BAB I
PENDAHULUAN
A. ALAT TANGKAP GILL NET
Gill net sering diterjemahkan dengan “jaring
ingsang” istilah gill net didasarkan pada pemikiran bahwa ikan-ikan yang
tertangkap “gill net” terjerat di sekitar oper culumnya pada mata jarring. Di
Indonesia, penamaan gill net ini beraneka ragam, ada yang menyebutnya
berdasarkan jenis ikan yang tertangkap (jarring koro, jarring udang, dan
sebagainya), ada pula yang disertai dengan nama tempat (jarring udang bayeman),
dan sebagainya (Ayodya, 1981 : 51).
Gill net disebut jarring insang karena yang menjadi
sasaran penangkapan ikan adalah insangnya. Sebab insang dapat terjerat (gilled)
pada mata jaring ketika ikan menerobos jaring supaya ikan mau menerobos
jarring, jarring yang digunakan dari nilon sehingga ikan tidak dapat
melihatnya.
Menurut Direktorat Kapal Perikanan dan Alat
Penangkap Ikan, Gill net atau jaring insang adalah alat penangkapan ikan yang
berupa selembar jaring berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran mata
jaring (mesh size) yang sama atau seragam di seluruh bagian jaring. Pada atas
bagian jaring, pelampung-pelampung yang di lalui tali pelampung diikatkan pada
tali ris atas, sedangkan pada bagian bawahnya adalah pemberat yang dilekatkan
pada tali ris bawah. Fungsi dari pelampung dan pemberat ini agar jaring dapat
terbentang sempurna di dalam air (2009 : 61).
Jenis ikan yang tertangkap dengan gill net adalah
ikan-ikan dasar dan ikan damersal seperti laying cakalng, kembung, dan lain
lain. Selain ikan dasar dan ikan damersal, ikan sauri, tuna, salmon, mackarel
juga menjadi tujuan penangkapan gill net. Tidak hanya ikan itu saja udang,
lobster, kepiting juga terjerat oleh gill net.
Untuk mendapatkan hasil tangkapan ikan yang banyak
diperlukan cara pengoprasian yang benar. Gill net dioperasikan di suatu
perairan laut dengan menggunakan sebuah kapal motor. Dalam pengoprasian gill
net yang dilakukan pertama kali adalah menentukan daerah penangkapannya.
Setelah itu, jaringan direntangkan menghadap arah renang ikan, sehingga
ikan-ikan dapat tertangkap dengan terjeratnya insang pada mata jaring operasi
penangkapan ikan dapat dilakukan pada malam hari maupun pagi hari. Yang penting
warna jaring tidak terlihat oleh ikan.
BAB II
PEMBAHASAN
Syarat-syarat yang harus dipenuhi gill net supaya
mudah menangkap ikan Menurut Ayodhyoa, syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh
gill net supaya ikan-ikan mudah terjerat (gill net) pada mata jaring, maka baik
material yang dipergunakan ataupun pada waktu pembuatan jaring ada yang perlu
diperhatikan,yang perlu diperhatikan adalah kekuatan dari twine, ketegangan
rentangan tubuh jaring, shortening atau shrinkage, tinggi jaring, mesh size dan
besar ikan, serta warna jaring (1981 : 58).
Berdasarkan uraian tersebut diatas, syarat-syarat
yang harus dipenuhi oleh gill net adalah sebagai berikut :
a. Kekuatan dari twine
Kekuatan twine berpengaruh pada lembut tidaknya
twine yang digunakan. Twine yang mempunyai fibres lembut menggunakan
bahan-bahan dari nilon, kremona, linen dan lain-lain. Selain itu cara untuk
mendapatkan twine yang lembut dapat dilakukan dengan memperkecil diameter twine
atau mengurangi jumlah pilin. Twine yang lembut akan mudah untuk menjerat ikan
pada mata jaring.
b. Ketegangan rentangan tubuh jaring
Ketegangan rentangan dapat
mengakibatkan terjadinya tension baik pada float line ataupun pada tubuh
jaring, dan sedikit banyak berhubungan dengan jumlah tangkapan yang akan
diperoleh. Jika jaring direntang terlalu tegang maka ikan akan sukar terjerat
ketegangan rentangan tubuh jaring ditentukan oleh buoyancy dari float, berat
tubuh jaring, tali temali, sinking force
dari sinker, dan shortening yang digunakan.
c. Shortening atau shrinkage
Shortening atau shrinkage dapat diterjemahkan
dengan “pengerutan” yaitu beda panjang tubuh jaring dalam keadaan tegang
sempurna (stretch) dengan panjang jaring setelah diletakkan pada float line
ataupun sinker line, disebutkan dalam persen (%) (sudirman, 2004 : 59)
d. Tinggi jaring
Yang dimaksud istilah tinggi jaring ialah jarak
antara float line ke sinker line pada saat jaring tersebut terpasang di
perairan. Istilah tinggi jaring ini diperlukan untuk membedakan dengan istilah
lebar jaring (mesh depth) yang biasanya diungkapkan dengan satuan jumlah meter.
e. Mesh size dan besar ikan
Mesh size atau ukuran mata jaring dan besar ikan
saling berhubungan karena ukuran mata jaring mempunyai sifat untuk menjerat
ikan-ikan yang besarnya tertentu saja dengan kata lain, gill net bersifat
selektif terhadap besar ukuran dari tangkapan yang diperoleh. Untuk itu, ukuran
mata jaring disesuaikan dengan besar badan ikan yang akan ditangkap.
f. Warna jaring
Warna jaring sangat dibutuhkan untuk mengelabuhi
penglihatan ikan supaya menerobos jaring. Warna jaring dapat di sesuaikan
dengan jenis jenis ikan yang akan ditangkap. Untuk menglabuhi penglihatan ikan
sebaiknya warna jaring sama dengan warna air.
Tertangkapnya ikan-ikan pada gill net dengan cara
terjerat (gilled) dan terbit (entangled), atau kedua-keduanya ini barulah akan
terjadi jika ikan tersebut menubruk / menerobos jaring, maka hendaklah diusahakan
efek jaring sebagai penghalang sekecil mungkin. Dikatakanlah ikan-ikan dapat
mengetahui adanya jaring dengan indra penglihatan, demikian pula diduga
getaran-getaran yang dapat dirasakan oleh ikan-ikan (sudirman, 2004 : 64).
Untuk itu syarat-syarat tersebut diatas harus
terpenuhi supaya mudah mengelabuhi ikan untuk masuk dalam jaring. Sehingga
hasil tangkapan ikan yang diperoleh banyak.
Jenis-jenis Gill Net Berdasarkan cara operasi
ataupun kedudukan jaring dalam perairan, gill net dibedakan menjadi 4 jenis,
yaitu: surfac gill net, bottom gill net, drift gill net, encricling gill net (Ayodhyoa. 1983:53).
Survace gill net disebut juga jaring insang permukaan karena jaring ini
digunakan untuk menangkap ikan yang ada dipermukaan. Jaring ini digunakan di daerah-daerah
teluk, pantai, muara, dan biasa digunakan di daerah penangkapan yang sempit.
Jaring ini direntangkan selama 2-5 jam
untuk dilakukan penarikan jaring.
Bottom gill net sering disebut jaring insang dasar,
sebab jaring ini direntangkan di dasar laut. Yang menjadi tujuan penangkapannya
adalah ikan-ikan dasar maupun ikan damersal. Tidak hanya ikan saja, jenis-jenis
udang, lobster, kepiting juga menjadi tujuan penangkapan dari jaring ini.
Drift gill net merupakan jaring yang dibiarkan hanyut terbawa arus. Jaring
ini digunakan untuk mengejar gerombolan ikan. Karena posisinya tidak ditentukan
oleh jangkar, maka pengaruh dari kecepatan arus terhadap kekuatan tubuh
jaring dapat diabaikan (nautika-parikanan-laut.blogspot.com).
Encircling gill net merupakan jaring yang berbentuk
persegi panjang dengan ukuran mata jaring yang sama. Sewaktu operasi jaring ini
dibentuk lingkaran, setengah lingkaran, bentuk huruf V atau U supaya gerombolan
ikan dapat dilingkari/ditangkap sempurna. Alat tangkap ini banyak digunakan
oleh nelayan untuk menagkap ikan-ikan yang hidup di perairan karang yaitu
dengan cara memasang alat tangkap di sekitar atau melingkari karang, kemudian
dilakukan pengusiran ikan dengan menyemprotkan air. Oleh karena itu,
jaring ini sering disebut jaring insang lingkar (samsudinpunya.blogspot.com).
JARING INSANG (GILL NET)
1. Klasifikasi
Jaring Insang
- Berdasarkan letak alat tangkap di perairan :
jaring insang pemukaan, jaring insang pertengahan, dan jaring insang
dasar.
- Berdasarkan
kedudukan alat saat dioperasikan :
- Jaring insang hanyut (drift
gillnet), yaitu jaring dibiarkan hanyut terbawa arus setelah disetting.
- Jaring insang tetap (fixed
gillnet), yaitu jaring insang yang dipasang menetap pada suatu perairan
maksudnya jaring diberi jangkar sehingga tidak hanyut.
Jaring Insang Tetap
Jaring Insang Hanyut
- Berdasarkan
bentuk alat waktu dioperasikan
1)
Jaring insang melingkar
(encircling gillnet)
2)
Jaring insang mendatar
- Berdasarkan lembar jaring (lapis)
1)
Satu lembar (gillnet)
2) Dua lembar (lapis dua/lapdu)
3)
Tiga lapis (jaring insang tiga
lapis/jatilap/trammelnet)
Kontruksi jaring insang
bentuk umum jaring insang
Jaring insang pada umumnya
berbentuk empat persegi panjang, bagian atas diberi pelampung, bawah pemberat
(kadang tidak). Jaring insang biasanya memiliki bagian:
a.
Jaring utama
Jaring
utama dipasang pada tali ris atas.
Tali ris atas & pelampung
(tali z dan s)
Tali ris bawah dan pemberat
b.
Pelampung
•
Bahannya dibuat dari benda yang
memiliki bj < bj air sehingga mengapung.
•
Bahan alami (kayu, gabus, dll).
•
Bahan
sintetis (busa, plastik dll).
c.
Pemberat
•
Bahannya dibuat dari benda yang
memiliki bj > bj air sehingga tengelam.
•
Bahan saran (jaring).
•
Bahan batu/logam (batu, tanah
liat, besi, timah, dll,).
Gill net and Entangling
nets (Jaring Insang dan Jaring Puntal)
Jaring insang (gill
net) merupakan alat penangkapan ikan berbentuk empat persegi panjang yang ukuran mata
jaringnya merata dan dilengkapi dengan pelampung, pemberat, tali ris atas dan tali ris bawah atau tanpa tali ris bawah.
Jaring
insang digunakan untuk menangkap ikan dengan cara menghadang ruaya gerombolan
ikan. Ikan-ikan yang tertangkap pada jaring umumnya karena terjerat di bagian
belakang penutup insang atau terpuntal oleh mata jaring. Biasanya ikan yang
tertangkap dalam jaring ini adalah jenis ikan yang migrasi vertical maupun
horizontalnya tidak terlalu aktif.
Ada
berbagai jenis jaring insang, yang terdiri dari satu lapis jaring, dua lapis,
maupun tiga lapis jaring. Jaring insang memiliki mata jaring yang sama
ukurannya pada seluruh badan jaring. Jaring ini kemudian dibentangkan untuk
membentuk semacam dinding yang dapat menjerat. Jaring insang dilengkapi dengan
pelampung di bagian atas jaring dan pemberat pada bagian bawahnya.
Menurut International
Standard Statistical Classificarion on Fishing Gear (ISSCFG) yang
dikeluarkan oleh FAO (Nedelec and Prado 1990), kelompok alat tangkap jaring
insang terdiri dari:
- Set gill nets (anchored);
- Drift nets;
- Encircling gill nets;
- Fixed gill nets (on
stakes);
- Trammel nets;
- Combined gill nets-trammel nets;
- Gill nets and entangling nets (not
spicied); dan
- Gill nets (not specified). Jaring Insang (Sumber:
Subani dan Barus, 1989)
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
a. Simpulan
Simpulan yang dapat diambil dari makalah yang
berjudul “Alat Tangkap Gill Net” adalah sebagai berikut:
1. Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh gill net supaya ikan mudah tertangkap adalah kekuatan dari twine (bahan), ketegangan rentangan tubuh jaring, shortening atau shrinkage, tinggi jaring, warna jaring, mesh size dan besar ikan.
2. Berdasarkan kedudukan jaring dalam perairan gill net dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu: surface gill net atau jaring insang permukaan, bottom gill net atau jaring insang dasar, drift gill net atau jaring insang hanyut, dan encircling gill net atau jaring insang limgkar.
1. Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh gill net supaya ikan mudah tertangkap adalah kekuatan dari twine (bahan), ketegangan rentangan tubuh jaring, shortening atau shrinkage, tinggi jaring, warna jaring, mesh size dan besar ikan.
2. Berdasarkan kedudukan jaring dalam perairan gill net dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu: surface gill net atau jaring insang permukaan, bottom gill net atau jaring insang dasar, drift gill net atau jaring insang hanyut, dan encircling gill net atau jaring insang limgkar.
DAFTAR
PUSTAKA
Ayodhyoa, A.U. 1983. Metode Penangkapan Ikan. Fakultas Perikanan IPB: Bogor. Hal. 53-58
Direktorat Kapal Perikanan dan Alat Penangkapan Ikan. 2009. Alat Penangkapan Ikan. Jakarta. Hal. 61
Nautika-perikanan-laut.blogspot.com/2009/04/ jaring-insang-gillnet.html
Samsudinpunya.blogspot.com /2011/13/jaring-insang-lingkar-encircling-gillnet.html
Sudirman, Mallawa Achmar. 2004. Teknik Penangkapan Ikan. Rineka Cipta: Jakarta. Hal. 71
Ayodhyoa, A.U. 1983. Metode Penangkapan Ikan. Fakultas Perikanan IPB: Bogor. Hal. 53-58
Direktorat Kapal Perikanan dan Alat Penangkapan Ikan. 2009. Alat Penangkapan Ikan. Jakarta. Hal. 61
Nautika-perikanan-laut.blogspot.com/2009/04/ jaring-insang-gillnet.html
Samsudinpunya.blogspot.com /2011/13/jaring-insang-lingkar-encircling-gillnet.html
Sudirman, Mallawa Achmar. 2004. Teknik Penangkapan Ikan. Rineka Cipta: Jakarta. Hal. 71
No comments:
Post a Comment