DAFTAR ISI
A. Pengertian
Model Komunikasi
D. Kelebihan
dan Kekurangan Model Komunikasi Osgood dan Schramm
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunikasi
merupakan hal mutlak yang dilakukan oleh setiap manusia. Karena dengan
berkomunikasilah manusia bisa saling berinteraksi dalam hidupnya dalam kepentingan
suatu hal. Dapat juga dikatakan bahwa komunikasi merupakan salah satu kebutuhan
yang tidak kalah penting dengan kebutuhan lainnya bagi manusia. Pentingnya
komunikasi bagi kehidupan social, budaya pendidikan dan politik sudah disadari
oleh para cendikiawan sejak Aristoteles yang hidup ratusan tahun lalu sebelum
masehi.
Komunikasi
dapat dilakukan dengan berbagai model yang tentunya mempunyai sisi positif dan
juga sebaliknya yaitu negatif. Menurut Sereno dan Mortensen model komunikasi
merupakan deskripsi ideal mengenai apa yang dibutuhkan untuk terjadinya
komunikasi. Model komunikasi mempresentasikan secara abstrak ciri-ciri penting
dan menghilangkan rincian komunikasi yang tidak perlu dalam dunia nyata. Dengan
adanya model komunikasi tentu akan mempermudah penyampaian dengan berbagai
model penyampaian. Adanya model-model dalam komunikasi juga tentunya akan
membuat komunikator mampu mengetahui dengan model apa yang harus di terapkannya
dalam menyampaikan sesuatu guna mencapai sasaran dengan lebih efektif. Secara
tidak disadari sudah banyak sekali contoh model-model komunikasi yang selama
ini terjadi di lingkungan baik di lingkungan masyarakat maupun dalam lingkungan
lembaga dan lainnya yang kesemuanya adalah fenomena nyata tentang bagaimana
penerapan model-model komunikasi yang akan dibahas dalam makalah ini.
B. Rumusan Masalah
1.
Bagaimana model komunikasi menurut Osgood
2.
Bagaimana model komunikasi menurut Schramm ?
C. Tujuan Penulisan
1.
Mengetahui model komunikasi menurut Osgood
2.
Mengetahui model komunikasi menurut Schramm.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Model Komunikasi
Model komunikasi adalah gambaran yang
sederhana dari proses komunikasi yang memperlihatkan kaitan antara satu
komponen komunikasi dengan komponen lainnya
Model adalah kerangka kerja konseptual
yang menggambarkan penerapan teoriuntuk kasus-kasus tertentu. Sebuah model
membantu kita mengorganisasikan data-data sehingga dapat tersusun kerangka
konseptual tentang apa yang akan diucapkan atau yang akan ditulis (stein-fatt,
1977). Kerap kali model-model teoritis, termasuk ilmu komunikasi, digunakan
untuk mengekspresikan “defenisi” komunikasi, bahwa komunikasi adalah proses
transmisi dan resepsi informasi antara manusia melalui aktivitas encoder yang
dilakukan pengirim dan decoder terhadap sinyal yang dilakukan oleh penerima
- Fungsi utama model
a.
Simplify a complex problem adalah
menyederhanakan teori, konsep, atau masalah yang abstrak dan sukar menjadi
lebih konkret sehingga gampang dimengerti
b.
Organize thingking adalah
mengorganisasikancara berpikir pengirim dan penerima tentang ide-ide yang
terkandung dalam pesan.
c.
Abstrak part of a whole adalah
membuat abstrak atau meringkas suatu keseluruhan yang maha luas dan maha besar
menjadi lebih kecil agar dapat dipahami (bayangkan, orang memodelkan dunia dengan
globe)
d.
Predict success or failure adalah
melakukan prediksi terhadap sesuatu yang bakal terjadi dengan memperhatikan
argumentasi tentang masa lalu dan masa kini. Model memungkinkan orang membuat
prediksi kuantitatif yang lengkap dengan tingkat presisi yang tinggi dan kelak
dijadikan sebagai indikator keberhasilan atau kegagalan.
B.
Model Komunikasi Osgood
Komunikasi berasal dari bahasa latin
communis yang artinya sama. Sehingga komunikasi dapat terjadi bila ada kesamaan
antara penyampaian pesan dan orang yang menerima pesan. Dikutip dari buku Ilmu
Komunikasi Sutu Pengantar (2010) oleh Deddy Mulyana, Osgood menggambarkan
proses komunikasi sebagai proses pembauran simbol-simbol dari pesan yang
disampaikan pengirim pesan (komunikator) kepada penerima pesan (komunikan).
Osgood menyampaikan bahwa manusia memberikan pemaknaan terhadap simbol-simbol
yang ada dalam pesan(message). Proses komunikasi melibatkan sejumlah variabel
atau komponen, termasuk pelaku atau partisipan, pesan (termasuk bentuk, isi,
dan cara penyajian), saluran, media, atau alat yang digunakan untuk
menyampaikan pesan, waktu, tempat, hasil atau akibat yang terjadi, hambatan
yang muncul, serta situasi atau kondisi selama proses komunikasi.
Pandangan Ahli Tentang Proses
Komunikasi prinsip dasar dalam proses komunikasi menurut Osgood, sebagai
berikut:
1.
Sumber atau bisa disebut dengan
pengirim pesan (komunikator) yaitu orang yang bertugas sebagai penyebar
informasi atau pesan.
2.
Pesan yakni lambang-lambang berupa
gambar atau tulisan yang berisi informasi Saluran sebagai media yang digunakan
untuk menyampaikan pesan
3.
Penerima atau disebut dengan
komunikan yang menjadi tujuan komunikator untuk menyampaikan pesan baik
perorangan ataupun perkelompok (organisasi).
Faktor memengaruhi proses komunikasi
Selain elemen-elemen di atas, ada beberapa faktor yang memengaruhi dalam proses
komunikasi, yakni:
- Dampak atau akibat, timbul
setelah pesan sampai kepada komunikan.
- Feedback atau timbal balik
yaitu apa yang akan dilakukan komunkan setelah menerima pesan tersebut.
- Noise atau gangguan berupa
hambatan yang membuat penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan
tidak berjalan secara semestinya.
Tahapan proses komunikasi Osgood
membagi proses komunikasi menjadi empat tahapan, yaitu: Proses komunikasi
primer Proses utama di mana pesan atau infomasi disampaikan dari satu orang ke
orang lain melalui media tertentu. Pesan tersebut berupa lambang seperti
tulisan, lisan, syarat yang akan dimaknai oleh komunikan. Proses komunikasi
sekunder Proses komunikasi yang menggunakan media kedua setelah penggunaan
media pertama. Proses komunikasi linier Sebagai poin terakhir, penyampaian
pesan dari komunikator kepada komunikan. Proses komunikasi sirkular Tahap akhir
dalam komunikasi di mana komunikan memberikan tanggapan berupa reaksi yang akan
dilakukan setelah menerima pesan.
C.
Model Komunikasi Schramm
- Jenis-jenis Model Komunikasi
Schramm
Wilbur Schramm adalah seorang ahli
komunikasi yang memberikan pengaruh yang sangat besar dalam memfasilitasi
penggunaan model komunikasi linear pada tahun 1950an dan kemudian bergerak
untuk mengembangkan model komunikasi relasional di tahun 1973. Berbagai
penelitian komunikasi dan empiris dipengaruhi oleh model komunikasi Schramm.
Terdapat tiga model komunikasi Schramm,
yaitu :
- Model Komunikasi Schramm
Pertama
Model komunikasi Schramm sejatinya
berakar dari model komunikasi Shannon dan Weaver. Perbedaannya adalah bahwa
model komunikasi Shannon dan Weaver bersifat matematis dan teknologis sedangkan
model komunikasi Schramm bersifat psikologis.
- Model Komunikasi Schramm Kedua
Pada tahun 1954, Wilbur Schramm
merumuskan sebuah model komunikasi sebagai gambaran yang menunjukkan bahwa
komunikasi merupakan sebuah proses dua arah dimana baik pengirim pesan dan
penerima pesan saling bergantian mengirim dan menerima pesan. Model komunikasi
Schramm diadaptasi dari berbagai teori dari teoris lainnya yaitu Osgood dan
dikenal sebagai model komunikasi Osgood dan Schramm atau model komunikasi
encode-decode.
Osgood mengganti model komunikasi
linear dengan proses komunikasi sirkuler dan Schramm menambahkan dengan konsep
bidang pengalaman di dalamnya. Schramm meyakini bahwa latar belakang individu
yang terlibat dalam komunikasi memiliki peranan yang sangat penting.
Masing-masing individu memiliki pengetahuan, pengalaman, serta memperaktekkan
penafsiran pesan dalam cara yang berbeda.
Dalam model komunikasi Schramm
dijelaskan bahwa pengirim pesan mengirimkan informasi kepada penerima pesan.
Penerima pesan kemudian menafsirkan pesan berdasarkan pengetahuan, pengalaman, dan
umpan balik yang diberikan kepada pengirim pesan.
Konsep utama dalam model komunikasi Schramm
adalah bidang pengalaman (field of experience), konteks hubungan (context of
the relationship), konteks lingkungan sosial mempengaruhi bidang referensi,
penggunaan metafora, serta model mental.
1) Bidang pengalaman
Bidang
pengalaman adalah hal-hal yang mempengaruhi pemahaman dan penafsiran pesan
seperti budaya, latar belakang sosial, kepercayaan, pengalaman, nilai, dan
aturan. Pesan yang sama dapat ditafsirkan secara berbeda oleh orang yang
berbeda. Jika kata-kata dan tanda yang digunakan oleh partisipan
komunikasi sangat umum maka dapat
dikatakan mereka berkomunikasi secara lebih efektif.
2) Konteks hubungan
Mereka
yang terlibat dalam komunikasi, pada umumnya memiliki banyak hal untuk
dibicarakan dengan orang lain. Pesan yang disampaikan oleh pengirim pesan
kepada penerima pesan tentunya sangat penting bagi keduanya. Komunikasi yang
terjalin akan menjadi lebih mudah jika sebuah pengirim pesan dan penerima pesan
memiliki hubungan yang dekat. Contohnya saja, masing-masing dari kita pasti
memiliki sahabat. Dengan sahabat, kita dapat berbagai cerita dan pengalaman
masing-masing. Kita dapat bercerita banyak kepada sahabat kita karena memiliki
kedekatan hubungan yang sangat erat. Kita menjadi lebih mudah untuk
mengungkapkan siapa sebenarnya diri kita kepada sahabat kita. Hal inilah yang
dikupas dalam teori penetrasi sosial.
3) Konteks lingkungan sosial mempengaruhi bidang pengalaman
Ketika
kita memasuki situasi tertentu, maka kita akan berkomunikasi berdasarkan
situasi yang ada. Kita akan berperilaku dan berkomunikasi berdasarkan tempat,
waktu, alasan, serta latar belakang situasi yang kita hadapi. Terkadang, kita
akan berperilaku secara berbeda ketika kita dihadapkan pada berbagai tujuan.
4) Menggunakan metafora
Seringkali
metafora digunakan guna mempermudah kita berkomunikasi dengan orang lain.
Ketika seseorang menghubungan dengan satu hal dengan yang lain maka akan
menjadi lebih mudah dalam menjelaskan dan menafsirkannya.
5) Model-model mental
Bidang
pengalaman seringkali tumpang tindih dengan kondisi mental dan kondisi sosial
seseorang.
- Model Komunikasi Schramm
Ketiga atau Model Komunikasi Relasional
Dalam model komunikasi relasional yang
dirumuskan pada tahun 1973, Schramm menekankan pada efek komunikasi terhadap
penerima pesan. Schramm menggunakan komponen efek dan analisis efek dari model
komunikasi Berlo (1960). Secara implisit Schramm menyarankan sebuah komponen
yaitu komponen interaksi ketika ia berbicara tentang khalayak yang aktif,
selektif dan manipulatif dalam model komunikasi relasional. Lebih lanjut ia
berpendapat bahwa sebagian besar perubahan dramatis dalam teori komunikasi umum
dalam kurun waktu lebih dari empat dekade telah mengesampingkan gagasan
khalayak yang pasif karena sejatinya dalam proses komunikasi, khalayak adalah
mitra seutuhnya bagi komunikator.
- Komponen-komponen Model
Komunikasi Schramm
Dalam model komunikasi Schramm terdapat
beberapa elemen-elemen komunikasi atau
komponen-komponen komunikasi atau unsur komunikasi, yaitu :
- Pengirim pesan
(sender/transmitter), adalah orang yang mengirim pesan.
- Encoder adalah orang yang
mengkonversi pesan agar dapat dikirim dalam bentuk kode-kode.
- Decoder adalah orang yang
menerima pesan yang telah di-encode yang dikirimkan oleh encoder dan
mengkonversinya ke dalam bahasa yang dapat dipahami oleh orang itu.
- Interpreter adalah orang yang
mencoba untuk memahami dan menganalisa pesan. Pesan diterima setelah
interpretasi. Interpreter dan penerima pesan adalah orang yang sama.
- Penerima pesan (receiver)
adalah orang yang menerima pesan. Ia meng-decode dan menginterpretasikan
pesan aktual.
- Pesan (message) adalah data
yang dikirim oleh pengirim pesan dan informasi yang diterima oleh penerima
pesan.
- Umpan balik (feedback) adalah
proses memberi respon atau tanggapan terhadap pesan yang diterima oleh
penerima
- Media (medium) adalah saluran
yang digunakan untuk mengirim pesan.
Gangguan
(noise) adalah interferensi dan interupsi yang terjadi selama proses komunikasi
berlangsung. Gangguan juga dapat terjadi karena adanya perbedaan makna pesan
yang dikirimkan oleh pengirim pesan dan makna pesan yang diinterpretasikan oleh
penerima pesan yang dikenal dengan gangguan semantik.
- Cara Kerja Model Komunikasi
Schramm
Model komunikasi Schramm menyarankan
bahwa encoding dan decoding merupakan dua bagian penting dalam proses
komunikasi. Berikut adalah cara kerja model komunikasi Schramm :
- Encoding mengasumsikan sebuah
bagian kritis dalam memulai prosedur koresponden dengan mengkonversi
informasi data. Encoding dilakukan oleh pengirim pesan atau transmiter dan
mengirimkannya kepada penerima pesan.
- Ketika data menjangkau
penerima pesan, penerima pesan kemudian melakukan decoding dan menafsirkan
data yang disebut dengan pesan dan disalurkan melalui media komunikasi.
- Model komunikasi Schramm
memperlihatkan bahwa makna dikirimkan dari satu orang atau satu kelompok
kepada orang atau kelompok yang lain. Model komunikasi Schramm umumnya
digunakan baik dalam konteks komunikasi intrapersonal maupun komunikasi
interpersonal.
- Model komunikasi Schramm
memandang komunikasi sebagai sebuah proses yang tiada berakhir dan
mengandung berbagai macam pesan dan umpan balik. Masing-masing partisipan
komunikasi berperan sebagai pengirim pesan dan penerima pesan oleh karena
itu masing-masing partisipan komunikasi memperoleh giliran dalam
menafsirkan pesan yang diterima. Proses penafsiran data inilah yang
disebut dengan informasi. Hal ini membuat komunikasi yang efektif terwujud
namun bukan berarti tanpa menimbulkan masalah. Pesan yang dikirimkan
setelah proses encoding bisa jadi tidak sama dengan pesan yang di-decode oleh penerima pesan. Model
komunikasi Schramm tidak seperti model komunikasi dasar lainnya yang hanya
fokus pada pengirim pesan dan penerima pesan.
Umpan
balik merupakan salah satu komponen model komunikasi yang sangat penting karena
umpan balik membiarkan pengirim pesan mengetahui jika penerima pesan telah
menafsirkan pesan dengan sesuai atau tidak. Pesan akan menjadi tidak berguna
jika penerima pesan tidak memahami pesan sehingga menyebabkan perbedaan umpan
balik dengan apa yang diharapkan sebelumnya oleh pengirim pesan.
D.
Kelebihan dan Kekurangan Model
Komunikasi Osgood dan Schramm
Model komunikasi Schramm juga memiliki
kelebihan dan kekurangan sebagaimana model komunikasi lainnya. Berikut adalah
beberapa kelebihan dan kekurangan model komunikasi Schramm sebagaimana yang
diungkapkan oleh para ahli :
- Kelebihan Model Komunikasi
Schramm
Model komunikasi Schramm memiliki
beberapa kelebihan, yaitu :
a.
Komunikasi sirkuler memberikan
kesempatan bagi kedua belah pihak untuk memberikan pendapat mereka.
b.
Model komunikasi Schramm bersifat
dinamis dan selalu berubah sehingga sangat membantu dalam berbagai praktek
komunikasi secara umum.
c.
Pengirim pesan dan penerima pesan
saling bertukar pesan dalam tingkatan yang sama aktifnya.
d.
Gangguan semantik merupakan konsep
yang membantu pemahaman berbagai permasalahan yang dapat terjadi selama
penafsiran pesan.
e.
Umpan balik memberikan kemudahan
untuk mengetahui apakah pesan yang ditafsirkan oleh penerima pesan sesuai
dengan tujuan atau tidak.
f.
Konsep interpretasi membuat
komunikasi menjadi efektif.
g.
Bidang pengalaman atau efek
psikologis membantu pemahaman proses komunikasi dalam beberapa cara
dibandingkan dengan cara tradisional.
h.
Konsep konteks membuat berbagai
faktor lingkungan dapat dimasukkan ke dalam penafsiran pesan dan membawa
perubahan dalam nilai pesan.
- Kekurangan Model Komunikasi
Schramm
Model komunikasi Schramm juga memiliki
beberapa kekurangan, yaitu :
a.
Model komunikasi Schramm tidak
dapat digunakan dalam berbagai tingkatan komunikasi dan proses komunikasi yang
kompleks.
b.
Pesan yang dikirimkan dan diterima
mungkin saja ditafsirkan secara berbeda.
c.
Hanya ada dua sumber yang
berkomunikasi, beberapa sumber membuat proses menjadi lebih kompleks dan model
tidak dapat diimplementasikan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Komunikasi merupakan hal mutlak yang
dilakukan oleh setiap manusia. Karena dengan berkomunikasilah manusia bisa
saling berinteraksi dalam hidupnya dalam kepentingan suatu hal.
Model komunikasi adalah gambaran yang
sederhana dari proses komunikasi yang memperlihatkan kaitan antara satu
komponen komunikasi dengan komponen lainnya
Model adalah kerangka kerja konseptual
yang menggambarkan penerapan teoriuntuk kasus-kasus tertentu. Sebuah model
membantu kita mengorganisasikan data-data sehingga dapat tersusun kerangka
konseptual tentang apa yang akan diucapkan atau yang akan ditulis
.
DAFTAR PUSTAKA
Richard &
Turner, Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi. (Jakarta: Salemba
Humanika, 2008),
Riswandi,
Ilmu Komunikasi, (Yogyakarta : Graha Ilmu, Cet 1 2009)