Monday, 25 October 2021

MAKALAH TEORI TEORI GEOGRAFI dan PENDEKATAN KERUANGAN PADA GEOGRAFI

 

DAFTAR ISI

 

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i

DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii

 

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1

A.    Latar Belakang............................................................................................. 1

B.    Rumusan masalah......................................................................................... 1

C.    Tujuan Penulisan ......................................................................................... 2

        

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................... 3

A.    Pengertian  Dan Peranan Teori..................................................................... 3

1.      Ruang Lingkup Geografi....................................................................... 3

2.      Manfaat Terapan Geografi..................................................................... 4

3.      Konsep-konsep geografi........................................................................ 4

4.      Teori-Teori Geografi.............................................................................. 8

5.      Pengertian dan peranan generalisasi..................................................... 11

B.    Pendekatan keruangan pada geografi........................................................ 13

1.      Pengertian pendekatan keruangan pada geografi................................ 13...........

2.      Pendekatan Kelingkungan................................................................... 14

3.      Pendekatan Kewilayahan..................................................................... 15

 

BAB III PENUTUP............................................................................................. 17

A.    Kesimpulan................................................................................................. 17

B.    Saran........................................................................................................... 18

 

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 19

 

 

 


BAB I

PENDAHULUAN

 

A.    Latar Belakang

Ilmu Geografi bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari epistemologi, Geografi adalah salah satu Ilmu Pengetahuan yang sudah diakui dengan seperangkat metode berdasarkan teori-teori yang disepakati.

Geografi lebih dari sekedar kartografi, studi tentang peta. Geografi tidak hanya menjawab apa dan dimana di atas muka bumi, tapi juga mengapa di situ dan tidak di tempat lainnya, kadang diartikan dengan "lokasi pada ruang." Geografi mempelajari hal ini, baik yang disebabkan oleh alam atau manusia. Juga mempelajari akibat yang disebabkan dari perbedaan yang terjadi itu.

Latar belakang penulisan makalah ini yaitu didalam rangka pemenuhan tugas “Mata Kuliah Pengantar Ilmu Sosial” dengan disusunanya makalah ini diharapkan kita dapat mengetahui definisi-definisi dari geografi

 

B.     Rumusan masalah

Sesuai latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

  1. Apa pengertian geografi ?
  2. Apa sajakah ruang lingkup geografi ?
  3. Apa sajakah manfaat terapan geografi ?
  4. Apa konsep geografi ?
  5. Bagaimana generalisasi-generalisasi geografi ?
  6. Apa sajakah teori-teori geografi ?

 

 

C.    Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan pembahasan dalam makalah adalah sebagai berikut:

1.      Untuk mengetahui pengertian geografi

2.       Untuk mengetahui ruang lingkup geografi

3.      Untuk mengetahui manfaat terapan geografi

4.      Untuk mengetahui konsep geografi

5.      Untuk mengetahui generalisasi geografi

6.      Untuk mengetahui konsep-konsep geografi

 


BAB II

PEMBAHASAN

 

A.    Pengertian  Dan Peranan Teori

Geografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu geo yang berarti bumi dan graphein yang berarti lukisan atau tulisan . Berdasarkan asal kata tersebut, geografi merupakan ilmu pengetahuan yang menuliskan, menguraikan, atau mendeskripsikan hal-hal yang berhubungan dengan bumi.

Istilah geografi untuk pertama kalinya dipekenalkan oleh eratostenes pada abad ke 1 menurut Eratostenes geografi berasal dari kata geographica yang berarti penulisan atau penggambaran mengenai bumi . Oleh karena itu ,eratosthenes dianggap sebagai peletak dasar pengetahuan geografi .

Perkembangan perumusan tentang geografi pada kenyataannya menyangkut isi dan maknanya. Dibawah ini beberapa pendapat pakar tentang pengertian geografi:

  1. Immanuel kant (1724-1821) geografi adalah ilmu yang objek studinya adalah benda-benda,hal-hal atau gejala-gejala atau fenomena yang tersebar dalam wilayah di permukaan bumi .

Contoh :geografi mempelajari fenomena terjadinya gempa bumi .

  1. Elsworth Huntington (1876-1974) dalam bukunya (the pulse of the earth) ,geografi adalah study tentang fenomena permukaan bumi beserta penduduk yang menghuninya.

geografi mempelajari penduduk yang menghuninya contohnya: geografi mempelajari tentang terjadinya perpindahan penduduk seperti halnya urbanisasi

  1. Menurut Alexander (1963) Geografi adalah studi tentang pengaruh lingkungan alam pada aktivitas manusia.

Contoh :geografi mempelajari bentuk pemukiman warga yang memanjang akibat mengikuti alur sungai .

 

1.      Ruang Lingkup Geografi

Dalam bukunya scope of geography ,Rhoard Murphey merumuskan tiga pokok ruang lingkup studi geografi ,yaitu sebagai berikut :

  1. Pesebaran dan keterbatasan penduduk dimuka bumi dengan sejumlah aspek keruangan serta begaimana manusia memanfaatkannya .
  2. Interaksi antara manusia dan lingkungan fisik merupakan salah satu bagian dari keragaman wilayah.
  3. Kajian terhadap region atau wilayah .

 

2.      Manfaat Terapan Geografi

Nilai terapan dari geografi sangat dihargai selama PD II karena kemampuan para ahli geografi untuk menyediakan informasi mengenai negara-negara lain, keahlian kartografi serta fotogrametrik mereka banyak dipakai dalam dunia intelijen. Sejak tahun 1950an, peran geografi dalam pengumpulan data dan analisisnya dipakai pula sebagai pedoman dalam menyiapkan rencana pembangunan kota dan kawasan, dan beberapa perkembangan teknisnya diarahkan untuk tujuan praktis. Para ahli geografi memakai aneka metode dan orientasi positif untuk mencari pemecah dari sekian masalah yang telah ditemukan.

 

3.      Konsep-konsep geografi

a.         Tempat

Konsep tempat (place) merujuk kepada suatu wilayah di mana orang hidup berada. Dalam analisis geografi, konsep tempat memiliki peran penting karena kedudukan dan konstribusi tempat member banyak arti dan makna bagi manusia serta bagi organisasi lainnya.

b.         Sensus Penduduk

Sensus penduduk merupakan suatu konsep geografi sosial yang jika dilihat dari sejarah aktivitasnya, merupakan salah satu kegiatan statistik tertua dan terluas yang dilakukan oleh pemerintah di seluruh dunia, dahulunya lebih berorientasi untuk taksiran kekuatan militer dan perpajakan.Manfaat sensus sebagai landasan alokasi atau pembagian wilayah administrative .Data sensus digunakan secara luas oleh pemerintah diberbagai Negara untuk mengadakan perencanaan dan pelaksanaan berbagai fungsi pemerintah .

c.             Iklim

Iklim adalah keadaaan rata-rata dari cuaca di suatu daerah dalam periode tertentu, keadaan variasinya dari tahun ke tahun dan keadaan ekstremnya. Unsur-unsur yang menggambarkan keadaan cuaca atau iklim meliputi suhu udara kelembaban udara, angin, curah hujaan dan penyinaran matahari. Biasanya, untuk menggambarkan keadaan iklim, dibuat klafikasi iklim.Klasifikasi iklim yang terkenal didunia adalah klasifikasi coppen dan klasifikasi Thronthwaite .Klasifikasi Iklim menurut Kopen berdasarkan pada curah hujan dan suhu tahunan serta bulanan terdapat lima golongan iklim yaitu:

1)      Iklim tropis penghujan

2)      iklim Kering

3)      Iklim Penghujan bersuhu hangat

4)      iklim hujan salju dingin

5)      Iklim salju kutub

Menurut Thornthwaite yang membagi lima daerah kelembaban dengan Vegetasi karakteristik sebagai berikut :

1)      Daerah basah dengan vegetasi hutan penghujan

2)      Daerah Lembap dengan vegetasi hutan

3)      Daerah setengah lembap dengan vegetasi padang rumput

4)      Daerah setengan kering dengan vegetasi padang rumput luas tanpa pohon.

5)      Daerah kering dengan vegetasi gurun pasir.

d.            Laut

Laut diartikan sebagai keseluruhan massa air yang saling berhubungan, mengelilingi semua sisi daratan di bumi. Laut yang besar dinyatakan sebagai samudera (lautan) .

e.             Lingkungan

Lingkungan didefinisikan sebagai segala sesuatu yang ada di luar suatu organisme, meliputi lingkungan benda mati (abiotk) dan lingkungan hidup (biotik). Lingkungan abiotik adalah lingkungan yang terdiri atas benda atau factor alam yang tidak hidup .Lingkungan biotic adalah lingkungan yang terdiri atas orgainsme hidup.

f.             Benua

Benua adalah daratan yang begitu luas sehingga bagian tengah daratan yang luas tersebut tidak mendapat pengaruh angin laut sama sekali. Dalam sejarah, dikenal 5 benua yang dihuni manusia, yaitu Asia, Eropa, Amerika. Afrika, dan Australia. Sedangkan secara geografis, pembagian benua tersebut terbagi atas 3 benua, yakni Erasia, Afrika, dan Australia. Secara keseluruhan, luas benua tersebut mencapai lebih kurang 29% dari seluruh permukaan bumi, dan sisannya (71%) adalah luas samudera

g.            Urbanisasi

Konsep urbanisasi memiliki dua pengertian.:

1)      Pertama, para ahli demografi lebih banyak menggunakan istilah ini untuk menunjukan redistribusi penduduk ataupun perpindahan dari wilayah-wilayah pedesaan ke  perkotaan, memberikan makna yang oaling spesifik pada tingkat konseptua.

2)      Kedua, dalam beberapa ilmu sosial lainnya, terutama ekonomi, geografi, dan sosiologi, urbanisasi merujuk kepada struktur morfologik yang sedang berubah dari berbagai pemusatan (agglomeration) perkotaan dan perkembangannya .

Pada kajian ini, tentu saja lebih didasarkan pada kajian yang pertama. Jika terdapat aspek-aspek kajian kedua, hanyalah sebagai supplement saja.

h.            Peta

Peta adalah pola permukaan bumi yang dilukiskan pada bidang datar. Biasanya, tiap titik peta itu menunjukan kedudukan geografis menurut skala dan proyeksi yang telah ditentukan.

i.              Kota

Konsep kota sebenarnya merujuk kepada fenomena yang sangat bervariasi sesuai dengan perbedaan sejarah dan wilayahnya. Namun, secara umum istilah kota adalah  tempat di wilayah tertentu yang dihuni oleh cukup banyak orang dengan tingkat kepadatan penduduk yang cukup tinggi.

j.              Mortalitas

Konsep mortalitas merujuk kepada rangkuman tingkat kematian kotor rata-rata (crudedeath rate di singkat CDR) penduduk, yaitu jumlah kematian per tahun per seribu penduduk .

k.            Khatulistiwa (Ekuator)

Khatulistiwa atau ekuator adalah sebuah konsep yang merujuk kepada garis khayal yang melingkari bola bumi dan membelahnya menjadi dua bagian yang sama besar, masing-masing 180 derajat. Garis ekuator inilah yang sering disebut garis khatulistiwa atau garis lintang nol derajat . Dari garis lintang nol derajat tersebut, untuk kearah utara disebut gris lintang utara, dan kearah selatan disebut garis lintang selatan. Beberapa yang dilalui garis khatulistiwa tersebut adalah Indonesia, Ekuador, Colombia, Brazilia, Kenya, Uganda, Zaire, Kongo, dan Gabon.

l.              Demografi

Konsep demografi merujuk kepada analisis terhadap berbagai variabel kependudukan. Di dalamnya mencakup berbagai metode perhitungan dan hasil substantif dalam riset mengenai angka kematian (mortalitas), angka kelahiran (natalitas) migrasi, dan jumlah serta komposisi penduduk atau populasi.

m.          Tanah

Istilah tanah merujuk kepada suatu wilayah permukaan bumi dengan ciri khas mencakup segala sifat yang sepatutnya stabil atau diperkirakan selalu terulang kembali dari lingkungan hidup yang lurus, di atas atau di bawah wilayah tersebut. Dengan demikian, ia mencakup udara di atasnya, bumi dan geologi yang melandasinya, hirologi, tumbuhan, dan hewan yang ada akibat kegiatan manusia di masa lalu dan masa kini, sejauh semua hal tersebutm menimbulkan pengaruh yang berarti atas penggunaan tanah tersebut oleh manusia, kini dan kelak kemudian hari.

 

 

n.            Transmigrasi

Transmigrasi adalah suatu sistem pembangunan terpadu, upaya untuk mencapai keseimbangan penyebaran penduduk, juga dimaksudkan untuk menciptakan perluasan kesempatan kerja sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan pendapatan melalui perpindahan penduduk dari daerah yang padat ( jawa, Madura, dan Bali) ke daerah-daerah yang jarang penduduknya .

o.            Wilayah       

Konsep wilayah merujuk pada suatu area di permukaan bumi yang relatif homogen dan berbeda dengan sekelilingnya berdasarkan beberapa kritera tertentu. Berbagai jenis kumpulan fenomena berada dalam berbagai wilayah, menciptakan kawasan-kawassan sehingga kajian kawasan menyoroti tentang pembentukan kumpulan-kumpulan tersebut dan menguraikan cirri-ciri khas berbagai bagian dunia.

 

4.      Teori-Teori Geografi

a.             Teori Ledakan Penduduk => (Thomas Robert Malthus)

Thomas Robert Malthus lahir di Ruckery-St. Catherina Inggeris pada tanggal 14 Februari 1766 dan meninggal pada tanggal 23 Desember 1834. Ia seorang ahli ekonomi yang tergolong ekonomi Mazhab Klasik bersama-sama Adam Smith. Ajaran-ajarannya banyak mempengaruhi pemikiran ekonom lainnya  seperti  Ricardo, di mana perkembangan ekonomi diasumsikan cukup suram itu berpengaruh besar pada abad ke-19. Dalam ilmu geografi ekonomi dan populasi nama dia juga dikenal sebagai seorang pelopor yang mengukir pada mazhab geografi tersebut. Selain itu nama Malthus kemudian diabadikan juga dalam istilah ”neomalthusianisme”.

Adapun teori Malthus tentang ledakan penduduk ditulis dalam bukunya An Essay on the Principles of Population (1798).Dalam teorinya tersebut Malthus berpendapat, bahwa :

1)         Masyarakat manusia akan tetap miskin karena terdapat kecenderungan pertambahanpenduduk berjalan lebih cepat dari pada persediaan makanan.

2)         Pertambahan penduduk dapat diibaratkan deret  kali atau deret ukur sehingga pelipat gandaan jumlah penduduk dalam setiap 25 tahun, sedangkan peningkatan sarana-sarana kehidupan berjalan lebih lambat, yankni menurut deret hitung atau deret tambah.

3)         Melalui tindakan pantang seksual/pantangan kawin, perang, bahaya kelaparan, dan bencana alam, jumlah penduduk setiap kali memang diusahakan sesuai dengan sarana kehidupan yang tersedia. Namun cara itu tidak cukup untuk meningkatkan kehidupan masarakat sampai di atas batas minimum.

b.             Teori Pengaruh Iklim Terhadap Peradaban => (Ellswort Huntington)

Ellswort Huntington adalah seorang ahli geografi Amerika yang produktif menulis berbagai buku ternama dan teorinya tergolong fantastis imajiner dan kadang dinilai bombaptis. Inti teori-teorinya itu terdapat dalam tiga buku yakni: The Pulse of Asia (1907); Palestine and Its Transformation (1911), Civilization and Climate (1915), yang secara garis besar pokok-pokok pikirannya sebagai berikut :

1)             Peradaban besar yang ada di kawasan Asia Tengah dan Asia Barat Daya pada zaman kuno, sekarang kondisi dari daerah-daerah tersebut mengerikan, pada awal abad ke-20 diperkirakan terjadinya kemerosotan peradaban yang disebabkan oleh perubahan iklim . 

2)             Mengeringnya wilayah itu saat ini, kelihatannya tidak sesuai posisinya dahulu sebagai pusat kerajaan. Menurutnya, iklim yang dahulu jauh lebih lembap dan pada wilayah itu terjadi suatu proses pengeringan yang terus-menerus dan progresif .

3)             Proses semacam ini menjadi bagian dari suatu proses yang lebih besar dari fenomena-fenomena yang lebih umum. Sesuai dengan hal itu, ia terdorong untuk membuat postulat tentang mengeringnya bumi yang terjadi dalam pulsasi ritmik , dengan periode-periode dari udara kering dan basah.

c.             Teori Lokasi Lahan => (Johann Heinrich Von Thunen)

Johann Hienrich Von Thunen dalam Der Isolierte Staat (1826) mengemukakan bahwa pada dasarnya penggunaan lahan dapat dibagi dalam beberapa penggunaan. Dengan mengambil satu pusat kota sebagai satu-satunya tempat memproduksi barang-barang yang dibutuhkan seluruh negara, daerah- daerah di sekitarnya hanya sebagai pemasok bahan mentah lain ke kota.

1)      Lahan pertama berada di dekat pusat kota (pasar) akan dipakai untuk kegiatan- kegiatan intensif jenis tanaman yang hasilnya cepat rusak, memakan tempat dan berat dalam kaitannya dengan transportasi.

2)      Lahan kedua merupakan daerah hutan. Hal ini bisa dipahami mengingat masa itu kebutuhan hasil hutan untuk kayu dan bahan bakar yang sifatnya memakan tempat  dan berat  sehingga harus ditempatkan agar dekat dari pusat kota.

3)      Lahan  ketiga digunakan untuk menanam tanaman sejenis gandum atau padi- padian.

4)      Teori Daya Sentrifugal dan Sentrifetal => (Charles O. Colby)

Charles O.Colby adalah penulis artikel Jurnal Annals pada Association of American Geographers Vol 23.No.1 (Mar.1933), hlmn.1-20. yang menulis topik “Centrifugal  and  Centripetal  Forces  in  Urban  Geography”.  Dalam  tulisan tersebut  Colby  menguraikan  bahwa  proses  berekspansinya  kota  yang  makin meluas dan berubahnya struktur tata guna lahan sebagian besar disebabkan oleh adanya daya sentrifugal dan sentripetal pada beberapa kota. Daya sentrifugal; mendorong gerak ke luar penduduk dan usahanya sehingga terjadi dispersi kegiatan manusia dan elokasi sector-sektor serta zona-zona kota. Sedangkan daya sentripetal, mendorong penduduk bergerak ke dalam kota dan berbagaiusaha- usahanya yang menimbulkan pemusatan (konsentrasi) aktivitas masyarakat.

Adapun isi pokok teori tersebut, yang menyebabkan pada masyarakat kota terjadi daya sentrifugal dan sentripetal tersebut, sebagai berikut: Pertama, untuk daya sentrifugal :

1)      Terdapat gangguan yang sering berulang, seperti; macetnya lalu lintas, polusi udara   dan   bunyi,   menyebabkan   penduduk   kota   merasa   tidak   nyaman bertempat tinggal di situ.

2)      Dalam pengembangan industri modern dan besar-besaran, memerlukan lahan- lahan relatif luas serta menjamin kelancaran tranportas dan lalu-lintas. Hal ini hanya mungkin dapat dilakukan di pinggiran kota, sebab kondisi kota-kota tua demikian padat.

3)      Harga sewa/beli tanah di pinggir atau luar kota, jauh lebih murah daripada di kota.

 

5.      Pengertian dan peranan generalisasi

Menurut Banks (1977: 26;97), generalisasi adalah pernyataan hubungan dua konsep atau lebih. Pernyataan tersebut terbentang dari yang sangat sederhana ke yang sangat kompleks.  Menurut (Eggen dan Harder Kauchak, 1988: 58), generalisasi menghubungkan konsep satu sama lain, selanjutnya merupakan kesimpulan dari pengalaman kita. Generalisasi bahkan lebih bermanfaat di banding konsep, sebab generalisasi lebih mempu meringkas informasi di banding dengan yang konsep lakukan. Generalisasi menyatakan hubungan antara dua konsep atau lebih, sering mengidentifikasi penyebab dan efek, dapat digunakan untuk meramalkan suatu kejadian di masa depan yang dinyatakan dalam generalisasi.

Dari pernyataan tersebut dapat dikemukan bahwa generalisasi merupakan pernyataan tentang hubungan antara konsep-konsep dan berfungsi untuk membantu dalam memudahkan pemahaman suatu maksud pernyataan itu, berfungsi mengidentifikasi penyebab dan pengaruhnya, bahkan dapat digunakan untuk memprediksi suatu kejadian yang berhubungan dengan pernyataan yang ada dalam generalisasi tersebut. Dalam arti, suatu generalisasi pun merupakan pernyataan yang sederhana sampai kepada yang lebih kompleks. Dengan demikian, generalisasi itu tidak hanya mendeskripsikan data, melainkan memberikan stuktur pada data tersebut.

Oleh karena itu, dapat juga dikatakan bahwa generalisasi adalah kesimpulan yang ditarik secara induktif mengenai dua hubungan fakta-fakta atau lebih yang melahirkan teori (Fuad Hasan, 1997: 10-11). Generalisasi pun merupakan pernyataan yang menjelaskan hubungan antara konsep-konsep yang berfungsi sebagai pembantu berfikir dan memahami, tidak sekadar mendiskripsikan data, tetapi juga memberikan struktur (Sjamsuddin, 1996: 19). Generalisasi dapat disusun dalam bentuk ruang lingkup yang sederhana sampai kepada yang luas dan kompleks. Oleh karena itu James A. Banks (1977: 99-101) membedakan tiga tingkat generalisasi, yaitu:

  1. High Order Generalization disebut juga Laws atau Principles, yaitu generalisasi yang pemakaiannya secara universal
  2. Intermmediate Level Generalization, ialah generalisasi yang digunakan dikawasan tertentu dan kebudayaan tertentu
  3. Law Order Generalization, yaitu generalisasi yang digunakan atas data dari dua atau tiga sampel kecil.

Ditinjau dari tipe-tipenye generalisasi menurut Fraenkel (1980: 74) dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu :

1.          Generalisasi deskriptif, yaitu suatu generalisasi yang hanya mendiskripsikan suatu hubungan yang ada

2.          Generalisasi kausal, yaitu suatu generalisasi yang menjelaskan hubungan sebab akibat terjadinya peristiwa

3.          Generalisasi korelatif, yaitu suatu generalisasi yang menunjukkan adanya satu sama yang lain

4.          Generalisasi kondisioner, artinya suatu generalisasi yang menyarankan apa yang akan terjadinya jika seandainya suatu kondisi khusus dilaksanakan, dengan demikian adanya suatu persyaratan khusus.

 

 

 

 

 

 

B.     Pendekatan keruangan pada geografi

1.      Pengertian pendekatan keruangan pada geografi

 Pendekatan keruangan adalah upaya dalam mengkaji rangkaian persamaan dari perbedaan fenomena geosfer dalam ruang. Di dalam pendekatan keruangan ini yang perlu diperhatikan adalah persebaran penggunaan ruang dan penyediaan ruang yang akan dimanfaatkan. Contoh penggunaan pendekatan keruangan adalah perencanaan pernbukaan lahan untuk daerah permukiman yang baru. Maka yang harus diperhatikan adalah segala aspek yang berkorelasi terhadap wilayah yang akan digunakan tersebut. Contohnya adalah morfologi, ini kaitannya dengan banjir, longsor, air tanah. Hal itu diperlukan karena keadaan fisik lokasi dapat mempengaruhi tingkat adaptasi manusia yang akan menempatinya, Pendekatan keruangan juga merupakan ciri khas yang membedakan ilmu geografi dengan lainnya. Pendekatan ini dapat di tinjau dari 3 aspek yaitu:

a.       Analisis pendekatan topik yaitu menghubungkan suatu kejadian dengan dengan tematema utama dalam permasalahan tersebut. Contoh pemanasan glokal adalah suatu fenomena geografi yang terjadi di seluruh ruang, gejala tersebut diakibatkan oleh kegiatan-kegiatan manusia yang menambah tingkat polutan dalam udara sehingga berpengaruh terhadap perubahan komposisi penyusun atmosfer.

b.      Analisis dengan pendekatan aktivitas manusia yaitu mendeskripsikan aktivitas manusia dalam ruang. Kehidupan manusia dimanapun ruang dan tempatnya maka akan beradaptasi dan menyesuaikan dengan kondisi ruang. Pada ruangan pantai maka aktivitas manusia sebagai nelayan, tambak udang, garam atau industri berat.

c.       Analisis pendekatan wilayah, yaitu bahwa persebaran fenomena geografi persebarannya tidak merata, sehingga setiap wilayah memiliki karakteristik, memiliki kelebihan dibandingkan dengan wilayah lain, sehingga pada wilayah yang berrbeda maka akan memiliki karakteristik yang berbeda pula.

 

2.      Pendekatan Kelingkungan

 Pendekatan ekologi adalah upaya dalam mengkaji fenomena geosfer khususnya terhadap interaksi antara organisme hidup dan lingkungannya. termasuk dengan organisme hidup yang lain. Di dalam organisme hidup itu manusia merupakan satu komponen yang penting dalam proses interaksi, Oleh karena itu, muncul istilah ekologi manusia (huÂman ecology) yang mempelajari interaksi antar manusia serta antara manusia dan lingkungan.

 Aktivitas manusia dalam kaitannya dengan inetarksi dalam ruang terutama terhadap lingkungannya mengalami tahan-tahapan sebagai berikut:

a.        Tahapan yang sangat sederhana yaitu manusia tergantung terhadap alam (fisis Determinisme). Manusia belum memiliki kebudayaan yang cukup sehingga pemenuhan kebutuhan hidup manusia dipenuhi dari apa yang ada di alam dan lingkungannya (hanya sebagai pengguna alam). Sehingga pada saat alam tidak menyediakan kebutuhannya maka di akan pindah atau mungkin punah (kehidupan jaman purba) manusia dan alam saling mempengaruhi. Manusia memanfaatkan alam yang berlebihan dan tidak memperhatikan kemampuan alamnya, sehingga lingkungan alam rusak dan berakibat juga pengaruhnya terhadap manusia. Manusia sudah mampu mengurangi ketergantunggannya terhadap alam tapi manusia juga masih membutuhkan alam.

Contohnya: Para petani zaman dulu dalam waktu setahun hanya mampu bercocok tanam hanya sekali, karena kebutuhan pengairan hanya mengandalkan dari musim hujan (tadah hujan), sementara jumlah penduduk semakin bertambah, kebutuhan terhadap pangan juga bertambah, maka manusia berupaya bagaimana agar kebutuhan irigasi untuk pengairan pertanian bisa sepanjang musim dan tahun, maka dibuatlah bendungan. Kemudian dengan bioteknologi juga sudah ditemukan varietas pada yang bagus dengan usia dan masa panen cukup pendek.

b.      Dengan berkembangnya ilmu, kemampuan, dan budayanya, manusia dapat memanfaatkan alam sebesar-besarnya.

 Contohnya dibuatnya mesin-mesin mengekploitasi alam yang sebesar-besarnya. Jika alam sudah tidak mampu lagi maka mesin -mesin digunakan untuk memproduksi bahan-bahan sintetis yang tidak bisa di buat alam.

 

3.      Pendekatan Kewilayahan

Pengertian wilayah (Region) adalah suatu wilayah di permukaan bumi yang memiliki karakteristik tertentu yang khas, dan karakteristiknya berbeda dengan wilayah-wilayah. Pendekatan wilayah berarti mendekati suatu gejala atau suatu masalah dari wilayah dimana gejala atau masalah tersebut tersebar atau kombinasi antara analisa keruangan dan analisa ekologi. Pada pendekatan wilayah perlu diperhatikan pula mengenai penyebaran fenomena tertentu (pendekatan keruangan) dan interaksi antara variabel manusia dan lingkungannya (pendekatan ekologi) yang kemudian dikaji keterlibatannya sehingga menimbulkan kajian pendekatan majemuk. Gegorafi yang ada baik lingkungan manusia maupun lingkungan fisik dalam melakukan pendekatannya.

Dalam perencanaannya ada beberapa tahap yang harus dilakukan:

a.       Melakukan identifikasi wilayah-wilayah potensial di daerah luar jawa, misalnya Kalimantan, Sumatera, dan Papua. Memilih daerah itu pertama karena kepadatan penduduk yang masih jarang, aktivitas perekonomian juga sepi. Dari sini kemudian mengidentifikasi hal yang lebih khusus lagi, yaitu tingkat kesuburan tanah dan kemiringan tanah. Dengan tingkat kesuburan tanah yang tinggi akan memberi kemudahan dan keuntungan bagi seorang transmigran, karena di sini mereka akan dengan gampang bercocok tanam dan bisa memulai bisnis di bidang perkebunan atau pertania.

b.      Melakukan identifikasi bagian mana wilayah yang mudah dalam hal aksesbilitas. Jadi, tidak hanya tanah yang subur saja tapi juga aksesbilitas untuk mendukung perolehan hasil yang lebih tinggi.

c.       Perumusan rancangan umum, yaitu untuk 10 atau 20 tahun. Permusuan ini berdasarkan konsep struktur pengembangan wilayah, mengoptimalkan tiap program, dan bekerjasama dengan sektor lain.

d.      Membuat rencana tata permukiman yang sesuai, berdasarkan hasil, aksesbilitas, kelingkungan, dan kerjasama dengan sektor lain Dari rencana permukiman diatas untuk transmigrasi terlihat bahwa adanya dua aspek penting, yaitu fenomena dalam ruang dan hubungan interaksi manusia dengan lingkungan. Interaksi manusia yang baik terhadap lingkungan tentu tidak akan merusak kondisi alam hanya untuk kepentingan manusia sendiri. Di sini kita juga harus melihat bahwa setiap perencanaan sesuatu harus melihat kondisi lingkungan.

 


BAB III

PENUTUP

 

A.    Kesimpulan

Gegrafi merupakan ilmu pengetahuan yang menuliskan, menguraikan, atau mendeskripsikan hal-hal yang berhubungan dengan bumi. Ruang lingkup geografi meliputi persebaran penduduk di muka bumi dan hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungannya. Kajian geografi mempunyai ruang lingkup yang luas sehingga disiplin ilmu lainnya banyak yang berkaitan dengan geografi

Konsep-konsep dari geografi yaitu Tempat,Sensus Penduduk, Iklim, Laut,Lingkungan ,Benua,Urbanisasi ,Peta ,Kota,Mortalitas,Khatulistiwa,Demografi,Tanah,Transmigrasi,Wilayah.

Teori-teori ilmu geografi itu antara lain teori ledakan penduduk oleh thomas robert Malthus, teori pengaruh iklim terhadap peradaban oleh ellsworth hunting, teori lokasi lahan oleh johann heinrich von thunen, teori daya sentrifugal dan senttripetal oleh charles o. colby, teori kota konsentris oleh burgess, teori konflik antara suku bangsa nomadik oleh sedenter jean bunhes

Ilmu geografi dapat menjawab permasalahan seputar fenomena geosfer menggunakan pendekatan dan prinsip yang menjadi ciri khasnya. Dalam geografi modern, digunakan tiga pendekatan, yaitu:

  1. Pendekatan Keruangan adalah upaya dalam mengkaji rangkaian persamaan dari perbedaan fenomena geosfer dalam ruang yang memperhatikan persebaran penggunaan ruang dan penyediaan ruang yang akan dimanfaatkan.
  2. Pendekatan Kelingkungan adalah upaya dalam mengkaji fenomena geosfer khususnya terhadap interaksi antara organisme hidup dan lingkungannya, termasuk dengan organisme hidup yang lain seperti manusia dan alam
  3. Pendekatan Kewilayahan adalah upaya dalam mengkaji fenomena geosfer khususnya terhadap interaksi antara organisme hidup dan lingkungannya. termasuk dengan organisme hidup yang lain.

 

B.     Saran

Demikian makalah yang dapat kami sajikan tentang geografi yang cukup singkat, namun jika ingin lebih mengetahui tentang geografi dapat mendalaminya dengan berbagai buku ataupun sumber yang berhubungan dengan geografi.

Sebelum identifikasi, pilihlah terlebih dahulu pendekatan mana yang tepat digunakan untuk tiap masalah. Lakukan diskusi untuk mengidentifikasi permasalahan tersebut.


DAFTAR PUSTAKA

 

Husan, Said Hamid. 1996. PIS. Departemen Pendidikan dan Kebudayaaan. Direktoral Jendral Pendidikan Tinggi. Proyek Pendidikan Tenaga Akademik. Jakarta Depdiknas

Dr. H Dadang Supardan,Mpd. PIS. Sebuah Kajian Pendekatan Struktural

Kutipan Ahli :

 Schwab (1969: 12-14) ; Advanced Learner’s Dictionary of Current English (2000: 449-450)

(Sjamsudin, 1996: 5) ; (Goode, 1952: 7-8) ; James A. Banks (1977: 84) ; (Seixas, 1994: 281-282) ; (Cassier, 1970: 192; Supardan, 2000: 72) ; (Fraenkel, 1980: 58) ; (Eggen dan Harder Kauchak, 1988: 58) ; (Fuad Hasan, 1997: 10-11) ; Kerlinger (2000: 14) ; Hollander(1967: 55) ; McDavid dan Harari (68:55)

Foth, H. D. 1984. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Pasya, Gurniwan Kamil. 2001. Geografi Pengantar ke Arah Pemahaman Konsep dan Metodologi. Bandung: Buana Nusa.

No comments:

Post a Comment