Tuesday, 19 October 2021

MAKALAH BENTUK INSFRASTRUKTUR TEKNOLOGI INFORMASI TERKINI DAN KOMPONENNYA

 

DAFTAR ISI

 

 

KATA PENGANTAR........................................................................................... i

DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii

 

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. ....... 1

A.  Latar Belakang................................................................................. 1

 

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................... 3

A.    Pengertian Infrastruktur Teknologi Informasi (TI).......................... 3

B.     Tahap-Tahap Evolusi Teknologi Informasi (TI)............................... 3

C.     Komponen-komponen  Infrastruktur............................................... 4

D.    Perkembangan Hardware (HW) Dan Software (SW)

Komputer......................................................................................... 6

E.     Manajemen Teknologi Informasi ................................................... 12

 

BAB III PENUTUP............................................................................................. 15

A.    Kesimpulan..................................................................................... 15

 

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 16

 


BAB I

PENDAHULUAN

 

A.    Latar Belakang

Dengan perkembangan teknologi yang demikian cepat dan luasnya, tentu saja akan timbul berbagai dampak pada la tingkah laku manusia dalam kehidupannya sehari-hari. Contohnya, interaksi sosial dalam suatu masyarakat dari yang semula sulit mendapatkan akses pengetahuan karena keterbatasan atau letak geografis yang tidak strategis bisa berubah menjadi sangat mudah untuk mengakses berbagai informasi sesuai dengan keinginan  dan yang dibutuhkan oleh masyarakat. Namun tak jarang teknologi membuat interaksi antar manusia menjadi semakin sedikit. Karena antar masyarakat lebih cenderung sibuk dengan teknologi yang digunakan tanpa berinteraksi langsung dengan lingkungan sekitar atau dengan lawan bicaranya.  Jika hal tersebut terjadi berkelanjutan, maka akan muncul dampak-dampak interaksi sosial yang tidak menyenangkan. Selain itu, dampak dari perubahan suatu bangsa terhadap bentuk teknologi yang dihasilkan dapat pula berpengaruh pada sistem sosial yang ada. Perubahan ini berasal dari luar yang disebut sebagai perubahan kontak, yaitu perubahan selektif, terjadi apabila warga dalam suatu sistem sosial bersikap terbuka terhadap pengaruh yang datang dari luar. Ini berarti, ide baru yang diterimanya itu didasarkan atas kebutuhan yang dirasakannya sendiri. Sebaliknya perubahan kontak yang terarah atau terencana memang disengaja oleh pihak luar seperti dari agen pembaru tadi, yang secara intensif guna suatu tujuan tertentu berusaha memperkenalkan ide baru.

Adopsi terhadap ide-ide baru didasarkan atas kesadaran sendiri sehingga proses penyebaran dan penggunaannya dalam suatu masyarakat juga akan disesuaikan dengan sistem sosial budaya mereka, paling tidak akan dilakukan secara sntan serta warga masyarakat cenderung pasif. Kesadaran perlunya perubahan dan kemungkinan manfaat yang akan diperoleh melalui perubahan sangat ditentukan oleh pihak luar sehingga dapat mengakibatkan perubahan persepsi; misalnya perubahan itu perlu dilakukan dan terdapat manfaat yang diperoleh melalui perubahan tersebut.

Perkembangan teknologi informasi dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan cepat, tepat dan akurat, sehingga akhirnya akan meningkatkan produktivitas. Perkembangan teknologi informasi memper-lihatkan bermunculannya berbagai jenis kegiatan yang berbasis pada teknologi ini, seperti egovernment, e- commerce, e-education, emedicine, e-laboratory, dan lainnya, yang kesemuanya itu berbasiskan elektronika.


BAB II

PEMBAHASAN

 

A.        Pengertian Infrastruktur Teknologi Informasi (TI)

Infrastruktur TI didefinisikan sebagai sumber daya teknologi bersama yang menyediakan platform untuk aplikasi system informasi perusahaan yang terperinci. Infrastruktur TI meliputi investasi dalam peranti keras, peranti lunak, dan layanan-seperti konsultasi, pendidikan, dan pelatihan-yang terbesar di seluruh perusahaan atau tersebar diseluruh unit bisnis dalam perusahaan.

Infrastruktur TI terdiri atas sekumpulan perangkat dan aplikasi peranti lunak yang dibutuhkan untuk menjalankan suatu perusahaan besar secara keseluruhan. Namun infrastruktur TI juga merupakan sekumpulan layanan firewide (mencakup seluruh perusahaan) yang dianggarkan oleh pihak manajemen dan terdiri atas kapabilitas manusia dan kapabilitas teknis. Layanan yang dapat disediakan oleh perusahaan untuk para pelanggan, pemasok dan para pekerjanya adalah kegunaan langsung dari infrastruktur TI perusahaan tersebut. Idealnya, infrastruktur ini mendukung bisnis perusahaan dan strategi sistem informasinya. Teknologi informasi yang baru mempunyai dampak besar terhadap bisnis perusahaan dan strategi system informasinya. Teknologi informasi yang baru mempunyai dampak besar terhadap bisnis dan strategi TI, sama seperti layanan yang dapat disediakan bagi para pelanggan.

 

B.         Tahap-Tahap Evolusi Teknologi Informasi (TI)

Infrastruktur TI di dalam organisasi saat ini merupakan hasil dari evolusi selama lebih dari 50 tahun di dalam platform komputasi. Lima tahap dalam evolusi ini adalah :

1.      Era Mesin Akuntansi Elektronik

Evolusi mesin akuntansi elektronik (pada tahun 1930-1950) adalah mesin akuntansi elektronik terspelisiasasi yang merupakan komputer primitif yang digunakan untuk perusahaan akuntansi.

2.      Era Maninframe Umum dan Komputer Mini

Infrastruktur TI dalam era mainframe (tahun 1959 hingga sekarang) terdiri atas sebuah mainframe yang melakukan pemrosesan terpusat yang dapat dihubungkan keribuan terminal dan pada akhirnya beberapa komputasi terdesentralisasi dan per departemen menggunakan komputer mini dalam jaringan.

3.      Era PC

Era PC (tahun 1981 hingga sekarang) dalam infrastruktur TI didominasi oleh penggunaan komputer deskop dengan perangkat produktivitas kantor.

4.      Era Klien/Server

Infrastruktur yang lebih mendominasi pada era klien /server (tahun 1983 hingga sekarang) terdiri atas jaringan klien deskop atau leptop hinggan komputer server yang lebih kuat menangani kebanyakan pengelolaan dan pemrosesan data.

5.      Era Komputasi Internet Perusahaan

Perubahan infrastruktur TI yang diatas telah menghasilkan perkembangan dalam pemrosesan komputer, chip memori, perangkat penyimpanan, telekomunikasi, dan jaringan peranti keras dan peranti lunak, dan rancangan peranti lunak yang telah meningkatkan daya komputasi secara eksnensial sementara mengurangi biaya juga secara eksnensial.

 

C.        Komponen-komponen  Infrastruktur

Infrastruktur TI saat ini menghasilkan tujuh komnen utama. Komnen-komnen ini adalah investasi yang harus dikoordinasikan satu sama lain untuk memberikan infrastruktur yang koheren bagi perusahaan. Yaitu;

1.      Manajemen dan penyimpanan data,

a.       Platform Perangkat Keras Komputer

Pasar perangkat keras komputer menjadi semakin terkonsentrasi pada perusahaan-perusahaan papan atas seperti, IBM, HP, Dell dan Sun Microsystem serta 3 produsen chip terkemuka. Kalangan industri secara bersama-sama menyepakati Intel sebagai prosesor standar untuk kegiatan komputasi organisasi bisnis, dengan pengecualian utama di pasar server yang dipegang oleh Unix dan Linux, yang menggunakan prosesor buatan Sun Microsystem ataupun prosesor buatan IBM.

b.      Aplikasi Perangkat Lunak Perusahaan

Perusahaan di seluruh dunia diperkirakan akan menghabiskan sekitar $301 miliar untuk perangkat lunak pada aplikasi perusahaan yang dianggap sebagai komnen infrastruktur TI.

c.       Pengelolaan dan Penyimpanan Data

Perangkat lunak perusahaan pengelola database bertanggung jawab untuk mengorganisasikan dan mengelola data perusahaan sehingga data tersebut dapat diakses dan digunakan dengan efisien.

d.      Platform Jaringan

Platform telekomunikasi umumnya disediakan oleh perusahaan jasa telen/telekomunikasi yang menawarkan konektivitas data dan suara, jangkauan jaringan yang luas, layanan komunikasi nirkabel serta akses internet.

e.       Platform Internet

Platform internet harus cocok dan terhubung dengan infrastruktur jaringan serta platform perangkat keras dan perangkat lunak. Mereka termasuk perangkat keras, perangkat lunak dan layanan manajemen guna mendukung situs web perusahaan, termasuk layanan hosting web, router, dan perangkat dengan atau tanpa kabel.

  1. Jasa Konsultasi dan Pengintegrasian Sistem

Saat ini, perusahaan-perusahaan besar belum memiliki staf, anggaran, ataupun pengalaman, dan keahlian yang dibutuhkan untuk mengelola seluruh infrastruktur TI yang dimiliki.

Pengintegrasian perangkat lunak menjamin infrastruktur yang baru dapat bekerja sama dengan infrastruktur lama milik perusahaan yang biasanya disebut sistem warisan dan menjamin elemen baru yang terdapat pada infrastruktur dapat bekerja satu sama lain.

 

D.        Perkembangan Hardware (HW) Dan Software (SW) Komputer

1.      Perkembangan Hardware  (HW)

Hardware/Perangkat keras adalah sebuah alat/benda yang kita bisa lihat, sentuh, pegang dan memiliki fungsi tertentu.Secara fisik ada wujudnya. Perkembangan hardware komputer semakin cepat dari yang sederhana sampai ke hardware yang paling kompleks. Namun dilihat dari sejarahnya, perkembangan komputer diawali oleh kebutuhan manusia untuk melakukan pemrosesan data secara lebih mudah, walaupun prinsip itu tetap berlaku, namun akhir-akhir ini kelihatannya perkembangan hardware komputer lah yang mampu menciptakan “kebutuhan-kebutuhan” dan peluang baru.

a.       Macam-macam perangkat keras (hardware):

1)      CPU (Central Processing Unit)

Merupakan alat yang berfungsi sebagai pemroses data.CPU berisi rangkaian sirkuit yang menyimpan instruksi-instruksi pemrosesan dan penyimpanan data.

2)      Monitor

Merupakan alat yang mampu menampilkan teks maupun gambar dari data yang sedang diproses dalam CPU.

3)      Keyboard

Keyboard merupakan alat untuk memasukkan data maupun perintah ke CPU, biasanya terdiri atas rangkaian huruf, angka, dan tombol fungsi lainnya.

4)      Mouse

Mouse merupakan alat bantu untuk memberikan perintah dalam memproses data atau mengedit data.

 

 

 

5)      Scanner

Scanner merupakan alat Bantu untuk memasukkan data berupa gambar atau grafik dan mengubahnya ke dalam bentuk digital sehingga dapat diproses dan digabungkan dengan bentuk data yang berupa teks.

Perkembangan teknologi elektronik yang paling pesat dan banyak dipakai dibanyak bidang dalam menyelasaikan pekerjaan maupun untuk memperolah informasi tidak lain adalah komputer. Perkembangan komputer ini diakibatkan oleh perkembangan mikroprosesor (processor) sebagai otak dalam menangani keseluruhan dari kerja komputer. Perkembangan Mikroprosesor Intel dan Personal Computer(PC) sesuai dengan waktu evolusi generasi-generasi prosesor yang baru bermunculan dengan perfomance yang lebih canggih, baik dari segi kualitas maupun kerumitannya.

  1. Generasi Pertama (1946-1959)

Komputer generasi pertama dibuat masih sangat sederhana dan belum kompleks penggunaannya, sehingga komputer generasi pertama belum dapat memproses masalah-masalah yang besar. Komputer dalam prosesnya serta pembuatnya masih menggunakan komnen yang besar-besar. 

Adapun ciri-ciri komputer generasi pertama, antara lain :

1)      Ukuran fisiknya besar.

2)      Kecepatan prose lambat.

3)      Cepat panas.

4)      Membutuhkan listrik yang besar.

5)      Menggunakan tabung hampa udara (Vaccum tube).

6)      Memorinya menggunakan Magnetic Core Storage.

7)      Masih menggunakan bahasa mesin (Machine Language).

8)      Menggunakan konsep Stored Program.

Contoh komputer generasi pertama :

·         MARK I, MARK II, IBM 702, IBM 704, IBM 709 (dibuat oleh IBM/International Business Machine).

·         UNIVAC II (dibuat oleh Sperry Rand).

·         ENIAC (Electronic Numerical Integrator and Calculator), dibuat oleh DR. John W. Mauchly pada tahun 1942. Komputer ini berukuran besar dan berat fisiknya mencapai 30 ton.

·         SEC (Simple Electronic Computer), dibuat oleh Electronic Computation Laboratory of Birkbeck College pada tahun 1951.

·         Datamatic 1000 (dibuat oleh Honeywell).

·         NCR 102A, NCR 102D (dibuat oleh National Cash Register).

  1. Generasi Kedua (1959-1965)

Pembuatan komputer generasi kedua ini merupakan pengembangan dari komputer generasi pertama yang dibuat untuk menyempurnakan bentuk dari komnen dan penggunaan listrik yang lebih hemat.                         

Komputer generasi kedua mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

1)      Komnen telah menggunakan transistor.

2)      Ukuran fisiknya lebih kecil.

3)      Kecepatan prosesnya lebih cepat.

4)      Tidak cepat panas.

5)      Membutuhkan listrik lebih sedikit.

6)      Memori yang digunakan lebih besar.

7)      Telah menggunakan bahasa tingkat tinggi (high level language).

8)      Sudah dapat digunakan untuk real time (informasi yang dibutuhkan dapat dihasilkan dengan sekejap) dan time sharing (komputer digunakan bersama-sama dan komputer dapat membagi waktu untuk tiap-tiap pemakai).

Contoh komputer generasi kedua :

·         IBM 7070, IBM 7080, IBM 1400, IBM 1600 (dibuat oleh IBM/International Business Machine).

·         Honeywell 400, Honeywell 800 (dibuat oleh Honeywell).

·         Burroughs 200 (dibuat oleh Burroughs).

·         GE 635, GE 645, GE 200 (dibuat oleh General Electric).

·         UNIVAC III, UNIVAC SS80, UNIVAC SS90, UNIVAC 1107 (dibuat oleh Sperry Rand).

·         NCR 300 (dibuat oleh National Cash Register).

  1. Generasi Ketiga (1965-1970)

Komputer generasi ketiga dibuat dengan menggabungkan beberapa komnen dalam satu tempat dan disempurnakan tampilan dari komputer tersebut. Selain itu, komputer generasi ketiga telah dibuat penyimpanan memorinya lebih besar dan diletakkan di luar (eksternal) penggunaan listriknya lebih hemat dibandingkan komputer generasi kedua dan ukuran fisiknya dibuat menjadi lebih kecil, agar dapat menghemat penggunaan ruang.

Komputer generasi ketiga mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

1)      Komnen telah menggunakan IC (Integrated Circuit) atau yang disebut "chip" dalam bentuk Hybrid Integrated Circuits atau Solid Logic Technology (SLT), yaitu transistor dan dioda diletakkan secara terpisah dalam satu tempat.

2)      Kecepatan prosesnya lebih cepat.

3)      Membutuhkan listrik lebih hemat.

4)      Memorinya yang digunakan lebih besar, dapat menyimpan sampai ratusan ribu karakter.

5)      Telah menggunakan penyimpanan luar yang bersifat random access, yaitu magnetik disk yang berkapasitas besar.

6)      Dapat digunakan untuk multi processing dan multi programming.

7)      Telah dibuatnya alat input-output dengan menggunakan visual display terminal yang dapat menampilkan grafik, dapat menerima dan mengeluarkan suara, dan telah digunakannya alat pembaca tinta magnetik MICR (Magnetic Ink Character Reader).

Contoh komputer generasi ketiga :

·         GE 600, GE 235 (dibuat oleh General Electric).

·         Burroughs 5700, Burroughs 6700, Burroughs 7700 (dibuat oleh Burroughs).

·         UNIVAC 1108, UNIVAC 9000 (dibuat oleh Sperry Rand).

 

 

 

  1. Generasi Keempat (1970-1995)

Komputer generasi keempat merupakan pengembangan dari komputer generasi ketiga. Komputer ini dibuat dengan menggabungkan beberapa IC yang dipadatkan, yang dalam komputer generasi ketiga belum dapat digabungkan.

Komputer generasi keempat mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

1)      Telah menggunakan LSI (Large Scale Integration), yaitu penggabungan beribu-ribu IC yang dipadatkan dalam 1 buah chip.

2)      LSI dikembangkan menjadi VLSI (Very Large Scale Integration) yang dapat memuat 150.000 transistor yang dipadatkan.

3)      Chip yang digunakan telah berbentuk segi empat yang membuat rangkaian-rangkaian terpadu.

Contoh komputer generasi keempat :

·           IBM 370 (dibuat oleh IBM/International Business Machine).

·           APPLE II (dibuat oleh Apple).

Untuk komputer generasi yang akan datang, banyak menggunakan sensor-sensor untuk mempermudah dan mempercepat pekerjaan kita, dan komputer yang akan datang dibuat untuk mempermudah interaksi antara manusia dengan komputer secara langsung yang seakan-akan manusia tersebut berada dalam komputer.

2.      Perkembangan Software (SW)

Sedangkan Software ( Perangkat Lunak ) yaitu sesuatu yang dapat dilihat atau didengar tetapi tidakdapat dipegang atau diraba, tergantung sisi atau tempat dimana software itu sendiri berada. Sebagai gambarannya, software dapat dikelomkkan menjadi beberapa kelomk atau bentuk seperti tampilan atau gambar yang dapat kita lihat pada layar monitor atau LCD dan berupa suara baik suara yang keluar maupun suara yang masuk. Teori pertama tentang Software Komputer diusulkan oleh Alan Turing pada tahun 1935-nya nomor esai Komputasi dengan aplikasi ke (masalah Keputusan) Entscheidungsproblem. “Software” istilah pertama kali digunakan di cetak oleh John W. Tukey pada tahun 1958. Dalam ilmu komputer dan rekayasa Software, Software adalah semua informasi diproses oleh program sistem komputer, dan data.

Software Komputer ini berangsur-angsur mengalami perkembangannya. Berdasarkan perkembangannya perangkat lunak sampai dengan sekarang dibagi menjadi beberapa era yaitu :

a.       Era Pioneer. Pada Era Pioneer ini bentuk software komputer pada awalnya adalah sambungan-sambungan kabel ke antar bagian dalam komputer, Cara dalam mengakses komputer adalah menggunakan punched card yaitu kartu yang di lubangi. Penggunaan komputer saat itu masih dilakukan secara langsung, sebuah program digunakan untuk sebuah mesin tertentu dan untuk tujuan tertentu. Di era ini software komputer merupakan satu kesatuan dengan sebuah hardware komputer.

b.      Era Stabil. Pada Era Stabil ini baris-baris perintah software komputer yang dijalankan oleh komputer bukan lagi satu-satu, tapi sudah banyak proses yang di lakukan secara bersamaan (multi tasking). Software Komputer pada era ini juga mampu menyelesaikan banyak pengguna (multi user) dan secara cepat/langsung (real time). Di era ini jugalah mulai di kenal sistem basis data, yang memisahkan antara program dan data .

c.       Era Mikro. Pada Era Mikro ini software komputer dapat dibedakan menjadi beberapa bagian yaitu Software Sistem (Windows, Linux, Machintos, dll), Software Aplikasi (Ms.Office, OpenOffice, dll) dan Languange Software/Bahasa Pemograman (Assembler, Visual Basic, Delphi, dll)

d.      Era Modern. Pada Era Modern ini software komputer tidak hanya untuk sebuah komputer tetapi sebuah handphone pun telah di lengkapi dengan sebuah software sistem seperti Android, Symbian, dll. Tingkat kecerdasan yang ditunjukkan oleh software komputer pun semakin meningkat, selain permasalahan teknis, software komputer sekarang juga mulai bisa mengenal suara dan gambar.

 

E.         Manajemen Teknologi Informasi

Proses pengelolaan teknologi informasi pun harus terlebih dahulu didefinisikan oleh perusahaan sebelum yang bersangkutan dapat merancang struktur divisi atau unit teknologi informasi yang sesuai; karena secara prinsip, terlepas dari jenis atau bentuk struktur organisasi unit teknologi informasi, sejumlah proses tata kelola harus dimiliki oleh perusahaan

Terdapat berbagai teori dan konsep yang telah diperkenalkan untuk dapat mendefinisikan keseluruhan proses terkait dengan manajemen maupun tata kelola (governance) teknologi informasi. Dari beragam paradigma yang ada, sebuah konsep yang sangat baik dan telah diterapkan oleh sejumlah perusahaan dewasa ini adalah standar yang diperkenalkan oleh sebuah yayasan non profit yaitu Information System Audit and Control Foundation (ISACF) yang diberi nama COBIT (Common Objectives for Information and Related Technology). Secara jelas COBIT diperuntukkan untuk menunjang konsep IT Governance yang didefinisikan sebagai sebagai4:

“A structure of relationships and processes to direct and control the enterprise in order to achieve the enterprise’s goals by adding value while balancing risk versus return over IT and its processes”.

Secara jelas COBIT membagi proses pengelolaan teknologi informasi menjadi 4 (empat) domain utama, yaitu masing-masing5:

·         Perencanaan dan Organisasi

·         Pengadaan dan Implementasi

·         Penyelenggaraan dan Pelayanan

·         Pengawasan dan Evaluasi

1.      Perencanaan dan Organisasi

Terdapat 11 (sebelas) proses tata kelola teknologi informasi yang harus diperhatikan oleh

perusahaan, masing-masing adalah sebagai berikut:

a)      Menyusun Rencana Strategis Teknologi Informasi

b)      Mendefinisikan Arsitektur Informasi Korrat

c)      Menentukan Arah Perkembangan Teknologi

d)     Merancang Struktur Organisasi Teknologi Informasi

e)      Mempertimbangkan Investasi Teknologi Informasi

f)       Mengkomunikasikan Arah dan Sasaran Manajemen

g)      Mengembangkan Sumber Daya Manusia

h)      Menjamin Pemenuhan Standar Eksternal

i)        Mengkaji Resiko

j)        Mengelola Proyek Teknologi Informasi

k)      Memelihara Kualitas

2.      Pengadaan dan Implementasi

Terdapat 6 (enam) proses tata kelola teknologi informasi yang harus diperhatikan oleh

perusahaan, masing-masing adalah sebagai berikut:

a)      Mengidentifikasikan Solusi bagi Perusahaan

b)      Mengadakan dan Memelihara Perangkat Lunak Aplikasi

c)      Membangun dan Mengembangkan Infrastruktur Teknologi

d)     Menyusun Prosedur Kerja dan Pemeliharaan

e)      Mengakreditasi Sistem

f)       Mengelola Perubahan

3.      Penyelenggaraan dan Pelayanan

Terdapat 13 (tiga belas) proses tata kelola teknologi informasi yang harus diperhatikan oleh perusahaan, masing-masing adalah sebagai berikut:

a)      Menentukan Standar Kepuasan

b)      Memonitor Keterlibatan Pihak Ketiga

c)      Menjaga Kinerja dan Kapasitas

d)     Menjamin Pelayanan yang Berkesinambungan

e)      Mengelola Sistem Keamanan

f)       Mengidentifikasikan dan Mengalokasikan Biaya

g)      Mendidik dan Melatih Pengguna

h)      Membantu Pelanggan Sistem

i)        Memantau Konfigurasi

j)        Mengatasi Keluhan dan Masalah

k)      Mengelola Data

l)        Mengelola Fasilitas

m)    Mengelola Operasi

4.      Pengawasan dan Evaluasi

Terdapat 4 (empat) proses tata kelola teknologi informasi yang harus diperhatikan oleh perusahaan, masing-masing adalah sebagai berikut:

a)      Memantau Keseluruhan Proses

b)      Mengkaji Ketersediaan Kontrol Internal

c)      Menyediakan Penjamin Independen

d)     Mempersiapkan Tim Audit Independen


BAB III

PENUTUP

 

A.    Kesimpulan

Infrastruktur TI didefinisikan sebagai sumber daya teknologi bersama yang menyediakan platform untuk aplikasi system informasi perusahaan yang terperinci. Infrastruktur TI meliputi investasi dalam peranti keras, peranti lunak, dan layanan-seperti konsultasi, pendidikan, dan pelatihan-yang terbesar di seluruh perusahaan atau tersebar diseluruh unit bisnis dalam perusahaan.

Infrastruktur TI terdiri atas sekumpulan perangkat dan aplikasi peranti lunak yang dibutuhkan untuk menjalankan suatu perusahaan besar secara keseluruhan. Namun infrastruktur TI juga merupakan sekumpulan layanan firewide (mencakup seluruh perusahaan) yang dianggarkan oleh pihak manajemen dan terdiri atas kapabilitas manusia dan kapabilitas teknis. Layanan yang dapat disediakan oleh perusahaan untuk para pelanggan, pemasok dan para pekerjanya adalah kegunaan langsung dari infrastruktur TI perusahaan tersebut. Idealnya, infrastruktur ini mendukung bisnis perusahaan dan strategi sistem informasinya. Teknologi informasi yang baru mempunyai dampak besar terhadap bisnis perusahaan dan strategi system informasinya. Teknologi informasi yang baru mempunyai dampak besar terhadap bisnis dan strategi TI, sama seperti layanan yang dapat disediakan bagi para pelanggan.

Tahap-Tahap Evolusi Teknologi Informasi (TI)

1.     Era Mesin Akuntansi Elektronik

2.     Era Maninframe Umum dan Komputer Mini

3.     Era PC

4.     Era Klien/Server

5.     Era Komputasi Internet Perusahaan


DAFTAR PUSTAKA

 

Agil. 2015. PengerTeknologi Informasian Infrastruktur Teknologi Informasi.     https://agilbox.wordpress.com/2015/01/21/pengerTeknologi Informasian-infrastruktur-   teknologi-informasi/, diakses 5 April 2016.

Iglesias, Yanick. 2015. CHAPTER V Infrastruktur Teknologi Informasi dan            Perkembangan Teknologi.             http://yanickiglesias.blog.upi.edu/2015/10/11/chapter-v-infrastruktur-          teknologi-informasi-dan-perkembangan-teknologi/, diakses 5 April 2016.

Laudon and Laudon. 2012. Management InformaTeknologi Informasion System (managing the           digital firm) Twelfth EdiTeknologi Informasion, Global EdiTeknologi Informasion. Pearson EducaTeknologi Informasion Limited. England.

PatTeknologi Informasiasina, Rio. 2013. Infrastruktur Teknologi Informasi (Teknologi Informasi).             http://markxpatTeknologi Informasiasina.blogst.co.id/2013/03/infrastruktur-teknologi-         informasi-Teknologi Informasi.html, diakses 6 April 2016.


PERBEDAAN PENYIMPANAN DAN PENGOLAHAN  INFORMASI SECARA TRADISIONAL DENGAN PENYIMPANAN DAN PENGOLAHAN INFORMASI DENGAN

MENGGUNAKAN DATA BASE

 

 

 

 

 

 

 

Disusun

Oleh:

 

 

KELOMK 6

 

 

ANDIKA SYAIBA     :    15120085

RAHMAT YANIS       :    15120077

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ABULYATAMA ACEH

TAHUN 2018


KATA PENGANTAR

 

 

Puji sukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan Rahmat serta KaruniaNya kepada  kami sehingga kami berhasil  menyelesaikan makalah  ini yang Alhamdulilah tepat pada waktunya yang berjudul “PERBEDAAN PENYIMPANAN DAN PENGOLAHAN  INFORMASI SECARA TRADISIONAL DENGAN PENYIMPANAN DAN PENGOLAHAN INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN DATA BASE

Diharapkan makalah ini  dapat  memberikan  imformasi  kepada kita semua tentang Berbagai Konsep Standar Akuntansi Keuangan dilihat dari aspek IFRS. kami menyadari bahwa  makalah ini masih jauh dari sempurna,oleh karena itu kritik dan saran  dari semua  pihak yang  bersipat  membangun selalu kami  harap kan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampai kan  terima kasih kepada semua  pihak yang telah  berperan serta  dalam penyusun makalah ini dari awal sampai akhir.Semoga Allah SWT senantiasa meridhai  usaha kita. Amin

 

 

Aceh Besar,     Oktober 2018

 

 

 


DAFTAR ISI

 

 

KATA PENGANTAR........................................................................................... i

DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii

 

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. ....... 1

A.           Latar Belakang................................................................................. 1

 

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................... 3

A.           Pengolahan Data Secara Tradisional................................................ 3

B.            Pengolahan Data Dengan Pendekatan Data Base............................ 3

C.            Perbedaan Sistem File Tradisional dengan Sistem File

Basis Data dan Keterbatasannya...................................................... 8

D.           Data Base sebagai Faktor meningkatnya Business

Performance..................................................................................... 9

 

BAB III PENUTUP............................................................................................. 11

A.             Kesimpulan................................................................................... 11

 

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 12


BAB I

PENDAHULUAN

 

A.    Latar Belakang Masalah

Hampir disemua aspek pemanfaatan perangkat komputer dalam sebuah organisasi/perusahaan senantiasa berhubungan dengan basis data. Perangkat komputer dalam suatu organisasi/perusahaan biasa digunakan untuk menjalankan fungsi Pengelolaan Sistem Informasi, yang dewasa ini sudah menjadi suatu keharusan, demi untukmeningkatkanefesiensi , dayasaing, keakuratan, kecepatan operasional organisasi perusahaan. Basis Data merupakan komponen penting dalam Teknologi Informasi yang dapat mengurangi ketidakpastian Data adalah hal yang tidak bisa dipisahkan dari dunia ini. Hampir semua bidang kehidupan membutuhkan data. Contoh data yang selama ini dijumpai adalah data siswa, data penduduk, data penjualan dan pembelian, dan lain-lain.

Data-data di atas bisa saja diolah secara “tradisional” dengan menggunakan buku catatan, atau (lebih canggih sedikit) dengan memanfaatkan program komputer seperti Ms Excel.

Pengolahan data secara tradisional ini memang efektif jika data yang diolah tidak terlalu banyak. Misalnya data siswa di satu sekolah saja. Namun, jika Anda adalah petugas Dinas Pendidikan Kota atau Provinsi, maka satu program Ms. Excel saja tidak akan mampu menampung atau mengolah data siswa di satu kota atau provinsi tersebut. Apalagi nasional (kalau mau Ujian Nasional, misalnya). dan mempermudah pengambilan keputusan.

Sekarang  peranan basis data sangatlah menonjol. Pemrosesan basis data menjadi perangkat andalan yang kehadirannya sangat diperlukan oleh berbagai institusi dan perusahaan. Basis data tidak hanya  mempercepat perolehan informasi, tetapi juga dapat meningkatka npelayanan kepada pelanggan. Hal ini pulalah yang mendorong banyak perusahaan yang menggunakan pemrosesan manual mulai beralih memanfaatkan basis data.

 

Basis Data merupakan komponen dalam sebuah Sistem Informasi, karena Basis Data (Database) menjadi tempat untuk menyimpan dan mengorganisasikan seluruh data yang ada dalam sistem untuk menghasilkan informasi-informasi secara tepat, akurat dan bermanfaat.

Basis Data (DataBase) dapat dibayangkan sebagai sebuah lemari arsip. Jika kita memiliki sebuah almari arsip dan berwenang untuk mengelolanya, maka kemungkinan besar kita akan melakukan hal-hal sebagai berikut:

  1. memberi sampul/map pada kumpulan/bundel arsip yang akan disimpan
  2. menentukan kelompok/jenis arsip
  3. memberi penomoran dengan pola tertentu yang nilainya unik pada setiap sampul/map
  4. menerapkan arsip-arsip tersebut dengan cara/urutan tertentu dalam almari dll

Basis Data dan Lemari Buku memiliki prinsip kerja dan tujuan yang sama. Prinsipnya adalah pengaturan data , dan tujuan utamanya adalah kemudahan dan kecepatan dalam pengambilan kembali data.

Perbedaannya hanya terletak pada media penyimpanan yang digunakan. Jika lemari arsip menggunakan lemari besi atau kayu, maka basis data menggunakan media penyimpanan elektronis seperti disk (disket atau harddisk).

Tidak semua bentuk penyimpanan data secara elektronis bisa disebut basis data, yang sangat ditonjolkan dalam basis data adalah pengaturan, pemilahan, pengelompokan, pengorganisasian data yang akan di simpan sesuai fungsi/jenisnya.


BAB II

PEMBAHASAN

 

A.    Pengolahan Data Secara Tradisional

Sistem file tradisional adalah file yang dimana setiap user mendefinisikan file yang dibutuhkan untuk aplikasi khusus sebagai bagian dari pemrograman aplikasinya. sedangkan sistem file basis data didefinisikan sebagai sekumpulan data yang saling berhubungan untuk melayani banyak aplikasi secara optimal,didesain khusus khusus untuk mendeskripsikan ,melindungi ,dan mengakses basis data serta mengakhiri keterbatasan pemrosesan file tradisional. kesimpulan perbedaannya yaitu file basis data merupakan tindak lanjut dari file tradisional yang dirancang untuk memperbaiki organisaasi file tradisional .

Basis data secara tradisional tersimpan dalam berbagai media sepertikertaskerja, dokumen, fotodan lain-lain. Bentuk penyimpanan ini merupakan bentuk dokumen fisik yang mungkin tersimpan dalam berbagai tempat, Bentuk penyimpanan seperti ini memiliki kelemahan dalam hal pengelolaan data. Kelemahan tersebut dapat dilihat sebagai berikut.

Data terpecah-pecah sehingga sulit dalam berbagai proses pemindahan dan transfer

1.      Memiliki media dan struktur penyimpanan yang bervariasi. Hal ini menyulitkan dalam proses penyesuaian data.

2.      Pencarian yang lambat akibat bentuk penyimpanan secara fisik, yang mengharuskan seseorang membuka berbagai lembar atau dokumen yang banyak.

3.      Bentuk fisik dalam basis data tradisional cenderung bersifat sektoral yang hanya ditujukan untuk keperluan-keperluan tertentu. Penggunaan data secara bersama-sama untuk berbagai tujuan menjadi sangat sulit.

 

B.     Pengolahan Data Dengan Pendekatan Data Base

Sekarang  peranan basis data sangatlah menonjol. Pemrosesan basis data menjadi perangkat andalan yang kehadirannya sangat diperlukan oleh berbagai institusi dan perusahaan. Basis data tidak hanya  mempercepat perolehan informasi, tetapi juga dapat meningkatkan pelayanan kepada pelanggan. Hal ini pulalah yang mendorong banyak perusahaan yang menggunakan pemrosesan manual mulai beralih memanfaatkan basis data.

Basis Data merupakan komponen dalam sebuah Sistem Informasi, karena Basis Data (Database) menjadi tempat untuk menyimpan dan mengorganisasikan seluruh data yang ada dalam sistem untuk menghasilkan informasi-informasi secara tepat, akurat dan bermanfaat. Basis Data (DataBase) dapat dibayangkan sebagai sebuah lemari arsip. Jika kita memiliki sebuah almari arsip dan berwenang untuk mengelolanya, maka kemungkinan besar kita akan melakukan hal-hal sebagai berikut:

1)      memberi sampul/map pada kumpulan/bundel arsip yang akan disimpan

2)      menentukan kelompok/jenis arsip

3)      memberi penomoran dengan pola tertentu yang nilainya unik pada setiap sampul/map

4)      menerapkan arsip-arsip tersebut dengan cara/urutan tertentu dalam almari dll

Basis Data dan Lemari Buku memiliki prinsip kerja dan tujuan yang sama. Prinsipnya adalah pengaturan data , dan tujuan utamanya adalah kemudahan dan kecepatan dalam pengambilan kembali data. Perbedaannya hanya terletak pada media penyimpanan yang digunakan. Jika lemari arsip menggunakan lemari besi atau kayu, maka basis data menggunakan media penyimpanan elektronis seperti disk (disket atau harddisk). Tidak semua bentuk penyimpanan data secara elektronis bisa disebut basis data, yang sangat ditonjolkan dalam basis data adalah pengaturan, pemilahan, pengelompokan, pengorganisasian data yang akan di simpan sesuai fungsi/jenisnya.

  1. Sistem Manajemen Basis Data (DBMS)

DBMS Merupakan perangkat lunak yang didesain untuk melakukan penyimpanan dan pengaturan basis data. Definisi DBMS pada sejumlah literature sangatlah bervariasi. Secara umum, DBMS diartikan sebagai suatu program komputer yang digunakan untuk memasukkan, mengubah, menghapus, memanipulasi dan memperoleh data/informasi dengan praktis dan efisien.

Dibandingkan dengan  sistem berbasis kertas atau berkas, DBMS memiliki 4 Keunggulan:

a.       Kepraktisan.

DBMS menyediakan media penyimpan permanen yang berukuran kecil namun banyak menyimpan data jika dibandingkan dengan menggunakan kertas.

b.      Kecepatan.

Komputer dapat mencari dan menampilkan informasi yang dibutuhkan dengan cepat.

c.       Mengurangi kejemuan.

Pekerjaan yang berulang-ulang dapat menimbulkan kebosanan bagi manusia, sedangkan mesin tidak merasakannya.

d.      Up to date.

Informasi yang tersedia selalu berubah dan akurat setiap.

1)      Komponen Utama DBMS:

a.       Perangkat keras (Hardware)

Berupa computer dan bagian-bagian didalamnya.

b.      Data

Data dalam basis data bersifat terpadu (integrated) dan berbagi (shared). Terpadu berarti berkas-berkas data yang ada pada basis data saling terkait, Berbagi data berarti data dapat dipakai atau diakses oleh sejumlah pengguna (multiuser)

c.       Perangkat Lunak (Software)

PL berkedudukan antara basis data dan penggguna. PL inilah yang berperan melayani permintaan-permintaan pengguna.

d.      Pengguna

·         Pengguna akhir

·         Pemrogram Aplikasi

·         Administrator Basis Data

 

2)       Fungsi DBMS

1.      Penyimpanan, pengambilan dan perubahan data

DBMS harus menyediakan kemampuan menyimpan, mengambil dan merubah data dalam basis data.

2.      Katalog yang dapat diakses pemakai

DBMS menyediakan sebuah katalog yang berisi deskripsi item data yang disimpan dan diakses oleh pemakai.

3.      Mendukung Transaksi

DMBS menyediakan mekanisme yang akan menjamin semua perubahan yang berhubungan dengan transaksi yang sudah ada atau yang akan dibuat.

4.      Melayani kontrol concurrency

menyediakan mekanisme yang menjamin basis data ter-update secara benar pada saat beberapa pemakai melakukan perubahan terhadap basis data yang sama secara bersamaan.

5.      Melayani recovery

Menyediakan mekanisme untuk mengembalikan basis data ke keadaan sebelum terjadinya kerusakan pada basis data  tersebut.

6.      Melayani autorisasi

Sebuah DBMS harus menyediakan mekanisme untuk menjamin bahwa hanya pemakai yang berwenang saja yang dapat mengakses basis data.

7.      Mendukung komunikasi data

DBMS mampu terintegrasi dengan software komunikasi.

8.      Melayani data independence

DBMS mencakup fasilitas untuk mendukung kemandirian program dari struktur basis data yang sesungguhnya.

Contoh DBMS, diantaranya:

·         dBase III+

·         Ms. Access

·         Foxpro

·         Visual Foxpro

·         Foxbase

·         Visual Dbase

·         Database Dekstop

·         Oracle

·         My SQL

·         Dll

  1. Keuntungan Sistem Basis Data

a)      Terkontrolnya kerangkapan data

Dalam basis data hanya mencantumkan satu kali saja field yang sama yang dapat dipakai oleh semua aplikasi yang memerlukannya.

b)      Terpeliharanya keselarasan (ke-konsistenan) data

Apabila ada perubahan data pada aplikasi yang berbeda maka secara otomatis perubahan itu berlaku untuk keseluruhan

c)      Data dapat dipakai secara bersama (shared)

Data dapat dipakai secara bersama-sama oleh beberapa program aplikasi pada saat bersamaan.

d)     Dapat diterapkan standarisasi

Dengan adanya pengontrolan yang terpusat maka DBA dapat menerapkan standarisasi data yang disimpan sehingga memudahkan pemakaian, pengiriman maupun pertukaran data.

e)      Keamanan data terjamin

DBA dapat memberikan batasan-batasan pengaksesan data, misalnya dengan memberikan password dan pemberian hak akses bagi user (misal : modify, delete, insert, retrieve)

f)       Terpeliharanya integritas data

Jika kerangkapan data dikontrol dan ke konsistenan data dapat dijaga maka data menjadi akurat

g)      Terpeliharanya keseimbangan (keselarasan) antara kebutuhan data yang berbeda dalam setiap aplikasi

Struktur basis data diatur sedemikian rupa sehingga dapat melayani pengaksesan data dengan cepat

 

 

h)      Data independence (kemandirian data)

Dapat digunakan untuk bermacam-macam program aplikasi tanpa harus merubah format data yang sudah ada

 

C.    Perbedaan Sistem File Tradisional dengan Sistem File Basis Data dan Keterbatasannya

Perbedaan Sistem File Tradisional dengan Sistem File Basis Data dan Keterbatasannya

Sistem File Tradisional

Record-record yang disimpan dalam file dan disimpan dengan cara terpisah. Dimana masing-masing file diperuntukkan hanya untuk satu program file aplikasi saja. Sistem ini disebut juga dengan Sistem Pemrosesan File

Keterbatasan Sistem File Tradisional

1.      Kerangkapan data(Redundansi data) dan Inkonsistensi data

2.      Kesukaran dalam mengakses data

3.      Data terisolir

4.      Data dependence

5.      Keamanan data

Sistem Basis Data

Suatu kumpulan file-file yang mempunyai keterkaitan antara satu file dengan file lainnya.

Keterbatasan Sistem Basis Data

1.      Memerlukan tenaga ahli

2.      Perangkat lunak mahal

3.      Butuh daya listrik yang besar

4.      Bila ada akses yang tidak benar, kerusakan dapat terjadi

5.      Prosedur backup dan recovery sulit

6.      Pemeliharaannya butuh waktu lama karena ukurannya besar.

 

 

 

Perbedaan Sistem File Tradisional dan Sistem Basis Data

File Tradisional

Basis Data

Kesukaran mengakses data dan mendapatkan data

Mudah mengakses dan mendapatkan data

Timbul redundansi data dan inkonsistensi data

Redundansi data dan inkonsistensi data minim

Sulit dilakukan pengembangan aplikasi (kaku)

Mudah dilakukan pengembangan aplikasi (luwes)

Program oriented

Data oriented

 

D.    Data Base sebagai Faktor meningkatnya Business Performance

Penggunaan sistem informasi sangat dibutuhkan dalam meningkatkan produktivitas dalam suatu perusahaan dengan semakin banyaknya persaingan, membuat perusaahaan berpikir keras dalam menjalankan proses bisnisnya. Untuk itu digunakanlah suatu sistem database dalam pengelolaan data. Penggunaan database dalam perusahaan merupakan salah satu hal yang sangat wajib untuk mendukung kegiatan-kegiatan yang ada di dalam perusahaan. Database merupakan suatu kumpulan data yang saling terhubung dan dapat diakses dengan mudah. Dengan adanya Database Management System (DBMS), perusaahan dapat dengan mudah mengakses dan menyimpan data informasi.

Selain untuk mengakses dan menyimpan data suatu perusahaan, DBMS harus dapat memantau apa yang terjadi pada kegiatan operasional sehingga dapat mengambil langkah yang cepat dan tepat jika terjadi masalah. Misalnya penjualan yang cepat harus diikuti manajemen inventori yang cepat. Bagian keuangan juga dengan cepat bisa menghitung rugi dan laba untuk membantu manajemen dalam menentukan apakah perlu menambah produksi, membeli bahan mentah dan lain sebagainya. Langkah pertama dari perusahaan  dalam membuat database adalah membuat standarisasi pada seluruh data-data yang ada. Kemudian menentukan jenis aplikasi DBMS apa yang sesuai untuk dipakai dalam membantu penyusunan dan pemanfaatan data-data tersebut.

Setelah memanfaatkan aplikasi DBMS, langkah berikutnya adalah mengelola informasi. Hal ini bukan suatu pekerjaan yang mudah, meliputi siapa yang bisa melihat dan menggunakan, bagaimana mem-backup, berapa lama harus disimpan, teknologi penyimpanan yang tepat dan lain-lain

Aplikasi DBMS yang sering digunakan oleh suatu perusahaan adalaha adalah Microsoft Access, MySQL, Oracle atau aplikasi yang lainnya. Aplikasi-aplikasi tersebut digunakan kebanyakan oleh bisnis-bisnis kecil dan menengah, di dalam sebuah organisasi yang kecil bahkan mungkin juga digunakan oleh perusahaan yang cukup besar, dan juga para programmer untuk membuat sebuah sistem buatan sendiri untuk menangani pembuatan dan manipulasi data. Setelah database selesai dibuat, perusahaan skala kecil bisa menggunakan aplikasi tersebut untuk mendukung kegiatan operasional.


BAB III

PENUTUP

 

A.    Kesimpulan

Sistem file tradisional adalah file yang dimana setiap user mendefinisikan file yang dibutuhkan untuk aplikasi khusus sebagai bagian dari pemrograman aplikasinya. sedangkan sistem file basis data didefinisikan sebagai sekumpulan data yang saling berhubungan untuk melayani banyak aplikasi secara optimal,didesain khusus khusus untuk mendeskripsikan ,melindungi ,dan mengakses basis data serta mengakhiri keterbatasan pemrosesan file tradisional. kesimpulan perbedaannya yaitu file basis data merupakan tindak lanjut dari file tradisional yang dirancang untuk memperbaiki organisaasi file tradisional .

Basis Data merupakan komponen dalam sebuah Sistem Informasi, karena Basis Data (Database) menjadi tempat untuk menyimpan dan mengorganisasikan seluruh data yang ada dalam sistem untuk menghasilkan informasi-informasi secara tepat, akurat dan bermanfaat. Basis Data (DataBase) dapat dibayangkan sebagai sebuah lemari arsip. Jika kita memiliki sebuah almari arsip dan berwenang untuk mengelolanya, maka kemungkinan besar kita akan melakukan hal-hal sebagai berikut:

1)      memberi sampul/map pada kumpulan/bundel arsip yang akan disimpan

2)      menentukan kelompok/jenis arsip

3)      memberi penomoran dengan pola tertentu yang nilainya unik pada setiap sampul/map

4)      menerapkan arsip-arsip tersebut dengan cara/urutan tertentu dalam almari dll


DAFTAR PUSTAKA

 

Kotler, Philip (2009) Marketing Management, 13th edition, Prentice Hall Inc., Englewood Cliffs, New Jersey.(U1)

 

Kotler, Philip (2009) Marketing Management, 12th edition, Prentice Hall Inc., Englewood Cliffs, New Jersey.(U1)

 

http://www.total.or.id/info.php?kk=internet

 

http://www.elektroindonesia.com/elektro/no3b.html

 

Eddy Purwanto dan Tim Sub Bag Jaringan Informasi IPTEK, JIIPP (Pengantar World Wide Web)

 

No comments:

Post a Comment