DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................................ 2
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................... 3
A. Pengertian Limbah....................................................................................... 3
B. Limbah Industri............................................................................................ 4
C. Limbah Rumah Tangga................................................................................ 8
BAB III PENUTUP............................................................................................. 11
A. Kesimpulan................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 12
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Buangan
limbah yang bersumber dari rumah tangga
jika tidak dikelola dengan baik dapat memberikan dampak negative pada
lingkungan. Untuk mengurangi dampak negative tersebut maka perlu suatu upaya
pengelolaan limbah sebelum dibuang ke
lingkungan. Untuk membuat instalasi pengolahan air limbah pada kota besar dapat
dilakukan dengan pengolahan komunal hal
Pertumbuhan
jumlah penduduk yang semakin pesat dan diiringi dengan semakin merebaknya
permukiman akan berpengaruh terhadap jumlah buangan limbah yang ditimbulkan oleh aktifitas dalam rumah
tangga. Kondisi perairan di kota-kota besar mempunyai kondisi yang sangat
memprihatinkan. Pencemaran air sungai yang meningkat khususnya pada
sungai-sungai yang melintasi perkotaan dan permukiman yang padat, Hal itu
disebabkan karena sampai saat ini sistem pengolahan dan pembuangan limbah rumah
tangga di kota-kota besar masih menggunakan cara tradisional yaitu mengalirkan
secara langsung melalui saluran pembuangan menuju ke riol utama kota dan
berakhir di pantai atau laut sebagai saluran pembuangan akhir. Akibat yang
dapat ditimbulkan yaitu terjadinya kerusakan lingkungan pada tempat-tempat
pembuangan limbah rumah tangga seperti sungai, rawa-rawa dan perairan pantai.
Demikian pula pencemaran pada sumur- sumur penduduk beserta sumber air lainnya
sebagai akibat rembesan limbah rumah tangga baik dari saluran pembuangan maupun
dari badan-badan air yang telah tercemar. Oleh karena itu peran serta
masyarakat serta industri atau kegiatan yang menghasilkan limbah harus
menerapkan pembangunan berwawasan lingkungan.
Pembangunan
berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup adalah upaya sadar dan
terencana, yang memadukan lingkungan hidup, termasuk sumber daya, ke dalam
proses pembangunan untuk menjamin kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup
generasi masa kini dan generasi masa depan
Komponen pencemaran air akan menentukan
terjadinya indikator pencemaran air. Pembuangan limbah industri, limbah rumah
tangga dan kegiatan masyarakat lainnya yang tidak memperhatikan kelestarian
lingkungan dan daya dukung lingkungan nantinya berpotensi terhadap terjadinya
pencemaran lingkungan air.
Daya dukung
lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung
perikehidupan manusia dan makhluk hidup lain.
B. Rumusan
Masalah
Berdasarkan pada
latar belakang, dapat dikemukakan permasalahannya adalah:
- Bagaimana mengelolah limbah Industri
?
- Bagaimana mengelolah limbah rumah tangga ?
C. Tujuan
Penulisan
1.
Untuk
mengetahui pengelolaan limbah Industri
2.
Untuk
mengetahui pengelolaan limbah rumah
tangga
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Limbah
Limbah
adalah buangan tidak diinginkan karena tidak menghasilkan nilai ekonomis yang
dihasilkan dari suatu proses produksi baik itu industri maupun dari rumah
tangga.
Limbah
yang dihasilkan dari kegiatan tersebut di atas memberikan dampak negative seperti
timbulnya pencemaran pada air sehingga berpengaruh pula terhadap kesehatan
manusia.
Limbah
domestik adalah limbah cair yang berasal dari masyarakat urban termasuk di
dalamnya limbah kota dan aktifitas industri. Pada umumnya limbah domestik
mengandung sampah padat yang berupa tinja dan limbah cair yang berasal dari
sampah rumah tangga. Menurut Gesamp 1976 limbah domestic mempunyai sifat utama
antara lain:
- Mengandung bakteri, parasit dan kemungkinan virus
dalam jumlah banyak yang sering terkontaminasi dalam kerang-kerangan dan
area mandi di pesisir laut.
- Mengandung bahan organik dan padatan tersuspensi
sehingga BOD (Biological Oxygen Demand) biasanya tinggi
- Padatan organik dan anorganik yang mengendap di
dasar perairan. Komponen organik akan terurai secara biologis sehingga
kandungan oksigen menjadi kurang
- Kandungan unsure hara terutama komponen fosfor dan
nitrogen tinggi sehingga sering menyebabkan terjadinya eotrofikasi
- Mengandung bahan-bahan terapung berupa bahan-bahan
organik dan anorganik dipermukaan air atau berada dalam bentuk suspense.
Kondisi sepert ini sering mengurangi kenyamanan dan menghambat laju
fotosntesis serta mempengaruhi proses pemurnian alam (self purification)
B. Limbah Industri
Perkembangan
sektor industri di Indonesia semakin pesat saat ini, turut memberikan dampak
pada sektor lain, baik dampak positif maupun negatif. Dampak positif dari
perkembangan industri ini begitu terasa pada sektor perekonomian yang mana
begitu banyak lapangan pekerjaan tercipta, tidak hanya itu, banyak pula pemanfaatan
teknologi baru yang diterapkan di berbagai bidang. Adapun dampak negatif yang
dirasakan berasal dari limbah industri yang buang berupa, limbah cair yang
mengandung zat-zat yang merugikan masyarakat sekitar. Karena adanya dampak
negatif yang berasal dari limbah industri, maka setiap perusahaan perlu
melakukan pengelolaan limbah industri.
- Jenis Limbah Industri
Berdasarkan
karakteristiknya, limbah industri ini dibagi menjadi empat macam, diantaranya
adalah:
a.
limbah padat
Limbah
padat merupakan buangan dari hasil-hasil industri yang tidak terpakai lagi yang
berbentuk padatan, lumpur maupun bubur yang berasal dari suatu proses
pengolahan, ataupun sampah yang dihasilkan dari kegiatan- kegiatan industri,
serta dari tempat-tempat umum.
Limbah
padat seperti ini apabila dibuang di udara (baca: jenis udara) menyebabkan
makhluk hidup tersebut dan dapat ditemukan di dalamnya akan mati. Sementara
dibuang di wilayah daratan (baca: ekosistem darat) tanpa adanya proses
pengolahan, maka akan ada tanah di wilayah tersebut. Beberapa contoh dari
limbah industri padat antara lain adalah plastik, kantong, sisa pakaian, sampah
kertas, kabel, listrik, bubur- bubur sisa semen, lumpur sisa industri, dan lain
sebagainya.
b.
limbah cair
Limbah
cair dikenal sebagai entitas pencemar air. Sesuai dengan namanya, yang disebut
sebagai limbah cair adalah limbah yang mempuyai bentuk cair. Biasanya limbah
industri cair ini akan dibuang langsung ke saluran udara seperti selokan,
bahkan lautan lautan.
Limbah
cair ini sifatnya ada yang berbahaya dan ada pula yang dapat dinetralisir
secara cepat. Limbah industri yang berbahaya yang dibuang langsung ke saluran
sungai (baca: ekosistem sungai), laut, maupun selokan tanpa dinetralisir
terlebih dahulu pada akhirnya akan mempengaruhi saluran saluran tersebut
sehingga akan menyebabkan ekosistem menjadi rusak, bahkan banyak makhluk hidup
akan mati. . Contoh limbah cair dari industri ini antara lain adalah sisa
pewarna pakaian cair, sisa pengawet cair, limbah cair, limbah tahu, kandungan
minyak pada air, kebocoran minyak di laut, serta sisa bahan kimia lainnya.
c.
Limbah gas
Limbah
gas merupakan limbah yang disebabkan oleh sumber alam sebagai hasil aktivitas
manusia yang berbentuk molekul-molekul gas dan pada umumnya memberikan dampak
yang buruk bagi kehidupan maupun kehidupan yang ada di Bumi. Limbah gas ini
tentu saja berbentuk gas. Oleh karena bentuk gas, maka limbah pabrik gas ini
biasanya berhubungan dengan udara. Beberapa contoh limbah gas ini antara lain
adalah kebocoran gas, pembakaran pabrik, asap pabrik sisa produksi dan lain
sebagainya.
d.
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
(B3)
Selain
limbah padat, cair dan juga gas, ada satu lagi jenis limbah yang dikategorikan
sebagai limbah B3, yakni limbah berbahaya dan beracun. Limbah B3 yang dimaksud
adalah sisa suatu usaha atau kegiatan yang bahan-bahan berbahaya dan berbahaya
yang terkandung di dalamnya, karena konsentrasinya, baik secara langsung maupun
tidak langsung, merusak, dan dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan
hidup manusia dan juga makhluk hidup lainnya.
- Pengolahan Limbah Industri
Setelah
mengetahui contoh-contoh dari limbah industri yang umum dihasilkan oleh
industri, tahap selanjutnya adalah kita harus mengetahui bagaimana cara mereka
mengelolanya. Suatu syarat wajib dari Pemerintah Indonesia yang harus dimiliki
oleh setiap pelaku industri adalah memiliki suatu rencana pengolahan limbah.
Setiap keuntungan yang diperoleh dari proses industri harus dibarengi dengan
pengolahan limbah agar tidak merugikan bagi lingkungan maupun bagi makhluk
hidup lainnya. Adapun pengolahan limbah ini ada banyak sekali macamnya sesuai
dengan masing-masing jenis limbah. Agar lebih jelas, kita akan membahasnya
sebagai berikut mengenai pengolahan limbah industri:
a.
Pengolahan limbah padat
Proses
industrialisasi memang banyak sekali menimbulkan limbah. salah satu jenis
limbah yang dapat dihasilkan dari proses industri adalah limbah yang berbentuk
padat. Untuk mengatasi limbah padat cara yang dapat kita lakukan antara lain
sebagai berikut:
1)
Penimbunan terbuka
Penimbunan
terbuka merupakan solusi atau pengolahan pertama yang bisa dilakukan pada
limbah padat. Limbah padat dibagi menjadi organik dan juga non organik. Limbah
padat organik akan lebih baik ditimbun, karena diuraikan oleh organisme
pengurai sehingga tanah menjadi lebih subur.
2)
TPA saniter _
Sanitary
landfill ini menggunakan lubang yang sudah dilapisi tanah liat dan plastik
untuk mencegah di tanah dan gas metana yang terbentuk dapat digunakan untuk
menghasilkan listrik.
3)
Insenerasi
Insenerasi
atau pembakaran sampah adalah teknologi pengolahan sampah yang melibatkan
pembakaran bahan organik. Insinerasi dan pengolahan sampah bertemperatur tinggi
didefinisikan sebagai pengolahan termal. Insinerasi material sampah mengubah
sampah menjadi abu, gas sisa hasil pembakaran, partikulat, dan panas
4)
Membuat kompos padat
Seperti
halnya penimbunan, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwasannya limbah
padat yang bersifat organik akan lebih bermanfaat jika dibuat menjadi kompos.
Kompos ini bisa dijadikan sebagai usaha masyarakat yang sangat bermanfaat bagi
banyak orang.
5)
Daur ulang
Limbah
padat yang bersifat non organik dapat dipilah-pilah kembali. Limbah padat masih
bisa di daur ulang menjadi barang-barang yang baru atau dibuat barang-barang
lain yang bermanfaat atau bernilai jual tinggi. sebagai contoh adalah kerajinan
dari barang-barang bekas.
b.
Pengolahan limbah cair
Selain
limbah padat, industri juga akan menghasilkan limbah cair. Limbah cair
penanganannya berbeda dengan limbah padat, tentu saja hal ini karena bentuknya
yang berbeda. Untuk limbah cair sendiri, pengolahan yang dapat dilakukan adalah
sebagai berikut:
1)
Pengolahan primer dengan proses pengolahan, pengolahan awal, dan
pengapungan. Pengolahan ini efektif untuk polutan minyak dan juga lemak.
2)
Pengolahan sekunder, menggunakan mikroorganisme untuk menguraikan bahan.
a)
Pengolahan tersier yang bersifat khusus
b)
Desinfeksi
c)
Perawatan lumpur atau pengolahan lumpur.
d)
Pengolahan limbah gas
c.
Pengolahan limbah gas
pada bidang industri dapat
dilakukan sebagai berikut:
1)
Mengontrol emisi gas buang
2)
Menghilangkan bahan partikulat dari pembuangan udara
d.
Pengolahan Limbah B3
Limbah
B3 yang sangat berbahaya jika dibiarkan saja tentu akan menimbulkan dampak yang
buruk. Oleh karena itu kita harus bisa mengolahnya agar tidak berbahaya.
Pengelolaan Limbah B3 dapat dilakukan dengan:
1)
Metode pengolahan secara fisik, kima dan biologi
2)
Metode pembuangan limbah B3, yang terdiri atas sumur dalam/ sumur injeksi,
kolam penyimpanan, dan landfill.
C. Limbah Rumah Tangga
Manusia
dalam menjalani kehidupan sehari-hari memiliki berbagai kebutuhan yang harus
dipenuhi. Dalam pemenuhan kebutuhan tersebut akan dihasilkan bahan sisa atau
sampah yang disebut dengan limbah rumah tangga.
Limbah
rumah tangga adalah bahan sisa yang dihasilkan dari aktivitas rumah tangga
Limbah
rumah tangga kini terus berkembang seiring dengan perkembangan jumlah penduduk
dan jumlah pemukiman yang semakin padat. Keberadaan limbah rumah tangga ini
telah menjadi perhatian bagi masyarakat dan pemerintah karena karena dapat
menimbulkan berbagai dampak negatif.
- Dampak Limbah Rumah Tangga bagi Masyarakat
a.
Dampak Limbah Rumah Tangga bagi Kesehatan
b.
Dampak Limbah Rumah Tangga bagi Lingkungan
c.
Dampak Limbah Rumah Tangga bagi Keadaan Sosial dan Ekonomi
- Jenis, Contoh, dan Cara Pengelolaan Limbah Rumah Tangga
a.
Limbah Padat (Sampah)
1)
Limbah atau Sampah Rumah Tangga Organik
2)
Limbah atau Sampah Rumah Tangga Anorganik
Proses
Pengelolaan Limbah Padat
1)
Pemilahan
2)
Pewadahan
3)
Pengumpulan
4)
Pengangkutan
5)
Tempat Penampungan Sementara (TPS)
6)
Tempat Pemrosesan Akhir (TPA)
7)
Penanganan Sampah dengan Konsep 3R
b.
Limbah Cair (Air Limbah)
1)
Limbah dari Kotoran Manusia
-
Kategori Ilmu Biologi
-
Materi Limbah
-
Contoh Limbah Rumah Tangga
-
air sisa mencuci pakaian
-
air sisa mencuci piring,
-
asap
-
sampah sisa makanan
-
sampah sayuran
-
sampah plastik
- Dampak Limbah Rumah Tangga bagi Masyarakat
Limbah
rumah tangga sering kali dibuang sembarangan tanpa pemilahan atau pengolahan
terlebih dahulu sehingga menyebabkan terjadinya pencemaran dan kerusakan
lingkungan, mulai dari air, tanah, hingga udara. Pencemaran dan kerusakan lingkungan
yang disebabkan oleh pembuangan limbah rumah tangga bukan menjadi hal yang bisa
diremehkan karena kelak akan dapat mengganggu kesehatan dan kenyamanan
masyarakat. Berikut beberapa dampak yang akan dirasakan masyarakat akibat
pembuangan limbah rumah tangga secara sembarangan atau tanpa pengelolaan.
- Dampak Limbah Rumah Tangga bagi Kesehatan
Pembuangan
limbah rumah tangga secara sembarangan dapat menimbulkan dampak buruk bagi
kesehatan masyarakat di sekitarnya. Beberapa penyakit yang dapat disebabkan oleh
limbah ini, yaitu penyakit diare, penyakit tifus, penyakit kolera, penyakit
jamur, serta penyakit cacingan.
- Dampak Limbah Rumah Tangga bagi Lingkungan
Penanganan
limbah rumah tangga secara sembarangan akan mengakibatkan kerusakan dan
pencemaran pada lingkungan. Kerusakan dan pencemaran lingkungan ini akan
berdampak buruk bagi masyarakat, seperti mengakibatkan banjir dan menimbulkan
bau yang tidak sedap.
- Cara Mengelola Limbah Rumah Tangga agar Tidak Mencemari Lingkungan
a.
Pisahkanlah sampah untuk membantu dan mempermudah kerja dari pembuangan
akhir
b.
Pisahkanlah sampah untuk membantu dan mempermudah kerja dari pembuangan
akhir
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Limbah
adalah buangan tidak diinginkan karena tidak menghasilkan nilai ekonomis yang
dihasilkan dari suatu proses produksi baik itu industri maupun dari rumah
tangga.
Limbah
yang dihasilkan dari kegiatan tersebut di atas memberikan dampak negative
seperti timbulnya pencemaran pada air sehingga berpengaruh pula terhadap
kesehatan manusia.
Limbah
domestik adalah limbah cair yang berasal dari masyarakat urban termasuk di
dalamnya limbah kota dan aktifitas industri. Pada umumnya limbah domestik
mengandung sampah padat yang berupa tinja dan limbah cair yang berasal dari
sampah rumah tangga
DAFTAR PUSTAKA
Tjokrokusumo.
Pengantar Konsep Teknologi Bersih. Yogyakarta: Sekolah. Tinggi Teknik
Lingkungan YLH.1995.
Ceper,
Amma. 2010. Pengertian Limbah Padat. Diakses di
https://www.scribd.com/doc/34144034/P ENGERTIAN-LIMBAH-PADAT
No comments:
Post a Comment