A. Latar Belakang
Pada
hari pertama tanggal 12 Januari, perawat berhasil membina hubungan saling percaya dengan lansia. Data yang
diperoleh perawat pada hari pertama meliputi
nenek N berasal dari desa Lamtrieng.
Nenek N merupakan seorang ibu rumah
tangga dengan usia 80 tahun, suku Aceh, beragama islam, dan tingkat pendidikan tamat SD. Nenek N tinggal dengan anaknya yang sudah menikah, yang mana kebutuhan sehari-hari beliau
diberikan oleh anaknya karena pasien
sudah tidak bekerja. Nenek N
mempunyai 5 orang anak, dengan 4 orang anak
perempuan dan 1 orang anak laki-laki. Semua anak dari nenek N sudah mempunyai keluarga masing-masing.
Nenek N memiliki riwayat hipertensi 3 tahun lalu dan penyakit stroke sejak 2
tahun lalu. Sejak mengalami serangan stroke dua tahun lalu, kebutuhan nenek N
dan aktivitas sehari-hari dibantu oleh keluarga. Nenek N juga mengalami
penglihatan kabur sejak terkena serangan stroke dua tahun lalu.
Pada pertemuan kedua tanggal 13
Januari, perawat
melakukan pengkajian lanjutan terkait seluruh aspek pengkajian seperti aspek
psikososial, nenek N tidak mengalami masalah emosi, mampu berinteraksi dan bekerja sama dengan orang
lain. Nenek S juga sering berkumpul dengan anaknya dan
sanak saudara di lingkungan rumahnya di dukung
dengan keluarga besar nenek N tinggal satu desa dengan beliau. Selanjutnya pada pengkajian
keseimbangan, nenek N tidak dilakukan ppengkajian keseimbangan karena nenek N
mengalami Stroke.
Pada
tanggal 14 Januari, pengkajian fungsional didapatkan data bahwa nenek N dapat
melakukan secara mandiri
kontrol BAB dan BAK dan mampu mengambil makanan dari piring dan
memasukkannya ke mulut, untuk persiapan makanan dilakukan oleh keluarga, dan
kegiatan sehari-hari lainnya nenek N dibantu oleh keluarga. Pada pengkajian skala Lawton IADL nenek
N tidak dilakukan. Pengkajian status mental menggunakan
Short Portable Mental Status Quesioner
(SPSMQ) dengan skor benar 5 poin yang artinya nenek N memiliki
kerusakan intelektual sedang.
B.
Rencana Keperawatan
1.
Diagnosa Keperawatan
a.
Gangguan mobilitas fisik b.d penurunan kekuatan otot
b.
Risiko jatuh b.d gangguan penglihatan
2.
Tujuan Umum
Diharapkan dengan adanya 3x40 menit pertemuan dapat terlaksananya manajemen ROM dan mengurangi risiko jatuh
serta klien/keluarga mendapatkan informasi tambahan tentang penyakit
stroke.
3.
Tujuan Khusus
Setelah berinteraksi dengan pasien
diharapkan, selama 3 kali kunjungan nenek N dapat mengetahui bagaimana manajemen
ROM
untuk mengatasi dan menghindari
kekakuan otot dan sendi yang
dialami. Lansia mengetahui tentang cara mencegah menghindari
risiko jatuh.
C.
Rencana
Kegiatan
1. Topik :
a. Pertemuan ke empat (Sabtu,
15 Januari 2022) melakukan
intervensi yaitu memberkan informasi tentang manajemen ROM seperti pengertian, manfaat, dan
gerakan-gerakan ROM
b. Pertemuan
ke lima (Senin, 17 Januari 2022) melakukan intervensi
keperawatan tentang cara pencegahan risiko jatuh pada lansia
c. Pertemuan
ke enam (Selasa, 18 Januari 2022) melakukan evealuasi keperawatan
tentang latihan gerak ROM dan pencegahan risiko jatuh pada lansia
2. Metode
: Presentasi, demonstrasi, diskusi dan tanya jawab
3. Media
:
a. Pertemuan ke empat (Sabtu, 15 Januari
2022) : Leaflet
b. Pertemuan kelima
(Senin, 17 Januari 2022) : Leaflet
c. Pertemuan keenam (Selasa, 18 Januari 2022) : Leaflet
4. Waktu : 3 x 40 menit
5. Strategi
pelaksanaan :
a. Pertemuan
IV (Sabtu, 15 Januari 2022)
No |
Alokasi waktu |
Kegiatan |
1 |
14.00 - 14.05 |
Fase orientasi a.
Mengucapkan salam b. Memperkenalkan diri c. Menjelaskan maksud
dan tujuan interaksi d. Validasi perasaan e. Membuat kontrak waktu, tempat dan
topik f. Mengkaji
kondisi kesehatan klien saat ini |
2 |
1.05
14.30 |
Fase skerja: a.
Menggali pemahaman klien tentang latihan gerak ROM b.
Menjelaskan pada klien tentang manajemen ROM seperti pengertian, manfaat, dan
gerakan-gerakan ROM c.
Memberikan kesempatan klien untuk bertanya dan menjawab
pertanyaan tentang manajemen
ROM d.
Mendemonstrasikan
gerakan ROM pada lansia e.
Berikan reward positif terhadap kemampuan klien f.
Menggali pemahaman klien terhadap topik pembicaraan |
3 |
1.30
14.40 |
Fase terminasi a.
Membuat kesimpulan hasil
pertemuan b.
Mengevaluasi pemahaman klien terhadap topik
pemicaraan pada fase interaksi c.
Memberi reward positif d.
Validasi perasaan e.
Membuat kontrak waktu,
tempat dan topik
pertemuan selanjutnya f.
Mengucapkan salam |
b. Pertemuan
ke V ( Senin,
17 Januari 2022)
No |
Alokasi waktu |
Kegiatan |
1 |
14.00 – 14.05 |
Fase orientasi a.
Mengucapkan salam b.
Memperkenalkan diri c.
Menjelaskan maksud dan tujuan interaksi d.
Validasi perasaan e.
Membuat kontrak waktu,
tempat dan topik f.
Mengkaji kondisi kesehatan klien saat ini |
2 |
14.05-14.30 |
Fase kerja: a.
Menggali pemahaman klien tentang risiko jatuh pada lansia b.
Menjelaskan pada klien tentang pencegahan risiko jatuh pada lansia c.
Memberikan kesempatan klien untuk bertanya dan
menjawab peertanyaan d.
Berikan reward positif pada klien |
3 |
14.30- 14.40 |
Fase terminasi: a. Membuat kesimpulan hasil pertemuan b. Megevaluasi
pemahaman klien terkait topik
kegaiatan pada fase kerja c.
Memberi reward positif d.
Validasi perasaan e.
Membuat kontrak waktu,
tempat dan topik
pertemuan selanjutnya f.
Mengucapkan salam |
c. Pertemuan
ke VI (Selasa,
18 Januari 2022)
No |
Alokasi waktu |
Kegiatan |
1 |
14.00 – 14.05 |
Fase orientasi a.
Mengucapkan salam b.
Memperkenalkan diri c.
Menjelaskan maksud dan tujuan interaksi d.
Validasi perasaan e.
Membuat kontrak waktu,
tempat dan topik |
2 |
14.05-14.30 |
Fase kerja: a.
Menggali pemahaman klien terhadap materi yang telah
dibahas (ROM dan risiko jatuh pada
lansia) b.
Memberikan kesempatan kllien untuk bertanya c.
Memberikan reward positif |
3 |
14.30- 14.40 |
Fase terminasi: a.
Membuat kesimpulan hasil
pertemuan b.
Mengevaluasi pemahaman klien terkait topik
pembicaraan pada fase kerja c.
Memberi reward positif d.
Validasi perasaan e.
Membuat kontrak waktu,
tempat dan topik
pertemuan selanjutnya f.
Mengucapkan salam |
6
Kriteria evaluasi
a.
Evaluasi struktur
1. Tersedianya Leaflet (media yang digunakan dalam kegiatan)
2.
Adanya
kontrak waktu antara
mahasiswa dan lansia
b.
Evaluasi proses
1.
Lansia
mengikuti kegiatan secara
penuh selama 3 x 40 menit
2.
Lansia
kooperatif selama mengikuti kegiatan
c.
Evaluasi hasil
1.
Lansia
dapat mendemontrasikan intervensi yang telah diberikan
ANALISA
DATA
No |
Data |
Etiologi |
Problem |
|||
1 |
Data Subjektif: “ pasien mengatakan bahwa sudah mengalami stroke
sejak dua tahun lalu dan badan sebelah kiri yang terkena serangan stroke” “pasien juga mengatakan bahwa sebelum mengalami
stroke pasien memiliki riwayat hipertensi” Data Objektif: -
K/U lemah -
Kekuatan
otot menurun
1111
4444 1111
4444 -
Rentang
gerak menurun (ROM) -
Gerakan
terbatas -
TD : 140/90 mmHg -
Nadi 80x/menit |
Penurunan kekuatan otot |
Gangguan mobilitas fisik |
|||
2 |
Data Subjektif: “ pasien
mengatakan bahwa penglihatan nya kabur sejak pasien mengalami stroke” Data Objektif: -
Pasien
tidak bisa melihat dengan jelas -
Usia 80
tahun -
Kekuatan
otot menurun
1111
4444 1111
4444 |
Gangguan penglihatan |
Risiko jatuh |
CATATAN
PERKEMBANGAN
Hari/Tanggal |
Implementasi |
Evaluasi |
Sabtu, 15 Januari 2022 |
Dx 1 : -
Mengkaji faktor yang mempengaruhi
situasi saat ini -
Mengkaji tingkat perkembangan
pasien, keterampilan motorik, kemudahan dan kemampuan gerak, postur dan gaya
berjalan -
Mengevaluasi adanya dan tingkat
nyeri |
S : -
Pasien mengatakan agak pusing karena tadi malam baru
pulang dari luar kota -
Pasien mengatakan sudah paham tentang penyakitnya seperti
tanda dan gejala, cara mencegah serta akibat dari penyakit hipertesi O : -
Pasien tampak
tenang -
Keadaan umum baik -
Kesadaran compos mentis -
Pasien tampak
menyimak dengan baik materi yang disampaikan -
Pasien dapat menyebutkan kembali isi materi seprti tanda dan gejala
hipertensi A : Gangguan mobilitas fisik P : -
Evaluasi tentang materi yang telah disampaikan -
Ajarkan cara menurunkan tekanan darah dengan meminum ait ketimun |
Hari/Tanggal |
Implementasi |
Evaluasi |
Senin, 17 Januari 2022 |
Dx 1 : -
Mengkaji
kondisi umum pasien -
Memberikan
informasi tentang pencegahan risiko jatuh pada lansia -
Memberikan
informasi tentang penyebab jatuh pada lansia -
Memberikan
informasi dan mengajarkan cara pencegahan
risiko jatuh pada lansia |
S : -
Klien mengatakan merasa segar setelah memakan olahan
timun -
Klien mengatakan sudah
mengetahui manfaat timun untuk menurunkan tekanan darah O : -
TD : 150/80 mmHg -
Klien mampu mendemonstrasikan cara membuat olahan timun -
Klien dapat menyebutkan salah satu dari manfaat timun -
Klien tampak tenang A : Risiko jatuh P : -
Evaluasi tentang materi yang telah disampaikan dan diajarkan -
Edukasi tentang diet hipertensi DASH |
No comments:
Post a Comment