BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Caring Secara Umum
Secara
bahasa, istilah caring diartikan sebagai tindakan
kepedulian.
Caring secara umum dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk berdedikasi
bagi orang lain, pengawasan dengan waspada, serta suatu perasaaan empati pada
orang lain dan perasaan cinta atau menyayangi.
Pengertian
caring berbeda dengan care. Care adalah fenomena yang berhubungan dengan orang
berhubungan dengan bimbingan, bantuan, dukungan perilaku kepada individu,
keluarga, kelompok dengan adanya kejadian untuk memenuhi kebutuhan aktual
maupun potensial untuk meningkatkan kondisi dan kualitas kehidupan manusia.
Sedangkan caring adalah tindakan nyata dari care yang menunjukkan suatu rasa
kepedulian.
Terdapat beberapa pengertian caring
menurut beberapa ahli, antara lain :
Florence
nightingale (1860) : caring adalah tindakan yang menunjukkan pemanfaatan
lingkungan pasien dalam membantu penyembuhan, memberikan lingkungan bersih,
ventilasi yang baik dan tenang kepada pasien.
Delores gaut (1984) : caring tidak mempunyai pengertian
yang tegas, tetapi ada tiga makna dimana ketiganya tidak dapat dipisahkan,
yaitu perhatian, bertanggung jawab, dan ikhlas.
Crips dan Taylor (2001) : caring merupakan fenomena
universal yang mempengaruhi bagaimana seseorang berpikir, merasakan, dan
berperilaku dalam hubungannya dengan orang lain.
Rubenfild (1999) : caring yaitu memberikan asuhan,
tanggunggung jawab, dan ikhlas.
Crips dan
Taylor (2001) : caring merupakan fenomena universal yang mempengaruhi bagaimana
seseorang berpikir, merasakan, dan berperilaku dalam hubungannya dengan orang
lain.
Rubenfild
(1999) : caring yaitu memberikan asuhan, dukungan emosional pada klien,
keluarga, dan kerabatnya secara verbal maupun nonverbal.
Jean watson (1985) : caring merupakan komitmen moral
untuk melindungi, mempertahankan, dan meningkatkan emosional pada klien,
keluarga, dan kerabatnya secara verbal maupun nonverbal.
Jean watson (1985) : caring merupakan komitmen moral
untuk melindungi, mempertahankan, dan meningkatkan martabat manusia.
Dari
beberapa pengertian tersebut, dapat dipersingkat bahwa pengertian caring secara
umum adalah suatu tindakan moral atas dasar kemanusiaan, sebagai suatu cerminan
perhatian, perasaan empati dan kasih sayang kepada orang lain, dilakukan dengan
cara memberikan tindakan nyata kepedulian, dengan tujuan untuk meningkatkan
kualitas dan kondisi kehidupan orang tersebut. Caring merupakan inti dari
keperawatan.
Persepsi Klien Tentang Caring
Penelitian
tentang persepsi klien penting karena pelayanan kesehatan merupakan fokus
terbesar dari tingkat kepuasan klien. Jika klien merasakan penyelenggaraan
pelayanan kesaehatan bersikap sensitif, simpatik, merasa kasihan, dan tertarik
terhadap mereka sebagai individu, mereka biasanya menjadi teman sekerja yang
aktif dalam merencanakan perawatan ( Attree, 2001 ). Klien dalam penelitian ini
menunjukkan bahwa mereka semakin puas saat perawat melakukan caring.
Biasanya
klien dan perawat melakukan persepsi yang berbeda tentang caring ( Mayer, 1987;
Wolf, Miller, dan Devine, 2003 ). Untuk alasan tersebut, fokuskan pada
membangun suatu hubungan yang membuat perawat mengetahui apa yang penting bagi
klien. Contoh, perawat mempunyai klien yang takut untuk dipasang kateter
intravena, perawat tersebut adalah perawat yang belum terampil dalam memasukkan
kateter intravena. Perawat tersebut memutuskan bahwa klien akan lebih
diuntungkan jika dibantu oleh perawat yang sudah terampil daripada memberikan
penjelasan prosedur untuk mengurangi kecemasan. Dengan mengetahui siapa klien,
dapat membantu perawat dalam memilih pendekatan yang paling sesuai dengan
kebutuhan klien.
Etika Pelayanan
Watson (
1988 ) menyarankan agar caring sebagai suatu sikap moral yang ideal, memberikan
sikap pendirian terhadap pihak yang melakukan intervensi seperti perawat. Sikap
pendirian ini perlu untuk menjamin bahwa perawat bekerja sesuai standar etika
untuk tujuan dan motivasi yang baik. Kata etika merujuk pada kebiasaan yang
benar dan yang salah. Dalam setiap pertemuan dengan klien, perawat harus mengetahui
kebiasaan apa yang sesuai secara etika. Etika keperawatan bersikap unik,
sehingga perawat tidak boleh membuat keputusan hanya berdasarkan prinsip
intelektual atau analisis.
Etika
keperawatan berfokus pada hubungan antara individu dengan karakter dan sikap
perawat terhadap orang lain. Etika keperawatan menempatkan perawat sebagai
penolong klien, memecahkan dilema etis dengan cara menghadirkan hubungan dan
memberikan prioritas kepada klien dengan kepribadian khusus.
Nurse Caring Behavior
1. Persepsi klien wanita ( Riemen,
1986 )
v Berespon terhadap keunikan klien
v Memahami dan mendukung perhatian klien
v Hadir secara fisik
v Memiliki sikap dan menunjukkan prilaku yang
membuat klien merasa dihargai sebagai
manusia
v Kembali ke klien dengan sukarela tanpa
diminta
v Menunjukkan perhatian yang memberi kenyamanan
dan merelaksasi klien
v Bersuara halus dan lembut
v Memberi perasaan nyaman
2. Persepsi klien pria ( Riemen, 1986
)
v Hadir secara fisik sehingga klien merasa
dihargai
v Kembali ke klien dengan sukarela tanpa
diminta
v Membuat klien merasa nyaman, relaks, dan aman
v Hadir untuk memberi kenyamanan dan memenuhi
kebutuhan klien sebelum diminta
v Menggunakan suara dan sikap yang baik, halus,
lembut dan menyenangkan
3. Persepsi klien kanker dan keluarga
( Mayer, 1986 )
v Mengetahui bagaimana memberikan injeksi dan
mengelola peralatan
v Bersikap ceria
v Mendorong klien untuk menghubungi perawat
bila klien mempunyai masalah
v Mengutamakan atau mendahulukan kepentingan
klien
v Mengantisipasi pengalaman pertama adalah yang
terberat
4. Persepsi klien dewasa yang dirawat
( Brown, 1986 )
v Kehadirannya menenteramkan hati
v Memberikan informasi
v Mendemonstrasikan pengetahuan dan
keterampilan profesional
v Mampu menangani nyeri atau rasa sakit
v Memberi waktu yang lebih banyak dari yang
dibutuhkan
v Mempromosikan otonomi
v Mengenali kualitas dan kebutuhan individual
v Selalu mengawasi klien
5. Persepsi dari keluarga
v Jujur
v Memberikan penjelasan dengan jelas
v Selalu menginformasikan keluarga
v Mencoba untuk membuat klien nyaman
v Menunjukkan minat dalam menjawab pertanyaan
v Memberikan perawatan emergensi bila perlu
v Menjawab pertanyaan anggota keluarga secara
jujur, terbuka dan ikhlas
v Mengijinkan klien melakukan sesuatu untuk
dirinya sebisa mungkin
v Mengajarkan keluarga cara memelihara kondisi
fisik yang lebih nyaman
2.2
Perbedaan Caring dan Curing
Keperawatan
sebagai suatu profesi dan berdasarkan pengakuan masyarakat adalah ilmu
kesehatan tentang asuhan atau pelayanan keperawatan atau The Health Science of
Caring (Lindberg,1990:40). Secara bahasa, caring dapat diartikan sebagai
tindakan kepedulian dan curing dapat diartikan sebagai tindakan pengobatan.
Namun, secara istilah caring dapat diartikan memberikan bantuan kepada individu
atau sebagai advokasi pada individu yang tidak mampu memenuhi kebutuhan
dasarnya. Sedangkan curing adalah upaya kesehatan dari kegiatan dokter dalam
prakteknya untuk mengobati klien. Dalam penerapannya, konsep caring dan curing
mempunyai beberapa perbedaan, diantaranya:
1. Caring
merupakan tugas primer perawat dan curing adalah tugas sekunder. Maksudnya
seorang perawat lebih melakukan tindakan kepedulian terhadap klien daripada
memberikan tindakan medis. Oleh karena itu, caring lebih identik dengan
perawat.
2. Curing
merupakan tugas primer seorang dokter dan caring adalah tugas sekunder.
Maksudnya seorang dokter lebih melibatkan tindakan medis tanpa melakukan
tindakan caring yang berarti. Oleh karena itu, curing lebih identik dengan
dokter.
3. Dalam
pelayanan kesehatan klien yang dilakukan perawat, ¾ nya adalah caring dan ¼ nya
adalahcuring.
4. Caring
bersifat lebih “Healthogenic” daripada curing.
Maksudnya
caring lebih menekankan pada peningkatan kesehatan daripada pengobatan. Di
dalam praktiknya, caring mengintegrasikan pengetahuan biofisik dan pengetahuan
perilaku manusia untuk meningkatkan derajat kesehatan dan untuk menyediakan
pelayanan bagi mereka yang sakit.
5. Tujuan
caring adalah membantu pelaksanaan rencana pengobatan/terapi dan membantu klien
beradaptasi dengan masalah kesehatan, mandiri memenuhi kebutuhan dasarnya,
mencegah penyakit, meningkatkan kesehatan dan meningkatkan fungsi tubuh
sedangkan tujuan curing adalah menentukan dan menyingkirkan penyebab penyakit
atau mengubah problem penyakit dan penanganannya.
6. Diagnosa
dalam konsep curing dilakukan dengan mengungkapkan penyakit yang diderita
sedangkan diagnosa dalam konsep caring dilakukan dengan identifikasi masalah
dan penyebab berdasarkan kebutuhan dan respon klien.
2.3 Perilaku Caring
Yang Dapat Ditemui Dalam Tatanan Keperawatan
Caring
bukanlah sesuatu yang dapat diajarkan, tetapi merupakan hasil dari kebudayaan,
nilai-nilai, pengalaman, dan dari hubungan dengan orang lain. Sikap keperawatan
yang berhubungan dengancaring adalah kehadiran, sentuhan kasih sayang,
mendengarkan, memahami klien, caring dalam spiritual, dan perawatan keluarga.
1. Kehadiran
Kehadiran
adalah suatu pertemuan antara seseorang dengan seseorang lainnya yang merupakan
sarana untuk mendekatkan diri dan menyampaikan manfaat caring. Menurut
Fredriksson (1999), kehadiran berarti “ada di” dan “ada dengan”. “Ada di”
berarti kehadiran tidak hanya dalam bentuk fisik, melainkan juga komunikasi dan
pengertian. Sedangkan “ada dengan” berarti perawata selalu bersedia dan ada
untuk klien (Pederson, 1993). Kehadiran seorang perawat membantu menenangkan
rasa cemas dan takut klien karena situasi tertekan.
2. Sentuhan
Sentuhan
merupakan salah satu pendekatan yang menenangkan dimana perawat dapat
mendekatkan diri dengan klien untuk memberikan perhatian dan dukungan. Ada dua
jenis sentuhan, yaitu sentuhan kontak dan sentuhan non-kontak. Sentuhan kontak
merupakan sentuhan langsung kullit dengan kulit. Sedangkan sentuhan non-kontak
merupakan kontak mata. Kedua jenis sentuhan ini digambarkn dalam tiga kategori
:
a) Sentuhan
Berorientasi-tugas
Saat
melaksanakan tugas dan prosedur, perawat menggunakan sentuhan ini. Perlakuan
yang ramah dan cekatan ketika melaksanakan prosedur akan memberikan rasa aman
kepada klien. Prosedur dilakukan secara hati-hati dan atas pertimbangan
kebutuhan klien.
b) Sentuhan
Pelayanan (Caring)
Yang
termasuk dalam sentuhan caring adalah memegang tangan klien, memijat punggung
klien, menempatkan klien dengan hati-hati, atau terlibat dalam pembicaraan
(komunikasi non-verbal). Sentuhan ini dapat mempengaruhi keamanan dan
kenyamanan klien, meningkatkan harga diri, dan memperbaiki orientasi tentang
kanyataan (Boyek dan Watson, 1994).
c) Sentuhan
Perlindungan
Sentuhan ini
merupakan suatu bentuk sentuhan yang digunakan untuk melindungi perawat
dan/atau klien (fredriksson, 1999). Contoh dari sentuhan perlindungan adalah
mencegah terjadinya kecelakaan dengan cara menjaga dan mengingatkan klien agar
tidak terjatuh.
Sentuhan
dapat menimbulkan berbagai pesan, oleh karena itu harus digunakan secara
bijaksana.
3. Mendengarkan
Untuk lebih
mengerti dan memahami kebutuhan klien, mendengarkan merupakan kunci, sebab hal
ini menunjukkan perhatian penuh dan ketertarikan perawat. Mendengarkan membantu
perawat dalam memahami dan mengerti maksud klien dan membantu menolong klien
mencari cara untuk mendapatkan kedamaian.
4. Memahami klien
Salah satu
proses caring menurut Swanson (1991) adalah memahami klien. Memahami klien
sebagai inti suatu proses digunakan perawat dalam membuat keputusan klinis.
Memahami klien merupakan pemahaman perawat terhadap klien sebagai acuan
melakukan intervensi berikutnya (Radwin,1995). Pemahaman klien merupakan
gerbang penentu pelayanan sehingga, antara klien dan perawat terjalin suatu
hubungan yang baik dan saling memahami.
5. Caring Dalam Spiritual
Kepercayaan
dan harapan individu mempunyai pengaruh terhadap kesehatan fisik seseorang.
Spiritual menawarkan rasa keterikatan yang baik, baik melalui hubungan
intrapersonal atau hubungan dengan dirinya sendiri, interpersonal atau hubungan
dengan orang lain dan lingkungan, serta transpersonal atau hubungan dengan
Tuhan atau kekuatan tertinggi.
Hubungan
caring terjalin dengan baik apabila antara perawat dan klien dapat memahami
satu sama lain sehingga keduanya bisa menjalin hubungan yang baik dengan
melakukan hal seperti, mengerahkan harapan bagi klien dan perawat; mendapatkan
pengertian tentang gejala, penyakit, atau perasaan yang diterima klien;
membantu klien dalam menggunakan sumber daya sosial, emosional, atau spiritual;
memahami bahwa hubungan caring menghubungkan manusia dengan manusia, roh dengan
roh.
6. Perawatan Keluarga
Keluarga
merupakan sumber daya penting. Keberhasilan intervensi keperawatan sering
bergantung pada keinginan keluarga untuk berbagi informasi dengan perawat untuk
menyampaikan terapi yang dianjurkan. Menjamin kesehatan klien dan membantu
keluarga untuk aktif dalam proses penyembuhan klien merupakan tugas penting
anggota keluarga. Menunjukkan perawatan keluarga dan perhatian pada klien membuat
suatu keterbukaan yang kemudian dapat membentuk hubungan yang baik dengan
anggota keluarga klien.
.
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Pelayanan
esensial yang diberikan oleh perawat terhadap individu, keluarga , kelompok dan
masyarakat yang mempunyai masalah kesehatan meliputi promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif dengan menggunakan proses keperawatan untuk mencapai
tingkat kesehatan yang optimal. Keperwatan adalah suatu bentuk pelayanan
professional sebagai bagian integral pelayanan kesehatan berbentuk pelayanan
biologi, psikologi, social dan spiritual secara komprehensif, ditujukan kepada
individu keluarga dan masyarakat baik sehat maupun sakit mencakup siklus hidup
manusia.
Asuhan
keperawatan diberikan karena adanya kelemahan fisik maupun mental, keterbatasan
pengetahuan serta kurang kemauan menuju kepada kemampuan melaksanakan kegiatan
sehari-hari secara mandiri. Kegiatan ini dilakukan dalam upaya peningkatan
kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan, pemulihan serta pemeliharaan
kesehatan dengan penekanan pada upaya pelayanan kesehatan utama (Primary Health
care) untuk memungkinkan setiap orang mencapai kemampuan hidup sehat dan
produktif.
3.2 SARAN
Dalam
penyusunan kurikulum pendidikan perawatan seyogyanya memasukkan unsur caring
dalam setiap mata kuliah. Penekanan pada humansitik, kepedulian dan
kepercayaan, komitmen membantu orang lain dan berbagai unsur caring yang lain
harus sudah dibangun sejak perawat dalam masa pendidikan. Selain itu perlu
dilakukan sosialisasi konsep caring pada perawat guna memberikan pemahaman yang
mendalam tentang apa yang harus dilakukan perawat agar bersikap caring dalam
setiap kontak dengan pasien. Indikator-indikator caring harus dikenal dan
diaplikasikan dalam perawatan serta dievaluasi secara terus menerus
DAFTAR
PUSTAKA
http://andaners.wordpress.com/2009/04/28/konsep-keperawatan-komunitas/
Watson,
Jean. (2004). Theory of human Caring. Http: //www2.uchse.edu/son/caringMeidiana
Dwidiyanti. 2008. Keperawatan Dasar. Semarang. Hasani http://andaners.wordpress.com/2009/04/28/konsep-keperawatan-komunitas/American
Asociation of Occupational Health Nursing/Konsorsium Ilmu kesehatan, 1992/Dikutip
dari Taylor C. dkk. Fundamental of Nursing, 1989/Logan, BB, 1986/ Potter,
P.A.& Perry, A.G. (1997). Fundamental of nursing: concepts, process &
practice. 4th ed. St. Louis: Mosby. (terj.hlm.158-159, 814-820)
No comments:
Post a Comment