DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ i
DAFTAR ISI............................................................................................................ ii
BAB I
PENDAHULUAN....................................................................................... 1
1.1 Latar
Belakang Masalah....................................................................................... 1
1.2 Rumusan
Masalah................................................................................................ 3
1.3 Tujuan
Masalah.................................................................................................... 3
1.4 Manfaat
Masalah.................................................................................................. 3
BAB II LANDASAN
TEORI................................................................................. 4
2.1
Kesalahan Ejaan................................................................................................... 4
2.2
Kesalahan Kalimat............................................................................................... 4
2.3
Kesalahn Diksi..................................................................................................... 4
2.4
Kesalahan Kalimat............................................................................................... 5
2.5
Penelitian Terdahulu............................................................................................ 6
BAB III METODE
PENELITIAN........................................................................ 7
3.1
Jenis Penelitian..................................................................................................... 7
3.2
Sumber Data Penelitian........................................................................................ 8
3.3
Teknik Pengumpulan Data................................................................................... 8
3.4
Teknik Penganalisisan Data................................................................................. 8
BAB IV
PEMBAHASAN....................................................................................... 9
4.1
Hasil Penelitian.................................................................................................... 9
4.2
Pembahasan.......................................................................................................... 12
BAB V PENUTUP.................................................................................................. 28
5.1
Simpulan.............................................................................................................. 28
5.2
Saran.................................................................................................................... 28
LAMPIRAN
1. Sumber Data Penelitian................................................................... 29
LAMPIRAN
2. Korpus Data.................................................................................... 30
LAMPIRAN
3. Biodata Penelitian........................................................................... 33
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia
diberikan akal dan pikiran yang sempurna oleh Tuhan. Dalam berbagai hal manusia
melahirkan ide-ide kreatif dengan memanfaatkan akal dan pikiran tersebut secara
komprehensif. Salah satu di antara kelebihan manusia adalah penguasaan bahasa.
Bahasa sendiri dipelajari dengan tujuan sebagai alat komunikasi antarmanusia di
dalam kehidupan bermasyarkat.
Setiap
anggota masyarakat dan komunitas selalu terlibat dalam komunikasi bahasa, baik
dia bertindak sebagai komunikator (pembicara atau penulis) maupun sebagai
komunikan (mitrabicara, penyimak, pendengar, atau pembaca). Secara garis besar
sarana komunikasi verbal dibedakan menjadi dua macam, yaitu sarana komunikasi
yang berupa bahasa lisan dan sarana komunikasi yang berupa bahasa tulis. Dengan
begitu wacana atau tuturan pun dibagi menjadi dua macam: wacana lisan dan
wacana tulis. Kedua macam bentuk wacana itu masing-masing memerlukan model
(metode dan teknik) kajian yang berbeda. Di dalam penelitian/ pengkajian
wacana, kedua bentuk wacana itu pun terdapat pada sumber data yang berbeda.
Bentuk wacana lisan misalnya terdapat pada pidato, siaran berita, khotbah, dan
iklan yang disampaikan secara lisan. Sementara itu, bentuk wacana tulis
didapatkan misalnya pada buku-buku teks, surat, dokumen tertulis, koran,
majalah, prasasti, dan naskah-naskah kuno (Sumarlam, 2009:01).
Ketika
berkomunikasi manusia mengharapkan dapat melakukan komunikasi dengan baik.
Sering kali sesuatu yang baik yang menjadi idaman hampir setiap manusia itu
tidak selalu dapat terpenuhi semuanya untuk sepanjang waktu. Ada kalanya apa
yang diinginkan manusia terpenuhi, ada kalanya harapan manusia tidak dapat
terpenuhi. Dalam berbahasa pun terjadi hal yang demikian. Tanpa disengaja
penutur mengucapkan bahasa yang salah. Sering pula tanpa disadari seseorang
keliru dalam mengucapkan suatu kalimat. Begitu juga surat kabar pada media
online dalam penulisanya tanpa disengaja menggunakan bahasa yang salah, ejaan yang
salah, kalimat yang salah.
Menurut
Tarigan (dalam Sri Handayani, 2011:93) menulis merupakan padanan kata dari
mengarang, sedangkan mengarang itu sendiri merupakan keseluruhan rangkaian
kegiatan seseorang dalam mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui
bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami.
Surat
kabar sebagai salah satu media massa yang menggunakan bahasa sebagai alat vital
untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat. Dengan bahasalah segala
disajikan, meskipun ada pula beberapa variasi seperti gambar, diagram, tabel,
dan lainya. Penulisan surat kabar pada media online haruslah berpegang teguh pada kaidah-kaidah
kebahasaan bahasa Indonesia, harus memperhatikan kepaduan antar kalimat yang
lainnya baik dari segi bentuk maupun dari segi makna. Kepaduan inilah yang akan
mempengaruhi tingkat pemahaman pembaca terhadap informasi.
Surat
kabar sangat bermanfaat bagi kehidupan masyarakat, dengan membaca surat kabar
masyarakat akan memperoleh informasi yang dibutuhakan. Masyarakat yang semakain
akrab dengan teknologi intenet menjadi
salah satu alasan cepatnya perkembangan surat kabar pada media online.
Kemampuan media ini menyampaikan berita secara singkat, cepat, mudah diakses,
dan menjadi dasar proferensi consumen surat kabar online terutama pada masa
kritis bencana alam,kerusuhan, dan kondisi serupa yang memungkinkan situasi
berubah dalam hitungan detik. Surat kabar online seperti Acehtrend, Modus Aceh,
AJNN, Acehtrubun merupakan surat kabar yang memuat berita yang aktual, tajuk
rencana, pengobatan-pengobatan dan sebagainya. Pada saat seseorang membaca
surat kabar, pertama kali yang dibaca adalah isi berita tersebut. Setelah
selesai dibaca, kemudian koran akan dilipat kembali lalu diletakan di meja yang
khusus koran. Jarang sekali seseorang meneliti kebahasanya, padahal belum tentu
setiap wacana tidak terdapat kesalahan. Kesalahan-kesalahan itu muncul karena
dalam pembuatannya tidak berpedoman pada kaidah-kaidah bahasa yang benar.
Penulisan yang digunakan dalam surat kabar online seperti Acehtrend, Modus
Aceh, AJNN, dan Acehtribun masih terdapat ejaan yang tidak tepat.
Melihat fenomena tersebut, dapat
dijelaskan bahwa penulisan surat kabar online sangat menarik untuk dijadikan
objek penelitian, terutama dari bidang kesalahan berbahasa. Oleh karena itu,
peneliti berkesimpulan dalam melakukan penelitian dengan judul “Analisis
Kesalahan Berbahasa Pada Media Online Seperti Acehtrend, Modus Aceh, AJNN, dan
Acehtribun”.
1.2 Rumusan Masalah
Masalah
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut
1.
Bagaimana kesalahan
berbahasa dalam media online seperti Acehtrend, Modus Aceh, dan AJNN?
2.
Bagaimana kesalahan
ejaan pada media online Online Seperti Acehtrend, Modus Aceh, dan AJNN?
1.3 Rumusan Tujuan
1.
Mendeskripsikan bentuk
kesalahan berbahasa pada media online Acehtrend, Modus Aceh, AJNN.
2.
Menganalisis kesalahan
ejaan pada media online seperti Acehtrend, Modus Aceh, dan AJNN.
1.4 Rumusan Manfaat
Hasil
penelitian ini dapat menambah ilmu dan memperluas wawasan penulis.
BAB
II
LANDASAN
TEORI
2.1 Kesalah Ejaan
Di
dalam penggunaan bahasa masih banyak kesalahan yang disebabkan oleh kesalahan
penerapan ejaan,terutama tanda baca. Pemakaian ejaan yang benar merupakan salah
satu faktor yang menentukan kesempurnaan bahasa tulisan. Ejaan merupakan
seperangkat kaidah yang mengatur cara melambangkan bunyi ujaran, cara
memisahkan dan menggambungkan lambang-lambang itu dalam suatu bahasa. Sejalan
dengan pengertian di atas, Keraf (1997:3) menyatakan bahwa ejaan adalah
keseluruhan dari peraturan bagaimana menggambarkan lambang-lambang bunyi ujaran
dan bagaimana interaksi antara lambang-lambang itu (pemisahannya,
penggabungannya) dalam suatu bahasa.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) dalam Sriyanto (2016:5) ejaan adalah kaidah cara menggambarkan
bunyi-bunyi (kata, kalimat dan sebagainya) dalam tulisan (huruf-huruf) serta
penggunaan tanda baca.
Ada
beberapa bentuk kesalahan ejaan yaitu, (a) Kesalahan penggunaan huruf kapital,
dan (b) kesalahan pemakaian tanda baca.
2.2 Kesalahan Kalimat
Akhadiah
(2003:116) menyatakan bahwa setiap gagasan, pikiran, atau konsep yang dimiliki
seseorang pada praktiknya harus dituangkan ke dalam bentuk kalimat. Kalimat
yang baik pada pertama sekali haruslah memenuhi persyaratan gramatikal. Hal ini
berarti bahwa kalimat harus disusun berdasarkan kaidah-kaidah yang berlaku
seperti unsur-unsur penting yang harus dimiliki setiap kalimat, aturanaturan
tentang ejaan yang disempurnakan, dan cara memilih kata dalam kalimat.
2.3 Kesalahan Diksi
Diksi
atau pilihan kata merupakan aspek penting dalam kejelasan kalimat, karena kata
yang tepat akan membantu seseorang mengungkapkan dengan tepat apa yang ingin
disampaikannya baik lisan maupun tulisan. Jika pilihan kata tidak tepat, selain
dapat menyebabkan komunikasi terputus, juga dapat mengganggu kejelasan
informasi yang disampaikan.
Menurut
Arifin dan Tasai (1995:141), Diksi adalah pilihan kata. Maksudnya kita memilih
kata yang tepat untuk menyatakan sesuatu. Ketepatan memilih kata dapat
mengungkapkan gagasan secara tepat, sehingga pendengar atau pembaca dengan
mudah menangkap dan mengerti pesan atau ide yang hendak akan disampaikan.
Parera
menambahkan (1991:66), Diksi adalah pilihan kata atau penggunaan kata. Pilihan atau
penggunaan kata yang dimaksudkan adalah kemampuan memilih dan menentukan kata
yang tepat dalam menyampaikan gagasan. Jadi, diksi erat hubungannya dengan
kemampuan menulis atau berbicara dalam hal menyampaikan gagasan kepada pembaca
atau pendengar
2.4 Kesalahan Kalimat
2.4.1
Kalimat Efektif
Menurut
Akhadiah (2003:116), kalimat efektif adalah kalimat yang benar dan jelas agar
mudah dipahami orang lain secara tepat. Dengan kata jika suatu kalimat telah
dapat menyampaikan maksud penulis dan pembaca memahami maksud penulis maka
kalimat tersebut dapat dikatakan telah efektif. Hal ini sejalan dengan pendapat
Arifin (1989:70), yang mengatakan bahwa kalimat efektif adalah kalimat yang
dapat mewakili gagasan atau pemikiran penulis secara tepat dan dengan sendirinya
diterima oleh pembaca sesuai dengan maksud penulisnya.
Agar
kalimat yang ditulis dapat memberikan informasi kepada pembaca secara tepat,
menurut Akhadiah (2003:116-117) perlu diperhatikan cirri-ciri kalimat efektif
yaitu kesepadanan dan kesatuan, kesejajaran bentuk, penekanan dalam kalimat,
kehematan dalam mempergunakan kata, dan kevariasian dalam struktur kalimat.
Semi (2009:218--219) menyatakan bahwa suatu kalimat dikatakan efektif apabila
mengandung ciriciri berikut ini. (1) Gramatikal, ditinjau dari aspek tata
bahasa sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. (2) Sesuai dengan tuntutan bahasa
baku, menggunakan ejaan yang tepat dan menggunakan bahasa baku sesuai tata
bahasa. (3) Jelas, kalimat itu dipahami. (4) Ringkas dan lugas serta tidak
berbelitbelit. (5) Adanya hubungan yang baik (koherensi) antara satu kalimat
dengan kalimat yang lain.
2.5 Penelitian Terdahulu
Berdasarkan judul peneliti, yaitu
Analisis Kesalahan Berbahasa pada media online seperti
Acehtrend, Modus Aceh, dan AJNN edisi 2020 ada
beberapa penelitian terdahulu yang relevan dijadikan acuan peneliti. Dari acuan
tersebut terlihat latar belakang yang diambil oleh peneliti merupakan
kesalahan-kesalahan dalam bidang ejaan yang terjadi di dalam penulisan berita pada media online seperti
Acehtrend, Modus Aceh, dan AJNN edisi 2020.
Menurut
peneliti,
kesalahan-kesalahan yang terlihat
dalam penulisan berita pada media online seperti
Acehtrend, Modus Aceh, dan AJNN edisi 2020 tersebut
membuat gagasan-gagasan atau ide-ide yang ingin disampaikan penulis dalam hal
ini mahasiswa tidak dapat tersampaikan dengan baik. Bahkan,bisa saja penggunaan
kalimat atau pembentukan kata yang digunakan oleh penulis membuat pemahaman
pembaca bertolak belakang dengan gagasan penulis.
BAB
III
METODE
PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian
ini merupakan penelitian
kualitatif deskriptif yaitu berupa kata-kata
maupun kalimat. Dalam
penelitian kualitatif kegiatan
penyediaan data merupakan kegiatan yang berlangsung secara simultan
dengan kegiatan analisis data. Analisis
kualitatif fokusnya pada penunjukan makna, deskripsi,
penjernihan, dan penempatan data
pada konteksnya
masing-masing dan sering
kali melukiskannya dalam bentuk
kata-kata daripada angka-angka (Mahsun, 2005). Objek penelitian dalam
penelitian ini adalah media online seperti
Acehtrend, Modus Aceh, dan AJNN edisi 2020.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah teknik simak dan catat. Hal tersebut
karena objek dalam penelitian
ini merupakan kata dan kalimat yang terdapat pada Media online seperti Acehtrend, Modus Aceh,
AJNN, dan Acehtribun. Teknik simak Mahsun
(2005) menjelaskan teknik simak
adalah suatu metode
yang dilakukan untuk memperoleh
data dengan menyimak penggunaan bahasa. Teknik ini digunakan untuk
menyimak penggunaan bahasa tulis yang
mengandung kesalahan berbahasa
pada Media online seperti Acehtrend, Modus Aceh, AJNN, dan Acehtribun. Teknik catat adalah
teknik yang menyediakan data dengan
mencatat data-data yang diperoleh.
Teknik catat yang digunakan yaitu mencatat kata atau
kalimat yang merupakan bentuk
kesalahan berbahasa bidang ejaan pada
Media online seperti Acehtrend, Modus Aceh, AJNN, dan Acehtribun. Setelah
data terkumpul langkah
selanjutnya adalah menganalisis data dengan
kajian kesalahan berbahasa bidang ejaan pada Media online seperti Acehtrend,
Modus Aceh, dan AJNN. Selanjutnya,
dalam menganalisis kesalahan
ejaan dalam penulisan
berita adalah kesalahan penggunaan
tanda titik, tanda koma, tanda
hubung, huruf kapital, dan lain-lain.
Kemudian, kesalahan pada bidang
morfologi dapat diketahui
dari kesalahan penggunaan bentuk
kata dalam wacana yang tidak
sesuai. Kesalahan bidang semantik
dapat diketahui dari kesalahan penggunaan makna kata dalam
wacana yang tidak
sesuai.
3.2 Sumber Data
Penelitian
Sumber
data penelitian ini terdapat pada Media online seperti Acehtrend, Modus Aceh, dan AJNN tahun
2020.
3.3 Teknik Pengumpulan
Data
Metode
pengumpulan data adalah langkah-langkah atau cara untuk mengumpulkan data yang
menjadi objek penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah telaah dokumentasi. Peneliti menggunakan metode
dokumentasi ini bertujuan untuk mengumpulkan data-data yang berbentuk tulisan
maupun gambar yang didapatkan dari sumber data yang ada berupa buku dan catatan
dalam bentuk tulisan. Penggunaan teknik
ini menurut Sugiyono (2013:240) merupakan perlengkapan dari penggunaan metode
observasi dalam penelitian kualitatif.
3.4 Teknik
penganalisisan Data
Sesuai
dengan metode yang digunakan, penganalisisan atau pengumpulan data penelitian
ini menggunkan teknik analisis kualitatif. Berdasarkan teknik analisis
kualitatif, langkah-langkah yang ditempuh dalam penganalisisan data penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1. Mengumpulkan
data
2. Mengklarifikasi
data yang telah dikumpulkan sesua dengan submasalah;
3. Menganalisis
data
BAB
IV
PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Penelitian dilakukan dengan
menganalisis berita pada Media online seperti Acehtrend,
Modus Aceh, dan AJNN tahun 2020. Penelitian difokuskan pada dua hal, yaitu; (1)
mengidentifikasi kalimat afektif dan, (2) menemukan kesalah ejaan.
Adapun korpus data kesalahan adalah
sebagai berikut
No |
Data |
Keterangan |
1. |
Di tengah merabaknya virus corona (Covid-19) dalam
beberapa pekan terakhir. Sadar atau tidak, telah terjadi kepanikan (panic
buying) pada masyarakat dunia. Tak terkecuali Indonesia dan Aceh |
Modus
Aceh, 26
Maret 2020 |
2. |
Nah, sebagai Aneuk Nanggroe Aceh
(anak negeri Aceh), saya ingin mengurai dan membahas, bagaimana
langkah-langkah konkrit yang di lakukan Pemimpin Aceh? |
Modus
Aceh, 26
Maret 2020 |
3. |
Lalu, muncul pertanyaan, dimana keberadaan pemimpin Aceh?
Sadar atau tidak hingga kini tidak ada langkah nyata dari Pemerintah Aceh,
terkait pencegahan Covid-19. |
Modus
Aceh, 26
Maret 2020 |
4. |
Pemimpin terlihat
gugup dan gagap, tak ada solusi bagi warga di negeri Serambi Mekkah ini,
kecuali diminta berdoa pada Illahi, Allah SWT. |
Modus
Aceh, 26
Maret 2020 |
5. |
Sejak kepemimpinan tempo dulu hingga kini, konon baru
kali ini Aceh di pimpin orang-orang yang tidak tegas, apalagi lugas. Sudah
miskin ide, juga tak bernyali. |
Modus
Aceh, 26
Maret 2020 |
6. |
Jika Aceh ingin belajar dari beberapa negara yang
melakukan lockdown, maka niscaya langkah itu belum terlambat
untuk dilakukan di Aceh. |
Modus
Aceh, 26
Maret 2020 |
7. |
Kini,
menurut data terakhir yang di rilis kememkes Ri, 25 Maret 2020, pukul 12.00
WIB. |
Modus
Aceh, 26
Maret 2020 |
8. |
Di
bawah pemimpin yang bodoh anak buah pun bias kocar kacir. |
|
9. |
Semoga
pemimpin Aceh sigap dalam merespon berbagai kepentingan yang menyangkut
rakyat bukan hanya untuk pejabat, pengusaha apalagi konglomerat, ditengah
wabah virus corona (Covid-19) yang kian membuat panic, gel;isah dan galau. |
|
10. |
Jika
kita merujuk pada pernyataan kepada pernyataan Kepala Dinas Kebudayaan dan
Periwisata Aceh, Jamaluddinm, yang menyebut bahwa pihak investor akan
membangun infrastruktur dan meminta hah pengelolaan destinasi wisata di sana,
maka besar kemungkinan investasi inmi tidak akan berdampak apa-apa bagi
rakyat Aceh, khususnya masyarakat singkil-Pulau Banyak. |
Acehtrend,
25
Desember 2020 |
11. |
Jika
ini yang terjadi maka pemerintah Aceh sama saja mengundang “ureung laen bak
lapak droe”. |
Acehtrend,
25
Desember 2020 |
12. |
Mungkin
untuk beberapa orang akan merasa sedikit aneh, tapi inilah pendidikan. |
Acehtrend,
07
Desember 2020 |
13. |
Mungkin
untuk beberapa orang akan merasa sedikit aneh, tapi inilah pendidikan. |
Acehtrend,
07
Desember 2020 |
14. |
Di satu sisi, pemerintah Malaysia sudahpun mengumumkan
paket stimulus ekonomi terbesar di negara itu sejak krisis finansial tahun
2008/2009 dalam rangka mengurangi parahnya dampak negatif pandemi ini untuk
sektor sosio-ekonomi mereka. |
Acehtrend,
18
April 2020 |
15. |
COVID-19 pertama dilaporkan di Indonesia pada tanggal
2 Maret 2020 yang diumumkan langsung oleh Presiden Joko Widodo di Istana
Kepresidenan yang berjumlah dua kasus, kemudian mengalami peningkatan hingga
saat ini. |
Acehtrend,
19
November 2020 |
16. |
Selain anjuran pemerintah yang mengharuskan untuk tetap di
rumah saja, dengan tujuan untuk mencegah penularan virus Corona
atau memutus rantai penularan |
Acehtrend,
19
November 2020 |
17. |
Memperkuat mental anak juga diperlukan dukungan orang
tua serta peran orang tua. |
Acehtrend,
19
November 2020 |
18. |
Ada
tiga yang di uji coba kemampuan terpaksa diberikan izin tinggal terpaksa
karena tidak bisa pulang. |
AJNN,19
Maret 2020 |
19. |
Kami
mengingatkan jika hal itu terjadi, maka KPK akan menjerat
mereka baik penerima maupun pemberi dengan pasal 5 UU Tipikor Nomor 20 Tahun
2001. |
AJNN,
09
September 2020 |
20. |
Selain
akses-akses tersebut, pelapor juga bias juga dilakukan melalui
unit pengendalian gratifikasi di instansi masing-masing, kemudian akan
diteruskan KPK. |
AJNN,
09 September 2020 |
21. |
Dan yang paling heroik Haji Uma kononnya berhasil
merangkul seorang remaja yang kononnya telah murtad baru-baru ini. |
Acehtrend,
11 Januari 2020 |
22. |
Sementara itu ada pula sebagian politisi lainnya yang asyik
dan larut dalam peubut (aksi)
tapi lemah dalam peugah (publikasi)
sehingga “hal-hal besar” yang mereka lakukan luput dari pengetahuan publik. |
Acehtrend,
11 Januari 2020 |
23. |
DUNIA santri sangatlah kompleks. Membicarakan kehidupan
para santri, tak boleh luput dari topik kesehatan. |
Acehtrend,
11 Maret 2020 |
24. |
Penulis pernah mendengar guyonan bila kudee buta adalah penyakitnya anak pondok. Jika
belum terkena kudee buta maka belum sah
menjadi santri. |
Acehtrend,
11 Maret 2020 |
25. |
Tidak tanggung-tanggung, dua kabupaten dan satu kota
mendapatkan penghargaan karena berhasil melakukan percepatan penyaluran Dana
Desa Tahap I pada bulan Januari 2020. |
Acehtrend,
07 Maret 2020 |
26. |
Tidak banyak pekerja okal Aceh yang terlibat
dalam pembangunan mega proyek tersebut pada saat itu. |
Acehtren,
02 februari 2020 |
27. |
Saya bersuuzan, ada banyak Kahar Muzakar lain yang
rela melakukan tindakan-tindakan konyol demi memuluskan niatnya mempersunting
calon istri. |
Acehtrend,
19 Maret 2020 |
28. |
Jika sikap ini terus dipelihara, maka kita akan berada
dalam situasi mengalami kebutaan basirah (ilmu dan iman), suatu kebutaan hakiki
yang membinasakan. |
Acehtrend,
15 April 2020 |
29. |
Tentu saja, matinya nurani itu, adalah sesuatu yang sungguh
teramat sangat mengganggu. |
Acehtrend,
15 April 2020 |
30. |
BISA dibilang, saya termasuk salah satu fannya Ivan Lanin,
khususnya sejak serius menekuni dunia sunting. |
Acehtrend,
28 April 2020 |
4.2 Pembahasan
Berikut
ini disajikan pembahasan berkaitan dengan kesalahan berbahasa
Data
(1)
Di tengah merabaknya virus corona (Covid-19) dalam beberapa
pekan terakhir. Sadar atau tidak, telah terjadi kepanikan (panic buying)
pada masyarakat dunia. Tak terkecuali Indonesia dan Aceh.
Analisis…
Data nomor 1 tidak efektif karena terdapat dua kesalahan
yakni (1) kesalahan dalam penulisan kata merabaknya yang seharusnya ditulis
merebaknya, (2) penggunaan kata tidak baku. Pada kalimat tersebut menggunakan
kata tak yang seharusnya kata tidak. Perbaikan kesalahan tersebut dapat
dilakukan dengan mengubah kata tak menjadi tidak.
Perbaikan
Di tengah merebaknya virus corona (Covid-19) dalam beberapa
pekan terakhir. Sadar atau tidak, telah terjadi kepanikan (panic buying)
pada masyarakat dunia. Tidak terkecuali Indonesia dan Aceh.
Pembahasan
Berikut ini disajikan pembahasan
berkaitan dengan kesalahan berbahasa
Data
2
Nah, sebagai Aneuk Nanggroe Aceh (anak
negeri Aceh), saya ingin mengurai dan membahas, bagaimana langkah-langkah
konkrit yang di lakukan Pemimpin Aceh?
Analisis…
Data
nomor 2 tidak efektif karena penggunan di sebagai awalan ditulis terpisah dengan kata kerja pasif yang sebenarnya ditulis
serangkai dengan kata dasarnya. Perbaikan kesalahan tersebut dapat dilakukan
dengan menggabungkan kata di dengan kata
lakukan.
Perbaikan
Nah, sebagai Aneuk Nanggroe Aceh (anak
negeri Aceh), saya ingin mengurai dan membahas, bagaimana langkah-langkah
konkrit yang dilakukan Pemimpin Aceh?
Pembahasan
Berikut
ini disajikan pembahasan berkaitan dengan kesalahan berbahasa
Data
3
Lalu, muncul pertanyaan, dimana keberadaan pemimpin Aceh?
Sadar atau tidak hingga kini tidak ada langkah nyata dari Pemerintah Aceh,
terkait pencegahan Covid-19.
Analisis…
Data
nomor 3 tidak efektif karena penggunan di sebagai kata depan ditulis serangkai dengan
kata petunjuk yang sebenarnya
terpisah dengan kata dasar. Perbaikan kesalahan tersebut dapat dilakukan
dengan memisahkan kata di dengan
kata mana.
Perbaikan
Lalu, muncul pertanyaan, di mana keberadaan pemimpin Aceh?
Sadar atau tidak hingga kini tidak ada langkah nyata dari Pemerintah Aceh,
terkait pencegahan Covid-19.
Pembahasan
Berikut
ini disajikan pembahasan berkaitan dengan kesalahan berbahasa
Data
4
Pemimpin terlihat gugup dan gagap, tak ada solusi bagi
warga di negeri Serambi Mekkah ini, kecuali diminta berdoa pada Illahi, Allah
SWT.
Analisis…
Data nomor 1 tidak efektif karena penggunaan kata tidak
baku. Pada kalimat tersebut menggunakan kata tak yang seharusnya kata tidak.
Perbaikan kesalahan tersebut dapat dilakukan dengan mengubah kata tak menjadi
tidak.
Perbaikan
Pemimpin terlihat gugup dan gagap, tidak ada solusi bagi
warga di negeri Serambi Mekkah ini, kecuali diminta berdoa pada Illahi, Allah
SWT.
Pembahasan
Berikut
ini disajikan pembahasan berkaitan dengan kesalahan berbahasa
Data
5
Sejak kepemimpinan tempo dulu hingga kini, konon baru kali
ini Aceh di pimpin orang-orang yang tidak tegas, apalagi lugas. Sudah miskin
ide, juga tak bernyali.
Analisis
Data
nomor 5 tidak efektif karena pada kalimat ini terdapat dua kesalahan yaitu; (1)
penggunan di ditulis terpisah
dengan kata kerja yang sebenarnya serangkai dengan kata dasar,
(2) penggunaan kata tidak baku pada kata tak
yang seharusnya kata tidak.
Perbaikan
Sejak kepemimpinan tempo dulu hingga kini, konon baru kali
ini Aceh dipimpin orang-orang yang tidak tegas, apalagi lugas. Sudah miskin
ide, juga tidak bernyali.
Pembahasan
Berikut
ini disajikan pembahasan berkaitan dengan kesalahan berbahasa
Data
6
jika Aceh ingin belajar dari beberapa negara yang
melakukan lockdown, maka niscaya langkah itu belum terlambat
untuk dilakukan di Aceh.
Analisis
Data
nomor 6 tidak efektif karena pemakaian tanda penghubung jika dan maka. Hal itu
karena kata jika dan maka merupakan konjungsi subordinatif, yang berfungsi
sebagai pemerluasan kalimat simpleks. Perbaikan kalimat tersebut dapat
dilakukan dengan menghilangkan salah satu konjungsi subordinatif.
Perbaikan
jika Aceh ingin belajar dari beberapa negara yang
melakukan lockdown, niscaya langkah itu belum terlambat untuk
dilakukan di Aceh.
Pembahasan
Berikut
ini disajikan pembahasan berkaitan dengan kesalahan berbahasa
Data
7
Kini,
menurut data terakhir yang di rilis kememkes Ri, 25 Maret 2020, pukul 12.00
WIB.
Analisis
Data
nomor 7 tidak efektif karena penggunan di
ditulis terpisah dengan kata imbuhan yang sebenarnya ditulis serangkai dengan kata dasar.
Perbaikan kesalahan tersebut dapat dilakukan dengan menggabungkan kata di dengan kata rilis.
Perbaikan
Kini,
menurut data terakhir yang dirilis kememkes Ri, 25 Maret 2020, pukul 12.00 WIB.
Pembahasan
Berikut
ini disajikan pembahasan berkaitan dengan kesalahan berbahasa
Data
8
Di
bawah pemimpin yang bodoh anak buah pun bias kocar kacir.
Analisis
Data
nomor 8 tidak efektif karena tidak menggunakan tanda penghubung pada kata kocar kacir. Perbaikan
kesalahan tersebut dapat dilakukan dengan menambahkan tanda penghubung.
Perbaikan
Di
bawah pemimpin yang bodoh anak buah pun bias kocar-kacir.
Pembahasan
Berikut
ini disajikan pembahasan berkaitan dengan kesalahan berbahasa
Data
9
Semoga
pemimpin Aceh sigap dalam merespon berbagai kepentingan yang menyangkut rakyat
bukan hanya untuk pejabat, pengusaha apalagi konglomerat, ditengah wabah virus
corona (Covid-19) yang kian membuat panik, gelisah dan galau.
Analisis
Data
nomor 9 tidak efektif karena terdapat dua kesalahan yaitu; (1) penggunan di
sebagai kata depan ditulis serangkai
dengan kata petunjuk yang
sebenarnya terpisah dengan kata
dasar, (2) kesalahan dalam penulisan
kata yang seharusnya panic bukan panic. Perbaikan kesalahan tersebut dapat
dilakukan dengan memisahkan kata di dengan kata tengah.
Pembetulan
Semoga
pemimpin Aceh sigap dalam merespon berbagai kepentingan yang menyangkut rakyat
bukan hanya untuk pejabat, pengusaha apalagi konglomerat, di tengah wabah virus
corona (Covid-19) yang kian membuat panik, gelisah dan galau.
Pembahasan
Berikut
ini disajikan pembahasan berkaitan dengan kesalahan berbahasa
Data
10
Jika
kita merujuk pada pernyataan kepada pernyataan Kepala Dinas Kebudayaan dan
Periwisata Aceh, Jamaluddinm, yang menyebut bahwa pihak investor akan membangun
infrastruktur dan meminta hah pengelolaan destinasi wisata di sana, maka
besar kemungkinan investasi ini tidak akan berdampak apa-apa bagi rakyat Aceh,
khususnya masyarakat singkil-Pulau Banyak.
Analisis
Data
nomor 10 tidak efektif karena pemakaian tanda penghubung jika dan maka. Hal itu
karena kata jika dan maka merupakan mkonjungsi subordinatif, yang berfungsi
sebagai pemerluasan kalimat simpleks. Perbaikan kalimat tersebut dapat
dilakukan dengan menghilangkan salah satu konjungsi subordinatif.
Perbaikan
Jika
kita merujuk pada pernyataan kepada pernyataan Kepala Dinas Kebudayaan dan
Periwisata Aceh, Jamaluddinm, yang menyebut bahwa pihak investor akan membangun
infrastruktur dan meminta hah pengelolaan destinasi wisata di sana, besar
kemungkinan investasi ini tidak akan berdampak apa-apa bagi rakyat Aceh,
khususnya masyarakat singkil-Pulau Banyak.
Pembahasan
Berikut
ini disajikan pembahasan berkaitan dengan kesalahan berbahasa
Data
11
Jika
ini yang terjadi maka pemerintah Aceh sama saja mengundang “ureung laen
bak lapak droe”.
Analisis
Data
nomor 11 tidak efektif karena pemakaian tanda penghubung jika dan maka. Hal itu
karena kata jika dan maka merupakan konjungsi subordinatif, yang berfungsi
sebagai pemerluasan kalimat simpleks. Perbaikan kalimat tersebut dapat
dilakukan dengan menghilangkan salah satu konjungsi subordinatif.
Perbaikan
Jika
ini yang terjadi, pemerintah Aceh sama saja mengundang “ureung laen bak lapak
droe”.
Pembahasan
Berikut
ini disajikan pembahasan berkaitan dengan kesalahan berbahasa
Data
12
Mungkin
untuk beberapa orang akan merasa sedikit aneh, tapi inilah pendidikan.
Analisis
Data nomor 12 tidak efektif karena penggunaan kata tidak
baku. Pada kalimat tersebut menggunakan kata tapi yang seharusnya kata tetapi.
Perbaikan kesalahan tersebut dapat dilakukan dengan mengubah kata tapi menjadi
tetapi.
Pembetulan
Mungkin
untuk beberapa orang akan merasa sedikit aneh, tetapi inilah pendidika
Pembahasan
Berikut
ini disajikan pembahasan berkaitan dengan kesalahan berbahasa
Data
13
Sama
halnya seperti kita yang dulu aneh ketika melihat ada orang yang menggunakan
gawainya di masjid, tapi sekarang hal itu sudah biasa saja.
Analisis
Data nomor 13 tidak efektif karena penggunaan kata tidak
baku. Pada kalimat tersebut menggunakan kata tapi yang seharusnya kata tetapi.
Perbaikan kesalahan tersebut dapat dilakukan dengan mengubah kata tapi menjadi
tetapi.
Perbaikan
Sama
halnya seperti kita yang dulu aneh ketika melihat ada orang yang menggunakan
gawainya di masjid, tetapi sekarang hal itu sudah biasa saja.
Pembahasa
Berikut
ini disajikan pembahasan berkaitan dengan kesalahan berbahasa
Data
14
Ada
tiga yang di uji coba kemampuan terpaksa diberikan izin
tinggal terpaksa karena tidak bias pulang.
Analisis
Data
nomor 14 tidak efektif karena terdapat dua kesalahan yaitu; (1) penggunaan
di, dipisahkan dengan kata kerja yang
seharusnya ditulis serangai, (2) tidak memenuhi ciri kunsur kehematan, karena
pada kalimat tersebut menggunkan kata yang mananya sama.
Pembetulan
Ada
tiga yang diuji coba kemampuan diberikan izin tinggal terpaksa karena tidak
bisa pulang.
Pembahasan
Berikut
ini disajikan pembahasan berkaitan dengan kesalahan berbahasa
Data
15
COVID-19 pertama dilaporkan di Indonesia pada tanggal
2 Maret 2020 yang diumumkan langsung oleh Presiden Joko Widodo di Istana
Kepresidenan yang berjumlah dua kasus, kemudian mengalami peningkatan hingga
saat ini.
Analisis
Data
nomor 15 tidak efektif karena tidak sesuai dengan ciri kalimat efektif unsur
kehematan. Pada kalimat tersebut menggunakan superordinat pada hiponimi kata.
Perbaikan kesalahan tersebut dapat dilakukan dengan menghilangkan superordinat.
Perbaikan
COVID-19 pertama dilaporkan di Indonesia pada 2 Maret 2020
yang diumumkan langsung oleh Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan yang
berjumlah dua kasus, kemudian mengalami peningkatan hingga saat ini.
Pembahasan
Berikut
ini disajikan pembahasan berkaitan dengan kesalahan berbahasa
Data
16
Selain anjuran pemerintah yang mengharuskan untuk tetap di
rumah saja, dengan tujuan untuk mencegah penularan virus Corona
atau memutus rantai penularan.
Analisis
Data
nomor 16 tidak efektif karena tidak memenuhi ciri kalimat efektif unsur
kepaduan. Pada kalimat tersebut menggunakan kata tujuan dan untuk yang mananya
sama. Perbaikan kesalahan tersebut dapat dilakukan dengan menghilangkan salah
satu kata, baik kata untuk maupun kata untuk.
Pembetulan
Selain anjuran pemerintah yang mengharuskan untuk tetap di
rumah saja, dengan tujuan mencegah penularan virus Corona atau memutus
rantai penularan.
Pembahasan
Berikut
ini disajikan pembahasan berkaitan dengan kesalahan berbahasa
Data
17
Memperkuat mental anak juga diperlukan dukungan orang tua
serta peran orang tua.
Analisis
Data
nomor 17 tidak efektif karena tidak memenuhi ciri kalimat efektif kelugasan.
Pada kalimat tersebut menggunakan kata yang fungsinya sama, yaitu penggunaan
kata orang tua yang diulang secara berlebihan. Perbaikan kesalahan tersebut
dapat dilakukan dengan menghilangkan salah satu kata orang tua.
Perbaikan
Memperkuat mental anak juga diperlukan dukungan serta peran orang
tua.
Pembahasa
Berikut
ini disajikan pembahasan berkaitan dengan kesalahan berbahasa
Data
18
Ada
tiga yang di uji coba kemampuan terpaksa diberikan izin
tinggal terpaksa karena tidak bias pulang.
Analisis
Data
nomor 18 tidak efektif karena terdapat dua kesalahan yaitu; (1) penggunaan
di, dipisahkan dengan kata kerja yang
seharusnya ditulis serangai, (2) tidak memenuhi ciri kunsur kehematan, karena
pada kalimat tersebut menggunkan kata yang mananya sama.
Pembetulan
Ada
tiga yang diuji coba kemampuan diberikan izin tinggal terpaksa karena tidak
bisa pulang.
Pembahasan
Berikut
ini disajikan pembahasan berkaitan dengan kesalahan berbahasa
Data
19
Kami
mengingatkan jika hal itu terjadi, maka KPK akan menjerat mereka
baik penerima maupun pemberi dengan pasal 5 UU Tipikor Nomor 20 Tahun 2001.
Analisis
Data
nomor 19 tidak efektif karena pemakaian tanda penghubung jika dan maka. Hal itu
karena kata jika dan maka merupakan konjungsi subordinatif, yang berfungsi
sebagai pemerluasan kalimat simpleks. Perbaikan kalimat tersebut dapat
dilakukan dengan menghilangkan salah satu konjungsi subordinatif.
Perbaikan
Kami
mengingatkan jika hal itu terjadi, KPK akan menjerat mereka baik
penerima maupun pemberi dengan pasal 5 UU Tipikor Nomor 20 Tahun 2001.
Pembahasan
Berikut
ini disajikan pembahasan berkaitan dengan kesalahan berbahasa
Data
20
Selain
akses-akses tersebut, pelapor juga bias juga dilakukan melalui
unit pengendalian gratifikasi di instansi masing-masing, kemudian akan
diteruskan KPK.
Analisis
Data
nomoer 20 tidak efektif karena tidak memenuhi ciri kalimat efektif unsur
kehematan. Pada kalimat tersebut menggunakan kata yang mananya sama, yaitu penggunaan kata juga yang diulang
secara berlebihan. Perbaikan kesalahan tersebut dapat dilakukan dengan
menghilangkan salah satu kata juga
Perbaikan
Selain
akses-akses tersebut, pelapor bias juga dilakukan melalui unit
pengendalian gratifikasi di instansi masing-masing, kemudian akan diteruskan
KPK.
Pembahasan
Berikut
ini disajikan pembahasan berkaitan dengan kesalahan berbahasa
Data
21
Dan yang paling heroik Haji Uma kononnya berhasil
merangkul seorang remaja yang kononnya telah murtad baru-baru ini.
Analisis
Data
nomoer 21 tidak efektif karena tidak memenuhi ciri kalimat efektif kelugasan.
Pada kalimat tersebut menggunakan kata yang fungsinya sama, yaitu penggunaan
kata kononnya yang diulang secara berlebihan. Perbaikan kesalahan tersebut
dapat dilakukan dengan menghilangkan salah satu kata kononnya.
Perbaikan
Dan yang paling heroik Haji Uma berhasil merangkul
seorang remaja yang kononnya telah murtad baru-baru ini.
Pembahasa
Berikut
ini disajikan pembahasan berkaitan dengan kesalahan berbahasa
Data
22
Sementara itu ada pula sebagian politisi lainnya yang asyik
dan larut dalam peubut (aksi) tapi
lemah dalam peugah (publikasi) sehingga
“hal-hal besar” yang mereka lakukan luput dari pengetahuan publik.
Analisis
Data
nomor 22 tidak efektif, terdapat dua kesalahan yaitu; (1) tidak menggunakan
tanda koma di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat, (2)
menggukan kata tidak baku. Perbaikan kesalahan tersebut dapat dilakukan dengan
menggunkan tanda koma dan mengubah kata yang tidak baku menjadi baku.
Perbaikan
Sementara itu, ada pula sebagian politisi lainnya yang asyik
dan larut dalam peubut (aksi) tetapi
lemah dalam peugah (publikasi) sehingga
“hal-hal besar” yang mereka lakukan luput dari pengetahuan publik.
Pembahasa
Berikut
ini disajikan pembahasan berkaitan dengan kesalahan berbahasa
Data
23
DUNIA santri sangatlah kompleks. Membicarakan kehidupan para
santri, tak boleh luput dari topik kesehatan.
Analisis
Data nomor 23 tidak efektif, karena menggunakan huruf kapital
yang berlebihan pada kata DUNIA. Menurut PUEBI huruf kapital digunakan pada huruf
awal pada awal kalimat.
Perbaikan
Dunia santri sangatlah kompleks. Membicarakan kehidupan para
santri, tak boleh luput dari topik kesehatan.
Pembahasan
Berikut
ini disajikan pembahasan berkaitan dengan kesalahan berbahasa
Data
24
Penulis pernah mendengar guyonan bila kudee buta adalah penyakitnya anak pondok. Jika
belum terkena kudee buta maka belum sah
menjadi santri.
Analisis
Data
nomor 24 tidak efektif karena pemakaian tanda penghubung jika dan maka. Hal itu
karena kata jika dan maka merupakan konjungsi subordinatif, yang berfungsi
sebagai pemerluasan kalimat simpleks. Perbaikan kalimat tersebut dapat
dilakukan dengan menghilangkan salah satu konjungsi subordinatif.
Pembetulan
Penulis pernah mendengar guyonan bila kudee buta adalah penyakitnya anak pondok. Jika
belum terkena kudee buta belum sah menjadi
santri.
Pembahasa
Berikut
ini disajikan pembahasan berkaitan dengan kesalahan berbahasa
Data
25
Tidak tanggung-tanggung, dua kabupaten dan satu kota
mendapatkan penghargaan karena berhasil melakukan percepatan penyaluran Dana
Desa Tahap I pada bulan Januari 2020.
Analisis
Data
nomor 25 tidak efektif karena tidak sesuai dengan ciri kalimat efektif unsur
kehematan. Pada kalimat tersebut menggunakan superordinat pada hiponimi kata.
Perbaikan kesalahan tersebut dapat dilakukan dengan menghilangkan superordinat.
Perbaikan
Tidak tanggung-tanggung, dua kabupaten dan satu kota
mendapatkan penghargaan karena berhasil melakukan percepatan penyaluran Dana
Desa Tahap I pada Januari 2020.
Pembahasan
Berikut
ini disajikan pembahasan berkaitan dengan kesalahan berbahasa
Data
26
Tidak banyak pekerja okal Aceh yang terlibat
dalam pembangunan mega proyek tersebut pada saat itu.
Analisis
Data
nomor 26 tidak efektif karena penulisan kata yang tidak tepat, yaitu kata okal
yang sebenarnya kata lokal. Perbaikan kesalahan tersebut dapat dilakukan dengan
mengubah kata okal menjadi lokal.
Perbaikan
Tidak banyak pekerja lokal Aceh yang terlibat
dalam pembangunan mega proyek tersebut pada saat itu.
Pembahasan
Berikut
ini disajikan pembahasan berkaitan dengan kesalahan berbahasa
Data
27
Saya bersuuzan, ada banyak Kahar Muzakar lain yang
rela melakukan tindakan-tindakan konyol demi memuluskan niatnya mempersunting
calon istri.
Analisis
Data
nomor 27 tidak efektif, karena salah dalam penulisan kata bersuuzan yang
seharusnya kata bersuudzon. Perbaikan kesalahan kalimat tersebut dapat
dilakukan dengan mengubah kata bersuuzan menjadi bersuudzon.
Perbaikan
Saya bersuudzon, ada banyak Kahar Muzakar lain yang
rela melakukan tindakan-tindakan konyol demi memuluskan niatnya mempersunting
calon istri.
Pembahasan
Berikut
ini disajikan pembahasan berkaitan dengan kesalahan berbahasa
Data
28
Jika sikap ini terus dipelihara, maka kita akan berada dalam
situasi mengalami kebutaan basirah (ilmu dan iman), suatu kebutaan hakiki yang
membinasakan.
Analisis
Data
nomor 24 tidak efektif karena pemakaian tanda penghubung jika dan maka. Hal itu
karena kata jika dan maka merupakan konjungsi subordinatif, yang berfungsi sebagai
pemerluasan kalimat simpleks. Perbaikan kalimat tersebut dapat dilakukan dengan
menghilangkan salah satu konjungsi subordinatif.
Perbaikan
Jika sikap ini terus dipelihara, kita akan berada dalam
situasi mengalami kebutaan basirah (ilmu dan iman), suatu kebutaan hakiki yang
membinasakan.
Pembahasan
Berikut
ini disajikan pembahasan berkaitan dengan kesalahan berbahasa
Data
29
Tentu saja, matinya nurani itu, adalah sesuatu yang sungguh
teramat sangat mengganggu.
Analisis
Data
nomer 29 tidak efektif karena tidak memenuhi ciri kalimat efektif unsur
kepaduan. Pada kalimat tersebut menggunakan kata teramat dan sangat yang mananya sama. Perbaikan
kesalahan tersebut dapat dilakukan dengan menghilangkan salah satu kata, baik
kata teramat maupun kata sangat.
Perbaikan
Tentu saja, matinya nurani itu, adalah sesuatu yang sungguh
sangat mengganggu.
Pembahasan
BISA dibilang, saya termasuk salah satu fannya Ivan Lanin,
khususnya sejak serius menekuni dunia sunting.
Analisis
Data nomor 30 tidak efektif, karena menggunakan huruf kapital
yang berlebihan pada kata BISA. Menurut PUEBI huruf kapital digunakan pada
huruf awal pada awal kalimat.
Perbaikan
Bisa dibilang, saya termasuk salah satu fannya Ivan Lanin,
khususnya sejak serius menekuni dunia sunting.
BAB
V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Di
dalam berita pada media online seperti Acehtrend, Modus Aceh, dan AJNN tahun 2020. masih banya ditemukan kesalahan bebahasa dalam
bidang ejaan seperti kesalahana
penggunaan tanda koma, kesalahan
penggunaan huruf kapital, kesalahan tanda penghubung dan penulisan kata depan.
Di
dalam berita pada media online seperti Acehtrend, Modus Aceh, dan AJNN tahun 2020,terdapat
beberapa kalimat tidak efektif. Kalimat tersebut tidak efektif Karena tidak
memenuhi aturan kalimat efektif berupa; unsur kehematan, unsur kelugasan, dan
unsur kepaduan.
5.2 Saran
Berdasarkan
hasil penelitian yang dilakukan, terdapat beberapa saran yang berkaitan dengan
penelitian ini.
1) Penelitian
mengenai kesalahan berbahasa harus terus dilakukan untuk mengetahui
bentuk-bentuk kesalahan berbahaasa. bahasa itu terus berkembang, maka kesalahan
dalam berbahasa pun berkembang seiring dengan masyarakat penutur bahasa itu
sendiri.
2) Apabila
ditemukan kesalahan berbahasa yang dilakukan oleh siswa, sebaiknya tidak
dibiarkan, tetapi harus ditangani dengan menentukan tindakan apa yang harus
dilakukan.
Lampiran 1. Sumber Data Penelitian
Sumber
data penelitian ini diambil dari Media online seperti Acehtrend, Modus Aceh, AJNN, dan
Acehtribun tahun 2020.
Lampiran 2. Korpus Data
No |
Data |
Keterangan |
1. |
Di tengah merabaknya virus corona (Covid-19) dalam
beberapa pekan terakhir. Sadar atau tidak, telah terjadi kepanikan (panic
buying) pada masyarakat dunia. Tak terkecuali Indonesia dan Aceh |
Modus
Aceh, 26 Maret 2020 |
2. |
Nah, sebagai Aneuk Nanggroe Aceh
(anak negeri Aceh), saya ingin mengurai dan membahas, bagaimana
langkah-langkah konkrit yang di lakukan Pemimpin Aceh? |
Modus
Aceh, 26 Maret 2020 |
3. |
Lalu, muncul pertanyaan, dimana keberadaan pemimpin Aceh?
Sadar atau tidak hingga kini tidak ada langkah nyata dari Pemerintah Aceh,
terkait pencegahan Covid-19. |
Modus
Aceh, 26 Maret 2020 |
4. |
Pemimpin terlihat
gugup dan gagap, tak ada solusi bagi warga di negeri Serambi Mekkah ini,
kecuali diminta berdoa pada Illahi, Allah SWT. |
Modus
Aceh, 26 Maret 2020 |
5. |
Sejak kepemimpinan tempo dulu hingga kini, konon baru
kali ini Aceh di pimpin orang-orang yang tidak tegas, apalagi lugas. Sudah
miskin ide, juga tak bernyali. |
Modus
Aceh, 26 Maret 2020 |
6. |
Jika Aceh ingin belajar dari beberapa negara yang
melakukan lockdown, maka niscaya langkah itu belum terlambat
untuk dilakukan di Aceh. |
Modus
Aceh, 26 Maret 2020 |
7. |
Kini,
menurut data terakhir yang di rilis kememkes Ri, 25 Maret 2020, pukul 12.00
WIB. |
Modus
Aceh, 26 Maret 2020 |
8. |
Di
bawah pemimpin yang bodoh anak buah pun bias kocar kacir. |
|
9. |
Semoga
pemimpin Aceh sigap dalam merespon berbagai kepentingan yang menyangkut
rakyat bukan hanya untuk pejabat, pengusaha apalagi konglomerat, ditengah
wabah virus corona (Covid-19) yang kian membuat panic, gel;isah dan galau. |
|
10. |
Jika
kita merujuk pada pernyataan kepada pernyataan Kepala Dinas Kebudayaan dan Periwisata
Aceh, Jamaluddinm, yang menyebut bahwa pihak investor akan membangun
infrastruktur dan meminta hah pengelolaan destinasi wisata di sana, maka
besar kemungkinan investasi inmi tidak akan berdampak apa-apa bagi rakyat
Aceh, khususnya masyarakat singkil-Pulau Banyak. |
Acehtrend,
25 Desember 2020 |
11. |
Jika
ini yang terjadi maka pemerintah Aceh sama saja mengundang “ureung laen bak
lapak droe”. |
Acehtrend,
25 Desember 2020 |
12. |
Mungkin
untuk beberapa orang akan merasa sedikit aneh, tapi inilah pendidikan. |
Acehtrend,
07 Desember 2020 |
13. |
Mungkin
untuk beberapa orang akan merasa sedikit aneh, tapi inilah pendidikan. |
Acehtrend,
07 Desember 2020 |
14. |
Di satu sisi, pemerintah Malaysia sudahpun mengumumkan
paket stimulus ekonomi terbesar di negara itu sejak krisis finansial tahun
2008/2009 dalam rangka mengurangi parahnya dampak negatif pandemi ini untuk
sektor sosio-ekonomi mereka. |
|
15. |
COVID-19 pertama dilaporkan di Indonesia pada tanggal
2 Maret 2020 yang diumumkan langsung oleh Presiden Joko Widodo di Istana
Kepresidenan yang berjumlah dua kasus, kemudian mengalami peningkatan hingga
saat ini. |
Acehtrend,
19 November 2020 |
16. |
Selain anjuran pemerintah yang mengharuskan untuk tetap di
rumah saja, dengan tujuan untuk mencegah penularan virus Corona
atau memutus rantai penularan |
Acehtrend,
19 November 2020 |
17. |
Memperkuat mental anak juga diperlukan dukungan orang
tua serta peran orang tua. |
Acehtrend,
19 November 2020 |
18. |
Ada
tiga yang di uji coba kemampuan terpaksa diberikan izin tinggal terpaksa
karena tidak bisa pulang. |
AJNN,19
Maret 2020 |
19. |
Kami
mengingatkan jika hal itu terjadi, maka KPK akan menjerat
mereka baik penerima maupun pemberi dengan pasal 5 UU Tipikor Nomor 20 Tahun
2001. |
AJNN,
09 September 2020 |
20. |
Selain
akses-akses tersebut, pelapor juga bias juga dilakukan melalui
unit pengendalian gratifikasi di instansi masing-masing, kemudian akan
diteruskan KPK. |
AJNN,
09 September 2020 |
21. |
Dan yang paling heroik Haji Uma kononnya berhasil
merangkul seorang remaja yang kononnya telah murtad baru-baru ini. |
Acehtrend,
11 Januari 2020 |
22. |
Sementara itu ada pula sebagian politisi lainnya yang asyik
dan larut dalam peubut (aksi)
tapi lemah dalam peugah (publikasi)
sehingga “hal-hal besar” yang mereka lakukan luput dari pengetahuan publik. |
Acehtrend,
11 Januari 2020 |
23. |
DUNIA santri sangatlah kompleks. Membicarakan kehidupan
para santri, tak boleh luput dari topik kesehatan. |
Acehtrend,
11 Maret 2020 |
24. |
Penulis pernah mendengar guyonan bila kudee buta adalah penyakitnya anak pondok. Jika
belum terkena kudee buta maka belum sah
menjadi santri. |
Acehtrend,
11 Maret 2020 |
25. |
Tidak tanggung-tanggung, dua kabupaten dan satu kota
mendapatkan penghargaan karena berhasil melakukan percepatan penyaluran Dana
Desa Tahap I pada bulan Januari 2020. |
Acehtrend,
07 Maret 2020 |
26. |
Tidak banyak pekerja okal Aceh yang terlibat
dalam pembangunan mega proyek tersebut pada saat itu. |
Acehtren,
02 februari 2020 |
27. |
Saya bersuuzan, ada banyak Kahar Muzakar lain yang
rela melakukan tindakan-tindakan konyol demi memuluskan niatnya mempersunting
calon istri. |
Acehtrend,
19 Maret 2020 |
28. |
Jika sikap ini terus dipelihara, maka kita akan berada
dalam situasi mengalami kebutaan basirah (ilmu dan iman), suatu kebutaan hakiki
yang membinasakan. |
Acehtrend,
15 April 2020 |
29. |
Tentu saja, matinya nurani itu, adalah sesuatu yang sungguh
teramat sangat mengganggu. |
Acehtrend,
15 April 2020 |
30. |
BISA dibilang, saya termasuk salah satu fannya Ivan Lanin,
khususnya sejak serius menekuni dunia sunting. |
Acehtrend,
28 April 2020 |
Lampiran 3. Biodata
Penelitian
A. Data Pribadi
1. Nama : Raisa
Wardani
2. Tempat & Tanggal Lahir : Mns Baktrieng & 01 desember 2000
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. E-mail : Raisawrdn01@gmail.com
A. B.
Riwayat Pendidikan Formal
MIN Negeri Bungcala 2006-2012
MTsN Kuta Baro 2012-2015
SMA Abulyatama 2015-2018
Universitas Abulyatama 2019
No comments:
Post a Comment