DAFTAR
ISI
A. Latar Belakang Masalah.................................................................................... 1
A. Pengertian anobalisme pada tanaman...................................................................... 2
B. Proses anobalisme pada tanaman............................................................................. 2.........
BAB III
PENUTUP............................................................................................................ 9
B. DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 10
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Metabolisme
adalah semua reaksi kimia yang terjadi di dalam organisme, termasuk yang
terjadi di tingkat selular. Secara umum, metabolisme memiliki dua arah lintasan
reaksi kimis organik, yaitu katabolisme dan anabolisme. Kedua arah lintasan
metabolisme diperlukan setiap organisme untuk dapat bertahan hidup Arah
lintasan metabolisme ditentukan oleh suatu senyawa yang disebut sebagai homon,
dan dipercepatkan oleh senyawa organik yang dischut sebagai enzim. Pada senyawa
organik, penentu arah reaksi kimia disebut promoter dan penentu percepatan
reaksi kimia disebut katalis.
Pada
setiap arah metabolisme, reaksi kimiawn melibatkan sejumlah substrat yang
berinteraksi dengan enzim pada jenjang-jenjang reaksi guna menghasilkan senyawa
intermediat yang lazim disebut dengan metabolit, yang merupakan substrat pada
jenjang reaksi berikutnya. Keseluruhan percaksi kimia yang terlibat pada suatu
jenjang reaksi disebut metabolom. Semua ini dipelajari pada suatu cabang ilmu
biologi yang disebut metabolomika. Seperti halnya lintasan kimia anabolisme
yang merupakan reaksi yang merangkai senyawa organik dari molekul-molekul
tertentu, untuk diserap oleh sel tubuh
B. Rumusan
Masalah
1)
Penegrtian anabolisme pada tanaman ?
2)
Proses anabolisme pada tanaman?
C. Tujuan
1)
Untuk
mengetahui Penegrtian anabolisme pada
tanaman
2)
Untuk
mengetahi Proses anabolisme pada
tanaman
BAB II PEMBAHASAN
A.
Penegrtian Anabolisme
Anabolisme adalah lintasan metabolisme yang menyusun beberapa senyawa
organik sederhana menjadi senyawa kimia atau molekul kompleks. Proses ini
membutuhkan energi dari luar. Energi yang digunakan dalam reaksi ini dapat
berupa energi cahaya ataupun energi kimia Energi tersebut, selanjutnya
digunakan untuk mengikat senyawa-senyawa sederhana. tersebut menjadi senyawa
yang lebih kompleks. Jadi, dalam proses ini energi yang diperlukan tersebut
tidak hilang, tetapi tersimpan dalam bentuk ikatan-ikatan kimia pada senyawa kompleks
yang terbentuk.
Anabolisme meliputi tiga tahapan dasar antara lain:
1.
Produksi prekursor seperti asam amino, monosakarida,
dan nukleotida.
2.
Aktivasi senyawa-senyawa tersebut menjadi bentuk
reaktif menggunakan energi dari ATP.
3.
Penggabungan prekursor tersebut menjadi molekul
kompleks, seperti protein, polisakarida, lemak, dan asam nukleat.
B.
Proses Anabolisme
Anabolisme yang menggunakan energi cahaya dikenal dengan fotosintesis,
sedangkan anabolisme yang menggunakan energi kimia dikenal dengan kemosintesis.
Hasil-hasil anabolisme berguna dalam fungsi yang esensial. Hasil-hasil tersebut
misalnya glikogen dan protein sebagai bahan bakar dalam tubuh, asam nukleat
untuk pengkopian informasi genetik. Protein, lipid, dan karbohidrat menyusun
struktur tubuh makhluk hidup, baik intraselular maupun ekstraselular. Bila
sintesis bahan-bahan ini lebih cepat dari perombakannya, maka organisme akan
tumbuh
Fotosintesis
adalah suatu proses biokimia pembentukan zat makanan atau energi yaitu glukosa
yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri dengan menggunakan
zat hara, karbondioksida, dan air serta dibutuhkan bantuan energi cahaya
matahari. Hampir semua makhluk hidup bergantung dari energi yang dihasilkan
dalam fotosintesis. Akibatnya folosintesis menjadi sangat penting bagi
kehidupan di bumi. Fotosintesis juga berjasa menghasilkan sebagian besar
oksigen yang terdapat di atmosfer bumi. Organisme yang menghasilkan energi
melalui fotosintesis (photos berarti cahaya) disebut sebagai fototrof.
Fotosintesis merupakan salah satu cara asimilasi karbon karena dalam
fotosintesis karboni bebas dari CO2 dikat (difiksasi) menjadi gula sebagai
molekul penyimpan energi. Cara lain yang ditempuh organisme untuk mengasimilasi
karbon adalah melalui kemosintesis, yang dilakukan oleh sejumlah bakteri
belerang
Ø
Daun tempat
berlangsungnya fotosintesis
Proses
fotosintesis tidak dapat berlangsung pada setiap sel, tetapi hanya pada sel
yang mengandung pigmen fotosintetik. Sel yang tidak mempunyai pigmen
fotosintetik ini tidak mampu melakukan proses fotosintesis. Pada percobaan Jan
Ingenhousz, dapat diketahui bahwa intensitas cahaya mempengaruhi laje
fotosintesis pada tumbuhan. Hal ini dapat terjadi karena perbedaan energi yang
dihasilkan oleh setiap spektrum cahaya. Di samping adanya perbedaan energi
tersebut, faktor lain yang menjadi pembeda adalah kemampuan daun dalam menyerap
berbagai spektrum cahaya yang berbeda tersebut. Perbedaan kemampuan daun dalam
menyerap berbagai spektrum cahaya tersebut disebabkan adanya perbedaan jenis
pigmen yang terkandung pada jaringan daun
Di dalam
daun terdapat mesofil yang terdiri atas jaringan bunga karang dan jaringan
pagar. Pada kedua jaringan ini, terdapat kloroplas yang mengandung pigmen hijau
klorofil. Pigmen ini merupakan salah satu dari pigmen fotosintesis yang
berperan penting dalam menyerap energi matahari
Ø
Kloroplas
Kloroplas
terdapat pada semua bagian tumbuhan yang berwama hijau, termasuk batang dan
buah yang belum matang. Di dalam kloroplas terdapat pigmen klorofil yang
berperan dalam proses fotosintesis. Kloroplas mempunyai bentuk seperti cakram
dengan ruang yang disebut stroma. Stroma ini dibungkus oleh dua lapisan
membran, Membran stroma ini disebut tilakoid, yang didalamnya terdapat
ruang-ruang antar membran yang disebus tokuh. Di dalam stroma juga terdapat lamela-lamela yang
bertumpuk-tumpuk membentuk grana (kumpulan granum), Granum sendiri terdiri atas
membran tilakoid yang merupakan tempat terjadinya reaksi terang dan ruang
tilakoid yang merupakan ruang di antara membran tilakoid.
Ø
Fotosintesis Tumbuhan
Tumbuhan
bersifat autotrof. Autotrof artinya dapat mensintesis makanan langsung dari
senyawa anorganik. Tumbuhan menggunakan karbon dioksida dan air untuk
menghasilkan gula dan oksigen yang diperlukan sebagai makanannya. Energi untuk
menjalankan proses ini berasal dari fotosintesis, Perhatikan persamaan reaksi
yang menghasilkan glukosa berikut ini: 6H20+ 6CO2 + cahaya-C6H1206 (glukosa) +
602
Tumbuhan menangkap cahaya menggunakan pigmen yang disebut
klorofil Pigmen inilah yang memberi wama hijau pada tumbuhan. Klorofil terdapat
dalam organel yang disebut kloroplas. klorofil menyerap cahaya yang akan
digunakan dalam fotosintesis. Meskipun seluruh bagian tubuh tumbuhan yang
berwama hijau mengandung kloroplas. namun sebagian besar energi dihasilkan di
daun. Di dalam daun terdapat lapisan sel yang disebut mesofil yang mengandung
setengah juta kloroplas setiap milimeter perseginya. Cahaya akan melewati
lapisan epidermis tanpa warna dan yang transparan, menuju mesofil, tempat
terjadinya sebagian besar proses fotosintesis. Permukaan daun biasanya dilapisi
oleh kutikula dari lilin yang bersifat anti air untuk mencegah terjadinya
penyerapan sinar matahari ataupun penguapan air yang berlebihan.
Ø
Proses Fotosintesis
Proses fotosintesis sangat kompleks karena melibatkan
semua cabang ilmu pengetahuan, alam utama, seperti fisika, kimia, maupun
biologi sendiri. Pada tumbuhan, organ utama tempat berlangsungnya fotosintesis
adalah daun, Namun secara umum, semua sel yang memiliki kloroplas berpotensi
untuk melangsungkan reaksi ini. Di organel inilah tempat berlangsungnya
fotosintesis, tepatnya pada bagian stroma. Hasil fotosintesis (disebut
fotosinta) biasanya dikirim ke jaringan-jaringan terdekat terlebih dahulu. Pada
dasarnya, rangkaian reaksi fotosintesis dapat dibagi menjadi dua bagian utama:
reaksi terang (karena memerlukan cahaya) dan reaksi gelap
(tidak memerlukan cahaya tetapi memerlukan karbon dioksida).
a.
Reaksi Terang
Reaksi terang terjadi pada grana (tunggal: granum),
sedangkan reaksi gelap terjadi di dalam stroma. Dalam reaksi terang, terjadi
konversi energi cahaya menjadi energi kimia dan menghasilkan oksigen (02)
Reaksi terang adalah proses untuk menghasilkan ATP dan
reduksi NADPH2. Reaksi ini memerlukan molekul air dan cahaya matahari. Proses
diawali dengan penangkapan foton olch pigmen sebagai antena. Reaksi terang
melibatkan dua fotosistem yang saling bekerja sama, yaitu fotosistem I dan II.
Fotosistem 1 (PS 1) berisi pusat reaksi P700, yang berarti bahwa fotosistem
stem in optimal menyerap cahaya pada panjang gelombang 700 nm, sedangkan
fotosistem II (PS 11) berisi pusat reaksi P680 dan optimal senyerap cahaya pada
panjang gelombang 680 nm.
Mekanisme reaksi terang diawali dengan tahap dimana
fotosistem II menyerap cahaya i matahari sehingga elektron klorofil pada PS II
tereksitasi dan menyebabkan muatan menjadi tidak stabil. Untuk menstabilkan
kembali, PS Il akan mengambil elektron dari molekul H2O yang ada disekitarnya.
Molekul air akan dipecahkan oleh ion mangan (Mn) yang bertindak sebagai enzim.
Hal ini akan mengakibatkan pelepasan H di lumen tilakoid. Dengan menggunakan
elektron dari air, selanjutnya PS II akan mereduksi plastokuinon (PQ) membentuk
PQH2. Plastokuinon merupakan molekul kuinon yang terdapat pada membran lipid
bilayer tilakoid. Plastokuinon ini akan mengirimkan elektron dari PS Il ke
suatu pompa H+ yang disebut sitokrom b6-1' kompleks Reaksi keseluruhan yang
terjadi di PS.II adalah: 2H2O+ 4 foton+2PQ+4H-4H 022POH2 Sitokrom b6-f kompleks
berfungsi untuk membawa elektron dari PS II ke PS I dengan 1 mengoksidasi PQH2
dan mereduksi protein kecil yang sangat mudah bergerak dan mengandung tembaga,
yang dinamakan plastosianin (PC). Kejadian ini juga menyebabkan terjadinya
pompa H+ dari stroma ke membran tilakoid. Reaksi yang terjadi pada sitokrom b6
fkompleks adalah: 2PQH2+4PC(Cu2+)-2PQ+4PC(Cu+) + 4H+(humen)
Reaksi Terang dari fotosintesis dalam membran Tilakoid
Elektron dari sitokrom b6-f kompleks akan diterima oleh
fotosistem 1. Fotosistem ini menyerap energi cahaya terpisah dari PS II, tapi
mengandung kompleks inti terpisahkan. yang menerima elektron yang berasal dari
H20 melalui kompleks inti PS II lebih dahulu. Sebagai sistem yang bergantung
pada cahaya, PS I berfungsi mengoksidasi plastosianin tereduksi dan memindahkan
elektron ke protein Fe-S larut yang disebut feredoksin. Reaksi keseluruhan pada
PSI adalah Cahaya + 4PC(Cu+)+4Fd(Fe3+)+4PC(Cu2+)+4Fd(Fe2+)
Selanjutnya elektron dari ferodoksin digunakan dalam
tahap akhir pengangkutan elektron untuk mereduksi NADP+ dan membentuk NADPH.
Reaksi ini dikatalisis dalam stroma oleh enzim feredoksin-NADP+ reduktase.
Reaksinya adalah: 4Fd (Fe2+)+2NADP+ 2H+ + 4Fd (Fe3+) + 2NADPH Jon H+ yang telah
dipompa ke dalam membran tilakoid akan masuk ke dalam ATP sintase. ATP sintase
akan menggandengkan pembentukan ATP dengan pengangkutan elektron dan Hmelintasi
membran tilakoid. Masuknya H+ pada ATP sintase akan membuat ATP sintase bekerja
mengubah ADP dan fosfat anorganik (Pi) menjadi ATP. Reaksi keseluruhan yang
terjadi pada reaksi terang adalah sebagai berikut: Sinar+ ADP+ Pi+ NADP++ 2H20
ATP+ NADPH 3H+ +02
Sedangkan dalam reaksi gelap terjadi seri reaksi siklik
yang membentuk gula dari bahan dasar CO2 dan energi (ATP dan NADPH). Energi
yang digunakan dalam reaksi gelap ini diperoleh dari reaksi terang. Pada proses
reaksi gelap tidak dibutuhkan cahaya matahari. Reaksi gelap bertujuan untuk
mengubah senyawa yang mengandung atom karbon menjadi molekul gula. Dari semua
radiasi matahari yang dipancarkan, hanya panjang gelombang tertentu yang
dimanfaatkan tumbuhan untuk proses fotosintesis, yaitu panjang gelombang yang
berada pada kisaran cahaya tampak (380-700 nm). Cahaya tampak terbagi atas
cahaya merah (610-700 mm), hijau kuning (510-600 nm), biru (410-500 nm) dan
violet (<400 am) (201 Masing-masing jenis cahaya berbeda pengaruhnya
terhadap fotosintesis. Hal ini terkait pada sifat pigmen penangkap cahaya yang
bekerja dalam fotosintesis.
Pigmen yang terdapat pada membran grana menyerap cahaya
yang memiliki panjang gelombang tertentu. Pigmen yang berbeda menyerap cahaya
pada panjang gelombang yang berbeda. Kloroplas mengandung beberapa pigmen.
Sebagai contoh, klorofil a terutama menyerap cahaya biru violet dan merah
Klorofil b menyerap cahaya biru dan oranye dan memantulkan cahaya kuning-hijau.
Klorofil a berperan langsung dalam reaksi terang, sedangkan klorofil b tidak
secara langsung berperan dalam reaksi terang. Proses absorpsi energi cahaya
menyebabkan lepasnya elektron berenergi tinggi dari klorofil yang selanjutnya
akan disalurkan dan ditangkap oleh akseptor elektron. Proses ini merupakan awal
dari rangkaian panjang reaksi fotosintesis.
b.
Reaksi
Gelap
Reaksi
gelap pada tumbuhan dapat terjadi melalui dua jalur, yaitu siklus Calvin-Benson
dan siklus Hatch-Slack. Pada siklus Calvin-Benson tumbuhan mengubah senyawa
ribulosa 1.5 bisfosfat menjadi senyawa dengan jumlah atom karbon tiga yaitu
senyawa 3 phosphogliserat. Oleh karena itulah tumbuhan yang menjalankan reaksi
gelap melalui jalur ini dinamakan tumbuhan C-3. Penambatan CO2 sebagai sumber
karbon pada tumbuhan ini dibantu oleh enzim rubisco. Tumbuhan yang reaksi
gelapnya mengikuti jalur Hatch-Slack disebut tumbuhan C-4 karena senyawa yang
terbentuk setelah penambatan CO2 adalah oksaloasetat yang memiliki empat atom
karbon Enzim yang berperan adalah phosphoenolpyruvate carboxilase.
Siklus
Calvin dan fiksasi karbon
Mekanisme
siklus Calvin-Benson dimulai dengan fiksasi CO2 oleh ribulosa difosfat
karboksilase (RuBP) membentuk 3-fosfogliserat. RuBP merupakan enzim alesetrik
yang distimulasi oleh tiga jenis perubahan yang dihasilkan dari pencahayaan
kloroplas. Pertama, reaksi dari enzim ini distimulasi oleh peningkatan pH. Jika
kloroplas diberi cahaya, ion H+ ditranspor dari stroma ke dalan tilakoid
menghasilkan peningkatan pH stroma yang menstimulasi enzim karboksilase,
terletak di permukaan luar membran tilakoid. Kedua, reaksi ini distimulasi olch
Mg2+, yang memasuki stroma daun sebagai ion H+, jika kloroplas diberi cahaya.
Ketiga, reaksi ini distimulasi oleh NADPH, yang dihasilkan oleh fotosistem I
selama pemberian cahaya.
Fiksasi
CO2 ini merupakan reaksi gelap yang distimulasi oleh pencahayaan kloroplas
Fikasasi CO2 melewati proses karboksilasi, reduksi, dan regenerasi.
Karboksilasi melibatkan penambahan CO2 dan H2O ke RuBP membentuk dua molekul
3-fosfogliserat (3-PGA). Kemudian pada fase reduksi, gugus karboksil dalam
3-PGA direduksi menjadi 1 gugus aldehida dalam 3-fosforgliseradehida
(3-Pgaldehida). Reduksi ini tidak terjadi secara langsung, tapi gugus karboksil
dari 3-PGA pertama-tama diubah menjadi ester jenis anhidrida asam pada asam
1,3-bifosfogliserat (1.3-bisPGA) dengan penambahan gugus fosfat terakhir dari
ATP. ATP ini timbul dari fotofosforilasi dan ADP yang dilepas ketika 1,3-bisPGA
terbentuk, yang diubah kembali dengan cepat menjadi ATP oleh reaksi
fotofosforilasi tambahan.
Bahan pereduksi yang sebenarnya adalah NADPH, yang menyumbang 2 elektron.
Secara bersamaan, Pi dilepas dan digunakan kembali untuk mengubah ADP menjadi
ATP. Pada fase regenerasi, yang diregenerasi adalah RuBP yang diperlukan untuk
bereaksi dengan
CO2 tambahan yang berdifusi secara konstan ke dalam dan melalui stomata. Pada
akhir reaksi Calvin, ATP ketiga yang diperlukan bagi tiap molekul CO2 yang
ditambat, digunakan untuk mengubah ribulosa-5-fosfat menjadi RuBP, kemudian
daur dimulai lagi. Tiga putaran daur akan menambatkan 3 molekul CO2 dan produk
akhirnya adalah 1,3 Pgaldehida. Sebagian digunakan kloroplas untuk membentuk
pati, sebagian lainnya dibawa keluar.
Sistem ini membuat jumlah total fosfat menjadi konstan di kloroplas, tetapi menyebabkan munculnya triosafosfat di sitosol
Triosa fosfat digunakan sitosol untuk membentuk
sukrosa.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Anabolisme adalah lintasan metabolisme
yang menyusun beberapa senyawa organik sederhana menjadi senyawa kimia atau
molekul kompleks. Sedangkan Katabolisme adalah reaksi penguraian senyawa
kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana dengan bantuan enzim. Tendapat perbedaan diantara proses
anabolisme serta katabolisme pada tumbuhan, hewan atau manusia.
DAFTAR
PUSTAKA
http://www.wikipedia.com/wiki/anabolisme.
http://www.wikipedia.com/wiki/metabolisme.
http://www.blogspot.com/gurumuda/anabolisme.
https://tampatbalajar.blogspot.com/2019/07/makalah-anabolisme.html.
No comments:
Post a Comment