DAFTAR ISI
A. Pengertian Komunikasi Verbal
B. Jenis-Jenis Komunikasi Verbal
C. Karakteristik Komunikasi Verbal
D. Unsur dalam Komunikasi Verbal
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Filsuf Yunani
ternama, Aristoteles, mengungkapkan pemikiran terkenalnya bahwa manusia adalah
zoon politicon. Ini berarti manusia adalah makhluk yang dikodratkan untuk hidup
dalam kelompok masyarakat dan bergantung satu sama lain.
Untuk
memenuhi kebutuhannya, manusia sebagai makhluk sosial harus berinteraksi dengan
sesamanya. Interaksi atau proses yang dilakukan dalam pertukaran informasi atau
pesan antar individu ini disebut komunikasi.
Dalam proses
komunikasi, ada informasi atau maksud yang hendak disampaikan oleh pengirim
pesan kepada penerima. Informasi itu memuat serangkaian kata-kata atau tulisan
atau bersifat verbal. Nah, proses penyampaian pesan berupa produk bahasa tadi
disebut dengan komunikasi verbal.
Komunikasi
memiliki peran penting dalam dunia ini. Komunikasi bahkan sanggup untuk
menyentuh segala aspek kehidupan. Manusia sebagai makhluk social, hanya dapat
hidup berkembang dan berperan sebagai manusia dengan berhubungan dan bekerja
sama dengan manusia lain dengan cara komunikasi. Hampir sebagian besar kegiatan
manusia selalu berkaitan dengan komunikasi. Semuanya membutuhkan komunikasi.
Walaupun
komunikasi telah dipelajari sejak zaman purbakala, perhatian terhadap
komunikasi baru muncul pada awal abad ke-20. Barnett Pearce (1989) menyebutkan,
munculnya peran komunikasi sebagai penemuan revolusioner (revolutionary
discovery) yang disebabkan oleh penemuan teknologi komunikasi, seperti radio,
televisi, telepon, handphone, satelit, dan jaringan computer.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Komunikasi Verbal
Komunikasi
verbal adalah proses transmisi pesan dengan menggunakan bahasa dari pengirim
pesan (komunikator) kepada penerima pesan (komunikan). Kata-kata yang kita
ucapkan merupakan isyarat verbal yang digunakan untuk tujuan komunikasi.
Komunikasi verbal sering dianggap sebagai bagian utama dari komunikasi.
Komunikasi
verbal sebagian besar terjadi dalam situasi tatap muka langsung. Namun,
komunikasi verbal kini semakin luas dengan memanfaatkan instrumen atau
perangkat elektronik seperti telepon dan surat elektronik (email). Faktor yang
paling penting dalam komunikasi verbal adalah adanya simbol-simbol verbal dalam
pesan yang disampaikan seperti penggunaan bahasa lewat susunan kata atau
kalimat.
B. Jenis-Jenis Komunikasi Verbal
Komunikasi
verbal dibagi menjadi dua jenis yaitu komunikasi verbal membaca dan
mendengarkan, lalu satu lagi menulis dan berbicara. Biar lebih jelas, yuk baca
dulu penjelasannya di bawah ini!
1.
Berbicara dan menulis
Berbicara
adalah jenis komunikasi verbal vokal yang paling sering kita gunakan setiap
hari, dimana kita berkomunikasi secara langsung dengan orang lain. Sedangkan
menulis adalah komunikasi verbal non vokal, karena untuk menyampaikan informasi
tersebut kita menggunakan media lain berupa tulisan tanpa berbicara apa pun.
2.
Mendengar dan membaca
Dengan
mendengarkan, kita bisa mendapatkan sebuah informasi baru. Begitu juga dengan
membaca, membaca juga menjadi salah satu cara untuk mendapatkan informasi, dan
karena itu baik membaca maupun mendengar merupakan bagian dari komunikasi
verbal.
C. Karakteristik Komunikasi Verbal
Komunikasi
verbal memiliki karakteristik sebagai berikut:
1.
Jelas dan Ringkas
Berlangsung
sederhana, pendek dan langsung. Bila kata-kata yang digunakan sedikit, maka
terjadinya kerancuan juga masin sedikit. Berbicara secara lambat dan pengucapan
yang jelas akan membuat kata tersebut makin mudah dipahami.
2.
Perbendaharaan kata
Penggunaan
kata-kata yang mudah dimengerti oleh seseorang akan meningkatkan keberhasilan
komunikasi. Komunikasi tidak akan berhasil jika pengirim pesan tidak mampu
menterjemahkan kata dan uacapan.
3.
Arti konotatif dan denotative
Makna
konotatif adalah pikiran, perasaan atau ide yang terdapat dalam suatu kata,
sedangkan arti denotative adalah memberikan pengertian yang sama terhadap kata
yang digunakan.
4.
Intonasi
Seorang
komunikator mampu mempengaruhi arti pesan melalui nada suara yang dikirimkan.
Emosi sangat berperan dalam nada suara ini.
5.
Kecepatan berbicara
Keberhasilan
komunikasi dipengaruhi juga oleh kecepatan dan tempo bicara yang tepat. Kesan
menyembunyikan sesuatu dapat timbul bila dalam pmbicaraan ada pengalihan yang
cepat pada pokok pembicaraan.
6.
Humor
Humor
dapat memningkatkan keberhasilan dalam
memberikan dukungan emosi terhadap lawan bicara. Tertawa membantu mengurangi
ketegangan pendengar sehingga meningkatkan
keberhasilan untuk mendapat dukungan.
D. Unsur dalam Komunikasi Verbal
Unsur penting
dalam komunikasi verbal, dapat berupa kata dan bahasa. [
1.
Kata
Kata
merupakan lambang terkecil dari bahasa. Kata merupakan lambang yang mewakili
sesuatu hal, baik itu orang, barang, kejadian, atau keadaan. Makna kata tidak
ada pada pikiran orang. Tidak ada hubungan langsung antara kata dan hal. Yang
berhubungan langsung hanyalah kata dan pikiran orang. [10] Komunikasi verbal
merupakan sebuah bentuk komunikasi yang diantarai (mediated form of
communication).[11] Seringkali kita mencoba membuat kesimpulan terhadap makna
apa yang diterapkan pada suatu pilihan kata. Kata-
kata yang kita gunakan
adalah abstraksi yang telah disepakati maknanya, sehingga komunikasi verbal
bersifat intensional dan harus 'dibagi' (shared) di antara orang-orang yang
terlibat dalam komunikasi tersebut.
2.
Bahasa
Bahasa
adalah suatu sistem lambang yang memungkinkan orang berbagi makna. Dalam
komunikasi verbal, lambang bahasa yang dipergunakan adalah bahasa lisan,
tertulis pada kertas, ataupun elektronik.[6] Bahasa memiliki tiga fungsi yang
erat hubungannya dalam menciptakan komunikasi yang efektif. Fungsi itu
digunakan untuk mempelajari dunia sekitarnya, membina hubungan yang baik antar
sesame dan menciptakan ikatan-ikatan dalam kehidupan manusia. Ada tiga teori
yang membicarakan sehingga orang bisa memiliki kemampuan berbahasa, diantarnya:
a.
Operant Conditioning Theory yang dikembangkan oleh
seorang ahli psikologi behavioristik yang bernama B. F. Skinner (1957). Teori
ini menekankan adanya unsur rangsangan (stimulus) serta tanggapan (response)
atau lebih dikenal dengan istilah S-R. Teori ini menyatakan jika satu organism
dirangsang oleh stimuli dari luar, orang cenderung akan memberi reaksi.
Anak-anak mengetahui bahasa karena ia diajar oleh orang tuanya atau meniru apa
yang diucapkan oleh orang lain
b.
Cognitive Theory yang dikembangkan oleh Noam Chomsky,
yang menyatakan bahwa kemampuan berbahasa yang ada pada manusia adalah
pembawaan biologis yang dibawa dari lahir.
c.
Mediating Theory atau teori penengah, yang dikembangkan
oleh Charles Osgood. Teori ini menyatakan bahwa manusia dalam mengembangkan
kemampuannya berbahasa, tidak saja bereaksi terhadap rangsangan (stimuli) yang
diterima dari luar, tetapi juga dipengaruhi oleh proses internal yang terjadi
dalam dirinya.
Bahasa juga miliki karakteristik
sebagai berikut:
a.
Pengalihan (displacement). Bahasa memiliki karakteristik
yang namanya pengalihan, dimana kita dapat berbicara mengenai hal-hal yang jauh
dari kita, baik dari segi tempat maupun waktu, berbicara tentang masa lalu atau
masa depan, berbicara tentang hal-hal yang tidak pernah kita lihat seperti kuda
terbang, makhluk planet lain.
b.
Pelenyapan. Suara saat kita bicara bisa hilang atau
lenyap dengan cepat. Suara harus diterima dengan segera setelah itu dikirimkan
atau kita tidak akan pernah menerimanya.
c.
Kebebasan makna. Isyarat bahasa memiliki kebebasan makna.
Suatu kata
memiliki arti atau makna yang mereka gambarkan karena kitalah yang secara bebas
yang menentukan arti atau maknanya.
a.
Transmisi budaya. Bahasa dipancarkan secara budaya.
Seorang anak yang dibesarkan dalam lingkungan keluarga berbahasa Inggris akan
menguasai bahasa Inggris
E. Hambatan Komunikasi
dalam
komunikasi antar personal terdapat beberapa hambatan yang ada. Hambatan ini
dapat merusak sebuah hubungan jika tidak dihindari. hambatan-hambatan tersebut
antara lain sebagai berikut:
1.
Status effect
Adanya perbedaaan
pengaruh status sosial yang dimiliki setiap manusia. Karyawan dengan status
sosial yang lebih rendah harus tunduk dan patuh apapun perintah yang diberikan
atasan. Yang berakibat karyawan tersebut takut mengemukakan pendapatnya.
2.
Semantic Problems
Faktor semantik
menyangkut bahasa yang dipergunakan komunikator sebagai alat untuk menyalurkan
pikiran dan perasaanya kepada komunikan. Kesalahan pengucapan atau kesalahan
dalam penulisan dapat menimbulkan salah pengertian (misunderstanding) atau
penafsiran (misinterpretation) yang bisa menimbulkan salah komunikasi (miscommunication). Misalnya kesalahan pengucapan bahasa dan salah penafsiran seperti contoh
: pengucapan demonstrasi menjadi demokrasi, kedelai menjadi keledai dan lain-lain.
3.
Perceptual distorsion
Distorsi persepsi
disebabkan perbedaan cara pandangan yang sempit pada diri sendiri dan
perbedaaan cara berpikir serta cara mengerti yang sempit terhadap orang lain,
sehingga dalam komunikasi terjadi perbedaan persepsi dan wawasan atau cara
pandang antara satu dengan yang lainnya.
4.
Cultural Differences
Hambatan komunikasi dapat
terjadi karena disebabkan adanya perbedaan kebudayaan, agama dan lingkungan
sosial. Ada beberapa kata-kata yang memiliki arti berbeda di tiap suku. Seperti
contoh : kata “jangan” dalam bahasa Indonesia artinya tidak boleh, tetapi orang
suku jawa mengartikan kata tersebut suatu jenis makanan yaitu sayur.
5.
Physical Distractions
Hambatan ini disebabkan
oleh gangguan lingkungan fisik terhadap proses berlangsungnya komunikasi.
Misalnya : kebisingan, suara hujan atau petir, dan cahaya yang kurang jelas.
6.
Poor choice of communication channels
Gangguan yang disebabkan
oleh media yang dipergunakan dalam melancarkan komunikasi. misalnya sambungan
telephone yang terputus-putus, suara radio yang hilang dan muncul, gambar yang
kabur pada pesawat televisi, huruf ketikan yang buram pada surat sehingga
informasi tidak dapat ditangkap dan dimengerti dengan jelas.
7.
No Feed back
Komunikator mengirimkan
pesan kepada komunikan tetapi tidak adanya respon dan tanggapan dari komunikan,
maka yang terjadi adalah komunikasi satu arah yang sia-sia.
Pada tiap personal
terjadi proses komunikasi yang bertujuan untuk mengenali satu dengan lainnya,
maka dari itu komunikasi yang terjalin harus terdapat pengertian serta
kepercayaan antar personal, selain itu terdapat beberapa komponen yang harus
dijaga untuk menjaga hubungan komunikasi agar tidak terjadi kesalah pahaman
yang dapat mengakibatkan perusakan atau pemutusan hubungan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sebagai tenaga medis yang profesional,
kita harus memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik. Kemampuan ini
dapat membantu banyak pihak untuk memahami informasi yang hendak disampaikan,
juga memudahkan kita untuk menjalankan prosedur kesehatan. Oleh sebab itu,
tenaga medis diharapkan mempelajari tahapan dan strategi dalam berkomunikasi.
DAFTAR PUSTAKA
Morrisan
dan Andy Corry Wardhany, Teori Komunikasi, Bogor: Ghalia Indonesia, 2009
Richard
West dan Lynn H. Turner. Pengantar Teori Komunikasi; Analisis dan Aplikasi,
Jakarta: Salemba Humanika, 200).
Muhammad
Ahmad Al-‘Aththar, The Magic of Communication, Jakarta: Zaman, 2012
Marheni
Fajar, Ilmu Komunikasi dan praktek, Yogyakarta: Graha Ilmu. 2009
Onong
Uchjana Efendi, Ilmu komunikasi Teori dan Praktek, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya. 2006
Agus M. Hardjana, Komunikasi Intrapersonal & Komunikasi
Interpersonal, Yogyakarta: Kanisius, 2003
Hasan
Bahanan, Taksonomi Konsep Komunikasi, Surabaya: Patyrus. 2005
Prof.
Dr. H. Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: Raja Grafindo
Perkasa, 2007
Agus M. Hardjana,
Komunikasi Intrapersonal & Komunikasi
Interpersonal, Yogyakarta: Kanisius, 2003
Julia
T. Wood, Communication in Our Lives, USA: University of North Carolina at
Capital Hill, 2009
Widyo
Nugroho, Modul Teori Komunikasi Verbal dan Nonverbal
Faisal Wibowo . Komunikasi Verbal dan Nonverbal. 2010
Ani
Atih. Komunikasi Verbal dan Nonverbal dalam Hubungan Interpersonal. Universitas
Negeri Jakarta , 2015
No comments:
Post a Comment