BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem
plumbing adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari bangunan gedung, oleh
karena itu perencanaan sistem plambing haruslah dilakukan bersamaan dan sesuai
dengan tahapan-tahapan perencanaan gedung itu sendiri, dalam rangka penyediaan
air bersih baik dari kualitas dan kuantitas serta kontinuitas maupun penyaluran
air bekas pakai atau air kotor dari peralatan saniter ke tempat yang ditentukan
agar tidak mencemari bagian-bagian lain dalam gedung atau lingkungan
sekitarnya.
Setiap usaha dan atau
kegiatan pada dasarnya menimbulkan dampak terhadap lingkungan hidup yang perlu
dianalisis sejak awal perencanaannya, sehingga langkah pengendalian dampak
negatif dan pengembangan dampak positif dapat dipersiapkan sedini mungkin. Dan
berdasarkan hal tersebut telah ditetapkan peraturan pemerintah tentang Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL). Plambing adalah seni dan teknologi
pemipaan dan peralatan untuk menyediakan air bersih, baik dalam hal kualitas,
kuantitas dan kontinuitas yang memenuhi syarat dan pembuang air bekas atau air
kotor dari tempat-tempat tertentu tanpa mencemari bagian penting lainnya untuk
mencapai kondisi higienis dan kenyamanan yang diinginkan.
Perencanaan
sistem plambing dalam suatu gedung, guna memenuhi kebutuhan air bersih sesuai
jumlah penghuni dan penyaluran air kotor secara efesien dan efektif (drainase),
sehingga tidak terjadi kerancuan dan pencemaran yang senantiasa terjadi ketika
saluran mengalami gangguan.
Drainase berasal dari
bahasa Inggris “drainage” yang mempunyai arti mengalirkan, menguras, membuang,
atau mengalihkan air. Secara umum, sistem drainase dapat didefinisikan sebagai
serangkaian bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi dan atau membuang
kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikan
secara optimal.
Sistem drainase
terdiri dari saluran penerima (interceptor drain), saluran pengumpul (collector
drain), saluran pembawa (conveyor drain), saluran induk (main drain) dan bagian
penerima air (receiving waters). Di sepanjang sistem sering dijumpai bagian
lainnya seperti gorong-gorong, siphon, jembatan air (aquaduct), pelimpah,
pintu-pintu air, bangunan terjun, kolam tando, dan stasiun pompa.
Fungsi utama peralatan
plumbing gedung adalah menyediakan air bersih dan atau air panas ke
tempat-tempat tertentu dengan tekanan cukup, menyediakan air sebagai proteksi
kebakaran dan menyalurkan air kotor dari tempat-tempat tertentu tanpa mencemari
lingkungan sekitarnya.
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dan Tujuan dari
penulisan ini adalah sebagai salah satu tugasmata kuliah menggambar teknik 2
semester genap (II), program studi teknik lingkungan , Selain itu, penulisan
ini juga bertujuan untuk mengingatkan pengetahuan penulis mengenai pentingnya
keberadaan suatu sistem plumbing dan sanitasi sebagai bagian dari utilitas
bangunan yang mendukung aktivitas dalam suatu gedung.
1.3 Batasan Masalah
Pada makalah ini
penulis membatasai pembahasan agar tidak terlalu luas, pembahasan kali ini
hanya membahas sistem pelumbing / pemipaan yang mencakup kepada sanitasi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Jaringan Pemipaan (Plumbing dan Sanitasi)
Bangunan
gedung pada umumnya merupakan bangunan yang dipergunakan oleh manusia untuk
melakukan kegiatannya ,agar supaya bangunan gedung yang di dibangun dapat
dipakai, dihuni, dan dinikmati oleh pengguna, perlu dilengkapi dengan prasarana
lain yang disebut pmsarana bangunan atau utilitas bangunan.
Utilitas
Bangunan merupakan kelengkapan dari suatu bangunan gedung, agar bangunan gedung
tersebut dapat berfungsi secara optimal. Disamping itu penghuninya akan merasa
nyaman, arnan, dan sehat.
Ruang lingkup dari Utilitas Bangunan diantaranya adalah :
·
Sistem plumbingair minum
·
Sistem plumbing air kotor
·
Sistem plumbing air hujan
·
Sistem pembuangan sampan
·
Sistem pencegahan dan
penanggulangan bahaya kebakaran
·
Sistem instalasi listrik
·
Sistem pengkondisian udam
·
Sistem transportasi vertikal
·
Sistem telekomunikasi
·
Sistem penangkal petir
Salah satu bagian dari utilitas bangunan adalah Plumbing. Termasuk dalam ruang lingkup plumbing
diantaranya adalah :sistem penyediaan air minum, sistem pembuangan air kotor,
dan sistem pembuangan air hujan didalam bangunan gedung.
Plambling
dapat didefirlisikan sebagai berikut Sistem Plumbing suatu bangunan gedung
adalah ‘’ pemipaan sistem penyediaan air minum, pemipaan sistem pembuangan air
hujan”.Karena plumbing, merupakan bagian dari utilitas bangunan, maka tujuan
penempatan Plumbing dalam suatu bangunan gedung juga, agar penghuni bangunan
gedung tersebut merasa aman, nyaman, dan sehat.
Sumber Air bersih diambil dari sumber air tanah berupa sumur dalam (deep
well). Air dari Deep Well ini masuk ke tangki penampungan yang berfungsi juga
sebagai tangki pengendap lumpur/pasir yang terbawa dari sumur. Air dari roof
tank di alirkan ke seluruh instalasi bangunan dengan cara grafitasi.
·
Sistem Air Kotor dan Air Bekas
Untuk limbah air kotor
yang berasal dari toilet dan bangunan-bangunan penunjang masuk langsung ke
septic tank yang dibuat berdekatan dengan bangunan tersebut, dan masuk ke dalam
tangki resapan serta over flow diarahkan ke saluran terdekat.
·
Spesifikasi Teknis dan
Produk
·
SUMUR BOR,
sebagai sumber air yang akan
digunakan dibuat dengan total kedalaman pemboran min 30 meter atau ada
penambahan kedalaman dengan menyesuaikan dengan kondisi permukaan air.
Konstruksi sumur menggunakan pipa PVC AW wavin.
Seluruh pelaksanaan teknis pembuatan sumur dalam ini harus sepenuhnya mengikuti
rekomendasi dan petunjuk teknis dari instansi terkait yaitu Dinas Pertambangan
Setempat dan Direktorat Geologi Tata Lingkungan,
termasuk aturan peletakan screen, ukuran konstruksi sumur yang diijinkan, dan
penentuan kapasitas pompa. Untuk menentukan lokasi titik sumur kontraktor harus
melakukan test geolistrik.
Pipa-pipa yang digunakan untuk instalasi plumbing ini adalah sebagai
berikut:
·
Instalasi Air bersih untuk keperluan Domestic water
(MCK) menggunakan pipa Galvanis GIP kelas Medium, sesuai dengan standar SNI/SII
(Medium A).
·
Instalasi Air Bersih untukProduksi Air Minum Dalam Kemasan menggunakan Pipa
PVC RUCHIKA AW Class.
·
Instalasi Air Kotor menggunakan Pipa PVC AW Class dengan kualitas yang baik,
rekomendasi material pipa PVC yang boleh digunakan adalah : RUCHIKA, atau WAVIN.
·
Fitting-fitting yang digunakan untuk
pemipaan harus sesuai dengan standar
pipa yang digunakan.
·
Sambungan pipa air bersih dari
bahan GIP, menggunakan system screw/ulir, dan setiap sambungan ulir
harus diberi lem epoxi kecuali pada penyambungan ke peralatan plumbing seperti
kran/valve menggunakan seal tape.
·
Sambungan pipa PVC menggunakan
lem PVC dengan kualitas yang baik atau sesuai dengan rekomendasi pabrik pembuat
pipa PVC.
·
Kontraktor harus sudah memperhitungkan adanya gantungan atau support pipa yang akan dipasang
dengan memperhitungkan support harus kuat dan kaku. Jarak
support/gantungan pipa yang akan dipasang adalah setian 1,5 meter.
·
Untuk pipa-pipa yang ditanam
dalam tanah dan harus melintas jalan, ditanam dalam tanah dengan kedalaman yang
cukup (diatas 1 meter) dan harus dilindungi dengan pipa keras dengan diameter yang lebih besar.
·
Galian pipa dalam tanah, harus
terlebih dahulu diisi pasir yang dipadatkan lalu pipa digelar dan kemudian diurug
kembali dengan pasir yang dipadatkan, sebelum diurug dengan tanah
asal.
·
Pompa-pompa yang digunakan
harus dari merk yang dapat dipertanggungjawabkan kualitasnya, termasuk juga
after sales service dan ketersediaan suku cadangnya. Pompa- pompa yang dapat direkomendasikan untuk digunakan adalah merk EBARA,
GRUNDFOS, TORISHIMA, CAPRARI, atau
setara.
·
Motor listrik yang digunakan
sebagai penggerak pompa harus di kopel langsung oleh pabrik/distributor pemegang
merk, dan motor listrik yang digunakan sesuai
dengan rekomendasi pabrik pembuat pompa tersebut.
·
Sebelum serah terima dilakukan
test komisioning. Seluruh alat harus dicek fungsi dankapasitasnya, terutama
untuk pompa-pompa harus dicek besarnya arus listrik dan temperature kerja motor
panas tidaknya
Pekerjaan meliputi pengadaan, pemasangan,
penyetelan dan pengujian dari semua peralatan/material seperti yang disebutkan
dalam spesifikasi ini, maupun pengadaan dan pemasangan dan peralatan/material
yang kebetulan tidak tersebutkan, akan tetapi secara. umum dianggap perlu agar
dapat diperoleh sistim instalasi air bersih dan instalasi air kotor yang baik,
dimana setelah diuji, dicoba. dan disetel dengan teliti siap untuk dipergunakan.
2.1 Lingkup Pekerjaan
Pedoman dasar teknis yang dipakai pada
prinsipnya adalah PEDOMAN PLUMBING INDONESIA 1979.
·
Pemasangan pipa untuk system
sanitary/toilet lengkap dengan sambungan-sambungan
untuk Kran air dan bak cuci di dapur.
·
Pemasangan pipa untuk system
air kotor (dari WC), air bekas, sesual dengan gambar.
·
Pemasangan pipa PVC untuk
instalasi pipa vent yang dihubungkan derigan pipa tegak air kotor maupun pipa
tegak air bekas, serta pemasangan vent out pada puncak pipa. vent tegak.
·
Bahan/Material
·
Semua bahan/material yang
digunakan/dIpasang harus dari jenis material berkualitas. baik, dalam keadaan
baru (tidak dalam keadaan bekas pakai/ rusak/afkir), sesuai dengan mutu dan standar
yang berlaku (SII) atau standar internasional seperti BS,
JIS, ASA, DIN atau yang setaraf.
·
Pemborong bertanggung jawab
penuh atas mutu dan kualitas material yang akan dipakai,
setelah mendapat persetujuan pengawas/Direksi.
·
Sebelum dilakukan
pemasangan-pemasangan, pemborong harus menyerahkan contoh-contoh (sample) dari bahan/material yang akan dipasang kepada pengawas/Direksi
2.2 Pekerjaan Penyediaan Air
Bersih
·
Bahan
Bahan/material pipa untuk distribusi air bersih adalah
GIP pipe, Pipa dan fitting yang digunakan harus
mengikutl standar SII dan harus disertai sertifikat hasil pengujian.
·
Katup-katup (valve) untuk
ukuran lebih kecjl atau sama dengan 50 mm dibuat danri bahan kuningan dengan
system penyambungan menggunakan ulir /screwed, sedangkan yang lebih besar dari 50 mm
dibuat dari bahan GIP, dengan system sambungan ulir.
·
Penggantung pipa. (hanger) dan
penjepit pipa (klem) harus dari bahan metal yang digalvanis.
·
Pemasangan
·
Untuk sambungan yang
menggunakan ulir harus memiliki spesifikasi panjang ulir.
·
Sebelum dilakukan penyambungan, baglan
yang berulir harus
dibersihkan terlebih dahulu dari
kotoran-kotoran yang melekat.
·
Setiap pemasangan katup yang menggunakan ulir harus digunakan
sepasang water moer (union coupling) untuk mempermudah
pekerjaan pemeliharaan.
·
Semua ujung yang terakhir,
yang tidak dilanjutkan lagi harus ditutup
dengan dop/plug atau blank flanged.
·
Pipa-pipa harus diberi
penyangga, pipa-pipa tegak yang menempel sepanjang kolom atau dinding dan pada
setiap percabangan atau belokan harus diberi pengikat (klem). Penyangga pipa
harus dipasang pada lokasi-lokasi yang ditentukan
·
Apabila lokasi penggantung pipa berhimpitan dengan
katup, maka penyangga tersebut harus digeser
dari posisi tersebut dengan catatan pipa tidak akan melengkung apabila katup
tersebut dilepas.
·
Pipa-pipa induk
dan distribusi harus ditest dengan
tekanan hidrostatik sebesar
8kg/cm2 dan dalam waktu minimum 8 jam, tekanan tersebut tidak turun/nalk
serta tidak terjadi kebocoran.
·
Instalasi yang hasil testnya
tidak baik, segera diperbaiki. Biaya pengetesan, alat-alat yang diperlukan dan
biaya perbaikannaya ditanggung oleh pemborong.
·
Pipa-pipa yang ada di atas langit-langit, sepanjang kolom, dinding
dan pada.
tempat-tempat yang terlihat
harus dicat dengan wama sebagal berikut:
·
Pipa air bersih dengan warna
biru
·
Pipa instalasi fire hydrant dengan
warna merah
·
Pipa air bekas dan air kotor
dengan warna abuabu
·
Pipa air hujan dengan warna putih
·
Sebelum air bersih dipakai,
maka air yang ada dalam pipa dibuang dulu, kemudian sistim pemipaan diisi
dengan larutan yang mengandung 50 mg/I Chloor dan didiamkan selama
24 jam. Setelah 24 jam sistim dibilas
dengan air bersih
sampai kadar sisa Chloor 2 mg/l.
·
Tanki Air Atas (Roof Tank)
Tanki
air atas dibuat dan bahan Fiber Glass Reinforced
Plastic (FRP), dipasang 1 buah dengan kapasitas 5000 It. Type tanki yang digunakan adalah vertical
type, dilengkapi dengan lubang inlet, outlet, drain, manhole dan ventilasi. Tanki ditempatkan pada dudukan yang kuat,
konstruksi beton besi WF
2.3 Pekerjaan
Instalasi Sanitasi dan Lain-lain
·
Bahan
·
Jenis bahan yang dipakai untuk
menyalurkan air bekas dan air limbah manusia dalam bangunan
memakai bahan PVC.
·
Pipa air buangan, air kotor menggunakan PVC klas AW untuk yang tertanam
dalam tanah.
·
Penyambungan pipa PVC dilakukan
dengan solvent cement yang berkualitas baik. Sebelum melakukan penyambungan
pipa, bagian yang akan disambung harus dibersihkan terlebih dahulu, bebas dari kotoran,
air dan lain-lain. Solvent cement harus merata pada bagian
permukaan yang akan disambung.
·
Pemasangan
·
Sambungan-sambungan antara pipa
PVC, diberi solvent cement darl kualitas balk
yang disetujui oleh pengawas/Direksi.
·
Pada pipa vent, semua ujung
pipa atau fitting yang terakhir tidak dilanjutkan lagi harus ditutup dengan dop atau plug dari bahan material yang sama. Pipa PVC untuk
saluran air kotor dan limbah manusia yang tertanam harus diberi pondasi
bantalan beton I pc + 3 ps + 5 krI pada setiap Jarak 3 m, pondasi ini juga
dipasang pada bagian sambungan pipa percabangan dan belokan
·
Pipa tegak (riser) harus
diberikan bantalan beton pondasi pada bagian pertemuan antara pipa tegak dan datar di lantai dasar.
·
Pipa-pipa sebelum disambungkan ke fixture harus ditest dahulu terhadap kebocoran-kebocoran.
·
Instalasi yang hasil testnya
tidak balk, segera diperbaiki. Biaya pengetesan, alat-alat yang diperlukan dan blaya perbalkan ditanggung pemborong.
·
Penanaman pada tembok harus
ditutup oleh pekeriaan finishing
·
Pipa-pipa harus dipasang
sedemikian rupa sehingga tidak ada hawa busuk keluar, dan tidak ada
rongga-rongga udara, letaknya harus lurus. Untuk pipa air kotor mendatar yang
berukuran lebih besar dari 80 mm harus dibuat kemiringan minimal I % (satu
persen), dan pipa yang berukuran lebih kecil atau sama dengan 80 mm harus dibuat
kemiringan minimal 2 % (dua persen). Pipa limbah manusia
harus dipasang dengan kemiringan minimal 2 %
(dua persen)
·
Pada Ujung buntu dilengkapi
dengan lubang pembersih (clean out) dengan ukuran diameter 50 mm
atau 80 mm,
·
Ujung-ujung pipa dan lubang-lubang harus didop/plug selama pemasangan, untuk
·
mencegah kotoran masuk ke pipa.
2.4 Pekerjaan Pengujian Intalasi
·
Instalasi Air Bersih
·
Pipa instalasi plumbing siap
terpasang seluruhnya.
·
Siapkan alat penekanan tekanan,
pompa system mekanik atau pompa motor dan alat ukur tekanan (pressure gauge).
·
Hubungkan pipa outlet dari
instalasi pompa penekan ke pipa input instalasi bangunan. Pengetesan
dilaksanakan dengan cara bagian demi bagian dari panjang pipa maksimal 50 meter
atau atas petunjuk Pengawas/Direksi.
·
Setelah selesai hubungan antara
pipa instalasi bangunan dan alat pompa penekan, kran yang berhubungan ke
instalasi diseluruh posisi ditutup dengan plug sesual dimensi kran.
·
Pipa instalasi stap ditest,
pompa penekan dijalankan sampai pressure gauge menunjukkan tekanan 8 kg/cm2
atau atas petunjuk pengawas/ Direksi.
·
Tekanan
8 kg/cm2 ini harus tetap berlangsung selama 8 jam terus
menerus (atau atas petunjuk pengawas/Direksi) tidak ada penurunan, kecuali
akibat perubahan cuaca.Untuk pemeriksaan tekanan bias dibuat daftar, dalam
daftar ini tercantum tekanan per-jam maupun keadaan cuaca pada saat uji tekan dilakukan
·
Sesuai penguiian, sebelum pipa
instalasi air bersih siap dipakai, maka pipa diisi larutan yang mengandung 50
mg Chloor/lIter, dan didiamkan selarna 24 jam. Setelah itu pipa instalasi
dibilas dengan air bersih sampai kadar sisa. chloor 2 mg/I
·
Instalasi Pipa Air Kotor, Pipa Limbah Manusia.
·
Pipa instalasi seluruhnya siap terpasang.
·
Test
dilakukan dengan cara mengisi sistim, pipa, dengan air
dan salah satu ujungnya. Pada bagian ujung-ujung lainnya ditutup dan air harus
mencapal elevasi yang paling atas. Demikian seterusnya baglan demi baglan
sampai meliputi seluruh sistem.
·
Air di dalam pipa yang dimaksud
ditahan sampai 8 jam. Penurunan permukaan air maximal yang diperbolehkan adalah
10 cm.
·
Setelah pengujian selesai
system pipa harus dibersihkan dari segala kotoran yang mungkin ada.
2.5 Sistem Sambung Langsung
Sistem sambungan
langsung adalah sistem dimana, pipa distribusi kebangunan langsung dengan, pipa
cabang dari sistem penyediaan air minum secara kolektif (dalam hal ini pipa
cabang distribusi PDAM). Karena terbatasnya tekanan air di pipa distribusi
PDAM, maka sistem ini hanya bisa untuk bangunan kecil atau bangunan rumah
sampai dengan 2 (dua) lantai. Pada umumnya sumber air yang digunakan pada
sistem, ini adalah, air yang berasal dan pipa cabang sistem penyediaan air
minum secara kolektif (dalam hal ini pipa cabang distribusi PDAM).
Gambar Sistem sambungan langsung.
2.6 Sistem Tangki Tekan
Biasanya
sistem ini digunakan bila air yang akan masuk kedalam bangunan, pengalirannya
menggunakan pompa.
Prinsip
kerja sistem ini dapat dijelaskan sebagai berikut : Air dari sumur atau yang telah ditampuag dalam tangki bawah
dipompakan ke dalam suatu bejana (tangki) tertutup, sehingga air yang ada
didalam tangki tertutup tersebut dalam keadaan terkompresi. Air dan tangki tertutup tersebut dialirkan
ke dalam sistem distribusi bangunan. Pompa bekerja secara otomatis yang diatur
oleh suatu detektor tekanan, yang menutup/membuka saklar motor listlik
penggerak pompa. Pompa berhenti bekeria kalau tekanan dalam tangki telah
mencapai suatu batas maksimum yang ditetapkan, dan bekerja kembali setelah
tekanan dalam tangki mencapai suatu batas minimum yang ditetapkan. Daerah
fluktuasi tekanan biasanya ditetapkan antard 1,00 kg/cm2 sampai 1,50 kg/cm2
Pada umumnya sumber air yang digunakan pada sistem ini adalah, air yang berasal
dari reservoir bawah (yang sumbernya bisa dari PDAM atau dari sumur atau dan
PDAM dan sumur) atau langsung dari sumur (air tanah).
Gambar Sistem tangki tekan.
Gambar Sistem tangki tekan.
2.7 Sistem Tangki Atap
Apabila
sistem sambungan langsung oleh berbagai hal tidak dapat diterapkan, maka dapat
diterapkan sistem tangki atap dipompakan ke tangki atas. Tangki atas dapat berupa tangki yang di
simpan di atas atap atau dibangunan yang tertinggi, dan bias juga berupa menara
air. Pada umumnya sumber air yang digunakan pada sistem ini adalah air yang
berasal dari reservoir bawah (yang sumbernya bisa dari PDANI atau dari sumur
atau dari PDAM dan sumur) atau langsung dari sumur (air tanah). Agar supaya system penyediaan air minum di
dalam bangunan gedung (plumbing air minum) dapat berfungsi secara optimal, maka
perlu memenuhi beberapa persyaratan diantaranya adalah :
·
Syarat kualitas
·
Syarat kuantitas
·
Syarat tekanan
·
Syarat Kualitas
Air minum yang masuk kedalam
bangunan atau masuk kedalam sistem plumbing air minum, harus memenuhi syarat
kualitan air minum, yaitu syarat fisik, Syarat kirmiawi?', dan syarat
baktereiologi, yang sesuai dengan peraturan pemerintah, dalam hal ini Departmen
Kesehatan.
·
Syarat Kuantitas
Air minum yang
masuk kedalam bangunan atau masuk kedalam sistem plumbing air minum:, harus
memenuhi syarat kuantitas air minum, yaitu kapasitas air minum harus mencukupi
berbagai kebutuhan air minum bangunan gedung tersebut.
Untuk
menghitung besarnya kebutuhan air minum dalam bangunan gedung didasarkan pada
pendekatan sebagai berikut :
·
Jumlah penghuni gedung, baik
yang permanen maupun vang tidak permanen.
·
Unit beban alat plumbing .
·
Gambar Sistem Tangki Atap.
Luas iantai bangunan
·
Gambar Sistem Tangki Atap.
Syarat Tekanan
Tekana air
yang berada pada sistem, plumbing (pada pipa) tekanannya harus sesuai dengan
kctentuan yang berlaku, diantaranya vaitu : antara 2,5 kg/cm2 atau 25 kolom air
(mka) sampai 3,5 kg/cm2 atau 35 meter kolom air (mka) untuk perumahan dan hotel
4,0 kg/cm2 atau 40 meter kolom air (mka) sampai 5,0 kg/cm2 atau 50 meter kolom
air (mka) untuk perkantoran. Tekanan tersebut
tergantung dari peraturan setempat.
Untuk
bangunan yang berlantai banyak, misalnya 64 tingkat maka tekanan air dilantai
bawah (untuk sistem pengaliran air dengan menggunakan tangki atap) akan sangat
besar yaitu sebasar 64 X 3,50 m = 224 meter kolom air (mka). Oleh karena itu,
agar air tidak, melampoi batas yang ditentukan, maka bangunan tersebut harus
dibagi dimana setiap zona tekanan airnya tidak melarnpoi tekanan yang yang
telah ditentukan.
Komponen-komponen
atau bagian-bagian yang penting didalam sistem penyediaan air minum suatu
bangunan diantaranya adalah :
·
Sumber air
·
Pompa air
·
Pipa air dan perlengkapan
nya
·
Tangki air
·
Peralatan
plumbing air bersih
2.8 Sumber air
Sumber air untuk
sistem penyedian air minum suatu bangunan gedung ada 2 (dua) macam yaitu :
Secara individu dan Secara kolektif
Secara
individu, adalah sistem penyediaan air rninum yang Sumber airnya diambil secara
perorangan atau rumah tangga / bangunan.
Secara kolektif, adalah sistem penyediaan air
minum yang Sumber airnya diambil bersama – sama atau kolektif yang
diselenggarakan oleh suatu badan perusahaan, pada umumnya badan atau perusahaan
yang menyelenggarakan adalah perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Sistem yang
digunakan untuk mendistribusikan menggunakan sarana pemipaan. Oleh karena itu
sistem ini juga disebut penyediaan air minum sistem perpipaan.
Sistem penyediaan air
minum dengan sumber air secara individu dapat dijelaskan sebagai berikut :
"air dari sumber air yang, ada didalam tanah melalui sumur diangkat
kepermuk'aan tanah dengan menggunakan timba. Lalu air tersebut digunakan untuk
kebutuhan sehari-hari. Ada juga air dari sumber air yang ada didalam tanah
melalui sumur di pompa langsung ke alat-alat plumbing atau di pompa ke menara
air, lalu air dan menara air dialirkan secara gravitasi ke alat-alat plumbing.
Ada juga yang menggunakan sumber air dari mata air atau dari air permukaan
(sungai atau kolam).
Sistem
penyediaan air minum dengan sumber air secara kolektif dapat dijelaskan
sebagai, berikut : "air dari number air (air tanah tertekan, mata air,
atau air perrrnukaan) di alirkan melalui saluran transmisi (saluran pembawa)
air baku, baik secara gravitasi maupun secara
pemompaan ke bangunan
atau unit peneolahan
air minum (water treatment plan) untuk
diolah agar supaya air dari sumber air yang belum memenuhi syarat kualitas air
kualitas air minum menjadi memenuhi syarat kualitas air minum. Air minum dari unit pengolaan air minum (water treatment plan)dialirkan melalui
pipa. transmisi (pipa pembawa) air
minum secara gravitasi atau
pemompaan kereservoir.
Air minum clan reservoir
didistribusikan ke konsumen atau pemakai melalui pipa atau jaringan pipa
distribusi (pipa atau jaringan pipa. pembagi) secara gravitasi atau secara
pemompaan atau gabungan pemompaan dan gravitasi. Tekanan air pada pipa distribusi, maksimal 40 meter kolom air
(mka) dan pada ujung pipa distribusii minimal 10 meter kolom air (mka).
Dari pipa distribusi
air dialirkan ke bangunan gedung, bisa, secara langsung keperalatan plumbing,
bisa juga secara tidak langsung (menggunakan menara air).
Air dari sistem
penyediaan air minum kota (PDAM) pada umumnya kualitasnya sudah memenuhi
persyaratan kualitas air minum, kalau air dari sumber air individu, ada yang
sudah memenuhi syarat kualitas air minum ada juga yang belum memenuhi. Kalau
belum memenuhi syarat kualitas air minum, maka air tersebut harus diolah
terlebili dahulu agar memenuhi persyaratan air minum, sebelum masuk ke dalarn
sistem, plumbing bangunan gedung.
2.9 Pompa Air
Pompa air adalah
suatu alat untuk menaikan air dari level yang rendah ke level vang, lebih
tiriggi. Dillhat dart jenisnya dapat dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu pompa
hisap dan pompa hisap-tekan. Pompa hisap hanya menaikan air dari level di bawah
pompa kelevel sama dengan level pompa. Pompa hisap-tekan menaikan air dari
level dibawah pompa ke level diatas pompa.
Pompa centrifugal
akan efektif digunakan untuk menaikan air dari kedalaman lebih kecil atau sama
dengan 7.00 meter (jarak dari pompa centrifugal dengan permukaan air yang akan
di pompa < 7.00 meter). Untuk menaikan air, bila kedalaman muka air lebih
besar dari
·
meter dari permukaan tanah,
sebaiknya digunakan pompa jet (jet pump),
atau pompa rendam(submersible pump).
Agar pompa bisa
berfungsi secara optimal (terutama pada pompa centrifugal), maka udara tidak,
boleh masuk kedalam pipa hisap.
Peralatan (assesories) yang harus ada sekitar pompa adalah:
·
Foot valve
·
Pipa hisap dan peralatannya
·
Pompa itu sendiri
·
Fleksible joint
·
Sambungan peredam getaran
·
Pipa tekan
·
Katup (valve)
·
Katup searah (swing valve)
·
Saringan (sirainer)
·
Kadang,-kadang manometer
Contoh perhitungan
kebutuhan air minum untuk rumah tinggal:
·
Menentukan banyaknya kebutuhan
air minum untuk rumah tinggal sederhana dengan jumlah penghuni sebanyak 5 jiwa.
Asumsikan kebutuhan air sebesar
100 1/jiwa/hari.
Kebutuhan air sebesar : 5 jiwa X
1001/jiwa/hari = 500 1/hari
·
Menentukan banyaknya kebutuhan
air minum untuk rumah tinggal mewah dengan jumlah penghuni sebanyak 8 jiwa.
Asumsikan kebutuhan air sebesar
250 1/jiwa/hari.
kebutuhan air sebesar : 8 jiwa X
250 1/jiwa/hari = 2.000 1/hari.
·
Contoh perhitungan kebutuhan
kapasitas pompa air:
Setelah mendapatkan nilai
volume pemakaian dalam sehari, tinggal dicari spesifikasi kapasitas pompa air dalam mendistribusikan air. Spesifikasi kapasitas pompa
mendistribusikan air per menit, dapat anda
temukan pada kardus kemasan atau lembar manual pemakaian pompa. Biasanya, nilai
kapasitas itu berada pada kisaran 35 liter per menit dengan pemakaian daya
listrik sebesar 350 VA per jam atau
350 x 0,8 = 280 Watt per jam (0,8
= nilai faktor daya).
Jadi, untuk menghasilkan 233 liter air per
hari, pompa membutuhkan waktu selama : 233 / 35 = 6,6 menit.
Daya
listrik yang dibutuhkan untuk mengoperasikan pompa selama 6,6 menit adalah :
280 x (6,6 / 60) = 280 x 0,11 = 30,8 Watt atau 30,8 / 1000 = 0,0308 kwh
Sehingga,
daya listrik yang dibutuhkan pompa untuk mengakomodasi pemakaian volume air
sebanyak 233 liter per hari adalah 0,0308 kwh.
Kalau
perhitungan tersebut diimplementasikan untuk pemakaian dalam sebulan, maka
menjadi :
0,0308 x 30 = 0,924 kwh.
Untuk pemakaian selama sebulan dalam satu
rumah dengan penghuni sebanyak 4 orang, akan menjadi :
0,924 x 4 = 3,696 kwh.
Perhitungan berdasarkan pemakaian
Air per Bulan :
Seandainya anda mengetahui total volume
pemakaian air dalam sebulan dan hendak mengetahui berapa pemakaian daya pompa
air dari total volume air tersebut, dapat diperhitungkan dengan mudah.
Misalnya, pemakaian air dalam 1 bulan sebanyak 27 m³ atau 27 x 1.000 = 27.000 liter. Dengan spesifikasi kapasitas
pompa air sebagaimana telah dicontohkan di atas, maka perhitungannya menjadi :
27.000 / 35 = 771 menit atau 771 /
60 = 12,85 atau 12 jam 51 menit.
Jumlah pemakaian pompa air selama
12 jam 51 menit, dibutuhkan daya sebesar :
280 (771 / 60) = 280 x 12,85
= 3.598 Watt atau 3.598 / 1000 = 3,598 kwh
·
Sistem Peyediaan Air Panas
Sistem
penyediaan air minum yang panas (air panas) dalam bangunan gedung ada 2 (dua)
system, yaitu : sistem individu dan sistem kolektif.
Sistem
individu adalah sistem penyediaan air panas dalam bangunan gedung secara parsil,
dimana setiap alat plumbing yang membutuhkan air panas,mempunyai sumber air
panas tersendiri. Misalnya untuk kamar .mandi mempunyai satu sumber air panas
sendiri, yaitu berupa unit water heater, dimana sumber pemanasnya bisa dari gas
atau listrik. Sistem kolektif adalah sistem pcnyedlaan air panas secara
bersama-sama dalam satu bangunan gedung. dimana setiap alat plumbing yang
membutuhkan air air panas dari satu sumber.
Pipa
yang dipergunakan untuk mengalirkan air panas harus terbuat dari bahan yang
tahan terhadap air panas, biasanya dari bahan besi (cast iron). Bila pipanya
panjang panjang untuk menjaga agar air panas tidak terlalu banyak kehilangan
kalorya (panasnya), maka pipa tersebut harus diisolasi oleh bahan yang bisa
menahan panas.
Untuk
bangunan gedung yang memerlukan air panas selama 24 jam terus menerusdiperlukan
pengaliran air pangs "secara tertutup".
BAB
III
METODELOGI
3.1 Air Kotor
Sebelun melanjutkan
pada materi sistem pembungan air kotor dalam bangunan gedung ada beberapa
istilah yaitu sebagai berikut :
Limbh : adalah
bahan buangan (bahan yang sudah tidak terpakai). Limbah terdiri dari limbah
padat dan limbah cair.
·
Limbah padat : adalah bahan
buangan yang berbentuk padat, biasanya disebut Sampan.
·
Limbah cair : adalah bahan
buangan yang berbentuk cair. Termasuk dalam limbah
·
cair diantaranya adalah : air
kotoran, air bekas, dan air huJan.
·
Air kotoran : adalah air,
buangan yang mengandung kotoran mariusia.
·
Air bekas : adalah air buangan
yang berasal dari alat-alat plumbing lainnya,
·
seperti bak mandi (termasuk
both tub), bak cuci tangan, bak cuci dapur, dan lainlainnya yang tidak
mengandung kotoran manusia.
·
Air kotor : adalah air buangan
yang terdiri dari air kotoran dan air bekas.
·
Air hujan : adalah air yang
jatuh dari atas (langit).Riol (riool) : adalah pipa yang, digolongkan untuk
menyalurkan air limbah.Sistem yang di
gunakan di indonesia adalah sistem terpisah oleh karene itu riol hanya di
gunakan untuk mengalirkan air kotor.
Riol Gedung : Adalah bagian
dari system pembuangan air kotor yang membentang dari ujung saluran pembuangan
gedung dan menyalurkan buangannya ke saluran. Sistem pembuangan air kotor pada
bangunan gedung ada 2 (dua) cara yaitu:
·
Sistem individu (on site)
·
Sistem terpusat (o; sire)
Sistem
individu atau disebut juga "on site system" adalah system pembuangan
air kotor. Rumah tangga dari tiap-tiap rumah tangga/bangunan gedung atau
beberapa rumah/bangunan gedung.
Sistem
terpusat atau disebut juga "off site V\VWem´
adalah system pembuangan air kotor. Dari tiap-tiap rumah/bangunan
gedung. Di alirkan/dibuang bersama-sama dengan menggunakan system pemipaan
menggunakan sistem pemipaan (disebut sistem rioolening) ke unit pengolahan air
kotor untuk suatu kawasan atau kota.
3.2 Sistem
pembuangan air kotor
Bagian-bagian
yang penting dalam sistem plumbing air kotor
diantaranya adalah sebagai berikut :
·
Pemipaan (sistem pemipaan)
·
Perangkap
·
Pipa ven
·
Lubang perribersth
·
Bak penampung dan pompa
3.3 Perpipaan (Sistem
pemipaan)
Sistem pembuangan air kotor dalam bangunan
gedung dapat dijelaskan sebagai berikut :
"Air kotor yang dibuang
melalui alat-alat saniter, dialirkan melalui pipa pembuangan
air kotor ke tempat pengolahan air kotor (septic tank atau unit pengolahan air
kotor melalui riool kota)".Pada umumnya air kotor mengalir secara
gravitasi, penggunaan pompa hanya untuk memompa air kotor dari bak periampung
air kotor yang berlokasi di bagian bawah bangunan (basement) ke unit pengolahan
air kotor.Sarana pengaliran air kotor pada umumnya ber-upa pemipaan. Bahan pipa
yang dimmakan hares memenuhi persyaratan sebagai berikut:Tidak, mudah bocor Tahan terhadap karat.
Tahan terhadap cuaca, untuk pipa
yang.diletakan di luar bangunan gedung. Nama-nama pemipaan yang ada dalam
sistem plumbing air kotor diantaranya adalah: Pipa cabang mendatar, Pipa tegak, Saluran pembuangan gedung Pipa ven.
Fungsi dari pipa-pipa tersebui
adalah :
Pipa cabang mendatar adalah pipa pembuangan
mendatar yang menghuhungkan pembuangan alat plumbing dengan pipa tegak air
buangan. Berfungsi untuk mengalirkan air kotor dari
alat plumbing ke pipa tegak air kotor. Dalam sistem plumbing air
kotor, sistem pembuangan harus mampu mengalirkan air buangan
dengan cepat, dan biasanya air buangan mengandung bagian- bagian padat. Oleh karena itu pipa pembuangan cabang mendatar harus
mempunyai ukuran dan kemiringan yang cukup, sesuai dengan
banyaknya dan jenis air buangan yang dialirkan. Pada umumnya kemiringan pipa
pembuangan cabang mendatar sebesar 2%.
Pipa tegak adalah pipa pembuangan air kotor
yang rnenghubungkan pipa cabang datar dengan pipa Saluran pembuangan gedung. Saluran pembuangan gedung adalah bagian jaringan pipa
terendah dari sistem pembuangan air kotor yang menerima air
kotor dan, saluruh jaringa air kotor dan menyalurkannya ke tempat pengolahan
air kotor. Kemiringan saluran pembuangan gedung sebesar (0,50 - 4) %.
Pipa ven
adalah pipa yang dipasang untuk sirkulasi udara ke seluruh bagian system
pembuangan air kotor, dan mencegah terjadinya kerja sifon dan tekanan balik
pada perangkap.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam membuat sebuah bangunan baik itu sebuah rumah tinggal dari yang
bertipe sederhana sampai ke rumah yang bertipe luxury (mewah) dan gedung
sederhana baik itu gedung kerja maupun hotel dan apartment yang mewah sekali
pun pasti memerlukan sanitasi yang semuanya itu pasti menngunakan instalasi
plumbing sedangkan Fungsi utama dari peralatan plumbing gedung adalah
menyediakan air bersih dan atau air panas ke tempat- tempat tertentu dengan
tekanan cukup, menyediakan air sebagai proteksi kebakaran dan menyalurkan air
kotor dari tempat-tempat tertentu tanpa mencemari lingkungan sekitarnya.
DAFTAR
PUSTAKA
v www.sistem/instalasi plumbing com.
v adoc.pub_sistem-instalasi-plumbing-pemipaan
No comments:
Post a Comment