BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tentunya kita
pernah menyaksikan secara langsung maupun tidak langsung melalui televise dan
media massa lainnya pelaksanaan pemilu, pilkada, demonstrasi, kerusuhan,
kampanye partai politik, dan bahkan penculikan-penculikan aktivis-aktivis
politik. Pola-pola perilaku tersebut menyangkut kehidupan bernagara,
pemerintahan, hukum, adat istiadat dan lainnya yang disebut sebagai budaya
politik.
Sebagai warga
Negara Indonesia, kita harus memahami budaya politik yang demokratis
berdasarkan pancasila dan UUD 1945 agar kehidupan berbangsa dan bernegara dapat
berjalan dengan baik.
Sebagaimana kita
ketahui bahwa politik merupakan suatu rangkaian asas, prinsip, keadaan, jalan,
cara, dan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu yang dikehendaki.
Politik secara umum menyangkut proses penentuan tujuan Negara dan cara
melaksanakannya. Pelaksanaan tujuan itu memerlukan kebijakan-kebijakan umum
(public policies) yang menyangkut peraturan, pembagian, atau alokasi
sumber-sumber yang ada. Kebijakan-kebijakan umum hanya dapat dilakukan dengan
kekuasaan dan untuk memperoleh kekuasaan itulah diperlukan sarana politik yang
disebut partai politik.
1.2 Tujuan
Tujuan dari
makalah ini adalah agar kita mengerti apa itu politik dan bisa menerapkannya
dalam kehidupan bermasyarakat
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Budaya Politik
- Pengertian
budaya
Secara
etimologis, istilah kebudayaan berasal dari beberapa bahasa, antara lain:
Culture (Bahasa Inggris) artinya budaya, Colore (Bahasa Latin) artinya budaya,
dan Akhlaq (Bahasa Arab) artinya peradaban atau budi.
Kata “kebudayaan”
berasala dari bahasa Sanskerta yaitu buddhaya yang merupakan bentuk jamak dari
kata buddhi, artinya akal. Selanjutnya dikembangkan menjadi kata budidaya yang
artinya kemampuan akal budi seseorang ataupun sekelompok orang.
Menurut Koentjaraningrat,
kebudayaan adalah keseluruhan sisitem gagasan, tindak dan hasil karya dalam
rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik manusia dengan cara belajar.
Sedangkan menurut Moh. Hatta , kebudayaan adalah ciptaan dari suatu bangsa.
Menurut Zoetmulder,
kebudayaan adalah perkembangan terpimpin oleh manusia budayawan dari
kemungkinan-kemungkinan dan tenaga-tenaga alam terutama alam manusia, sehingga
merupakan satu kesatuan harmonis.
- Pengertian
Politik
Pada umumnya
istilah politik dapat diartikan sebagai bermacam-macam kegiatqn dalam suatu
system politk atau Negara yang menyangkut proses menetukan tujuan-tujuan dari
system itu dan melaksanakan tujuan-tujuan itu. Politik menyangkut tujuan-tujuan
seluruh masyarakat, termasuk kegiatan berbagai kelompok baik partai poltik
maupun individu. Konsep-konsep pokok politik adalah Negara, kekuasaaan,
pengambilan keputusan, kebijakan, dan pembagian kekuasaan..
Budaya politik
adalah nilai-nilai yang bersifat politis yang diakui dan dianut oleh suatu
kelompok masyarakat serta diyakini sebagai panduan dalam melangsungkan
aktivitas-aktivitas kenegaraan.
Pengertian Budaya Politik
2.2 Pengertian Budaya Politik
- Macam-macam
Pengertian Budaya Politik
Berikut ini
adalah beberapa pengertian mengenai budaya politik, yakni sebagai berikut:
-
Budaya politik merupakan seperangkat nilai keyakinan dan
sikap mengenai cara pemerintah melaksanakan kebijakan dan apa kebijakan yang
harus dilaksanakan oleh pemerintah. (Samuel Beer)
-
Budaya politik ialah suatu sikap orientasi yang dimiliki
secara khas oleh warga negara dalam suatu sistem politik dan berbagai bagiannya
yang beraneka ragam, dan sikap mengenai peranan warga yang berada dalam sistem
politik tersebut. (Almond dan Verba)
-
Budaya politik merupakan pola tingkah laku individu dalam
praktek berorientasi pada kehidupan politik yang diakui oleh anggota masyarakat
dalam suatu sistem politik.
Jika disimpulkan
Pengertian Budaya Politik terdiri dari
nilai dan sikap yang dianut oleh individu-individu dalam suatu sistem politik.
Nilai dan sikap ini mempengaruhi warga negara dalam merespon politik dan
mempengaruhi pejabat dalam mengambil keputusan politik. Budaya politik tersusun
atas sikap, emosi, kepercayaan dan nilai-nilai yang diyakini oleh masyarakat
dalam menanggapi isu-isu politik dalam sistem politik tertentu. Adapula yang
mengatakan bahwa budaya politik sebagai dimensi kejiwaan sistem politik yang
turut berperan dalam menentukan berjalannya sebuah sistem politik. Budaya
politik ini bisa bersifat individual atau diyakini orang per orang, bisa pula
diyakini oleh suatu kelompok politik.
Pengertian Budaya
Politik sebagai pandangan politik, budaya politik bisa menjadi suatu sentimen
politik. Hal ini menjelaskan mengapa kadang-kadang orang cenderung memilih
tokoh politik ataupun partai politik dengan alasan kultural. Namun, budaya yang
dimaksud di sini tidak semata-mata menyangkut etnografi, tetapi juga kebiasaan
sehari-hari yang dipegang oleh individu-individu dalam berpolitik.
Budaya politik
berkembang di dalam masyarakat sebagai yang mempengaruhi sistem politik yang
ada. Namun, perkembangan ini tidak secara natural, ada interaksi antara budaya
dengan kebijakan politik di mana kebijakan politik yang berhasil bisa
melahirkan budaya politik yang baru. Suatu Undang-Undang, misalnya, dalam
penerapan berusaha mewujudkan nilai dan sikap politik tertentu.
Persepsi dan
sikap manusia terhadap masalah politik bersumber dari pemahaman manusia
tersebut akan politik, yang dibentuk oleh masyarakat melalui politik yang pada
akhirnya kembali mempengaruhi perjalanan politik itu sendiri. Di sini kelihatan
bahwa ada hubungan saling pengaruh antara budaya politik dengan kebijakan
politik yang saling mengondisikan satu sama lain.
2.3 Tipe-tipe Budaya Politik
- Budaya
Politik Parokial ( parochial Political Culture) :
Cirinya : - lingkupnya
sempit dan kecil
- masyarakatnya sederhana dan tradisional bahkan
buta hurup.
petani dan buruh tani.
- Spesialisasi kecil belum berkembang.
- Pemimpin politik biasanya berperan ganda bidang ekonomi,
agama dan budaya.
- masyarakatnya cenderung tidak menaruh minat terhadap objek politik
yang luas.
- masyarakatnya tinggal di desa terpencil
di mana kontak dengan
system politik kecil.
- Budaya
Politik Subjek (subject Political Culture) :
Cirinya
: - Orang secara pasif patuh pada
pejabat pemerintahan dan undang-undang.
- Tidak melibatkan diri pada politik atau
golput.
- masyarakat mempunyai minat, perhatian,
kesadaran terhadap system
politik.
-
Sangat memperhatikan dan tanggap terhadap keputusan politik,
atau output
- Rendah dalam input
kesadaran sebagai actor politik belum tumbuh.
- Budaya
Politik Partisipan (participant Political culture) :
Sebagai insan politik, kegiatan-kegiatan politik yang dapat dilakukan
sebagai wujud partisipasi politik, antara lain :
- Membentuk
organisasi politik atau menjadi
anggota Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang dapat mengontrol maupun
memberi input terhadap setiap kebijakan pemerintah.
- Aktif dalam
proses pemilu, seperti berkampanye, menjadi pemilih aktif, dan menjadi
anggota perwakilan rakyat.
- Bergabung
dalam kelompok-kelompok kepentingan kontemporer, seperti unjuk rasa secara
damai tidak anarkis atau merusak, petisi, protes, dan demonstrasi.
Cirinya
: - Kesadaran masyarakat bahwa dirinya
dan orang lain anggota aktif dalam
kehidupan politik
- Melibatkan diri dalam system politik sangat
berarti walaupaun hanya sekedar memberikan suara dalam pemilu.
- Tidak menerima begitu saja
terhadap keputusan, kebijakan system politik
- Dapat menilai
dengan penuh kesadaran baik input maupun
output bahkan posisi dirinya sendiri.
Menurt Muhtar Masoed dan Colin MacAndrews ada 3
model budaya politik :
- Model
masyarakat demokratis industrial Yang terdiri dari aktivis politik,
kritikus politik.( Identik dengan budaya politik partisipan).
- Model Sistem
politik otoriter rakyat sebagai subyek yang pasif, tunduk pada hukumnya tapi tidak melibatkan diri
dalam urusan politik dan pemerintahan
(Identik dengan budaya politik subjek).
- Model
masyarakat system demokratis pra
–industrial masyarakat pedesaan, petani, buta hurup, kontak politik sangat
kecil, (budaya politik Parokial).
BAB III
KESIMPULAN
3.1
Kesimpulan
Sebagai bangsa yang berdaulat, kemampuan menjaga dan
melindungi seluruh wilayah Negara dari berbagai ancaman dan gangguan baik
berasal dari dalam negeri maupun dari luar negeri, tidak dapat dihindari lagi.
Pertahanan dan keamanan Negara republic Indonesia silaksanakan dengan menyusun,
mengerahkan, menggerakkan serta seluruh potensi nasional, termasuk kekuatan
masyarakat diseluruh bidang kehidupan nasional secara terintegrasi dan
terkoordinasi.
3.2
Saran
Dalam berpolitik sebaikya dilakukan menurut
kaidah-kaidah dan aturan-aturan yang sesuai agar tercipta integrasi nasional.
Karena bangsa Indonesia terrdiri dari berbagai macam suku, ras, agama, dan
budaya.
No comments:
Post a Comment