Friday, 22 October 2021

ASKEP PALIATIF CARE PADA PASIEN KANKER

 

DAFTAR ISI

 

KATA PENGANTAR..................................................................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................ 1

           A.Latar Belakang................................................................................................................. 1

           B.Tujuan............................................................................................................................... 3

           C.Ruang Lingkup................................................................................................................. 3

           D.Metode Penulisan.............................................................................................................. 3

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................. 4

           A.KONSEP PALIATIF CARE KANKER PAYUDARA.................................................... 4

           B.DIAGNOSA KEPERAWATAN....................................................................................... 9

           C.INTERVENSI................................................................................................................. 10

PENUTUP..................................................................................................................................... 12

           A.Kesimpulan..................................................................................................................... 12

           B.Saran............................................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................... 13

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


BAB I PENDAHULUAN

 

 

A.     Latar Belakang

 

Salah satu penyakit yang belum bisa disembuhkan adalah kanker, kanker adalah proses yang bermula ketika abnormal diubah oleh mutase genetic dan DNA seluler. Pada saat stadium akhir yaitu stadium IV terjadi penurunan yang sangat signifikan di dalam fisik, social dan spiritual. Salah satu penyakit yang belum bisa disembuhkan adalah kanker, Kanker adalah proses yang bermula ketika sel abnormal diubah mutasi genetic dari DNA seluler. Sel abnormal ini membentuk klo dan mulai berproliferasi secara abnormal, sel-sel dapat terbawa karena lain dalam tubuh untuk metastase (penyebaran kanker) pada bagian tubuh yang lain (Brunner and Suddart, 2011).

Sel abnormal ini membentuk Menurut Aziz (2005) penderita kanker terbanyak di Indonesia adalah kanker servik, merupakan urutan pertama dengan jumlah 3686 (17,85%). Sementara itu, secara keseluruhan di seluruh kanker di dunia kanker serviks meruopakan peneybab kematian ke dua dengan perkiraan kasus baru

510.000 dan 288.000 diantaranya meninggal (Jemal,2006). Berdasarkan data Depkes Profil kesehatan 2007 (2008) dari 10 jenis kanker terbanyak di Indonesia kanker payudara merupakan urutan pertama dengan jumlah 8.328 pasienn (19,64), kanker serviks uteri merupakan ururtan kedua jumlah 4649 pasien (11,07%). Kejadian kanker serviks uteri di Jawa tengah pada tahun 2009 sebesar 9.113 kasus (37.65%) dari 24.204 kasus semua kanker (Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2009). Dapat disimpulkan bahwa kanker serviks merupakan penyakit terbanyak ke dua setelah kanker payudara, namun merupakan penyebab kematian ke dua dari seluruh dunia.

Salah satunya paliatif yang merupakan bagian penting dalam perawatan pasien terminal yang dapat dilakukan secara sederhana. Metode yang dilakukan adalah mengulas literatur keperawatan dan kedokteran dengan menggunakan 15 jurnal yang menggunakan pasien kanker stdiumm IV. Berdasarkan kepeutusan menteri kesehatan RI Nomor :812/kemenkes/SK/VII 2007 meningkat nya jumlah pasien dengan penyakit yang belum dapat disembuhkan baik pada dewasa dan anak


seperti penyakit kanker, penyakit degenerative, penyakit paru obstruktif kronis, cytis fibrosis, stroke, parkinson gagal jantung, penyakit genetika dan penyakit infeksi seperti HIV/AIDS. Salah satu penyakit yang kita ambil sekarang adalah kanker karena kanker merupakan salah satu penyakit yang belum bisa disembuhkan, berbagai masalah fisik yang muncul yaitu sesak nafas, penurunan berat badan, gangguan aktivitas tetai juga mengalami gangguan psikososial dan spiritual yang mempemgaruhi kualitas hidup pasien dan keluarganya. Perawatan paliatif merupakan bagian penting dalam perawatan pasien yang terminal yang dapat dilakukan secara sederhana sering kali prioritas utama adalah kualitas hidup dan bukan kesembuhan dari penyakit pasien.

Tujuan perawatan paliatif adalah meningkatkan kualitas hidup dan menganggap kematian sebagai prose normal, tidak mempercepat atau menunda keamatian, menghilangkan nyeri dan keluhan lain yang mengganggu, menjaga keseimbangan psikologis dan spiritual, mengusahakan agar penderita tetap aktif sampai akhir hayatnya dan dan mengusahakan membantu mengatasi dukacita pada keluarga. Namun masih jarang terdapat perawatan paliatif dirumah sakit berfokus kepad akuratif, Sedangkan perubahan pada fisik social dan spiritual tidak bisa intervensi. Reaksi emosional tersebut ada lima yaitu denail, anger, bergaining, depression dan acceptance (Kubler-Ross,2003). Undang-undang Kesehatan No.36/2009 menyapaikan bahwa kesehatan adalah keadaan sehat baik secara fisik, mental spiritual maupun sosial dan ekonomis. Sakit adalah gangguan keseimbangan status kesehatan baik secara fisik, mental, intelektual, sosial dan spiritual (Kozier, 2010).

Prevalensi penyakit tidak menular di Indonesia seperti tumor merupakan penyakit urutan keempat (4,3 per mil), sedangkan tumor ganas yang merupakan penyebab kematian semua tumor. Sebagian dari penderita penyakit tumor ganas akan masuk pada stadium lanjut diamana pasien tidak lagi merespon terhadap tindakan kuratif (Riset Kesehatan Dasar, 2009).

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


B.      Tujuan

1.            Tujuan Umum

Dengan diadakannya masalah ini dan pembahasan semoga mahasiswa S1 Keperawatan dapat memahami dan menerapkan keperawatan paliatif dalam dunia keperawatan. Mahasiswa mampu menjelaskan perspektif keperawatan dan konsep keperawatan paliatif.

2.            Tujuan Khusus

a.         Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian Perawatan Paliatif

b.         Mahasiswa mampu menjelaskan tujuan dari Perawatan Paliatif

c.         Mahasiswa mampu menjelaskan lingkup Perawatan Paliatif

d.         Mahasiswa mampu menjelaskan prinsip Perawatan Paliatif

e.         Mahasiswa mampu menjelaskan jenis Perawatan Paliatif

f.          Mahasiswa mampu menjelaskan model / tempat Perawatan Paliatif

g.        Mahasiswa mampu menjelaskan peran Fungsi Perawat pada Asuhan Keperawatan Paliatif

h.         Mahasiswa mampu menjelaskan prinsip asuhan Perawatan Paliatif

 

 

 

C.     Ruang Lingkup

 

Dalam makalah ini hanya membatasi bagaimana konsep perawatan paliatif sehingga mahasiswa mampu menjelaskannya.

 

 

D.     Metode Penulisan

 

Dalam pembuatan ini kami menggunakan tehnik studi kepustakaan yaitu mempelajari buku-buku sumber untuk memperoleh bahan-bahan ilmiah yang berhubungan dengan penulisan makalah, mengambil bahan dari internet berupa jurnal keperawatan.


BAB II PEMBAHASAN

 

 

A.     KONSEP PALIATIF CARE KANKER PAYUDARA

 

 

1.        Pengertian paliatif care kanker payudara

Perawatan paliatif care kanker payudara adalah upaya meringankan penderita si pasien yang sudah sakit parah dan tidak dapat disembuhkan seperti misalnya kanker yang tujuannya agar penderita kanker dapat menjalani hari-hari terakhirnya dalam keadaan senang.

 

2.        Jenis-jenis kanker payudara

a.                  Karsinomaduktal ; 90 % penderita kanker payudara merupakan karsinomaduktal, 25% -35 % penderita karsinomaduktal akan menderita kanker invasive.

b.                 Karsinomainsitu : kanker dini yang belum menyebar, kanker ini masih berada di tempatnya.

c.                  Karsinomameduler : kanker ini berasal dari kelenjar susu

d.                 Karsinomatubuler ; kanker ini juga berasal dari kelenjar susu

e.                  Kankerinvasif ; kanker ini menyebar dan merusak jaringan lainya. 80% kanker payudara invasive adalah kanker duktal, 10 % kanker lobuler.

f.                   Karsinomalobuler      :     terjadi     setelah     menopouse,     25-35%     penderita karsinomalobuler menderita kanker invasive.

 

3.        Manfaat perawatan paliatif

Menurut Dr Maria, pasien sakit parah yang melakukan perawatan paliatif biasanya bisa bertahan hidup lebih lama dari vonis dokter. Misalnya seorang pasien kanker parah yang diperkirakan akan meninggal dalam waktu 3 bulan ternyata bisa bertahan hingga 2 tahun dengan perawatan paliatif meskipun semua obat-obatan sudah tidak mempan.

 

 

 

 


"Perawatan paliatif bukan untuk menunda kematian tetapi memberikan kesempatan pada pasien sakit parah meninggal dengan rasa tidak tersiksa. Bila proses kelahiran dipersiapkan dengan baik dan sukacita, maka proses kematian pun harus dipersiapkan dengan baik dan dalam keadaan senang," kata Dr Maria.

 

Pada prinsipnya, perawatan paliatif meliputi hal-hal sebagai berikut:

a.            Menghargai kehidupan dan menganggap 'proses menjelang kematian' sebagai proses normal

b.           Tidak bertujuan mempercepat atau menunda kematian

c.            Memberikan pasien peranan yang penting dalam pengambilan keputusan

d.           Mengatasi gejala yang muncul

e.            Mengintegrasikan aspek psikologis, emosional, spiritual dan sosial bagi pasien dan keluarganya dengan memperhatikan kultur yang dianut

f.             Menghindari tindakan yang sia-sia

g.           Memberikan dukungan untuk membantu pasien agar dapat hidup aktif sesuai kondisinya sebelum meninggal

h.           Memberikan dukungan kepada keluarga dan yang merawat menghadapi masalah yang ada selama pasien sakit dan setelah pasien meninggal

i.              Menggunakan pendekatan tim dalam mengatasi kebutuhan pasien dan keluarganya

 

"Tim paliatif akan memberikan 'telinga' untuk pasien dan keluarganya, kami akan mendengarkan segala keluhan yang dirasakan, agar semua beban pikiran dan penderitaan dapat diselesaikan dan proses kematian dapat disikapi dengan baik," ujar dokter sekaligus Kepala Unit Paliatif RS Kanker Dharmais ini.

 

Perawatan paliatif dilakukan oleh sebuah tim yang terdiri dari berbagai disiplin dan spesialis di bidang kedokteran, keperawatan, psikologi, sosial dan spiritual. Tim bekerja secara interdisiplin dan melakukan pembahasan kasus secara reguler untuk menentukan rencana yang terpadu.


4.        Stadium kanker

Stadium kanker penting untuk panduan pengobatan, follow up dan menentukan prognosis.

a.                  Stadium 0: kanker insitu dimana del kanker berada pada tempatnya di dalam jaringan payudara normal

b.                 Stadium I: tumor dengan garis tengakurang 2 cm dan belum menyebar keluar payudara

c.                  Stadium IIA: tumor dengan garis tengah 2-5 cm dan belum menyebar kekelenjar getah bening ketiak atau tumor dengan garis tengah kurang 2 cm tetapi sudah menyebar kekelenjar getah bening ketiak.

d.                 Stadium IIB: tumor dengan garis tengah lebih besar dari 5 cm dan belum menyebar ke kelenjar getah bening ketiak atau tumor dengan garis tengah 2-5 cm tetapi sudah menyebar ke kelenjar getah bening ketiak.

e.                  Stadium III A: tumor dengan garis tengah kurang dari 5 cm dan sudah menyebar ke kelenjar getah bening ketiak disertai perlengketan satu sama lain atau perlengketan ke struktur lainnya atau tumor dengan garis tengah lebih dari dari 5 cm dan sudah menyebar kekelenjar getah bening ketiak.

f.                   Stadium IIIB: Tumor telah menyusup keluar payudara yaitu ke dalam kulit payudara atau ke dinding dada atau telah menyebar kekelenjar getah bening didalam dinding dada dan tulang dada.

g.                 Stadium IV: tumor telah menyebar keluar daerah payudara dan dinding dada misalnya ke hati, tulang atau paru-paru. (Pudiastuti,2011).

 

5.        Askep paliatif care pada pasien kanker payudara

A.      Pengkajian identifikasi pasien :

1.            nama : NY. C

2.            umur : 45 tahun

3.            jenis kelamin : perempuan

4.            status perkawinan : menikah

5.            agama/suku : Islam

6.            warga Negara : Indonesia

7.            bahasa yang digunakan : Indonesia

 


8.            pekerjaan : pegawai negeri

9.            alamat : Jakarta

 

 

1.      diaganosa medis : kanker payudara kanan stadium IV

2.     keadaan umum : keadaan sakit

a)  Pasien  tampak  sakit  berat,   pasien   tampak   berbaring   lemah, pasien tampakmeringis, pasien mengatakan nyeri yang rasakan seperti tertusuk- tusukbenda tajam dengan skala 9 dengan durasi ± 10 15 menit, wajah pasientampak cemas dan gelisah. Pasien mengatakan aktivitas dibantu keluargadan perawat karena pasien tidak dapat melakukan aktivitas sendiri. Pasien tampak berpakian tidak rapi dan tidak bersih.

b)  Alasasan : Ku lemah, GCS 15 E4M6V5

c)  Tanda – tanda vital :

a)            Kesadaran : composmentis

b)           Respon motorik : 6

c)            Respon bicara : 5

d)           Respon membuka mata : 4 +

e)            Jumlah : 15

f)             Tekanan darah : 110/70mmhg

g)           Suhu : 36 c

h)           Pernafasan : 20 x /menit

i)              Nadi : 88x /menit

3.     Pengkajian pola kesehatan

1)     Pola persepsi kesehatan dan pemeliharaan kesehatan

a)  Keadaan sebelum sakit : pasien mengatakan tidak ada benjolan atau kelainan pada tubuh

Riwayat penyakit saat ini :

b)  Keluhan utama : pasien mengatakan ada benjolan di payudara sebelah kiri semakin hari semakin membesar dan terasa nyeri sakla 9, terdapat massa dan luka pada payudara kanan


c)  Riwayat penyakit yang pernah dialami : klien mengatakan sibuk dengan pekerjaan setiap hari sehingga pasien jarang olahraga,dan kadang- kadang refresing dengan keluarga ditempat rekreasi

d)  Riwayat kesehatan keluarga : pasien menngatakan tidak ada riwayat penyakit kanker payudara dalam keluarga

2)     Nutrisi dan metabolic

3)     Pola eliminasi

4)     Pola aktivitas dan latihan :

a)  Keadaan sebelum sakit : pasien mengatakan sibuk dengan pekerjaannya setiap hari sehingga pasien jarang olahraga, dan kadang-kadang refresing dengan keluarga ke tempat rekreasi.

b)  Keadaan saat ini : pasien mengatakan tidak dapat melakukan aktivitas yang sudah menjadi rutinitasnya karena sakit, pasien tidak mandi selama sakit hanya wash lap di bantu perawat dan keluarga, pasien ganti pakainan 1 x sehari

5)     Pola kognitif – presepsi

a)  Keadaan sebelum sakit : pasien mengatakan tidak mengalami kesulitan pasien dapat menulis dapat menulis dan membaca, mendengar, melihat, berkerja seperti biasa dan dapat merasakan insentivitas terhadap dingin, panas, nyeri.

b)  Keadaan saat sakit : pasien mengatakan pasrah terhadap penyakit yang diderita dan hanya bisa berdoa saja, pasien kurang percaya diri dengan penampilannya, pasien malu dengan kondisi penyakitnya ( payudaranya) jika dilihat orang lain.

6)     Seksualitas – reproduksi

a)  Keadaan seblum sakit : pasien mengatakan tidak mengalami gangguan pada sistem reproduksi, dan tidak menggunakan alak kontrasepsi.

b)  Keadaan saat sakit : pasien mengatakan terjadi perubahan pada kontur/bentuk payudara klien, terdapat luka pada payudara kanan, dan terdapat benjolan di payudara kiri.

7)     Pola koping – toleransi stress

a)  Keadaan saat sakit : pasien mengatakan tidak ada stress atau masalah yang besar yang mempengaruhi

 


b)  Keadaan saat sakit : pasien mengatakan sudah mengerti seutuhnya tentang penyakit yang dideritanya

8)     Nilai kepercayaan

a)  Keadaan sebelum sakit : pasien mengatakan melakukan ibadah secara rutin

b)  Keadaan    setelah    sakit    :    pasien    mengatakan    mengapa    tuhan memberikannya penyakit seperti ini.

 

4.     Pengkajian isik

a. Keadaan umum : composmentis

1)     Pemeriksaan kepala : berbentuk bulat dan simetris, ubun-ubun teraba keras dan tidak cekung, kulit kepala kotor dan tidak ada luka

2)     Mulut dan aring : keadaan bibir mukosa bibir kering, keadaan gigi dan gusi tampak kotor, tidak ada gusi berdarah

3)     Leher : ada pembesaran tiroid,suara jelas, ada pembesaran kelenjar lima,tidak ada peningkatan pada vena jugularis,denyit nadi karotis teraba

4)     Pemeriksaan payudara : ukuran dan bentuk payudara tidak normal ada benjolan di payudara sebelah kiri dan ada nyeri tekan,nyeri skala 9,terdapat luka pada payudara kanan dengan ukuran ± 15cm dan kedalaman ± 8cm,berwarna merah kekuningan dan berbau.

5)     Fungsi motorik : pasien tidak dapat berjalan dengan baik tanpa alat bantu, pasien tidak mampu dapat berdiri tegak

6)     Fungsi sensori : pasien merasakan sentuhan ringan

 

 

 

 

B.      DIAGNOSA KEPERAWATAN

 

1.            Nyeri berhubungan dengan agen cedera fisik

2.            Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri dan prognosa yang tidak pasti

3.            Kelemahan fisik berhubungan dengan perubahan fisiologis

4.            Kurang perawatan diri berhubungan dengan keterbatasan fisik dan psikologis

5.            Gangguan gambaran diri berhubungan dengan lesi dan kanker


6.            Perubahan proses pikir berhubungan dengan proses penyakit

7.            Gangguan fungsi keluarga berhubungan dengan proses penyakit dan program pengobatan

8.            Resiko tinggi fineksi berhubungan dengan proses penyakit dan mekanisme pertahan tubuh.

 

 

 

C.     INTERVENSI

 

 

Diagnosa

Tujuan & Kriteria hasil

Intervensi

Gangguan gambaran diri berhubungan lesi dan kanker

Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan pasien melaporkan baud an drainage dapat terkontrol dengan criteria hasil :

1   .lesi bersih dan tidak berbau

2   .pasien / keluarga mampu mendemonstrasikan

1.    kaji kondisi lesi

2.    Berikan kesempatan kepada pasien untuk mengekspresikan penilaian terhadap dirinya

3.    Bersihkan luka dengan menggunakan antiseptic

4.    Sediakan ventilasi yang cukup

5.    Berikan penjelasan sumber bau dan proses terjadinya lesi

6.      Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian

terapi antibiotik

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

i


 

Diagnosa

Tujuan & Kriteria hasil

Intervensi

Perubahan proses pikir berhubungan dengan proses penyakit

Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan pasien dan kelurga mampu berungsi secara optimal,dengan criteria hasil:

1. Pasien dapat menjelaskan kebutuhan akan perawatan di rumah 2 .Pasien / keluarga dapat memanaatkan sumber- sunber di masyarakat

1.         Tentukan akan kebutuhan perawatan di rumah

2.         Bantu anggota keluarga untuk mengembangkan harapan yang realitas terhadap diri dalam menampilkan peran

3.         Tawarkan solusi pada masalah inancial sesuai kebutuhan


PENUTUP

 

 

Dari kesimpulan makalah ini pembahasan tentang kep paliatif care pada pasien kanker, maka dapat di ambil kesimpulan dan saran.

 

 

A.        Kesimpulan

 

Perawatan paliatif care adalah penedekatan yang bertujuan memperbaiki kualitas hidup pasien dan keluarga yang menghadapi masalah berhubungan dengan penyakit yang dapat mengancam jiwa, mealaui pencegahan dan membantu meringankan penderitaan, identifikasi dini dan penilaian yang tertib serta penanganan nyeri dan masalah lain baik fisik, psikososial dan spiritual.

 

 

B.        Saran

 

Berdasarkan kesimpulan di atas maka kami memberi saran sebagai berikut :

1.            Diharapkan mahasiswa mampu memahami dan memperhatikan perawatan pada pasien paliatif care kanker.

2.            Mahasiswa mampu memahami asuhan keperawatan pada pasien paliatif care.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


DAFTAR PUSTAKA

 

 

Anggorowati, L., 2013. Faktor Risiko Kanker Payudara Wanita. Jurnal Kesehatan Masyarakat, Vol. 8, No. 2: 102-108.

 

Anggraini, M.T., Hubungan Antara Usia Saat Timbulnya Menarche dengan Usia Saat Terjadinya Menopause Wanita di Kecamatan Kartasura. http://download.portalgaruda.org/article.php?article=4351&val=426&title=(sitasi16 Juli2014).

 

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda)Jawa Timur. Kanker Penyebab Kematian Nomor Tujuh di Indonesia. http://bappeda.jatimprov.go.id/2011/04/03/kanker-penyebab-kematian-nomor- tujuh-di-indonesia/(sitasi 7Desember2013).

 

Bahiyatun. (2008) Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Jakarta: EGC. [sitasi 25 Juni 2014]. http://books.google.co.id/books?id

 

Damayanti, E. Replikasi DNA dan Abnormalitasnya pada Pertumbuhan Sel Tumor. http://www.academia.edu/5085250/makalah_Replikasi_DNA (sitasi 3 Juli 2014).

 

Depkes RI. Buku Saku Pencegahan Kanker Leher Rahim dan Kanker Payudara. https://docs.google.com/file/d/0Bwq8YAw3QBl- UkNLbDdSQkxQMWM/edit?pli=1 (sitasi 25Juni 2014).

 

Depkes RI. Penderita Kanker Diperkirakan Menjadi Penyebab Utama Beban Ekonomi TerusMeningkat.http://www.depkes.go.id/index.php?vw=2&id=1937(sitasi            7

Desember 2013).

 

 

Depkes RI. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)2007. http://www.k4health.org/sites/default/files/laporanNasional%20Riskesdas%202007

.pdf(sitasi 7 Desember 2011).


 

 

Dinkes Kota Surabaya, 2011. Laporan Tahunan Dinas Kesehatan Kota Surabaya Tahun 2011. Surabaya; Dinkes Kota Surabaya. DinkesProvinsiJawa Timur. Kegiatan Pengendalian Kanker di Jawa Timur. http://dinkes.jatimprov.go.id/contentdetail/11/3/156/kegiatan_pengendalian_kanker

_di_jawa_timur.html (sitasi5 Oktober 2013).

 

 

Dinkes Provinsi Sumatera Barat. KenaliGejala Dini Kanker Payudara. http://dinkes.sumbarprov.go.id/berita-177-penjelasan-lengkap-kanker- payudara.html (sitasi 26 Juni 2014).

 

 

 

Gayatri. (2007) Buku Pintar Cewek Pintar. Jakarta: Gagas Media. [sitasi 16 Juli 2014]. http://books.google.co.id/books?id.

 

Globocan. Breast Cancer Estimated Incidence, Mortality, and Prevalence Worldwide in 2012.http://globocan.iarc.fr/Pages/fact_sheets_cancer.aspx (sitasi 18 Desember 2013).

 

Nani, D., 2009. Hubungan Umur Awal Menopause danStatus Penggunaan Kontrasepsi Hormonal dengan Kejadian Kanker Payudara. Jurnal Keperawatan Soedirman, Vol. 4, No. 3: 102–106.

 

 

 

 

 

No comments:

Post a Comment