A. Pengertian Arus Kas
Kas adalah
alat pembayaran yang dimiliki perusahaan dan siap digunakan untuk investasi
maupun menjalankan operasi perusahaan setiap saat dibutuhkan. Karena itu, kas
mencakup semua alat pembayaran yang dimiliki perusahaan yang disimpan di dalam
perusahaan maupun di bank dan siap dipergunakan. Fungsi kas adalah untuk
membayar semua aktivitas yang dilakukan perusahaan, baik dalam operasi
sehari-hari maupun untuk investasi.
Arus kas
adaah arus masuk dan arus keluar kas dan setara kas dan Laporan Arus Kas adalah
suatu laporan tentang aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan di
dalam suatu periode tertentu, beserta penjelasan tentang sumber-sumber
penerimaan dan pengeluaran kas tersebut.
B.
Tujuan Dan Manfaat Laporan Arus Kas
Pada mulanya
laporan arus kas belum merupakan bagain dari laporan keuangan, karena sebelum
tahun 1971 pelaporan yang ada direkomendasikan oleh Generally Accepted
Accounting Principles (GAAP) hanya neraca dan laporan laba/rugi. Dalam
perekembangan berikutnya yang dilatar belakangi oleh keinginanan investor,
kreditor dan pemakai lainnya muncul laporan dana sebagai bagian dari laporan
keuangan.
American
Institute of Certified Public Accountant (AICPA:1961)
mengakui pentingnys penggunaan laporan arus kas dan mensponsori riset mengenai
hal ini. Financial Accounting Standard Board (FASB:1987)
menerbitkan laporan keuangan tahunan setelah tanggal 15 Juli 1988. Seperti yang
pernah dinatakan oleh Lawson dan Lee (1972) bahwa, “............Cash flow
and not profit is the end result of entity activity. Profit is an abstaction,
cash is a physical resources.” Wolk, Francis & Tearney 1992:340)
Terdapat
banyak pengertian tentang laporan arus kas, diantaranya: “The
Statements of cash flows is a primary statements that reports the cash receipt,
cash payment and net change form the operating, investing and financial
activities of and enterprise during a period in a format that reconciles the
beginning and ending cash balance.” (Keyso & Wygant 1987:114).
Laporan
arus kas baru diwajibkan pada tahun 1987 dengan dikeluarkannya Statement
of Financial Accounting Standar (SFAS) No. 95 oleh FASB tentang Statement
of Cash Flow yang kemudian menjadi efektif sebagai bagian dari laporan
keuangan tahunan setelah tanggal 15 Juli 1988. Merekomendasikan untuk memasukan
laporan arus kas untuk menaksirkan likuiditas perusahaan, fleksibilitas
perusahaan dan keuangan, profitabilitas dan risiko.
Informasi
arus kas suatu perusahaan berguna bagi para pemakai laporan keuangan sebagai
dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas,
dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut. Dalam
proses pengambilan keputusan ekonomi, para pemakai laporan keuangan perlu
melakukan evaluasi terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan
setara kas serta kapasitas perolehannya.
Arus kas
merupakan jiwa bagi setiap perusahaan dan fundamental bagi eksitensi sebuah
perusahaan serta menunjukan dapat tidaknya perusahaan membayar semua
kewajibannya. Laporan arus kas disusun dengan tujuan untuk memberikan informasi
historis mengenai perubahan kas dan setara kas dari suatu perusahaan, dengan
mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operas, investasi dan
pendanaan.
Apabila
digunakan bersama laporan keuangan lainnya seperti laporan posisi keuangan,
laporan laba/rugi kompehensif. Laporan arus kas mempunyai kegunaan memberikan
informasi untuk:
§ Mengetahui
perubahan aktiva bersih, struktur keuangan dan kemampuan mempengaruhi kas.
§ Menilai
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas.
§ Mengembangkan
model untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang arus kas masa depan dari
berbagai perusahaan.
§ Dapat
menggunakan informasi arus kas historis sebagai indikator jumlah waktu dan
kepastian arus kas masa depan.
§ Menilai kecermatan
taksiran arus kas masa depan dan menentukan hubungan antara profitabilitas dan
arus kas bersih serta dampak perubahan harga.
Laporan
arus kas melaporkan penerimaan kas dan pengeluaran kas baik dari aktivitas
operasi, investasi dan pendanaan. Informasi tersebut akan membantu menunjukkan
bagaimana mungkin sebuah perusahaan yang melaporkan kerugian tetap dapat
membrli aktiva tetap atau membayar dividen. Pelaporan kenaikan dan penurunaan
kas bersih menjadi barguna bagi investor, krecditor dan piak lainnya ingin
mengetahui apa yang sedang terjadi dengan sumber dana perusahaan yang saling
likuid yaitu kas.
C. Kas dan Setara Kas
Kas
adalah saldo kas (cash on hand) dan rekening giro (demand) deposit. Setara kas
(cash equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka
pendek dan yagn dapat dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah yang dapat
ditentukan dan memilki risiko perubahan nilai yang tidak signifikan.
1.
Investasi segera jatuh tempoà tiga bulan atau kurang
2.
Saham tidak termasuk kecuali preferen yang jatuh temponya telah
ditentukan
3.
Cerukan (bank overdraft) termasuk dalam kas / setara kas
Arus kas tidak termasuk mutasi antara pos-pos yang termasuk kas
atau setara kas
D. Klasifikasi
Laporan Arus Kas
Perusahaan
menyajikan arus kas dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan dengan
cara paling sesuai dengan bisnis perusahaan. Klsifikasi menurut aktivitas
memberikan informasi yang memungkinkan para pengguna laporan untuk menilai
pengaruh aktifitas terhadap posisi keuangan perusahaan serta jumlah kas dan
setara kas. Berikut klasifikasi arus kas, yaitu:
1. Aktivitas
Operasi
Menurut
PSAK No. 2 Aktivitas Operasi adalah Aktivitas Penghasi utama pendapatan entitas
dan aktvitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas
pendanaan
2. Aktivitas
Investasi
Menurut
PSAK No.2 Aktivitas Investasi adalah perolehan dan peepasan aset jangka panjang
serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas
3. Aktivitas
Pendanaan
Menurut
PSAK No.2, Aktivitas Pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan
dalam jum;ah serta komposisi kontribusi moda dan pinjaman entitas.
Secara
ringkas, arus kas dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan seperti yang
dinyatakan dalam Standar Akuntansi Keuangan adalah sebagai
berikut:
Aktivitas Airan Kas |
Penerimaan |
Pengeluaran |
1. Arus
Kas dari Aktivitas Operasi |
a. Penerimaan dan
pengeluaran kas oleh perusahaan asuransi sehubungan dengan premi, klaim,
anuitas dan manfaat asuransi lainnya. b. Penerimaan kas dari
penjualan barang atau jasa c. Penerimaan kas royalty,
fee, komisi dan pendapatan lain. d. Penerimaan dan
pembayaran kas dari kontrak untuk tujuan transaksi dan perdagangan |
a. Pembayaran
kas atau penerimaan kembali pajak penghasilan b. Pembayaran
kas kepada pemasok barang dan jasa c. Pembayaran
Gaji Karyawan |
2. Arus
Kas dari Aktivitas Investasi |
a. Penerimaan
kas dari penjualan tanah, banguan dan peralatan b. Perolehan
saham atau instrument keuangan lain |
a. Pembayaran
kas untuk membeli aktiva tetap, aktiva tak berwujud dan aktiva jangka panjang b. Uang
muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain serta pelunasannya. c. Pembayaraan
kas sehubungan dengan future contracts, forward contracts, option contracts
dan swap contracts |
3. Arus
kas dari aktivitas pendanaan |
a. Penerimaan
kas dari emisi saham atau instrument lainnya. b. Penerimaan
kas dari emisi obligasi, pinjaman, wesel, hipotik dan pinjamaan lainnya |
a. Pembayaraan
kas kepada pemegang saham untuk menarik dan menebus saham perusahaan b. Pelunasan
pinjaman c. Pembayaran
kas oleh penyewa guna usaha untuk mengurangi saldo kewajiban yang berkaitan
dengan sewa guna usaha |
4.
Pola Normal Arus Kas
Pola
normal arus kas masuk positif atau arus kas negatif yang dilaporkan pada
laporan arus kas berbedabeda dari tiap aktivitas. Dari aktivitas operasi
kebanyakan perusahaan menghasilkan arus kas positif, apabila arus kas negatif
dari aktifitas operasi pada suatu periode adalah indikator adanya masalah yang
serius atau sebagai akbiat besarnya kas keluar untuk peluncuran produk.
Mengutip dari Y.W Karsono (2001;51) bahwa apabila operasi perusahaan tidak
menghasilkan kas positif, perusahaan harus mencari sumber dana dari luar untuk
mrmbiayai operasi rutinnya, apabila perusahaan tidak memiliki cadangan saldo
kas yang dibawa dari periode sebelumnya.
Arus kas
dari aktifitas investasi biasanya berpola negatif, menunjukan bahwa pada waktu
normal, kebanyakan perusahaan menggunkan kas memperluas atau menambah aktiva
jangka panjangnya. Sebah perusahaan dengan arus kas positif dari aktivitas
investasi berarti menjual aktiva jagka panjang/asset yang tidak terpakai
melebihi dana lebih cepat daripada menukarkannya dengan yang baru
Tidak ada
panduan umum yang bias dibuat tentang arus kas dari aktivitas pendanaan. Pada
perusahaan yang sehat, angkanya bias saja positif atau negatif. Sebagai contoh,
arus kas yang positif dari aktivitas pendanaan mungkin merupakan tanda bahwa
sebuah perusahaan sedang melakukan ekspansi dengan cepat sehingga tidak dapat
menyediakan kas yang cukup untuk itu. Maka, kas tambahan harus ada dari
pendanaan. Tambahan ini bias diperoleh dari pihak luar seperti kreditur dan
penjualan saham. Arus kas negatif dari aktivitas pendanaan dapat saja
dilaporkan oleh perusahaan yang mapan yang telah mencapai tahap stabil dan
memiliki kelebihan kas dari aktivitas operasi yang bias digunakan untuk
membayar hutang atau membayar dividen tunai yang besar. Pola arus kas merupakan
gambaran umum tentang posisi keuangan perusahaan dalam siklus hidupnya.
5.
Metode Penyusunan Laporan Arus Kas
Sebagaimana
telah disampaikan pada makalah ini, arus kas yang terjadi di dalam perushaan
dibagi ke dalam tiga aktivitas sumber kas, yaitu: aktivitas operasi, investasi
dan Pendanaan. Secara umum terdapat dua metode dalam penyusun laporan arus kas,
yaitu metode langsung dan metode tidak langsung. Baik metode langsung maupun
tida langsung membagi sumber penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan ke dalam
tiga kelompok sumber kas tersebut.
1.
Metode Langsung
Suatu
metode penyusunan laporan arus kas dimana dirinci sema aliran masuk dan aliran
keluar dari aktivitas-aktivitas operasi. Metode langsung menghitung saldo
operasi dari selisih antara kas masuk dari pendapatan usaha dengan kas keluar
untuk beban usaha perusahaan. Sedangkan arus kas dari aktivitas investasi dan
aktivitas pendanaan dihitung dengan mencari selisih antara arus kas masuk dan
arus kas keluar pada masingmasing kelompok sumber kas tersebut. Arus kas bersih
masing-masing kategori dijumlahkan untuk menghasilkan arus kas bersih total,
yang kemudian ditambahkan dengan saldo kas pada awal periode sehingga
menghasilakn saldo kas pada akhir periode tersebut.
2.
Metode Tidak Langsung
Suatu
metode penyusunan lapran arus kas, di mana dibuat rekonsiliasi antara laba yang
dilaporkan dengan aliran kas. Metode tidak langsung dimulai dengan laba bersih
usaha dan mengubahnya menjadi arus kas bersih dari aktivitas operasi. Sedangkan
arus kas dari aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan dihitung dengan
mencari selisih antara arus kas masuk dan arus kas keluar pada masing-masing
kelompok sujmber kas tersebut. Arus kas bersih dari masing-masing kategori
dijumlahkan untuk menghasilkan arus kas bersih total, yang kemudian ditambahkan
dengan saldo kas pada awal periode sehingga menghasilkan saldo kas pada skhir
periode tersebut.
6.
Kesimpulan
Setiap
sumber peneriman kas harus dapat dibuat rinciannya tentang berapa banyak uang
yang diperoleh dari setiap sumber tersebut. Setiap sumber pengeluaran juga
harus dapat dibuat rinciannya tentang berapa banyak uang yang dibutuhkan untuk
aktivitas tersebut Dari perbedaan jumlah dan waktu aliran dana yang diterima
dan aliran dana keluar, akan terlihat tingkat keseimbangan antara keduanya.
Sehingga pada bagian akhir dari laporan arus kas dapat diketahui jumlah kas
yang dimiliki suatu perusahaan.
No comments:
Post a Comment