaka dua pengertian yang berbeda dalam definisinya namun kedua saling mempunyai hubungan. Kreatif tanpa inovatif tidak bisa berjalan dan begitu pula inovatif tanpa tanpa kreatif juga tidak bisa terealisasi.Jadi kreatif yaitu sebuah ide untuk menghasilkan sesuatu yang baru sedangkan inovasi itu bagaimana cara merealisasikan ide dari kreativitas tersebut.

Untuk berwirausaha, inovasi dan kreativitas adalah hal yang perlu dimiliki dan dikembangkan dalam diri wirausaha demi perkembangan dan kesuksesan sebuah usaha. Keduanya sering kali dipandang hampir serupa. Inovasi dan kreativitas adalah inti dari kewirausahaan. Pada dasarnya sebuah inovasi dalam berusaha adalah kemampuan untuk menerapkan solusi kreatif terhadap masalah dan peluang untuk meningkatkan atau untuk memperbaiki kinerja usaha. Sedangkan kreatifitas dapat dipandang sebagai kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan untuk menemukan cara-cara baru dalam melihat masalah dan peluang.

Jadi, bagi seorang wirausaha harus selalu mempunyai kreativitas dan inovasi untuk mengembangkan usaha yang di embanya. Karena jika sebuah usaha yang tidak disertai dengan kreativitas dan inovasi maka usahanya tidak akan pernah maju. Dikarenakan usaha mereka tertinggal dengan para pesaingnya.Maka, disini kami akan menjelaskan dan memaparkan apa itu kreativitas dan apa itu inovasi dan juga bagaimana kita bisa menjadi orang yang selalu mempunyai ide-ide baru.

 

B.     Rumusan masalah

1.      Apa pengertian dari kreativitas dan inovasi ?

2.      Bagaimana proses pemikiran kreatif ?

3.      Bagaimana proses penciptaan inovasi ?

4.      Bagaimana cara mengembangkan kreativitas dan inovasi?

C.    Tujuan

1.      Mampu memahami pengertian dari kreativitas dan inovasi.

2.      Mampu memahami apa itu proses pemikiran kreatif dan mampu menyebutkan tahap pemikiran kreatif.

3.      Mampu memahami apa itu proses penciptaan inovasi dan mampu meyebutkan serta menjelaskan tahap tahap proses pemikiran inovasi.

4.      Mampu memahami dan menjelaskan bagaimana cara mengembangkan kreativitas dan inovasi.


 

BAB II

PEMBAHASAN

 

A.      Pengertian Kreativitas dan Inovatif

Kreativitas merupakan daya menciptakan sesuatu yang menuntut pemusatan perhatian, kemauan, kerja keras dan ketekunan. Menurut Sulaiman Sahlan dan Maswan, kreativitas adalah ide atau gagasan dan kemampuan berpikir kreatif. Sementara itu dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dimaksud dengan kreativitas ialah kemampuan untuk mencipta daya cipta. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kreativitas merupakan kemampuan seseorang dalam menuangkan ide atau gagasan melalui proses berpikir kreatif untuk menciptakan sesuatu yang menuntut pemusatan, perhatian, kemauan, kerja keras dan ketekunan. Sedangkan yang dimaksud dengan wirausaha adalah pengusaha, tetapi tidak semua pengusaha adalah wirausaha. Wirausaha adalah pionir dalam bisnis, inovator, penanggung resiko yang mempunyai penglihatan visi ke depan dan memiliki keunggulan dalam berprestasi di bidang usaha.

Sementara itu menurut Prawirokusumo wirausaha adalah mereka yang melakukan upaya-upaya kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan ide dan meramu sumber daya untuk menemukan peluang (opportunity) dan perbaikan (preparation) hidup. Senada dengan pendapat di atas, menurut Suryana, enterpreneur atau wirausaha adalah seseorang yang memiliki kombinasi unsur-unsur (elemen-elemen) internal yang meliputi kombinasi motivasi diri, visi, komunikasi, optimisme, dorongan semangat, dan kemampuan untuk memanfaatkan peluang usaha.

Inovasi adalah kemampuan untuk menerapkan kreatifitas dalam rangka pemecahan masalah dan menemukan peluang (doing new thing). inovasi merupakan fungsi utama dalam proses kewirausahaan. Peter Drucker mengatakan inovasi memiliki fungsi yang khas bagi wirausahawan. Dengan inovasi wirausahawan menciptakan baik sumberdaya produksi baru maupun pengelolahan sumber daya yang ada dengan peningkatan nilai potensi untuk menciptakan sesuatu yang tidak ada menjadi ada. Meskipun demikian, terdapat perbedaan yangsignifikan antara sebuah ide yang timbul semata dari spekulasi dan ide yang merupakan hasil pemikiran riset pengalaman dan kerja yang sempurna hal yang lebih penting, Wirausahawan yang prospektif harus mempunyai keberanian untuk memberikan sebuah ide melalui tahapan pengembangan. Dengan demikian inovasi adalah suatu kombinasi visi untuk menciptakan suatu gagasan yang lebih baik dan keteguhan serta dedikasi untuk mempertahankan konsep melalui implementasi.

Proses inovasi di mulai dengan analisis sumberdaya kesempatan yang menjadi obyek. Inovasi beresifat konseptual dan perseptual, dapat di pahami dan dilihat inovator harus maelihat bertanya dan mendengar orang lain dalam mencari inovasi. Mereka berfikir keras dengan segenap kemampuan otaknya, mereka melakukan perhitungan dengan cermat dan mendengarkan pendapat orang lain, serta memperhatikan potensi pengguna inovasi yang di carinya untuk memenuhi harapan nilai dan kebutuhan.Inovasi yang berhasil pada umumnya sederhan dan terfokus dan di tujukan pada aplikasi yang di desain khas, jelas dan cermat. Inovasi lebih banyak melibatkan kerja fisik dari pada pemikiran. Thomas Alfa Edison mengatakan ”jenius merupakan perpaduan yang terdiri dari 1% inspirasi dan 99% kerja keras” lebih dari itu inovator pada umumnya bekerja dalam suatu bidang, edison bekerja dalam hanya dalam bidang listrik dan menemukan inovasi baru yang berupa bola lampu.

 

B.     Proses pemikiran kreatif

Berpikir kreatif merupakan salah satu cara yang dianjurkan. Dengan cara itu seseorang akan mampu melihat persoalan dari banyak perspektif. Pasalnya, seorang pemikir kreatif akan menghasilkan lebih banyak alternatif untuk memecahkan suatu masalah. Menurut J.C. Coleman dan C.L. Hammen (1974) berpikir kreatif merupakan cara berpikir yang menghasilkan sesuatu yang baru dalam konsep, pengertian, penemuan, dan karya seni. Sedangkan menurut D.W. Mckinnon (1962) menyatakan selain menghasilkan sesuatu yang baru seseorang baru bisa dikatakan berpikir kreatif apabila memenuhi dua persyaratan yaitu: Sesuatu yang dihasilkannya harus dapat memecahkan persoalan secara realistik. Hasil pemikirannya harus merupakan upaya mempertahankan sesuatu pengertian atau pengetahuan yang murni.

Menurut Coleman dan Hammen, faktor yang secara umum menandai orang-orang kreatif yaitu: Kemampuan kognitif: termasuk di sini kecerdasan di atas rata-rata, kemampuan melahirkan gagasan-gagasan baru, gagasan-gagasan yang berlainan dan fleksibilitas kognitif. Sikap yang terbuka: orang kreatif mempersiapkan dirinya menerima stimuli internal maupun external. Sikap yang bebas, otonom, dan percaya pada diri sendiri: orang kreatif ingin menampilkan dirinya semampu dan semaunya, ia tidak terikat oleh konvensi-kovensi. Hal ini menyebabkan orang kreatif sering dianggap “nyentrik” atau gila.

 Empat Tahap Berpikir Agar mampu berpikir secara kreatif, pikiran harus dioptimalkan pada setiap tahap yang dilalui. Empat tahap pemikiran ialah preparasi, inkubasi, iluminasi, dan verifikasi.

1.      Tahap Preparasi (tahap persiapan)

Pada tahap preparasi, pikiran harus mendapat sebanyak mungkin informasi yang relevan dengan masalah yang sedang dihadapinya. Kemudian informasi itu diproses secara analogis untuk menjawab pertanyaan yang diajukan pada tahap orientasi. Si pemikir harus benar-benar mengoptimalkan pikirannya untuk mencari pemecahan masalah melalui hubungan antara inti permasalahan, aspek masalah, serta informasi yang dimiliki. Contoh: Pikiran berusaha mengumpulkan sebanyak mungkin informasi yang relevan dengan masalah.

2.      Tahap Inkubasi

Tahap Inkubasi adalah tahap berfikir kreatif dan pengatasan masalah dimana kejadian mental yang tadinya digerakkan oleh persiapan yang direncanakan secara intensif, mencapai pencerahan mandiri sehingga tercapai pemahaman, yang mengarah pada pengatasan masalah.Pada tahap inkubasi, ketika proses pemecahan masalah menemui jalan buntu, biarkanpikiran beristirahat sebentar. Sementara itu pikiran bawah sadar kita akan terus bekerjasecara otomatis mencari pemecahan masalah. Proses inkubasi yang tengah berlangsung itu akan sangat tergantung pada informasi yang diserap oleh pikiran. Semakin banyak informasi, akan semakin banyak bahan yang dapat dimanfaatkan dalam proses inkubasi. proses berpikir tentang suatu masalah secara bawah sadar ketika terlibat dalam kegiatan lain. Ciri-ciri utama tahap inkubasi adalah sebagai berikut: Inkubasi banyak tergantung dari persiapan yang intensif dan berhati-hati. Inkubasi tidak memerlukan kesadaran berpikir dalam menangani masalah. Berfungsinya inkubasi adalah kondisi optimum terjadi melalui relaksasi atau istirahat  kesadaran berpikir tentang masalah tersebut, bila perhatian ditujukan pada masalah-masalah yang lain melalui rangkaian inkubasi.Inkubasi meningkatkan berfungsinya belahan otak kanan atau imajinasi kreatif dengan permunculan pengatasan masalah kreatif. Contoh: Pikiran beristirahat sebentar, ketika berbagai pemecahan berhadapan dengan jalan buntu. Pada tahap ini, proses pemecahan masalah berlangsung terus dalam jiwa bawah sadar kita.

3.      Tahap Iluminasi ( tahap Inspirasi )

Pada proses keempat, yakni iluminasi, proses inkubasi berakhir, karena si pemikir mulai mendapatkan ilham serta serangkaian pengertian (insight) yang dianggap dapat memecahkan masalah. Pada tahap ini sebaiknya diupayakan untuk memperjelas pengertian yang muncul. Di sini daya imajinasi si pemikir akan memudahkan upaya itu. Contoh: Masa Inkubasi berakhir ketika pemikir memperoleh semacam ilham, serangkaian insight yang memecahkan masalah.

4.      Tahap Verifikasi

Pada tahap terakhir, yakni verifikasi, si pemikir harus menguji dan menilai secara kritis solusi yang diajukan pada tahap iluminasi. Bila ternyata cara yang diajukan tidak dapat memecahkan masalah, si pemikir sebaiknya kembali menjalani kelima tahap itu, untuk mencari ilham baru yang lebih tepat.

 

C.      Proses penciptaan inovasi

Inovasi sebagai suatu proses digambarkan sebagai proses yang siklus dan berlangsung terus menerus, meliputi fase kesadaran, penghargaan, adopsi, difusi dan implementasi (Damanpour dkk dalam Brazeal, D.V. dan Herbert, T.T. 1997). De Jong & Den Hartog (2003) merinci lebih mendalam proses penciptaan inovasi dalam 4 tahap sebagai berikut:

1.      Melihat kesempatan

Bagi karyawan untuk mengidentifikasi kesempatan-kesempatan. Kesempatan dapat berawal dari ketidak kongruenan dan diskontinuitas yang terjadi karena adanya ketidaksesuaian dengan pola yang diharapkan misalnya timbulnya masalah pada pola kerja yang sudah berlangsung, adanya kebutuhan konsumen yang belum terpenuhi, atau adanya indikasi trends yang sedang berubah.

2.      Mengeluarkan ide

Dalam fase ini, karyawan mengeluarkan konsep baru dengan tujuan menambah peningkatan. Hal ini meliputi mengeluarkan ide sesuatu yang baru atau memperbaharui pelayanan, pertemuan dengan klien dan teknologi pendukung. Kunci dalam mengeluarkan ide adalah mengombinasikan dan mereorganisasikan informasi dan konsep yang telah ada sebelumnya untuk memecahkan masalah dan atau meningkatkan kinerja. Proses inovasi biasanya diawali dengan adanya kesenjangan kinerja yaitu ketidaksesuaian antara kinerja aktual dengan kinerja potensial.

3.      Implementasi

Dalam fase ini, ide ditransformasi terhadap hasil yang konkret. Pada tahapan ini sering juga disebut tahapan konvergen. Untuk mengembangkan ide dan mengimplementasikan ide, karyawan harus memiliki perilaku yang mengacu pada hasil. Perilaku Inovasi Konvergen meliputi usaha menjadi juara dan bekerja keras. Seorang yang berperilaku juara mengeluarkan seluruh usahanya pada ide kreatif. Usaha menjadi juara meliputi membujuk dan mempengaruhi karyawan dan juga menekan dan bernegosiasi. Untuk mengimplementasikan inovasi sering dibutuhkan koalisi, mendapatkan kekuatan dengan menjual ide kepada rekan yang berpotensi.

 

4.      Aplikasi

Dalam fase ini meliputi perilaku karyawan yang ditujukan untuk membangun, menguji, dan memasarkan pelayanan baru. Hal ini berkaitan dengan membuat inovasi dalam bentuk proses kerja yang baru ataupun dalam proses rutin yang biasa dilakukan. Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa ada beberapa tahap dalam proses inovasi adalah sebagai berikut:

a.       Melihat peluang.

Peluang muncul ketika ada persoalan yang muncul atau dipersepsikan sebagai suatu kesenjangan antara yang seharusnya dan realitanya. Oleh karenanya, perilaku inovatif dimulai dari ketrampilan melihat peluang.

b.      Mengeluarkan ide.

Ketika dihadapkan suatu masalah atau dipersepsikan sebagai masalah maka gaya berfikir konvergen yang digunakan yaitu mengeluarkan ide yang sebanyak-banyaknya terhadap masalah yang ada. Dalam tahap ini kreativitas sangat diperlukan.

c.       Mengkaji ide.

Tidak Semua ide dapat dipakai, maka dilakukan kajian terhadap ide yang muncul. Gaya berfikir divergen atau mengerucut mulai diterapkan. Salah satu dasar pertimbangan adalah seberapa besar ide tersebut mendatangkan kerugian dan keuntungan. Ide yang realistic yang diterima, sementara ide yang kurang realistic dibuang. Kajian dilakukan terus menerus sampai ditemukan alternative yang paling mempunyai probabilitas sukses yang paling besar.

d.      Implementasi.

Dalam tahap ini, keberanian mengambil resiko sangat diperlukan. Resiko berkaitan dengan probabilitas kesuksesan dan kegagalan, oleh karenanya David Mc Clelland menyarankan pengambilan resiko sebaiknya dalam taraf sedang. Hal ini berakaitan dengan probabilitas untuk sukses yang disebabkan oleh kemampuan pengontrolan perilaku untuk mencapai tujuan atau berinovasi.

 

D.      Mengembangkan kreativias dan Inovasi

Dalam mengelola usaha, keberhasilan seorang pengusaha terletak pada sikap dan kemampuan berusaha, serta memiliki semangat kerja yang tinggi. Semangat yang tinggi pada pengusaha terletak pada kreativitas dan inovasinya dalam mengembangkan usahanya tersebut. Namun masih banyak orang yang berwirausaha namun masih belum mampu untuk mengembangkan kreativitas dan inovasinya agar usaha yang mereka miliki dapat berkembang lebih besar. Karena pada dasarnya pemikiran kreatif dan inovatif dapat memberikan kemungkinan bagi setiap orang untuk mencapai suatu tujuan. Seorang wirausahawan yang kreatif akan membuat hidup akan lebih menyenangkan, lebih menarik serta akan menyediakan kerangka kerja dan dapat bekerja sama dengan orang lain. Lalu bagaimana cara kita agar dapat mengembangkan kreativitas dan inovasi pada diri kita? Yang pertama kali harus kita lakukan sebagaimana dikemukakan oleh James L.Adams (1986).

1.      Mengenali hubungan

Untuk meningkatkan kreativitas, kita dapat melakukan cara pandang kita yang statis terhadap hubungan orang dan lingkungan yang telah ada. Dari sini kita coba melihat mereka dengan cara pandang yang baru dan berbeda. Orang yang kreatif akan memiliki cara pandang yang berbeda untuk mengembangkan dan mengenali hubungan yang baru dan berbeda dari fenomena tersebut.

2.      Pembangan perspektif fungsional

Seseorang yang kreatif akan dapat melihat orang lain sebagai alat untuk memenuhi keinginannya dan membantu menyelesaikan suatu pekerjaannya. Artinya, kita harus memulainya daricara pandang perspektif yang berbeda.

3.      Gunakan akal

Proses kreativitas meliputi pemikiran logis dan analistis terhadap pengetahuan, jadi bila kita ingin lebih kreatif kita harus melatih dan mengembangkan kemampuan yang kita miliki atau sudah kita punya sebelumnya.

 

4.      Hilangkan perasaan ragu

Kebiasaan mental yang membatasi dan menghambat pemikiran kreatif adalah rasa takut gagal, padahal rasa itu harus kita hilangkan agar kita lebih berani untuk mengambil langkah kedepannya untuk maju.fungsi kreativitas dalam proses inovasi merupakan pembangkitan ide yangmenghasilkan penyempurnaan efektivitas dan efisiensi pada suatu sistem. Aspekpenting dalam kreativitas adalah proses dan manusia. Proses berorientasi padatujuan yang di desain untuk mencapai solusi suatu problem.Manusia merupakansumber daya yang menetukan solusi.Sumber kreatifitas ada 2 antara lain:

5.      Imajinasi dan ide

Imajinasi yang kreatif merupakan kekuatan yang tidak terbatas, seperti contoh meskipun orang yang jarak atau bahkan tidak pernah keluar rumah namun menggunakan imajinasi nya dia dapat melalang atau mendapatkan sesuatu hal yang baru yang mungkin tidak masuk akal bagi orang. Imajinasi lebih penting dari pada ilmu pengetahuan karena imajinasi timbul dari pemikiran sendiri.

6.      Sifat Proses Kreatif

Setiap orang kreatif pasti mempunyai tingkat tertentu. Orang mempunyai kemampuan dan bakat dalam bidang tertentu dapat lebih kreatif dari pada orang lain. Hal yang sama juga dialami oleh orang yang dilatih dan dikembangkan dalam suatu lingkungan yang mendukung pengembangan kreativitas, mereka diajari untuk berfikir dan bertindak secara kreatif.

Untuk membangun usaha yang inovatif, Kotler sebagai pakar pemasaran, mengingatkan bahwa tanpa inovasi wirausaha akan menjadi tua, kuno, rapuh, dan tidak langgeng. Inovasi harus terus dibangun melalui budaya kreatif, mengikuti tren perubahan, dan membangun pasar. Untuk membangun inovatif, Kotler menekankan pentingnya sejumlah faktor sebagai berikut: Adanya budaya penemuan, setiap organisasi bisnis harus disesaki orang-orang yang punya semangat inovasi. mengembangkan inovasi sebaiknya berdasarkan riset, sebab, pengusaha dikatakan inovatif kalau secara sengaja membangun dan melakukan proses untuk menghasilkan temuan baru.

Impian saja tidak cukup. Impian harus senantiasa ditunjang oleh inovasi yang tiada henti sehingga bangunan bisnis menjadi kukuh dalam situasi apapun, entah badai kesulitan ataupun tantangan. “ Seorang wirausaha harus segera menterjemahkan mimpi-mimpinya menjadi inovasi untuk mengembangkan bisnisnya. “ Menurut perusahaan dapat melakukan invasi dalam bidang Inovasi produk seperti barang, jasa, ide,tempat Inovasi Manajemen seperti proses kerja, proses produksi, keuangan pemasaran. Sedangkan dalam melakukan inovasi perlu memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut: Menganalisis peluang. Apa yang harus dilakukan dalam memuaskan peluang Sederhana dan terarah Dimulai dari yang kecil.

 


 

BAB III

PENUTUP

 

A.    Kesimpulan

Aktivitas bisnis sangat memerlukan orang-orang yang inovatif, kreatif dan cepat tanggap terhadap setiap perubahan. Para peneliti telah mengatakan bahwa kreativitas menyangkut keputusan-keputusan Anda tentang apa yang Anda inginkan dan bagaimana Anda melakukannya dengan lebih baik. Jadi, urutan tersebut melibatkan sebuah proses, bukan hanya melihat hasil akhir yang diharapkan, sehingga kita tidak perlu merasa sangat terbebani untuk menjadi kreatif.

Berpikir kreatif merupakan salah satu cara yang dianjurkan. Dengan cara itu seseorang akan mampu melihat persoalan dari banyak perspektif. Pasalnya, seorang pemikir kreatif akan menghasilkan lebih banyak alternatif untuk memecahkan suatu masalah.

Inovasi sebagai suatu proses digambarkan sebagai proses yang siklus dan berlangsung terus menerus, meliputi fase kesadaran, penghargaan, adopsi, difusi dan implementasi (Damanpour dkk dalam Brazeal, D.V. dan Herbert, T.T. 1997).

Pengembangan usaha membutuhkan kemampuan kreativitas dan inovasi untuk menghadapi tantangan dalam usaha, terutama dalam menemukan produk dan layanan yang hebat. Banyak produk dan layanan yang dihasilkan oleh pebisnis sukses merupakan hasil kerativitas dan inovasi yang dikembangkan dalam usaha. Oleh karena itu, untuk menjadi wirausaha yang unggul diperlukan kemampuan melakukan kreativitas dan inovasi serta motivasi yang tinggi.

 


 

DAFTAR PUSTAKA

 

Zuhri Nase Saefudin, 2020. Kewirausahaan Kajian Perspektif Umum dan Islam.

Bandung: Plater Media Kreasi.

Damanpour dkk dalam Brazeal.2009. Berpikir Kreatif, Berfikir Sukses, Terjemahan oleh Izi Ibrahim dari buku.

Internet online, 2020, makalah kewirausahaaan, perpustakaam online.

 

 

No comments:

Post a Comment