DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................... 1
1.3 Tujuan penulisan................................................................................. ....... 2
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................... 3
2.1 Pengertian
Ekologi Dan Ruang Lingkup Ekologi..................................... 3
2.2 Dinamika
Populasi..................................................................................... 6
2.3 Interaksi
antara Ekologi Populasi.............................................................. 6
2.4 Konsep
Ekologi......................................................................................... 7
2.5 Rantai
Makanan, Aliran Dan Transfer Energi........................................... 9
BAB III PENUTUP............................................................................................. 12
3.1 Kesimpulan............................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Secara sederhana, ilmu ekologi diartikan sebagai ilmu yang
mempelajari ekosistem. Kata ekologi berasal dari kata Oikos yang berarti ‘lingkungan’ atau tempat tinggal dan Logos berarti ‘ilmu’. Pertama kali kata
ekologi diperkenalkanoleh Ernst Haecckel (1866) dengan pengertian: Ekologi
adalah disiplin ilmu yang mempelajari seluk beluk ekonomi alam, suatu kajian
mengenai hubungan anorganik serta lingkungan organik di sekitarnya yang
kemudian pengertian ini diperluas, menjadi kajian mengenai hubungan timbal
balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekologi sering disebut sebagai
ilmu dasar lingkungan. Berdasarkan pengertian di atas, sebenarnya ekologi
meliputi studi tentang populasi tanaman dan binatang, tanaman dan komunitas
hewan dan ekosistem.
Ekosistem menggambarkan jaringan hubungan antara organism
pada skala yang berbeda organisasi. Pemenuhan kebutuhan manusia dapat terpenuhi
karena adanya pemanfaatan lingkungan yang berbentuk pengelolaan lingkungan
hidup. Melalui pengelolaan lingkungan hidup, terjadi hubungan timbal balik
antara lingkungan biofisik dengan lingkungan sosial. Ini berarti sudah
berkaitan dengan konsep ekologi, terutama tentang konsep hubungan timbal balik
antara lingkungan biofisik dengan lingkungan sosial. Dengan demikian, apabila
membicarakan lingkungan hidup, maka konsep ekologi akan selalu terkait,
sehingga permasalahan lingkungan hidup adalah permasalahan ekologi.
1.2
Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah dikemukakan maka
dapat diambil beberapa masalah yang akan dibahas antara lain:
1.
Apa pengertian ekologi dan ruang lingkup ekologi?
2.
Bagaimana pendeskripsian tetang populasi, komunitas, dan ekosistem?
3.
Bagaimana konsep dasar ekologi
4.
Apa saja macam-macam ekosistem dan Apakah yang dimaksud
dengan rantai makanan dan bagaimana rantai makanan dan jaring makanan dalam
hubungannya dengan aliran energi dan transfer
energi?
1.3
Tujuan Penulisan
Maksud dan tujuan dalam penyusunan makalah ini, diantaranya:
1.
Menjelaskan pengertian ekologi dan ruang lingkup ekologi.
2.
Mendeskripsikan tentang populasi, komunitas, dan ekosistem
(ciri, struktur, dinamika dan interaksi).
3.
Mengetahui tentang konsep dasar ekologi.
4.
Menjelaskan macam-macam ekosistem dan menjelaskan serta
menggambarkan rantai makanan dan jaring makanan dalam hubungannya dengan aliran
energi dan transfer energi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Ekologi Dan Ruang Lingkup Ekologi
Istilah ekologi pertama kali
diperkenalkan oleh Ernnst Haeckel, seorang ahli biologi bangsa Jerman, pada
tahun 1869. Ekologi berasal dari bahasa Yunani Oikos yang berarti rumah atau
tempat tinggal dan logos yang berarti ilmu/telaah. Oleh karena itu, ekologi
berarti ilmu tentang rumah (tempat tinggal) mahluk hidup.
Secara lebih spesifik Haeckel
mendefinisikan ekologi sebagai ilmu tentang hubungan timbale balik antara
makhluk hidup dengan lingkungan biotik dan abiotiknya. Sekitar tahun 1900,
ekologi diakui sebagai ilmu dan berkembang terus dengan cepat, apalagi saat dunia
sangat peka dengan masalah lingkungan dalam mengadakan dan memelihara mutu
peradaban dunia. Ekologi merupakan cabang ilmu yang mendasari dan selalu
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Hal tersebut dikarenakan
prinsip-prinsip ekologi dapat menerangkan dan memberikan ilham dalam mencari
jalan untuk mencapai kehidupan yang lebih layak.
Pembahasan ekologi tidak dapat
terlepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai komponennya, yaitu faktor
abiotik dan biotik. Faktor abiotik antara lain suhu, air, kelembaban, cahaya
dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari
manusia, hewan, tumbuhan dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan
tingkatan – tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas,
ekosistem yang saling mempengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan
kesatuan.
Secara sederhana ilmu ekologi
diartikan sebagai ilmu yang mempelajari ekosistem. Secara rinci, ia juga bisa
diartikan sebagai sebuah studi terhadap hubungan timbal balik diantara organisme
dan organisme lainnya serta benda - benda mati yang ada di sekitarnya. Ekologi
sering disebut sebagai ilmu dasar lingkungan, meski harus di akui bahwa lingkup
ekologi jauh lebih sempit ketimbang ilmu lingkungan. Ekologi merupakan cabang
ilmu yang masih relatif baru, yang baru muncul pada tahun 70 an. Akan tetapi,
ekologi mempunyai pengaruh yang besar terhadap cabang biologinya. Ekologi
mempelajari bagaimana makhluk hidup dapat mempertahankan kehidupannya dengan
mengadakan hubungan antar makhluk hidup dan dengan benda tak hidup didalam
tempat hidupnya atau lingkungannya.
Difinisi ekologi klasik yang
sampaikan oleh Oddum (1963). Oddum menyatakan bahwa ekologi adalah kajian
mengenai struktur dan fungsi alam.
1.
Ruang Lingkup Ekologi
Ruang lingkup ekologi meliputi beberapa unit dalam spectrum biologi.
Unit-unit lingkup ekologi tersebut berturut-turut dari kecil ke besar adalah
ekologi individu, ekologi populasi, ekologi komunitas, ekologi ekosistem,
ekologi bentang alam, dan ekologi global (Reece: 327).
Secara ringkas, ruang lingkup ekologi dapat digambarkan melelui spektrum
biologi, yang menggambarkan aras-aras organisasi kehidupan sebagai berikut:
Protoplasma adalah zat hidup dalam sel dan terdiri atas senyawa
organik
yang kompleks, seperti lemak, protein, dan karbohidrat.
a.
Sel adalah satuan dasar suatu organism yang terdiri dari
protoplasma dan inti yang terkandung dalam membran. Membran merupakan komponen
yang menjadi pemisah dari satuan dasar lainnya.
b.
Jaringan adalah kumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi
yang sama, misalnya jaringan otot.
c.
Organ atau alat tubuh merupakan bagian dari suatu organism
yang mempunyai fungsi tertentu, misalnya kaki atau telinga pada hewan, dan daun
atau akar pada tumbuhan.
d.
Sistem organ adalah kerja sama antara struktur dan fungsi
yang harmonis, seperti kerja sama antara mata dan telinga, antara mata dan
tangan, dan antara hidung dengan tangan.
e.
Organism adalah suatu benda hidup, jasad hidup, atau makhluk hidup.
f.
Populasi adalah kelompok organism yang sejenis yang hidup dan
beranak pada suatu daerah tertentu. Contohnya populasi rusa di pulau Jawa,
populasi banteng di Ujung Kulon, populasi badak di Ujung Kulon, dan populasi
ayam kampong di Jawa Barat.
Tiga karakteristik fundamental suatu populasi adalah
densitas, disperse, dan demografika.
1)
Densitas adalah Jumlah individu per satuan luas atau volume
misalnya, jumlah bakteri Escherecia coli per millimeter.
2)
Disperse adalah Pola penjarakan antara individu dalam
perbatasan populasi.
3)
Demografika adalah Bidang yang mempelajari statistika vital
populasi dan perubahan statistika tersebut seturut waktu.
g.
Komunitas adalah semua populasi dari berbagai jenis organism
yang menempati suatu daerah tertentu. Di daerah tersebut setiap populasi
berinteraksi satu dengan lainnya. Misalnya populasi rusa berinteraksi dengan
populasi harimau di Pulau Sumatra atau populasi ikan mas berinteraksi dengan
populasi ikan mujair.
h.
Ekosistem adalah tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh
antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi. Ekosistem
merupakan hubungan timbal balik yang kompleks antara makhluk hidup dengan
lingkungannya, baik yang hidup maupun yang tak hidup (tanah, air, uadara, atau
kimia fisik) yang secara bersama-sama membentuk suatu sistem ekologi.
i.
Biosfer adalah lapisan bumi tempat ekosistem beroperasi.
Lapisan biosfer kira-kira 9000 m di atas permukaan bumi, beberapa meter di
bawah permukaan tanah, dan beberapa ribu meter di bawah permukaan laut.
2.2
Dinamika Populasi
Karena terganggu oleh kondisi-kondisi lingkungan
yang berubah secara berkala semua populasi akan dan sudah menunjukkan fluktuasi
ukuran. Banyak populasi yang mengalami siklus naik turun dengan drastis
dipengaruhi oleh interaksi kompleks antara faktor-faktor biotik dan abiotik.
Sebuah metapopulasi adalah sekelompok populasi yang ditautkan oleh imigrasi dan
emigrasi, contohnya imigrasi dan emigrasi menautkan populasi bajing tanah
belding dengan populasi- populasi lain dari spesies tersebut yang semuanya membentuk
metapopulasi (Reece: 368).
Seperti halnya suatu individu, suatu populasi pun
mempunyai ciri-ciri biologi, antara lain: Mempunyai struktur dan organisasi
tertentu, yang sifatnya ada yang konstan dan ada pula yang berfluktuasi dengan
berjalannya waktu. Ontogenetik, mempunyai sejarah kehidupan (lahir, tumbuh,
berdiferensiasi, menjadi tua, dan mati). Dapat dikenal dampak lingkungan
dan memberikan respon terhadap perubahan
lingkungan. Mempunyai hereditas. Terintegrasi oleh faktor-faktor hereditas oleh
faktor-faktor herediter (genetik) dan ekologi.
2.3
Interaksi antara Ekologi Populasi
Beberapa hubungan dalam kehidupan suatu
organism adalah interaksinya dengan individu-individu dari berbagai spesies
lain dalam komunitas. Interaksi antar spesies mencangkup kompetisi, predasi,
hebivor, dan simbiosis (termasuk paratisme,mutualisme,dankomensalisme).
-
Kompetisi: Apabila populasi menempati habitat yang sama. Bila
dalam kompetisi tersebut ada salah satu yang kalah maka yang kalah akan mati
atau menyingkir dari area tempat tinggalnya.
-
Predasi: Interaksi antara spesies yang salah satu spesiesnya
predator, pembunuh, dan memangsa spesies lain.
-
Hebivori: Ahli ekologi menggunakan istilah hebivori untuk
mengacu pada interaksi di mana organisme memakan bagian tumbuhan atau alga.
-
Simbiosis: Sewaktu individu dari dua atau lebih spesies hidup
dalam kontak langsung dan akrab dengan satu sama lain, hubungan mereka disebut
simbiosis. Sebagian ahli biologi mendefinisikan simbiosis secara sempit,
sebagai sinonim untuk mutualisme yaitu interaksi yang menguntungkan kedua spesises.
2.4 Konsep Ekologi
Hubungan keterkaitan dan ketergantungan antara seluruh
komponen ekosistem harus dipertahankan dalam kondisi yang stabil dan seimbang
(homeostatis). Perubahan terhadap salah satu komponen akan memengaruhi komponen
lainnya. Homeostatis adalah kecenderungan sistem biologi untuk menahan
perubahan dan selalu berada dalam keseimbangan.
Ekosistem mampu memelihara dan mengatur diri sendiri seperti
halnya komponen penyusunnya yaitu organisme dan populasi. Dengan demikian,
ekosistem dapat dianggap suatu cibernitik di alam. Namun manusia cenderung
mengganggu sistem pengendalian alamiah ini. Ekosistem merupakan kumpulan dari
bermacam – macam dari alam tersebut, contoh hewan, tumbuhan, lingkungan, dan
yang terakhir manusia.
Ekologi pada masa kini menjadi luas cakupannya, namun dapat
di golongkan menurut bidang kajiannya :
-
Auteknologi adalah ekologi yang mempelajari suatu jenis atau
spesies oraganisme yang berinteraksi dengan lingkungannya. Biasanya ditekankan
pada aspek siklus hidup, adaptasi terhadap lingkungannya, sifat parasitis dan
lain – lain. Misalnya seorang ahli ekologi hanya mengkaji seluk beluk ekologi
orang (pongo pygmeaus) di alam asli dan sebagainya.
-
Sinekologi adalah ekologi yang mengkaji bberbagai kelompok
organisme yang suatu kesatuan yang saling berinteraksi dalam suatu daerah
tertentu. Sering pula kita dengar dengan istilah lain seperti : ekologi jenis,
ekologi populasi, ekologi komunitas, dan ekologi ekosistem.
Selain itu kita juga mengenal apa yg dimaksud dengan
ekosistem,komunitas ,populasi , kelahiran ,kematian, imigrasi,emigrasi. kita
akan membahas satu satu arti dari di atas.
1.)
Ekosistem,yaitu suatu kesatuan dari suatu komunitas yg
merupakan lingkungan hidup bagi mahluk hidup atau tempat dimana mahluk hidup
dapat menyesuaiakan diri dengan tempat tinggalnya agar mahkluk hidup itu dapat
tinggal denagan nyaman.
Contoh : ekosistem air tawar
2.)
Komunitas,yaitu suatu organisasi atau perkumpulan dari berbagai
jenis elemen elemen yang ada di bumi ini .yang membentuk suatu perkumpulan yg
bertujuan untuk saling berinteraksi satu sama lain dengan anggotanya.
Contoh : Komunitas pencinta alam
3.)
Populasi ,yaitu jumlah suatu mahluk hidup dalam suatu wilayah
tertentu.
Populasi ada 4 faktor yaitu :
a.) Kelahiran
b.) Kematian
c.) imigrasi,yaitu perpindahan
penduduk dari suatu kota ke kota lain lain dalam jumlah yg banyak
d.) emigrasi,yaitu keluarnya
penduduk dari kota tempat dia tinggal dan ingin mencari tempat tinnggal yg baru
Faktor-faktor pertumbuhan populasi di pengaruhi oleh:
1.)
Natalitas ,yaitu kelahiran atau dengan kata lain kemampuan
atau sifat mahkluk hidup dari suatu populasi untuk tumbuh
2.)
Mortalitas , yaitu kematian individu dalam populasi
3.)
Imigrasi , yaitu peprindahan populasi dari datang menjadi
masuk dan membentuk klompok baru atau bergabung dengan kelompok yg lama
4.)
Emigrasi , yaitu keluarnya suatu individu dari suatu daerah
atau kelompoknya dan ingin ingin membentuk kelompok yg baru
2.5
Rantai Makanan, Aliran Dan
Transfer Energi
Komunitas dari suatu ekosistem berinteraksi satu
sama lain dan juga berinteraksi dengan lingkungan abiotiknya. Interaksi
tersebut terjadi sebagai usaha untuk
kelangsungan hidup organisme. Aktivitas ini memerlukan energi. Energi untuk
berbagai kegiatan diperoleh dari bahan organik, sehingga disebut sebagai energi
kimia. Bahan organik dalam komponen biotik
awalnya terbentuk dengan
bantuan energi cahaya matahari dan elemen organik, seperti karbon dan nitrogen.
Bahan organik ini ditransfer dari suatu organisme ke organisme lain.
Perpindahan energi kimia dan elemen berlangsung melalui interaksi makan dan
dimakan. Peristiwa makan dan dimakan antar organisme dalam suatu ekosistem
membentuk struktur trofik, yang terdiri dari beberapa tingkat trofik.
Gambar 1
Contoh ke-1 rantai makanan di darat
adalah Tumbuhan akan menyerap dan menggunakan sinar matahari untuk memproduksi
atau menghasilkan makanan dalam bentuk gula, dan akan disimpan dalam dalam
biji, batang, buah, dan tempat penyimpanan
yang lainnya. Tikus (Konsumen tingkat I), yaitu hewan herbivora atau pemakan tumbuhan
akan memakan tumbuhan tersebut. Lalu tubuh tikus mengubah sejumlah makanan
menjadi energi untuk aktivitasnya dan bereproduksi. Ular (Konsumen tingkat II),
yaitu hewan karnivora atau pemakan daging akan memakan tikus. Tikus merupakan
makanan atau sumber energi untuk ular, suapa ular tetap bertahan hidup. Burung
Elang (konsumen tingkat III atau konsumen puncak) akan memakan ular. Elang
memakan ular untuk menggunakan energi yang tersedia dari ular agar dapat
bertahan hidup. Saat burung elang mati, ia kemudian membusuk. Pada proses
pembusukan tersebut ia akan diuraikan oleh mikroorganisme seperti bakteri
kemudian akan diserap lagi oleh tanah tempat tanaman seperti rerumputan tumbuh.
Contoh rantai makanan di air atau laut adalah Phytoplankton (Produsen), di
dalam ekosistem perairan Phytoplankton berperan sebagai produsen karena
kemampuannya bisa berfotosintesis, membentuk cadangan makanan (amylum). Ikan
(Konsumen tingkat I), yaitu hewan yang memakan phytoplankton, lalu tubuh ikan
akan mengubah makannanya menjadi energi untuk kelangsungan hidupnya. Anjing
laut (Konsumen tingkat II), anjing laut memakan ikan, karena ikan merupakan salah satu sumber makannanya. Paus
pembunuh (konsumen tingkat III atau konsumen puncak), akan memakan anjing laut.
Paus pembunuh memakan anjing laut untuk menggunakan energi yang tersedia dari
ular dapat bertahan hidup.
Gambar 2
Jaring makanan memiliki tingkat
trofik dan posisi trofik. Spesies tanaman membentuk spesies basal tingkat
pertama. Spesies basal juga dikenal sebagai produsen; ini adalah sumber daya
spesies di mana konsumen utama atau predator
utama memakan pada jaring ini. Predator utama tidak memakan makhluk
hidup lain selain produsen utama dalam jaring
makanan.
Spesies basal dapat baik terdiri
dari
autotrof atau detritivor yang juga mencakup bahan
organik yang membusuk dan mikroorganisme terkait dan bahan tanaman. Autotrof
menangkap bentuk energi cahaya matahari dan menghasilkan energi melalui proses
fotosintesis. Yang lainnya mendapatkan energi dari oksidasi kimia senyawa
anorganik.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Istilah ekologi pertama kali
diperkenalkan oleh ernnst haeckel, seorang ahli biologi bangsa jerman, pada
tahun 1869. Ekologi berasal dari bahasa yunani oikos yang berarti rumah atau
tempat tinggal dan logos yang berarti ilmu/telaah. Jadi, ekologi berarti ilmu
tentang rumah (tempat tinggal) mahluk hidup. Ruang lingkup ekologi meliputi
beberapa unit dalam spectrum biologi. Unit-unit lingkup ekologi tersebut
berturut-turut dari kecil ke besar adalah ekologi individu, ekologi populasi,
ekologi komunitas, ekologi ekosistem, ekologi bentang alam, dan ekologi global.
Ekosistem mampu memelihara dan mengatur diri sendiri seperti halnya komponen
penyusunnya yaitu organisme dan populasi. Dengan demikian, ekosistem dapat
dianggap suatu cibernitik di alam. Namun manusia cenderung mengganggu sistem
pengendalian alamiah ini. Ekosistem merupakan kumpulan dari bermacam – macam
dari alam tersebut, contoh hewan, tumbuhan, lingkungan, dan yang terakhir
manusia.
DAFTAR
PUSTAKA
Campbell,
Unit delapan tentang Ekologi.
Dewi, N. 2009. Geografi 2 :
untuk SMA dan MA Kelas XI. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional,
Jakarta, p. 122.
No comments:
Post a Comment