Resensi Novel
Ketika Cinta Bertasbih Beserta Unsur intrinsik, Ekstrinsik [ Lengkap ]
Nanang Budiutomo
23 November 2016 Sinopsis & Resensi Novel 2 Comments
Resensi novel
ketika cinta bertasbih- Novel karangan Habiburrahman El Shirazy ini
menceritakan tiga sosok anak muda yang sedang menuntut ilmu di sebuah perguruan
tinggi di Kairo yakni Universitas Al-Azhar. merupakan salah satu novel yang
mimin sukai.
Baiklah langsung
saja berikut resensinya :
Identitas Buku
Judul Novel : Ketika Cinta Bertasbih
Penulis
: Habiburrahman El Shirazy
Penerbit Buku : Republika-basmalah
Tahun Terbit Buku : 2007
Dimensi : 20,5 cm x 13,5 cm
Jumlah halaman : 477 halaman
Kertas yang Digunakan : Quarto
Harga Buku : Rp 69.000.00,-
Ilustrasi Sampul Buku : Dalam sampulya
terdapat sebuah Masjid dan suasana langi bermega merah.
novel ketika
cinta bertasbih lengkap
From:
dharma206.com
Sinopsis Novel
Ketika Cinta Bertasbih part 1
Novel karangan
Habiburrahman El Shirazy ini menceritakan tiga sosok anak muda yang sedang
menuntut ilmu di sebuah perguruan tinggi di Kairo yakni Universitas Al-Azhar,
yang dalam perjalanannya menuntut ilmu itu mereka banyak menghadapi rintangan
yang menerjang mereka.
Rintangan,
konflik yang menerjang mereka terutama di bidang jodoh, mereka bertiga adalah :
Anna Altafunnisa, Khairul Azzan, dan Furqanb Andi Hasan, dan para peran
pendukung lainya.
Siapa Anna
Altafunnisa? Ia adalah anak seorang anak dari seorang kyai ternama disebuah
pesantren termasyur di Desa Wangen yaitu, kyai Lutfi.
Ia tumbuh dari
kecil sampai besar dengan akhlak dan budi pekerti yang baik. Selain budi akhlak
yang baik ia juga seorang wanita yang berparas cantik dan menawan.
Sehingga tidak
sedikit mahasiswa Al-Azhar yang naksir dan menaruh perhatian padanya termasuk
Furqan dan Azzam, Serta laki-laki yang kenal dengan Anna yang berada di
indonesia, Khususnya para santri yang ada di pesantren Wangen.
Pada waktu Anna
kembali ke Indonesia, disebabkan ia mendapat kesempatan untuk membuat
penelitian dalam tahap penyelesaian tesisnya.
Pada saat itulah
Ayahnya meminta kepada Anna supaya memilih salah satu lamaran-lamaran yang
datang kepadanya dan banyak juga yang ditolaknya.
Saat itu ayahnya
mengatakan tentang satu lamaran yang datang dari seorang yang dikenalnya yaitu
M.Ilyas, sedangkan yang datang langsung kepada Anna yakni Furqon, yang
melamarnya melalui perantara Ustadz Mujaib.
Dalam keadaan
yang membimbangkaa, memilih antara Ilyas dan Furqan, ada seorang laki-laki yang
sebenarnya telah memikat hatinya dan diharapkan dapat kembali lagi dengannya.
Ia bertemu baru
pertama kali dan tempatnya saat masih berada di Kairo, yang dikenal olehnya
dengan nama Abdullah tidak lain adalah Azzam, adalah seorang penjual bakso dan
tempe sekaligus Mahasiswa di Universitas yang sama yaitu di Al-azhar, Kairo.
Berhubungan
dengan lamaran yang datang dan hanya dari Furqan dan Ilyas, dan harus
menentukan salah satu diantara mereka berdua secepatnya.
Maka, Anna
memilih Furqan Andi Haswan lengkapnya, ia adalah seorang Lulusan S2 di Kairo
dan sedang meneruskan pendidikan S3nya, terlebih lagi karena ia mengetahui dan
dekat dengan Furqan, secara otomatis tidak memilih Ilyas, karena kurang dapat
menjaga pandangannya pada wanita.
Setelah menjalin
hubungan yang terikat bersama Furqan tanpa diduga ia bertemu kembali dengan
laki-laki yang pernah memikat hatinya, Azzam yang sekarang ada di Indonesia,
dan tanpa disadarinya ia telah mengenal baik keluarga Azzam yang memang
bertempat tinggal di Indonesia.
Namun, harapan
telah disimpannya sekian lama untuk Azzam telah terhalang dan terpaksa harus
dilupakan dari kehidupannya, Karena ia juga telah memiliki Furqan sebagai calon
suaminya, dan terlebih lagi tanpa ternyata Azzam juga menyimpan rasa yang sama
kepada Anna saat berada di Kairo terpaksa juga harus melupakan Anna dari
kehidupannya.
Waktu terus
berputar sampai tiba pada waktu pernikahan Anna dengan Furqon dilangsungkan dan
mereka hidup dengan baik.
Begitu pula
dengan Azzam, setelah Anna menikah dengan Furqon, ibunya menyuruh untuk segera
mencari pasangan hidup, kemudian Azzampun mencari pasangan hidupnya.
Sudah banyak
wanita yang dilamarnya, akan tetapi selalu ada saja yang kurang cocok untuk
dirinya, hingga tiba suatu saat lamaran ia menemukan wanita yang menurutnya
cocok dan menerima lamaran dari Azzam dan akan terjadi akad.
Akan tetapi
harus terputuskan karena ada kecelakaan yang menyebabkan ibunya meninggal dunia
dan ia lumpuh untuk beberapa waktu yang cukup lama.
Disamping itu
kehidupan Anna dengan Furqan selama 6 bulan berjalan dengan baik-baik saja, dan
pada waktu itu juga hubungan Anna dengan Furqon mulai merenggang.
Furqon
menceritakan pada Anna bahwa ia sudah tidak perjaka lagi sebelum menikah dengan
Anna sejak sebelum ia menikah dengan Anna dan dipastikan mengidap HIV dan
karena itu juga ia tidak pernah menyentuh Anna.
Sehingga ia
terpaksa memberi kebebasan pada Anna, antara ingin terus berlanjut atau cerai
dan Anna mengambil keputusan untuk cerai. Kembalilah Anna kepada pangkuan orang
tuanya.
Azzam yang
lumpuh setelah kecelakaan itu sudah seperti semula lagi, ia mendatangi kyai
Lutfi untuk memohon bantuan mencarikan jodoh yang tepat sesuai permintaan
ibunya dulu.
Kyai Lutfi
kemudian menceritakan seorang wanita yang diceraikan suaminya karena suatu hal
dan wanita itu masih suci, yang diharapkan kyai Lutfi sendiri supaya dapat
diterima Azzam,
Tanpa disadari
oleh Azzam ia menerima tawaran dari Kyai Lutfi itu, agar menerima wanita itu
menjadi pendamping hidupnya.
Azzam sangat
senang saat tahu kalau wanita yang diceritakan tersebut adalah orang yang
pernah di cintainya yakni Anna Althafunnisa, begitu juga sebaliknya Anna juga
sangat senang karena ia akan menjadi seorang istri dari orang yang dulunya
sangat diharapkan nya.
Tak lama
pernikahan Azzam dengan Anna berlangsung, setelah pernikahan Anna dengan Azzam,
tiba-tiba Furqan kembali dan menghubungi Anna serta membawa rujukan. Ia juga
menceriakan kepada Anna bahwa ia tidak mengidap HIV.
Namun, semuanya
sudah terlambat Anna dan Azzam sudah bahagia, dan mereka berdua mendoakan
supaya Furqan menemukan pasangan hidup yang cocok untuknya.
Resensi Novel
Ketika Cinta Bertasbih part 1
novel lenkap
From:
savelagu.eu
Unsur Intrinsik
Novel Ketika Cinta Bertasbih
Adapun unsur
instrinsik dalam novel ini adalah sebagai berikut :
1. Tema
Tema yang
terkandung dalam novel in adalah Perjalanan Cinta dan sebuah cita-cita
2. Latar
Latar Tempat
Dalam novel ini
yang menjadi latar tempat adalah :
Di daerah kota Alexandria
Seperti di Hotel
Al Haram, tempat Azzam menginap saat kedutaan besar republik indonesia
mengadakan acara “Pekan promosi wisata & budaya Indonesia di Alexandra”
Pantai El Muntazah, Lobby Hotel
Yaitu tempat
diadakannya acara makan malam
Pantai Cleopatra
Yaitu tempat
dimana Azzam dan pak Ali berbincang-bincang menikmati udara pagi setelah sholat
subuh
Toko Buku di El Manshiya
Yaitu tempat
dimana Azzam bertemu dengan Furqan untuk kedua kalinya
Hay El Asher
Yaitu tempat
dimana Flat Azzam dan teman-temannya dari Indonesia
Masjid Ridwan
Yaitu masjid
tempat biasanya Azzam menunaikan ibadah shalat subuh
Universitas Al-Azhar, Kairo
Yaitu tempat
dimana para tokoh menuntut ilmu
Meridien Hotel
Yaitu tempat
Furqan menenangkan dirinya untuk fokus tesis
Pasar Sayyeda Zainab
Yaitu tempat
dimana Azzam biasa berbelanja seperti peralatan bakso dan tempe
Abdur Rasul
Yaitu tempat
flat Anna dan teman-temannya dari Indonesia
Kantor Mabahits tempat pertahanan dan
keamanan, Penjara dan Rumah sakit
Latar waktu
Latar waktu
dalam cerita novel ini tidak dijelaskan secara langsung oleh pengarang, tapi
dapat di tapi kita dapat menarik kesimpulan dari cerita ini berlangsung ketika
Azzam mulai menuntut ilmu pada jenjang perguruan tinggi di Universitas
Al-Azhar, Kairo.
Sampai pada
akhirnya ia harus bekerja keras untuk mempertahankan kuliahnya sampai tamat
beserta keluarganya yang ada di indonesia.
Seperti petikan
cerita berikut :
“ Dan akan ia
buka kembali saat nanti sudah pulang ke Indonesia. Setelah ia selesai S1 dan
adik-adiknya sudah bisa ia percayai mampu meraih masa depannya”. Hal.121
“ padahalia
sudah 9 tahun di Mesir. Ia sama sekali tidak memperdulika hal itu. Baginya yang
terpenting ia sudah melakukan hal yang benar. Baik untuk dirinya, ibunya,
adik-adik dan agamanya.” – hal.212
3.Penokohan/Perwatakan
a). Anna
Althafunnisa
Ia adalah
seorang wanita yang sempurna dimata orang, selain pandai, cantik dia juga
memiliki budi pekerti yang baik
b). Khairul
Azzam
Seorang lelaki
yang bertanggung jawab terhadap keluarga dan atas segala perbuatannya dan
menjadi suami Anna Althafunnisa
c). Furqan Andi
Hasan
Ia adalah
seorang lelaki yang ramah, glamour, intelek dan ceroboh
d). Kyai Lutfi
Ia adalah
seorang ayah yang sangat bertanggung jawab atas segala tindakannya dan dapat
menjadi panutan masyarakat
e). Ayatul Husna
Wanita yang
sangat menyayangi keluarganya dan menjadi perantara yang mempertemukan Anna
dengan Suaminya Azzam saat di Indonesia.
4. Plot/Alur
Dalam novel ini
alur yang digunakan adalah alur progresif, yaitu jalan cerita atau peristiwa
yang diceritakan bersifat kronologis.
Atau dapat
disebut juga juga alur maju, karena dimulai dengan pertemuan Anna dengan Azzam,
yang mana mereka sudah melewati liku-liku kehidupan hingga pada akhirnya mereka
bersatu.
5. Gaya Bahasa
Gaya bahasa yang
terdapat dalam novel ini adalah denotasi. Pengarang menggunakan 3 bahasa yaitu
bahasa inggris, bahasa Arab dan Bahasa Indonesia sehingga memudahkan bahasa
untuk memahami cerita.
6. Sudut pandang
Sudut pandang
yang digunakan dalam novel ini adalah kata ganti orang ketiga karena dalam
penceritaanya penulis menggunakan kata “Dia”.
7. Amanat
Adapun amanat
yang disampaikan dari novel ketika cinta bertasbih adalah sebagai berikut :
Terkadang cinta
itu memang tak harus memiliki
Kesempatan tidak
akan datang dua kali harus dimanfaatkan sebaik mungkin, tak perlu takut akan
resiko.
Karena resiko
akan membuat kita lebih matang untuk melangkah maju
Sesama muslim
adalah saudara, yang saling menolong dan peduli
Pilihan itu ada
tergantung kepada kita siap atau tidak menanggung resiko dari pilihan itu.
Cinta yang
haqiqah adalah cinta yang bedasar pada pilihan hati, bukan hanya karena nafsu
ingin memiliki.
Unsur Ekstrinsik
Novel Ketika Cinta Bertasbih
novel singkat
From: Islamic Desktop.com
Segi Budaya
Dalam novel ini
penuh dengan keadaan yang serba mewah di sekitar Negara Kario Mesir
Segi Sosial
Kehidupan
seorang pemuda yang hidup mandiri dalam suatu negara yaitu Kairo Mesir yang
serba kekurangan tapi memiliki tekad yang tinggi untuk meraih cita-citanya
Segi Ekonomi
Dari segi
ekonomi yang diceritakan adalah sederhana dan serba kekurangan tetapi Azzam
memiliki tekad yang tinggi untuk terus menggapai cita-citanya dengan berjualan
tempe di Kairo Mesir
Segi Agama
Dalam novel ini
sangat mengutamakan kepada Agama Islam
Segi Politik
Dalam novel
ketika cinta bertasbih ini mengandung unsur politik kegamaan seorang kyai yang
menjadi ulama besar di Kairo.
Resensi Novel
Ketika Cinta Bertasbih
novel part 1
From:
Bukubiruku.com
Data Publikasi
Judul : Ketika Cinta Bertasbih 1
Penulis : Habiburrahman El Shirazy
Penerbit : Republika-Basmalah
Tahun
terbit : 2007
Jumlah
halaman : 477 halaman
Kertas yang
Digunakan : Quarto
Tema : Perjalanan Cinta dan sebuah cita-cita
Kelebihan Novel
Ketika Cinta Bertasbih
Dalam novel ini
menceritakan kisah percintaan bukan sekedar tahap lawan jenis saja tapi, jauh
mengungkapkan kecintaan terhadap Allah Swt.
Merupakan salah
satu novel pembangun jiwa yang banyak akan makan di setiap kalimatnya.
Gaya bahasa yang
ringan dan alur cerita yang mudah dipahami membuat pembaca seakan dapat melihat
apa yang ingin diperlihatkan penulis.
Kata-katanya
santun dan mudah di mengerti. Perwatakan tokoh mudah dimengerti dan digambarkan
secara jelas.
Kelemahan Novel
Ketika Cinta Bertasbih
Sebuah novel
dengan pengarang yang sama, konsep yang sama juga dan latar yang dipilih kurang
variatif.
Kebermanfaatan
Novel dengan
tema percintaan yang satu ini pantas dibaca oleh siapa saja. Sesuai dengan
konsepnya.
Yaitu novel
pembangun jiwa, novel ini dapat memberikan semangat pada jiwa untuk lebih
bersyukur atas semua nikmat yang telah diberikan Allah swt.
Selain itu novel
ketika cinta bertasbih ini penuh dengan ilmu pengetahuan yang akan memperluas
wawasan kita terhadap dunia.
Kesimpulan
Kita dapat
mengambil pelajaran dari novel ini bahwa bagaimanapun hidup yang kita hadapi
harus dijalani dengan penuh syukur karena semua itu merupakan nikmat yang
diberikan Allah Swt.
Kita dapat
mengetahui arti perjuangan hidup untuk menggapai cita-cita yang tinggi, dengan
tekad dan keyakinan bahwa kita bisa.
Sangat banyak
pelajaran yang dapat kita teladani dari novel ini seperti keagamaan, moral,
cinta, ketegaran hidup, serta makna sebuah takdir yang takkan pernah bisa kita
tebak.
Selain itu novel
ini juga dapat mencontohkan tokoh-tokoh manusia sederhana, jujur, tulus, gigh,
sabar, tawakal, dan lain sebagainya.
Saran
Diharapkan dalam
mencari ilmu dijadikan tujuan hidup yang harus diutamakan dan diimbangi dengan
akhlak supaya tercipta potensi unggul yang akan menjadi prestasi cemerlang
dimasa yang akan datang seperti yang dikisahkan dalam novel tersebut yang
memperjuangkan cita-citanya.
1.
Keterangan
Buku / Novel
Judul buku :
Keluarga Cemara
Penulis :
Arswendo Atmowiloto
Penerbit :
Gramedia Pustaka Utama
Cetakan : I,
November 2013
2.
Orientasi
Novel Keluarga Cemara
Kisah sebuah keluarga yang memilih hidup dengan hanya bermodalkan
kejujuran. Keluarga yang amat sangat sederhana, terdiri atas Abah, kepala
keluarga yang bekerja sebagai penarik becak dan buruh apa saja; Ema, sang ibu
yang membuat opak untuk dijajakan putrinya; Euis, si sulung yang kelas enam SD,
pernah mengalami masa jaya orangtuanya sebagai pengusaha; Ara atau Cemara yang
baru masuk TK; serta Agil si bungsu. Kalau air mata bisa menjadi simbol
kebahagiaan, inilah kisah itu
3.
Sinopsis
Singkat Novel Keluarga Cemara
Awalnya Abah adalah pengusaha kaya dan tinggal di
Jakarta. Sayangnya, usahanya tak berjalan lancar. Terpaksa Abah harus merelakan
semua hartanya untuk membayar ganti rugi. Sebenarnya Abah bisa saja berkelit,
tapi kejujuran baginya lebih penting. Hanya Emak dan Euis yang sempat menikmati
kehidupan mewah itu. Ara dan Agil hanya bisa membayangkan, juga berharap kapan
mereka akan hidup seperti itu lagi.
Apa konfliknya? Inilah kekuatan buku ini. Konflik
sederhana yang dekat dengan kehidupan kita sehari-hari. Adaptasi dengan
lingkungan baru yang jauh berbeda dengan kehidupan sebelumnya jelas menjadi konflik
yang besar. Tak jarang Emak digambarkan sedang mengingat-ingat kejayaan
keluarga mereka dahulu. Namun, ia tetap ikhlas dan setia menemani Abah.
Selebihnya adalah konflik yang wajar terjadi dalam keseharian, tak mengada-ada
maupun berlebihan. Keinginan tiga saudara ini untuk membelikan Abah hadiah
ulang tahun, kekalahan Euis dalam lomba menyanyi karena ada kepentingan pihak
lain, Ara yang menginginkan tempat minum seperti milik teman-temannya.
Meski konflinya sederhana, bukan berarti kita tak bisa
larut dalam kisahnya. Penulis dengan tega memutarbalikkan perasaan pembaca.
Saya ingin sekali-sekali melihat Euis, Ara, dan Agil mendapatkan keinginannya.
Namun, alur yang sering digunakan adalah mereka hampir mendapatkan apa yang
diinginkan, tapi kemudian sesuatu terjadi dan membuyarkan segalanya. Rasanya
gemas sekali karena pola ini berulang beberapa kali. Bukan berarti tiga saudara
ini tak pernah sekalipun mendapatkan apa yang mereka inginkan, tapi tetap saja
pola hampir-dapat-kemudian-hilang itu membuat geregetan.
Keluarga Cemara mengingatkan kita bahwa kebahagiaan
dapat diperoleh dari hal-hal sederhana. Jika punya keinginan, katakana dulu
saja. Ungkapkan, dengan begitu kita akan tahu ada orang yang mendukung dan
benar-benar berbahagia jika mendapat keinginan itu. Kebahagiaan juga
sesederhana berkumpul dengan keluarga. Lengkap dan hangat.
4.
Tokoh-tokoh
Utama Novel Keluarga Cemara
a. Abah,
b. Emak,
c. Euis,
Ara,
d. dan
Agil.
5.
Tokoh-tokoh
lain dalam Novel Keluarga Cemara
Keluarga Cemara sebenarnya sudah diterbitkan GPU
sekitar tahun 1980-an. Awalnya, buku ini dibuat berseri. Judulnya Keluarga
Cemara, Musik Musim Hujan, Kupon Kemenangan, Tempat Minum Plastik dari Toko,
Becak Emak, dan Bunga Pengantin. Baru-baru ini GPU menerbitkannya kembali,
membagi seri ini dalam dua buku. Untuk reviewnya saya jadikan satu di sini ya
:)
Ada lima tokoh utama dalam Keluarga Cemara: Abah, Emak,
Euis, Ara, dan Agil. Mereka tinggal di sebuah rumah sederhana. Sehari-harinya,
Abah bekerja sebagai penarik becak. Emak membuat opak untuk membantu ekonomi
keluarga. Euis sudah bersekolah di SMP, tapi sehari-harinya ia juga menjual
opak di terminal. Ara masih SD, jika ia sudah beranjak remaja nanti, Ara pun
akan menemani Euis berjualan opak. Agil adalah yang paling kecil, anak bungsu
yang selalu ingin ikut kakaknya ke mana saja.
No comments:
Post a Comment