DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1
A. Latar
Belakang............................................................................................. 1
B. Rumusan
masalah......................................................................................... 1
C. Tujuan
Penulisan ......................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................... 3
A.
Pengertian Dan Peranan Teori..................................................................... 3
1.
Ruang Lingkup Geografi....................................................................... 3
2.
Manfaat Terapan Geografi..................................................................... 4
3.
Konsep-konsep geografi........................................................................ 4
4.
Teori-Teori Geografi.............................................................................. 8
5.
Pengertian dan peranan generalisasi..................................................... 11
B.
Pendekatan keruangan pada geografi........................................................ 13
1.
Pengertian pendekatan keruangan pada
geografi................................ 13...........
2.
Pendekatan Kelingkungan................................................................... 14
3.
Pendekatan Kewilayahan..................................................................... 15
BAB III PENUTUP............................................................................................. 17
A.
Kesimpulan................................................................................................. 17
B.
Saran........................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 19
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Ilmu Geografi bukan
sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan
berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji
dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang
dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh
mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari
epistemologi, Geografi adalah salah satu Ilmu Pengetahuan yang sudah diakui
dengan seperangkat metode berdasarkan teori-teori yang disepakati.
Geografi lebih dari
sekedar kartografi, studi tentang peta. Geografi tidak hanya menjawab apa dan
dimana di atas muka bumi, tapi juga mengapa di situ dan tidak di tempat
lainnya, kadang diartikan dengan "lokasi pada ruang." Geografi
mempelajari hal ini, baik yang disebabkan oleh alam atau manusia. Juga
mempelajari akibat yang disebabkan dari perbedaan yang terjadi itu.
Latar belakang
penulisan makalah ini yaitu didalam rangka pemenuhan tugas “Mata Kuliah
Pengantar Ilmu Sosial” dengan disusunanya makalah ini diharapkan kita dapat mengetahui
definisi-definisi dari geografi
B.
Rumusan
masalah
Sesuai latar belakang
diatas, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
- Apa
pengertian geografi ?
- Apa
sajakah ruang lingkup geografi ?
- Apa
sajakah manfaat terapan geografi ?
- Apa
konsep geografi ?
- Bagaimana
generalisasi-generalisasi geografi ?
- Apa
sajakah teori-teori geografi ?
C.
Tujuan
Penulisan
Berdasarkan rumusan
masalah diatas, maka yang menjadi tujuan pembahasan dalam makalah adalah
sebagai berikut:
1.
Untuk mengetahui
pengertian geografi
2. Untuk
mengetahui ruang lingkup geografi
3.
Untuk mengetahui
manfaat terapan geografi
4.
Untuk mengetahui konsep
geografi
5.
Untuk mengetahui
generalisasi geografi
6.
Untuk mengetahui
konsep-konsep geografi
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Dan Peranan Teori
Geografi berasal dari
bahasa Yunani, yaitu geo yang berarti bumi dan graphein yang berarti lukisan
atau tulisan . Berdasarkan asal kata tersebut, geografi merupakan ilmu
pengetahuan yang menuliskan, menguraikan, atau mendeskripsikan hal-hal yang
berhubungan dengan bumi.
Istilah geografi untuk
pertama kalinya dipekenalkan oleh eratostenes pada abad ke 1 menurut
Eratostenes geografi berasal dari kata geographica yang berarti penulisan atau
penggambaran mengenai bumi . Oleh karena itu ,eratosthenes dianggap sebagai
peletak dasar pengetahuan geografi .
Perkembangan perumusan
tentang geografi pada kenyataannya menyangkut isi dan maknanya. Dibawah ini
beberapa pendapat pakar tentang pengertian geografi:
- Immanuel
kant (1724-1821) geografi adalah ilmu yang objek studinya adalah
benda-benda,hal-hal atau gejala-gejala atau fenomena yang tersebar dalam
wilayah di permukaan bumi .
Contoh :geografi mempelajari fenomena
terjadinya gempa bumi .
- Elsworth
Huntington (1876-1974) dalam bukunya (the pulse of the earth) ,geografi
adalah study tentang fenomena permukaan bumi beserta penduduk yang
menghuninya.
geografi mempelajari penduduk yang
menghuninya contohnya: geografi mempelajari tentang terjadinya perpindahan
penduduk seperti halnya urbanisasi
- Menurut
Alexander (1963) Geografi adalah studi tentang pengaruh lingkungan alam
pada aktivitas manusia.
Contoh :geografi mempelajari bentuk
pemukiman warga yang memanjang akibat mengikuti alur sungai .
1.
Ruang
Lingkup Geografi
Dalam bukunya scope of
geography ,Rhoard Murphey merumuskan tiga pokok ruang lingkup studi geografi
,yaitu sebagai berikut :
- Pesebaran
dan keterbatasan penduduk dimuka bumi dengan sejumlah aspek keruangan
serta begaimana manusia memanfaatkannya .
- Interaksi
antara manusia dan lingkungan fisik merupakan salah satu bagian dari
keragaman wilayah.
- Kajian
terhadap region atau wilayah .
2.
Manfaat
Terapan Geografi
Nilai terapan dari
geografi sangat dihargai selama PD II karena kemampuan para ahli geografi untuk
menyediakan informasi mengenai negara-negara lain, keahlian kartografi serta
fotogrametrik mereka banyak dipakai dalam dunia intelijen. Sejak tahun 1950an,
peran geografi dalam pengumpulan data dan analisisnya dipakai pula sebagai
pedoman dalam menyiapkan rencana pembangunan kota dan kawasan, dan beberapa
perkembangan teknisnya diarahkan untuk tujuan praktis. Para ahli geografi
memakai aneka metode dan orientasi positif untuk mencari pemecah dari sekian
masalah yang telah ditemukan.
3.
Konsep-konsep
geografi
a.
Tempat
Konsep tempat (place)
merujuk kepada suatu wilayah di mana orang hidup berada. Dalam analisis
geografi, konsep tempat memiliki peran penting karena kedudukan dan konstribusi
tempat member banyak arti dan makna bagi manusia serta bagi organisasi lainnya.
b.
Sensus Penduduk
Sensus penduduk
merupakan suatu konsep geografi sosial yang jika dilihat dari sejarah
aktivitasnya, merupakan salah satu kegiatan statistik tertua dan terluas yang
dilakukan oleh pemerintah di seluruh dunia, dahulunya lebih berorientasi untuk
taksiran kekuatan militer dan perpajakan.Manfaat sensus sebagai landasan
alokasi atau pembagian wilayah administrative .Data sensus digunakan secara
luas oleh pemerintah diberbagai Negara untuk mengadakan perencanaan dan
pelaksanaan berbagai fungsi pemerintah .
c.
Iklim
Iklim adalah keadaaan
rata-rata dari cuaca di suatu daerah dalam periode tertentu, keadaan variasinya
dari tahun ke tahun dan keadaan ekstremnya. Unsur-unsur yang menggambarkan
keadaan cuaca atau iklim meliputi suhu udara kelembaban udara, angin, curah
hujaan dan penyinaran matahari. Biasanya, untuk menggambarkan keadaan iklim,
dibuat klafikasi iklim.Klasifikasi iklim yang terkenal didunia adalah
klasifikasi coppen dan klasifikasi Thronthwaite .Klasifikasi Iklim menurut
Kopen berdasarkan pada curah hujan dan suhu tahunan serta bulanan terdapat lima
golongan iklim yaitu:
1)
Iklim tropis penghujan
2)
iklim Kering
3)
Iklim Penghujan bersuhu
hangat
4)
iklim hujan salju
dingin
5)
Iklim salju kutub
Menurut Thornthwaite
yang membagi lima daerah kelembaban dengan Vegetasi karakteristik sebagai
berikut :
1)
Daerah basah dengan
vegetasi hutan penghujan
2)
Daerah Lembap dengan
vegetasi hutan
3)
Daerah setengah lembap
dengan vegetasi padang rumput
4)
Daerah setengan kering
dengan vegetasi padang rumput luas tanpa pohon.
5)
Daerah kering dengan
vegetasi gurun pasir.
d.
Laut
Laut diartikan sebagai
keseluruhan massa air yang saling berhubungan, mengelilingi semua sisi daratan
di bumi. Laut yang besar dinyatakan sebagai samudera (lautan) .
e.
Lingkungan
Lingkungan
didefinisikan sebagai segala sesuatu yang ada di luar suatu organisme, meliputi
lingkungan benda mati (abiotk) dan lingkungan hidup (biotik). Lingkungan
abiotik adalah lingkungan yang terdiri atas benda atau factor alam yang tidak
hidup .Lingkungan biotic adalah lingkungan yang terdiri atas orgainsme hidup.
f.
Benua
Benua adalah daratan
yang begitu luas sehingga bagian tengah daratan yang luas tersebut tidak
mendapat pengaruh angin laut sama sekali. Dalam sejarah, dikenal 5 benua yang
dihuni manusia, yaitu Asia, Eropa, Amerika. Afrika, dan Australia. Sedangkan
secara geografis, pembagian benua tersebut terbagi atas 3 benua, yakni Erasia,
Afrika, dan Australia. Secara keseluruhan, luas benua tersebut mencapai lebih
kurang 29% dari seluruh permukaan bumi, dan sisannya (71%) adalah luas samudera
g.
Urbanisasi
Konsep urbanisasi
memiliki dua pengertian.:
1)
Pertama, para ahli
demografi lebih banyak menggunakan istilah ini untuk menunjukan redistribusi
penduduk ataupun perpindahan dari wilayah-wilayah pedesaan ke perkotaan, memberikan makna yang oaling
spesifik pada tingkat konseptua.
2)
Kedua, dalam beberapa
ilmu sosial lainnya, terutama ekonomi, geografi, dan sosiologi, urbanisasi
merujuk kepada struktur morfologik yang sedang berubah dari berbagai pemusatan
(agglomeration) perkotaan dan perkembangannya .
Pada kajian ini, tentu
saja lebih didasarkan pada kajian yang pertama. Jika terdapat aspek-aspek
kajian kedua, hanyalah sebagai supplement saja.
h.
Peta
Peta adalah pola
permukaan bumi yang dilukiskan pada bidang datar. Biasanya, tiap titik peta itu
menunjukan kedudukan geografis menurut skala dan proyeksi yang telah
ditentukan.
i.
Kota
Konsep kota sebenarnya
merujuk kepada fenomena yang sangat bervariasi sesuai dengan perbedaan sejarah
dan wilayahnya. Namun, secara umum istilah kota adalah tempat di wilayah tertentu yang dihuni oleh
cukup banyak orang dengan tingkat kepadatan penduduk yang cukup tinggi.
j.
Mortalitas
Konsep mortalitas
merujuk kepada rangkuman tingkat kematian kotor rata-rata (crudedeath rate di
singkat CDR) penduduk, yaitu jumlah kematian per tahun per seribu penduduk .
k.
Khatulistiwa (Ekuator)
Khatulistiwa atau
ekuator adalah sebuah konsep yang merujuk kepada garis khayal yang melingkari
bola bumi dan membelahnya menjadi dua bagian yang sama besar, masing-masing 180
derajat. Garis ekuator inilah yang sering disebut garis khatulistiwa atau garis
lintang nol derajat . Dari garis lintang nol derajat tersebut, untuk kearah
utara disebut gris lintang utara, dan kearah selatan disebut garis lintang
selatan. Beberapa yang dilalui garis khatulistiwa tersebut adalah Indonesia,
Ekuador, Colombia, Brazilia, Kenya, Uganda, Zaire, Kongo, dan Gabon.
l.
Demografi
Konsep demografi
merujuk kepada analisis terhadap berbagai variabel kependudukan. Di dalamnya
mencakup berbagai metode perhitungan dan hasil substantif dalam riset mengenai
angka kematian (mortalitas), angka kelahiran (natalitas) migrasi, dan jumlah
serta komposisi penduduk atau populasi.
m.
Tanah
Istilah tanah merujuk
kepada suatu wilayah permukaan bumi dengan ciri khas mencakup segala sifat yang
sepatutnya stabil atau diperkirakan selalu terulang kembali dari lingkungan
hidup yang lurus, di atas atau di bawah wilayah tersebut. Dengan demikian, ia
mencakup udara di atasnya, bumi dan geologi yang melandasinya, hirologi,
tumbuhan, dan hewan yang ada akibat kegiatan manusia di masa lalu dan masa
kini, sejauh semua hal tersebutm menimbulkan pengaruh yang berarti atas
penggunaan tanah tersebut oleh manusia, kini dan kelak kemudian hari.
n.
Transmigrasi
Transmigrasi adalah
suatu sistem pembangunan terpadu, upaya untuk mencapai keseimbangan penyebaran
penduduk, juga dimaksudkan untuk menciptakan perluasan kesempatan kerja
sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan pendapatan melalui perpindahan
penduduk dari daerah yang padat ( jawa, Madura, dan Bali) ke daerah-daerah yang
jarang penduduknya .
o.
Wilayah
Konsep wilayah merujuk
pada suatu area di permukaan bumi yang relatif homogen dan berbeda dengan
sekelilingnya berdasarkan beberapa kritera tertentu. Berbagai jenis kumpulan
fenomena berada dalam berbagai wilayah, menciptakan kawasan-kawassan sehingga
kajian kawasan menyoroti tentang pembentukan kumpulan-kumpulan tersebut dan
menguraikan cirri-ciri khas berbagai bagian dunia.
4.
Teori-Teori
Geografi
a.
Teori Ledakan Penduduk
=> (Thomas Robert Malthus)
Thomas Robert Malthus lahir di
Ruckery-St. Catherina Inggeris pada tanggal 14 Februari 1766 dan meninggal pada
tanggal 23 Desember 1834. Ia seorang ahli ekonomi yang tergolong ekonomi Mazhab
Klasik bersama-sama Adam Smith. Ajaran-ajarannya banyak mempengaruhi pemikiran
ekonom lainnya seperti Ricardo, di mana perkembangan ekonomi
diasumsikan cukup suram itu berpengaruh besar pada abad ke-19. Dalam ilmu
geografi ekonomi dan populasi nama dia juga dikenal sebagai seorang pelopor
yang mengukir pada mazhab geografi tersebut. Selain itu nama Malthus kemudian
diabadikan juga dalam istilah ”neomalthusianisme”.
Adapun teori Malthus tentang ledakan
penduduk ditulis dalam bukunya An Essay on the Principles of Population
(1798).Dalam teorinya tersebut Malthus berpendapat, bahwa :
1)
Masyarakat manusia akan
tetap miskin karena terdapat kecenderungan pertambahanpenduduk berjalan lebih
cepat dari pada persediaan makanan.
2)
Pertambahan penduduk
dapat diibaratkan deret kali atau deret
ukur sehingga pelipat gandaan jumlah penduduk dalam setiap 25 tahun, sedangkan
peningkatan sarana-sarana kehidupan berjalan lebih lambat, yankni menurut deret
hitung atau deret tambah.
3)
Melalui tindakan
pantang seksual/pantangan kawin, perang, bahaya kelaparan, dan bencana alam,
jumlah penduduk setiap kali memang diusahakan sesuai dengan sarana kehidupan
yang tersedia. Namun cara itu tidak cukup untuk meningkatkan kehidupan
masarakat sampai di atas batas minimum.
b.
Teori Pengaruh Iklim
Terhadap Peradaban => (Ellswort Huntington)
Ellswort Huntington adalah seorang ahli
geografi Amerika yang produktif menulis berbagai buku ternama dan teorinya
tergolong fantastis imajiner dan kadang dinilai bombaptis. Inti teori-teorinya
itu terdapat dalam tiga buku yakni: The Pulse of Asia (1907); Palestine and Its
Transformation (1911), Civilization and Climate (1915), yang secara garis besar
pokok-pokok pikirannya sebagai berikut :
1)
Peradaban besar yang
ada di kawasan Asia Tengah dan Asia Barat Daya pada zaman kuno, sekarang
kondisi dari daerah-daerah tersebut mengerikan, pada awal abad ke-20
diperkirakan terjadinya kemerosotan peradaban yang disebabkan oleh perubahan
iklim .
2)
Mengeringnya wilayah
itu saat ini, kelihatannya tidak sesuai posisinya dahulu sebagai pusat
kerajaan. Menurutnya, iklim yang dahulu jauh lebih lembap dan pada wilayah itu
terjadi suatu proses pengeringan yang terus-menerus dan progresif .
3)
Proses semacam ini
menjadi bagian dari suatu proses yang lebih besar dari fenomena-fenomena yang
lebih umum. Sesuai dengan hal itu, ia terdorong untuk membuat postulat tentang
mengeringnya bumi yang terjadi dalam pulsasi ritmik , dengan periode-periode
dari udara kering dan basah.
c.
Teori Lokasi Lahan
=> (Johann Heinrich Von Thunen)
Johann Hienrich Von Thunen dalam Der
Isolierte Staat (1826) mengemukakan bahwa pada dasarnya penggunaan lahan dapat
dibagi dalam beberapa penggunaan. Dengan mengambil satu pusat kota sebagai
satu-satunya tempat memproduksi barang-barang yang dibutuhkan seluruh negara,
daerah- daerah di sekitarnya hanya sebagai pemasok bahan mentah lain ke kota.
1)
Lahan pertama berada di
dekat pusat kota (pasar) akan dipakai untuk kegiatan- kegiatan intensif jenis
tanaman yang hasilnya cepat rusak, memakan tempat dan berat dalam kaitannya
dengan transportasi.
2)
Lahan kedua merupakan
daerah hutan. Hal ini bisa dipahami mengingat masa itu kebutuhan hasil hutan
untuk kayu dan bahan bakar yang sifatnya memakan tempat dan berat
sehingga harus ditempatkan agar dekat dari pusat kota.
3)
Lahan ketiga digunakan untuk menanam tanaman
sejenis gandum atau padi- padian.
4)
Teori Daya Sentrifugal
dan Sentrifetal => (Charles O. Colby)
Charles O.Colby adalah penulis artikel
Jurnal Annals pada Association of American Geographers Vol 23.No.1 (Mar.1933),
hlmn.1-20. yang menulis topik “Centrifugal
and Centripetal Forces
in Urban Geography”.
Dalam tulisan tersebut Colby
menguraikan bahwa proses
berekspansinya kota yang
makin meluas dan berubahnya struktur tata guna lahan sebagian besar
disebabkan oleh adanya daya sentrifugal dan sentripetal pada beberapa kota.
Daya sentrifugal; mendorong gerak ke luar penduduk dan usahanya sehingga
terjadi dispersi kegiatan manusia dan elokasi sector-sektor serta zona-zona
kota. Sedangkan daya sentripetal, mendorong penduduk bergerak ke dalam kota dan
berbagaiusaha- usahanya yang menimbulkan pemusatan (konsentrasi) aktivitas
masyarakat.
Adapun isi pokok teori tersebut, yang menyebabkan
pada masyarakat kota terjadi daya sentrifugal dan sentripetal tersebut, sebagai
berikut: Pertama, untuk daya sentrifugal :
1)
Terdapat gangguan yang
sering berulang, seperti; macetnya lalu lintas, polusi udara dan
bunyi, menyebabkan penduduk
kota merasa tidak
nyaman bertempat tinggal di situ.
2)
Dalam pengembangan
industri modern dan besar-besaran, memerlukan lahan- lahan relatif luas serta
menjamin kelancaran tranportas dan lalu-lintas. Hal ini hanya mungkin dapat
dilakukan di pinggiran kota, sebab kondisi kota-kota tua demikian padat.
3)
Harga sewa/beli tanah
di pinggir atau luar kota, jauh lebih murah daripada di kota.
5.
Pengertian
dan peranan generalisasi
Menurut Banks (1977:
26;97), generalisasi adalah pernyataan hubungan dua konsep atau lebih.
Pernyataan tersebut terbentang dari yang sangat sederhana ke yang sangat
kompleks. Menurut (Eggen dan Harder
Kauchak, 1988: 58), generalisasi menghubungkan konsep satu sama lain,
selanjutnya merupakan kesimpulan dari pengalaman kita. Generalisasi bahkan
lebih bermanfaat di banding konsep, sebab generalisasi lebih mempu meringkas
informasi di banding dengan yang konsep lakukan. Generalisasi menyatakan
hubungan antara dua konsep atau lebih, sering mengidentifikasi penyebab dan
efek, dapat digunakan untuk meramalkan suatu kejadian di masa depan yang
dinyatakan dalam generalisasi.
Dari pernyataan
tersebut dapat dikemukan bahwa generalisasi merupakan pernyataan tentang
hubungan antara konsep-konsep dan berfungsi untuk membantu dalam memudahkan
pemahaman suatu maksud pernyataan itu, berfungsi mengidentifikasi penyebab dan
pengaruhnya, bahkan dapat digunakan untuk memprediksi suatu kejadian yang
berhubungan dengan pernyataan yang ada dalam generalisasi tersebut. Dalam arti,
suatu generalisasi pun merupakan pernyataan yang sederhana sampai kepada yang
lebih kompleks. Dengan demikian, generalisasi itu tidak hanya mendeskripsikan
data, melainkan memberikan stuktur pada data tersebut.
Oleh karena itu, dapat
juga dikatakan bahwa generalisasi adalah kesimpulan yang ditarik secara
induktif mengenai dua hubungan fakta-fakta atau lebih yang melahirkan teori
(Fuad Hasan, 1997: 10-11). Generalisasi pun merupakan pernyataan yang
menjelaskan hubungan antara konsep-konsep yang berfungsi sebagai pembantu
berfikir dan memahami, tidak sekadar mendiskripsikan data, tetapi juga
memberikan struktur (Sjamsuddin, 1996: 19). Generalisasi dapat disusun dalam
bentuk ruang lingkup yang sederhana sampai kepada yang luas dan kompleks. Oleh
karena itu James A. Banks (1977: 99-101) membedakan tiga tingkat generalisasi,
yaitu:
- High
Order Generalization disebut juga Laws atau Principles, yaitu generalisasi
yang pemakaiannya secara universal
- Intermmediate
Level Generalization, ialah generalisasi yang digunakan dikawasan tertentu
dan kebudayaan tertentu
- Law
Order Generalization, yaitu generalisasi yang digunakan atas data dari dua
atau tiga sampel kecil.
Ditinjau dari
tipe-tipenye generalisasi menurut Fraenkel (1980: 74) dapat dibedakan menjadi
empat macam, yaitu :
1.
Generalisasi
deskriptif, yaitu suatu generalisasi yang hanya mendiskripsikan suatu hubungan
yang ada
2.
Generalisasi kausal,
yaitu suatu generalisasi yang menjelaskan hubungan sebab akibat terjadinya
peristiwa
3.
Generalisasi korelatif,
yaitu suatu generalisasi yang menunjukkan adanya satu sama yang lain
4.
Generalisasi
kondisioner, artinya suatu generalisasi yang menyarankan apa yang akan
terjadinya jika seandainya suatu kondisi khusus dilaksanakan, dengan demikian
adanya suatu persyaratan khusus.
B.
Pendekatan
keruangan pada geografi
1. Pengertian pendekatan
keruangan pada geografi
Pendekatan keruangan adalah upaya dalam
mengkaji rangkaian persamaan dari perbedaan fenomena geosfer dalam ruang. Di
dalam pendekatan keruangan ini yang perlu diperhatikan adalah persebaran
penggunaan ruang dan penyediaan ruang yang akan dimanfaatkan. Contoh penggunaan
pendekatan keruangan adalah perencanaan pernbukaan lahan untuk daerah
permukiman yang baru. Maka yang harus diperhatikan adalah segala aspek yang
berkorelasi terhadap wilayah yang akan digunakan tersebut. Contohnya adalah
morfologi, ini kaitannya dengan banjir, longsor, air tanah. Hal itu diperlukan
karena keadaan fisik lokasi dapat mempengaruhi tingkat adaptasi manusia yang
akan menempatinya, Pendekatan keruangan juga merupakan ciri khas yang membedakan
ilmu geografi dengan lainnya. Pendekatan ini dapat di tinjau dari 3 aspek
yaitu:
a.
Analisis pendekatan
topik yaitu menghubungkan suatu kejadian dengan dengan tematema utama dalam
permasalahan tersebut. Contoh pemanasan glokal adalah suatu fenomena geografi
yang terjadi di seluruh ruang, gejala tersebut diakibatkan oleh
kegiatan-kegiatan manusia yang menambah tingkat polutan dalam udara sehingga
berpengaruh terhadap perubahan komposisi penyusun atmosfer.
b.
Analisis dengan
pendekatan aktivitas manusia yaitu mendeskripsikan aktivitas manusia dalam
ruang. Kehidupan manusia dimanapun ruang dan tempatnya maka akan beradaptasi
dan menyesuaikan dengan kondisi ruang. Pada ruangan pantai maka aktivitas
manusia sebagai nelayan, tambak udang, garam atau industri berat.
c.
Analisis pendekatan
wilayah, yaitu bahwa persebaran fenomena geografi persebarannya tidak merata,
sehingga setiap wilayah memiliki karakteristik, memiliki kelebihan dibandingkan
dengan wilayah lain, sehingga pada wilayah yang berrbeda maka akan memiliki
karakteristik yang berbeda pula.
2.
Pendekatan
Kelingkungan
Pendekatan ekologi adalah upaya dalam mengkaji
fenomena geosfer khususnya terhadap interaksi antara organisme hidup dan
lingkungannya. termasuk dengan organisme hidup yang lain. Di dalam organisme
hidup itu manusia merupakan satu komponen yang penting dalam proses interaksi,
Oleh karena itu, muncul istilah ekologi manusia (huÂman ecology) yang
mempelajari interaksi antar manusia serta antara manusia dan lingkungan.
Aktivitas manusia dalam kaitannya dengan
inetarksi dalam ruang terutama terhadap lingkungannya mengalami tahan-tahapan
sebagai berikut:
a. Tahapan yang sangat sederhana yaitu manusia
tergantung terhadap alam (fisis Determinisme). Manusia belum memiliki
kebudayaan yang cukup sehingga pemenuhan kebutuhan hidup manusia dipenuhi dari
apa yang ada di alam dan lingkungannya (hanya sebagai pengguna alam). Sehingga
pada saat alam tidak menyediakan kebutuhannya maka di akan pindah atau mungkin
punah (kehidupan jaman purba) manusia dan alam saling mempengaruhi. Manusia
memanfaatkan alam yang berlebihan dan tidak memperhatikan kemampuan alamnya,
sehingga lingkungan alam rusak dan berakibat juga pengaruhnya terhadap manusia.
Manusia sudah mampu mengurangi ketergantunggannya terhadap alam tapi manusia juga
masih membutuhkan alam.
Contohnya: Para petani zaman dulu dalam
waktu setahun hanya mampu bercocok tanam hanya sekali, karena kebutuhan
pengairan hanya mengandalkan dari musim hujan (tadah hujan), sementara jumlah
penduduk semakin bertambah, kebutuhan terhadap pangan juga bertambah, maka
manusia berupaya bagaimana agar kebutuhan irigasi untuk pengairan pertanian
bisa sepanjang musim dan tahun, maka dibuatlah bendungan. Kemudian dengan
bioteknologi juga sudah ditemukan varietas pada yang bagus dengan usia dan masa
panen cukup pendek.
b. Dengan
berkembangnya ilmu, kemampuan, dan budayanya, manusia dapat memanfaatkan alam
sebesar-besarnya.
Contohnya dibuatnya mesin-mesin mengekploitasi
alam yang sebesar-besarnya. Jika alam sudah tidak mampu lagi maka mesin -mesin
digunakan untuk memproduksi bahan-bahan sintetis yang tidak bisa di buat alam.
3.
Pendekatan
Kewilayahan
Pengertian wilayah
(Region) adalah suatu wilayah di permukaan bumi yang memiliki karakteristik
tertentu yang khas, dan karakteristiknya berbeda dengan wilayah-wilayah.
Pendekatan wilayah berarti mendekati suatu gejala atau suatu masalah dari
wilayah dimana gejala atau masalah tersebut tersebar atau kombinasi antara
analisa keruangan dan analisa ekologi. Pada pendekatan wilayah perlu
diperhatikan pula mengenai penyebaran fenomena tertentu (pendekatan keruangan)
dan interaksi antara variabel manusia dan lingkungannya (pendekatan ekologi)
yang kemudian dikaji keterlibatannya sehingga menimbulkan kajian pendekatan
majemuk. Gegorafi yang ada baik lingkungan manusia maupun lingkungan fisik
dalam melakukan pendekatannya.
Dalam perencanaannya
ada beberapa tahap yang harus dilakukan:
a.
Melakukan identifikasi
wilayah-wilayah potensial di daerah luar jawa, misalnya Kalimantan, Sumatera,
dan Papua. Memilih daerah itu pertama karena kepadatan penduduk yang masih
jarang, aktivitas perekonomian juga sepi. Dari sini kemudian mengidentifikasi
hal yang lebih khusus lagi, yaitu tingkat kesuburan tanah dan kemiringan tanah.
Dengan tingkat kesuburan tanah yang tinggi akan memberi kemudahan dan
keuntungan bagi seorang transmigran, karena di sini mereka akan dengan gampang
bercocok tanam dan bisa memulai bisnis di bidang perkebunan atau pertania.
b.
Melakukan identifikasi
bagian mana wilayah yang mudah dalam hal aksesbilitas. Jadi, tidak hanya tanah
yang subur saja tapi juga aksesbilitas untuk mendukung perolehan hasil yang
lebih tinggi.
c.
Perumusan rancangan
umum, yaitu untuk 10 atau 20 tahun. Permusuan ini berdasarkan konsep struktur
pengembangan wilayah, mengoptimalkan tiap program, dan bekerjasama dengan
sektor lain.
d.
Membuat rencana tata
permukiman yang sesuai, berdasarkan hasil, aksesbilitas, kelingkungan, dan
kerjasama dengan sektor lain Dari rencana permukiman diatas untuk transmigrasi
terlihat bahwa adanya dua aspek penting, yaitu fenomena dalam ruang dan
hubungan interaksi manusia dengan lingkungan. Interaksi manusia yang baik
terhadap lingkungan tentu tidak akan merusak kondisi alam hanya untuk
kepentingan manusia sendiri. Di sini kita juga harus melihat bahwa setiap
perencanaan sesuatu harus melihat kondisi lingkungan.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Gegrafi merupakan ilmu
pengetahuan yang menuliskan, menguraikan, atau mendeskripsikan hal-hal yang
berhubungan dengan bumi. Ruang lingkup geografi meliputi persebaran penduduk di
muka bumi dan hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungannya. Kajian
geografi mempunyai ruang lingkup yang luas sehingga disiplin ilmu lainnya
banyak yang berkaitan dengan geografi
Konsep-konsep dari
geografi yaitu Tempat,Sensus
Penduduk, Iklim, Laut,Lingkungan
,Benua,Urbanisasi ,Peta
,Kota,Mortalitas,Khatulistiwa,Demografi,Tanah,Transmigrasi,Wilayah.
Teori-teori ilmu
geografi itu antara lain teori ledakan penduduk oleh thomas robert Malthus,
teori pengaruh iklim terhadap peradaban oleh ellsworth hunting, teori lokasi
lahan oleh johann heinrich von thunen, teori daya sentrifugal dan senttripetal
oleh charles o. colby, teori kota konsentris oleh burgess, teori konflik antara
suku bangsa nomadik oleh sedenter jean bunhes
Ilmu geografi dapat
menjawab permasalahan seputar fenomena geosfer menggunakan pendekatan dan
prinsip yang menjadi ciri khasnya. Dalam geografi modern, digunakan tiga
pendekatan, yaitu:
- Pendekatan
Keruangan adalah upaya dalam mengkaji rangkaian persamaan dari perbedaan
fenomena geosfer dalam ruang yang memperhatikan persebaran penggunaan
ruang dan penyediaan ruang yang akan dimanfaatkan.
- Pendekatan
Kelingkungan adalah upaya dalam mengkaji fenomena geosfer khususnya
terhadap interaksi antara organisme hidup dan lingkungannya, termasuk dengan
organisme hidup yang lain seperti manusia dan alam
- Pendekatan
Kewilayahan adalah upaya dalam mengkaji fenomena geosfer khususnya
terhadap interaksi antara organisme hidup dan lingkungannya. termasuk
dengan organisme hidup yang lain.
B.
Saran
Demikian makalah yang
dapat kami sajikan tentang geografi yang cukup singkat, namun jika ingin lebih
mengetahui tentang geografi dapat mendalaminya dengan berbagai buku ataupun
sumber yang berhubungan dengan geografi.
Sebelum identifikasi,
pilihlah terlebih dahulu pendekatan mana yang tepat digunakan untuk tiap
masalah. Lakukan diskusi untuk mengidentifikasi permasalahan tersebut.
DAFTAR
PUSTAKA
Husan, Said Hamid. 1996. PIS. Departemen
Pendidikan dan Kebudayaaan. Direktoral Jendral Pendidikan Tinggi. Proyek
Pendidikan Tenaga Akademik. Jakarta Depdiknas
Dr. H Dadang Supardan,Mpd. PIS. Sebuah
Kajian Pendekatan Struktural
Kutipan Ahli :
Schwab (1969: 12-14) ; Advanced Learner’s
Dictionary of Current English (2000: 449-450)
(Sjamsudin, 1996: 5) ; (Goode, 1952:
7-8) ; James A. Banks (1977: 84) ; (Seixas, 1994: 281-282) ; (Cassier, 1970:
192; Supardan, 2000: 72) ; (Fraenkel, 1980: 58) ; (Eggen dan Harder Kauchak,
1988: 58) ; (Fuad Hasan, 1997: 10-11) ; Kerlinger (2000: 14) ; Hollander(1967:
55) ; McDavid dan Harari (68:55)
Foth, H. D. 1984. Dasar-dasar Ilmu
Tanah. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Pasya, Gurniwan Kamil. 2001. Geografi
Pengantar ke Arah Pemahaman Konsep dan Metodologi. Bandung: Buana Nusa.
No comments:
Post a Comment