PEMILIHAN
MATERIAL
DAN PROSES
PENGERJAANNYA
KATA
PENGANTAR
Syukur
Alhamdulillah dengan taufiq dan hidayah Allah swt. Saya telah menyelesaikan
makalah ini. Shalawat beriring salam kepada Nabi Muhammad saw. beserta sahabat
beliau yang telah menuntun manusia sepanjang masa dengan cahaya kebenaran.
Berkat jasa beliau kita dapat merasakan indahnya kehidupan yang penuh ilmu
pengetahuan.
Penulisan
makalah ini bertujuan untuk melengkapi tugas mata kuliah.. Saya menulis sebuah
makalah yang berjudul “Pemilihan
Matearial dan Proses Pengerjaannya”.
Di dalam makalah ini, penulis membahas
tentang Macam-macam material beserta proses pengerjaan material tersebut.
Saya
mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk membantu penyempurnaan
makalah ini.
Lampoh
Keude, Juli 2011
Penulis
Dedi Rahmad
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang................................................................................. 1
1.2
Ilmu dan Rekayasa Material............................................................. 1
BAB II PEMILIHAN
MATERIAL DAN PROSES
PENGERJAAN
STANDARISASI
2.1 Material Teknik................................................................................ 3
2.2 Sifat-sifat Material........................................................................... 5
2.2.1 Sifat
Mekanik......................................................................... 5
2.2.2 Sifat
Fisik................................................................................ 6
2.2.3 Sifat
Teknologi....................................................................... 7
2.3 Proses Pengerjaan Material............................................................... 7
2.3.1 Cutting.................................................................................... 7
2.3.2 Machining............................................................................... 8
3.4 Standarisasi (ISO)............................................................................ 9
3.4.1 Standar
Nasional Indonesia (SNI).......................................... 11
3.4.2 Langkah-langkah
menerapkan SNI 19-9000.......................... 11
BAB III PENUTP
A.
Kesimpulan.................................................................................. 13
B.
Saran-saran.................................................................................. 13
D. DAFTAR PUSTAKA.................................................................... 15
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Bahan / material merupakan kebutuhan bagi manusia
mulai zaman dahulusampai sekarang.Kehidupan manusia selalu berhubungan dengan
kebutuhanbahan seperti pada transportasi, rumah, pakaian, komunikasi, rekreasi,
produkmakanan dll.
Perkembangan peradaban manusia juga bisa diukur dari
kemampuannyamemproduksi dan mengolah bahan untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya.(jaman batu, perunggu dsb).
Pada tahap awal manusia hanya mampu mengolah bahan
apa adanyaseperti yang tersedia dialam misalnya : batu, kayu, kulit, tanah dsb.
Denganperkembangan peradaban manusia bahan - bahan alam tsb bisa diolah
sehinggabisa menghasilkan kualitas bahan yang lebih tinggi.
Pada 50 tahun terakhir para saintis menemukan
hubungan sifat – sifatbahan dengan elemen struktur bahan.Sehingga bisa
diciptakan puluhan ribujenis bahan yang mempunyai sifat - sifat yang berbeda.
1.2. Ilmu dan Rekayasa Material
·
Material science (Ilmu
Material): disiplin ilmu yang mempelajari hubunganantara struktur material
dengan sifat – sifat material.
·
Material engineering
(Rekayasa Material) : dengan dasar hubunganstruktur dan sifat bahan, mendisain
struktur bahan untuk mendapatkansifat – sifat yang diinginkan.
·
Struktur bahan :
pengaturan / susunan elemen – elemen di dalam bahan.Tinjauan struktur bahan
dibedakan atas.
-
Struktur subatonik :
ditinjau dari susunan elektron dengan inti.
-
Level atom : ditinjau
dari pengaturan atom atau molekul satu samalain
-
Mikroskopik : ditinjau
dari kumpulan group – group atom.
-
Makroskopik : ditinjau
dari struktur yang bisa dilihat dengan matatelanjang.
·
Sifat bahan : dilihat
dari kemampuan bahan menerima perlakuan dari luar.Sifat – sifat bahan padat
bisa di kelompokkan atas 6 kategori.
-
sifat mekanik.
-
sifat listrik.
-
sifat termal / panas.
-
sifat magnet.
-
sifatoptic.
-
sifat deterioratif
(penurunan kualitas).
BAB
II
PEMILIHAN
MATERIAL
DAN PROSES PENGERJAAN
STANDARISASI
2.1.
Material Teknik
Material atau bahan adalah zat atau benda yang dari
mana sesuatu dapat dibuat darinya, atau barang yang dibutuhkan untuk membuat
sesuatu.Bahan kadangkala digunakan untuk menunjuk ke pakaian atau kain.
Material adalah sebuah masukan dalam produksi.
Mereka seringkali adalah bahan mentah - yang belum diproses, tetapi kadang kala
telah diproses sebelum digunakan untuk proses produksi lebih lanjut. Umumnya,
dalam masyarakat teknologi maju, material adalah bahan konsumen yang belum
selesai.Beberapa contohnya adalah kertas dan sutra.
Material teknik adalah jenis material yang banyak dipakai
dalam proses rekayasa dan industri. Material teknik dikelompokkan menjadi 6
golongan, a.l.:
Gambar diagram material teknik
- Logam : baja, besi cor,
titanium, logam paduan, dll
- Polimer : polietilan,
polipropilen, polikarbonat, dll
- Karet : isopren, neopren, karet
alam, dll
- Gelas : gelas soda, gelas
silika, gelas borosilikat
- Keramik : alumina, karbida
silikon, nitrida silikon dll
- Hibrida : komposit, sandwich,
foam
Logam memiliki moduli relatif tinggi.
Mereka dapat dibuat kuat dengan paduan ataucampuran logam dan oleh perlakuan
panas dan mekanik, tetapi mereka tetap ulets dapat dibentuk, memungkinkan
mereka untuk dibentuk dengan proses deformasi.
Paduan logam kekuatan tinggi tertentu
(baja pegas, sebagai contoh) memilikikeuletan serendah 2%, tetapi meskipun ini
cukup utk memastikan bahwa yieldmaterial sebelum patah dan retak itu,
manakala itu terjadi pada suatu material jenistangguh.Sebagian oleh karena
keuletan mereka, logam adalah mangsa untukkelelahan; dan dari semua kelas
material, mereka adalah paling sedikit bersifattahan karatan/korosi.
Keramik & kaca, juga, mempunyai moduli
tinggi, tetapi, tidak sama dengan logam,mereka rapuh. “Kekuatan” mereka dalam
tegangan tarik artinya kekuatan retak yangrapuh; dalam tegangan tekan, kekuatan
hancur yang rapuh, yang mana adalah sekitarlimabelas kali lebih besar. Dan
sebab keramik tidak punya keuletan/duktilitas,mereka mempunyai suatu toleransi
rendah untuk konsentrasi tegangan (sepertilubang atau retakan) atau untuk
tegangan kontak yang tinggi (pada titik-titik pengekleman,sebagai contoh).
Material ulet mengakomodasi konsentrasi tegangan dengan deformasi(perubahan
bentuk) dengancara yang mana membagi-bagi lagi beban lebih merata; danoleh
karena ini, mereka dapat digunakan di bawah beban statis dengan
suatubatas/margin yang kecil terhadap kekuatan luluh mereka. Keramik & kaca
tidak bisa.
2.2.Sifat-sifat
Material
Secara garis besar material
mempunyai sifat-sifat yang mencirikannya, pada bidang teknik mesin umumnya
sifat tersebut dibagi menjadi tiga sifat. Sifat –sifat itu akan mendasari dalam
pemilihan material, sifat tersebut adalah:
-
Sifat mekanik.
-
Sifat fisik.
-
Sifat teknologi
Dibawah ini akan dijelaskan secara terperinci tentang
sifat-sifat material tersebut
2.2.1. Sifat Mekanik
Sifat mekanik material, merupakan
salah satu faktor terpenting yang mendasari pemilihan bahan dalam suatu
perancangan. Sifat mekanik dapat diartikan sebagai respon atau perilaku
material terhadap pembebanan yang diberikan, dapat berupa gaya, torsi atau
gabungan keduanya. Dalam prakteknya pembebanan pada material terbagi dua yaitu
beban statik dan beban dinamik.Perbedaan antara keduanya hanya pada fungsi
waktu dimana beban statik tidak dipengaruhi oleh fungsi waktu sedangkan beban
dinamik dipengaruhi oleh fungsi waktu.
Untuk mendapatkan sifat mekanik
material, biasanya dilakukan pengujian mekanik. Pengujian mekanik pada dasarnya
bersifat merusak (destructive test), dari pengujian tersebut akan
dihasilkan kurva atau data yang mencirikan keadaan dari material tersebut.
Setiap material yang diuji dibuat
dalam bentuk sampel kecil atau spesimen. Spesimen pengujian dapat mewakili
seluruh material apabila berasal dari jenis, komposisi dan perlakuan yang sama.
Pengujian yang tepat hanya didapatkan pada material uji yang memenuhi aspek
ketepatan pengukuran, kemampuan mesin, kualitas atau jumlah cacat pada material
dan ketelitian dalam membuat spesimen. Sifat mekanik tersebut meliputi antara
lain: kekuatan tarik, ketangguhan, kelenturan, keuletan, kekerasan, ketahanan
aus, kekuatan impak, kekuatan mulur, kekeuatan leleh dan sebagainya.
Sifar-sifat mekanik material yang perlu diperhatikan:
-
Tegangan yaitu gaya diserap oleh material selama
berdeformasi persatuan luas.
-
Regangan yaitu besar deformasi persatuan luas.
-
Modulus elastisitas yang menunjukkan ukuran kekuatan
material.
-
Kekuatan yaitu besarnya tegangan untuk mendeformasi material
atau kemampuan material untuk menahan deformasi.
-
Kekuatan luluh yaitu besarnya tegangan yang dibutuhkan untuk
mendeformasi plastis.
-
Kekuatan tarik adalah kekuatan maksimum yang berdasarkan
pada ukuran mula.
-
Keuletan yaitu besar deformasi plastis sampai terjadi patah.
-
Ketangguhan yaitu besar energi yang diperlukan sampai
terjadi perpatahan.
-
Kekerasan yaitu kemampuan material menahan deformasi plastis
lokal akibat penetrasi pada permukaan.
2.2.2. Sifat Fisik
Sifat penting yang kedua dalam
pemilihan material adalah sifat fisik.Sifat fisik adalah kelakuan atau
sifat-sifat material yang bukan disebabkan oleh pembebanan seperti pengaruh
pemanasan, pendinginan dan pengaruh arus listrik yang lebih mengarah pada
struktur material. Sifat fisik material antara lain : temperatur cair, konduktivitas
panas dan panas spesifik.
Struktur material sangat erat
hubungannya dengan sifat mekanik. Sifat mekanik dapat diatur dengan serangkaian
proses perlakukan fisik. Dengan adanya perlakuan fisik akan membawa
penyempurnaan dan pengembangan material bahkan penemuan material baru.
2.2.3. Sifat Teknologi
Selanjutnya sifat yang sangat
berperan dalam pemilihan material adalah sifat teknologi yaitu kemampuan
material untuk dibentuk atau diproses. Produk dengan kekuatan tinggi dapat
dibuat dibuat dengan proses pembentukan, misalnya dengan pengerolan atau
penempaan. Produk dengan bentuk yang rumit dapat dibuat dengan proses
pengecoran. Sifat-sifat teknologi diantaranya sifat mampu las, sifat mampu cor,
sifat mampu mesin dan sifat mampu bentuk.Sifat material terdiri dari sifat
mekanik yang merupakan sifat material terhadap pengaruh yang berasal dari luar
serta sifat-sifat fisik yang ditentukan oleh komposisi yang dikandung oleh
material itu sendiri.
2.3. Proses Pengerjaan Material
2.3.1. Cutting
Cutting adalah proses pemotongan
material sesuai dengan dimensi yang diinginkan menggunakan mesin potong atau
dengan menggunakan blander las potong. Mesin pemotong digunakan untuk memotong
bentuk sederhana seperti pemotongan pipa, beam, stiffener dll. Sedangkan untuk
bentuk-bentuk yang rumit biasanya dengan menggunakan gas cutting.
Pemotongan logam dengan menggunakan
api oksi asitelin adalah memisahkan sebagian logam dari logam indukny dengan
cara reaksi kimia yaitu reaksi logam dengan gasoksitelin. Bila pemberian
oksigen dilakukan dengan cepat atau disemburkan ke logam yang telah mencair
setempat akan tersorong lari dan terjadi celah sehingga logam tersebut dapat
terpotong. Intensitas pemanasan yang tinggi diperlukan pada saat pemotongan
akan dimulai, tetapi penggunaan intensitas pemanasan yang lebih rendah dapat
dipakai bila pemotongan telah berlangsung.
Ada beberapa macam bahan bakar gas
yang umum digunakan untuk pemanasan pada proses pemotongan logam dengan
oksigen. Beberapa factor yang merupakan pertimbangan dalam memilih penggunaan
bahan bakar untuk pemanasan pada proses memotong antara lain:
-
Ketersediaan bahan bakar gas dipasaran local dan mudah
dipindahkan sesuai dengan keperluan kerja.
-
pengaruh pada kecepatan potong.
-
Waktu yang diperlukan untuk pemanasan sebelum dipotong.
-
Harga bahan bakar gas.
-
Biaya penggunaan oksigen yang diperlukan untuk pembakaran
gas secara efisien.
-
Bahan bakar gas yang basa digunakan yaitu gas propan,
asitelin, hydrogen, dan LPG. Pada dunia industry bahan bakar gas yang digunakan
yaitu LPG karena mudah di dapat dan harganya relative murah. Selain itu juga
kualitas hasil pemotongan yang tidak jauh berbeda dengan bahan bakar gas
lainnya.
2.3.2.. Machining
Machining merupakan proses
pengerjaan materialdengan melakukan proses dengan melakukan proses pemesinan
yaitu dengan menggunakan lathe machine, miling machine, grinding machine,
drilling and boring machine.
a. Drilling adalah proses pembuatan
lubang
b. Boring adalah proses pembesaran
ukuran dari lubang yang telah dibuat sebelumnya.
Mesin yang digunakan sebenarnya sama
saja pernbedaanya hanya terletak pada fungsinya saja. Mesin yang digunakan pada
pengerjaan material di dalam pabrik biasanya yang menggunakan systim maknet
sebagai pondasi dari mesin tersebut.
c. Turning (bubut) adalah proses
pengerjaan material yang berbentuk silindris. Mesin dapat melakukan pengerjaan
seperti pembuatan fillet, chamfer, lubang, ulir, konis dan lain-lain.
d. Milling (frais) adalah proses
peralatan permungkaan dengan menggunakan cutter yang beputar.
3.4.
Standarisasi (ISO)
Sistem manajemen mutu yang berlaku
secara internasional adalah ISO 9000(The International Organization for Standardization).Tujuan
ISO adalah mengembangkan dan mempromosikan standar-standar yangberlaku secara
internasional.Diterima di lebih 120 negara.Digunakan secara meluas di industri
MANUFACTURING
Beberapa
keuntungan dari penerapan standarisasi :
1. Orientasi Pelanggan
Standarisasi
memenuhi persyaratan pelanggan dengan memberikanmutu produk atau jasa untuk
kepuasan pelanggan.
2. Keuntungan Pasar
Perusahaan
yang telah mempunyai sertifikat ISO dapat diterima olehsemua pelanggan di pasar
domestik dan internasional.
3. Pengakuan
ISO
akan memberikan pengakuan khusus terhadap perusahaan,sehingga membawa persepsi
pembeli pada tingkat yang lebih tinggi.
4. Kepercayaan
ISO
menciptakan kepercayaan manajemen terhadap mutu produk atau jasayang dihasilkan
kepada pelanggan mengenai kemampuan perusahaan
5. Konsistensi
Mutu
ISO membantu memelihara konsistensi mutu
produk atau jasa.
6. Aspek
Legal
Secara resmi telah diterima oleh banyak
negara.
7. Peningkatan
Produktivitas
Standarisasi dapat meningkatkan
produktifitas organisasi dengan penggunaan material, teknik dan sumber daya
yang efektif.
8. Meningkatkan
unjuk kerja keuangan
Dengan berkurangnya biaya mutu, maka
produktifitas meningkat, unjuk kerja keuangan perusahaan juga meningkat.
9. Terdokumentasi
Sistem dokumentasi untuk produk, bahan
kegiatan dan operasi membantu dalam identifikasi, kaji ulang dan peningkatan
produk atau jasa.
10. Kemampuan
Organisasi
ISO menunjukkan kemampuan organisasi
perusahaan untuk mencapai mutu tertentu.
11. Pengembangan
SDM
ISO memberikan pelatihan dan
pengembangan tenaga kerja secara teratur sehingga membantu peningkatan budaya
kerja di seluruh organisasi.
12. Pemantauan
ISO akan membantu pemantauan secara
teratur semua kegiatan organisasi, identifikasi masalah dan melakukan tindakan
perbaikan tepat waktu.
13. Peningkatan
potensi ekspor
Organisasi perdagangan internasional
lebih senang melakukan kontakbisnis dengan pemasok yang telah mempunyai
sertifikat terstandarisasi.
3.4.1.
Standar Nasional Indonesia(SNI)
Indonesia
tahun 1992 mengadopsi ISO 9000 series menjadi Standar NasionalIndonesia yang
disebut dengan SNI 19-9000 series dan dalam penulisannyaterkadang disebut ISO
9000 / SNI 19-9000.Tujuannya : untuk dapat memberikan jaminan mutu yang lebih
baik terhadapproduk atau jasa Indonesia.
Jenis Standarisasi
Nasional Indonesia SNI 19-9000 series terdiri dari :
1. SNI
19-9000, Manajemen Mutu dan Jaminan Mutu – Pedoman untuk pemilihan dan
penggunaan. Pedoman ini membantu untuk memilih dan menggunakan dengan benar.
2. SNI
19-9001, Sistem Mutu – Model Jaminan Mutu dalam Desain, Pengembangan, Produksi,
Pemasangan dan Pelayanan.
3. SNI
19-9002, Sistem Mutu – Model Jaminan Mutu dalam Produksi, Pemasangan dan
Pelayanan.
4. SNI
19-9003, Sistem Mutu – Model Jaminan Mutu dalam Inspeksi dan Uji Akhir.
5. SNI
19-9004, Unsur-unsur Manajemen dan Sistem Mutu Pedoman. Standar ini menyediakan
atau sebagai pedoman mengenai unsur-unsur dasar yang membuat suatu sistem mutu
dan membahas cara untuk meyakinkan keefektifannya.
3.4.2. Langkah-langkah Menerapkan SNI 19-9000
-
Proses penerapan mutu
dimulai dari manajemen puncak didalamperusahaan.
-
Tahap pertama adalah
memilih model jaminan mutu dari salah satu seriSNI 19-9000 yang cocok dan
sesuai dengan kegiatan dan luaran dariperusahaan.
Persiapan segala sesuatunya sesuai
dengan klausul yangada
dipraktekkan dalam semua fungsi
bidang atau divisi dalamorganisasi sebagaimana persyaratan standar yang
dipakai.
-
Permohonan diajukan
kepada Lembaga Sertifikasi Sistem Mutu yang telahdiakreditasi oleh Badan
Akreditasi Nasional (misal Sumitomo).
-
Tahapan dan
langkah-langkah dalam menerapakan standar SNI 19-9000
a. Tahap
Persiapan Dasar merupakan tahapan atau langkah awal yangharus dilakukan oleh
suatu organisasi/perusahaan. Langkah ini masihmelibatkan lapisan manajemen dan
sejumlah personal. Mulai darimenyatakan komitmen sampai dengan menetapkan
kebutuhan sumberdaya yang diperlukan.
b. Tahapan
Pengembangan dan Penerapan Sistem. Dalam tahapan ini berisilangkah-langkah yang
harus dilakukan oleh organisasi dengan melibatkanbanyak personal, mulai dari
menyelenggarakan penyuluhan danmelaksanakan sendiri kegiatan audit mutu
internal serta tindakanperbaikannya sampai dengan melakukan pemilihan lembaga
sertifikasi yangcocok bagi suatu perusahaan.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan.
Bahan
/ material merupakan kebutuhan bagi manusia mulai zaman dahulusampai
sekarang.Kehidupan manusia selalu berhubungan dengan kebutuhanbahan seperti
pada transportasi, rumah, pakaian, komunikasi, rekreasi, produkmakanan dll.
Material
atau bahan adalah zat atau benda yang dari mana sesuatu dapat dibuat darinya,
atau barang yang dibutuhkan untuk membuat sesuatu.Bahan kadangkala digunakan
untuk menunjuk ke pakaian atau kain.
Material
adalah sebuah masukan dalam produksi. Mereka seringkali adalah bahan mentah -
yang belum diproses, tetapi kadang kala telah diproses sebelum digunakan untuk
proses produksi lebih lanjut. Umumnya, dalam masyarakat teknologi maju,
material adalah bahan konsumen yang belum selesai.Beberapa contohnya adalah
kertas dan sutra.
Secara garis besar material
mempunyai sifat-sifat yang mencirikannya, pada bidang teknik mesin umumnya
sifat tersebut dibagi menjadi tiga sifat. Sifat-sifat itu akan mendasari dalam
pemilihan material, sifat tersebut adalah:
-
Sifat mekanik.
-
Sifat fisik.
-
Sifat teknologi
-
B.
Saran-Saran
-
Dengan kita mengenal berbagai macam sifat-sifat material,
kita dapat dengan mudah memilih material-material yang akan kita gunakan dalam
industri.
-
Proses pengolahan material-material juga harus dapat kita
ketahui, agar kita dapat menentukan karakteristik dari material tersebut.
-
Keselamatan kerja juga harus diperhatikan dalam kita
mengerjakan proses pengolahan material-material.
DAFTAR PUSTAKA
http//wikipedia,ilmu material.co.id
http//google.co.id
No comments:
Post a Comment