DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1
A . Latar belakang.......................................................................................... 1
B . Rumusan masalah..................................................................................... 1
C . Tujuan ...................................................................................................... 1...........
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................... 2
A . Pengertian komponen............................................................................... 2
B . Pengertian komunikasi.............................................................................. 2
C . Komponen komposisi............................................................................... 4
D . Komponen - komponen komposisi........................................................... 5
BAB III PENUTUP............................................................................................... 9
A . Kesimpulan............................................................................................... 9
B . Saran......................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 10
BAB
1
PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang
Sebagai makhluk social manusia
senantiasa selalu ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Ia ingin mengetahui
lingkungan sekitarnya, bahkan ingin mengetahui apa yang terjadi dalam dirinya.
Rasa ingin tahu ini memaksa manusia perlu berkomunikasi. Dalam hidup
bermasyarakat, orang yang tidak pernah berkomunikasi dengan orang lain niscaya
akan terisolasi dari masyarakatnya.
Bnayak
pakar yang menilai bahwa komunikasi adalah suatu kebutuhan yang sangat fundamental
bagi seseorang dalam kehidupan bermasyarakat. Professor Wilbur Schramm
meneyebutkan bahwa komunikasi dan masyarakat adalah dua kata kembar yang tidak
dapat dipisahkan satu sama lainnya. Sebab tanpa komunikasi masyarakat tidak
akan terbentuk, sebaliknya tanpa masyarakat maka manusia tidak mungkin dapat
mengembangkan komunikasi (Schramm dalam Hafited Cangara; 1982)
Apa
yang mendorong manusia sehingga ingin berkomunikasi dengan manusia lainnya.
Teori dasar biologi menyebutkan adanya dua kebutuhan, yakni kebutuhan untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya dan kebutuhan untuk meneyesuaikan diri
dengan lingkungannya.
Dalam
sebuah proses komunikasi, ada sesuatu yang tidak bisa terlepas dari proses
komunikasi itu sendiri itulah yang disebut komponen komunikasi. Dimana komponen
komuniasi sangat menunjang agar komunikasi berjalan dengan efektif.
B.
Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan komponen?
2. Apa yang dimaksud dengan komunikasi?
3. Apa pengertian komponen komunikasi?
C.
Tujuan
1. Untuk memenuhi tugas MID pada mata
kuliah Toeri Komunikasi
2. Sebagai pembelajaran untuk menyusun
karya tulis Ilmiah Sebagai bahan bacaa
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Komponen
Tak bisa dipungkiri bahawa manusia
sebagai makhluk social senantiasa untuk salain berhubungan satu bsama lain. Untuk
itu, agar dalam proses komunikasi bisa terjadi maka ada beberapa hal yang harus
ada dalam proses komunikasi itulah yang di sebut komponen komunikasi. Jadi,
komponen komunikasi adalah bagian-bagian yang harus ada dalam proses
komunikasi.
B.
Pengertian Komunikasi
Istilah komunikasi atau dalam bahsa
inggris communication berasal dari kata latim communication, dan berasal dari kata communis yang berarti sama, sama disini maksudnya adalah sama makna.
Jadi, kalau dua orang terlibat dalam komunikasi, misalnya dalam bentuk
percakapan, maka komunikasi akan terjadi atau berlangsung selam ada
kesamaan makna mengenai apa yang dipercakapkan.
Kesamaan bahasa yang dipergunakan dalam percakapan itu belum tentu menimbulkan
kesamaan makna. Dengan perkataan lain, mengerti bahasanya saja belum tentu
menimbulkan kesamaan makna yang dibawakan oleh bahasa itu. Jelas bahwa
percakapan kedua orang tadi dapat dikatakan komunikatif apabila kedua-duanya,
selai mengerti bahasa yang dipergunakan, juga mengerti makna dari bahan yang
dipercakakapkan.
Akan tetapi, pengertian komunikasi yang dipaparkan diatasa sifatnya
dasariah, dalam arti bahwa komunikasi itu minimal harung mengandung kesamaan
makana antar dua pihak yang terlibat. Dikatakan minimal karena kegiatan
komunikasi tidak hanya informative, yakni agar orang lain
mengerti dan tahu, tetapi juga persuasive,
yaitu agar orang lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan,
melakukan suatu perbuatan atau kegiatan, dan lain-lain
.
Pentingnya komunikasi bagi kehidupansosial, budaya, pendidikan dan
politik sudah disadari oleh para cendikiawan sejak Aristoteles yang hidup ratusan tahun sebelum masehi. Akan
tetapi, studi Aristoteles hanya berkisar pada retorika dalam lingkungan
kecil. Baru pada pertengahan abad ke-20 ketika dunia dirasakan semakin
kecil akibat revolusi industry dan revolusi teknologi elektronik, setelah
ditemukannya kapal api, peasawat terbang, listrik, telepon, surat kabar,
film,radio, televise, dan sebagainya maka para cendekiawan pada abad sekarang
menyadari pentingnya komunikasi ditingkatkan dari pengetahuan (knowledge)
menjadi ilmu (science)
Diantara para ahli sosiologi, ahli psikologi, dan ahli politik di
Anerika Serikat, yang menaruh minat pada perkembangan komunikasi adalah Carl I.
Hovland.
Menurut Carl I. Hovland, ilmu komunikasi adalah upaya
yang system,atis untuk merumuskan secara tegar asas-asas penyampaian informasi
serta pembentukan pendapat dan sikap.
Define Hovland diatas menunjukkan bahwa yang dijadikan objek studi
komunikasi bukan saja penyampaian informasi, melainkan juga pembentukan
pendapat umum (public opini) dan sikap public (public attitude) yang dalam
kehidupan social dan kehidupan politik memainkan peran yang amat penting.
Bahkan dalam devinisinya secara khusus mengenai pengertian komunikasi itu
sendiri, Hovland Mengatakan bahwa komunikasi
adalah proses mengubah perilaku orang lain (communication is the process to
modifythe behavior of other individuals).
Akan tetapi, sesorang akan dapat
mengubah sikap, pendapat atau perilaku orang lain apabila komunikasinya memang
komunikatif seperti diuraikan diatas.
Untuk memahami pengertian komunikasi sehinnga dapat
dilancarkan secara efektif, para peminat komunikasi sering kali mengutip
paradigm yang dikemukakan oleh Harol Laswell Dalam karyanya, the structure and function of communication
in society. Laswell mengatakan bahawa cara yang baik untuk menjelaskan
komunikasi ialah menjawab pertanyaan sebagai berikut: Who Say What In Wich Channel To Whom With What Effect?
Paradigma Laswell diatas menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima
unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu, yakni :
a. Komunikator
b.
Pesan
c. Media
d
Komunikan
e.
Efek
Jadi, berdasarkan pradigma Laswell tersebut, komunikasi adalah prosese
penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang
menibulkan efek tertentu.
Laswell menghendaki agar komunikasi di jadikan objek studi ilmiah,
bahkan setiap unsur di teliti secara khusus. Studi mengenai komunikator
dinamakan control analisis ;
penelitian mengenain pers, radio, televise, film, dan media lain disebut media analysis; penyelidikan pesan
dinamai content analysis ; audience
analysis studi khusus tentang komunikan; sedangkan Effect Analysis merupakan penelitian mengenai efek atau dampak yang
ditimbulkan oleh komunikasi. Demikian kelengkapan komunikasi menurut Harold
Laswell yang mutlak harus ada dalam setiap prosesnya.
C.
komponen komposisi
Pada pebahasan pertama, telah disinggung bahwa komponen merupakan
sesuatu yang mutlak harus ada dalam proses komunikasi agar kemunikasi berjalan
dengan efektif. Dari pengertian
komunikasi yang telah dikemukakan, maka jelas bahwa komunikasi antar manusia
hanya bisa terjadi, jika ada seseorang yang menyampaikan pesan kepada orang
lain agar dengan tujuan tertentu, artinya kimunikasi hanya bisa terjadi kalau
didukukng oleh adanya sumber (komunikan), pesan, media, penerima dan efek.
Unsure-unsur komunikasi ini bisa juga disebut komponen atau elemen komunikasi.
Terdapat beberapa macam yang pandangan tentang banyaknya unsure atau
komponen yang mendukung terjadinya komunikasi. Ada yang menilai bahwa
terciptanya proses komunikasi, cukup didukung oleh tiga komponen, sementara ada
juga yang menambahkan umpan balik dan lingkungan selain kelima unsur yang telah
disebutkan
D.
Komponen komponen komunikasi
1. Pengirim/Komunikator
Pengirim
adalah orang yang membuat pesan.(Orbe & Brues, 2005). Dia merupakan
pemrakarsa yang ingin menyajikan pikiran dan pendapat tentang peristiwa atau
objek. Sebagai pengirim pesan yang
bertujuan tertentu, maka pengrirm tidak selalu berada dalam posisi serba tahu
atau serba kenal terhadap penerima, karena itu pengirim mentransmisikan pesan
untuk mendapat respons demi menyamakan persepsi terhadap pesan.
Komunikator atau pengirim (Sender) mrupakan sumber dari bermulanya
komunikasi. Menurunt Cangara (2007:24)
bahwa semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai pembuat
pesan yang berasal dari satu orang maupun kelompok atau organisasi. Gehard
Maletzke (1963) mendfinisikan beberapa relasi penting dan factor berkaitan
dengan Sender atau pengirim pesan.
a) The communicator’s self-image,
bagaimana komunikator memandang konsep dirinya atau me mosisikan dalam desain
serta rencana komunikasi
b) Professionalization of communication
practitioner, dalam komunikasi kelompok, anggota kelompok yang berpengaruh
sering kali bisa berubah opini atau pendapat anggota kelompoknya.
c) The work group orientation, bahwa
seluru individu yang terlibat dalam komunikasi memiliki orientasi yang sama
terhadap pesan
d) The social environment of the
communicator, pesan-pesan komunikasi tidak hanya tergantung dari sender semata,
kondisi lingkungan dan budaya dibahas lebih jauh dalm komunikasi budaya juga
dapat memengaruh.
e) The communicator’s personality
structure, seorang komunikator yang unggul, memahami permasalahan dan pembicaraan
yang baik. Pertimbangan ini akan memengaruhi kekuatan penyampaian pesan,
ketepatan dalam memberikan pesan, dan keterampilan pesan.
f) Constrain from message and medium, pemahaman komunikator bahwa ada
keterbatasan pesan serta medium. Tidak semua informasi yang diberikan sumber
atau sender akan diterima apa adanya oleh penerima pesan atau receiver
g) 7. The communication image of the
audience, bagaimana komunikator dalam hal ini harus memandang public yang ingin
dituju.
2. Pesan
Pesan yang dimaksud dalam
proses komunikasi adalah sesuatu yang disampaikan pengirim kepada penerima.
Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui media komunikasi.
Isinya bisa berupa ilmu pengetahuan, hiburan, Informasi, nasihat atau
propaganda. Dalam bahas Inggris pesan biasanya diterjemahkan dengan kata
message, content atau informasi. (Hafied Cangara: 2003)
3. Media
Media yang dimaksud disini
ialah alat yang dipergunakan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada
penerima (Hafied Cangara: 2003). Terdapat beberapa pendapat mengenai saluran
atau media. Ada yang menilai bahwa media bisa bermacam-macam bentuk, misalnya dalam
komunikasi antarpribadi panca indera dianggap sebagai media komunikasi. Selan
indera manusia, ada juga saluran
komunikasi seperti telepon, surat, telegram yang digolongkan sebagai media
komunikasi antarpribadi
.
Kita
membayangkan sarana trasportasi seperti mobil pengangkut barang atau manusia.
Fingsi sarana ini adalah mengangkut atau memindahkan manusia atau barang dari
suatu tempat ke tempat yang lain. Saluran komunikasi merupakan sarana untuk
mengangkut atau memindahkan pesan dari pengirim kepada penerima. Dalam
komunikasi, semua pesan yang dikirimkan harus melalui saluran, saluran bisa
tunggal namun juga bisa banyak (bayangkan kita dapat memilih naik kuda, naik
mobil, kapal feri, atau pesawat terbang). Komunikasi antar sesame dilakukan
melalui bahan cetakan seperti buku, e-mail, atau telepon.
4. Komunikan/Penerima
Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh
sumber. Penerima bisa terdiri dari satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk
kelompok, partai atau Negara (Hafied Cangara: 2003)
Penerima bisa disebut dengan berbagai macam istilah , seperti khalayak,
sasaran, komunikan, atau dalam bahasa inggris disebut audience atau receiver.
Dalam proses komunikasi telah dipahami bahwa keberadaan penerima adalah akibat
karena adanya sumber. Tidak ada penerima jika tidak ada sumber Penerima adalah
elemen penting dalam proses komunikasi, karena dialah yang menjadi sasaran dari
komunikasi. Jika suatu pesan tidak diterima oleh penerima, akan menimbulkan
berabagai macam masalah yang seringkali menuntut perubahan, apakah pada sumber,
pesan atau saluran.
Kenallah khalayakmu adalah prinsip dasar dalam berkomunikasi. Karena mengetahui dan memahami karakteristik
penerima (khalayak), berarti suatui peluang untuk mencapai keberhasilan komunikasi.(Hafied
Cangara: 2003)
5. Pengaruh
Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan,
dirasakan dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan.
Pengaruh ini bisa terjadi pada pengetahuan, sikapa dan tingkah laku sesorang
(De Fleur dalam Hafied Cangara: 2003). Karena itu, pengaruh bisa juga diartikan
perubahan atau penguatan keyakinan pada pengetahuan , sikap dan tindakan
seseorang sebagai akibat penerimaan pesan.
Efek dari proses komunikasi ini diharapkan mampu mengubah pengetahuan
atau kepercayaan, kebiasaan serta komunikasi antar pribadi dari audiens. Dari
sisi komunikator, pesan yang dirancanag dapat diterima seutuhnya dan tanpa
adanya distorsi atau gangguan kepada audiens.
6. Feedback/Tanggapan balik
Ada yang beranggapan bahwa upan balik Sebenarnya adalah salah satu
bentuk daripada pengaruh yang berasal dari penerima. Akan tetapi sebenarnya
umpan balik bisa juga bersala dari unsur lain seperti pesan dan media, meski pesan belum sampai pada penerima.
Misalnya sebuah konsep surat yang memerlukan perubahan sebelum dikirim, atau
alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan itu mengalami gangguan sebelum
sampai ditujuan.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari uraian penjelasan
diatas, maka ada beberapa kesimpulan yang bisa kita ambil Yaitu :
1. komponen komunikasi adalah
bagian-bagian yang harus ada dalam proses komunikasi. Komunikasai adalah suatu
proses pertukaran informasi dari komunikator kepada komunikan melalui media atau saluran yang
memiliki pengaruh atau feedback, baik perindividu
maupun berskala besar Komunikasi meiliki beberapa komponen yaitu :
a) Pengirim/komunikator
b) Pesan
c) Media/saluran
d) Komunikan/penerima
e) Pengaruh
f) Feedback/umpan balik
B.
Saran
Kami menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah ini masih jauh dari kata kesempurnaan. Oleh karena itu,
penulis sangat mengharapkan kritikan maupun saran yang membangun dari Dosen,
teman-teman maupun para pembaca agar pada penyusunan makalah selanjutnta mendekati
kesempurnaan.
DAFTAR PUSTAKA
.Cangara, Hafied, 2003. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada.
.Nasrullah, Rulli, 2014. Komunikasi Antar Budaya Di Era Siber. Jakarta:
Kencana
Liliweri, Alo, M.S. 2011. Komunikasi Serba Ada Serba Makna. Jakarta: Kencana
Effendy, Onong Uchjana, M.A, 2011. Ilmu Komunikasi Teori Dan Praktek. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya
No comments:
Post a Comment