DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR……………………………………………………………..
DAFTAR
ISI………………………………………………………………….……
BAB
I PENDAHULUAN…………………………………………………………..
A. Latar belakang……………………………………………………….…………
B. Rumusan masalah…………………………………………………….………..
C. Tujuan…………………………………………………………………...........
BABII
PEMBAHASAN……………………………………………………………..
A. Arti dan ruang lingkup Geografi
…………………...…………………….…….
B. Hubungan Geografi dengan Ilmu-ilmu
pengetahuan lainnya…………………..
BAB
III
A. KESIMPULAN……………………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Geografi merupakan salah satu
kajian/disiplin ilmu yang mengungkapkan suatu gejala yang muncul akibat adanya
hubungan antara manusia dengan lingkungannya. Menurut Bintarto dan Hadisumarno
(1984:12) dalam geografi terpadu untuk mengetahui dan menghampiri suatu masalah
maka digunakan tiga pendekatan (approach) yaitu pendekatan keruangan (spatial
approach), ekologi (ecological approach) dan kompleks wilayah (regional approach).
Ketiga pendekatan ini menekankan bahwa manusia sebagai pelaku yang dapat
mengubah suatu lingkungan hidup dengan memanfaatkan akal dan pikirannya bahkan
untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungannya tersebut.
B. Rumusan
Masalah
1. Apa Pengertian Geografi
2. Bagaimana
hubungan Geografi dengan ilmu-ilmu lainnya
C. Tujuan
1. Untuk
mengetahui pengertian Geografi dan sejarah Geografi
2. Untuk
mengetahui ilmu-ilmu apa saja yang berhubungan dengan Geografi
BAB
II PEMBAHSAN
A. Pengertian
Geografi
Geografi adalah ilmu yang mempelajari
tentang lokasi serta persamaan dan perbedaan (variasi) keruangan atas fenomena
fisik dan manusia di atas permukaan bumi. Kata geografi berasal dari Bahasa
Yunani yaitu gêo ("Bumi") dan graphein ("menulis", atau
"menjelaskan").Geografi juga merupakan nama judul buku bersejarah
pada subyek ini, yang terkenal adalah Geographia tulisan Klaudios Ptolemaios
(abad kedua).
Geografi
tentu saja merupakan akibat timbal-balik dari geografi dan sejarah.
Tetapi di Amerika Serikat, mempunyai arti yang yang lebih spesifik. Nama ini
dikenalkan oleh Carl Ortwin Sauer dari Universitas California, Berkeley dengan
programnya mereorganisasi geografi budaya (beberapa orang menyebutkan semua
geografi) pada semua wilayah, dimulai pada awal abad ke-20.
Cabang geografi non-fisik juga disebut
antropogeografi yang fokus sebagai ilmu sosial, aspek non-fisik yang
menyebabkan fenomena dunia. Mempelajari bagaimana manusia beradaptasi dengan
wilayahnya dan manusia lainnya, dan pada transformasi makroskopis bagaimana
manusia berperan di dunia. Bisa dibagi menjadi: geografi ekonomi, geografi
politik (termasuk geopolitik), geografi sosial (termasuk geografi kota),
geografi feminisme dan geografi militer.
A. Hubungan
Geografi dengan Ilmu-ilmu pengetahuan lainnya
A. Hubungan
geografi dengan ilmu fisik
Cabang ini memusatkan pada geografi
sebagai ilmu bumi, menggunakan biologi untuk memahami pola flora dan fauna
global, dan matematika dan fisika untuk memahami pergerakan bumi dan
hubungannya dengan anggota tata surya yang lain. Termasuk juga di dalamnya
ekologi muka bumi dan geografi lingkungan.Seperti: atmosfer - kepulauan - benua
- gurun - pulau - bentuk muka bumi - samudera - laut - sungai - danau - ekologi
- iklim - tanah - geomorfologi - biogeografi - garis waktu geografi, paleontologi
- paleogeografi - hidrologi.
a.)
Geografi manusia
Cabang
geografi non-fisik juga disebut antropogeografi yang fokus sebagai ilmu sosial,
aspek non-fisik yang menyebabkan fenomena dunia. Mempelajari bagaimana manusia
beradaptasi dengan wilayahnya dan manusia lainnya, dan pada transformasi
makroskopis bagaimana manusia berperan di dunia. Bisa dibagi menjadi: geografi
ekonomi, geografi politik (termasuk geopolitik), geografi sosial (termasuk
geografi kota), geografi feminisme dan geografi militer.
Selama
masa determinisme lingkungan, geografi bukan merupakan ilmu tentang hubungan
keruangan, tetapi tentang bagaimana manusia dan lingkungannya berinteraksi.
walaupun paham determinisme lingkungan sudah tidak berkembang, masih ada
tradisi kuat di antara geografer untuk mengkaji hubungan antar manusia dengan
alam. Terdapat dua bidang pada geografi manusia-lingkungan: ekologi budaya dan
politik dam penelitian risiko-bencana. banyak lingkungan yang sudah dirusak
oleh manusia, seharusnya sudah menjadi tugas manusia yang harus menjaga dan
melestarikan lingkungan, mungkin alam sudah tidak akan kuat bertahan lagi.
b.) Perencanaan
dan Pengembangan Wilayah
Cabang
Geografi ini adalah cabang yang relatif baru. Dikembangkan pada sekitar tahun
1980-an oleh para Geografiwan Eropa, terutama dari Nederland. Program Studi
Perencanaan Pengembangan Wilayah dan sekarang lebih dikenal dengan Program
Studi Pengembangan Wilayah. Sebelum berdiri menjadi disiplin tersendiri yang
memadukan Ilmu Geografi dengan Ilmu Perencanaan Wilayah, proyek ini dikenal
dengan nama Rural and Regional Development Planning (RRDP). Selain itu dapat
dijelaskan bahwa perencanaan dan pengembangan wilayah dapat berkaitan dengan
ilmu-ilmu sosial terutama terkait dengan fenomena sosial yang terjadi di
masyarakat, sehingga sangat bersinggungan dengan konsep-konsep dan teori-teori
sosial yang ada.
c.) Ekologi
budaya dan politik
Ekologi
budaya muncul sebagai hasil kerja Carl Sauer pada geografi dan pemikiran dalam
antropologi. Ekologi budaya mempelajari bagaimana manusia beradaptasi dengan
lingkungan alamnya. Ilmu keberlanjutan (sustainability) kemudian tumbuh dari
tradisi ini. Ekologi poltik bangkit ketika beberapa geografer menggunakan aspek
geografi kritis untuk melihat hubungan kekuatan alam dan bagaimana pengaruhnya
terhadap manusia. Misalnya, studi yang berpengaruh oleh Micahel Watts
berpendapat bahwa kelaparan di Sahel disebabkan oleh perubahan sistem politik
dan ekonomi di wilayah itu sebagai hasil dari kolonialisme dan menyebarnya
praktek kapitalisme.
d.) Geografi
sejarah
Cabang
ini mencari penjelasan bagaimana budaya dari berbagai tempat di bumi berkembang
dan menjadi seperti sekarang. Studi tentang muka bumi merupakan satu dari
banyak kunci atas bidang ini banyak disimpulkan tentang pengaruh masyarakat
dahulu pada lingkungan dan sekitarnya. Bagi Sauer, muka bumi dan budaya di
atasnya hanya bisa dipahami jika mempelajari semua pengaruhnya (fisik, budaya,
ekonomi, politik, lingkungan) menurut sejarah. Sauer menekankan kajian wilayah
sebagai satu-satunya cara untuk mendapatkan kekhususan pada wilayah di atas
bumi.
Dalam
ilmu geografi terdapat cabang yaitu geologi yang mempunyai hubungan dengan ilmu
ekonomi dimana Geologi ekonomi berhubungan dengan material bumi yang dapat
digunakan untuk tujuan ekonomi dan/atau industri.
Geologi ekonomi dipelajari dan
dilaksanakan oleh para ahli geologi, walaupun demikian hal ini juga menjadi
perhatian penting untuk para bankir investasi, analis saham dan pekerja lainnya
seperti teknisi, ilmuwan dan konservator lingkungan dikarenakan akibat jangka
panjang industri pengolahan terhadap masyarakat, perekonomian dan lingkungan.
Geofisika
adalah bagian dari ilmu bumi yang mempelajari bumi menggunakan kaidah atau
prinsip-prinsip fisika. Di dalamnya termasuk juga meteorologi, elektrisitas
atmosferis dan fisika ionosfer. Penelitian geofisika untuk mengetahui kondisi
di bawah permukaan bumi melibatkan pengukuran di atas permukaan bumi dari
parameter-parameter fisika yang dimiliki oleh batuan di dalam bumi. Dari
pengukuran ini dapat ditafsirkan bagaimana sifat-sifat dan kondisi di bawah
permukaan bumi baik itu secara vertikal maupun horisontal.
Dalam
skala yang berbeda, metode geofisika dapat diterapkan secara global yaitu untuk
menentukan struktur bumi, secara lokal yaitu untuk eksplorasi mineral dan
pertambangan termasuk minyak bumi dan dalam skala kecil yaitu untuk aplikasi
geoteknik (penentuan pondasi bangunan dll).Bidang kajian ilmu geofisika
meliputi meteorologi (udara), geofisika bumi padat dan
oseanografi(laut).Geoarkeologi merupakan bagian dari arkeologi yang menggunakan
teknik dan bidang perhatian geografi serta ilmu bumi lainnya untuk menguji
topik yang memberikan pemikiran dan pengetahuan arkeologi. Ahli geoarkeologi
mempelajari proses fisik alami yang memengaruhi lokasi arkeologi seperti
geomorfologi, pembentukan lokasi selama proses geologi dan efek terhadap tempat
yang terkubur serta artefak yang telah terkubur. Pekerjaan ahli geoarkeologi
sering kali memerlukan penelitian tanah dan sedimen seperti juga konsep
geografi lainnya untuk menghasilkan suatu penelitian arkeologi.Geoarkeologi
merupakan bagian dari arkeologi yang menggunakan teknik dan bidang perhatian
geografi serta ilmu bumi lainnya untuk menguji topik yang memberikan pemikiran
dan pengetahuan arkeologi
B. Hubungan
geografi dengan ilmu ekonomi
Para
ahli geografi indonesia sepakat untuk menguraikan definisi geografi sebagai
ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut
pandang kelingkungan atau kewilayahan untuk menyepakati (10) konsep esensial
geografi sebagai ciri ilmu dan pengajaran geografi. Kesepuluh konsep sesensial
geografi tersebut adalah (a) konsep lokasi, (b) konsep jarak, (c) konsep
keterjangkauan, (d) konsep pola, (e) konsep morfologi, (f) konsep nilai
kegunaan, (g) konsep aglomerasi, (h) konsep interaksi dan interpendensi, (i)
konsep diferensiasi areal (struktur keruangan/distribusi keruangan, (j) konsep
keterkaitan keruangan (proses keruangan).
Menurut
Bintarto (1984) Geografi mempelajari hubungan kausal gejala-gejala muka bumi,
baik fisik maupun makhluk hidup beserta permasalahannya melalui pendekatan
keruangan, ekologi, dan regional untuk kepentingan program, proses dan
keberhasilan pembangunan. Batasan Geografi ini mengandung arti bahwa studi
geografi merupakan pengkajian keilmuan, gejala dan masalah geografi.
Geografi
dibedakan menjadi dua yaitu geografi fisik dan geografi manusia. Geografi fisik
menurut Nursid yaitu cabang geografi yang mempelajari gejala fisik dari
permukaan bumi. Sedang geografi manusia yaitu cabang geografi yang bidang
studinya aspek keruangan gejala di permukaan bumi dengan mengambil manusia
sebagai obyek pokoknya. (Sumaatmaja,1988:52-53 ).
Nursid
(1988:54 ) mendefinisikan geografi ekonomi sebagai cabang geografi manusia yang
bidang studinya struktur aktivitas keruangan ekonomi sehingga titik berat
studinya adalah aspek keruangan struktur ekonomi manusia. Dengan demikian pokok Geografi Ekonomi adalah aspek keruangan
struktur ekonomi manusia antara lain termasuk di dalamnya bidang pertanian
dalam arti luas seperti pertambangan, industri, perdagangan, pelayanan,
transportasi dan komunikasi. Sejalan dengan itu Miller dan Renner (1957)
mengemukakan geografi ekonomi adalah studi tentang aktivitas-aktivitas ekonomi
dan hubungannya dengan lingkungan fisikal.
1.)
Industri
Industri
merupakan kegiatan pengolahan bahan mentah menjadi barang setengah jadi, atau
pengolahan barang setengah jadi menjadi barang jadi ataupun mengubah bahan
mentah menjadi barang jadi yang lebih bermanfaat. Pemilihan lokasi industri
ditetapkan berdasarkan bermacam-macam orientasi. Keputusan lokasi yang
bersangkutan, ada yang berorientasi kepada energi, tenaga kerja, pasar, bahan
baku, dan ada pula yang berorientasi pada kemajuan teknologi. Dasar orientasi
keputusan tersebut terutama ditekan kepada biaya transportasi yang terendah
(Sumaatmaja,1988:129).
Menurut
Weber, tiga faktor utama penentu lokasi adalah material dan konsumsi, kemudian
tenaga kerja. Semua itu ditimbang dengan biaya transportasi, dengan menggunakan
beberapa asumsi demikian: (a) hanya tersedia satu jenis alat transportasi, (b)
tempat berproduksi ( lokasi pabrik ) hanya pada satu tempat, (c) jika ada
beberapa bahan mentah, asalnya itu dari beberapa tempat.
Industri
dalam arti luas adalah seluruh kegiatan manusia yang produktif, jadi di sini
industri meliputi juga industri pertanian, industri peternakan, pertambangan,
dsb. Sedangkan dalam arti sempit industri dapat diartikan dengan bagian dari
proses produksi yang mengolah bahan mentah menjadi barang jadi. Dalam
menentukan lokasi suatu industri untuk memperoleh perkembangan memerlukan
perencanaan yang baik, karena berkaitan dengan produk yang dihasilkan.
Faktor
yang menunjang dalam perindustrian di Indonesia.
a.)
Jumlah penduduk Indonesia sangat banyak (sebagai tenaga kerja dan
pemasaran/konsumen)
b.)
Suasana industri yang baik
c.)
Jaringan komunikasi dan transportasi yang mantap.
d.)
Terjaminnya persediaan bahan mentah (hasil pertanian, hasil hutan, hasil
laut,hasil tambang).
e.)
Tersedianya tenaga energi
f.)
Pasar dan sarana pasar yang baik
g.)
Perangkat pengelola yang baik.
h.)
Ketenteraman politik dan sosial.
i.)
Posisi silang Indonesia yang strategis (memperlancar pemasaran ke negara
tetangga)
Syarat-syarat
berdirinya suatu industri yaitu:
a.)Tersedianya
bahan mentah
b.)
Tersedianya modal
c.)Tersedianya
sumber tenaga seperti tenaga dari minyak bumi,batu bara, air,dan sebagainya.
d.)
Adanya tenaga buruh (termasuk tenaga ahli)
e.)
Tempat pemasaran bagi hasil industri
f.)
Tersedianya sarana dan prasarana transportasi
g.)
Lokasi yang baik
Dalam
studi Geografi yang studinya memperhatikan relasi lingkungan, tidak bisa lepas
dari konsep lokasi. Lokasi merupakan konsep utama yang menjadi ciri khusus dari
pengetahuan geografi. Lokasi dapat dibedakan antara lokasi absolut dan lokasi
relatif. Lokasi absolut suatu wilayah atau tempat yaitu lokasi
BAB
III PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengertian Geografi Geografi adalah ilmu yang
mempelajari tentang lokasi serta persamaan dan perbedaan (variasi) keruangan
atas fenomena fisik dan manusia di atas permukaan bumi. Kata geografi berasal
dari Bahasa Yunani yaitu gêo ("Bumi") dan graphein ("menulis",
atau "menjelaskan").Geografi juga merupakan nama judul buku
bersejarah pada subyek ini, yang terkenal adalah Geographia tulisan Klaudios
Ptolemaios (abad kedua). Geografi tentu saja merupakan akibat timbal-balik dari
geografi dan sejarah. Tetapi di Amerika Serikat, mempunyai arti yang yang lebih
spesifik. Nama ini dikenalkan oleh Carl Ortwin Sauer dari Universitas
California, Berkeley dengan programnya mereorganisasi geografi budaya (beberapa
orang menyebutkan semua geografi) pada semua wilayah, dimulai pada awal abad
ke-20. Cabang geografi non-fisik juga disebut antropogeografi yang fokus
sebagai ilmu sosial, aspek non-fisik yang menyebabkan fenomena dunia.
Mempelajari bagaimana manusia beradaptasi dengan wilayahnya dan manusia
lainnya, dan pada transformasi makroskopis bagaimana manusia berperan di dunia.
Bisa dibagi menjadi: geografi ekonomi, geografi politik (termasuk geopolitik),
geografi sosial (termasuk geografi kota), geografi feminisme dan geografi
militer. A. Hubungan Geografi dengan Ilmu-ilmu pengetahuan lainnya A. Hubungan
geografi dengan ilmu fisik Cabang ini memusatkan pada geografi sebagai ilmu
bumi, menggunakan biologi untuk memahami pola flora dan fauna global, dan
matematika dan fisika untuk memahami pergerakan bumi dan hubungannya dengan anggota
tata surya yang lain.
Termasuk juga di dalamnya ekologi muka bumi
dan geografi lingkungan.Seperti: atmosfer - kepulauan - benua - gurun - pulau -
bentuk muka bumi - samudera - laut - sungai - danau - ekologi - iklim - tanah -
geomorfologi - biogeografi - garis waktu geografi, paleontologi - paleogeografi
- hidrologi. a.) Geografi manusia Cabang geografi non-fisik juga disebut
antropogeografi yang fokus sebagai ilmu sosial, aspek non-fisik yang
menyebabkan fenomena dunia. Mempelajari bagaimana manusia beradaptasi dengan
wilayahnya dan manusia lainnya, dan pada transformasi makroskopis bagaimana
manusia berperan di dunia. Bisa dibagi menjadi: geografi ekonomi, geografi
politik (termasuk geopolitik), geografi sosial (termasuk geografi kota),
geografi feminisme dan geografi militer.
Selama masa determinisme lingkungan, geografi
bukan merupakan ilmu tentang hubungan keruangan, tetapi tentang bagaimana
manusia dan lingkungannya berinteraksi. walaupun paham determinisme lingkungan
sudah tidak berkembang, masih ada tradisi kuat di antara geografer untuk
mengkaji hubungan antar manusia dengan alam. Terdapat dua bidang pada geografi
manusia-lingkungan: ekologi budaya dan politik dam penelitian risiko-bencana.
banyak lingkungan yang sudah dirusak oleh manusia, seharusnya sudah menjadi
tugas manusia yang harus menjaga dan melestarikan lingkungan, mungkin alam
sudah tidak akan kuat bertahan lagi.
No comments:
Post a Comment