Saturday, 16 October 2021

MAKALAH PERANAN SIFAT KOLIGATIF LARUTAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

 

 

DAFTAR ISI

 

 

KATA PENGANTAR........................................................................................... i

DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii

 

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1

A.    Latar Belakang............................................................................................. 1

B.    Tujuan........................................................................................................... 2

 

BAB  II PEMBAHASAN...................................................................................... 3

A.    Pengertian Sifat Koligatif Larutan............................................................... 3

B.    Contoh Penerapan Kenaikkan Titik Didih dalam Kehidupan Sehari-hari                  3

C.    Contoh Penerapan Penurunan Titik Beku dalam Kehidupan Sehari-hari                   4

D.    Contoh Penerapan Tekanan Osmosis dalam Kehidupan Sehari-hari.............

 

BAB III PENUTUP............................................................................................... 8

A.    Kesimpulan................................................................................................... 8

 

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 9


BAB I

PENDAHULUAN

 

A.    Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan zaman, ilmu kimia juga semakin dekat dengan manusia,  karena mulai dari urusan sandang dan pangan, bahan bakar, obat-obatan, bahan konstruksi bangunan, bahan industri elektronik dan bahan industri produk kebersihan hingga makanan sekalipun juga berhubungan dengan kimia. Oleh karena itu tidak heran jika ilmu kimia telah berkembang dengan sangat pesat dan mengambil andil yang sangat besar pada kehidupan manusia. Seperti sifat koligatif larutan yang akan kita bahas kali ini ternyata juga memiliki peranan penting dalam kehidupan sehari-hari.

Sifat koligatif larutan sendiri adalah sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis zat terlarut  tetapi hanya bergantung pada konsentrasi partikel zat terlarutnya. Berdasarkan jenis larutannya sifat ini terbagi menjadi dua yaitu sifat koligatif larutan nonelektrolit dan sifat koligatif larutan elektrolit. Sifat koligatif larutan nonelektrolit terdiri atas 4 macam yaitu penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmosis. Begitupun dengan sifat koligatif larutan elektrolit juga terbagi menjadi 4, yang menjadi pembeda hanyalah penambahan faktor Van’t Hoff sebagai tambahan pengali pada larutan yang bersifat elektrolit ini. Masing-masing dari sifat ini memiliki peranan dalam kehidupan sehari-hari, bahkan terkadang tidak disadari keberadaannya.

Oleh karena itu perlu dilakukan pembuatan makalah ini guna memberikan informasi dan pengetahuan bagi siswa mengenai contoh penerapan dari masing-masing bagian dari sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga diharapkan siswa lebih kreatif dan inofatif dalam mengembangkan kemampuan di bidang ilmu kimia yang tidak bisa lepas dengan kehidupan manusia pada saat ini.

 

 

 

B.     Tujuan

  1. Untuk menjelaskan kegunaan penurunan tekanan uap dalam kehidupan sehari-hari
  2. Untuk menjelaskan kegunaan kenaikkan titik didih dalam kehidupan sehari-hari
  3. Untuk menjelaskan kegunaan penurunan titik beku dalam kehidupan sehari-hari
  4. Untuk menjelaskan kegunaan tekanan osmosis dalam kehidupan sehari-hari

 


BAB  II

PEMBAHASAN

 

A.      Pengertian Sifat Koligatif Larutan

Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis zat terlarut  tetapi hanya bergantung pada konsentrasi partikel zat terlarutnya. Sifat koligatif larutan meliputi penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmosis. Masing-masing dari sifat ini memiliki perananan penting dalam kehidupan sehari-hari, terutama penurunan titik beku dan tekanan osmosis. Beberapa penerapan penurunan titik beku dapat mempertahankan kehidupan selama musim dingin. Penerapan tekanan osmosis ditemukan di alam, dalam bidang kesehatan dan ilmu biologi. Yang semua itu benar-benar tidak terlepas dari kehidupan manusia.

 

 

B.       Contoh Penerapan Kenaikkan Titik Didih dalam Kehidupan Sehari-hari

1.                Air mendidih

Pastinya adik adik pernah masak air didapur kan , kadang untuk masak , untuk buat teh hangat , kopi , atau pun susu hangat. Titik didih zat cair adalah suhu tetap pada saat zat cair mendidih. Pada suhu ini, tekanan uap zat cair sama dengan tekanan udara di sekitarnya. Hal ini menyebabkan terjadinya penguapan di seluruh bagian zat cair. Titik didih zat cair diukur pada tekanan 1 atmosfer. Dari hasil penelitian, ternyata titik didih larutan selalu lebih tinggi dari titik didih pelarut murninya. Hal ini disebabkan adanya partikel – partikel zat terlarut dalam suatu larutan menghalangi peristiwa penguapan partikel – partikel pelarut. Oleh karena itu, penguapan partikel – partikel pelarut membutuhkan energi yang lebih besar. Perbedaan titik didih larutan dengan titik didih pelarut murni di sebut kenaikan titik didih. Contohnya air mendidih pada 100 oC.

 

 

 

2.                Destilasi

distilasi (penyulingan) ialah sebuah metode yang dipakai memisahkan bahan kimia menurut perbedaan kecepatan ataupun kemudahan menguap maupun volatilitas bahan. Pada proses penyulingan ini, zat bercampur akan didihkan agar menguap dan uap itu berikutnya akan di didihkan lagi ke bentuk cairan. Sedangkan zat yang mempunyai titik didih lebih sedikit juga akan menguap terlebih dahulu.

 

C.      Contoh Penerapan Penurunan Titik Beku dalam Kehidupan Sehari-hari

1.                Antibeku pada radiator mobil

Di daerah beriklim dingin seperti jepang , korea , inggris , francis , jerman ,dll . biasanya air radiator pada mobil etilen glikol. Mengapa harus deitambahkan etilen glikol pada radiator mobil ? adik adik mesti tau bahwa air radiator sangat mudah membeku , nah jika keadaan ini dibiarkan, maka radiator kendaraan akan cepat rusak. Dengan penambahan etilen glikol ke dalam air radiator diharapkan titik beku air dalam radiator menurun, dengan kata lain air tidak mudah membeku.

2.                Antibeku dalam tubuh hewan

Hewan-hewan yang tinggal di daerah beriklim dingin, seperti beruang kutub, memanfaatkan prinsip sifat koligatif larutan penurunan titik beku untuk bertahan hidup. Darah ikan-ikan laut mengandung zat-zat antibeku yang mempu menurunkan titik beku air hingga 0,8oC. Dengan demikian, ikan laut dapat bertahan di musim dingin yang suhunya mencapai 1,9oC karena zat antibeku yang dikandungnya dapat mencegah pembentukan kristal es dalam jaringan dan selnya. Hewan-hewan lain yang tubuhnya mengandung zat antibeku antara lain serangga , ampibi, dan nematoda. Tubuh serangga mengandung gliserol dan dimetil sulfoksida, ampibi mengandung glukosa dan gliserol darah sedangkan nematoda mengandung gliserol dan trihalose.

 

 

 

3.                Mencairkan salju di jalan raya

Di negara-negara yang mengalami musim salju, mobil akan mengalami kesulitan saat melintasi jalan raya karena jalan raya tertutup salju yang cukup tebal. Salju ini bisa menyebabkan kendaraan tergelincir atau selip karena licin sehingga perlu dibersihkan. Untuk membersihkan salju di jalan raya biasanya ditaburi dengan campuran garam NaCl dan CaCl2. Penaburan garam ini akan menurunkan titik beku salju tersebut, sehingga salju kembali menjadi air. Semakin tinggi konsentrasi garam, maka makin menurun titik bekunya, sehingga salju akan makin banyak yang mencair.

4.                Membuat campuran pendingin pada es putar

Mungkin kamu tidak asing dengan yang namanya es putar. Untuk membuat es putar diperlukan yang namanya cairan pendingin. Cairan pendingin merupakan larutan berair yang memiliki titik beku jauh di bawah 0°C. Secara sederhana, cairan pendingin dibuat dengan melarutkan berbagai jenis garam ke kepingan es batu. Pada pembuatan es putar cairan pendingin dibuat dengan mencampurkan garam dapur dengan kepingan es batu dalam sebuah bejana berlapis kayu. Pada pencampuran itu, es batu akan mencair sedangkan suhu campuran turun. Sementara itu, campuran bahan pembuat es putar dimasukkan dalam bejana lain yang terbuat dari bahan stainless steel. Bejana ini kemudian dimasukkan ke dalam cairan pendingin, sambil terus-menerus diaduk sehingga campuran membeku.

 

D.      Contoh Penerapan Tekanan Osmosis dalam Kehidupan Sehari-hari

1.                Mesin cuci darah

biasanya para penderita gagal ginjal harus menjalani terapi cuci darah. Terapi menggunakan metode dialisis, yaitu proses perpindahan molekul kecil-kecil seperti urea melalui membran semipermeabel dan masuk ke cairan lain, kemudian dibuang. Membran tak dapat ditembus oleh molekul besar seperti protein sehingga akan tetap berada di dalam darah

 

 

2.                Infus

Infus adalah pemasukan suatu cairan atau obat ke dalam tubuh melalui rute intravena dengan laju konstan selama periode waktu tertentu. Infus dilakukan untuk seorang pasien yang membutuhkan obat sangat cepat atau membutuhkan pemberian obat secara pelan tetapi terus menerus. Pemberian obat atau cairan ke dalam tubuh melalui mulut akan memasuki proses pencernaan terlebih dahulu sehingga tidak dengan cepat diserap oleh tubuh. Saat proses pencernaan juga dimungkinkan ada enzim pencernaanyang akan mengubah atau memecah obat yang diminum sehingga akan kurang efektif dan lebih baik jika langsung masuk ke dalam aliran darah melalui infus. Infus dilakukan dengan cara memasukkan sebuah jaru kecil ke alirah pembuluh darah. Biasanya jarum di tanam di dekat siku-siku, pergelangan tangan, atau di bagian punggung tangan pasien. Selain pada bagian tangan, infus juga dapat dipasang pada bagian kaki. Kecepatan pasien menyerap cairan infus tergantung dari keadaan tubuh pasien dan penyakit yang diderita. Jumlah tetesan cairan infus setiap menitnya akan dipantau oleh seorang perawat

3.                Membasmi lintah

Garam dapur dapat membasmi hewan lunak, seperti lintah. Hal ini karena garam yang ditaburkan pada permukaan tubuh lintah mampu menyerap air yang ada dalam tubuh sehingga lintah akan kekurangan air dalam tubuhnya.

4.                Desalinasi air laut melalui osmosis bali

Osmosis balik adalah perembesan pelarut dari larutan ke pelarut, atau dari larutan yang lebih pekat ke larutan yang lebih encer. Osmosis balik terjadi jika kepada larutan diberikan tekanan yang lebih besar dari tekanan osmotiknya.

Osmosis balik digunakan untuk membuat air murni dari air laut. Dengan memberi tekanan pada permukaan air laut yang lebih besar daripada tekanan osmotiknya, air dipaksa untuk merembes dari air asin ke dalam air murni melalui selaput yang permeabel untuk air tetapi tidak untuk ion-ion dalam air laut. Tanpa tekanan yang cukup besar, air secara spontan akan merembes dari air murni ke dalam air asin.

Penggunaan lain dari osmosis balik yaitu untuk memisahkan zat-zat beracun dalam air limbah sebelum dilepas ke lingkungan bebas.

 

 


BAB III

PENUTUP

 

A.      Kesimpulan

Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis zat terlarut  tetapi hanya bergantung pada konsentrasi partikel zat terlarutnya. Sifat koligatif larutan meliputi penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmosis. Masing-masing dari sifat ini memiliki perananan penting dalam kehidupan sehari-hari, terutama penurunan titik beku dan tekanan osmosis. Beberapa penerapan penurunan titik beku dapat mempertahankan kehidupan selama musim dingin. Penerapan tekanan osmosis ditemukan di alam, dalam bidang kesehatan dan ilmu biologi. Yang semua itu benar-benar tidak terlepas dari kehidupan manusia.

 

 


DAFTAR PUSTAKA

 

http://indonesiakutercinta.wordpress.com/2010/08/13/penggunaan-sifat-koligatif-larutan/

 

Justiana, Sandri dan Muchtaridi.2009.Chemistry for Senior High School Year XII.Jakarta:Yudistira.

 

Purba, Michael.2007. Kimia untuk SMA kelas XII Semester 1. Jakarta:Erlangga.

 

No comments:

Post a Comment