Thursday, 10 March 2022

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. Y DENGAN PERSALINAN BAYI BARU LAHIR NORMAL

 

DAFTAR ISI

 

LEMBAR PENGESAHAN…………………………………………………………….           1

KATA PENGANTAR………………………………………………………………….           2

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………….           3

BAB I…………………………………………………………………………………….           4

PEMBUKAAN………………………………………………………………………….           4

1.1 Latar Belakang………………………………………………………...........            4

1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………......           5

1.3 Tujuan……………………………………………………………………….            5

1.4 Manfaat……………………………………………………………………...            5

BAB II……………………………………………………………………………………           7  

TINJAUAN PUSTAKA………………………………………………………………...          7

2.1 Tinjauan Teori……………………………………………………………….          7

2.1.1. Pengertian Bayi Baru Lahir……………………………………………...           7

2.1.2. Ciri-Ciri Bayi Lahir Normal……………………………………………..           7

2.1.3. Klasifikasi Berat Badan Lahir…………………………………………...           8

2.1.4. Faktor yang mempengaruhi berat badan lahir…………………………           9

2.1.5. Penatalaksanaan Pada Bayi Baru Lahir………………………………...          12

2.2 Manajemen Asuhan Kebidanan Varney…………………………………...          13

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………         18

 

 

 

BAB 1

PEMBUKAAN

 

1.1 Latar Belakang

            Bayi baru lahir normal adalah berat lahir antara 2500 - 4000 gram, cukup bulan, lahir langsung menangis, dan tidak ada kelainan kongenital (cacat bawaan) yang berat.Pada waktu kelahiran, sejumlah adaptasi psikologik mulai terjadi pada tubuh bayi baru lahir, karena perubahan dramatis ini, bayi memerlukan pemantauan ketat untuk menentukan bagaimanaia membuat suatu transisi yang baik terhadap kehidupannya diluar uterus. Bayi baru lahir juga membutuhkan perawatan yang dapat meningkatkan kesempatan menjalani masa transisi dengan berhasil.Adaptasi neonatal (bayi baru lahir) merupakan proses penyesuaian fungsional neonatus dari kehidupan di dalam uterus ke kehidupan di luar uterus (Rahardjo dan Marmi, 2015: 11).

            Keberlangsungan hidup bayi baru lahir bergantung pada kemampuannya untuk beradaptasi dengan lingkungan ekstrauterin. Kemampuan adaptasi ini meliputi adaptasi dalam sikulasi kardiopulmunal dan penyesuaian fisiologis lain untuk menggantikan fungsi plasentadan mempertahankan homeostatis. kelahiran juga merupakan permulaan awal hubungan orang tua/bayi dan, setelah ibu dan bayi dipastikan schat, privasi orang tua untuk berbicara, menyentuh, dan berkumpul berdua saja dengan bayinya merupakan hal penting (Fraser dan Cooper, 2012: 397).

            Penelitian menunjukkan bahwa 50% kematian bayi terjadi dalam periode neonatal yaitu dalam bulan pertama kehidupankurang baiknya penanganan bayi baru lahir yang sehat akan menyebabkan kelainan-kelainan yang mengakibatkan cacat seumur hidup,bahkan kematian, misalnya karena hipotermiaakan menyebabkan hipoglikemia dan akhirnya dapat terjadi kerusakan otak Pencegahan merupakan hal yang terbaik yang harus dilakukan dalam penanganan neonatal sehingga neonatus sebagai organisme yang harus menyesuaikan diri dari kehidupan intrauterin ke ekstrauterin dapat bertahan dengan baik karena periode neonatal merupakan periode yang paling (Indrayani, 2013: 309).

 

1.2 Rumusan Masalah

1.      Apa yang dimaksud Bayi Baru Lahir pada asuhan kebidanan neonatus, bayi, balita dan anak prasekolah?

2.      Apa saja Ciri-Ciri Bayi Baru Lahir pada asuhan kebidanan neonatus, bayi, balitadan anak prasekolah?

3.      Apa saja Klasifikasi Berat Badan Lahir pada asuhan kebidanan neonatus, bayi,balita dan anak prasekolah?

4.      Apa saja Faktor-Faktor yang mempengaruhi Berat Badan Lahir pada asuhan kebidanan neonatus, bayi, balita dan anak prasekolah?

5.      Bagaimana Penatalaksanaan Bayi Baru Lahir pada asuhan kebidanan neonatus.bayi, balita dan anak prasekolah?

1.3 Tujuan

1.3.1.Tujuan Umum

            Mahasiswa mampu memberikan Asuhan Kebidanan Neonatus Bayi Baru Lahir normal.

1.3.2. Tujuan Khusus

1.      Mahasiswa mampu memahami pengertian Bayi Baru Lahir.

2.      Mahasiswa mampu mengetahui ciri-ciri Bayi Normal.

3.      .Mahasiswa mampu mengetahui Klasifikasi Berat Badan Lahir.

4.      Mahasiswa mampu mengetahui Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Berat Badan Lahir.

5.      Mahasiswa mampu mengetahui Penatalaksanaan Pada Bayi Baru Lahir,

1.4 Manfaat

1.4.1 Bagi Instusi

            Asuhan kebidanan ini dapat memberikan pemahaman bagimahasiswa D.III Kebidanan Akademi Kebidanan Jember mengenai asuhan kebidanan sehingga dengan adanya penyusunan asuhan kebidanan di harapkan siswa dapat meningkatkan kompetensinya, yang selanjutnya akan meningkatkan mutu kualitas institusi Akademi Kebidanan Jember penyusunan asuhan kebidanan Neonatus.Bayi,Balita dan Anak Pra sekolah ini juga akan memperkaya kepustakaan pada institusi Akademi Kebidanan Jember.

1.4.2 Bagi Lahan

Sebagai acuan untuk dapat meningkatkan pelayanan kebidanan termasuk pada ibu hamil sesuai Standart Pelayanan Minimal Asuhan Kebidanan

1.4.3 Bagi Pasien

Klien mendapat Asuhan Kebidanan sesuai Standart Pelayanan Minimal Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Balita Dan Anak Pra sekolah.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

 TINJAUAN PUSTAKA

 

2.1 Tinjauan Teori

2.1.1. Pengertian Bayi Baru Lahir

            Bayi baru lahir (BBL) normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37- 42 mingguatau 294 hari dan berat badan lahir 2500 gram sampai dengan 4000 gram, bayi baru lahir (newborn atau neonatus) adalah bayi yang baru di lahirkan sampai dengan usia empat minggu (Wahyuni 2012).

            Bayi merupakan manusia yang baru lahir sampai umur 12 bulan, namun tidak ada batasan yang pasti. Menurut psikologi, bayi adalah periode perkembangan yang panjang dari kelahiran hingga 18 atau 24 bulan.Asuhan tidak hanya diberikan kepada ibu, tapi juga sangat diperlukan oleh bayi baru lahir (BBL). Walaupun sebagian besar proses persalinan terfokus pada ibu, tetapi karena proses tersebut merupakan pengeluaran hasil kehamilan (Bayi) maka penatalaksanaan persalinan baru dapat dikatakan berhasil apabila selain ibunya, bayi yang dilahirkan juga berada dalam kondisi yang optimal. Memberikan asuhan yang segera, aman. dan bersih untuk BBL merupakan bagian esensial asuhan BBL. Bayi "cukup bulan" adalah bayi yang dilahirkan setelah usia kehamilan genap mencapai 37 minggu dan sebelum usia kehamilan genap mencapai 41 minggu (Williamson, 2014:3).

2.1.2. Ciri-Ciri Bayi Lahir Normal

1.      Berat badan 2500-4000 gram.

2.      Panjang badan lahir 48-52 cm.

3.      Lingkar dada 30-38 cm..

4.      Lingkar kepala 33-35 cm.

5.      Bunyi jantung dalam menit-menit pertama kira-kira 180x/menit, kemudian menurun sampai 120-140x/menit.

6.      Pernafasan pada menit-menit pertama kira-kira 80x/menit, kemudian menurun setelah tenang kira-kira 40 menit.

7.      Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan subkutan yang cukup terbentuk dan diliputi vernix caseosa.Kuku panjang.

8.      Rambut lanugo tidak terlihat dan rambut kepala biasanya telah sempurna.

9.      Genitalia; labia mayora sudah menutupi labia minora (pada perempuan), Testis sudah turun (pada laki-laki).

10.  Refleks isap dan menelan sudah terbentuk dengan baik.

11.  Refleksmoro sudah baik: bayi bila dikagetkan akan memperlihatkan gerakan seperti memeluk.

12.  Refleks grasping sudah baik: apabila diletakkan suatu benda diatas telapak tangan. bayi akan menggengam/ adanya gerakan refleks.

13.  Refleks rooting/mencari puting susu dengan rangsangan tektil pada pipi dan daerah. mulut Sudah terbentuk dengan baik.

14.  Eliminasi baik: urine dan mekonium akan keluar dalam 24 jam pertama, meconium berwarna hitam kecoklatan (Saleha, 2012)

2.1.3. Klasifikasi Berat Badan Lahir

            Klasifikasi bayi menurut masa gestasi dan umur kehamilan adalah bayi kurang bulan. bayi cukup bulan dan bayi lebih bulan. Berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang dalam jangka waktu 1 jam pertama setelah lahir. Klasifikasi menurut berat lahir adalah Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) yaitu berat lahir < 2500 gram, bayi berat lahir normal dengan berat lahir 2500-4000 gram dan bayi berat lahir lebih dengan berat badan> 4000 gram (Sylviati, 2008). Klasifikasi bayi menurut umur kehamilan dibagi dalam 3 kelompok yaitu bayi kurang bulan adalah bayi dengan masa kehamilan kurang dari 37 minggu (259 hari), bayi cukup bulan adalah bayi dengan masa kehamilan dari 37 minggu sampai dengan 42 minggu (259 293 hari), dan bayi lebih bulan adalah bayi dengan masa kehamilan mulai 42 minggu atau lebih (Sylviati, 2008).

 

 

 

2.1.4. Faktor yang mempengaruhi berat badan lahir

            Berat badan lahir merupakan hasil interaksi dari berbagai faktor melalui suatu proses yang berlangsung selama berada dalam kandungan.

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi berat bayi lahir adalah sebagai berikut:

1.      Faktor lingkungan internal Yaitu meliputi umur ibu, jarak kelahiran, paritas, kadar hemoglobin, status gizi ibu hamil, pemeriksaan kehamilan, dan penyakit pada saat kehamilan.

2.      Faktor lingkungan eksternal Yaitu meliputi kondisi lingkungan, asupan zat gizi dan tingkat sosial ekonomi ibu hamil.

3.      Faktor penggunaan sarana kesehatan yang berhubungan frekuensi pemeriksaan kehamilan atau antenatal care (ANC).

 

Faktor yang secara langsung atau internal mempengaruhi berat bayi lahir antara lain adalah sebagai berikut.

 

1. Usia ibu hamil

            Umur ibu crat kaitannya dengan berat bayi lahir. Kehamilan dibawah umur 16 tahun merupakan kehamilan berisiko tinggi, 2-4 kali lebih tinggi di bandingkan dengan kehamilan pada wanita yang cukup umur. Pada umur yang masih muda. perkembangan organ-organ reproduksi dan fungsi fisiologinya belum optimal. Selain itu emosi dan kejiwaannya belum cukup matang, sehingga pada saat kehamilan ibu tersebut belum dapat menanggapi kehamilannya secara sempurna dan sering terjadi komplikasi. Selain itu semakin muda usia ibu hamil, maka akan terjadi bahaya bayi lahir kurang bulan, perdarahan dan bayi lahir ringan (Poedji Rochjati, 2003).

            Meski kehamilan dibawah umur sangat beresiko tetapi kehamilan diatas usia 35 tahun juga tidak dianjurkan karena sangat berbahaya. Mengingat mulai usia ini sering muncul penyakit seperti hipertensi, tumor jinak peranakan. organ kandungan sudah menua dan jalan lahir telah kaku. Kesulitan dan bahaya yang akan terjadi pada kehamilan diatas usia 35 tahun ini adalah preeklamsia, ketuban pecah dini, perdarahan, persalinan tidak lancar dan berat bayi lahir rendah (Poedji Rochjati, 2003)

 

2. Jarak kehamilan/kelahiran

            Menurut anjuran yang dikeluarkan oleh badan koordinasi keluarga berencana (BKKBN) jarak kelahiran yang ideal adalah 2 tahun atau lebih, karena jarak. kelahiran yang pendek akan menyebabkan seorang ibu belum cukup untuk memulihkan kondisi tubuhnya setelah melahirkan sebelumnya.

 

3.Paritas

            Paritas dalam arti khusus yaitu jumlah atau banyaknya anak yang dilahirkan. Paritas dikatakan tinggi bila seorang ibu atau wanita melahirkan anak ke empat atau lebih. Seorang wanita yang sudah mempunyai tiga anak dan terjadi kehamilan lagi keadaan kesehatannya akan mulai menurun, sering mengalami kurang darah (anemia), terjadi pendarahan lewat jalan lahir dan letak bayi sungsang atau melintang

 

4. Sebanyak hemoglobin (Hb)

            Kadar hemoglobin (Hb) ibu hamil sangat mempengaruhi berat bayi yang dilahirkan. Menurut Sarwono (2007. p.448), seorang ibu hamil dikatakan menderita anemia bila kadar hemoglobinnya dibawah 12 gr/dl. Data Depkes RI (2008) diketahui bahwa 24.5% ibu hamil menderita anemia. Anemia pada ibu hamil akan menambah risiko mendapatkan bayi berat lahir rendah (BBLR), risiko perdarahan sebelum dan pada saat persalinan, bahkan dapat menyebabkan kematian ibu dan bayinya, jika ibu hamil tersebut menderita anemia berat (Depkes RI, 2008). Hal ini disebabkan karena kurangnya suplai darah nutrisi akan oksigen pada plasenta yang akan berpengaruh pada fungsi plasenta terhadap janin

 

5. Status gizi ibu hamil

            Status gizi ibu pada waktu pembuahan dan selama hamil dapan mempengaruhi pertumbuhan janin yang sedang dikandung (Pudjiaji, 2003). Selain itu hamil. menentukan berat bayi yang dilahirkan, maka pemantauan gizi ibu hamil sangatlah penting dilakukan. Pengukuran antropometri merupakan salah satu cara untuk menilai status gizi ibu hamil. Ukuran antopometri yang paling sering i digunakan adalah kenaikan berat badan ibu hamil dan ukuran lingkar lengan atas (LLA) selama kehamilan. Lingkar Lengan Atas (LLA) adalah antropometri yang dapat menggambarkan keadaan status gizi ibu hamil dan untuk mengetahui resiko Kekurangan Energi Kalori (KEK) atau gizi kurang. Ibu yang memiliki ukuran Lingkar Lengan Atas (LLA) di bawah 23.5 cm berisiko melahirkan bayi BBLR (Depkes RI, 2008).

 

6. Pemeriksaan kehamilan

            Pemeriksaan kehamilan bertujuan untuk mengenal dan mengidentifikasi masalah yang timbul selama kehamilan, sehingga kesehatan selama ibu hamil. dapat terpelihara dan yang terpenting ibu dan bayi dalam kandungan akan baik dan sehat sampai saat persalinan. Menurut Sarwono (2007) pemeriksaan kehamilan dilakukan setelah terlambat haid sekurang-kurangnya 1 bulan, dan setelah kehamilan harus dilakukan pemeriksaan secara berkala, yaitu :

a)      Setiap 4 minggu sekali selama kehamilan 28 minggu b)

b)      Setiap 2 minggu sekali selama kehamilan 28-36 minggu c)

c)      Setiap minggu atau satu kali seminggu selama kehamilan 36 minggu sampai saat persalinan.

            Selain dari waktu yang telah ditentukan di atas ibu harus memeriksakan diri apabila terdapat keluhan lain yang merupakan kelainan yang ditemukan.

 

 7. Penyakit kehamilan

            Penyakit pada saat kehamilan yang dapat mempengaruhi berat bayi lahir diantaranya adalah Diabetes melitus (DM), cacar air, dan penyakit infeksi TORCH(Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus dan Herpes). Penyakit DM adalah suatu penyakit dimana badan tidak sanggup menggunakan gula sebagaimana mestinya, penyebabnya adalah pankreas tidak cukup memproduksi insulin tidak dapat menggunakan insulin yang ada. Bahaya yang timbul akibat DM diantaranya adalah bagi ibu hamil bisa mengalami keguguran, persalinan prematur, bayi lahir mati, bayi mati setelah lahir (kematian perinatal) karena bayi yang dilahirkan terlalu besar lebih dari 4000 gram dan kelainan bawaan pada bayi.

            Penyakit infeksi TORCH adalah suatu istilah jenis penyakit infeksi yaitu Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus dan Herpes. Keempat jenis penyakit ini sama bahayanya bagi ibu hamil yaitu dapat menganggu janin yang dikandungnya. Bayi yang dikandung tersebut mungkin akan terkena katarak mata, tuli, Hypoplasia (gangguan pertumbuhan organ tubuh seperti jantung, paru-paru, dan limpa). Bisa juga mengakibatkan berat bayi tidak normal, keterbelakangan mental. hepatitis, radang selaput otak. radang iris mata, dan beberapa jenis penyakit lainnya (Saiffudin, 2014).

Faktor faktor yang mempengaruhi berat bayi lahir secara tidak langsung

eksternal dapat dijelaskan sebagai berikut : 1)

1.      Faktor lingkungan yang meliputi kebersihan dan kesehatan lingkungan. serta ketinggian tempat tinggal. 2)

2.      Faktor ekonomi dan sosial meliputi jenis pekerjaan, tingkat pendidikan dan pengetahuan ibu hamil.

 

       Adapun cara mengetahui tafsiran berat badan janin dapat diketahui dengan menggunakan rumus yaitu :

TBJ: TFU (cm)-11 x (155) jika kepala janin sudah masuk PAP TBJ: TFU (cm) 12 x (155) jika kepala janin belum masuk PAP Keterangan : TBJ: Tafsiran berat janin TFU: Tinggi fundus uteri dalam centimeter.

2.1.5. Penatalaksanaan Pada Bayi Baru Lahir

1.      Lakukan penilaian (selintas)

·         Apakah bayi menangis kuat dan bernafas tanpa kesulitan

·         Apakah bayi bergerak aktif

 

2.      Keringkan dan posisikan tubuh bayi di atas perut ibu, keringkan bayi mulai dari muka, kepala, dan bagian tubuh lainnya (Tanpa memebersihkan verniks) kecuali bagian tangan. Ganti handuk basah dengan handuk yang kering. Pastikan bayi dalam keadaan mantap di atas perut ibu.

3.      Jepit tali pusat dengan menggunakan klem,(dua menit setelah bayi lahir) pada sekitar 3 cm dari tali pusar (umbilikus) bayi. Dari sisi luar klem penjepit, dorong isi tali pusat ke arah distal (ibu) dan lakukan penjepitan kedua pada 2 cm distal dari klem pertama.

4.      Pemotongan dan pengikatan tali pusat. Dengan satu tangan, angkat tali pusar telah di jepit kemudian lakukan pengguntingan tali pusat yang telah dijepit kemudian lakukan pengguntingan tali pusat (lindungi perut bayi) diantara 2 klem tersebut. Ikat tali pusat dengan benang DTT pada satu sisi kemudian lingkarkan kembali benang ke sisi berlawanan dan lakukan ikatan kedua menggunakan simpul kunci. Lepaskan klem dan masukan dalam wadah yang telah di sediakan.

5.      Tempatkan bayi untuk melakukan kontak kulit ibu ke kulit bayi. Letakkan bayi dengan posisi tengkurap di dada ibu, luruskan bahu bayi sehingga bayi menempel dengan baik di dinding dada-perut ibu. Usahakan kepala bayi berada diantara payudara ibu dengan posisi lebih rendah dari puting payudara ibu.

6.      Selimuti ibu dan bayi dengan hangan dan pasang topi di kepala bayi.

7.      Beri cukup waktu untuk melakukan kontak kulit ibu-bayi (di dada ibu paling sedikit 1 jam). Sebagian besar bayi akan berhasil melakukan inisiasi menyusui dini dalam waktu 30-60 menit. Menyusu pertama biasanya berlangsung sekitar 10-15 menit. Bayi cukup menyusu dari satu payudara. Biarkan bayi berada di dada ibu selama 1 jam. walaupun bayi sudah berhasil menyusu.

8.      Lakukan penimbangan/pengukuran bayi, beri tetes mata profilaksis, dan vit KI Img intramuskular di paha kiri anterolateral setelah 1 jam kontak kulit ibu-bayi.

9.      Berikan suntikan imunisasi hepatitis B (stelah 1 jam pemberian vitamin K1) di paha kanan anterolateral.

2.2. Manajemen Asuhan Kebidanan Varney

2.2.1 Pengkajian Data Subyektif dan Obyektif

       a. Data Subyektif

1. Biodata

 

     Bayi/Anak

     Nama bayi                            : Oleh. Ny. "A"

     Umur                                    : 0 hari

     Tgl/jam/lahir                         : Senin,10 Januari 2022 15:15 WIB

     Jenis Kelamin                       : Perempuan

     Anak ke                                : Kedua

     Jumlah saudara kandung      : Satu

    

 

 

Orang tua

 

     Nama ibu                              : Ny, “Y”

     Umur                                    : 31 th

     Suku/bangsa                         : Aceh

     Agama                                  : Islam

     Pendidikan                           : SMA

     Pekerjaan                              : IRT

     Penghasilan                          : -

     Alamat                                 : L. Bata

 

2. Alasan kunjungan saat ini / keluhan

              Ibu mengatakan bayinya lahir dengan selamat pada tanggal 25 Oktober 2021 jam 06.00 WIB jenis kelamin Laki-Laki, BB: 3300 gr, PB :50 cm, tanpa ada kelainan secara normal dengan tangisan kuat.

1)      Riwayat Antenatal

Penyakit infeksi saat hamil                                  : Tidak ada

Upaya untuk mengatasi                                       : Tidak ada

Tempat & Frekuensi ANC                                  : Puskesmas, 10X

Imunisasi yang diperoleh saat ANC & frek        : TT, IX (T4)

Obat/Jamu yang diminum ibu                             : Tidak ada

Kebiasaan ibu selama hamil                                 : Ibu tidak mempunyai kebiasaan                     yang merugikan kehamilannya

 

2) Riwayat Kelahiran

 

Tempat lahir dan pembantu                                 : PMB CUT KHAIRIATI

Cara & lama lahir.                                                : Spontan B, 1 jam

Komplikasi persalinan                                         : Tidak ada

Kondisi saat lahir                                                 : Sehat

 

 

 

3) Riwayat Imunisasi

Terakhir kali diberikan HB 0 pada tanggal 25 oktober 2021 frek pemberian 1x, Pemberian Vit K frek pemberian Ix.

 

4) Pola kehidupan sehari-hari

 

a.       Pola Nutrisi

Lama menyusui                                                   : 0 hari

Jenis Makanan Utama                                         : ASI

 

Lauk.sayur buah yang dikonsumsi                      : -

Makanan ekstra yang dimakan                            : -

Nafsu makan                                                       : Baik

Keadaan lain lain                                                 : -

 

b.      Pola Eliminasi

Ibu mengatakan bayinya BAK 3-4x (konsistensi cair, warna jernih). BAB IX (Konsistensi lembek,warna hitam kehijauan)

 

c.       Pola Aktifitas

Ibu mengatakan bayi sering menangis ketika lapar/haus,BAK,BAB.

 

d.      Pola istirahat

Ibu bilang bayinya tidur & bangun saat lapar, BAK, BAB.

e.       Kebersihan Pribadi

Ibu mengatakan bayi sudah dimandikan 2x, mengganti popok dan

pakaian setiap selesai mandi/BAK/BAB.

 

 

b. Data Obyektif

1. Pemeriksaan Umum

 

a. Kesadaran                                                  : komposisi

b. KU                                                             : baik

c. Antropometri

·         BBL                                                   : 3500 gr

·         PB                                                      : 51 cm

·         Lingkar kepala                                   : 35 cm

 

2. Tanda-tanda vital

TD                                : tidak terkaji Nad    : 140 x/menit.

Suhu                             : 37 C              RR    : 40x/menit

 

3. Pemeriksaan fisik

 a. Kepala               : Tidak ada kelainan (caput succedaneum.chepal haematom),kulit

                       bersih,warna rambut hitam

b. Ubun-ubun         : Tidak pucat,tidak ada oedem,bersih.

c. Sutura                 : Belum tertutup

d. Muka                 : Tidak pucat, tidak kuning/biru

e. Mata                   : simetris.kongjungtiva merah muda,   sklera putih

f. Hidung               : Simetris,tidak ada cuping

g.Mulut/bibir          : Simetris, tidak ada labiopalastokizis,tidak pucat

h. Telinga               : Simetris, serumen dalam batas          

i. Kulit                    : Normal tidak keriput, warna merah   muda

 j. Leher                  : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan jugularis.

 

4. Thorak anterior       : Tidak ada patah clavicula.tidak ada retaksi dinding dada

5. Abdomen anterior : Bersih, tidak ada pembesaran abdomen, tidak ada kelainan lain

6. Genetalia                : Bersih,Bewarna merah,tidak oedem,tidak ada kelainan hipospadi,epispadi,henia scrotalis.

7. Anus                       : Tidak ada kelainan atresia ani

8. Ekskremitas            :Simetris, tidak oedem, jumlah jari lengkap,tidak ada kelainan polidaktili & sindaktili.

9. Refleks

Reflek moro                   : Positif kuat

Reflek rooting                : Positif kuat (hilang pada usia 4 bln)

Reflek graps/plantar       : Positif kuat (hilang usia 4 bln)

Reflek sucking               : Positif kuat

Reflek tonik neck          : Positif kuat Positif kuat (hilang pada usia 3 bulan

Reflek swallowing         : Positif kuat

Reflek babynsky            : Positif kuat (jari-jari mengembang & ibu jari kaki

dalam posisi dorso fleksi akan menghilang pada usia 1 tahun)

10. Pemeriksaan Penunjang : Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang.

e. Identifikasi Masalah/diagnosa

 

Tanggal                 : 10 Januari 2022                    : 09.00 WIB.

Diagnosa              : Bayi, Ny, “Y” usia 0 BBL fisiologis

DS                        : Ibu mengatakan bayinya lahir dengan selamat pada tanggal 10 Januari 2022 15:15 WIB jenis kelamin Perempuan, BB: 3500 gr. PB: 51 cm, tanpa ada kelainan secara normal dengan tangisan kuat.

 

BB                        : 3500 gr

PB                        : 51 cm

Suhu                     : 36,5°C

Nadi                     : 140 x/mnt

RR                        : 40 x/mnt

LK                        : 35 cm

LD                         : 35 cm

 

 

 

d. Masalah Potensial

Tidak ada

e. Identifikasi kebutuhan segera.

Tidak ada


 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Wahyuni, S. Asuhan Neonatus, Bayi Dan Balita: Penuntun Belajar Praktik Klinik. Jakarta: Buku Kedokteran EGC. 2012

 

Williamson, A& Crozier K.Buku Ajar AsuhanNeonatus. Devi Yulianti (alih bahasa)

danSari Isnaeni (editor edisi bahasa Indonesia). Jakarta; Buku Kedokteran EGC,2013

 

Saleha, S. Asuhan Kebidanan Neonates, Bayi Dan Balita. Makassar: Alauddin University Pers, 2012.

 

Kemenkes RI. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial & Pedoman Teknis Pelayanan Kesehatan Dasar. Jakarta. 2010

 

 Kriebs, Jan M & Gegor CL Buku Saku Asuhan Kebidanan Varney. Jakarta: EGC, 2009.

 

Saifuddin, AB. Buku Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 2014.

 

 

No comments:

Post a Comment