1.
Keterangan
Buku / Novel
Judul : Sang Pemimpi
Pengarang : Andrea Hirata
Penerbit : Yogyakarta : Bentang 2008
ISBN : 978-3062-92-4
2.
Orientasi
Novel Sang Pemimpi
Tiga tokoh utama di Novel Sang Pemimpi yaitu Ikal, Arai, dan Jimbron.
Ikal ialah Andrea Hirata sendiri, Arai merupakan saudara jauhnya yang menjadi
yatim piatu saat masih kecil. Arai disebut sebagai simpai karena dia merupakan
orang terakhir yang masih hidup di keluarganya, dan dia diangkat menjadi anak
oleh ayah Ikal.
Jimbron adalah teman Ikal dan Arai yang sangat ter-obsesi dengan kuda dan
gagap ketika sedang antusias dengan sesuatu maupun ketika gugup. Ketiga orang
ini melalui kisah persahabatan semenjak kecil sampai mereka bersekolah di SMA
Negeri Manggar, SMA Negeri pertama yang ada di Belitong.
3.
Sinopsis
Singkat Novel Sang Pemimpi
Novel ini menceritakan tentang perjuangan tiga orang
laki-laki yang telah lulus SMP, melanjutkan belajar ke SMA yang bukan main.
Disinilah perjuangan dan cita-cita ketiga laki-laki ini di mulai yakni Ikal,
Arai dan Jimron.
Ikal adalah salah satu anggota laskar pelangi dan Arai
merupakan saudara sepupu ikal , yang telah menjadi seorang anak yatim piatu
sejak kelas 3 SD dan tinggal di rumah Ikal, ia sudah dianggap seperti anak
sendiri oleh ayah dan ibu ikal, serta jimron adalah anak angkat seorang pendeta
karena sejak kecil yatim piatu juga. Namun pendeta yang baik hati dan tidak
memaksakan keyakinan jimron, malah mengantar jimron menjadi muslim yang
bertakwa.
Ikal dan Arai adalah murid yang pintar di sekolahnya
sedangkan jimron, adalah murid yang gemar terhadap kuda ini memiliki kepandaian
yang biasa-biasa saja malah menduduki ranking 78 dari 160 siswa sedangkan ikal
dan Arai selalu menduduki peringkat 5 dan 3 besar. Lebihnya lagi mimpi mereka
semua sangatlah tangguh.
Mereka berdua mempunyai mimpi yang tinggi yaitu
melanjutkan belajar ke sorbonne, Prancis. Mereka kagum akan cerita pak Balia
kepala sekolahnya yang selalu menyebut-nyebut bagusnya kota itu.
Kerja keras menjadi kuli ngambat mulai dari pukul 02.00
pagi sampai jam 07.00 pagi dan dilanjutkan dengan sekolah, itulah perjuangan
kedua laki-laki itu. Mati-matian menabung demi mewujudkan mimpinya. Meski kalau
dilogika tabungan mereka tidak akan cukup untuk bisa kesana. Namun, jiwa
optimismenya (Arai) yang takpernah terbantahkan.
Setelah lulus SMA, Arai dan Ikal merantau ke Jawa,
lebih tepatnya ke Bogor. Sedangkan Jimbron lebih memilih untuk bekerja menjadi
ternak kuda di Belitong. Ia adalah orang yang baik hati, ia mnghadiahkan kedua
celengan kuda miliknya yang berisi tabungannya selama ini kepada Arai dan Ikal.
Ia yakin kalau Arai dan Ikal akan sampai perancis, maka
jiwa jimbron pun akan selalu bersama mereka. Berbulan-bulan menganggur di
Bogor, mencari pekerjaan untuk sekedar bertahan hidup susahnya minta ampun.
Akhirnya setelah banyak pekerjaan 3 bersahabat ditempuh, Ikal mendapat
pekerjaan sebagai tukang pos dan Arai memutuskan untuk merantau ke Kalimantan.
Tahun selanjutnya, Ikal memutuskan untuk kuliah di
salah satu kampus Ekonomi Ui. Setalah lulus dan bergelar S1, ada lowongan untuk
mendapat beasiswa S2 ke Eropa. Dari sekian ribu pesaing dapat ia singkirkan dan
akhirnya sampailah ia dalam pertandingan untuk merebutkan 15 besar.
Pada saat wawancara datang, tak disangka, professor
pengujinya begitu terpukau dengan proposal riset yang diajukan oleh Ikal, Walau
hanya berlatar belakang sarjana ekonomi yang hanya bekerja sebagai tukang pos,
hasil tulisan nya begitu luar biasa.
Araipun ikut serta dalam acara tersebut. Bertahun-tahun
tanpa kabar berita akhirnya mereka berdua dipertemukan dalam suatu forum yang
terhormat dan indah. Begitulah Arai, selalu penuh kejutan. Memang selama ini
telah direncanakannya bertahun-tahun.
Ternyata Arai kuliah di Universitas Mulawarman dan
mengambil jurusan Biologi. Tidak kalah bagus nya dengan Ikal, proposal risetnya
juga begitu luar biasa dan berbakat dalam menghasilkan teori baru.
Akhirnya sampai juga pada momen mereka pulang kampung
ke Belitong, ketika ada surat datang. Jantung mereka berdebar-debar saat
membuka isinya. Pengumuman penerimaan beasiswa ke Eropa. Arai sangat sedih
karena merindukan kedua orangtuanya. Arai sangat ingin membuka kabar itu
bersama orang yang di rindukannya.
Kegelisahan dimulai. Baik Ikal maupun Arai, keduanya
tidak kuasa saat mengetahui isi dari surat tersebut. Setelah dibuka, hasilnya
adalah Ikal diterima di perguruan yang diimpikan nya yaitu perguruan tinggi
Sorbanne, Perancis. Setelah perlahan mencocokkan dengan surat yang diterima
oleh Arai, Ternyata inilah jawaban dari mimpi-mimpi mereka. Mereka diterima di
Universiitas yang sama. Namun hal ini bukan akhir dari perjuangannya. Tapi
disinilah perjuangan yang lebih keras dari mimpi itu dimulai dan siap
melahirkan anak-anak pemimpi selanjutnya.
4.
Tokoh-tokoh
Utama Novel Sang Pemimpi
1) Ikal:
Andrea Hirata sendiri, tokoh utama dalam cerita
2) Arai:
anak yatim piatu, disebut sebagai "Simpai Keramat" karena ayahnya,
satu-satunya anggota keluarganya, meninggal dunia. Arai diangkat sebagai sepupu
Ikal.
3) Jimbron:
anak yatim piatu. Ia diasuh oleh Pendeta Geovanny, anggota keluarganya yang
berbeda agama. Meskipun demikian, Pendeta Geovanny menginginkan Jimbron taat
menjalankan Islam.
5.
Tokoh-tokoh
lain dalam Novel Sang Pemimpi
1) Seman
Said Harun: ayah Ikal, pekerja PN Timah, kuli yang menyekop xenotim di wasrai
(instalasi pencucian timah)
2) Pendeta
Geovanny: paman Jimbron setelah menjadi yatim piatu. Meskipun ia berbeda agama
namun ia menginginkan Jimbron taat menjalankan Islam
3) Mustar
M. Djai'din. BA.: pendiri dan wakil kepala SMA Negeri Bukan Main. Sejak anak
semata wayangnya tidak diterima karena NEM-nya kurang, ia berubah menjadi
tempramental. Sehingga, wataknya tegas dan sering menghukum murid-murid karena
melakukan kesalahan.
4) Drs.
Julian Ichsan Balia: Kepala SMA Negeri Bukan Main, seorang bumiputera, amtenar
pintar lulusan IKIP Bandung
5) Zakiah
Nurmala, putri dari Berahim Matarum: gadis pujaan Arai, "karatan" di
kursi nomor satu sejak kelas satu (Bab 15: "Ekstrapolasi Kurva yang
Menanjak", hal. 209)
6) Laksmi:
gadis pujaan Jimbron, ia menjadi yatim piatu dan bekerja di pabrik cincau
7) Lam
Nyet Pho: ketua preman pasar ikan, keturunan prajurit Hupo, semacam capo. Ia
memiliki 16 perahu motor dan dikawal oleh ratusan anak buah yang tidak pernah
melepaskan badik dari pinggangnya
8) Haji
Marhaban Hamim bin Muktamar Aminudin: guru mengaji. Dalam struktur organisasi
Masjid Al-Hikmah, ia merupakan pelaksana peraturan, di antara Haji Satar selaku
pembuat peraturan dan Haji Hazani selaku pengawas peraturan. Taikong Hamim
memiliki watak yang sama tegasnya seperti Pak Mustar di SMA Negeri Bukan Main,
dan juga sering menghukum. Terutama, jika sampai tamat SD belum hafal Juz Amma,
maka akan dimasukkan ke dalam beduk yang dipukul keras-keras.
9) Bang
Zaitun: seniman musik pemimpin sebuah kelompok orkes Melayu. Memiliki banyak
pacar dan empat kali menikah. Bang Zaitun mengajari Arai cara menaklukkan
wanita
10) Mak
Cik Maryamah: wanita paruh baya, tetapi hidupnya agak lebih miskin dibanding
keluarga Ikal
11) Nurmi:
putri dari Mak Cik Maryamah, seorang pemain biola
12) A
Kiun: pekerja loket karcis bioskop
13) Pak
Cik Basman: tukang sobek karcis bioskop
14) A
Siong: pemilik toko kelontong, tempat Ikal dan Arai berselisih tentang
penggunaan uang tabungan
15) Deborah
Wong: Istri A Siong, perempuan asal Hongkong yang tambun dan berkulit putih
16) Mei
Mei: putri dari A Siong dan Deborah Wong
17) Bang
Rokib: kernet bis kota yang mengantar Ikal dan Arai ke Ciputat, Ikal dan Arai
sedang merantau ke Jawa
6.
Tafsiran
dari Novel Sang Pemimpi
Pada bab pertama buku ini, Andrea menceritakan bahwa
dirinya (dalam novel ini digambarkan sebagai Ikal) dan kedua temannya, Arai dan
Jimbron adalah tiga remaja yang nakal. Mereka sangat dibenci oleh Pak Mustar,
tokoh antagonis dalam buku ini. Dia seorang Wakil Kepala SMA Bukan Main itu.
Namun, berbeda dengan sang Kepala Sekolah yang bernama Pak Balia. Ia adalah
cermin guru teladan. Pak Belialah yang telah memberikan mimpi-mimpi kepada murid-muridnya
terutama kepada Ikal, Arai dan Jimbron.
Pada bab-bab berikutnya pembaca akan melihat
potongan-potongan kisah seperti berdiri sendiri. Andrea hanya membuat
cerpen-cerpen dalam satu buku. Meskipun demikian, pada setiap bab, mulai awal
hingga akhir, buku ini memiliki hubungan yang sangat erat, seperti
mozaik-mozaik dalam kehidupan.
7.
Evaluasi
dari Novel Sang Pemimpi
Novel yang disajikan dengan bahasa yang cantik ini
mampu menyihir pembaca sehingga pembaca bisa ikut merasakan kebahagiaan,
semangat keputusasaan, dan kesedihan. Selain itu, buku ini memiliki
lelucon-lelucon yang tidak biasa, cerdas, dan pasti akan membuat pembaca
tertawa. Dengan membaca buku ini, Anda akan mengetahui bahwa Andrea Hirata
memiliki pribadi yang cerdas dalam mengolah kata-kata dan memiliki wawasan yang
sangat luas.
Meskipun disebut sebagai buku kedua dari tetralogi
Laskar Pelangi, di buku ini nyaris tidak ada hubungannya dengan buku Laskar
Pelangi. Sang Pemimpi hanya menyebutkan kata Laskar Pelangi hanya sekali.
Keponakan yang Ikal biayai saat di Jawa juga tidak disebut sama sekali dalam
buku ini, padahal di Novel sebelumnya telah diceritakan dengan jelas.
8.
Kelebihan
dari Novel Sang Pemimpi
Novel karya Andrea Hirata ini begitu banyak mengandung motivasi yang
terlontar dari setiap mozaik. Ketika membaca deretan mozaik, pembaca seolah-
olah memiliki semangat baru. Motivasi- motivasi yang diberikan pengarang sangat
mudah diterima oleh pembaca. Selain itu, novel ini disajikan dengan bahasa yang
cantik dan mudah difahami. Kelebihan lain novel ini adalah novel ini
mengajarkan pembaca untuk dapat hidup mandiri, terlihat dari ketiga tokoh
remaja yang penuh dengan semangat, meskipun mereka hidup dililit dengan
kemiskinan.
9.
Kekurangan
dari Novel Sang Pemimpi
Dibalik kelebihan, pasti ada kekurangan. Pada novel Sang Pemimpi, anda
akan menemukan kata laskar pelangi di akhir mozaik. Walaupun ini novel kedua
setelah Laskar Pelangi, tetapi novel ini tidak ada hubungan cerita dengan novel
Laskar Pelangi. Pengebutan kata laskar pelangi pada akhir mozaik itu juga tidak
ada hubungannya dengan mozaik- mozaik sebelumnya.
10. Rangkuman dari Novel Sang Pemimpi
Dengan mengesampingkan beberapa kekurangan tadi, novel
ini benar-benar buku yang sangat dibutuhkan oleh remaja negeri ini. Buku ini
memberi motivasi, semangat, dan mimpi pada anak-anak yang patah semangat supaya
sekolah dan melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi. Selain itu, buku ini
juga mengajarkan tentang ketidakmungkinan yang bisa diwujudkan dengan kerja
keras.
No comments:
Post a Comment