BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tanaman
kelapa sawit memiliki nama latin (Elaeis guineensis Jacq) saatini merupakan
salah satu jenis tanaman perkebunan yang menduduki posisi penting disektor
pertanian umumnya, dan sektor perkebunan khususnya, hal inidisebabkan karena
dari sekian banyak tanaman yang menghasilkan minyak ataulemak, kelapa sawit
yang menghasilkan nilai ekonomi terbesar per hektarnya didunia (Balai Informasi
Pertanian, 1990). Melihat pentingnya tanaman kelapa sawitdewasa ini dan masa
yang akan datang, seiring dengan meningkatnya kebutuhan penduduk dunia akan
minyak sawit, maka perlu dipikirkan usaha peningkatankualitas dan kuantitas
produksi kelapasawit secara tepat agar sasaran yangdiinginkan dapat tercapai.
Salah satu diantaranya adalah pengendalian hama dan penyakit. (Sastrosayono
2003).
2.Rumusan Masalah
Adapun
rumusan masalah dari penulisan makalah teknologi budidayatanaman kelapa sawit
ini yaitu :
Bagaimana syarat tumbuh tanaman kelapa sawit ?
Bagaimana teknik budidaya tanaman kelapa sawit ?
3.Tujuan Penulisan
Adapun tujuan
dari pembuatan makalah teknologi budidaya tanamankelapa sawit ini yaitu :
Untuk mengetahui syarat tumbuh tanaman kelapa sawit
Untuk mengetahui teknik budidaya tanaman kelapa sa
BAB II
PEMBAHASAN1.
1.Pengertian
Kelapa Sawit
a.Iklim
· Penyinaran matahariLama penyinaran matahari yang baik untuk kelapa sawit adalah 7-5 jam perhari.pertumbuhan kelapa sawit di Sumatera Utara terkanal baik karena berkatiklim yang sesuai yaitu lama penyinaran matahari yang tinggi dan curahhujan yang cukup. Umumnya turun pada sore atau malam hari.
· SuhuSuhu merupakan faktor penting untuk pertumbuhan dan hasil kelapa sawit.Suhu rata-rata tahunan daerah-daerah pertanaman kelapa sawit berada antara25-27 0C, yang menghasilkan banyak tandan. Variasi suhu yang baik janganterlalu tinggi. Semakin besar variasi suhu semakin rendah hasil yangdiperoleh. Suhu, dingin dapat membuat tandan bunga mengalami meratasepanjang tahun.
·
Curah hujan dan kelembabanTanaman kelapa sawit
dapat tumbuh dengan di daerah tropik, dataran rendahyang panas, dan lembab.
Curah hujan yang baik adalah 2.500-3.000 mm pertahun yang turun merata
sepanjang tahun. Daerah pertanaman yang idealuntuk bertanam kelapa sawit adalah
dataran rendah yakni antara 200-400meter di atas permukaan laut. Pada
ketinggian tempat lebih 500 meter di atas permukaan laut, pertumbuhan kelapa
sawit ini akan terhambat dan produksinya pun akan rendah.
b.Tanah
Pertumbuhan dan produksi kelapa sawit dalam banyak hal bergantung pada karakter lingkungan fisik tempat pertanaman kelapa sawit itu dibudidayakan.
3.Teknik Budidaya Tanaman Kelapa
Sawit
A. Pembibitan
Merupakan produk yang dihasilkan dari
suatu proses pengadaan bahantanaman yang dapat berpengaruh terhadap pencapaian
hasil produksi padamasa selanjutnya. Pembibitan merupakan langkah awal dari
seluruh rangkaiankegiatan budidaya tanaman kelapa sawit. Melalui tahap
pembibitan sesuaistandar teknis diharapkan dapat dihasilkan bibit yang baik dan
berkualitas.Bibit kelapa sawit yang baik adalah bibit yang memiliki kekuatan
dan penampilan tumbuh yang optimal serta berkemampuan dalam menghadapikondisi
cekaman lingkungan pada saat pelaksanaan penanaman(transplanting). Menurut
Setyamidjaja, (2006), untuk menghasilkan bibit yang baik dan berkualitas
seperti tersebut di atas, diperlukan pedoman kerja yangdapat menjadi acuan,
sekaligus kontrol selama pelaksanaan di lapang. Untukitu berikut ini
disampaikan tahapan pembibitan, mulai dari persiapan, pembibitan awal dan
pembibitan utama.
a.Pemilihan
Lokasi
Penentuan
lokasi pembibitan perlu memperhatikan beberapa persyaratansebagai berikut:
·
Lokasi Pembibitan mempunyai jalan yang mudah
dijangkau danmempunyai kondisi baik.
·
Areal harus jauh dari sumber hama dan penyakit,
serta mempunyaisanitasi yang baik.
·
Dekat dengan tenaga kerja lapangan sehingga
memudahkan dalam pengawasan.
·
Dekat dengan tempat pengambilan media tanam untuk
pembibitan.Drainase baik, sehingga pada musim hujan tidak tergenang air.
·
Dekat dengan sumber air dan air tersedia cukup
untuk penyiraman,dengan kualitas yang memenuhi syarat.
·
Areal diusahakan mempunyai topografi datar dan
berada di tengah-tengah Kebun.
·
Areal pembibitan harus terletak sedekat mungkin
dengan daerah yangdirencanakan untuk ditanami dengan memperhitungkan biaya
pengangkutan bibit
b.Media
Tanam
Media tanam yang digunakan seharusnya adalah
tanah yang berkualitas baik, misalnya tanah bagian atas (top soil) pada
ketebalan 10-20cm. Tanah yang digunakan harus memiliki struktur yang baik,
gembur, serta bebas kontaminasi (hama dan penyakit, pelarut, residu dan bahan
kimia). Bilatanah yang akan digunakan kurang gembur dapat dicampur pasir dengan
perbandingan pasir : tanah = 3 : 1 (kadar pasir tidak melebihi 60%).
Sebelumdimasukkan ke dalam polybag, campuran tanah dan pasir diayak
denganayakan kasar berdiameter 2 cm. Proses pengayakan bertujuan
untukmembebaskan media tanam dari sisa-sisa kayu, batuan kecil dan
materiallainnya.
c.Pemeliharaan
(pada pembibitan)
Bibit yang yang telah ditanam di prenursery
atau nursery perlu dipeliharadengan baik agar pertumbuhannya sehat dan subur,
sehingga bibit akan dapatdipindahkan ke lapang sesuai dengan umur dan saat
tanam yang tepat.Pemeliharaan bibit meliputi :
·
Penyiraman
·
Penyiangan
·
Pengawasan dan seleksi
·
Pemupukan
B..Persiapan Lahan
Pembukaan lahan merupakan salah satu tahapan
kegiatan dalam budidayaKelapa Sawit yang sudah ditentukan jadwalnya berdasarkan
tahapan pekerjaanyang akan dilakukan sesuai dengan jenis lahannya (areal)
hutan, areal alang-alangmenyilang. Sementaraitu, interval antara rotasi minimum
dilakukan dalam dua minggu.
C..Pembuatan Jalan, Parit, dan
Teras
Pembuatan Jalan dilakukan dengan cara
mengorek, menimbun,mengeraskan bagian lapangan, membuat bentang, dan membuat
parit di sebelahkiri-kanan jalan. Jalan utama dan jalan produksi dibuat dengan
bulldozer dan ataugrader. Jalan sepanjang 1 km dibuat dalam waktu 40-80 jam
kerja dengan pemakaian bahan bakar 80 liter/jam kerja. Selanjutnya, jalan di
padatkan denganmenggunakan alat pemadat (bomag). Pekerjaan ini umumnya
dilakukan padaakhir musim hujan. Pembuatan parit dikerjakan dengan menggali
tanah sesuaiukuran dasar. Tanah galiannya di buang ke tempat tertentu.Saluran
air di daerah berbukit berupa
saluran kebun dan saluran utama yang
menyalurkan air ke salurandrainase alam (sungai). Saluran kebun di buat setiap
16 baris tanaman kelapa
sawit dan
di buat menurut kontur lahan. Saluran utama di buat dengan lebar bagian atas
150 cm, lebar bagian bawah 80 cm. saluran kebun di buat denganlebar bagian atas
90 cm, lebar bagian bawah 60 cm, dan kedalaman 60 cm. Terasindividu di buat
menggunakan mal berbentuk tapak kuda dengan muka terasmenhadap kearah lereng
bukit. Ukuran teras 3 m x 3 m, jarak antara ajir tanamandan tepi muka teras
selebar 1,25 m.
Penentuan.Pola,Tanaman
Pola tanam menggunakan sistem monokultur.
Tanaman penutup tanah (legumecover crop LCC) pada areal tanaman kelapa sawit
sangat penting karena dapatmemperbaiki sifat-sifat fisika, kimia dan biologi
tanah, mencegah erosi,mempertahankan kelembaban tanah dan menekan pertumbuhan
tanaman pengganggu (gulma). Penanaman tanaman kacang-kacangan
sebaiknyadilaksanakan segera setelah persiapan lahan selesai.
E.Pembuatan.Lubang,Tanam
Pembuatan lubang dilakukan secara mekanis.
Lubang tanam disiapkan 2 – 4minggu
sebelum tanam, sebaiknya paling lambat 4 minggu. Ukuran lobang berkisar antara
60 dan 90 cm dengan kedalaman 60 cm, tergantung kondisitanah. Jika tanah gembur
dan subur, cukup 60 x 60 x 60 cm, tetapi kalautanahnya lebih padat atau berliat
dan kurang subur, sebaiknya ukuran lobang lebih besar.Jarak tanam yang
direkondasikan adalah 9x9x9 m sistem persegi panjang.Penggalian lubang
dilakukan pada titik ajir sedemikian rupa sehingga ajir beradatepat di tengah
lubang tanam. Buat tanda batas penggalian dengan tongkat berukuran tadi sebelum
ajir dicabut untuk penggalian lubang. Setelah lubangselesai, ajir harus
dikembalikan pada posisi tepat di tengah lubang. Tanah galiandipilah dua yaitu
lapisan atas (top soil) dan lapisan bawah (sub soil) sertameletakkannya
terpisah pada sisi lubang yang berbeda (kiri –
kanan atau utara – selatan) dalam
arah yang konsisten.
F.Cara,Penanaman
Penanaman
pada awal musim hujan yaitu bulan Oktober dan bulan November, setelah hujan
turun dengan teratur. Sehari sebelum tanam, siram bibit pada polibag. Lepaskan
plastik polybag hati-hati dan masukkan bibit ke dalamlubang. Taburkan Natural
GLIO yang sudah dikembangbiakkan dalam pupukkandang selama + 1 minggu di
sekitar perakaran tanaman. Segera ditimbundengan galian tanah atas. Siramkan
POC NASA secara merata dengan dosis ± 5-10 ml/ liter air setiap pohon atau
semprot (dosis 3-4 tutup/tangki). Lalu gunakan 1 botol SUPER NASA yang
diencerkan dalam 2 liter (2000 ml) air. Kemudiansetiap 1 liter air diberi 10 ml
larutan induk tadi untuk penyiraman setiap pohon.
G.Hama dan Penyakit
a.Hama
·
Hama TungauPenyebabnya tungau merah (Oligonychus).
Bagian diserang adalahdaun. Gejala terlihat pada daun menjadi mengkilap dan
berwarna bronz. Pengendalian dapat dilakukan dengan cara Semprot Pestisidaatau
Natural BVR.
·
Ulat SetoraPenyebabnya adalah (Setora nitens).
Bagian yang diserang adalahdaun. Gejala yang terlihat pada daun dimakan
sehingga tersisa lidinyasaja. Pengendalian dengan cara penyemprotan dengan
Pestisida
b.Penyakit
·
Root BlastPenyebab dari penyakit ini yaitu
(Rhizoctonia lamellifera) dan(Phythium Sp). Bagian diserang akar. Gejala dapat
dilihat dari bibit di persemaian mati mendadak, tanaman dewasa layu dan mati,
terjadi pembusukan akar. Pengendalian dengan cara pembuatan persemaianyang
baik, pemberian air irigasi di musim kemarau, penggunaan bibit berumur lebih
dari 11 bulan (Zaman, 2006).
·
Garis Kuning
Penyebab dari penyakit ini yaitu
(Fusarium oxysporum). Bagiandiserang daun. Gejala terdapat bulatan oval
berwarna kuning pucatmengelilingi warna coklat pada daun, daun mengering.
Pengendaliandengan cara inokulasi penyakit pada bibit dan tanaman muda.
·
Dry Basal Rot
Penyebab penyakit ini yaitu
(Ceratocyctis paradoxa). Bagian diserang batang. Gejala terdapat pada pelepah
mudah patah, daun membusukdan kering; daun muda mati dan kering. Pengendalian
denganmenanam bibit yang telah diinokulasi penyakit
.Panen
Dalam budidaya kelapa sawit panen
merupakan salah satu kegiatan penting dan merupakan saat-saat yang ditunggu
oleh pemilik kebun, karena saat panen adalah indikator akan dimulainya
pengembalian inventasi yang telahditanamkan dalam budidaya. Melalui pemanenan
yang dikelola dengan baik akandiperoleh produksi yang tinggi dengan mutu yang
baik dan tanaman mampu bertahan dalam umur yang panjang. Berbeda dengan tanaman
semusim, pemanenan kelapa sawit hanya akan mengambil bagian yang paling
bernilaiekonomi tinggi yaitu tandan buah yang menghasilkan minyak kelapa sawit
daninti kelapa sawit dan tetap membiarkan tanaman berproduksi secara terus
menerussampi batas usia ekonomisnya habis. Secara umum batas usia ekonomis
kelapasawit berkisar 25 tahun.Kelapa sawit mulai berbuah setelah 2,5 tahun dan
masak 5,5 bulan setelah penyerbukan. Dapat dipanen jika tanaman telah berumur
31 bulan, sedikitnya60% buah telah matang panen, dari 5 pohon terdapat 1 tandan
buah matang panen.Ciri tandan matang panen
adalah
sedikitnya ada 5 buah yang lepas/jatuh daritandan yang beratnya kurang dari 10
kg atau sedikitnya ada 10 buah yang lepasdari tandan yang beratnya 10 kg atau
lebih
BAB III
PENUTUP
1.Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat saya simpulkan
bahwa kelapa sawit adalahtanaman penghasil minyak nabati yang dapat menjadi
andalan dimasa depankarena berbagai kegunaannya bagi kebutuhan manusia. Kelapa
sawit termasuktanaman daerah tropis yang umumnya dapat tumbuh di daerah antara
120º LintangUtara 120º Lintang Selatan. Curah hujan optimal yang dikehendaki
antara 2.000-2.500 mm per tahun dengan pembagian yang merata sepanjang tahun.
Lama penyinaran matahari yang optimum antara 5-7 jam per hari dan suhu optimum
berkisar 240-380C.Tanaman kelapa sawit mulai berbuah setelah 2,5 tahun dan
masak 5,5 bulan setelah penyerbukan. Dapat dipanen jika tanaman telah berumur
31 bulan,sedikitnya 60% buah telah matang panen, dari 5 pohon terdapat 1 tandan
buahmatang panen. Ciri tandan matang panen adalah sedikitnya ada 5 buah
yanglepas/jatuh dari tandan yang beratnya kurang dari 10 kg atau sedikitnya ada
10 buah yang lepas dari tandan yang beratnya 10 kg atau lebih. Tanaman
denganumur kurang dari 10 tahun, jumlah brondolan kuran lebih 10 butir dan
tanamandengan umur lebih 10 tahun, jumlah brondolan sekitar 15-20 butir.
Tanamankelapa sawit akan menghasilkan tandan buah segar (TBS) yang dapat
dipanen pada saat tanaman berumur 3 atau 4 tahun.
2.Saran
Melihat pentingnya tanaman kelapa sawit dewasa
ini dan masa yang akandatang seiring dengan meningkatnya kebutuhan penduduk
dunia akan minyaksawit, maka perlu dipikirkan teknologi produksi sebagai usaha
peningkatankualitas dan kuantitas produksi kelapa sawit
DAFTAR
PUSTAKA
Setyamidjaja dan Djoehana. 1991. Budidaya
Kelapa sawit . Kanisius. Yogyakarta
Pahan, I.
2006. Panduan Lengkap Kelapa Sawit . Penebar Swadaya. Jakarta.
Perangin-angin,
S.A. 2006. Pengendalian Gulma di Kebun Kelapa Sawit (Elaeis guinensis Jacq.)Kawan
Batu Estate, PT. Teguh Sempurna, Minamas Plantation,Kalimantan Tengah.
Zaman,
F.F.S.B. 2006. Manajemen Pengendalian Hama dan penyakit padaTanaman Belum
Mengahasilkan di Perkebunan Kelapa Sawit (Elaeis guinensis Jacq.)Sumatera barat
.Sastrosayono,
S., 2003. Budidaya Kelapa Sawit . Agromedia Pustaka, Jakarta.
Setyamidjaja,
D. 2006. Budidaya Kelapa Sawit . Kanisius. Yogyakarta. 62 Hal
.Sunarko,
2008. Petunjuk Praktis Budidaya dan Pengolahan Kelapa Sawit AgromediaPustaka,
Jakarta
.Anonim.
2012. Makalah teknik budidaya kelapa sawit. http://www.blogspot.com.
(Diakses,25 Nopember 2015)
Sulesman.
2014.Makalah budidaya tanaman kelapa sawit.
http://.blogspot.co.id/.html(diakses,
25 Nopember 2015)
No comments:
Post a Comment