BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Manusia dalam kehidupannya sehari-hari
tidak lepas dari berbagai macam
aktivitas termasuk bekerja.
Aktivitas-aktivitas tersebut
tentu saja
memerlukan energi, energi yang dibutuhkan untuk setiap aktivitas tidaklah sama antar satu dengan lainnya. Besarnya energi yang
dibuthkan tergantung
pada besar beban kegiatan yang dilakukan dan kemampuan fisik
dari
masing-masing individu.
Bila energi
yang
dikeluarkan manusia dalam
melakukan perkerjaan terlalu tinggi maka
akan menyebabkan kelelahan
yang diderita oleh pekerja,
kelelahan dalam
bekerja
tidak hanya terdiri dari
kelelahan fisik
saja tetapi juga kelelahan psikologis, bila kedua hal
tersebut
dibiarkan berlarut-larut akan menyebabkan penurunan produktivitas dan penurunan kualitas
kerja. Untuk mengetahui
seberapa besar energi
yang
digunakan manusia selama bekerja, maka perlu dilakukan perhitungan konsumsi
energi dan menentukan beban kerja yang dibutuhkan. Selain itu juga dapat mengetahui
waktu istirahat yang
ideal yang diperlukan setelah
melakukan suatu aktivitas tertentu.
Dalam
praktikum ini dilakukan aktivitas
olahraga untuk mengetahui pengaruh
pembebanan kerja terhadap
tubuh serata kebutuhan energi/usaha yang dikeluarkan manusia
untuk
melakukan pekerjaan. Dari kegiatan ini
dapat dilihat hubungan antara kebutuhan atau konsumsi energi dengan denyut jantung, kadar
gula dalam darah, dan suhu tubuh manusia
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1.2.
Kegiatan Otot
Sistem otot adalah sistem
tubuh yang
memiliki
fungsi
seperti untuk alat gerak,
menyimpan glikogen dan menentukan
postur tubuh.
Terdiri atas otot polos, otot jantung dan
otot rangka. Otot merupakan alat gerak aktif yang mampu menggerakkan tulang, kulit dan rambut setelah mendapat rangsangan.
Otot memiliki tiga kemampuan khusus yaitu:
1. Kontraktibilitas
Kemampuan untuk berkontraksi / memendek.
2.
Ekstensibilitas
Kemampuan untuk melakukan gerakan kebalikan dari gerakan yang ditimbulkan saat kontraksi.
3.
Elastisitas
Kemampuan otot untuk kembali pada ukuran semula setelah berkontraksi. Saat kembali pada ukuran semula otot disebut dalam keadaan relaksasi.
Jenis otot antara
lain:
1. Otot lurik
a. Nama
lain
Otot rangka, otot serat lintang (musculus striated) atau
otot involunter, b.struktur
Serabut panjang, berwarna/lurik dengan garis terang dan gelap, memiliki inti dalam
jumlah banyak dan
terletak dipinggir,
C. Kontraksi
Menurut
kehendak kita (dibawah kendali
sistem syaraf
pusat), gerakan
cepat,kuat,mudah
lelah dan
tidak beraturan,
D. Struktur anatomi dari otot rangka.
2.
Otot Polos
a. Nama
lain
Otot alat-alat dalam/visceral/musculus nonstriated/otot involunter,
b. Struktur
Bentuk serabut panjang
seperti kumparan,
dengan ujung runcing, dengan inti berjumlah satu terletak dibagiann tengah,
c. Kontraksi
Tidak menurut kehendak atau diluar kendali sistem saraf pusat, gerakan lambat, ritmis dan
tidak mudah lelah.
3. Otot jantung a. Nama
lain
Myocardium atau musculus cardiata atau otot involunter.
b. Struktur
Bentuk serabutnya memanjang, silindris, bercabang. Tampak adanya garis terang dan gelap. memiliki satu inti yang terletak di tengah,
c. Kontraksi
Tdak
menurut kehendak, gerakan lambat, ritmis dan
tidak mudah lelah.
Agar penggunaan tenaga otot bisa optimal maka pengaturan cara kerja otot
harus diperhatikan dengan benar. Kegiatan otot terdiri atas 2,
sebagai berikut:
a. Kerja otot dinamik (berirama) Otot mengencang dan mengerut secara bergantian atau berirama Sirkulasi darah dan O2serta metabolis
akan berlangsung secara
lancar.
2.
Kerja otot statik (kerja
tetap),
Otot berada dalam
posisi mengencang dalam waktu yang cukup lama. Mengencangnya otot
dalam waktu lama
akan menyebabkan aliran darah dan O2 terganggu. Kondisi tersebut mengakibatkan rasa
sakit dan lelah pada otot.
Gambar 2.5 Kerja otot dinamik (a) dan
kerja otot statik (b)
Sumber: Sritomo
(2008:278)
2.1.
Kelelahan
Fatigue adalah suatu kelelahan yang
terjadi
pada syaraf dan otot-otot manusia sehingga
tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Makin berat beban yang dikerjakan
dan gerakan semakin tidak teratur, maka fatigue akan timbul lebih cepat. Menurut Murrel (1965) kita masih mempunyai cadangan sebesar 25 kcal
sebelum munculnya asam
laktat sebagai
tanda
saat
dimulainya waktu istirahat. Cadangan energi akan
hilang jika kita
bekerja lebih dari
5,0
kcal per menit. Selama
periode istirahat, cadangan
energi tersebut dibentuk kembali.
Timbulnya fatigue
perlu dipelajari untuk menentukan tingkat kekuatan otot manusia, sehingga kerja yang akan dilakukan atau dibebankan dapat disesuaikan dengan kemampuan
otot .
Menurut Barnes, fatigue dapat dilihat dari 3 hal,
yaitu:
1.
Perasaan lelah
2.
Perubahan
fisiologis dalam tubuh.
3.
Menurunnya kemampuan kerja
Ketiga
hal tersebut, pada dasarnya berkesimpulan sama yaitu bahwa kelelahan terjadi
jika kemampuan otot telah berkurang dan lebih lanjut lagi mengalami puncaknya
bila otot tersebut tidak mampu lagi bergerak (kelelahan sempurna).
3.
Menurunnya kemampuan kerja
Ketiga hal tersebut, pada dasarnya berkesimpulan sama yaitu bahwa kelelahan terjadi
jika kemampuan otot telah berkurang
dan lebih lanjut lagi mengalami puncaknya bila otot
tersebut tidak mampu lagi bergerak (kelelahan sempurna).
No comments:
Post a Comment