DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1
A.
Latar
Belakang............................................................................................. 1
B.
Rumusan
Masalah........................................................................................ 1
C.
Tujuan
Masalah............................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................... 2
A.
Pengertian
Neraca Lajur............................................................................... 2
B.
Tujuan
Pembuatan Neraca Lajur.................................................................. 3
C.
Fungsi
Neraca Lajur..................................................................................... 5
D.
Cara
Membuat Neraca Lajur........................................................................ 7
BAB III PENUTUP............................................................................................. 15
A.
Kesimpulan................................................................................................. 15
B.
Saran........................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 17
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Laporan keuangan perusahaan perlu disusun secara
rapi dan sistematis agar mudah dipahami oleh banyak pihak yang berkepentingan.
Salah satu komponen dari pembukuan akuntansi yang memudahkan penyusunan laporan
keuangan agar terlihat secara sistematis adalah neraca lajur.
Kertas kerja ini sangat penting bagi akuntan. Neraca
lajur merupakan kertas kerja yang berkolom-kolom (lajur) yang digunakan untuk
memudahkan dalam membuat penyesuaian.
Bentuk neraca itu sendiri terdiri dari 5 kolom yang
digunakan untuk nomor akun, nama akun dan juga untuk penempatan debit kredit.
Adanya kolom-kolom tersebut nantinya akan digunakan untuk melakukan penyesuaian
sehingga antara neraca saldo dan penyesuaian bisa masuk dalam neraca lajur
tersebut.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa
pengertian neraca lajur?
2. Apa
tujuan neraca lajur?
3. Apa
fungsi pembuatan neraca lajur?
4. Bagaimana
cara membut neraca lajur?
C.
Tujuan
Masalah
1. Untuk
mengetahui pengertian neraca lajur
2. Untuk
mengetahui tujuan neraca lajur
3. Untuk
mengetahui fungsi pembuatan neraca lajur
4. Untuk
mengetahui cara pembuatan neraca lajur
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Neraca Lajur
1.
Pengertian
Neraca Lajur
Worksheet atau neraca lajur merupakan lembar yang
memuat data akuntansi perusahaan selama satu periode. Penyusunan neraca lajur
ini berperan penting bagi perusahaan karena akan memudahkan dalam rekap data
sebelum dilakukan penyesuaian.
Bagi sebuah perusahaan yang berskala kecil dan akun
buku besar tidak terlalu banyak, tentu neraca ini tidak terlalu dibutuhkan
karena bisa langsung disesuaikan dengan neraca saldo yang ada. Lain halnya
dengan sebuah perusahaan yang memiliki skala besar, adanya neraca lajur ini
akan mempu memberikan kemudahan dalam melakukan rekap data keuangan sebelum
dilakukan sebuah penyesuaian.
Neraca lajur atau worksheet ini juga menjadi suatu
landasan yang digunakan untuk memeriksa dengan sebuah rekening buku besar yang
telah disesuaikan. Tidak hanya disesuaikan saja, adanya keseimbangan dan juga
disusun berdasarkan rekening dalam melakukan laporan keuangan.
Neraca lajur merupakan komponen yang digunakan untuk
memeriksa buku besar setelah mengalami penyesuaian. Pemeriksaan buku besar
setelah penyesuaian ini juga dilakukan guna memastikan bahwa saldonya sudah
balance.
Format dari neraca lajur ini terdiri dari 10 kolom
guna mencatat nomor dan nama akun beserta saldo debet kredit. Kolom tersebut
digunakan untuk mengentri data perusahaan mulai dari neraca saldo, penyesuaian,
hingga menghasilkan laporan keuangan terbaru.
2.
Bentuk
dan Isi Neraca Lajur
Bentuk neraca lajur ada 2 (dua) yaitu
neraca lajur 10 kolom dan neraca lajur 12 kolom. Neraca lajur 12 kolom
merupakan neraca lajur yang lengkap. Disebut dua belas kolom karena neraca
lajur ini memiliki 12 kolom debit dan kredit. Yang sebenarnya di neraca ini
terdapat satu kolom lagi berisi nama akun.
Ke-12 kolom yang dimaksud meliputi :
a. Kolom
1 dan ke-2 merupakan kolom neraca saldo yang berisi saldo-saldo akun yang belum
disesuaikan.
b. Kolom
ke-3 dan ke-4 merupakan kolom yang berisi data penyesuaian. Kolom debit dan
kredit dalam data penyesuaian bermanfaat untuk mengkaji ulang neraca lajur
tersebut sekaligus untuk mengidentifikasi ayat jurnal penyesuaian yang perlu
dicatat dalam jurnal.
c. Kolom
ke-5 dan ke-6 merupakan kolom yang neraca saldo akun setelah disesuaikan. Kolom
ini berasal dari penjumlahan (pengurangan) angka-angka di neraca saldo dengan
angka-angka penyesuaian.
d. Kolom
ke-7 dan ke-8 merupakan kolom yang berisi laporan laba rugi. Kolom laba rugi
berisi jumlah-jumlah pendapatan dan beban yang dipindahkan dari neraca saldo
setelah disesuaikan.
e. Kolom
9 dan ke-10 merupakan kolom yang berisi laporan perubahan ekuitas. Dalam kolom
ini saldo akun modal dan penarikan prive dimasukkan untuk menghitung perubahan
ekuitas yang terjadi pada periode tersebut.
f. Kolom
ke-11 dan ke-12 merupakan kolom yang berisi neraca. Kolom ini berisi pindahan
jumlah aset dan kewajiban yang berasal dari neraca saldo setelah disesuaikan
termasuk pindahan ekuitas dari kolom laporan perubahan ekuitas.
Neraca lajur juga harus dilengkapi informasi
mengenai nama perusahaan, neraca lajur dan periode pembuatan neraca lajur, yang
diletakkan dibagian atas tengah.
B.
Tujuan
Pembuatan Neraca Lajur
untuk tujuan dari pembuatan neraca lajur
tentu sangat dibutuhkan baik dari pihak manajemen maupun perusahaan itu
sendiri. Hal ini dikarenakan mampu untuk memperkirakan sebuah hal yang mungkin
bisa terjadi sehingga dapat digunakan untuk mengontrol keuangan dalam
perusahaan.
Adapun beberapa tujuan dari adanya pembuatan
neraca lajur, diantaranya:
1. Memudahkan
Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan keuangan
akan semakin mudah ketika neraca lajur telah dibuat terlebih dahulu. Hal ini
karena semua nominal yang ada pada buku besar bisa langsung terlihat di neraca
ini tanpa harus mencari dalam buku besar yang memiliki kolom dan juga jumlah
yang terbilang banyak.
2. Sarana
Menggolongkan dan Meringkas Informasi Neraca Saldo
Informasi neraca
saldo merupakan dasar utama yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan.
Perusahaan memperoleh informasi neraca saldo ini dari posting buku besar yang
dilakukan setelah pencatatan transaksi.
Pembuatan neraca
lajur dalam hal ini akan membantu perusahaan untuk meringkas informasi neraca
saldo agar lebih sederhana. Di samping itu, komponen ini juga membantu
menggolongkan akun-akun di dalam neraca saldo sesuai dengan kelompoknya,
sehingga penyusunannya akan berurutan.
Ringkasan
informasi neraca saldo ini akan memudahkan perusahaan saat melakukan pengecekan
buku besar, guna memastikan bahwa hasilnya sudah balance. Selanjutnya,
ringkasan informasi tersebut akan diolah kembali dalam neraca lajur dengan memasukkan
komponen penyesuaian.
3. Meminimalisir
Kesalahan
Tujuan dari
pembuatan neraca lajur yang berikutnya adalah untuk meminimalisir adanya
kesalahan laporan ke depannya. Format neraca lajur yang ringkas memudahkan para
penggunanya untuk memahami data di dalamnya. Di samping itu, susunan neraca
lajur yang sederhana juga akan membantu perusahaan menemukan data dengan cepat.
Kesalahan
pembukuan perusahaan pada umumnya terjadi pada saat proses penyusunan laporan
keuangan akibat banyaknya komponen yang harus diperhitungkan. Potensi kesalahan
ini akan terjadi ketika pihak yang bersangkutan tidak teliti dalam menganalisa
data pembukuan.
Perusahaan bisa
meminimalisir kesalahan tersebut dengan cara membuat laporan keuangan terlebih
dahulu. Laporan keuangan bisa disusun dengan mengacu pada neraca lajur karena
tidak membingungkan untuk dipahami dan tampilannya ringkas, sehingga
meminimalisir adanya kesalahan input.
4. Memperkirakan
Hal yang Mungkin Akan Terjadi
Dengan sebuah
worksheet akan menjadi bahan untuk memperkirakan hal yang akan terjadi dalam
sebuah perusahaan. Hal ini karena jumlah pengeluaran yang dilakukan oleh
perusahaan akan lebih mudah terlihat. Tentunya adanya hal ini mampu menjadikan
sarana bagi manajemen untuk memperkirakan hal yang mungkin berimbas pada
kegiatan operasional.
C.
Fungsi
Neraca Lajur
Pembuatan neraca lajur mempunyai beberapa fungsi
yang cukup penting dalam pelaporan keuangan selama satu periode. Berikut adalah
beberapa fungsi dari pembuatan neraca lajur yang perlu untuk diketahui.
1.
Digunakan untuk Meringkas Data
Fungsi pertama dari pembuatan neraca
lajur adalah untuk meringkas data keuangan perusahaan. Data tersebut bisa
dilihat mulai dari jurnal hingga posting buku besar. Neraca lajur dapat
meringkas saldo yang sudah diposting melalui buku besar tersebut.
Data yang ada di dalam buku besar
terdiri dari banyak kolom, sehingga cukup menyulitkan untuk dijadikan sebagai
patokan pembuatan laporan keuangan. Ditambah lagi karena disana ada terlalu
banyak lembaran. Hal ini bisa diatasi dengan keberadaan neraca lajur yang akan
meringkas data dari buku besar tersebut.
Ringkasan data yang ada di dalam neraca
lajur sudah cukup mewakili bagaimana kondisi keuangan perusahaan dalam satu
periode. Dokumen pembukuan yang lainnya tetap bisa disimpan untuk melakukan
auditing lebih lanjut.
2. Mengevaluasi
Transaksi yang Ada
Evaluasi transaksi yang pernah terjadi
perusahaan selama satu periode juga bisa dilihat di dalam neraca lajur. Cara
mengevaluasi transaksi melalui neraca lajur adalah dengan melihat perubahan
saldo yang ada pada setiap akunnya.
Menggunakan neraca saldo sebagai acuan
untuk melakukan evaluasi transaksi akan membuat pemeriksaan semakin efisien.
Perusahaan juga bisa langsung menemukan perubahan saldo pada akun tertentu
dengan cepat.
Fungsi dari melakukan evaluasi melalui
neraca lajur adalah agar perusahaan bisa mengetahui perkembangan kegiatan
operasional selama satu periode akuntansi. Hasil evaluasi transaksi yang ada di
neraca lajur bisa digunakan sebagai bahan untuk pengambilan keputusan.
3. Sarana
Menyusun Laporan
Fungsi utama dari pembuatan neraca lajur
adalah dijadikan sebagai dasar untuk menyusun laporan keuangan. Komponen yang
akan dimasukkan ke dalam laporan keuangan sangat banyak, sehingga dibutuhkan
neraca lajur agar proses penyusunan ini bisa lebih efisien.
Neraca lajur juga akan membantu membantu
menampilkan data laba rugi dan neraca terkini yang bisa dijadikan sebagai dasar
penyusunan laporan perusahaan.
Selanjutnya, perusahaan bisa mulai menyusun laporan perubahan ekuitas
dari laba rugi yang disediakan melalui neraca lajur.
4. Prosedur
Perusahaan yang Kreditebel
Neraca lajur termasuk dalam prosedur
penyusunan akuntansi yang kredibel bagi perusahaan. Pencatatan keuangan perusahaan dianggap
lengkap dan mumpuni apabila mencantumkan neraca saldo di dalamnya. Di samping
itu, kualitas pembukuan juga tidak bisa diragukan lagi dengan adanya komponen
ini.
Prosedur penyusunan ini sebenarnya harus
bisa dipenuhi oleh perusahaan untuk berjaga-jaga apabila sewaktu-waktu ada
auditing dari pihak eksternal. Pembuatan neraca lajur ini nantinya akan
memudahkan perusahan dalam menjelaskan perkembangan keuangan dalam satu
periode.
5. Melihat
Kegiatan Harian Perusahaan
Hubungan neraca lajur dengan evaluasi
transaksi adalah untuk melihat kegiatan harian perusahaan. Pada umumnya,
perusahaan yang berjalan dengan baik memiliki catatan transaksi di setiap
harinya. Transaksi ini akan lebih ringkas jika sudah digolongkan melalui neraca
lajur.
Kegiatan harian perusahaan pada mulanya
akan disertai dengan dokumen pendukung untuk dicatat ke dalam jurnal.
Selanjutnya, perubahan saldo setiap akun akibat adanya transaksi di dalam
perusahaan akan dipotong ke dalam buku besar.
Saldo yang ada di dalam buku besar
inilah sumber untuk melihat kegiatan harian perusahaan dan perubahan saldo
akun. Evaluasi kegiatan harian tersebut bisa digunakan untuk memutuskan
transaksi apalagi yang akan dilakukan perusahaan untuk mendukung kegiatan
operasional.
D.
Cara
Membuat Neraca Lajur
Hal berikutnya yang perlu diketahui dari
neraca lajur adalah bagaimana cara untuk membuatnya. Ada beberapa komponen yang
wajib ada di dalam neraca lajur agar bisa digunakan secara berkelanjutan.
Berikut adalah ulasan terkait bagaimana
cara menyusun neraca lajur.
1. Membuat
Format Neraca
Neraca
lajur mempunyai format tersendiri dalam pembuatannya agar terlihat lebih
ringkas. Pada umumnya, format yang digunakan untuk menyusun neraca lajur adalah
menggunakan 10 kolom. Format ini terdiri dari nomor, nama akun, dan debit
kredit.
Kolom
debit kredit ini tentu saja dibuat berpasangan untuk setiap komponen laporan
keuangan. Ada 4 komponen yang ada dalam neraca lajur, yaitu neraca saldo,
penyesuaian, neraca setelah penyesuaian, dan laba rugi.
Setiap
komponen ini saling berhubungan diarena perhitungannya didasarkan pada neraca
saldo dan penyesuaian. Komponen laba rugi dan neraca lajur akan mengalami
penggolongan berdasarkan tipe akun yang harus ada di dalamnya.
2.
Mengisi Nomor Akun dan Nama
Akun
Tahapan berikutnya yang harus dilakukan setelah
mempersiapkan format neraca lajur adalah mulai mengisi nomor dan nama akun.
Pengisian ini harus dilakukan mulai dari nomor akun terkecil agar terlihat
lebih rapi.
Nomor yang harus diisikan ke dalam neraca saldo melambangkan penggolongan
dari tipe akun. Urutan untuk mengisi nomor dan nama akun ini dimulai dari aset,
kewajiban, ekuitas, pendapatan, dan beban. Pengisian nomor dan nama akun yang
berurutan memudahkan untuk input transaksi berikutnya.Pengisian pada neraca
lajur ini bisa didasarkan pada daftar akun yang sudah dibuat pada awal periode.
Perusahaan juga bisa mengisi akun tambahan yang mungkin dibutuhkan di dalam
periode bersangkutan agar tidak ada melewatkan transaksi.
3.
Mengisi Kolom Jurnal Penyesuaian
Langkah selanjutnya
untuk membuat neraca lajur adalah mengisi bagian kolom jurnal penyesuaian. Komponen
jurnal penyesuaian ini terdiri dari dua kolom, yaitu debet dan kredit. Letak
dari kolom jurnal penyesuaian adalah di samping neraca saldo.Data yang diisikan
di dalam kolom penyesuaian berasal dari transaksi penyesuaian yang terjadi
dalam akhir periode. Transaksi penyesuaian ini terjadi akibat adanya perubahan
saldo dalam akun tertentu yang membutuhkan pencatatan.
Pengisian
komponen ini bisa dilakukan berdasarkan jurnal penyesuaian untuk letak debit
dan kreditnya. Pengisian penyesuaian ini harus dilakukan dengan teliti karena
komponen ini penting untuk melihat saldo terbaru untuk akun tertentu, salah
satunya adalah perubahan akumulasi penyusutan.
4.
Menambahkan Nominal Pada Neraca Saldo Setelah
Penyesuaian
Komponen berikutnya
yang ada di dalam neraca lajur adalah nominal pada neraca saldo setelah
penyesuaian. Perhitungannya dilakukan dengan mengakumulasikan neraca dan jurnal
penyesuaian untuk mengetahui saldo terbaru secara keseluruhan.
Pada saat menambahkan nominal neraca saldo setelah
penyesuaian ini tidak semua akun mengalami perubahan. Saldo akun yang mengalami
perubahan hanya berkaitan pada transaksi dalam jurnal penyesuaian saja.
Neraca saldo setelah penyesuaian berguna untuk
mengetahui nominal terbaru dari setiap akun secara keseluruhan. Pastikan bahwa
nominal yang dimasukkan sudah benar agar pada akhir perhitungan saldonya akan
tetap seimbang.
5. Mengisi
Kolom Neraca dan Laba Rugi
Kolom
selanjutnya yang harus diisikan di dalam neraca lajur adalah komponen laba
rugi. Jenis akun yang harus dimasukkan ke dalam laporan laba rugi adalah akun
riil. Saldo dari akun tersebut diperoleh dari nominal secara yang sudah
disesuaikan.
Jenis
akun lain yang dimasukkan di dalam kolom laba rugi adalah pendapatan dan beban
perusahaan. Pendapatan ini diperoleh dari transaksi yang berhubungan dengan
pemasukan perusahaan dari kegiatan operasional, termasuk penjualan.
Akun beban merupakan pengeluaran kegiatan
operasional perusahaan yang terjadi selama satu periode. Beban-beban perusahaan
ini bisa terjadi akibat adanya kegiatan operasional maupun pengeluaran lainnya
yang menyebabkan berkurangnya pendapatan perusahaan.
Komponen berikutnya yang harus diisikan adalah kolom
neraca sesuai dengan saldo terbaru. Kolom neraca ini diisikan dengan akun
nominal yang terdiri aset, kewajiban, dan ekuitas. Saldo yang akan diisikan ke
dalam komponen ini berasal dari neraca saldo yang sudah disesuaikan.
Kolom debit pada bagian neraca diisikan dengan
dengan akun debit, kecuali yang bersaksi kontra, seperti akumulasi penyusutan dan
cadangan kerugian piutang. Sementara kolom kredit digunakan untuk mengisi saldo
akun kewajiban dan ekuitas perusahaan.
Hasil
akhir antara debit dan kredit pada neraca dan laporan laba rugi pada umumnya
akan mengalami selisih. Jumlah selisih dari saldo akhir neraca dan laba rugi
ini harus sama agar bisa menemukan profit atau kerugian usaha perusahaan selama
satu periode.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Neraca lajur merupakan bagian penting
dari pencatatan transaksi perusahaan, meskipun bukan termasuk dalam laporan
keuangan. Fungsi utama dari pembuatan neraca lajur adalah untuk memudahkan
perusahaan dalam menyusun laporan keuangan terbaru.
Kegunaan lain dari neraca lajur adalah
untuk meminimalisir terjadinya kesalahan, baik pada saat penyusunan laporan
keuangan maupun pemeriksaan. Auditor tidak perlu bingung untuk mencari
informasi terkini mengenai keuangan perusahaan selama neraca lajur sudah
selesai dibuat.
Proses pengisian neraca lajur harus
dilakukan secara sistematis sesuai dengan urutan kolomnya. Hal ini ditujukan
untuk menghindari kesalahan dalam perhitungan yang bisa mempengaruhi laporan
keuangan. Neraca lajur yang disusun dengan benar bisa digunakan untuk
menganalisa perkembangan usaha.
Pihak perusahaan sudah bisa mengetahui
laba atau rugi usaha selama satu periode melalui neraca lajur. Besarnya Laba
atau rugi yang dialami oleh perusahaan tersebut bisa dilihat melalui selisih
antara saldo yang ada pada neraca dan laba rugi.
B.
Saran
Dalam mempelajari ilmu akuntansi harus
dibutuhkan kecermatan dan ketelitian dalam mengerjakan atau memahami materinya
karena akuntansi ini merupakan seperti halnya matematika hasilnya butuh
kepastian untuk mendapatkan jawaban yang benar atau bisa disebut juga sebagai
ilmu pasti.
Demikian yang dapat saya paparkan
mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih
banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan
kurangnya referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penyusun banyak berharap para pembaca yang
memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya
makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya.
Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang
budiman pada umumnya.
DAFTAR
PUSTAKA
https://www.gramedia.com/literasi/contoh-neraca-lajur/
Neraca Lajur:
Pengertian, Tujuan, Fungsi, dan Cara Membuatnya
(DOC) MAKALAH
NERACA LAJUR DAN JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN DAGANG | Galang D W I Setyawan -
Academia.edu
https://ahli-akuntansi.blogspot.com/2018/02/makalah-neraca-lajur-part-1.html
No comments:
Post a Comment