DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................... i
DAFTAR
ISI...................................................................................... ii
BAB
I PENDAHULUAN.................................................................. 1
A.
Latar
Belakang....................................................................... 1
B.
Rumusan
Masalah.................................................................. 1
C.
Tujuan.................................................................................... 2
BAB
II PEMBAHASAN................................................................... 3
A.
Profil
Wirausaha..................................................................... 3
B.
Fugsi
Wirausaha..................................................................... 4
C.
Tantangan
Wirausaha dalam Konteks Global........................ 6
BAB
III PENUTUP........................................................................... 8
A.
Kesimpulan............................................................................ 8
B.
Saran...................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Semakin
maju suatu negara semakin banyak orang yang terdidik dan banyak pula yang
menganggur, maka semakin dirasakan pentingnya dunia wirausaha. Pembangunan akan
lebih berhasil jika ditunjang oleh wirausahawan. Wirausaha merupakan potensi
pembangunan, baik dalam jumlah maupun dalam mutu wirausaha itu sendiri. Dalam rangka
menghadapi era perdagangan bebas, kita ditantang bukan hanya untuk
mempersiapkan Sumber Daya Manusia yang siap bekerja, melainkan juga harus mampu
mempersiapkan dan membuka lapangan kerja baru.
Membuka
dan memperluas lapangan kerja baru merupakan kebutuhan yang sangat mendesak.
sekarang ini kita menghadapi kenyataan bahwa jumlah wirausaha Indonesia masih
sedikit dan mutunya belum bisa dikatakan hebat. Kurangnya wirausaha Indonesia
karena masyarakat Indonesia pada umumnya belum mengetahui gambaran umum mengenai
wirausaha dan apa sebenarnya fungsi dan peran wirausaha dalam pembangunan
Indonesia.
Karena
itu perlu adanya pengenalan mengenai
fungsi dan peran
wirausaha dalam konteks
lokal agar jiwa wirausaha dapat ditumbuhkan dalam
masyarakat. Dengan demikian, persoalan pembangunan wirausaha di Indonesia yang
merupakan persoalan mendesak bagi suksesnya pembangunan dapat diatasi. Maka
dari itu, penulis tertarik untuk membahas lebih dalam tentang fungsi dan model
peran wirausaha yang akan berguna bagi mahasiswi kebidanan maupun masyarakat
umum dalam menciptakan peluang kerja maupun produk usaha mereka sendiri
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam makalah ini ialah “Bagaimana Fungsi dan Model Peran Kewirausahaan?”
C.
Tujuan Masalah
1.
Untuk
mengetahui tentang profil wirausaha
2.
Untuk
mengetahui fungsi wirausaha
3.
Untuk
mengetahui tantangan wirausaha dalam konteks global.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Profil
Wirausaha
Menurut
Roopke dikutip Suryana (2011) profil wirausaha dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Kewirausahaan
Rutin (Wirt)
Wirausaha yang melakukan kegiatan
sehari-harinya cenderung menekankan pada pemecahan masalah dan perbaikan
standar prestasi tradisional. Fungsi wirausaha rutin adalah mengadakan
perbaikan-perbaikan terhadap standar tradisional, bukan penyusunan dan
pengalo-kasian sumber-sumber. Wirausaha ini berusaha untuk menghasilkan barang,
pasar, dan teknologi.
2. Kewirausahaan
Arbitase
Wirausaha yang selalu mencari
peluang melalui kegiatan penemuan (pengetahuan) dan pemanfaatan (pembukaan).
Kegiatan kewirausahaan ini tidak perlu melibatkan pembuatan barang dan tidak
perlu menyerap dana pribadi wirausaha, kegiatannya adalah spekulasi dalam
memanfaatkan perbedaan harga jual dan harga beli.
3. Kewirausahaan
Inovatif
Wirausaha dinamis yang menghasilkan
ide-ide dan kreasi-kreasi baru yang berbeda, ia merupakan promotor, tidak saja
dalam memperkenalkan teknik dan produk baru, tetapi juga dalam pasar dan sumber
pengadaan (pembekalan), peningkatan teknik manajemen, dan metode distribusi
baru. Ia mengadakan proses dinamis pada produk, proses, hasil, sumber
pembekalan, dan organisasi yang baru. Sedangkan Zimmerer (2010) mengelompokkan
profil wirausaha sebagai berikut:
a. Part-time entrepreneur
yaitu wirausaha yang hanya setengah waktu melakukan usaha, biasanya sebagai hobi. Kegiatan usahanya hanya bersifat
sampingan.
b. Home-based
new ventures yaitu usaha yang
dirintis dari rumah/tempat tinggal.
c. Family-owned business
yaitu usaha yang dilakukan/dimiliki oleh beberapa anggota keluarga secara
turun-temurun.
d. Copreneurs
yaitu usaha yang dilakukan oleh dua orang wirausaha yang bekerja sama sebagai
pemilik dan menjalankan usahanya bersama-sama.
B.
Fungsi
Makro Dan Mikro Wirausaha
Wirausaha
mempunyai dua fungsi, kedua fungsi tersebut adalah fungsi makro dan fungsi
mikro.
1. Fungsi
Makro
Secara makro wirausaha berperan
sebagai penggerak, pengendali, dan pemacu perekonomian suatu bangsa. Di Amerika
serikat, eropa barat, dan negara-negara di asia, kewirausahaan menjadi kekuatan
ekonomi negara tertentu, sehingga negara-negara itu menjadi kekuatan ekonomi
dunia yang kaya dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi. Hasil-hasil
dari penemuan ilmiah, penelitian, dan pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi rekayasa telah menghasilkan kreasi-kreasi baru dalam produk barang
dan jasa-jasa yang berskala global, yang merupakan hasil
dari proses dinamis
wirausaha yang dinamis. Bahkan para wirausahalah yang berhasil
menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Peranan wirausaha
melalui usaha kecilnya tidak diragukan lagi, karena :
a. Usaha
kecil dapat memperkokoh perekonomian nasional melalui berbagai keterkaitan
usaha, seperti fungsi pemasok, fungsi produksi, fungsi penyalur, dan pemasar
bagi hasil produk-produk industri besar.
b. Usaha
kecil dapat meningkatkan efisiensi ekonomi khususnya dalam menyerap sumber daya
yang ada, dapat menyerap tenaga kerja lokal, sumber daya lokal, dan
meningkatkan sumber daya manusia menjadi wirausaha-wirausaha yang tangguh.
c. Usaha
kecil dipandang sebagai sarana pendistribusian pendapatan nasional, alat pemerataan
berusaha, dan pemerataan pendapatan,
karena jumlahnya tersebar baik di perkotaan maupun di
pedesaan.
2. Fungsi
Mikro
Secara mikro peran wirausaha adalah
penanggung risiko dan ketidak pastian, mengombinasikan sumber-sumber ke dalam
cara yang baru dan berbeda untuk menciptakan nilai tambah dan usaha-usaha baru.
Dalam melakukan fungsi mikronya menurut marzuki usman (2012) secara umum
wirausaha memiliki dua peran, yaitu sebagai penemu (innovator) dan sebagai perencana (planner).
a. Innovator
Wirausaha berperan dalam menemukan
dan menciptakan ;
1) Produk
baru (the new product)
2) Teknologi
baru (the new technologi)
3) Ide-ide
baru (the new image)
4) Organisasi
usaha baru (the new organization)
b. Planner
Wirausaha berperan dalam merancang
:
1) Perencanaan
usaha (corporate plan)
2) Strategi
perusahaan (corporate strategy)
3) Ide-ide
dalam perusahaan (corporate image)
4) Organisasi
perusahaan (corporate organi-zation)
C.
Tantangan
Kewirausahaan dalam Konteks Global
Dalam
konteks persaingan global yang semakin terbuka sekarang ini, banyak tantangan
yang harus dihadapi. Setiap negara dan bangsa harus bersaing dengan menonjolkan
keunggulan sumber dayanya, negara-negara yang unggul dalam sumber dayanya akan
memenangkan persaingan. Sebaliknya
negara-negara yang tidak memiliki keunggulan bersaing dalam sumber dayanya akan
kalah dalam persaingan dan tidak akan banyak kemajuan yang dicapainya. Negara-negara
yang memiliki keunggulan bersaing adalah negara yang dapat memberdayakan sumber
daya ekonominya dan dapat memberdayakan sumber daya manusianya secara nyata. Sumber
ekonomi dapat diberdayakan apabila sumber daya manusia memiliki keterampilan
kreatif dan inovatif.
·
·
Gambar
: Persyaratan Penting Dalam Persaingan Bebas
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Wirausaha
memiliki dua fungsi yaitu fungsi makro dan fungsi mikro. Secara makro, wirausaha
berfungsi sebagai penggerak, pengendali, dan pemacu perekonomian suatu bangsa.
Sedangkan secara mikro, wirausaha adalah penanggung resiko dalam ketidakpastian,
pengombinasi sumber-sumber dan pencipta nilai tambah. sebagai innovator, wirausaha berperan dalam
menciptakan produk, ide-ide dan organisasi usaha baru.
Untuk
menjadi wirausaha yang berhasil seseorang harus memiliki bakal pengetahuan kewirausahaan
dan bakal keterampilan kewirausahaan. Bakal pengetahuan kewirausahaan yang
terpenting adalah pengetahuan mengenai bidang usaha yang akan dimasuki,
lingkungan usaha, pengetahuan tentang peran dan tanggung jawab, pengetahuan
tentang kepribadian dan kemampuan diri, pengetahuan tentang manajemen dan
bisnis.
Adapun
bakal keterampilan yang perlu dimiliki mencakup keterampilan konseptual dalam
mengatur strategi dan memperhitungkan
resiko, keterampilan kreatif
dalam menciptakan nilai tambah, keterampilan dalam memimpin dan mengelola, keterampilan
berkomunikasi dan berinteraksi, dan ketrampilan teknis bidang usaha. Selain
itu, sebagai seorang wirausaha kita harus mampu menghadapi tantatangan gaya
hidup contohnya kita harus mampu mengatur keuangan diri kita sendiri dulu serta
mampu menyesuaikan dengan gaya hidup yang kita miliki, jangan tanamkan sifat
iri terhadap orang lain. Sebagai bidan, ada beberapa jenis usaha yang bisa
dilakukan yaitu seperti membuka: BPS, Klinik pratama dan baby spa.
B.
Saran
Diharapkan
untuk mahasiswi D-IV Kebidanan
Abulyatama, untuk lebih memahami tentang kewirausahaan yang nantinya akan
berguna dalam dunia kerja dan usaha mandiri seperti membuka pelayanan praktek
mandiri. Selain itu, juga diharapkan dengan adanya makalah ini dapat memberikan
tambahan dan wawasan ilmu pengetahuan mengenai kewirausahaan bagi penulis
khususnya dan umumnya bagi pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Dr.
Suryana, M.Si., Kewirausahaan pedoman
praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses. Salemba Empat.2014
Geoffrey
G Meredith et al, Kewirausahaan teori dan
praktek: PPM. 2010
Prof.
Dr. Mas’ud Machfoedz MBA, kewirausahaan,
metode, manajemen dan implementasi”BPFE UGM. 2010/2014
No comments:
Post a Comment