BAB 1
PEMBUKAAN
1.1 Latar Belakang
Bayi baru lahir normal adalah berat lahir antara 2500 - 4000 gram,
cukup bulan, lahir langsung menangis, dan tidak ada kelainan kongenital (cacat
bawaan) yang berat.Pada waktu kelahiran, sejumlah adaptasi psikologik mulai
terjadi pada tubuh bayi baru lahir, karena perubahan dramatis ini, bayi
memerlukan pemantauan ketat untuk menentukan bagaimanaia membuat suatu transisi
yang baik terhadap kehidupannya diluar uterus. Bayi baru lahir juga membutuhkan
perawatan yang dapat meningkatkan kesempatan menjalani masa transisi dengan
berhasil.Adaptasi neonatal (bayi baru lahir) merupakan proses penyesuaian
fungsional neonatus dari kehidupan di dalam uterus ke kehidupan di luar uterus
(Rahardjo dan Marmi, 2015: 11).
Keberlangsungan
hidup bayi baru lahir bergantung pada kemampuannya untuk beradaptasi dengan
lingkungan ekstrauterin. Kemampuan adaptasi ini meliputi adaptasi dalam
sikulasi kardiopulmunal dan penyesuaian fisiologis lain untuk menggantikan
fungsi plasentadan mempertahankan homeostatis. kelahiran juga merupakan
permulaan awal hubungan orang tua/bayi dan, setelah ibu dan bayi dipastikan
schat, privasi orang tua untuk berbicara, menyentuh, dan berkumpul berdua saja
dengan bayinya merupakan hal penting (Fraser dan Cooper, 2012: 397).
Penelitian
menunjukkan bahwa 50% kematian bayi terjadi dalam periode neonatal yaitu dalam
bulan pertama kehidupankurang baiknya penanganan bayi baru lahir yang sehat
akan menyebabkan kelainan-kelainan yang mengakibatkan cacat seumur hidup,bahkan
kematian, misalnya karena hipotermiaakan menyebabkan hipoglikemia dan akhirnya
dapat terjadi kerusakan otak Pencegahan merupakan hal yang terbaik yang harus
dilakukan dalam penanganan neonatal sehingga neonatus sebagai organisme yang
harus menyesuaikan diri dari kehidupan intrauterin ke ekstrauterin dapat
bertahan dengan baik karena periode neonatal merupakan periode yang paling
(Indrayani, 2013: 309).
1.2 Rumusan Masalah
1.
Apa
yang dimaksud Bayi Baru Lahir pada asuhan kebidanan neonatus, bayi, balita dan
anak prasekolah?
2.
Apa
saja Ciri-Ciri Bayi Baru Lahir pada asuhan kebidanan neonatus, bayi, balitadan
anak prasekolah?
3.
Apa
saja Klasifikasi Berat Badan Lahir pada asuhan kebidanan neonatus, bayi,balita
dan anak prasekolah?
4.
Apa
saja Faktor-Faktor yang mempengaruhi Berat Badan Lahir pada asuhan kebidanan
neonatus, bayi, balita dan anak prasekolah?
5.
Bagaimana
Penatalaksanaan Bayi Baru Lahir pada asuhan kebidanan neonatus.bayi, balita dan
anak prasekolah?
1.3 Tujuan
1.3.1.Tujuan Umum
Mahasiswa mampu
memberikan Asuhan Kebidanan Neonatus Bayi Baru Lahir normal.
1.3.2. Tujuan Khusus
1.
Mahasiswa
mampu memahami pengertian Bayi Baru Lahir.
2.
Mahasiswa
mampu mengetahui ciri-ciri Bayi Normal.
3.
.Mahasiswa
mampu mengetahui Klasifikasi Berat Badan Lahir.
4.
Mahasiswa
mampu mengetahui Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Berat Badan Lahir.
5.
Mahasiswa
mampu mengetahui Penatalaksanaan Pada Bayi Baru Lahir,
1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi Instusi
Asuhan kebidanan
ini dapat memberikan pemahaman bagimahasiswa D.III Kebidanan Akademi Kebidanan
Jember mengenai asuhan kebidanan sehingga dengan adanya penyusunan asuhan
kebidanan di harapkan siswa dapat meningkatkan kompetensinya, yang selanjutnya
akan meningkatkan mutu kualitas institusi Akademi Kebidanan Jember penyusunan
asuhan kebidanan Neonatus.Bayi,Balita dan Anak Pra sekolah ini juga akan
memperkaya kepustakaan pada institusi Akademi Kebidanan Jember.
1.4.2 Bagi Lahan
Sebagai acuan untuk dapat meningkatkan pelayanan kebidanan termasuk
pada ibu hamil sesuai Standart Pelayanan Minimal Asuhan Kebidanan
1.4.3 Bagi Pasien
Klien mendapat Asuhan Kebidanan sesuai Standart Pelayanan Minimal
Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Balita Dan Anak Pra sekolah.
BAB
II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Teori
2.1.1. Pengertian Bayi Baru Lahir
Bayi baru lahir
(BBL) normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37- 42 mingguatau 294 hari
dan berat badan lahir 2500 gram sampai dengan 4000 gram, bayi baru lahir
(newborn atau neonatus) adalah bayi yang baru di lahirkan sampai dengan usia
empat minggu (Wahyuni 2012).
Bayi merupakan
manusia yang baru lahir sampai umur 12 bulan, namun tidak ada batasan yang
pasti. Menurut psikologi, bayi adalah periode perkembangan yang panjang dari
kelahiran hingga 18 atau 24 bulan.Asuhan tidak hanya diberikan kepada ibu, tapi
juga sangat diperlukan oleh bayi baru lahir (BBL). Walaupun sebagian besar
proses persalinan terfokus pada ibu, tetapi karena proses tersebut merupakan
pengeluaran hasil kehamilan (Bayi) maka penatalaksanaan persalinan baru dapat
dikatakan berhasil apabila selain ibunya, bayi yang dilahirkan juga berada
dalam kondisi yang optimal. Memberikan asuhan yang segera, aman. dan bersih
untuk BBL merupakan bagian esensial asuhan BBL. Bayi "cukup bulan"
adalah bayi yang dilahirkan setelah usia kehamilan genap mencapai 37 minggu dan
sebelum usia kehamilan genap mencapai 41 minggu (Williamson, 2014:3).
2.1.2. Ciri-Ciri Bayi Lahir Normal
1.
Berat
badan 2500-4000 gram.
2.
Panjang
badan lahir 48-52 cm.
3.
Lingkar
dada 30-38 cm..
4.
Lingkar
kepala 33-35 cm.
5.
Bunyi
jantung dalam menit-menit pertama kira-kira 180x/menit, kemudian menurun sampai
120-140x/menit.
6.
Pernafasan
pada menit-menit pertama kira-kira 80x/menit, kemudian menurun setelah tenang
kira-kira 40 menit.
7.
Kulit
kemerah-merahan dan licin karena jaringan subkutan yang cukup terbentuk dan
diliputi vernix caseosa.Kuku panjang.
8.
Rambut
lanugo tidak terlihat dan rambut kepala biasanya telah sempurna.
9.
Genitalia;
labia mayora sudah menutupi labia minora (pada perempuan), Testis sudah turun
(pada laki-laki).
10.
Refleks
isap dan menelan sudah terbentuk dengan baik.
11.
Refleksmoro
sudah baik: bayi bila dikagetkan akan memperlihatkan gerakan seperti memeluk.
12.
Refleks
grasping sudah baik: apabila diletakkan suatu benda diatas telapak tangan. bayi
akan menggengam/ adanya gerakan refleks.
13.
Refleks
rooting/mencari puting susu dengan rangsangan tektil pada pipi dan daerah.
mulut Sudah terbentuk dengan baik.
14.
Eliminasi
baik: urine dan mekonium akan keluar dalam 24 jam pertama, meconium berwarna
hitam kecoklatan (Saleha, 2012)
2.1.3. Klasifikasi Berat Badan Lahir
Klasifikasi bayi menurut masa gestasi dan umur kehamilan adalah
bayi kurang bulan. bayi cukup bulan dan bayi lebih bulan. Berat lahir adalah
berat bayi yang ditimbang dalam jangka waktu 1 jam pertama setelah lahir.
Klasifikasi menurut berat lahir adalah Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) yaitu
berat lahir < 2500 gram, bayi berat lahir normal dengan berat lahir
2500-4000 gram dan bayi berat lahir lebih dengan berat badan> 4000 gram
(Sylviati, 2008). Klasifikasi bayi menurut umur kehamilan dibagi dalam 3
kelompok yaitu bayi kurang bulan adalah bayi dengan masa kehamilan kurang dari
37 minggu (259 hari), bayi cukup bulan adalah bayi dengan masa kehamilan dari
37 minggu sampai dengan 42 minggu (259 293 hari), dan bayi lebih bulan adalah
bayi dengan masa kehamilan mulai 42 minggu atau lebih (Sylviati, 2008).
2.1.4. Faktor yang mempengaruhi berat badan lahir
Berat badan lahir
merupakan hasil interaksi dari berbagai faktor melalui suatu proses yang
berlangsung selama berada dalam kandungan.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi berat bayi lahir adalah
sebagai berikut:
1.
Faktor
lingkungan internal Yaitu meliputi umur ibu, jarak kelahiran, paritas, kadar
hemoglobin, status gizi ibu hamil, pemeriksaan kehamilan, dan penyakit pada
saat kehamilan.
2.
Faktor
lingkungan eksternal Yaitu meliputi kondisi lingkungan, asupan zat gizi dan
tingkat sosial ekonomi ibu hamil.
3.
Faktor
penggunaan sarana kesehatan yang berhubungan frekuensi pemeriksaan kehamilan
atau antenatal care (ANC).
Faktor yang
secara langsung atau internal mempengaruhi berat bayi lahir antara lain adalah
sebagai berikut.
1. Usia ibu
hamil
Umur ibu crat kaitannya dengan berat
bayi lahir. Kehamilan dibawah umur 16 tahun merupakan kehamilan berisiko
tinggi, 2-4 kali lebih tinggi di bandingkan dengan kehamilan pada wanita yang
cukup umur. Pada umur yang masih muda. perkembangan organ-organ reproduksi dan
fungsi fisiologinya belum optimal. Selain itu emosi dan kejiwaannya belum cukup
matang, sehingga pada saat kehamilan ibu tersebut belum dapat menanggapi
kehamilannya secara sempurna dan sering terjadi komplikasi. Selain itu semakin
muda usia ibu hamil, maka akan terjadi bahaya bayi lahir kurang bulan,
perdarahan dan bayi lahir ringan (Poedji Rochjati, 2003).
Meski kehamilan dibawah umur sangat
beresiko tetapi kehamilan diatas usia 35 tahun juga tidak dianjurkan karena
sangat berbahaya. Mengingat mulai usia ini sering muncul penyakit seperti
hipertensi, tumor jinak peranakan. organ kandungan sudah menua dan jalan lahir
telah kaku. Kesulitan dan bahaya yang akan terjadi pada kehamilan diatas usia
35 tahun ini adalah preeklamsia, ketuban pecah dini, perdarahan, persalinan
tidak lancar dan berat bayi lahir rendah (Poedji Rochjati, 2003)
2.
Jarak kehamilan/kelahiran
Menurut anjuran yang dikeluarkan
oleh badan koordinasi keluarga berencana (BKKBN) jarak kelahiran yang ideal
adalah 2 tahun atau lebih, karena jarak. kelahiran yang pendek akan menyebabkan
seorang ibu belum cukup untuk memulihkan kondisi tubuhnya setelah melahirkan
sebelumnya.
3.Paritas
Paritas dalam arti khusus yaitu
jumlah atau banyaknya anak yang dilahirkan. Paritas dikatakan tinggi bila
seorang ibu atau wanita melahirkan anak ke empat atau lebih. Seorang wanita
yang sudah mempunyai tiga anak dan terjadi kehamilan lagi keadaan kesehatannya
akan mulai menurun, sering mengalami kurang darah (anemia), terjadi pendarahan
lewat jalan lahir dan letak bayi sungsang atau melintang
4.
Sebanyak hemoglobin (Hb)
Kadar hemoglobin (Hb) ibu hamil
sangat mempengaruhi berat bayi yang dilahirkan. Menurut Sarwono (2007. p.448),
seorang ibu hamil dikatakan menderita anemia bila kadar hemoglobinnya dibawah
12 gr/dl. Data Depkes RI (2008) diketahui bahwa 24.5% ibu hamil menderita
anemia. Anemia pada ibu hamil akan menambah risiko mendapatkan bayi berat lahir
rendah (BBLR), risiko perdarahan sebelum dan pada saat persalinan, bahkan dapat
menyebabkan kematian ibu dan bayinya, jika ibu hamil tersebut menderita anemia
berat (Depkes RI, 2008). Hal ini disebabkan karena kurangnya suplai darah
nutrisi akan oksigen pada plasenta yang akan berpengaruh pada fungsi plasenta
terhadap janin
5.
Status gizi ibu hamil
Status gizi ibu pada waktu pembuahan
dan selama hamil dapan mempengaruhi pertumbuhan janin yang sedang dikandung
(Pudjiaji, 2003). Selain itu hamil. menentukan berat bayi yang dilahirkan, maka
pemantauan gizi ibu hamil sangatlah penting dilakukan. Pengukuran antropometri
merupakan salah satu cara untuk menilai status gizi ibu hamil. Ukuran
antopometri yang paling sering i digunakan adalah kenaikan berat badan ibu
hamil dan ukuran lingkar lengan atas (LLA) selama kehamilan. Lingkar Lengan
Atas (LLA) adalah antropometri yang dapat menggambarkan keadaan status gizi ibu
hamil dan untuk mengetahui resiko Kekurangan Energi Kalori (KEK) atau gizi
kurang. Ibu yang memiliki ukuran Lingkar Lengan Atas (LLA) di bawah 23.5 cm
berisiko melahirkan bayi BBLR (Depkes RI, 2008).
6. Pemeriksaan
kehamilan
Pemeriksaan kehamilan bertujuan
untuk mengenal dan mengidentifikasi masalah yang timbul selama kehamilan,
sehingga kesehatan selama ibu hamil. dapat terpelihara dan yang terpenting ibu
dan bayi dalam kandungan akan baik dan sehat sampai saat persalinan. Menurut
Sarwono (2007) pemeriksaan kehamilan dilakukan setelah terlambat haid
sekurang-kurangnya 1 bulan, dan setelah kehamilan harus dilakukan pemeriksaan
secara berkala, yaitu :
a)
Setiap
4 minggu sekali selama kehamilan 28 minggu b)
b)
Setiap
2 minggu sekali selama kehamilan 28-36 minggu c)
c)
Setiap
minggu atau satu kali seminggu selama kehamilan 36 minggu sampai saat
persalinan.
Selain dari waktu yang telah
ditentukan di atas ibu harus memeriksakan diri apabila terdapat keluhan lain
yang merupakan kelainan yang ditemukan.
7. Penyakit kehamilan
Penyakit pada saat kehamilan yang
dapat mempengaruhi berat bayi lahir diantaranya adalah Diabetes melitus (DM),
cacar air, dan penyakit infeksi TORCH(Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus dan
Herpes). Penyakit DM adalah suatu penyakit dimana badan tidak sanggup
menggunakan gula sebagaimana mestinya, penyebabnya adalah pankreas tidak cukup
memproduksi insulin tidak dapat menggunakan insulin yang ada. Bahaya yang
timbul akibat DM diantaranya adalah bagi ibu hamil bisa mengalami keguguran,
persalinan prematur, bayi lahir mati, bayi mati setelah lahir (kematian
perinatal) karena bayi yang dilahirkan terlalu besar lebih dari 4000 gram dan
kelainan bawaan pada bayi.
Penyakit infeksi TORCH adalah suatu
istilah jenis penyakit infeksi yaitu Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus dan
Herpes. Keempat jenis penyakit ini sama bahayanya bagi ibu hamil yaitu dapat
menganggu janin yang dikandungnya. Bayi yang dikandung tersebut mungkin akan
terkena katarak mata, tuli, Hypoplasia (gangguan pertumbuhan organ tubuh
seperti jantung, paru-paru, dan limpa). Bisa juga mengakibatkan berat bayi
tidak normal, keterbelakangan mental. hepatitis, radang selaput otak. radang
iris mata, dan beberapa jenis penyakit lainnya (Saiffudin, 2014).
Faktor faktor yang mempengaruhi berat bayi lahir secara tidak
langsung
eksternal dapat dijelaskan sebagai berikut : 1)
1.
Faktor
lingkungan yang meliputi kebersihan dan kesehatan lingkungan. serta ketinggian
tempat tinggal. 2)
2.
Faktor
ekonomi dan sosial meliputi jenis pekerjaan, tingkat pendidikan dan pengetahuan
ibu hamil.
Adapun cara mengetahui
tafsiran berat badan janin dapat diketahui dengan menggunakan rumus yaitu :
TBJ: TFU
(cm)-11 x (155) jika kepala janin sudah masuk PAP TBJ: TFU (cm) 12 x (155) jika
kepala janin belum masuk PAP Keterangan : TBJ: Tafsiran berat janin TFU: Tinggi
fundus uteri dalam centimeter.
2.1.5. Penatalaksanaan Pada Bayi Baru Lahir
1. Lakukan penilaian (selintas)
·
Apakah
bayi menangis kuat dan bernafas tanpa kesulitan
·
Apakah
bayi bergerak aktif
2. Keringkan dan posisikan tubuh bayi di atas perut ibu, keringkan
bayi mulai dari muka, kepala, dan bagian tubuh lainnya (Tanpa memebersihkan
verniks) kecuali bagian tangan. Ganti handuk basah dengan handuk yang kering.
Pastikan bayi dalam keadaan mantap di atas perut ibu.
3. Jepit tali pusat dengan menggunakan klem,(dua menit setelah bayi
lahir) pada sekitar 3 cm dari tali pusar (umbilikus) bayi. Dari sisi luar klem
penjepit, dorong isi tali pusat ke arah distal (ibu) dan lakukan penjepitan
kedua pada 2 cm distal dari klem pertama.
4. Pemotongan dan pengikatan tali pusat. Dengan satu tangan, angkat
tali pusar telah di jepit kemudian lakukan pengguntingan tali pusat yang telah
dijepit kemudian lakukan pengguntingan tali pusat (lindungi perut bayi)
diantara 2 klem tersebut. Ikat tali pusat dengan benang DTT pada satu sisi
kemudian lingkarkan kembali benang ke sisi berlawanan dan lakukan ikatan kedua
menggunakan simpul kunci. Lepaskan klem dan masukan dalam wadah yang telah di
sediakan.
5. Tempatkan bayi untuk melakukan kontak kulit ibu ke kulit bayi.
Letakkan bayi dengan posisi tengkurap di dada ibu, luruskan bahu bayi sehingga
bayi menempel dengan baik di dinding dada-perut ibu. Usahakan kepala bayi
berada diantara payudara ibu dengan posisi lebih rendah dari puting payudara
ibu.
6. Selimuti ibu dan bayi dengan hangan dan pasang topi di kepala bayi.
7. Beri cukup waktu untuk melakukan kontak kulit ibu-bayi (di dada ibu
paling sedikit 1 jam). Sebagian besar bayi akan berhasil melakukan inisiasi
menyusui dini dalam waktu 30-60 menit. Menyusu pertama biasanya berlangsung sekitar
10-15 menit. Bayi cukup menyusu dari satu payudara. Biarkan bayi berada di dada
ibu selama 1 jam. walaupun bayi sudah berhasil menyusu.
8. Lakukan penimbangan/pengukuran bayi, beri tetes mata profilaksis,
dan vit KI Img intramuskular di paha kiri anterolateral setelah 1 jam kontak
kulit ibu-bayi.
9. Berikan suntikan imunisasi hepatitis B (stelah 1 jam pemberian
vitamin K1) di paha kanan anterolateral.
2.2. Manajemen
Asuhan Kebidanan Varney
2.2.1
Pengkajian Data Subyektif dan Obyektif
a. Data Subyektif
1. Biodata
Bayi/Anak
Nama bayi : Oleh. Ny.
"A"
Umur : 0 hari
Tgl/jam/lahir : Senin,10 Januari 2022
15:15 WIB
Jenis Kelamin : Perempuan
Anak ke : Kedua
Jumlah saudara kandung : Satu
Orang tua
Nama ibu : Ny, “Y”
Umur : 31 th
Suku/bangsa : Aceh
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Penghasilan : -
Alamat : L. Bata
2. Alasan
kunjungan saat ini / keluhan
Ibu mengatakan bayinya lahir
dengan selamat pada tanggal 25 Oktober 2021 jam 06.00 WIB jenis kelamin
Laki-Laki, BB: 3300 gr, PB :50 cm, tanpa ada kelainan secara normal dengan
tangisan kuat.
1)
Riwayat
Antenatal
Penyakit
infeksi saat hamil : Tidak ada
Upaya
untuk mengatasi :
Tidak ada
Tempat
& Frekuensi ANC :
Puskesmas, 10X
Imunisasi
yang diperoleh saat ANC & frek :
TT, IX (T4)
Obat/Jamu
yang diminum ibu :
Tidak ada
Kebiasaan
ibu selama hamil :
Ibu tidak mempunyai kebiasaan yang
merugikan kehamilannya
2)
Riwayat Kelahiran
Tempat
lahir dan pembantu :
PMB CUT KHAIRIATI
Cara
& lama lahir. :
Spontan B, 1 jam
Komplikasi
persalinan :
Tidak ada
Kondisi
saat lahir :
Sehat
3)
Riwayat Imunisasi
Terakhir
kali diberikan HB 0 pada tanggal 25 oktober 2021 frek pemberian 1x, Pemberian
Vit K frek pemberian Ix.
4)
Pola kehidupan sehari-hari
a.
Pola
Nutrisi
Lama
menyusui :
0 hari
Jenis
Makanan Utama :
ASI
Lauk.sayur
buah yang dikonsumsi :
-
Makanan
ekstra yang dimakan :
-
Nafsu
makan :
Baik
Keadaan
lain lain :
-
b.
Pola
Eliminasi
Ibu
mengatakan bayinya BAK 3-4x (konsistensi cair, warna jernih). BAB IX
(Konsistensi lembek,warna hitam kehijauan)
c.
Pola
Aktifitas
Ibu
mengatakan bayi sering menangis ketika lapar/haus,BAK,BAB.
d.
Pola
istirahat
Ibu
bilang bayinya tidur & bangun saat lapar, BAK, BAB.
e.
Kebersihan
Pribadi
Ibu
mengatakan bayi sudah dimandikan 2x, mengganti popok dan
pakaian
setiap selesai mandi/BAK/BAB.
b.
Data Obyektif
1.
Pemeriksaan Umum
a.
Kesadaran :
komposisi
b.
KU :
baik
c.
Antropometri
·
BBL :
3500 gr
·
PB :
51 cm
·
Lingkar
kepala :
35 cm
2.
Tanda-tanda vital
TD :
tidak terkaji Nad : 140 x/menit.
Suhu :
37 C RR : 40x/menit
3. Pemeriksaan
fisik
a. Kepala : Tidak ada kelainan (caput
succedaneum.chepal haematom),kulit
bersih,warna
rambut hitam
b. Ubun-ubun : Tidak
pucat,tidak ada oedem,bersih.
c. Sutura :
Belum tertutup
d. Muka :
Tidak pucat, tidak kuning/biru
e. Mata :
simetris.kongjungtiva merah muda, sklera
putih
f. Hidung :
Simetris,tidak ada cuping
g.Mulut/bibir :
Simetris, tidak ada labiopalastokizis,tidak pucat
h. Telinga :
Simetris, serumen dalam batas
i. Kulit :
Normal tidak keriput, warna merah muda
j. Leher : Tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid dan jugularis.
4. Thorak anterior :
Tidak ada patah clavicula.tidak ada retaksi dinding dada
5. Abdomen anterior : Bersih,
tidak ada pembesaran abdomen, tidak ada kelainan lain
6. Genetalia :
Bersih,Bewarna merah,tidak oedem,tidak ada kelainan hipospadi,epispadi,henia
scrotalis.
7. Anus :
Tidak ada kelainan atresia ani
8. Ekskremitas :Simetris,
tidak oedem, jumlah jari lengkap,tidak ada kelainan polidaktili &
sindaktili.
9.
Refleks
Reflek moro :
Positif kuat
Reflek rooting :
Positif kuat (hilang pada usia 4 bln)
Reflek graps/plantar :
Positif kuat (hilang usia 4 bln)
Reflek sucking :
Positif kuat
Reflek tonik neck :
Positif kuat Positif kuat (hilang pada usia 3 bulan
Reflek swallowing :
Positif kuat
Reflek babynsky : Positif
kuat (jari-jari mengembang & ibu jari kaki
dalam posisi dorso fleksi akan menghilang pada usia 1 tahun)
10. Pemeriksaan Penunjang : Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang.
e. Identifikasi Masalah/diagnosa
Tanggal : 10
Januari 2022 : 09.00
WIB.
Diagnosa : Bayi,
Ny, “Y” usia 0 BBL fisiologis
DS :
Ibu mengatakan bayinya lahir dengan selamat pada tanggal 10 Januari 2022 15:15
WIB jenis kelamin Perempuan, BB: 3500 gr. PB: 51 cm, tanpa ada kelainan secara
normal dengan tangisan kuat.
BB :
3500 gr
PB : 51
cm
Suhu :
36,5°C
Nadi : 140
x/mnt
RR : 40
x/mnt
LK : 35
cm
LD :
35 cm
d. Masalah Potensial
Tidak ada
e. Identifikasi kebutuhan segera.
Tidak
ada
DAFTAR PUSTAKA
Wahyuni,
S. Asuhan Neonatus, Bayi Dan Balita: Penuntun Belajar Praktik Klinik.
Jakarta: Buku Kedokteran EGC. 2012
Williamson,
A& Crozier K.Buku Ajar AsuhanNeonatus. Devi Yulianti (alih bahasa)
danSari
Isnaeni (editor edisi bahasa Indonesia). Jakarta; Buku Kedokteran EGC,2013
Saleha,
S. Asuhan Kebidanan Neonates, Bayi Dan Balita. Makassar: Alauddin
University Pers, 2012.
Kemenkes
RI. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial & Pedoman Teknis
Pelayanan Kesehatan Dasar. Jakarta. 2010
Kriebs, Jan M & Gegor CL Buku Saku
Asuhan Kebidanan Varney. Jakarta: EGC, 2009.
Saifuddin,
AB. Buku Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo, 2014.
No comments:
Post a Comment