DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................
i
DAFTAR ISI.............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1
A.
Latar belakang........................................................................
1
BAB II TINJAUAN TEORITIS.................................................................. 2
A.
Metabolisme
pirimidin.......................................................... 2
B.
Struktur pirimidin.................................................................
2
C.
Biosintesis
Pirimidin............................................................. 3
D.
Tahapan biosintesis pirimidin............................................... 3
E.
Kelainan metabolime
pirimidin............................................ 5
BAB III PENUTUP..................................................................................... 8
Kesimpulan......................................................................................... 8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia melakukan biosintesis purin dan pirimidin dalam asam nukleat jaringan tubuh.
ATP, NAD+, koenzim A dan lain-lain dari senyawa antara amfibolik. Namun
demikian senyawa analog purin dan pirimidin yang disuntikan, termasuk obat-obat
yang potensial sebagai preparat anti kanker. Dapat disatukan kedalam DNA.
Biosintesis purin serta pirimidin oksi dan deoksiribonukleotida (NTP dan dNTP),
merupakan peristiwa yang diatur secara akurat serta dikoordinasikan lewat
mekanisme umpan balik yang menjamin produksi senyawa ini dengan kuantitas yang
tepat kadang-kadang disesuaikan menurut berbagai kebutuhan fisiologik (misalnya
pembelahan sel). Penyakit manusia yang meliputi kelainan dalam metabolisme
purin atau pirimidin mencakup penyakit gout, sindrom lesch-Nyhan, defisiensi
adenosin deaminase dan defisiensi fosforilase nukleosida purin. Penyakit pada
biosintesis pirimidin lebih langka dan mencakup asiduria orotat. Karena,
berbeda dengan urat, produk hasil katabolisme pirimidin bersifat sangat
larut(karbon dioksida, amonia dan β-aminoisobutirat), maka jumlah kelainan yang
bermakna secara klinik pada katabolisme pirimidin hanya beberapa (victor W.
Rodwell, Phd).
Keadaan defisiensi purin pada manusia terutama disebabkan oleh defisiensi asam
folat dan kadang-kadang oleh defisiensi B12, kalau keadaan ini menimbulkan
defisiensi sekunder deriva folat (victor W. Rodwell, Phd).
BAB II
TINJAUN TEORITIS
A.
Metabolisme
Pirimidin
Purin dan pirimidin merupakan inti dari senyawa komponen molekul nukleotida
asam nukleat RNA dan DNA.
Contoh Purin : Adenin, guanin,
hipoxantin, xantin. Di metabolisme menjadi asam urat.
Contoh Pirimidin : Sitosin, urasil,
timin. Dimetabolisme menjadi CO2 dan NH3.
B.
Struktur pirimidin
Asam nukleat utama di dalam inti sel adalah deoxyribonucleic
acid (DNA). DNA mengandung gula pentosa deoksiribosa sebagai salah satu
komponennya. DNA sekarang dikenal sebagai material genetik. Tipe asam nukleat
yang lain adalah ribonucleic acid (RNA) yang mengandung gula pentosa
ribosa. Peran utamanya adalah transmisi informasi genetik dari DNA ke protein.
Molekul DNA sangat besar, bahkan lebih besar daripada protein, sedangkan ukuran
molekul RNA relatif sama dengan protein. Hidrolisis sempurna DNA dan RNA oleh
asam menghasilkan: basa nitrogen, 2-deoksi-D-ribosa (atau ribosa untuk RNA) dan
ortofosfat. Ada dua tipe basa nitrogen dalam DNA dan RNA yaitu pirimidin
dan purin. Basa Pirimidin adalah turunan senyawa heterosiklik pirimidin:
Gambar 6.1
Struktur pirimidin.
Basa purin adalah turunan senyawa cincin fusi purin:
Gambar 6.2
Struktur purin.
·
Basa pirimidin
Basa pirimidin dalam DNA adalah timin dan sitosin, sedangkan
dalam RNA adalah urasil dan sitosin. Ketiga jenis basa ini berbeda dalam tipe
dan posisi gugus kimia yang terikat pada cincin.
• Timin adalah: 5 metil-2,4-dioksipirimidin
• Sitosin adalah: 2-oksi-4-aminopirimidin
• Urasil adalah: 2,4-dioksipirimidin
Berikut adalah struktur kimia dari ketiga jenis basa nitrogen tersebut
Gambar 6.3
Struktur Timin, sitosin dan urasil.
C. Biosintesis
Purin dan Pirimidin
1. Pirimidin
Umumnya
biosintesis pirimidin dan purin memerlukan bahan pembentukan yang sama misalnya
PRPP, glutamin, CO2, asam aspartat, koenzim tetrahidrofolat (FH4).
Tetapi ada satu perbedaan yang jelas
sekali yaitu pada saat terjadinya penambahan gugus ribosa-P (pada biosintesis
purin), penambahan gugus ribosa-P tersebut sudah berlangsung ditahap awal.
Sedangkan pada biosintesis pirimidin berlangsung setelah perjalanan beberapa
tahap lebih jauh.
D.
Tahapan
biosintesis purin dan pirimidin
1.
Tahapan
biosintesis Purin
1.1 Sintesis
purin diawali oleh reaksi pembentukan molekul PRPP (5-phospho ribosil pyro
phosphate) yang berasal dari ribosa-5P yang mengkaitkan ATP dan ion Mg²+
sebagai aktivator.
1.2 Selanjutnya
pembentukan senyawa 5-Phosphoribosilamin dari hasil reaksi PRPP dengan
glutamin. Reaksi ini menghasilkan pula asam amino glutamat + Ppi.
1.3 Berikutnya
pembentukan senyawa GAR (glycin amid ribosil-5P) dari hasil reaksi
ribosilamin-5P dengan glisin yang mengaktipkan ATP dan Mg²+ sebagai aktivator
dan yang dikatalisis oleh enzim GAR syn-thetase.
1.4 Kemudian
GAR melakukan reaksi formilasi yang dikatalisis oleh enzim transformilase
dengan koenzim FH4 (tetrahidrofolat) dan senyawa donor gugus formil, membentuk
senyawa formil glisin amid ribosil-5P nya. Atom karbon gugus formil tersebut
menempati posisi atom C-8 inti purin.
1.5 Kemudian
senyawa formil glisin amid ribosil 5P melakukn reaksi aminasi (pada atom karbon
ke-4 nya) dengan senyawa donor amino (berupa glutamin) dan terbentuknya senyawa
formil- glisinamidin- ribosil-5P.atom N gugus amino yang baru menempati posisi
N-3 inti purin.
1.6 Selanjutnya
terjadi reaksi penutupan rantai dan terbentuknya senyawa amino- imidazole-
ribosil-5P, selanjutnya senyawa-senyawa amino- imidazole- ribosil-5P melakukan
fiksasi CO2 dengan biotin sebagai koenzim dan atom karbon yang difiksasi
tersebut menempati atom C (6) inti purin. Dilanjutkan reaksinya dengan aspartat
membentuk senyawa 5-amino- 4- imidazole- N- suksinil karboksamid ribosil-5P.
1.7 Senyawa
5-amino- 4- amidazole- karboksamid- ribosil- 5P, melakukan reaksi formilasi
yang dikatalisis oleh enzim transformilase dengan koenzim FH4 (tetrahidrofolat)
dan senyawa donor gugus formil, maka terbentukny senyawa 5- formamido- 4-
imidazole karboksamide- ribosil-5P.
1.8 Akhirnya
terjadilah reaksi penutupan cincin yang ke-2 kalinya terbentuklah derivat purin
yang pertama berupa IMP (inosin monophosphate= inosinic acid) yaitu derivat
hiposantin atau 6- oksipurin. Sedangkan AMP dan GMP diturunkan dari IMP.
2.
Tahapan
biosintesis pirimidin
2.1 Biosintesis
pirimidin diawali oleh reaksi pembentukan karbamoil-P yang dihasilkan dari
reaksi antara glutamin, ATP dan CO2 yang dikatalisis oleh enzim
karbamoil-P sintetase yang berlangsung didalam sitosol. Berbeda dengan enzim
karbamoil-P sinthase yang bekerjapada reaksi pembentukan urea, dimana reaksi
nya berlangsung bukan didalam sitosol melainkan didalam mitokondria.
2.2 Berikutnya
karbamoil-P berkondensasi dengan asam aspartat menghasilkan senyawa
karbamoil-asparta. Reaksi ini dikatalisis oleh enzim aspartat
transkarbamoilase.
2.3 Berikutnya
terjadi reaksi penutupan rantai sambil membebaskan H2O dari molekul
karbamoil-aspartat sehingga dihasilkan asam dehidro orotat (DHOA= dihidroorotic
acid). Reaksi tersebut dikatalisis oleh enzim dihidroorotase.
2.4 Berikutnya
melalui reaksi yang dikatalisis oleh enzim DHOA dehidrogenase dengan koenzim
NAD+, DHOA menghasilkan asam arotat (OA=orotic acid).
2.5 Selanjutnya
terjadi reaksi penambahan gugus ribosa-P pada asam orotat. Reaksi ini
dikatalisis oleh enzim orotat fosforibosil transferase dan dihasilkan
orotidilat OMP (orotidin mono posphate).
2.6 Akhirnya
enzim orotidilat dikarboksilase mengkatalisis reaksi dikarboksilasi orotidilat
dan menghasilkan uridilat (uridin mono phosphate)yaitu produk nukleotida
pertama pada biosintesis pirimidin.
E.
Kelainan
metabolime pirimidin
1.
Metabolisme
pirimidin
Hasil
akhir katabolisme pirimidin: CO2, ammonia, betalanin dan propionat sangat mudah larut dalam
air bila overproduksi dan jarang didapati kelainan.
Hiperurikemia
dengan overproduksi PPRP akan terjadi peningkatan nukleotida dan peningkatan
ekskresi dari betalanin.
Defisiensi
folat dan vitamin B12 dengan defisiensi TMP.
Masalah klinik metabolisme pirimidin
Hasil
akhir metabolisme pirimidin larut dalam air, tidak banyak kelainan yang
disebabkannya.
Kelainan
autosomal resesif
Hereditary
orotic aciduria
tipe I:
- tipe yang
lebih sering def. orotat fosforibosil transferase & orotidilat dekarboksilase
- terjadi
anemia megaloblastik, tdp kristal jingga dalam urine.
Tipe
II :
-
krn defisiensi orotidilat
dekarboksilase
Reye’s
Syndrome
Gangguan
pada mitokondria hati
Orotikasiduria sekunder karena ketidakmampuan
mitokondri memakai karbamoil fosfat (pada defisiensi ornitin trankarbamoilase)
overproduksi asam orotat
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Purin
dan pirimidin merupakan komponen utama RNA dan DNA. Purin terdiri dari Adenin,
guanin, hipoxantin, xantin. Di metabolisme menjadi asam urat sedangkan
pirimidin yaitu Sitosin, urasil, timin. Dimetabolisme menjadi CO2 dan NH3.
Hasil penelitian dengan menggunakan radioisotop, ternyata setiap komponen yang
dijumpai dalam kerangka inti purin berasal dari bermacam-macam antara lain atom
C (6), atom N (1), atom C (2), atom N (3), atom C (4), atom C (5) dan atom N
(7). Dan tahapan purin diawali dengan pembentukan molekul PRPP(5-phospho
ribosil pyro phosphate) dan slanjutnya membentuk senyawa 5-phosphoribosilamin
dari hasil PRPP dan membentuk senyawa GAR kemudian GAR membentuk reaksi
formilase yang dikatelisis oleh enzim kemudian senyawa formil glisin amid
ribosil 5P sehingga terjadi penutup rantai, senyawa 5
amino-4-imidazole-karboksamid- ribosil-5P akhir dari penutupan cicncin yang
k-2.Sedangkn biosintesis pirimidin memerlukan bahan pembentuk yang sama yaitu
PRPP, glutamin, CO2, asam aspartat dan FH4, adapun kelainan metabolisme purin
yaitu gout, Sindrom Lesch-nyhan dan Penyakit von gierke. Sedangkan pirimidin
mempunyai kelainan kekurangan enzim. Metabolisme pirimidin larut dalam air.
DAFTAR PUSTAKA
Hardjasasmita,
1996. Ikhtisar Biokimi Dasar. Jakarta: FKUI
Poedjiadi
Anna, 1944. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: UIP
http://dr-suparyanto.blogspot.com/2010/metabolisme
purin dan pirimidin
http://google.com
No comments:
Post a Comment