Saturday, 20 November 2021

LAPORAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LAARNING TIPE PAIR CHECK

 

A.  Pengertian model pembelajaran  cooperative laarning pair check

Model pembelajaran pair check adalah model pembelajaran berkelompok antar 2 orang atau berpasangan. Dalam pelaksanaannya, model pembelajaran pair check selalu diawali dengan pembagian kelompok diikuti dengan pembagian pasangan yang dibentuk dari kelompok tersebut. Model pembelajaran pair check atau pasangan mengecek merupakan model yang pertama kali dikembangkan oleh Spencer kangen pada 1990 yang melatih setiap pasangan untuk berlomba-lomba memenangkan tugas atau permainan secara kelompok dan dan cerdas. Dengan suasana yang demikian, maka kelas akan terkesan lebih aktif dengan pembagian kerja siswa yang optimal.

Model pembelajaran pair check merupakan pembelajaran kooperatif yang menuntut kemandirian dan kemampuan siswa dalam menyelesaikan persoalan yang diberikan. Model pembelajaran pair check ini juga melatih tanggung jawab sosial siswa, kerjasama, dan kemampuan memberi penilaian. Dengan kerjasama, maka sikap sosial dapat diamati sehingga pembelajaran akan lebih mengesankan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

 

Satuan pendidikan      : MTSs Babun Najah

Mata pelajaran             : Matematika

Kelas/ semester           : VIII (Delapan)

Materi pokok               : Peluang

 

   A.  KOMPETENSI INTI

1.      Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

2.      Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaan.

3.      Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan teknologi seni budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

4.      Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai koma, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

     

B.  KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

KOMPETENSI DASAR

INDIKATOR

Menjelaskan peluang empirik dan teoretik suatu kejadian dari suatu percobaan

Menentukan titik sampel

Menentukan ruang sampel

Menentukan kejadian

Menentukan peluang empirik

 

C.   TUJUAN PEMBELAJARAN

1.    Agar siswa dapat mengetahui dan memahami tentang model pembelajaran yang kami bahas.

2.    Supaya model pembelajaran ini dapat diterapkan dalam proses belajar mengajar di kelas.

3.    Dengan model pembelajaran ini dapat menjadikan siswa yang terus berkembang jiwa sosialnya.

4.    Membentuk manusia yang mandiri, saling kerjasama dan dapat memberikan penilaian terhadap diri dan orang lain.

5.    Para siswa lebih termotivasi lagi untuk terus belajar dan meningkatkan metode belajar yang baik.

 

D.  MATERI PEMBELAJARAN

Peluang

Nilai pelung ditentukan melakukai kegiatan eksperiment terhadapsebuah objek. Perbandingan antara frekuensi suatu kejadian (f) terhadap banyak cobaan yang dilakukan (n). perbandingan tersebut disebut frekuensi relayif.

Peluang kejadian K =

 

Jika percobaan dilakukan denga nilai n yang sangat besar, maka frekuensi relative tersebut akan mendekat suatu nilai yang disebut peluang empiris.

Peluaang kejadian K = =

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Contoh ;

1.      Pada percobaan mengetos sebuah dadu yang diulang sebanyak 240 kali, kejadian munculnya mata dadu diturunkan pada table distribusi berikut.

 

Mata dadu (x)

1

2

3

4

5

6

Frekuensi (f)

42

39

40

37

43

39

 

Tentukan peluang empirik muncul mata dadu berikut!

a.       Mata dadu 2

b.      Mata dadu bilangan genap

Jawab;

 

a.       Banyak percobaan 240 kali, maka n = 240

Banyak kejadian muncul mata dadu 2 = 39 kali, maka f = 115

Peluang empiric muncul mata dadu 2 = 

 

                                                                 

                                                            =

 

                                                            = 

 

b.      Banyak kejadian muncul mata dadu genap = (39+37+39)

                                                                     = 115 jali, maka f = 115

 

Peluang empiric munucul mata dadu genap =

 

                                                                          =         

 

 

                                                                         =

 

E.   MEDIA PEMBELAJARAN

1.      LCD

2.      Power Point

3.      Kertas soal

 

F.   LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

Indicator

Peran Guru

Peran Siswa

Pendahuluan

Memberi salam, dan menyuruh siswa untuk membaca doa.

 

Melakukan absensi siswa

Siswa menjawab salam dan memebaca doa.

 

 

Siswa menjawab kehadiran

Benjelaskan konsep

Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan materi yang akan disamaikan

Siswa memperhatikan dan mendengar guru mejelaskan

Membagi kelompok dalam kelompok

Guru mengarahkan siswa untuk membagi diri dalam kelompok, dan menentukan siapa yang akna berperan sebagai pelatuh atau partner

Siswa membagi diri dalam kelompok dan menentukan siapa yang akan menjadi pelatih atau partner

Membagi kertas soal

Guru membagi kertas soal pada partner

Partner membaca membaca saol kertas tersebut

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran kooperatif  tipe pair check

Guru memberi kesempatan pada partner untuk menjawab soal

siswa yang berperan sebagai pelatih memeriksa jawaban dari partner

Setiap pasangan kembali ke tim awal dan mencocokkan jawaban satu dengan yang lainnya

Guru menilai hasil pekerjaan siswa

Siswa mengumpulkan hasil pertanyaan dan jawaban

Tim yang paling banyak mendapatkan kupon diberikan hadiah atau reward oleh guru

Guru memberi reward kepada siswa yang menjawab dengan benar

Siswa menerima hadiah

Penutup

Guru mengakhiri pembelajaran dan mengucapkan salam

Siswa menjawab salam

 


 

 

 

 

No comments:

Post a Comment