Tuesday, 13 December 2022

MAKALAH KOMUNIKASI KESEHATAN PESAN NON VERBAL

 

DAFTAR ISI

 

KATA PENGANTAR.. i

DAFTAR ISI. 2

 

BAB I PENDAHULUAN.. 3

A.   Latar Belakang. 3

B.    Rumusan Masalah. 3

C.    Tujuan Penulisan. 4

 

BAB II PEMBAHASAN.. 5

A.   Komunikasi Non Verbal 5

B.    Fungsi Pesan Non Verbal 7

C.    Jenis – Jenis Non Verbal 8

 

BAB III PENUTUP. 11

A.   Kesimpulan. 11

B.    Saran. 11

 

DAFTAR PUSTAKA.. 12

 

 

 


BAB I

PENDAHULUAN

 

A.      Latar Belakang

Komunikasi adalah salah satu hal yang paling mendasar dalam kehidupan manusia. Melalui komunikasi manusia dapat saling berhubungan satu dengan yang lain dalam proses melakukan aktifitas sesuai dengan kebutuhan yang di butuhkan terutama dengan manusia satu dengan yang lainnya. Memahami komunikasi dalam kehidupan sehari hari sangatlah penting karna dalam berkomunikasi adalah proses penyampain sebuah pesan kepada lawan bicaranya.

Dengan berkembangnya jaman modern seperti pada saat ini komunikasi cepat singkat dan padat bayak di jumpai di dalam segala bidang komunikasi. Salah satunya dalam macam komunikasi, ada komunikasi Verbal dan komunikasi Non Verbal. Berbicara komunikasi, sama dengan membicarakan tentang pesan (message) dimana dalam proses komunikasi kita tidak bisa lepas dari yang namanya simbol dan kode, karena pesan yang selama ini kita sampaikan kepada lawan bicara` kita adalah sebuah susunan dan rangkaian yang terdiri dari simbol dan kode.

Berkomunikasi yang baik adalah mampu menyalurkan pesan yang disampaikan kepada lawan bicaranya, tidak hanya melalui sebuah pesan atau kata- kata saja. Melainkan harus adanya kesinambungan dalam penyampaian pesan dan gerak gerik (body language) orang tersebut untuk meyakinkan pesan yang dia sampaikan kepada lawan bicaranya. Pesan, kode atau simbol dalam komunikasi terdapat dua macam yaitu komunikasi Verbal dan komunikasi Non Verbal. Komunkasi Verbal adalah Kode verbal dalam pemakaiannya menggunakan bahasa. Bahasa dapat didefinisikan seperangkat kata yang telah disusun secara berstruktur sehingga menjadi himpunan kalimat yang mengandung arti.

 

B.       Rumusan Masalah

1.      Pengertian Komunikasi Non Verbal?

2.      Fungsi Non Verbal?

3.      Jenis-Jenis Non Verbal?

 

C.      Tujuan Penulisan

1.      Agar pembaca memahami dan mengetahui Pengertian dari Pesan Non Verbal.

2.      Agar pembaca mengetahui dan memahami Fungsi dari Non Verbal.

3.      Agar pembaca mengetahui dan memahami Jenis Jenis dari Non Verbal.


BAB II

PEMBAHASAN

 

A.      Komunikasi Non Verbal

Gambar : Pesan Non Verbal

 

Komunikasi Non verbal adalah komunikasi yang pesannya dikemas dalam bentuk non verbal,tanpa kata-kata.Dalam kehidupan nyata komunikasi non verbal jauh lebih banyak di pakai dari pada komunikasi verbal. Dalam berkomunikasi hampir secara otomatis komunikasi non verbal ikut terpakai. Karena itu, komunikasi non verbal bersifat tetap dan selalu ada.Komunikasi nonverbal lebih jujur mngungkapkan hal yang mau di ungkapkan karena spontan.

Adapun komunikasi non verbal adalah kebalikan dari komunikasi verbal yaitu suatu proses dari komunikasi yang dimana penyampaian informasi atau pesannya tidak memakai kata-kata,komunikasi ini sering disebut juga dengan bahasa isyarat. Bentuk dari komunikasi non verbal ini memakai gerakan seperti misalnya bahasa tubuh,ekspresi wajah,dengan kontak mata dan lain sebagainya.atau definisi komunikasi non verbal yang lainnya yaitu satu cara penyampaian pesan atau informasi kepada orang lain tanpa menggunakan ucapan atau kata-kata akan tetapi caranya menggunakan gerakan atau syarat.

Manusia berkomunikasi menggunakan kode verbal dan nonverbal. Kode nonverbal disebut isyarat atau bahasa diam (silent language). Melalui komunikasi nonverbal kita bisa mengetahui suasana emosional seseorang, apakah ia sedang bahagia, marah, bingung, atau sedih. Kesan awal kita mengenal seseorang sering didasarkan pada perilaku nonverbalnya, yang mendorong kita untuk mengenal lebih jauh.Komunikasi nonverbal adalah semua isyarat yang bukan kata-kata. Pesan-pesan nonverbal sangat berpengaruh terhadap komunikasi. Pesan atau simbol-simbol nonverbal sangat sulit untuk ditafsirkan dari pada simbol verbal. Bahasa verbal sealur dengan bahasa nonverbal, contoh ketika kita mengatakan “ya” pasti kepala kita mengangguk. Komunikasi nonverbal lebih jujur mengungkapkan hal yang mau diungkapkan karena spontan.[11] Komunikasi nonverbal jauh lebih banyak dipakai daripada komuniasi verbal.

Komunikasi nonverbal bersifat tetap dan selalu ada.Komunikasi nonverbal meliputi semua aspek komunikasi selain kata-kata sendiri seperti bagaimana kita mengucapkan kata-kata (volume), fitur, lingkungan yang mempengaruhi interaksi (suhu, pencahayaan), dan benda-benda yang mempengaruhi citra pribadi dan pola interaksi (pakaian, perhiasan, mebel). [12] Sebuah studi yang dilakukan Albert Mahrabian (1971) yang menyimpulkan bahwa tingkat kepercayaan dari pembicaraan orang hanya 7% berasal dari bahasa verbal, 38% dari vocal suara, dan 55% dari ekspresi muka. Ia juga menambahkan bahwa jika terjadi pertentangan antara apa yang diucapkan seseorang dengan perbuatannya, orang lain cenderung mempercayai hal- hal yang bersifat nonverbal [11].

Adapun Pengertian komunikasi non verbal menurut para ahli:

Menurut Resberry ,Komunikasi non verbal adalah suatu tindakan dan perilaku manusia yang memiliki makna.Pengertian ini sangat luas,karena setiap perilaku atau tindakan kita, bisa jadi mengandung makna tertentu yang bahkan tidak kita sadari akan tetapi dipresepsi orang oleh orang lain.

Menurut Atep Adya Barata,Komunikasi non verbal menurut Atep adya barata adalah suatu jenis komunikasi yang diungkapkan lewat objek di setiap kategori lainnya (the object language), komunikasi yang menggunakan gerak (gesture) sebagai sinyal (sign language ),serta komunikasi melalui tindakan atau gerakan tubuh manusia ( action language ).Pengertian Atep ini lebih sebenarnya secara tidak langsung menunjukkan kategori-kategori atau jenis- jenis dari komunikasi non verbal seperti gesture,aksi,objek dan lain sebagainya.

 

B.       Fungsi Pesan Non Verbal

Mark Knapp (1978) menyebut bahwa kode nonverbal dalam berkomunikasi memiliki fungsi untuk :

Repeating (Repetisi) , yaitu mengulang kembali pesan yang disampaikan secara verbal. Contohnya mengangguk kepala ketika mengatakan ‘Iya’ dan menggelengkan kepala ketika mengatakan ‘Tidak’.

Substituting (Substitusi),yaitu mengantikan lambang-lambang verbal. Contohnya menggoyangkan tangan anda dengan telapak tangan menghadap depan sebagai penganti kata ‘Tidak’ saat pedagang menghampiri anda. kita tidak perlu secara verbal menyatakan kata "menang", namun cukup hanya mengacungkan dua jari kita membentuk huruf `V' (victory) yang bermakna kemenangan.Menyatakan rasa haru tidak dengan kata-kata, melainkan dengan mata yang berlinang-linang.

Contradicting (Kontradiksi) , yaitu menolak pesan verbal atau memberikan makna lain terhadap pesan verbal. Contohnya seorang suami mengatakan ‘Bagus’ ketika dimintai komentar istrinya mengenai baju yang baru dibelinya sambil matanya terus terpaku pada koran yang sedang dibacanya.

Complementing (Komplemen) , yaitu melengkapi dan memperkaya pesan maupun makna nonverbal. Contohnya melambaikan tangan saat mengatakan selamat jalan.

Accenting (Aksentuasi) , yaitu menegaskan pesan verbal atau mengaris bawahinya. Contohnya Mahasiswa membereskan buku-bukunya atau melihat jam tangan ketika jam kuliah berakhir atau akan berakhir, sehingga dosen sadar diri dan akhirnya menutup kuliahnya..

Dalam perkembangannya, fungsi komunikasi nonverbal dipandang sebagai pesan- pesan yang holistik, lebih dari pada sebagai sebuah fungsi pemrosesan informasi yang sederhana. Fungsi-fungsi holistik mencakup identifikasi,

pembentukan dan manajemen kesan, muslihat, emosi dan struktur percakapan. komunikasi nonverbal terutama berfungsi mengendalikan (controlling), dalam arti kita berusaha supaya orang lain dapat melakukan apa yang kita perintahkan.

Hickson dan Stacks menegaskan bahwa fungsi-fungsi holistik tersebut dapat diturunkan dalam 8 fungsi, yaitu pengendalian terhadap percakapan, kontrol terhadap perilaku orang lain, ketertarikan atau kesenangan, penolakan atau ketidaksenangan, peragaan informasi kognitif, peragaan informasi afektif, penipuan diri (self- deception) dan muslihat terhadap orang lain.Komunikasi nonverbal digunakan untuk memastikan bahwa makna yang sebenarnya dari pesan-pesan verbal dapat dimengerti atau bahkan tidak dapat dipahami. Keduanya, komunikasi verbal dan nonverbal, kurang dapat beroperasi secara terpisah, satu sama lain saling membutuhkan guna mencapai komunikasi yang efektif.

 

C.      Jenis – Jenis Non Verbal

Komunikasi nonverbal memiliki beberapa jenis yaitu:

1.      Sentuhan (haptic)

Sentuhan atau tactile message, merupakan pesan nonverbal nonvisual dan nonvokal. Alat penerima sentuhan adalah kulit, yang mampu menerima dan membedakan berbagai emosi yang disampaikan orang melalui sentuhan. Alma I Smith, seorang peneliti dari Cutaneous Communication Laboratory mengemukakan bahwa berbagai perasaan yang dapat disampaikan melalui sentuhan, salah satunya adalah kasih sayang (mothering) dan sentuhan itu memiliki khasiat kesehatan.[14]

2.      Komunikasi Objek

Penggunaan komunikasi objek yang paling sering adalah penggunaan pakaian. Orang sering dinilai dari jenis pakaian yang digunakannya, walaupun ini termasuk bentuk penilaian terhadap seseorang hanya berdasarkan persepsi. Contohnya dapat dilihat pada penggunaan seragam oleh pegawai sebuah perusahaan, yang menyatakan identitas perusahaan tersebut.

3.      Kronemik

Chronomics refers to how we perceive and use time to define identities and interactions.(Wood.2007).[13] Kronemik merupakan bagaimana komunikasi nonverbal yang dilakukan ketika menggunakan waktu, yang berkaitan dengan peranan budaya dalam konteks tertentu. Contohnya Mahasiswa menghargai waktu. Ada kalanya kita mampu menilai bagaimana mahasiswi/mahasiswa yang memanfaatkan dan mengaplikasikan waktunya secara tepat dan efektif.

4.      Gerakan Tubuh (Kinestetik)

Gerakan tubuh biasanya digunakan untuk menggantikan suatu kata atau frasa.Beberapa bentuk dari kinestetik yaitu:

Emblem, yaitu gerakan tubuh yang secara langsung dapat diterjemahkan kedalam pesan verbal tertentu. Biasanya berfungsi untuk menggantikan sesuatu. Misalnya , menggangguk sebagai tanda setuju; telunjuk di depan mulut tanda jangan berisik.

Ilustrator, yaitu gerakan tubuh yang menyertai pesan verbal untuk menggambarkan pesan sekaligus melengkapi serta memperkuat pesan. Biasanya dilakukan secara sengaja. Misalnya, memberi tanda dengan tangan ketika mengatakan seseorang gemuk/kurus.

Affect displays, yaitu gerakan tubuh khususnya wajah yang memperlihatkan perasaan dan emosi. Seperti misalnya sedih dan gembira, lemah dan kuat, semangat dan kelelahan, marah dan takut. Terkadang diungkapkan dengan sadar atau tanpa sadar. Dapat mendukung atau berlawanan dengan pesan verbal.

Regulator, yaitu gerakan nonverbal yang digunakan untukmengatur , memantau, memelihara atau mengendalikan pembicaraan orang lain. Regulator terikat dengan kultur dan tidak bersifat universal. Misalnya, ketika kita mendengar orang berbicara,kita menganggukkan kepala, mengkerutkan bibir, dan fokus mata.

Adaptor, yaitu gerakan tubuh yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan fisik dan mengendalikan emosi. Dilakukan bila seseorang sedang sendirian dan tanpa disengaja.Misalnya, menggigit bibir, memainkan pensil ditangan, garuk-garuk kepala saat sedang cemas dan bingung. Selain gerakan tubuh, ada juga gerakan mata (gaze) dalam komunikasi nonverbal. Gaze adalah penggunaan mata dalam proses komunikasi untuk memberi informasi kepada pihak lain dan menerima informasi pihak lain. Fungsi gaze diantaranya mencari unpan balik antara pembicara dan pendengar, menginformasikan pihak lain untuk berbicara, mengisyarakatkan sifat hubungan (hubungan positif bila pandangan terfokus dan penuh perhatian. Hubungan negatif bila terjadi penghindaran kontak mata), dan berfungsi pengindraan. Misalnya saat bertemu pasangan yang bertengkar, pandangan mata kita alihkan untuk menjaga privasi mereka.

5.      Proxemik

Proxemik adalah bahasa ruang, yaitu jarak yang gunakan ketika berkomunikasi dengan orang lain, termasuk juga tempat atau lokasi posisi berada. Pengaturan jarak menentukan seberapa dekat tingkat keakraban seseorang dengan orang lain. jarak mampu mengartikan suatu hubungan. Richard West dan Lynn H. Turner pada Introducing Communication theory (2007) membagi zona proksemik pada berbagai

6.      Lingkungan

Lingkungan juga dapat digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan tertentu. Diantaranya adalah penggunaan ruang, jarak, temperatur, penerangan, dan warna.

7.        Vokalik

Vokalik atau paralanguage adalah unsur nonverbal dalam sebuah ucapan, yaitu cara berbicara. Misalnya adalah nada bicara, nada suara, keras atau lemahnya suara,kecepatan berbicara, kualitas suara, intonasi, dan lain-lain

 


BAB III

PENUTUP

 

A.      Kesimpulan

Komunikasi non verbal disebut dengan bahasa tubuh. Komunikasi non verbal adalah proses komunikasi dimana pesan yang disampaikan tidak menggunakan kata- kata. Contohnya ialah dengan menggunakan gerak isyarat, bahasa tubuh (body language), ekspresi wajah dan kontak mata, penggunaan objek seperti pakaian, potongan rambut, dan sebagainya, simbol-simbol, serta cara berbicara seperti intonasi, penekanan, kualitas suara, gaya emosi dan gaya dalam berbicara.

Komunikasi nonverbal sering kurang disadari kehadirannya serta kurang dipahami maknanya, padahal komunikasi nonverbal mendukung dan mempengaruhi keberhasilan penyampaian pesan. Meski jarang disadari manfaatnya, Komunikasi non verbal menempati porsi penting. Banyak komunikasi verbal tidak efektif hanya karena komunikatornya tidak menggunakan komunikasi non verbal dengan baik dalam waktu bersamaan. Melalui komunikasi non verbal, orang bisa mengambil suatu kesimpulan mengenai suatu kesimpulan tentang berbagai macam persaan orang, baik rasa senang, benci, cinta, kangen dan berbagai macam perasaan lainnya.

 

B.       Saran

Diharapkan semua mahasiswa memiliki keterampilan dalam komunikasi nonverbal dan tidak hanya pandai dalam berkomunikasi verbal. Karena di dalam komunikasi verbal pasti terdapat pesan nonverbal yang bisa menjadi cermin dari apa yang telah diucapkan serta kepribadian dari seseorang. Selain itu, kita semua harus benar-benar memahami makna dari pesan nonverbal itu sendiri. Jangan sampai terjadi salah tafsir yang berujung pada keadaan yang tidak diinginkan.

 

 


DAFTAR PUSTAKA

 

Morrisan dan Andy Corry Wardhany, Teori Komunikasi, Bogor: Ghalia Indonesia, 2009 Widyo Nugroho, Modul Teori Komunikasi Verbal dan Nonverbal 2011

Faisal Wibowo . Komunikasi Verbal dan Nonverbal. 2010

No comments:

Post a Comment