MAKALAH
KONSEP KULIT
KATA
PENGANTAR
Proses pembelajaran yang banyak diterapakan sekarang ini sebagian
besar berbentuk penyampaian secara tatap muka (lecturing),dan searah. Pada saat
mengikuti kuliah atau mendengarkan ceramah, mahasiswa akan mengalami kesulitan untuk
mengikuti atau menangkap makna esensi materi pembelajaran,sehingga kegiatannya sebatas
membuat catatan yang kebenarannya diragukan karena tergantung dari persepsi mahasiswa
pada saat mengikuti kegiatan pembelajaran. Pola proses pembelajaran dosen aktif
dengan mahasiswa pasif ini efektivitasnya rendah, dan tidak dapat menumbuh kembangkan
proses partisipasi aktif dalam pembelajaran.
Modul pembelajaran merupakan bahan ajar yang
disusun secara sistematis dan menarik yang mencakup isi materi, metode dan evaluasi
yang dapat digunakan secara mandiri untuk mencapai kompetensi yang
diharapkan.Konsep kebutuhan oksigen merupakan salah satu pembelajaran dari keperawatan
dasar.Mengingat bahwa bahan kajian keperawatan dasar sangat luas dan tidak dimungkinkan
secara keseluruhan dibahas dalam bentuk pembelajaran kuliah dengan metode pembelajaran
lecture sehingga beberapa bahan kajian dikemas dalam bentuk modul dengan harapan
mahasiswa dapat belajar secara individual dan belajar dengan aktif tanpa bergantung
dari dosen.
Kepalasemuapihak yang berkontribusi dalam penyusunan
modul ini,penulis mengucapkan terimakasih. Untuk ini kami mohon kepada para pembaca
dapat memaklumi bila ada penjelasan yang kurang baik.Dan semoga modul ini bermanfaat
bagi kita semua.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Sistem kulit adalah organ terluar dari tubuh
yang melapisi seluruh tubuh manusia.Berat kulit diperkirakan sekitar 7 % dari
berat tubuh total. Pada permukaan luar kulit terdapat pori – pori (rongga) yang
menjadi tempat keluarnya keringat
B.
Rumusan Masalah
Bagaimanakah anatomi fisiologi system kulit manusia?
C.
Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui tentang anatomi dan fisiologi
sistem kulit pada manusia
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Kulit
Kulit adalah organ terluar dari
tubuh yang melapisi seluruh tubuh manusia.Berat kulit diperkirakan sekitar 7 %
dari berat tubuh total. Pada permukaan luar kulit terdapat pori – pori (rongga)
yang menjadi tempat keluarnya keringat. Kulit adalah organ yang memiliki banyak
fungsi, diantaranya adalah sebagai pelindung tubuh dari berbagai hal yang dapat
membahayakan, sebagai alat indra peraba, sebagai salah satu organ yang berperan
dalam eksresi, pengatur suhu tubuh, dll. Secara umum kulit memiliki 2 lapisan
yaitu Epidermis (Kulit ari) dan Dermis (Kulit Jangat) serta terdapat lapisan
lemak bawah kulit (Hipodermis) yang juga sering dibahas.Beberapa sumber juga
mengatakan bahwa lapisan lemak bawah kulit juga termasuk ke dalam lapisan
kulit, tidak dipisahkan dalam pengelompokkan lapisan kulit tersebut.
B. Fungsi kulit
1. Sebagai
Pelindung tubuh dari berbagai ancaman
Dengan adanya kulit yang menjadi bagian
terluar tubuh, maka tubuh kita dapat terlindung dari berbagai macam ancaman
seperti mikroorganisme yang berbahaya, sinar matahari, mengurangi kerusakan akibat
terbentur, serta melindungi kontak langsung dengan zat kimia
2.
Sebagai Indra Peraba
Pada
kulit terdapat banyak ujung – ujung persarafan tubuh, oleh karena itu ketika
mendapat rangsangan, kita dapat merasakaanya melalui tubuh.Contohnya seperti rangsangan
sentuhan, panas, dingin, nyeri, dll.
3.
Sebagai Alat Eksresi
Kulit
merupakan tempat keluarnya keringat, keringat ini merupakan sisa metabolisme
yang terdiri atas berbagai unsur yang tidak dibutuhkan lagi oleh tubuh. Kulit
mengeluarkan sekitar 1 liter keringat dalam sehari, keringat tersebut
dikeluarkan dari pori – pori (rongga kecil pada permukaan kulit).
4. Sebagai
Pengatur Suhu Tubuh
Kulit akan terus menjaga agar suhu tubuh tidak
dipengaruhi oleh suhu lingkungan, artinya tetap diusahakan suhu tubuh tidak
berubah meskipun terjadi perubahan suhu lingkungan. Proses ini dilakukan dengan
menyeimbangkan antara pengeluaran dan pemasukkan panas tubuh oleh kulit.
Normalnya suhu tubuh manusia 36,6 – 37,2 derajat celcius, dan suhu kulit lebih
rendah sedikit dari suhu tubuh.
5.
Sebagai Penyimpan Lemak
Bagian
bawah lapisan dermis kulit berperan sebagai tempat penyimpanan lemak. Lemak
disimpan dalam bentuk tetes-tetes lemak, dan lemak itu akan digunakan apabila
diperlukan, contohnya ketika dibutuhkan energi lebih, lemak akan dijadikan
energi karena juga berfungsi sebagai cadangan energi.
6.
Sebagai Tempat Pembuatan Vitamin D
Pada Kulit terdapat provitamin
D yang berasal dari makanan, dengan bantuan sinar ultraviolet dari matahari,
vitamin D tersebut akan diubah menjadi vitamin D.
C. Lapisan – Lapisan Kulit
Lapisan kulit Terbagi menjadi
Epidermis (Lapisan Luar atau Kulit Ari), Dermis (Lapisan Dalam atau Kulit
Jangat) , dan Hipodermis (Lapisan pengikat Bawah kulit atau Lapisan Lemak
kulit)
1. Lapisan
Epidermis ( Lapisan Luar atau Kulit Ari )
·
Lapisan Epidermis memiliki
tebal kurang lebih 0,1 mm dan terdiri atas empat lapisan jarringan epitel.
Setiap Lapisan pada Epidermis memiliki ciri khas tersendiri, Lapisan Epidermis
ini tidak memiliki pembuluh darah, sehingga ia mendapatkan suplai nutrisi
melalui proses difusi dari lapisan dermis yang ada dibawahnya. Berikut adalah 4
Lapisan pada Epidermis :
·
Lapisan Tanduk (Stratum Korneum),
merupakan lapisan kulit paling luar dari tubuh, lapisan ini terus mengalami
deskuamasi (pengelupasan lapisan paling luar) secara terus menerus. Berbagai
sel penyusun jaringan ini akan dihidrolisis menjadi kreatin (zat tanduk) yang
tahan air, oleh karena itu disebut tersusun oleh sel – sel mati. Lapisan ini
tidak dilapisi pembuluh darah, sehingga apabila mengelupas tidak akan
menimbulkan rasa sakit dan tidak mengeluarkan darah. Lapisan ini berfungsi
mencegah masuknya bakteri dan mengurangi menguapnya cairan.
·
Lapisan Malphigi (Stratum Granulosum),
merupakan lapisan kulit yang disusun oleh sel – sel hidup yang mendapatkan
nutrisi dari pembuluh kapiler pada lapisan dermis. Lapisan malphigi merupakan
lapisan yang berperan dalam memberikan warna pada kulit manusia. Zat utama
dalam pewarnaan kulit ini disebut dengan Melanin. Tentunya sahabat sudah tahu
bahwa warna kulit bisa berbeda beda, bisa hitam, putih, sao matang, dll.
Apabila tertumpuknya melanin pada suatu tempat maka akan terbentuk bintik
berwarna hitam dan tahi lalat.
·
Lapisan Spinosum (Stratus Spinosum),
merupakan lapisan kulit yang disusun oleh berbagai sel yang tidak beraturan
bentuknya. Sel – sel pada lapisan ini memiliki kemampuan untuk membelah diri.
Lapisan ini berfungsi untuk menjaga kekuatan dan kelenturan kulit.
·
Lapisan Basal (Stratum Germinativum),
merupakan lapisan kulit yang secara kontinu terus membelah diri untuk
memperbarui bagian Epidermis yang rusak. Lapisan Ini merupakan lapisan paling
bawah dari bagian epidermis. Lapisan Basal Selalu membentuk kulit yang baru
sehingga kulit terjaga secara periodic
2. Lapisan Dermis (Kulit Jangat)
·
Lapisan Dermis (Kulit Jangat) adalah
lapisan kulit yang terdiri atas pembuluh darah, kelenjar minyak, kantung
rambut, ujung – ujung saraf indra, dan kelenjar keringat. Pembuluh darah pada
lapisan ini sangat luas sehingga mampu menampung sekitar 5 % dari jumlah darah
di seluruh tubuh. Berikut adalah penjelasan untuk penyusun Kulit Dermis :
·
Pembuluh Darah,
Merupakan pembuluh darah kapiler yang berfungsi sebagai pemberi nutrisi dan
juga oksigen kepada sel – sel kulit serta rambut agar tidak mati dan rusak.
Pembuluh darah juga berfungsi dalam menjaga panas tubuh karena adanya oksigen
di dalam pembuluh darah.
·
Ujung Saraf Indra,
terdiri dari ujung saraf peraba dan ujung saraf perasa. Bagian ujung saraf
perasa ini dapat merasakan rangsangan berupa sentuhan, tekanan, nyeri, dingin,
dan panas. Sedangkan ujung saraf peraba dapat merasakan kasar atau halusnya
sesuatu. Ujung saraf ini tidak tersebar merata ke seluruh permukaan lapisan
dermis, contohnya ujung – ujung jari lebih banyak memiliki ujung – ujung saraf
peraba.
·
Kelenjar Keringat,
merupakan kelenjar yang berfungsi untuk sistem eksresi keringat yang terdiri
atas air dan mineral lain. Seperti yang telah saya jelaskan sebelumnya,
keringat dihasilkan kemudian dibawa ke permukaan untuk dikeluarkan melalui pori
– pori (rongga kulit). Keringat merupakan zat – zat sisa metabolisme terutama
garam dapur.
·
Katung Rambut,
merupakan bagian rambut yang berisi akar dan batang rambut. Rambut dapat tumbuh
karena mendapat suplai nutrisi dari pembuluh kapiler ke akar rambut. Di dekat
akar rambut terdapat otot – otot yang dapat menegangkan rambut ketika ia
berkontraksi, dan dekat akar rambut terdapat ujung – ujung saraf perasa,
sehingga saat rambut dicabut kita dapat merasakannya.
·
Kelenjar Minyak,
merupakan kelenjar yang terletak disekitar batang rambut. Kelenjar minya
berfungsi untuk menghasilkan minyak yang menjaga rambut tetap sehat dan agar
rambut tidak kering.
3.
Hipodermis ( Jaringan ikat Bawah Kulit)
Hipodermis (Jaringan ikat Bawah
Kulit) merupakan jaringan ikat yang terletak di bawah lapisan dermis, namun
batas pemisah antara bagian Hipodermis dengan bagian dermis ini tidak
jelas.Lapisan ini merupakan tempat penyimpanan lemak dalam tubuh, sehingga
sering juga dikenal dengan Lapisan Lemak Bawah Tubuh.Lemak tersebut berfungsi
untuk melindungi dari benturan benda keras, sebagai penjaga suhu tubuh karena
lemak dapat menyimpan panas, dan sebagai sumber energi cadangan.
Proses pengeluaran keringat
Mekanisme / Proses
Pengeluaran Keringat Pada Kulit Manusia - Setiap
harinya manusia dewasa mengeluarkan keringat kirakira 225 ml. Semua
keringat yang dihasilkan berasal dari sekitar 2 juta kelenjar keringat
yang tersebar pada seluruh lapisan dermis. Proses pengeluaran keringat
tersebut dipengaruhi oleh hipotalamus. Hipotalamus merupakan sistem saraf
pusat pengatur suhu badan yang menghasilkan enzim bradikinin. Enzim
bradikinin mempengaruhi kerja kelenjar keringat untuk mengeluarkan
keringat.Selain dipengaruhi hipotalamus, kerja kelenjar keringat juga
dipengaruhi oleh perubahan suhu lingkungan dan pembuluh darah. Suhu
pembuluh darah yang tinggi (karena suhu lingkungan tinggi) akan memberikan
rangsangan terhadap hipotalamus. Oleh rangsangan tersebut, hipotalamus
segera mempengaruhi kelenjar keringat untuk menyerap air, garam, urea, dan
berbagai zat sisa metabolisme dari pembuluh kapiler darah.
Berbagai zat ini
dikeluarkan melalui saluran keringat dan pori-pori kelenjar keringat ke
permukaan kulit dalam bentuk keringat.Keringat segera menguap dan suhu
tubuh turun sehingga normal kembali. Apabila keringat yang keluar terlalu
berlebihan, kadar garam yang berada dalam darah bisa berkurang. Akibatnya,
otot bisa mengalami kekejangan atau mungkin bisa pula pingsan.Selain
itu karena pembuluh darah pada lapisan dermis mengembang, kulit wajah
bisa menjadi merah.Keadaan ini dapat terjadi saat kita melakukan aktivitas
fisik yang berat.Namun, sebaliknya kulit kita dapat memucat bila pembuluh
darah pada dermis menyempit, misalnya saja saat kita ketakutan.
SISTEM IMUN KULIT
Sistem imun atau sistem kekebalan tubuh merupakan suatu sistem
perlindungan secara biologis yang ada di dalam tubuh manusia dengan tujuan
untuk menangkal radikal bebas yang menyerang sehingga seorang individu akan
terhindar dari penyakit. Apabila sistem ini dapat bekerja dengan baik, maka
seseorang akan terhindar dari serangan virus ataupun bakteri, bahkan dapat
mencegah dari serangan kanker.
Akan tetapi, apabila sistem
ini tidak bekerja dengan baik atau dalam kondisi yang lemah, maka kekebalan tubuh
individu tersebut akan mudah terserang penyakit. Hal yang ditakutkan ketika
sistem ini melemah adalah dapat meingkatkan resiko terserang penyakit
kanker.Artikel terkait.
1.
Fungsi Sistem Imun
Suatu sistem dalam tubuh tentu memiliki fungsi masing masing,
sama halnya dengan sistem hormon pada manusia. Dan berikut adalah fungsi dari sistem imunitas tersebut:
2. Sistem
Pertahanan
Fungsi utama dari sistem ini adalah
sebagai sistem pertahanan tubuh, baik itu penyakit yang dapat menular atau yang
disebabkan oleh virus dan bakteri.
3. Keseimbangan
Homeostatis
Homeostatis adalah keseimbangan yang
ideal dalam tubuh yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan tubuh dengan cara
berinteraksi dengan seluruh sistem yang terdapat dalam tubuh. Sehingga imunitas
ini berfungsi untuk menjaga keseimbangan homeostatis agar bekerja dengan baik.
4. Perbaikan
Jaringan
Fungsi ketiga adalah untuk memperbaiki
jaringan dengan cara mengeliminasi jaringan sel yang sudah mati atau rusak
dalam tubuh. Selain itu juga untuk mengeliminasi sel yang tidak normal
Pembagian
Sistem Imun
Sistem kekebalan tubuh pada
manusia terbagi atas 2 macam, diantaranya adalah didasarkan pada
pertahanan non spesifik dan pertahanan spesifik.Berikut adalah penjabaran dari
masing masing pertahanan tersebut.
1. Pertahanan
Non Spesifik
Pengertian dari sistem
pertahanan non spesifik adalah sistem pertahanan tubuh dengan tidak membedakan
antara mikorbia patogen satu dengan yang lain. Pertahanan non spesifik ini
terdiri atas pertahanan fisik, mekanis, kimiawi dan biologi. Adapun ciri dari
sistem ini adalah:
·
Tidak begitu selektif
·
Tidak dapat mengingat
infeksi sebelumnya
·
Eksposurnya menjadikan
respon yang maksimal
·
Terdapat komponen khusus
yang dapat menangkal radikal bebas
2.
Pertahanan Fisik
Pertahanan fisik merupakan pertahanan
yang terdapat diluar tubuh seperti kulit dan membran moksa yang bertugas
sebagai benteng utama mencegah masuknya patogen ke dalam tubuh.Dimana seperti
yang telah kita ketahui bahwa kulit terdiri atas sel sel yang sangat rapat
sehingga sangat menyulitkan bagi patogen untuk masuk kedalamnya
Di kulit juga terdapat keratin dan
sedikit air untuk menghambat pertumbuhan dan perkembangbiakkan suatu
mikroba.Sedangkan membran mukosa sendiri dapat ditemukan di saluran utama tubuh
seperti sistem pernapasan pada manusia, pencernaan dan kelamin. Membran ini bertugas untuk menjadi
benteng pertahanan kedua agar patogen tidak masuk ke dalam tubuh
3.
Pertahanan Mekanis
Pertahanan mekanis adalah
pertahanan yang dapat ditemukan di bagian hidung dan trakea kita, yaitu rambut
dan silia. Rambut rambut halus yang terdapat pada hidung berfungsi sebagai
filter atau penyaring udara yang masuk dari luar menuju dalam tubuh, sedangkan
silia berfungsi sebagai sapu untuk menangkap partikel yang berbahaya dalam
lendir, sehingga nantinya dapat dikeluarkan lagi
4.
Pertahanan Kimiawi
Pertahanan kimiawi adalah pertahanan
yang berasal dari membran moksa dan kulit dengan menghasilkan senyawa
sekret.Sekret merupakan zat yang tersusun atas senyawa kimia yang dapat
menghambat pertumbuhan mikroba. Dalam hal ini, kulit kita yang menghasilkan
minyak dan keringat akan memberikan pH 3-5 yang dapat menghambat pertumbuhan
dan perkembangan mikroorganisme di kulit kita. Kemudian, air lur, air mata dan
sekresi mukosa yang mengandung enzim lisozim ini memiliki fungsi untuk
memberantas bakteri dengan cara hidrolosis dinding selnya hingga bakteri tersebut
mati
5.
Pertahanan Biologis
Pertahanan Biologis merupakan pertahanan
yang dilakukan oleh beberapa bakteri yang hidup di kulit akan tetapi tidak
berbahaya. Adanya bakteri dalam kulit tersebut dapat memberikan benteng
pertahanan agar bakteri patogen tidak masuk dan tidak mendapatkan nutrisi.
6.
Sistem Pertahanan Spesifik
Sistem pertahanan spesifik adalah sistem pertahanan tubuh
yang peka terhadap patogen tertentu yang sudah masuk kedalam tubuh manusia
setelah melewati sistem pertahanan non spesifik. Adapun ciri dari sistem ini
adalah:
·
Sangat selektif
·
Dapat mengingat infeksi
sebelumnya
·
Reaksi antara semua benda
asing berbeda beda
·
Melibatkan antibodi dan
pembentukan sel
1.
Limfosit
Salah satu bagian dari sistem pertahanan
spesifik adalah limfosit. Limfosit pada sistem ini terbagi atas 2 macam, yaitu
limfosit B atau sering disebut sebagai sel B dan limfosit T atau sel T. Berbeda
dengan sel B yang proses pembentukan dan pematangannya semuanya terjadi di
sumsum tulang, sel T ini pembentukannya berada di sumsum tulang, akan tetapi
pematangannya di kelenjar timusSel B yang memiliki fungsi sebagai pembentuk
antibodi ini ternyata terbagi atas 3 macam, yaitu:
·
Sel B pengingat – Merupakan sel B yang bertugas untuk mengingat semua
antigen yang sudah pernah masuk kedalam tubuh dan menstimulasi pembentukan sel
B plasma apabila terjadi infeksi selanjutnya.
·
Sel B pembelah – Merupakan sel B yang bertugas untuk membentuk sel B
pengingat dan sel B plasma.
·
Sel B plasma – Merupakan sel B yang memiliki tugas utama untuk
membentuk antibody
·
Jika sel B memiliki tugas
sebagai pembentuk antibodi, maka sel T bertugas sebagai pembentuk kekebalan
seluler, selain itu terdapat tugas lain seperti ikut membantu dalam proses
produksi antibodi bersamaan dengan sel B plasma. Sel T sendiri terbagi atas 3
macam, yaitu:
·
Sel T supersor – Merupakan sel T yang bertugas untuk menghentikan dan
menurunkan respon imun dengan cara mengurangari aktivitas dari sel T pembunuh
serta menurunkan produksi antibodi pada seseorang. Biasanya sel ini bekerja
apabila infeksi sudah tertangani.
·
Sel T pembunuh – Merupakan sel T yang bertugas untuk menyerang patogen
yang sudah masuk dalam tubuh, sel kanker serta sel tubuh yang sudah terinfeksi
bakteri.
·
Sel T pembantu – Merupakan sel T yang bertugas untuk menstimulasi
pembentukan sel B dan sel T.
2.
Antibodi
Antibodi atau immuniglobulin adalah
sistem pertahanan yang akan dibentuk ketika ada antigen yang masuk atau dapat
disebut sebagai serumnya antigen. Apa itu antigen ? Antigen merupakan sejenis
patogen, mereka sama sama berbahaya apabila tidak dicegah. Antigen adalah
senyawa kimia berupa protein yang dapat ditemukan di sel kanker atau sel asing
yang masuk.
Cara kerja dari antibodi adalah dengan
mengikat langsung antigen tersebut, lalu akan diproses lebih lanjut oleh
makrofag untuk dihancurkan. Karena antibodi tertentu akan bekerja pada penyakit
spesifik, maka perlu banyak antibodi untuk menangani berbagai jenis penyakit
yang masuk pula.
Antibodi sendiri tersusun atas 2 gugus
rantai polipeptida, yaitu 2 rantai berat dan 2 rantai ringan. Masing masing
rantai tersebut nantinya akan saling berhubungan satu sama lain dan membentuk
kromosom Y. Dimana disetiap lengan yang terdapat pada kromosom tersebut
digunakan sebagai tempat pengikat antigen
Flora
dapat hidup lama di kulit karena kulit mengeluarkan zat bakterisidal, contohnya
kelenjar keringat akan mengeluarkan enzim lisozim, kelenjar lemak mengeksresikan
lipid yang kompleks. Spesies yang biasanya ada di kulit antara lain :
Staphylococcus epidermidis, S. aureus, Streptococcus viridans,
Peptostreptococcus sp., sianobakteri aerobik, difteroid. Pada kelenjar lemak
antara lain bakteri anaerob lipolitik misalnya Propionibacterium acnes yang
menyebabkan timbulnya jerawat. Faktor-faktor yang menghilangkan flora normal
sementara pada kulit adalah asam lemak pada sekresi sebasea, adanya lisozim,
dan pH yang rendah. Flora normal tidak berubah secara signifikan oleh
pencucian/ mandi/ keringat yang berlebihan, tetapi pemakaian tutup yang rapat
pada kulit akan mengakibatkan populasi mikroorganisme secara keseluruhan akan
meningkat dan mengakibatkan perubahan kualitatif flora normal.
A. Faktor-faktor
yang mempengaruhi kehadiran flora normal pada tubuh manusia adalah :
1.nutrisi
2.kebersihan seseorang (berapa seringnya dibersihkan)
1.nutrisi
2.kebersihan seseorang (berapa seringnya dibersihkan)
3.kondisi
hidup
4.penerapan
prinsip-prinsip kesehatan
Mikroflora pada tubuh
berdasarkan bentuk dan sifat kehadirannya dapat
digolongkan
menjadi 2 yaitu :
1. Mikroorganisme
tetap/normal (resident flora/indigenous) yaitu mikroorganisme jenis tertentu
yang biasanya ditemukan pada bagian tubuh tertentu dan pada usia tertentu dan
pada usia tertentu. Keberadaan mikroorganismenya akan selalu tetap, baik jenis
ataupun jumlahnya, jika ada perubahan akan kembali seperti semula. Flora
normal/tetap yang terdapat pada tubuh merupakan organisme komensal.Flora normal
yang lainnya bersifat mutualisme. Flora normal ini akan mendapatkan makanan dari
sekresi dan produk-produk buangan tubuh manusia, dan tubuh memperoleh vitamin
atau zat hasil sintesis dari flora normal. Mikroorganisme ini umumnya dapat
lebih bertahan pada kondisi buruk dari lingkungannya.
Contohnya : Streptococcus viridans, S. faecalis,Pityrosporum ovale,Candida albicans.
Contohnya : Streptococcus viridans, S. faecalis,Pityrosporum ovale,Candida albicans.
2. Mikroorganisme
sementara (transient flora) yaitu mikroorganisme nonpatogen atau potensial
patogen yang berada di kulit dan selaput lendir/mukosa selama kurun waktu
beberapa jam, hari, atau minggu. Keberadaan mikroorganisme ini ada secara
tiba-tiba (tidak tetap) dapat disebabkan oleh pengaruh lingkungan, tidak
menimbulkan penyakit dan tidak menetap. Flora sementara biasanya sedikit
asalkan flora tetap masih utuh, jika flora tetap berubah, maka flora normal
akan melakukan kolonisasi, berbiak dan menimbulkan penyakit.
Flora
normal pada manusia tidak tetap, selalu mengalami fluktuasi yang disebabkan
oleh :
1.
Nutrisi
2. Usia
3. Hormo
4. kesehatan
umum
1.
Bentuk dan sifat kehadirannya dapat digolongkan menjadi 2 yaitu :
1.
Mikroorganisme tetap/normal (resident flora/indigenous)
yaitu mikroorganisme
jenis
tertentu yang biasanya ditemukan pada bagian tubuh tertentu dan pada usia
tertentu dan pada usia tertentu. Keberadaan mikroorganismenya akan selalu
tetap, baik jenis ataupun jumlahnya, jika ada perubahan akan kembali seperti
semula. Flora normal/tetap yang terdapat pada tubuh merupakan organisme
komensal.Flora normal yang lainnya bersifat mutualisme. Flora normal ini akan
mendapatkan makanan dari sekresi dan produk-produk buangan tubuh manusia, dan
tubuh memperoleh vitamin atau zat hasil sintesis dari flora normal.
Mikroorganisme ini umumnya dapat lebih bertahan pada kondisi buruk dari
lingkungannya.
Contohnya : Streptococcus
viridans, S. faecalis,Pityrosporum ovale,Candida albicans.
2. Mikroorganisme
sementara (transient flora) yaitu mikroorganisme nonpatogen atau potensial
patogen yang berada di kulit dan selaput lendir/mukosa selama kurun waktu
beberapa jam, hari, atau minggu. Keberadaan mikroorganisme ini ada secara
tiba-tiba (tidak tetap) dapat disebabkan oleh pengaruh lingkungan, tidak
menimbulkan penyakit dan tidak menetap. Flora sementara biasanya sedikit
asalkan flora tetap masih utuh, jika flora tetap berubah, maka flora normal
akan melakukan kolonisasi, berbiak dan menimbulkan penyakit.
Flora normal pada manusia
tidak tetap, selalu mengalami fluktuasi yang disebabkan oleh :
1.Nutrisi
2. Usia
2. Usia
3.Hormon
4.Kesehatan umum
4.Kesehatan umum
1. SALAH
SATU CONTOH FLORA NORMAL KULIT
Tinea
versikolor merupakan suatu infeksi yang agak sering terjadi (terutama pada
dewasa muda), yang disebabkan oleh jamur Pytirosporum orbiculare.
Jamur
ini agaknya merupakan bagian dari flora normal pada kulit manusia dan hanya
menimbulkan gangguan pada keadaan-keadaan tertentu.
Bagian
tubuh yang sering terkena adalah punggung, lengan atas, lengan bawah, dada dan
leher.
Lebih
sering ditemukan di daerah beriklim panas dan berhubungan dengan meningkatnya
pengeluaran keringat.
1 GEJALA
Tinea versikolor jarang menyebabkan nyeri
atau gatal-gatal, tetapi menimbulkan
bercak-bercak putih di kulit.
Orang yang secara alami memiliki kulit yang
gelap akan memiliki bercak-bercak
terang/pucat, sedangkan orang yang secara
alami memiliki kulit kuning langsat akan
memiliki bercak yang lebih gelap.
Bercak-bercak ini sering ditemukan di dada
atau punggung dan bisa sedikit bersisik.
Lama-lama beberapa bercak kecil akan bergabung
membentuk bercak yang lebih
besar.
2 GAMBAR
DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya.
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya.
Infeksi bisa terlihat lebih
jelas dengan menggunakan sinar ultraviolet atau dengan melakukan pemeriksaan
mikroskopis terhadap kerokan kulit yang terinfeksi.
PENGOBATAN
Biasanya digunakan sampo
anti-ketombe, misalnya yang mengandung selenium sulfida 1%.
Sampo ini dioleskan pada
daerah yang terkena (termasuk kulit kepal) sebelum tidur dan dibiarkan
semalaman, kemudian dibersihkan pada keesokan harinya.
Pengobatan ini biasanya
berlangsung selama 3-4 malam.
Jika terjadi iritasi kulit,
sebaiknya waktu pemakaian sampo dibatasi selama 20-60 menit atau diganti dengan
obat lainnya.
Obat lainnya yang digunakan
untuk mengatasi tinea versikolor adalah anti-jamur clotrimazole, ketoconazole atau miconazole.
PENCEGAHAN
Seseorang yang pernah menderita tinea versikolor sebaiknya menghindari
cuaca panas atau keringat yang berlebihan.inea Versikolor (panu) DEFINISI Tinea
Versikolor adalah suatu infeksi jamur yang menyebabkan timbulnya bercak-bercak
putih sampai coklat muda pada kulit.
Penyakit bakteri adalah sebutan bagi beragam jenis penyakit yang
disebabkan oleh bakteri. Bakteri adalah jenis mikroorganisme, yang merupakan
bentuk kecil dari kehidupan dan hanya bisa dilihat dengan mikroskop.Jutaan
bakteri biasanya hidup di kulit, di usus, dan alat kelamin.Sebagian besar
bakteri tidak menyebabkan penyakit, dan banyak bakteri yang benar-benar
membantu dan bahkan diperlukan untuk kesehatan.Bakteri ini kadang-kadang
disebut sebagai bakteri baik, bakteri sehat, atau bakteri ramah.
Bakteri berbahaya, yaitu yang menyebabkan infeksi bakteri dan penyakit
disebut sebagai bakteri patogen. Penyakit bakteri terjadi ketika bakteri
patogen masuk ke dalam tubuh dan mulai berkembang biak diantara kerumunan
bakteri sehat, atau tumbuh pada jaringan yang biasanya steril. Bakteri
berbahaya juga dapat mengeluarkan racun yang merusak tubuh. Beberapa bakteri
patogen yang sering sekali menyerang dan menyebabkan penyakit adalah:
·
Escherichia coli dan Salmonella, kedua
bakteri ini sering menyebabkan keracunan makanan dan menimbulkan penyakit typus
atau diare.
·
Helicobacter pylori menyebabkan gastritis dan
bisul.
·
Neisseria gonorrhoeae menyebabkan gonore
penyakit menular seksual.
·
Neisseria meningitidis menyebabkan
meningitis.
·
Staphylococcus aureus menyebabkan berbagai
infeksi dalam tubuh, termasuk bisul, selulitis, abses, infeksi luka, toxic
shock syndrome, radang paru-paru, dan keracunan makanan.
·
Bakteri streptokokus menyebabkan berbagai
infeksi dalam tubuh, termasuk pneumonia, meningitis, infeksi telinga, dan
radang tenggorokan. Penyakit yang disebabkan bakteri ini menular dan dapat
menyebabkan banyak komplikasi serius atau membahayakan jiwa penderita seperti
keracunan darah (bakteremia), gagal ginjal, dan sindrom syok toksik.Untuk itu,
jika ada kecurigaan bahwa anda terserang suatu bakteri anda harus segera
melakukan penanganan.
Selain tindakan medis seperti pemberian obat-obatan ada
beberapa pengobatan alternatif yang dapat digunakan yaitu penggunaan Rhizoma
Nano Propolis. Untuk pencegahan, minum 3-5 tetes Rhizoma Nano Propolis perhari
dan untuk pengobatan minum 7-15 tetes Rhizoma Nano Propolis perhari secara
teratur. Rhizoma Nano Propolis dapat digunakan sebagai anti bakteri dan
meningkatkan daya tahan tubuh untuk membantu menyembuhkan berbagi penyakit yang
disebabkan oleh bakteri.
Faktor Yang Mempengaruhi Kulit
Faktor internal dan
eksternal mempengaruhi kondisi kulit. Dari berbagai faktor yang ada, kesehatan
internal yang berpengaruh besar pada kondisi kulit:
1.
Gaya
hidup negatif seperti alkohol dan rokok sangat tidak bersahabat dengan kulit.
Mereka yang giat berolahraga, mengkonsumsi vitamin dan mineral, serta tidur
yang cukup akan membuat kulit segar.
2.
Stres,
tekanan jiwa serta emosi negatif bisa berpengaruh pada sistem organ dalam.
Kondisi ini akan memicu gangguan medis (kulit). Jerawat misalnya.Kondisi kulit
juga bakal bermasalah jika keseimbangan tubuh terganggu.
3.
Sinar
matahari memiliki segudang efek negatif seperti merusak jaringan kolagen
(penuaan kulit) dan mengurangi kelembapan kulit. Kerusakan ini bersifat
kumulatif dan tidak berdampak langsung.
4.
Polusi
udara mengandung zat kimia berbahaya yang bisa menimbulkan iritasi pada kulit.
Gangguan kulit yang muncul seperti ruam-ruam, jerawat masalah kepekaan kulit,
dehidrasi kulit serta masalah eruptif lainnya.
5.
Iklim
juga bisa menjadi musuh utama kulit. Ketika musim dingin misalnya, kulit akan
kehilangan kelembapannya. Bahkan mereka yang memiliki jenis kulit minyak tetap
akan merasa kering. Bagi yang berkulit kering akan semakin kering (sensitif).
6.
Ruangan
yang berpenyejuk udara (AC) juga mengurangi kelembapan kulit. Gunakan
perlindungan (lotion) yang cukup guna mencegah kulit menjadi kering. Di kasus
tertentu bahkan hingga menyerang lapisan dalam kulit
No comments:
Post a Comment