Friday, 26 November 2021

MAKALAH TENTANG CARING

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

2.1  Pengertian Caring Secara Umum

Secara bahasa, istilah caring diartikan sebagai tindakan

kepedulian. Caring secara umum dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk berdedikasi bagi orang lain, pengawasan dengan waspada, serta suatu perasaaan empati pada orang lain dan perasaan cinta atau menyayangi.

Pengertian caring berbeda dengan care. Care adalah fenomena yang berhubungan dengan orang berhubungan dengan bimbingan, bantuan, dukungan perilaku kepada individu, keluarga, kelompok dengan adanya kejadian untuk memenuhi kebutuhan aktual maupun potensial untuk meningkatkan kondisi dan kualitas kehidupan manusia. Sedangkan caring adalah tindakan nyata dari care yang menunjukkan suatu rasa kepedulian.

Terdapat beberapa pengertian caring menurut beberapa ahli, antara lain :

 Florence nightingale (1860) : caring adalah tindakan yang menunjukkan pemanfaatan lingkungan pasien dalam membantu penyembuhan, memberikan lingkungan bersih, ventilasi yang baik dan tenang kepada pasien.

 Delores gaut (1984) : caring tidak mempunyai pengertian yang tegas, tetapi ada tiga makna dimana ketiganya tidak dapat dipisahkan, yaitu perhatian, bertanggung jawab, dan ikhlas.

Crips dan Taylor (2001) : caring merupakan fenomena universal yang mempengaruhi bagaimana seseorang berpikir, merasakan, dan berperilaku dalam hubungannya dengan orang lain.

Rubenfild (1999) : caring yaitu memberikan asuhan, tanggunggung jawab, dan ikhlas.

Crips dan Taylor (2001) : caring merupakan fenomena universal yang mempengaruhi bagaimana seseorang berpikir, merasakan, dan berperilaku dalam hubungannya dengan orang lain.

 Rubenfild (1999) : caring yaitu memberikan asuhan, dukungan emosional pada klien, keluarga, dan kerabatnya secara verbal maupun nonverbal.

Jean watson (1985) : caring merupakan komitmen moral untuk melindungi, mempertahankan, dan meningkatkan emosional pada klien, keluarga, dan kerabatnya secara verbal maupun nonverbal.

Jean watson (1985) : caring merupakan komitmen moral untuk melindungi, mempertahankan, dan meningkatkan martabat manusia.

Dari beberapa pengertian tersebut, dapat dipersingkat bahwa pengertian caring secara umum adalah suatu tindakan moral atas dasar kemanusiaan, sebagai suatu cerminan perhatian, perasaan empati dan kasih sayang kepada orang lain, dilakukan dengan cara memberikan tindakan nyata kepedulian, dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas dan kondisi kehidupan orang tersebut. Caring merupakan inti dari keperawatan.

Persepsi Klien Tentang Caring

Penelitian tentang persepsi klien penting karena pelayanan kesehatan merupakan fokus terbesar dari tingkat kepuasan klien. Jika klien merasakan penyelenggaraan pelayanan kesaehatan bersikap sensitif, simpatik, merasa kasihan, dan tertarik terhadap mereka sebagai individu, mereka biasanya menjadi teman sekerja yang aktif dalam merencanakan perawatan ( Attree, 2001 ). Klien dalam penelitian ini menunjukkan bahwa mereka semakin puas saat perawat melakukan caring.

Biasanya klien dan perawat melakukan persepsi yang berbeda tentang caring ( Mayer, 1987; Wolf, Miller, dan Devine, 2003 ). Untuk alasan tersebut, fokuskan pada membangun suatu hubungan yang membuat perawat mengetahui apa yang penting bagi klien. Contoh, perawat mempunyai klien yang takut untuk dipasang kateter intravena, perawat tersebut adalah perawat yang belum terampil dalam memasukkan kateter intravena. Perawat tersebut memutuskan bahwa klien akan lebih diuntungkan jika dibantu oleh perawat yang sudah terampil daripada memberikan penjelasan prosedur untuk mengurangi kecemasan. Dengan mengetahui siapa klien, dapat membantu perawat dalam memilih pendekatan yang paling sesuai dengan kebutuhan klien.

Etika Pelayanan

Watson ( 1988 ) menyarankan agar caring sebagai suatu sikap moral yang ideal, memberikan sikap pendirian terhadap pihak yang melakukan intervensi seperti perawat. Sikap pendirian ini perlu untuk menjamin bahwa perawat bekerja sesuai standar etika untuk tujuan dan motivasi yang baik. Kata etika merujuk pada kebiasaan yang benar dan yang salah. Dalam setiap pertemuan dengan klien, perawat harus mengetahui kebiasaan apa yang sesuai secara etika. Etika keperawatan bersikap unik, sehingga perawat tidak boleh membuat keputusan hanya berdasarkan prinsip intelektual atau analisis.

Etika keperawatan berfokus pada hubungan antara individu dengan karakter dan sikap perawat terhadap orang lain. Etika keperawatan menempatkan perawat sebagai penolong klien, memecahkan dilema etis dengan cara menghadirkan hubungan dan memberikan prioritas kepada klien dengan kepribadian khusus.

 

Nurse Caring Behavior

1. Persepsi klien wanita ( Riemen, 1986 )

v  Berespon terhadap keunikan klien

v  Memahami dan mendukung perhatian klien

v  Hadir secara fisik

v  Memiliki sikap dan menunjukkan prilaku yang membuat klien merasa dihargai sebagai  manusia

v  Kembali ke klien dengan sukarela tanpa diminta

v  Menunjukkan perhatian yang memberi kenyamanan dan merelaksasi klien

v  Bersuara halus dan lembut

v  Memberi perasaan nyaman

2. Persepsi klien pria ( Riemen, 1986 )

v  Hadir secara fisik sehingga klien merasa dihargai

v  Kembali ke klien dengan sukarela tanpa diminta

v  Membuat klien merasa nyaman, relaks, dan aman

v  Hadir untuk memberi kenyamanan dan memenuhi kebutuhan klien sebelum diminta

v  Menggunakan suara dan sikap yang baik, halus, lembut dan menyenangkan

3. Persepsi klien kanker dan keluarga ( Mayer, 1986 )

v  Mengetahui bagaimana memberikan injeksi dan mengelola peralatan

v  Bersikap ceria

v  Mendorong klien untuk menghubungi perawat bila klien mempunyai masalah

v  Mengutamakan atau mendahulukan kepentingan klien

v  Mengantisipasi pengalaman pertama adalah yang terberat

 

4. Persepsi klien dewasa yang dirawat ( Brown, 1986 )

v  Kehadirannya menenteramkan hati

v  Memberikan informasi

v  Mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan profesional

v  Mampu menangani nyeri atau rasa sakit

v  Memberi waktu yang lebih banyak dari yang dibutuhkan

v  Mempromosikan otonomi

v  Mengenali kualitas dan kebutuhan individual

v  Selalu mengawasi klien

 

5. Persepsi dari keluarga

v  Jujur

v  Memberikan penjelasan dengan jelas

v  Selalu menginformasikan keluarga

v  Mencoba untuk membuat klien nyaman

v  Menunjukkan minat dalam menjawab pertanyaan

v  Memberikan perawatan emergensi bila perlu

v  Menjawab pertanyaan anggota keluarga secara jujur, terbuka dan ikhlas

v  Mengijinkan klien melakukan sesuatu untuk dirinya sebisa mungkin

v  Mengajarkan keluarga cara memelihara kondisi fisik yang lebih nyaman

 

2.2  Perbedaan Caring dan Curing

Keperawatan sebagai suatu profesi dan berdasarkan pengakuan masyarakat adalah ilmu kesehatan tentang asuhan atau pelayanan keperawatan atau The Health Science of Caring (Lindberg,1990:40). Secara bahasa, caring dapat diartikan sebagai tindakan kepedulian dan curing dapat diartikan sebagai tindakan pengobatan. Namun, secara istilah caring dapat diartikan memberikan bantuan kepada individu atau sebagai advokasi pada individu yang tidak mampu memenuhi kebutuhan dasarnya. Sedangkan curing adalah upaya kesehatan dari kegiatan dokter dalam prakteknya untuk mengobati klien. Dalam penerapannya, konsep caring dan curing mempunyai beberapa perbedaan, diantaranya:

1. Caring merupakan tugas primer perawat dan curing adalah tugas sekunder. Maksudnya seorang perawat lebih melakukan tindakan kepedulian terhadap klien daripada memberikan tindakan medis. Oleh karena itu, caring lebih identik dengan perawat.

2. Curing merupakan tugas primer seorang dokter dan caring adalah tugas sekunder. Maksudnya seorang dokter lebih melibatkan tindakan medis tanpa melakukan tindakan caring yang berarti. Oleh karena itu, curing lebih identik dengan dokter.

3. Dalam pelayanan kesehatan klien yang dilakukan perawat, ¾ nya adalah caring dan ¼ nya adalahcuring.

4. Caring bersifat lebih “Healthogenic” daripada curing.

Maksudnya caring lebih menekankan pada peningkatan kesehatan daripada pengobatan. Di dalam praktiknya, caring mengintegrasikan pengetahuan biofisik dan pengetahuan perilaku manusia untuk meningkatkan derajat kesehatan dan untuk menyediakan pelayanan bagi mereka yang sakit.

5. Tujuan caring adalah membantu pelaksanaan rencana pengobatan/terapi dan membantu klien beradaptasi dengan masalah kesehatan, mandiri memenuhi kebutuhan dasarnya, mencegah penyakit, meningkatkan kesehatan dan meningkatkan fungsi tubuh sedangkan tujuan curing adalah menentukan dan menyingkirkan penyebab penyakit atau mengubah problem penyakit dan penanganannya.

6. Diagnosa dalam konsep curing dilakukan dengan mengungkapkan penyakit yang diderita sedangkan diagnosa dalam konsep caring dilakukan dengan identifikasi masalah dan penyebab berdasarkan kebutuhan dan respon klien.

 

2.3 Perilaku Caring Yang Dapat Ditemui Dalam Tatanan Keperawatan        

 

Caring bukanlah sesuatu yang dapat diajarkan, tetapi merupakan hasil dari kebudayaan, nilai-nilai, pengalaman, dan dari hubungan dengan orang lain. Sikap keperawatan yang berhubungan dengancaring adalah kehadiran, sentuhan kasih sayang, mendengarkan, memahami klien, caring dalam spiritual, dan perawatan keluarga.

1. Kehadiran

Kehadiran adalah suatu pertemuan antara seseorang dengan seseorang lainnya yang merupakan sarana untuk mendekatkan diri dan menyampaikan manfaat caring. Menurut Fredriksson (1999), kehadiran berarti “ada di” dan “ada dengan”. “Ada di” berarti kehadiran tidak hanya dalam bentuk fisik, melainkan juga komunikasi dan pengertian. Sedangkan “ada dengan” berarti perawata selalu bersedia dan ada untuk klien (Pederson, 1993). Kehadiran seorang perawat membantu menenangkan rasa cemas dan takut klien karena situasi tertekan.

 

2. Sentuhan

Sentuhan merupakan salah satu pendekatan yang menenangkan dimana perawat dapat mendekatkan diri dengan klien untuk memberikan perhatian dan dukungan. Ada dua jenis sentuhan, yaitu sentuhan kontak dan sentuhan non-kontak. Sentuhan kontak merupakan sentuhan langsung kullit dengan kulit. Sedangkan sentuhan non-kontak merupakan kontak mata. Kedua jenis sentuhan ini digambarkn dalam tiga kategori :

a) Sentuhan Berorientasi-tugas

Saat melaksanakan tugas dan prosedur, perawat menggunakan sentuhan ini. Perlakuan yang ramah dan cekatan ketika melaksanakan prosedur akan memberikan rasa aman kepada klien. Prosedur dilakukan secara hati-hati dan atas pertimbangan kebutuhan klien.

b) Sentuhan Pelayanan (Caring)

Yang termasuk dalam sentuhan caring adalah memegang tangan klien, memijat punggung klien, menempatkan klien dengan hati-hati, atau terlibat dalam pembicaraan (komunikasi non-verbal). Sentuhan ini dapat mempengaruhi keamanan dan kenyamanan klien, meningkatkan harga diri, dan memperbaiki orientasi tentang kanyataan (Boyek dan Watson, 1994).

c) Sentuhan Perlindungan

Sentuhan ini merupakan suatu bentuk sentuhan yang digunakan untuk melindungi perawat dan/atau klien (fredriksson, 1999). Contoh dari sentuhan perlindungan adalah mencegah terjadinya kecelakaan dengan cara menjaga dan mengingatkan klien agar tidak terjatuh.

Sentuhan dapat menimbulkan berbagai pesan, oleh karena itu harus digunakan secara bijaksana.

 

3. Mendengarkan

Untuk lebih mengerti dan memahami kebutuhan klien, mendengarkan merupakan kunci, sebab hal ini menunjukkan perhatian penuh dan ketertarikan perawat. Mendengarkan membantu perawat dalam memahami dan mengerti maksud klien dan membantu menolong klien mencari cara untuk mendapatkan kedamaian.

 

4. Memahami klien

Salah satu proses caring menurut Swanson (1991) adalah memahami klien. Memahami klien sebagai inti suatu proses digunakan perawat dalam membuat keputusan klinis. Memahami klien merupakan pemahaman perawat terhadap klien sebagai acuan melakukan intervensi berikutnya (Radwin,1995). Pemahaman klien merupakan gerbang penentu pelayanan sehingga, antara klien dan perawat terjalin suatu hubungan yang baik dan saling memahami.

 

5. Caring Dalam Spiritual

Kepercayaan dan harapan individu mempunyai pengaruh terhadap kesehatan fisik seseorang. Spiritual menawarkan rasa keterikatan yang baik, baik melalui hubungan intrapersonal atau hubungan dengan dirinya sendiri, interpersonal atau hubungan dengan orang lain dan lingkungan, serta transpersonal atau hubungan dengan Tuhan atau kekuatan tertinggi.

Hubungan caring terjalin dengan baik apabila antara perawat dan klien dapat memahami satu sama lain sehingga keduanya bisa menjalin hubungan yang baik dengan melakukan hal seperti, mengerahkan harapan bagi klien dan perawat; mendapatkan pengertian tentang gejala, penyakit, atau perasaan yang diterima klien; membantu klien dalam menggunakan sumber daya sosial, emosional, atau spiritual; memahami bahwa hubungan caring menghubungkan manusia dengan manusia, roh dengan roh.

 

 

6. Perawatan Keluarga

Keluarga merupakan sumber daya penting. Keberhasilan intervensi keperawatan sering bergantung pada keinginan keluarga untuk berbagi informasi dengan perawat untuk menyampaikan terapi yang dianjurkan. Menjamin kesehatan klien dan membantu keluarga untuk aktif dalam proses penyembuhan klien merupakan tugas penting anggota keluarga. Menunjukkan perawatan keluarga dan perhatian pada klien membuat suatu keterbukaan yang kemudian dapat membentuk hubungan yang baik dengan anggota keluarga klien.

 

 

.

 

BAB III

PENUTUP

3.1.     KESIMPULAN

Pelayanan esensial yang diberikan oleh perawat terhadap individu, keluarga , kelompok dan masyarakat yang mempunyai masalah kesehatan meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dengan menggunakan proses keperawatan untuk mencapai tingkat kesehatan yang optimal. Keperwatan adalah suatu bentuk pelayanan professional sebagai bagian integral pelayanan kesehatan berbentuk pelayanan biologi, psikologi, social dan spiritual secara komprehensif, ditujukan kepada individu keluarga dan masyarakat baik sehat maupun sakit mencakup siklus hidup manusia.

Asuhan keperawatan diberikan karena adanya kelemahan fisik maupun mental, keterbatasan pengetahuan serta kurang kemauan menuju kepada kemampuan melaksanakan kegiatan sehari-hari secara mandiri. Kegiatan ini dilakukan dalam upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan, pemulihan serta pemeliharaan kesehatan dengan penekanan pada upaya pelayanan kesehatan utama (Primary Health care) untuk memungkinkan setiap orang mencapai kemampuan hidup sehat dan produktif.

 

3.2 SARAN

Dalam penyusunan kurikulum pendidikan perawatan seyogyanya memasukkan unsur caring dalam setiap mata kuliah. Penekanan pada humansitik, kepedulian dan kepercayaan, komitmen membantu orang lain dan berbagai unsur caring yang lain harus sudah dibangun sejak perawat dalam masa pendidikan. Selain itu perlu dilakukan sosialisasi konsep caring pada perawat guna memberikan pemahaman yang mendalam tentang apa yang harus dilakukan perawat agar bersikap caring dalam setiap kontak dengan pasien. Indikator-indikator caring harus dikenal dan diaplikasikan dalam perawatan serta dievaluasi secara terus menerus

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

 http://andaners.wordpress.com/2009/04/28/konsep-keperawatan-komunitas/

Watson, Jean. (2004). Theory of human Caring. Http: //www2.uchse.edu/son/caringMeidiana Dwidiyanti. 2008. Keperawatan Dasar. Semarang. Hasani  http://andaners.wordpress.com/2009/04/28/konsep-keperawatan-komunitas/American Asociation of Occupational Health Nursing/Konsorsium Ilmu kesehatan, 1992/Dikutip dari Taylor C. dkk. Fundamental of Nursing, 1989/Logan, BB, 1986/ Potter, P.A.& Perry, A.G. (1997). Fundamental of nursing: concepts, process & practice. 4th ed. St. Louis: Mosby. (terj.hlm.158-159, 814-820)

 

 

 

 

No comments:

Post a Comment