Wednesday, 18 August 2021

MAKALAH REPTILIA

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

A.     Latar Belakang

Vertebrata merupakan subfilum dari Chordata yang memiliki anggota yang cukup besar dan paling dikenal. Tubuh dibagi menjadi 3 bagian yang cukup jelas : kepala, badan dan ekor. Kepala dengan rangka dalam, carnium, didalamnya terdapat otak, karena mempunyai carnium. Vertebrata terbagi menjadi enam kelas, kelas Cyclostomata, kelas Pisces, kelas Amfibi, kelas Reptilia, kelas Aves, dan kelas Mamalia.

Kata Reptilia berasal dari kata Reptum yang berarti melata. Reptilia merupakan kelompok hewan darat pertama yang sepanjang hidupnya bernafas dengan paru-paru. Ciri umum kelas ini yang membedakan dengan kelas yang lain adalah seluruh tubuhnya ditutp oleh kulit kering atau sisik. Kulit ini menutupi seluruh permukaan tubuhnya dan pada beberapa anggota ordo atau sub-ordo tertentu dapat mengelupas atau melakukan pergantian kulit baik secara total maupun sebagian. Pengelupasan secara total misalnya pada anggota subordo Ophidia dan pengelupasan sebagaian pada sub-ordo Lacerdhilia. Sedangkan pada ordo Chelonia dan Crocodilia sisiknya hampir tidak pernah mengalami pergantian atau pengkelupasan. Kulit pada Reptil memiliki sedikit sekali kelenjar kulit.

Reptilia di bagi menjadi 4 ordo, yaitu Rhyncocephalia (contohnya : Tuatara), chelonia (contohnya : penyu,kura-kura dan bulus,) Squmata (contohnya : Serpentes, Lacertilia, dan Amphisbaena) dan Crocodilia ( contohnya Buaya, Aligator, Senyulong, dan Caiman).

B.     Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang diatas dapat dirumuskan, bahwa:

1.      Apa pengertian dari Reptila ?

2.      Bagaimana karakter Reptilia ?

3.      Berapa ukuran dari tubuh Reptia tersebut ?

4.      Bagaimana keadaan sistem yang berjalan dalam tubuhnya ?

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

A.     Ciri dan Karakteristik Reptil

Reptil (binatang melata) adalah sebuah kelompok hewan vertebrata yang berdarah dingin dan memiliki sisik yang menutupi tubuhnya. Reptilia adalah tetrapoda (hewan dengan empat tungkai) dan menelurkan telur yang embrionya diselubungi oleh membran amniotik.

Kata Reptilia berasal dari kata reptum yang berarti melata. Reptil adalah hewan darat pertama yang sepanjang hidupnya bernafas dengan paru-paru atau pulmo. Dari segi evolusinya reptilian berasal dari amphibi dan selanjutnya reptilian akan terjadi burung dan mamalia (history evolusinya)Pada zaman mesozoik reptilian merupakan kelompok vertebrata yang dominant.

Beberapa anggota reptilia baru muncul pada akhir periode trias, tetapi beberapa anggota yang lain lenyap pada masa itu juga.Dibandingkan dengan amphibi reptilia terbilang lebih maju hidup didarat. Hal ini dikarenakan:

Adanya cangkang pada telur dan adanya amnion pada embrio sehingga menjamin perlindungan terhadap bahaya kekeringan pada telur-telur yang diletakkan didarat. Sisik epidermis yang berfungsi sebagai pelindung terhadap pengaruh fisik (misal luka) dan juga sebagai pelindung terhadap kekeringan.

Selain itu reptilia merupakan binatang merayap yang tubuhnya ditutupi oleh kulit (Kadang-kadang sebagai sisik) dari zat tanduk. Kulit atau sisik tidak berlendir karena sangat sedikit mempunyai kelenjar pada kulit.

Ciri-ciri hewan reptilia adalah seperti berikut :

  1. Bertulang belakang maka dikelompokkan dalam sub Phyllum Vertebrata.
  2. Kulit bersisik kering (dilindungi kulit dengan lapisan bahan tanduk).
  3. Bernafas dengan paru-paru.
  4. Biasanya bertelur dan telur bercangkang keras.yang kemudian dikenal dengan Ovovivipar.
  5. Beberapa reptilia mempunyai empat kaki dan beberapa lagi tidak berkaki.
  6. Poikilotermis (Berdarah dingin) : Suhu badan berubah mengikut suhu disekitarnya. Karena reptilia berdarah dingin, maka mereka tidak dapat mengontrol suhu badan mereka.
  7. Hewan reptilia mempunyai kulit yang bersisik yang terdiri dari selaput bertulang atau bergading.

 

B.     Klasifikasi Reptilia

Reptilia dibedakan menjadi empat ordo, yaitu Squamata, Testudinata, Crocodilia, dan Rhynchocephala.

1.      Ordo Squomata

Ordo ini memiliki tubuh yang ditutupi sisik epdermis bertanduk yang secara periodic mengelupas sebagian atau keseluruhan. Osteodem biasanya tidak ada tapi pada beberapa jenis Squamata terdapat pada kepala dan temat lain. Kepala pada dasarnya tipe diapsid. Arcade bawah tidak sempurna atau tidak ada arkade atas juga sering demikian. Tidak memiliki tulang kuadratojugal (penghubung tulang kuadrat dan jugal) sehingga memungkinkan terjadinya gerakan kinetis (pergerakan tengkorak akibat posisi tulang kuadrat).

Contohnya :Phyton molurus (ular sawah)

images

Kingdom : Animalia

Phylum : Chordata

Class : Reptilia

Ordo : Squamata

Subordo : Serpentes

Famili : Phitonidae

Genus : Phyton

Species : Phyton molurus

2.      Ordo Testudinata (Chelonia)

Spesies pada ordo ini memiliki tubuh bulat pipih dan umumnya relative besar, terbungkus oleh perisai. Perisai sebelah dorsal cembung yang disebut carapace, dan perisai sebelah ventral datra yang disebut plastron. Kedua bagian perisai itu digabungkan pada bagian lateral bawah, dibungkus oleh kulit dengan lapisan zat tanduk tebal, tidak mempunyai gigi, tetapi rahang berkulit tanduk sebagai penggantinya. Tulang kuadrat pada kranium mempunyai hubungan bebas dengan rahang bawah, sehingga rahang bawah mudah digerakkan. Tulang belakang toraks dan tulang costae (rusuk) biasanya menjadi satu dengan perisai, termasuk hewan ovipar. Telurnya diletakkan dalam lubang pasir atau tanah. Ekstrimitas sebagai alat gerak baik didarat atau di air. Ordo Testudinata dibagi 2 family:

a.       Familia : Chelonidae

Species : penyu hijau (Chelonia Mydas)

download (1)

b.      Familia : Tryonychidae

Species : Kura-kura al-dabra

download

Kingdom : Animalia

Phylum : Chordata

Class : Reptilia

Ordo : Testudines

Subordo : Cryptodira

Famili : Testudinidae

Genus : Geochelone

Species : Geochelone gigantean

3.      Ordo Crocodilia/Loricata

Tubuh panjang, kepala besar dan runcing, rahang kuat dan gigi tumpul. Kaki pendek dengan jari-jari berselaput tebal, ekor panjang, kulit tebal, jantung terbagi atas 4 ruangan terpisah. Ovipar, telinga berlubang kecil.

Contoh :Crocodilus Americanus.

download (2)

Klasifikasi Crocodylus porosus

Kingdom : Animalia

Phylum : Chordata

Class : Reptilia

Ordo : Crocodylia

Famili : Crocodylidae

Genus : Crocodylus

Species : Crocodylus porosus

4.      Ordo Rhynchocepholia

Yang masih hidup sampai sekarang mempunyai bentuk serupa kadal, berkulit tanduk dan bersisik, bergranula, punggungnya berduri pendek. Tulang rahangnya mudah digerakkan. Contoh yang masih hidup di Australia.

Contoh :Sphenodon punctatum (tuatara).

download (3)

Klasifikasi Sphenodon punctatum

Kingdom : Animalia

Phylum : Chordata

Kelas : Reptilia

Ordo : Rhynchocepholia

Famili : Rhynchocepholidae

Genus : Sphenodon

Species : Sphenodon punctatum

 

C.     Sistem Pencernaan Reptilia

Pada umumnya Reptil adalah karnivora (pemakan daging). Reptil tidak mengunyah makanan mereka. Reptil karnivora menelan binatang-binatang kecil dan serangga utuh tanpa masticating, sedangkan reptil herbivora menghadapi masalah yang sama, hanya dengan tanaman. Mencerna binatang utuh, tulang, bulu dan semua, dapat menjadi beban pada sistem pencernaanSaluran pencernaan terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus, dan kloaka. Kelenjar pencernaan terdiri atas kelenjar ludah, pankreas dan hati.

1.       Rongga mulut, disokong oleh rahang atas dan rahang bawah. Pada masing-masing rahang terdapat gigi-gigi yang terbentuk kerucut. Gigi menempel pada gusi dan sedikit melengkung kearah rongga mulut. Khususnya pada ular berbisa akan tumbuh gigi yang dapat menghasilkan racun yang terdapat pada rongga mulut. Pada buaya giginya bisa mengalami 50 kali pergantian. Pada reptile tidak mengunyah makanannya jadi giginya berfungsi sebagai penangkap mangsa. Pada rongga mulut terdapat lidah yang melekat pada tulang lidah dengan ujung bercabang dua. Pada Reptilian pemakan insecta memiliki lidah yang dapat dijulurkan, sedangkan pada buaya dan kura-kura lidahnya relative kecil dan tidak dapat dijulurkan. Lidah ular berbentuk pembuluh yang terbungkus oleh selaput dan terletak dibagian rahang bawah. Memiliki kelenjar mukoid yang sekretnya berfungsi agar rongga mulut tetap basah dan dapat dengan mudah menelan mangsanya. Pada ular kelenjar labia bermodifikasi menjadi kelenjar poison yang bermuara di kantung yang terletak di daerah gigi taring dan dikeluarkan melalui gigi tersebut.

2.       Kerongkongan (esophagus) merupakan saluran di belakang rongga mulut yang menyalurkan makanan dari rongga mulut ke lambung. Di dalam esopagus tidak terjadi proses pencernaan.

3.       Lambung (ventrikulus) merupakan tempat penampungan makanan dan pencernaan makanan berupa saluran pencernaan yang membesar dibelakang esophagus. Disini makanan baru mengalami proses pencernaan. Pada bagian fundus pylorus makanan dicerna secara mekanik dan kimia.

4.       Intestinum terdiri dari usus halus dan usus tebal yang bermuara pada anus. Dalam usus halus terjadi proses penyerapan dan sisanya menuju ke rectum, kemudian diteruskan ke kloaka untuk dibuang. Ukuran usus disesuaikan dengan bentuk tubuhnya.

5.       Kelenjar pencernaan, terdiri atas hati dan pancreas. Empedu yang dihasilkan oleh hati ditampung di dalam kantong yang disebut vesica fellea. Hati tediri dari dua lobus yaitu sinister dan dexter yang berwarna coklat kemerahan. Kantong empedu terletak pada tepi sebelah kanan hati. Pancreas pada reptile terletak diantara lambung dan duodenum. Pankreas berbentuk pipih dan berwarna kekuning-kuningan.

 

D.    Sistem Reproduksi Reptilia

a.       Jantan

1.      Memiliki alat kelamin khusus : HEMIPENIS

2.      Sepasang testis

3.      Memiliki epididymis

4.      Memiliki vas deferens

b.      Betina

1.      Memiliki sepasang ovarium

2.      Memiliki saluran telur (oviduk)

3.      Berakhir pada saluran kloaka

Kelompok reptil seperti kadal, ular dan kura-kura merupakan hewan-hewan yang fertilisasinya terjadi di dalam tubuh (fertilisasi internal). Umumnya reptil bersifat ovipar, namun ada juga reptil yang bersifat ovovivipar, seperti ular garter dan kadal. Telur ular garter atau kadal akan menetas di dalam tubuh induk betinanya. Namun makanannya diperoleh dari cadangan makanan yang ada dalam telur. Reptil betina menghasilkan ovum di dalam ovarium. Ovum kemudian bergerak di sepanjang oviduk menuju kloaka. Reptil jantan menghasilkan sperma di dalam testis. Sperma bergerak di sepanjang saluran yang langsung berhubungan dengan testis, yaitu epididimis. Dari epididimis sperma bergerak menuju vas deferens dan berakhir di hemipenis. Hemipenis merupakan dua penis yang dihubungkan oleh satu testis yang dapat dibolak-balik seperti jari-jari pada sarung tangan karet. Pada saat kelompok hewan reptil mengadakan kopulasi, hanya satu hemipenis saja yang dimasukkan ke dalam saluran kelamin betina.

Ovum reptil betina yang telah dibuahi sperma akan melalui oviduk dan pada saat melalui oviduk, ovum yang telah dibuahi akan dikelilingi oleh cangkang yang tahan air. Hal ini akan mengatasi persoalan setelah telur diletakkan dalam lingkungan basah. Pada kebanyakan jenis reptil, telur ditanam dalam tempat yang hangat dan ditinggalkan oleh induknya. Dalam telur terdapat persediaan kuning telur yang berlimpah.

Hewan reptil seperti kadal, iguana laut, beberapa ular dan kura-kura serta berbagai jenis buaya melewatkan sebagian besar hidupnya di dalam air. Namun mereka akan kembali ke daratan ketika meletakkan telurnya.

 

E.     Sistem Ekskresi Reptilia

Sistem ekskresi pada reptil berupa ginjal, paru-paru,kulit dan kloaka. Kloaka merupakan satu-satunya lubang untuk mengeluarkan zat-zat hasil metabolisme.Reptil yang hidup di darat sisa hasil metabolismenya berupa asam urat yang dikeluarkan dalam bentuk bahan setengah padat berwarna putih.

 

F.      Peranan Reptilia dalam Kehidupan Manusia

  1. Daging kura-kura dan penyu sering dijadikan sebagai bahan makanan
  2. Banyak jenis kura-kura yang ditangkap untuk diperdagangkan sebagai hewan peliharaan
  3. Ular kobra yang amat berbisa dan ular sanca berbelit kerap digunakan dalam pertunjukan-pertunjukan keberanian
  4. Kulit beberapa jenis ular dan buaya memiliki nilai yang tinggi sebagai bahan perhiasaan, sepatu, dan tas
  5. Ular membantu manusia dalam mengontrol populasi tikus di sawah dan di kebun.

BAB III

PENUTUP

 

A.     Kesimpulan

  • Reptilia adalah sebuah kelompok vertebrata yang berdarah dingin dan memiliki sisik yang menutupi tubuhnya.
  • Reptilia dibedakan menjadi 4 ordo, yaitu Squomata, Testudinata, Crocodilia, dan Rhynchocephala.
  • Sistem pencernaan terdiri dari saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus, dan kloaka. Kelenjar pencernaaan terdiri atas kelenjar ludah, pankreas dan hati.
  • Sistem reproduksi pada reptilia terjadi melalui fertilisasi internal.
  • Sistem ekskresi pada reptilia berupa ginjal, paru-paru, kulit, dan kloaka.

DAFTAR PUSTAKA

 

Brotowijoyo.Djarubito Mukayat. 1994. Zoologi Dasar. Bandung: Erlangga

Kurniati, M.Pd. Tuti dkk. 2009. Zoologi Vertebrata. Bandung. UIN SGDBandung

http://eri08tirtayasa.blogspot.com/2010/12/alat-indra-pada-reptil.html

http://iceteazegeg.wordpress.com/2009/04/18/sistem-pencernaan-

http://www.anakunhas.com/2011/03/sistem-ekskresi-pada-hewan-vertebrata-dan-invertebrata.html

http://www.sentra-edukasi.com/2011/08/sistem-pernapasan-pada-reptil.html

http://www.sentra-edukasi.com/2011/07/sistem-peredaran-darah-tertutup.html

 

No comments:

Post a Comment