DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR........................................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN.............................................................................. ....... 1
A. Latar Belakang................................................................................. 1
BAB II
PEMBAHASAN....................................................................................... 3
A.
Pengertian
Infrastruktur Teknologi Informasi (TI).......................... 3
B.
Tahap-Tahap
Evolusi Teknologi Informasi (TI)............................... 3
C.
Komponen-komponen Infrastruktur............................................... 4
D.
Perkembangan
Hardware (HW) Dan Software (SW)
Komputer......................................................................................... 6
E.
Manajemen
Teknologi Informasi ................................................... 12
BAB III
PENUTUP............................................................................................. 15
A.
Kesimpulan..................................................................................... 15
DAFTAR
PUSTAKA......................................................................................... 16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dengan
perkembangan teknologi yang demikian cepat dan luasnya, tentu saja akan timbul
berbagai dampak pada la tingkah laku manusia dalam kehidupannya sehari-hari.
Contohnya, interaksi sosial dalam suatu masyarakat dari yang semula sulit
mendapatkan akses pengetahuan karena keterbatasan atau letak geografis yang
tidak strategis bisa berubah menjadi sangat mudah untuk mengakses berbagai
informasi sesuai dengan keinginan dan
yang dibutuhkan oleh masyarakat. Namun tak jarang teknologi membuat interaksi
antar manusia menjadi semakin sedikit. Karena antar masyarakat lebih cenderung
sibuk dengan teknologi yang digunakan tanpa berinteraksi langsung dengan
lingkungan sekitar atau dengan lawan bicaranya.
Jika hal tersebut terjadi berkelanjutan, maka akan muncul dampak-dampak
interaksi sosial yang tidak menyenangkan. Selain itu, dampak dari perubahan
suatu bangsa terhadap bentuk teknologi yang dihasilkan dapat pula berpengaruh
pada sistem sosial yang ada. Perubahan ini berasal dari luar yang disebut
sebagai perubahan kontak, yaitu perubahan selektif, terjadi apabila warga dalam
suatu sistem sosial bersikap terbuka terhadap pengaruh yang datang dari luar.
Ini berarti, ide baru yang diterimanya itu didasarkan atas kebutuhan yang
dirasakannya sendiri. Sebaliknya perubahan kontak yang terarah atau terencana
memang disengaja oleh pihak luar seperti dari agen pembaru tadi, yang secara
intensif guna suatu tujuan tertentu berusaha memperkenalkan ide baru.
Adopsi
terhadap ide-ide baru didasarkan atas kesadaran sendiri sehingga proses
penyebaran dan penggunaannya dalam suatu masyarakat juga akan disesuaikan
dengan sistem sosial budaya mereka, paling tidak akan dilakukan secara sntan
serta warga masyarakat cenderung pasif. Kesadaran perlunya perubahan dan
kemungkinan manfaat yang akan diperoleh melalui perubahan sangat ditentukan
oleh pihak luar sehingga dapat mengakibatkan perubahan persepsi; misalnya
perubahan itu perlu dilakukan dan terdapat manfaat yang diperoleh melalui
perubahan tersebut.
Perkembangan
teknologi informasi dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai
kegiatan dapat dilaksanakan dengan cepat, tepat dan akurat, sehingga akhirnya
akan meningkatkan produktivitas. Perkembangan teknologi informasi
memper-lihatkan bermunculannya berbagai jenis kegiatan yang berbasis pada
teknologi ini, seperti egovernment, e- commerce, e-education, emedicine,
e-laboratory, dan lainnya, yang kesemuanya itu berbasiskan elektronika.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Infrastruktur Teknologi
Informasi (TI)
Infrastruktur
TI didefinisikan sebagai sumber daya teknologi bersama yang menyediakan
platform untuk aplikasi system informasi perusahaan yang terperinci.
Infrastruktur TI meliputi investasi dalam peranti keras, peranti lunak, dan
layanan-seperti konsultasi, pendidikan, dan pelatihan-yang terbesar di seluruh
perusahaan atau tersebar diseluruh unit bisnis dalam perusahaan.
Infrastruktur
TI terdiri atas sekumpulan perangkat dan aplikasi peranti lunak yang dibutuhkan
untuk menjalankan suatu perusahaan besar secara keseluruhan. Namun
infrastruktur TI juga merupakan sekumpulan layanan firewide (mencakup seluruh
perusahaan) yang dianggarkan oleh pihak manajemen dan terdiri atas kapabilitas
manusia dan kapabilitas teknis. Layanan yang dapat disediakan oleh perusahaan
untuk para pelanggan, pemasok dan para pekerjanya adalah kegunaan langsung dari
infrastruktur TI perusahaan tersebut. Idealnya, infrastruktur ini mendukung
bisnis perusahaan dan strategi sistem informasinya. Teknologi informasi yang
baru mempunyai dampak besar terhadap bisnis perusahaan dan strategi system
informasinya. Teknologi informasi yang baru mempunyai dampak besar terhadap
bisnis dan strategi TI, sama seperti layanan yang dapat disediakan bagi para
pelanggan.
B.
Tahap-Tahap Evolusi Teknologi
Informasi (TI)
Infrastruktur
TI di dalam organisasi saat ini merupakan hasil dari evolusi selama lebih dari
50 tahun di dalam platform komputasi. Lima tahap dalam evolusi ini adalah :
1.
Era
Mesin Akuntansi Elektronik
Evolusi
mesin akuntansi elektronik (pada tahun 1930-1950) adalah mesin akuntansi
elektronik terspelisiasasi yang merupakan komputer primitif yang digunakan
untuk perusahaan akuntansi.
2.
Era
Maninframe Umum dan Komputer Mini
Infrastruktur
TI dalam era mainframe (tahun 1959 hingga sekarang) terdiri atas sebuah
mainframe yang melakukan pemrosesan terpusat yang dapat dihubungkan keribuan
terminal dan pada akhirnya beberapa komputasi terdesentralisasi dan per
departemen menggunakan komputer mini dalam jaringan.
3.
Era
PC
Era
PC (tahun 1981 hingga sekarang) dalam infrastruktur TI didominasi oleh
penggunaan komputer deskop dengan perangkat produktivitas kantor.
4.
Era
Klien/Server
Infrastruktur
yang lebih mendominasi pada era klien /server (tahun 1983 hingga sekarang)
terdiri atas jaringan klien deskop atau leptop hinggan komputer server yang
lebih kuat menangani kebanyakan pengelolaan dan pemrosesan data.
5.
Era
Komputasi Internet Perusahaan
Perubahan
infrastruktur TI yang diatas telah menghasilkan perkembangan dalam pemrosesan
komputer, chip memori, perangkat penyimpanan, telekomunikasi, dan jaringan
peranti keras dan peranti lunak, dan rancangan peranti lunak yang telah
meningkatkan daya komputasi secara eksnensial sementara mengurangi biaya juga
secara eksnensial.
C.
Komponen-komponen Infrastruktur
Infrastruktur
TI saat ini menghasilkan tujuh komnen utama. Komnen-komnen ini adalah investasi
yang harus dikoordinasikan satu sama lain untuk memberikan infrastruktur yang
koheren bagi perusahaan. Yaitu;
1. Manajemen dan penyimpanan data,
a.
Platform
Perangkat Keras Komputer
Pasar
perangkat keras komputer menjadi semakin terkonsentrasi pada
perusahaan-perusahaan papan atas seperti, IBM, HP, Dell dan Sun Microsystem
serta 3 produsen chip terkemuka. Kalangan industri secara bersama-sama
menyepakati Intel sebagai prosesor standar untuk kegiatan komputasi organisasi
bisnis, dengan pengecualian utama di pasar server yang dipegang oleh Unix dan
Linux, yang menggunakan prosesor buatan Sun Microsystem ataupun prosesor buatan
IBM.
b.
Aplikasi
Perangkat Lunak Perusahaan
Perusahaan
di seluruh dunia diperkirakan akan menghabiskan sekitar $301 miliar untuk
perangkat lunak pada aplikasi perusahaan yang dianggap sebagai komnen
infrastruktur TI.
c.
Pengelolaan
dan Penyimpanan Data
Perangkat
lunak perusahaan pengelola database bertanggung jawab untuk mengorganisasikan
dan mengelola data perusahaan sehingga data tersebut dapat diakses dan
digunakan dengan efisien.
d.
Platform
Jaringan
Platform
telekomunikasi umumnya disediakan oleh perusahaan jasa telen/telekomunikasi
yang menawarkan konektivitas data dan suara, jangkauan jaringan yang luas,
layanan komunikasi nirkabel serta akses internet.
e.
Platform
Internet
Platform
internet harus cocok dan terhubung dengan infrastruktur jaringan serta platform
perangkat keras dan perangkat lunak. Mereka termasuk perangkat keras, perangkat
lunak dan layanan manajemen guna mendukung situs web perusahaan, termasuk
layanan hosting web, router, dan perangkat dengan atau tanpa kabel.
- Jasa Konsultasi dan Pengintegrasian Sistem
Saat
ini, perusahaan-perusahaan besar belum memiliki staf, anggaran, ataupun
pengalaman, dan keahlian yang dibutuhkan untuk mengelola seluruh infrastruktur
TI yang dimiliki.
Pengintegrasian
perangkat lunak menjamin infrastruktur yang baru dapat bekerja sama dengan
infrastruktur lama milik perusahaan yang biasanya disebut sistem warisan dan
menjamin elemen baru yang terdapat pada infrastruktur dapat bekerja satu sama
lain.
D.
Perkembangan Hardware (HW) Dan
Software (SW) Komputer
1. Perkembangan Hardware (HW)
Hardware/Perangkat
keras adalah sebuah alat/benda yang kita bisa lihat, sentuh, pegang dan
memiliki fungsi tertentu.Secara fisik ada wujudnya. Perkembangan hardware
komputer semakin cepat dari yang sederhana sampai ke hardware yang paling
kompleks. Namun dilihat dari sejarahnya, perkembangan komputer diawali oleh
kebutuhan manusia untuk melakukan pemrosesan data secara lebih mudah, walaupun
prinsip itu tetap berlaku, namun akhir-akhir ini kelihatannya perkembangan
hardware komputer lah yang mampu menciptakan “kebutuhan-kebutuhan” dan peluang
baru.
a.
Macam-macam
perangkat keras (hardware):
1)
CPU
(Central Processing Unit)
Merupakan alat yang
berfungsi sebagai pemroses data.CPU berisi rangkaian sirkuit yang menyimpan
instruksi-instruksi pemrosesan dan penyimpanan data.
2)
Monitor
Merupakan alat yang mampu
menampilkan teks maupun gambar dari data yang sedang diproses dalam CPU.
3)
Keyboard
Keyboard merupakan alat
untuk memasukkan data maupun perintah ke CPU, biasanya terdiri atas rangkaian
huruf, angka, dan tombol fungsi lainnya.
4)
Mouse
Mouse merupakan alat
bantu untuk memberikan perintah dalam memproses data atau mengedit data.
5)
Scanner
Scanner merupakan alat
Bantu untuk memasukkan data berupa gambar atau grafik dan mengubahnya ke dalam
bentuk digital sehingga dapat diproses dan digabungkan dengan bentuk data yang
berupa teks.
Perkembangan
teknologi elektronik yang paling pesat dan banyak dipakai dibanyak bidang dalam
menyelasaikan pekerjaan maupun untuk memperolah informasi tidak lain adalah
komputer. Perkembangan komputer ini diakibatkan oleh perkembangan mikroprosesor
(processor) sebagai otak dalam menangani keseluruhan dari kerja komputer.
Perkembangan Mikroprosesor Intel dan Personal Computer(PC) sesuai dengan waktu
evolusi generasi-generasi prosesor yang baru bermunculan dengan perfomance yang
lebih canggih, baik dari segi kualitas maupun kerumitannya.
- Generasi Pertama (1946-1959)
Komputer
generasi pertama dibuat masih sangat sederhana dan belum kompleks
penggunaannya, sehingga komputer generasi pertama belum dapat memproses
masalah-masalah yang besar. Komputer dalam prosesnya serta pembuatnya masih
menggunakan komnen yang besar-besar.
Adapun
ciri-ciri komputer generasi pertama, antara lain :
1)
Ukuran
fisiknya besar.
2)
Kecepatan
prose lambat.
3)
Cepat
panas.
4)
Membutuhkan
listrik yang besar.
5)
Menggunakan
tabung hampa udara (Vaccum tube).
6)
Memorinya
menggunakan Magnetic Core Storage.
7)
Masih
menggunakan bahasa mesin (Machine Language).
8)
Menggunakan
konsep Stored Program.
Contoh komputer generasi
pertama :
·
MARK
I, MARK II, IBM 702, IBM 704, IBM 709 (dibuat oleh IBM/International Business
Machine).
·
UNIVAC
II (dibuat oleh Sperry Rand).
·
ENIAC
(Electronic Numerical Integrator and Calculator), dibuat oleh DR. John W.
Mauchly pada tahun 1942. Komputer ini berukuran besar dan berat fisiknya
mencapai 30 ton.
·
SEC
(Simple Electronic Computer), dibuat oleh Electronic Computation Laboratory of
Birkbeck College pada tahun 1951.
·
Datamatic
1000 (dibuat oleh Honeywell).
·
NCR
102A, NCR 102D (dibuat oleh National Cash Register).
- Generasi Kedua (1959-1965)
Pembuatan
komputer generasi kedua ini merupakan pengembangan dari komputer generasi
pertama yang dibuat untuk menyempurnakan bentuk dari komnen dan penggunaan
listrik yang lebih hemat.
Komputer generasi kedua
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1)
Komnen
telah menggunakan transistor.
2)
Ukuran
fisiknya lebih kecil.
3)
Kecepatan
prosesnya lebih cepat.
4)
Tidak
cepat panas.
5)
Membutuhkan
listrik lebih sedikit.
6)
Memori
yang digunakan lebih besar.
7)
Telah
menggunakan bahasa tingkat tinggi (high level language).
8)
Sudah
dapat digunakan untuk real time (informasi yang dibutuhkan dapat dihasilkan
dengan sekejap) dan time sharing (komputer digunakan bersama-sama dan komputer
dapat membagi waktu untuk tiap-tiap pemakai).
Contoh komputer generasi
kedua :
·
IBM
7070, IBM 7080, IBM 1400, IBM 1600 (dibuat oleh IBM/International Business
Machine).
·
Honeywell
400, Honeywell 800 (dibuat oleh Honeywell).
·
Burroughs
200 (dibuat oleh Burroughs).
·
GE
635, GE 645, GE 200 (dibuat oleh General Electric).
·
UNIVAC
III, UNIVAC SS80, UNIVAC SS90, UNIVAC 1107 (dibuat oleh Sperry Rand).
·
NCR
300 (dibuat oleh National Cash Register).
- Generasi Ketiga (1965-1970)
Komputer
generasi ketiga dibuat dengan menggabungkan beberapa komnen dalam satu tempat
dan disempurnakan tampilan dari komputer tersebut. Selain itu, komputer
generasi ketiga telah dibuat penyimpanan memorinya lebih besar dan diletakkan
di luar (eksternal) penggunaan listriknya lebih hemat dibandingkan komputer
generasi kedua dan ukuran fisiknya dibuat menjadi lebih kecil, agar dapat
menghemat penggunaan ruang.
Komputer
generasi ketiga mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1)
Komnen
telah menggunakan IC (Integrated Circuit) atau yang disebut "chip"
dalam bentuk Hybrid Integrated Circuits atau Solid Logic Technology (SLT),
yaitu transistor dan dioda diletakkan secara terpisah dalam satu tempat.
2)
Kecepatan
prosesnya lebih cepat.
3)
Membutuhkan
listrik lebih hemat.
4)
Memorinya
yang digunakan lebih besar, dapat menyimpan sampai ratusan ribu karakter.
5)
Telah
menggunakan penyimpanan luar yang bersifat random access, yaitu magnetik disk
yang berkapasitas besar.
6)
Dapat
digunakan untuk multi processing dan multi programming.
7)
Telah
dibuatnya alat input-output dengan menggunakan visual display terminal yang
dapat menampilkan grafik, dapat menerima dan mengeluarkan suara, dan telah
digunakannya alat pembaca tinta magnetik MICR (Magnetic Ink Character Reader).
Contoh komputer generasi
ketiga :
·
GE
600, GE 235 (dibuat oleh General Electric).
·
Burroughs
5700, Burroughs 6700, Burroughs 7700 (dibuat oleh Burroughs).
·
UNIVAC
1108, UNIVAC 9000 (dibuat oleh Sperry Rand).
- Generasi Keempat (1970-1995)
Komputer
generasi keempat merupakan pengembangan dari komputer generasi ketiga. Komputer
ini dibuat dengan menggabungkan beberapa IC yang dipadatkan, yang dalam
komputer generasi ketiga belum dapat digabungkan.
Komputer generasi keempat
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1)
Telah
menggunakan LSI (Large Scale Integration), yaitu penggabungan beribu-ribu IC
yang dipadatkan dalam 1 buah chip.
2)
LSI
dikembangkan menjadi VLSI (Very Large Scale Integration) yang dapat memuat
150.000 transistor yang dipadatkan.
3)
Chip
yang digunakan telah berbentuk segi empat yang membuat rangkaian-rangkaian
terpadu.
Contoh komputer generasi
keempat :
·
IBM
370 (dibuat oleh IBM/International Business Machine).
·
APPLE
II (dibuat oleh Apple).
Untuk komputer generasi
yang akan datang, banyak menggunakan sensor-sensor untuk mempermudah dan
mempercepat pekerjaan kita, dan komputer yang akan datang dibuat untuk
mempermudah interaksi antara manusia dengan komputer secara langsung yang
seakan-akan manusia tersebut berada dalam komputer.
2. Perkembangan Software (SW)
Sedangkan
Software ( Perangkat Lunak ) yaitu sesuatu yang dapat dilihat atau didengar
tetapi tidakdapat dipegang atau diraba, tergantung sisi atau tempat dimana
software itu sendiri berada. Sebagai gambarannya, software dapat dikelomkkan
menjadi beberapa kelomk atau bentuk seperti tampilan atau gambar yang dapat
kita lihat pada layar monitor atau LCD dan berupa suara baik suara yang keluar
maupun suara yang masuk. Teori pertama tentang Software Komputer diusulkan oleh
Alan Turing pada tahun 1935-nya nomor esai Komputasi dengan aplikasi ke
(masalah Keputusan) Entscheidungsproblem. “Software” istilah pertama kali
digunakan di cetak oleh John W. Tukey pada tahun 1958. Dalam ilmu komputer dan
rekayasa Software, Software adalah semua informasi diproses oleh program sistem
komputer, dan data.
Software
Komputer ini berangsur-angsur mengalami perkembangannya. Berdasarkan
perkembangannya perangkat lunak sampai dengan sekarang dibagi menjadi beberapa
era yaitu :
a.
Era
Pioneer. Pada Era Pioneer ini bentuk software komputer pada awalnya adalah
sambungan-sambungan kabel ke antar bagian dalam komputer, Cara dalam mengakses
komputer adalah menggunakan punched card yaitu kartu yang di lubangi.
Penggunaan komputer saat itu masih dilakukan secara langsung, sebuah program
digunakan untuk sebuah mesin tertentu dan untuk tujuan tertentu. Di era ini
software komputer merupakan satu kesatuan dengan sebuah hardware komputer.
b.
Era
Stabil. Pada Era Stabil ini baris-baris perintah software komputer yang
dijalankan oleh komputer bukan lagi satu-satu, tapi sudah banyak proses yang di
lakukan secara bersamaan (multi tasking). Software Komputer pada era ini juga
mampu menyelesaikan banyak pengguna (multi user) dan secara cepat/langsung
(real time). Di era ini jugalah mulai di kenal sistem basis data, yang
memisahkan antara program dan data .
c.
Era
Mikro. Pada Era Mikro ini software komputer dapat dibedakan menjadi beberapa
bagian yaitu Software Sistem (Windows, Linux, Machintos, dll), Software
Aplikasi (Ms.Office, OpenOffice, dll) dan Languange Software/Bahasa Pemograman
(Assembler, Visual Basic, Delphi, dll)
d.
Era
Modern. Pada Era Modern ini software komputer tidak hanya untuk sebuah komputer
tetapi sebuah handphone pun telah di lengkapi dengan sebuah software sistem
seperti Android, Symbian, dll. Tingkat kecerdasan yang ditunjukkan oleh
software komputer pun semakin meningkat, selain permasalahan teknis, software
komputer sekarang juga mulai bisa mengenal suara dan gambar.
E.
Manajemen Teknologi Informasi
Proses
pengelolaan teknologi informasi pun harus terlebih dahulu didefinisikan oleh
perusahaan sebelum yang bersangkutan dapat merancang struktur divisi atau unit
teknologi informasi yang sesuai; karena secara prinsip, terlepas dari jenis
atau bentuk struktur organisasi unit teknologi informasi, sejumlah proses tata
kelola harus dimiliki oleh perusahaan
Terdapat
berbagai teori dan konsep yang telah diperkenalkan untuk dapat mendefinisikan keseluruhan
proses terkait dengan manajemen maupun tata kelola (governance) teknologi informasi.
Dari beragam paradigma yang ada, sebuah konsep yang sangat baik dan telah diterapkan
oleh sejumlah perusahaan dewasa ini adalah standar yang diperkenalkan oleh
sebuah yayasan non profit yaitu Information System Audit and Control Foundation
(ISACF) yang diberi nama COBIT (Common Objectives for Information and Related Technology).
Secara jelas COBIT diperuntukkan untuk menunjang konsep IT Governance yang
didefinisikan sebagai sebagai4:
“A
structure of relationships and processes to direct and control the enterprise
in order to achieve the enterprise’s goals by adding value while balancing risk
versus return over IT and its processes”.
Secara
jelas COBIT membagi proses pengelolaan teknologi informasi menjadi 4 (empat) domain
utama, yaitu masing-masing5:
·
Perencanaan
dan Organisasi
·
Pengadaan
dan Implementasi
·
Penyelenggaraan
dan Pelayanan
·
Pengawasan
dan Evaluasi
1.
Perencanaan
dan Organisasi
Terdapat
11 (sebelas) proses tata kelola teknologi informasi yang harus diperhatikan
oleh
perusahaan,
masing-masing adalah sebagai berikut:
a)
Menyusun
Rencana Strategis Teknologi Informasi
b)
Mendefinisikan
Arsitektur Informasi Korrat
c)
Menentukan
Arah Perkembangan Teknologi
d)
Merancang
Struktur Organisasi Teknologi Informasi
e)
Mempertimbangkan
Investasi Teknologi Informasi
f)
Mengkomunikasikan
Arah dan Sasaran Manajemen
g)
Mengembangkan
Sumber Daya Manusia
h)
Menjamin
Pemenuhan Standar Eksternal
i)
Mengkaji
Resiko
j)
Mengelola
Proyek Teknologi Informasi
k)
Memelihara
Kualitas
2.
Pengadaan
dan Implementasi
Terdapat
6 (enam) proses tata kelola teknologi informasi yang harus diperhatikan oleh
perusahaan,
masing-masing adalah sebagai berikut:
a)
Mengidentifikasikan
Solusi bagi Perusahaan
b)
Mengadakan
dan Memelihara Perangkat Lunak Aplikasi
c)
Membangun
dan Mengembangkan Infrastruktur Teknologi
d)
Menyusun
Prosedur Kerja dan Pemeliharaan
e)
Mengakreditasi
Sistem
f)
Mengelola
Perubahan
3.
Penyelenggaraan
dan Pelayanan
Terdapat
13 (tiga belas) proses tata kelola teknologi informasi yang harus diperhatikan oleh
perusahaan, masing-masing adalah sebagai berikut:
a)
Menentukan
Standar Kepuasan
b)
Memonitor
Keterlibatan Pihak Ketiga
c)
Menjaga
Kinerja dan Kapasitas
d)
Menjamin
Pelayanan yang Berkesinambungan
e)
Mengelola
Sistem Keamanan
f)
Mengidentifikasikan
dan Mengalokasikan Biaya
g)
Mendidik
dan Melatih Pengguna
h)
Membantu
Pelanggan Sistem
i)
Memantau
Konfigurasi
j)
Mengatasi
Keluhan dan Masalah
k)
Mengelola
Data
l)
Mengelola
Fasilitas
m)
Mengelola
Operasi
4.
Pengawasan
dan Evaluasi
Terdapat 4 (empat) proses
tata kelola teknologi informasi yang harus diperhatikan oleh perusahaan,
masing-masing adalah sebagai berikut:
a)
Memantau
Keseluruhan Proses
b)
Mengkaji
Ketersediaan Kontrol Internal
c)
Menyediakan
Penjamin Independen
d)
Mempersiapkan
Tim Audit Independen
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Infrastruktur
TI didefinisikan sebagai sumber daya teknologi bersama yang menyediakan
platform untuk aplikasi system informasi perusahaan yang terperinci.
Infrastruktur TI meliputi investasi dalam peranti keras, peranti lunak, dan
layanan-seperti konsultasi, pendidikan, dan pelatihan-yang terbesar di seluruh
perusahaan atau tersebar diseluruh unit bisnis dalam perusahaan.
Infrastruktur
TI terdiri atas sekumpulan perangkat dan aplikasi peranti lunak yang dibutuhkan
untuk menjalankan suatu perusahaan besar secara keseluruhan. Namun
infrastruktur TI juga merupakan sekumpulan layanan firewide (mencakup seluruh
perusahaan) yang dianggarkan oleh pihak manajemen dan terdiri atas kapabilitas
manusia dan kapabilitas teknis. Layanan yang dapat disediakan oleh perusahaan
untuk para pelanggan, pemasok dan para pekerjanya adalah kegunaan langsung dari
infrastruktur TI perusahaan tersebut. Idealnya, infrastruktur ini mendukung
bisnis perusahaan dan strategi sistem informasinya. Teknologi informasi yang
baru mempunyai dampak besar terhadap bisnis perusahaan dan strategi system
informasinya. Teknologi informasi yang baru mempunyai dampak besar terhadap
bisnis dan strategi TI, sama seperti layanan yang dapat disediakan bagi para
pelanggan.
Tahap-Tahap
Evolusi Teknologi Informasi (TI)
1. Era Mesin Akuntansi Elektronik
2. Era Maninframe Umum dan Komputer Mini
3. Era PC
4. Era Klien/Server
5. Era Komputasi Internet Perusahaan
DAFTAR PUSTAKA
Agil. 2015. PengerTeknologi Informasian Infrastruktur
Teknologi Informasi.
https://agilbox.wordpress.com/2015/01/21/pengerTeknologi Informasian-infrastruktur- teknologi-informasi/, diakses 5 April 2016.
Iglesias, Yanick. 2015. CHAPTER V Infrastruktur
Teknologi Informasi dan
Perkembangan Teknologi.
http://yanickiglesias.blog.upi.edu/2015/10/11/chapter-v-infrastruktur-
teknologi-informasi-dan-perkembangan-teknologi/, diakses 5 April 2016.
Laudon and Laudon. 2012. Management InformaTeknologi
Informasion System (managing the
digital firm) Twelfth EdiTeknologi Informasion, Global EdiTeknologi
Informasion. Pearson EducaTeknologi Informasion Limited. England.
PatTeknologi Informasiasina, Rio. 2013. Infrastruktur
Teknologi Informasi (Teknologi Informasi). http://markxpatTeknologi Informasiasina.blogst.co.id/2013/03/infrastruktur-teknologi- informasi-Teknologi Informasi.html,
diakses 6 April 2016.
PERBEDAAN
PENYIMPANAN DAN PENGOLAHAN INFORMASI
SECARA TRADISIONAL DENGAN PENYIMPANAN DAN PENGOLAHAN INFORMASI DENGAN
MENGGUNAKAN
DATA BASE
Disusun
Oleh:
KELOMK 6
ANDIKA SYAIBA : 15120085
RAHMAT YANIS : 15120077
FAKULTAS
EKONOMI
UNIVERSITAS
ABULYATAMA ACEH
TAHUN 2018
KATA PENGANTAR
Puji sukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah
memberikan Rahmat serta KaruniaNya kepada
kami sehingga kami berhasil
menyelesaikan makalah ini yang
Alhamdulilah tepat pada waktunya yang berjudul “PERBEDAAN PENYIMPANAN DAN PENGOLAHAN
INFORMASI SECARA TRADISIONAL DENGAN PENYIMPANAN DAN PENGOLAHAN INFORMASI
DENGAN MENGGUNAKAN DATA BASE “
Diharapkan makalah ini
dapat memberikan imformasi
kepada kita semua tentang Berbagai Konsep Standar Akuntansi Keuangan
dilihat dari aspek IFRS. kami menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna,oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang
bersipat membangun selalu
kami harap kan demi kesempurnaan makalah
ini.
Akhir kata, kami sampai kan
terima kasih kepada semua pihak
yang telah berperan serta dalam penyusun makalah ini dari awal sampai
akhir.Semoga Allah SWT senantiasa meridhai
usaha kita. Amin
Aceh Besar, Oktober 2018
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR........................................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN.............................................................................. ....... 1
A.
Latar Belakang................................................................................. 1
BAB II
PEMBAHASAN....................................................................................... 3
A.
Pengolahan Data
Secara Tradisional................................................ 3
B.
Pengolahan Data
Dengan Pendekatan Data Base............................ 3
C.
Perbedaan Sistem
File Tradisional dengan Sistem File
Basis Data dan Keterbatasannya...................................................... 8
D.
Data Base sebagai
Faktor meningkatnya Business
Performance..................................................................................... 9
BAB III
PENUTUP............................................................................................. 11
A.
Kesimpulan................................................................................... 11
DAFTAR
PUSTAKA......................................................................................... 12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Hampir
disemua aspek pemanfaatan perangkat komputer dalam sebuah organisasi/perusahaan
senantiasa berhubungan dengan basis data. Perangkat komputer dalam suatu
organisasi/perusahaan biasa digunakan untuk menjalankan fungsi Pengelolaan
Sistem Informasi, yang dewasa ini sudah menjadi suatu keharusan, demi
untukmeningkatkanefesiensi , dayasaing, keakuratan, kecepatan operasional organisasi
perusahaan. Basis Data merupakan komponen penting dalam Teknologi Informasi
yang dapat mengurangi ketidakpastian Data adalah hal yang tidak bisa dipisahkan dari dunia ini.
Hampir semua bidang kehidupan membutuhkan data. Contoh data yang selama ini
dijumpai adalah data siswa, data penduduk, data penjualan dan pembelian, dan
lain-lain.
Data-data
di atas bisa saja diolah secara “tradisional” dengan menggunakan buku catatan,
atau (lebih canggih sedikit) dengan memanfaatkan program komputer seperti Ms
Excel.
Pengolahan
data secara tradisional ini memang efektif jika data yang diolah tidak terlalu
banyak. Misalnya data siswa di satu sekolah saja. Namun, jika Anda adalah
petugas Dinas Pendidikan Kota atau Provinsi, maka satu program Ms. Excel saja
tidak akan mampu menampung atau mengolah data siswa di satu kota atau provinsi
tersebut. Apalagi nasional (kalau mau Ujian Nasional, misalnya). dan
mempermudah pengambilan keputusan.
Sekarang peranan basis data sangatlah menonjol.
Pemrosesan basis data menjadi perangkat andalan yang kehadirannya sangat
diperlukan oleh berbagai institusi dan perusahaan. Basis data tidak hanya mempercepat perolehan informasi, tetapi juga
dapat meningkatka npelayanan kepada pelanggan. Hal ini pulalah yang mendorong
banyak perusahaan yang menggunakan pemrosesan manual mulai beralih memanfaatkan
basis data.
Basis
Data merupakan komponen dalam sebuah Sistem Informasi, karena Basis Data
(Database) menjadi tempat untuk menyimpan dan mengorganisasikan seluruh data
yang ada dalam sistem untuk menghasilkan informasi-informasi secara tepat,
akurat dan bermanfaat.
Basis
Data (DataBase) dapat dibayangkan sebagai sebuah lemari arsip. Jika kita
memiliki sebuah almari arsip dan berwenang untuk mengelolanya, maka kemungkinan
besar kita akan melakukan hal-hal sebagai berikut:
- memberi sampul/map pada
kumpulan/bundel arsip yang akan disimpan
- menentukan kelompok/jenis arsip
- memberi penomoran dengan pola
tertentu yang nilainya unik pada setiap sampul/map
- menerapkan arsip-arsip tersebut
dengan cara/urutan tertentu dalam almari dll
Basis
Data dan Lemari Buku memiliki prinsip kerja dan tujuan yang sama. Prinsipnya
adalah pengaturan data , dan tujuan utamanya adalah kemudahan dan kecepatan
dalam pengambilan kembali data.
Perbedaannya
hanya terletak pada media penyimpanan yang digunakan. Jika lemari arsip
menggunakan lemari besi atau kayu, maka basis data menggunakan media
penyimpanan elektronis seperti disk (disket atau harddisk).
Tidak
semua bentuk penyimpanan data secara elektronis bisa disebut basis data, yang
sangat ditonjolkan dalam basis data adalah pengaturan, pemilahan,
pengelompokan, pengorganisasian data yang akan di simpan sesuai
fungsi/jenisnya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengolahan Data Secara Tradisional
Sistem
file tradisional adalah file yang dimana setiap user mendefinisikan file yang
dibutuhkan untuk aplikasi khusus sebagai bagian dari pemrograman aplikasinya.
sedangkan sistem file basis data didefinisikan sebagai sekumpulan data yang
saling berhubungan untuk melayani banyak aplikasi secara optimal,didesain
khusus khusus untuk mendeskripsikan ,melindungi ,dan mengakses basis data serta
mengakhiri keterbatasan pemrosesan file tradisional. kesimpulan perbedaannya
yaitu file basis data merupakan tindak lanjut dari file tradisional yang
dirancang untuk memperbaiki organisaasi file tradisional .
Basis
data secara tradisional tersimpan dalam berbagai media sepertikertaskerja,
dokumen, fotodan lain-lain. Bentuk penyimpanan ini merupakan bentuk dokumen
fisik yang mungkin tersimpan dalam berbagai tempat, Bentuk penyimpanan seperti
ini memiliki kelemahan dalam hal pengelolaan data. Kelemahan tersebut dapat
dilihat sebagai berikut.
Data
terpecah-pecah sehingga sulit dalam berbagai proses pemindahan dan transfer
1.
Memiliki
media dan struktur penyimpanan yang bervariasi. Hal ini menyulitkan dalam
proses penyesuaian data.
2.
Pencarian
yang lambat akibat bentuk penyimpanan secara fisik, yang mengharuskan seseorang
membuka berbagai lembar atau dokumen yang banyak.
3.
Bentuk
fisik dalam basis data tradisional cenderung bersifat sektoral yang hanya
ditujukan untuk keperluan-keperluan tertentu. Penggunaan data secara
bersama-sama untuk berbagai tujuan menjadi sangat sulit.
B. Pengolahan Data Dengan Pendekatan Data Base
Sekarang peranan basis data sangatlah menonjol.
Pemrosesan basis data menjadi perangkat andalan yang kehadirannya sangat
diperlukan oleh berbagai institusi dan perusahaan. Basis data tidak hanya mempercepat perolehan informasi, tetapi juga
dapat meningkatkan pelayanan kepada pelanggan. Hal ini pulalah yang mendorong
banyak perusahaan yang menggunakan pemrosesan manual mulai beralih memanfaatkan
basis data.
Basis
Data merupakan komponen dalam sebuah Sistem Informasi, karena Basis Data
(Database) menjadi tempat untuk menyimpan dan mengorganisasikan seluruh data
yang ada dalam sistem untuk menghasilkan informasi-informasi secara tepat,
akurat dan bermanfaat. Basis Data (DataBase) dapat dibayangkan sebagai sebuah
lemari arsip. Jika kita memiliki sebuah almari arsip dan berwenang untuk
mengelolanya, maka kemungkinan besar kita akan melakukan hal-hal sebagai
berikut:
1)
memberi
sampul/map pada kumpulan/bundel arsip yang akan disimpan
2)
menentukan
kelompok/jenis arsip
3)
memberi
penomoran dengan pola tertentu yang nilainya unik pada setiap sampul/map
4)
menerapkan
arsip-arsip tersebut dengan cara/urutan tertentu dalam almari dll
Basis
Data dan Lemari Buku memiliki prinsip kerja dan tujuan yang sama. Prinsipnya
adalah pengaturan data , dan tujuan utamanya adalah kemudahan dan kecepatan dalam
pengambilan kembali data. Perbedaannya hanya terletak pada media penyimpanan
yang digunakan. Jika lemari arsip menggunakan lemari besi atau kayu, maka basis
data menggunakan media penyimpanan elektronis seperti disk (disket atau
harddisk). Tidak semua bentuk penyimpanan data secara elektronis bisa disebut
basis data, yang sangat ditonjolkan dalam basis data adalah pengaturan,
pemilahan, pengelompokan, pengorganisasian data yang akan di simpan sesuai
fungsi/jenisnya.
- Sistem Manajemen Basis Data (DBMS)
DBMS
Merupakan perangkat lunak yang didesain untuk melakukan penyimpanan dan
pengaturan basis data. Definisi DBMS pada sejumlah literature sangatlah
bervariasi. Secara umum, DBMS diartikan sebagai suatu program komputer yang
digunakan untuk memasukkan, mengubah, menghapus, memanipulasi dan memperoleh
data/informasi dengan praktis dan efisien.
Dibandingkan
dengan sistem berbasis kertas atau
berkas, DBMS memiliki 4 Keunggulan:
a.
Kepraktisan.
DBMS menyediakan media
penyimpan permanen yang berukuran kecil namun banyak menyimpan data jika dibandingkan
dengan menggunakan kertas.
b.
Kecepatan.
Komputer dapat mencari
dan menampilkan informasi yang dibutuhkan dengan cepat.
c.
Mengurangi
kejemuan.
Pekerjaan yang
berulang-ulang dapat menimbulkan kebosanan bagi manusia, sedangkan mesin tidak
merasakannya.
d.
Up
to date.
Informasi yang tersedia
selalu berubah dan akurat setiap.
1)
Komponen
Utama DBMS:
a.
Perangkat
keras (Hardware)
Berupa computer dan
bagian-bagian didalamnya.
b.
Data
Data dalam basis data
bersifat terpadu (integrated) dan berbagi (shared). Terpadu berarti
berkas-berkas data yang ada pada basis data saling terkait, Berbagi data
berarti data dapat dipakai atau diakses oleh sejumlah pengguna (multiuser)
c.
Perangkat
Lunak (Software)
PL berkedudukan antara
basis data dan penggguna. PL inilah yang berperan melayani
permintaan-permintaan pengguna.
d.
Pengguna
·
Pengguna
akhir
·
Pemrogram
Aplikasi
·
Administrator
Basis Data
2)
Fungsi DBMS
1.
Penyimpanan,
pengambilan dan perubahan data
DBMS harus menyediakan
kemampuan menyimpan, mengambil dan merubah data dalam basis data.
2.
Katalog
yang dapat diakses pemakai
DBMS menyediakan sebuah
katalog yang berisi deskripsi item data yang disimpan dan diakses oleh pemakai.
3.
Mendukung
Transaksi
DMBS menyediakan
mekanisme yang akan menjamin semua perubahan yang berhubungan dengan transaksi
yang sudah ada atau yang akan dibuat.
4.
Melayani
kontrol concurrency
menyediakan mekanisme
yang menjamin basis data ter-update secara benar pada saat beberapa pemakai
melakukan perubahan terhadap basis data yang sama secara bersamaan.
5.
Melayani
recovery
Menyediakan mekanisme
untuk mengembalikan basis data ke keadaan sebelum terjadinya kerusakan pada
basis data tersebut.
6.
Melayani
autorisasi
Sebuah DBMS harus
menyediakan mekanisme untuk menjamin bahwa hanya pemakai yang berwenang saja
yang dapat mengakses basis data.
7.
Mendukung
komunikasi data
DBMS mampu terintegrasi
dengan software komunikasi.
8.
Melayani
data independence
DBMS mencakup fasilitas
untuk mendukung kemandirian program dari struktur basis data yang sesungguhnya.
Contoh DBMS, diantaranya:
·
dBase
III+
·
Ms.
Access
·
Foxpro
·
Visual
Foxpro
·
Foxbase
·
Visual
Dbase
·
Database
Dekstop
·
Oracle
·
My
SQL
·
Dll
- Keuntungan Sistem Basis Data
a)
Terkontrolnya
kerangkapan data
Dalam basis data hanya
mencantumkan satu kali saja field yang sama yang dapat dipakai oleh semua
aplikasi yang memerlukannya.
b)
Terpeliharanya
keselarasan (ke-konsistenan) data
Apabila ada perubahan
data pada aplikasi yang berbeda maka secara otomatis perubahan itu berlaku
untuk keseluruhan
c)
Data
dapat dipakai secara bersama (shared)
Data dapat dipakai secara
bersama-sama oleh beberapa program aplikasi pada saat bersamaan.
d)
Dapat
diterapkan standarisasi
Dengan adanya
pengontrolan yang terpusat maka DBA dapat menerapkan standarisasi data yang
disimpan sehingga memudahkan pemakaian, pengiriman maupun pertukaran data.
e)
Keamanan
data terjamin
DBA dapat memberikan
batasan-batasan pengaksesan data, misalnya dengan memberikan password dan
pemberian hak akses bagi user (misal : modify, delete, insert, retrieve)
f)
Terpeliharanya
integritas data
Jika kerangkapan data
dikontrol dan ke konsistenan data dapat dijaga maka data menjadi akurat
g)
Terpeliharanya
keseimbangan (keselarasan) antara kebutuhan data yang berbeda dalam setiap
aplikasi
Struktur basis data
diatur sedemikian rupa sehingga dapat melayani pengaksesan data dengan cepat
h)
Data
independence (kemandirian data)
Dapat digunakan untuk
bermacam-macam program aplikasi tanpa harus merubah format data yang sudah ada
C. Perbedaan Sistem File Tradisional dengan Sistem File Basis Data dan
Keterbatasannya
Perbedaan
Sistem File Tradisional dengan Sistem File Basis Data dan Keterbatasannya
Sistem
File Tradisional
Record-record
yang disimpan dalam file dan disimpan dengan cara terpisah. Dimana
masing-masing file diperuntukkan hanya untuk satu program file aplikasi saja.
Sistem ini disebut juga dengan Sistem Pemrosesan File
Keterbatasan
Sistem File Tradisional
1.
Kerangkapan
data(Redundansi data) dan Inkonsistensi data
2.
Kesukaran
dalam mengakses data
3.
Data
terisolir
4.
Data
dependence
5.
Keamanan
data
Sistem
Basis Data
Suatu
kumpulan file-file yang mempunyai keterkaitan antara satu file dengan file
lainnya.
Keterbatasan
Sistem Basis Data
1.
Memerlukan
tenaga ahli
2.
Perangkat
lunak mahal
3.
Butuh
daya listrik yang besar
4.
Bila
ada akses yang tidak benar, kerusakan dapat terjadi
5.
Prosedur
backup dan recovery sulit
6.
Pemeliharaannya
butuh waktu lama karena ukurannya besar.
Perbedaan
Sistem File Tradisional dan Sistem Basis Data
File Tradisional |
Basis Data |
Kesukaran mengakses data dan mendapatkan data |
Mudah mengakses dan mendapatkan data |
Timbul redundansi data dan inkonsistensi data |
Redundansi data dan inkonsistensi data minim |
Sulit dilakukan pengembangan aplikasi (kaku) |
Mudah dilakukan pengembangan aplikasi (luwes) |
Program oriented |
Data oriented |
D. Data Base sebagai Faktor meningkatnya Business Performance
Penggunaan
sistem informasi sangat dibutuhkan dalam meningkatkan produktivitas dalam suatu
perusahaan dengan semakin banyaknya persaingan, membuat perusaahaan berpikir
keras dalam menjalankan proses bisnisnya. Untuk itu digunakanlah suatu sistem
database dalam pengelolaan data. Penggunaan database dalam perusahaan merupakan
salah satu hal yang sangat wajib untuk mendukung kegiatan-kegiatan yang ada di
dalam perusahaan. Database merupakan suatu kumpulan data yang saling terhubung
dan dapat diakses dengan mudah. Dengan adanya Database Management System
(DBMS), perusaahan dapat dengan mudah mengakses dan menyimpan data informasi.
Selain
untuk mengakses dan menyimpan data suatu perusahaan, DBMS harus dapat memantau
apa yang terjadi pada kegiatan operasional sehingga dapat mengambil langkah
yang cepat dan tepat jika terjadi masalah. Misalnya penjualan yang cepat harus
diikuti manajemen inventori yang cepat. Bagian keuangan juga dengan cepat bisa
menghitung rugi dan laba untuk membantu manajemen dalam menentukan apakah perlu
menambah produksi, membeli bahan mentah dan lain sebagainya. Langkah pertama
dari perusahaan dalam membuat database
adalah membuat standarisasi pada seluruh data-data yang ada. Kemudian
menentukan jenis aplikasi DBMS apa yang sesuai untuk dipakai dalam membantu penyusunan
dan pemanfaatan data-data tersebut.
Setelah
memanfaatkan aplikasi DBMS, langkah berikutnya adalah mengelola informasi. Hal
ini bukan suatu pekerjaan yang mudah, meliputi siapa yang bisa melihat dan
menggunakan, bagaimana mem-backup, berapa lama harus disimpan, teknologi
penyimpanan yang tepat dan lain-lain
Aplikasi
DBMS yang sering digunakan oleh suatu perusahaan adalaha adalah Microsoft
Access, MySQL, Oracle atau aplikasi yang lainnya. Aplikasi-aplikasi tersebut
digunakan kebanyakan oleh bisnis-bisnis kecil dan menengah, di dalam sebuah
organisasi yang kecil bahkan mungkin juga digunakan oleh perusahaan yang cukup
besar, dan juga para programmer untuk membuat sebuah sistem buatan sendiri
untuk menangani pembuatan dan manipulasi data. Setelah database selesai dibuat,
perusahaan skala kecil bisa menggunakan aplikasi tersebut untuk mendukung
kegiatan operasional.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem
file tradisional adalah file yang dimana setiap user mendefinisikan file yang
dibutuhkan untuk aplikasi khusus sebagai bagian dari pemrograman aplikasinya.
sedangkan sistem file basis data didefinisikan sebagai sekumpulan data yang
saling berhubungan untuk melayani banyak aplikasi secara optimal,didesain
khusus khusus untuk mendeskripsikan ,melindungi ,dan mengakses basis data serta
mengakhiri keterbatasan pemrosesan file tradisional. kesimpulan perbedaannya
yaitu file basis data merupakan tindak lanjut dari file tradisional yang
dirancang untuk memperbaiki organisaasi file tradisional .
Basis
Data merupakan komponen dalam sebuah Sistem Informasi, karena Basis Data
(Database) menjadi tempat untuk menyimpan dan mengorganisasikan seluruh data
yang ada dalam sistem untuk menghasilkan informasi-informasi secara tepat,
akurat dan bermanfaat. Basis Data (DataBase) dapat dibayangkan sebagai sebuah
lemari arsip. Jika kita memiliki sebuah almari arsip dan berwenang untuk
mengelolanya, maka kemungkinan besar kita akan melakukan hal-hal sebagai
berikut:
1)
memberi
sampul/map pada kumpulan/bundel arsip yang akan disimpan
2)
menentukan
kelompok/jenis arsip
3)
memberi
penomoran dengan pola tertentu yang nilainya unik pada setiap sampul/map
4)
menerapkan
arsip-arsip tersebut dengan cara/urutan tertentu dalam almari dll
DAFTAR PUSTAKA
Kotler, Philip (2009) Marketing
Management, 13th edition, Prentice Hall Inc., Englewood Cliffs, New Jersey.(U1)
Kotler, Philip (2009) Marketing
Management, 12th edition, Prentice Hall Inc., Englewood Cliffs, New Jersey.(U1)
http://www.total.or.id/info.php?kk=internet
http://www.elektroindonesia.com/elektro/no3b.html
Eddy Purwanto dan Tim Sub Bag Jaringan
Informasi IPTEK, JIIPP (Pengantar World Wide Web)
No comments:
Post a Comment