1.
Keterangan
Buku / Novel
Judul buku :
Keluarga Cemara
Penulis :
Arswendo Atmowiloto
Penerbit :
Gramedia Pustaka Utama
Cetakan : I,
November 2013
2.
Orientasi
Novel Keluarga Cemara
Kisah sebuah keluarga yang memilih hidup dengan hanya bermodalkan
kejujuran. Keluarga yang amat sangat sederhana, terdiri atas Abah, kepala
keluarga yang bekerja sebagai penarik becak dan buruh apa saja; Ema, sang ibu
yang membuat opak untuk dijajakan putrinya; Euis, si sulung yang kelas enam SD,
pernah mengalami masa jaya orangtuanya sebagai pengusaha; Ara atau Cemara yang
baru masuk TK; serta Agil si bungsu. Kalau air mata bisa menjadi simbol
kebahagiaan, inilah kisah itu
3.
Sinopsis
Singkat Novel Keluarga Cemara
Kisah dimulai dari sibuknya Abah dalam bekerja sehingga
tidak bisa menyempatkan hadir dalam momen-momen penting keluarga seperti saat
putrinya tengah tampil pentas di sekolah atau ulang tahun di rumah. Dalam
kesibukan tersebut tenyata usaha yang dilaksanakan Abah gagal. Keuangan
perusahaan defisit karena dana yang ada, ternyata digunakan oleh mitra Abah
yaitu kakak iparnya untuk investasi yang bermasalah. Sebagai akibatnya seluruh
Abah juga terkena dampaknya, rumah dan hartanya disita oleh debt collector
untuk membayar utang perusahaan yang disebabkan oleh kakak iparnya.
Abah bersama keluarga kemudian terpaksa pindah
sementara ke rumah di desa terpencil di Jawa Barat. Rumah itu merupakan rumah
masa kecilnya, sebuah warisan dari ayahnya. Abah juga terus berusaha untuk
memenangkan gugatannya di pengadilan karena ia tidak merasa ikut bisnis kakak
iparnya. Tapi usahanya tersebut gagal, karena ternyata tanpa disadari tanda
tangannya terdapat di kontrak investasi yang dilakukan kakak iparnya.
Abah kemudian dengan terpaksa harus beradaptasi
seadanya demi keutuhan rumah tangganya. Sangat membahagiakan keluarganya
ternyata mau menerima segala apa yang terjadi. Penerimaan ini membuat Abah
kemudian bekerja sekeras mungkin dengan iklim desa. Ia kemudian menjadi kuli
bangunan. Emak membantunya dengan memproduksi dan menjual opak. Euis ikut
menjualnya opak tersebut ke sekolahnya. Sekalipun demikian beberapa masalah
keluarga tetap timbul karena kemiskinan yang ada dan karena usia Euis yang
telah meremaja. Namun demikian semua dapat diatasi.
Suatu ketika Abah jatuh saat bekerja sebagai kuli
bangunan, kaki Abah sakit. Setelah sembuh ia kemudian mencari pekerjaan baru
menjadi driver motor Gojek. Sebagai driver motor, ekonomi Abah menjadi lebih
baik. Emak juga kini hamil lagi.
Namun keinginan kembali ke kota tetap masih sangat
besar, sehingga Abah ingin menjual rumah warisan yang ditempatinya sekarang
untuk modal usaha. Abah lalu menangani akta jual beli setelah seorang peminat
ingin membeli rumahnya datang. Ternyata rencana Abah ditentang oleh
anak-anaknya. Hal ini karena anaknya merasa lebih bahagia di desa. Hal ini
karena kedekatan keluarga dirasakan jauh lebih baik dari pada di kota dulu.
Euis dan Ara pun sudah dapat beradaptasi di sekolahnya.
Karena merasa nota jual beli sudah ditandatangani dan
memberikan DP, pembeli rumah mulanya keberatan. Namun akhirnya semua permasalahan
selesai, karena pembeli mau mengembalikan rumah yang telah dibelinya. Di saat
itu pula, Emak kemudian melahirkan. Mereka kemudian bahagia tinggal di desa.
4.
Tokoh-tokoh
Utama Novel Keluarga Cemara
a. Abah,
b. Emak,
c. Euis,
Ara,
d. dan
Agil.
5.
Tokoh-tokoh
lain dalam Novel Keluarga Cemara
- Andi
- Deni
- Ima
Rindu
- Kang
Romly
- Tante
Pressier
- Bianca
- Pak
Mario, guru Bahasa Inggris.
- sekretaris
Abah di PT Bangun
- Damaiguru
seni SD Pertiwi
6.
Tafsiran
dari Novel Keluarga Cemara
Novel yang sangat sederhana ini ditulis menggunakan
gaya bahasa yang sederhana pula. Pembaca pun akan dengan mudah memahami setiap
cerita yang dikisahkan dalam novel setebal ratusan halaman yang terbagi dalam
dua seri. Buku ini memiliki beberapa judul sehingga membuat alur cerita sering
berpindah. Meskipun demikian, di setiap akhir cerita selalu memiliki kesamaan
nilai moral yang terangkum. Salah satu nilai kebaikan yang tersirat yaitu
kebahagiaan tidak datang dari banyaknya harta yang dikumpulkan ataupun
cita-cita yang terwujud. Lebih jauh, kebahagiaan berasal dari hati yang
senantiasa bersyukur dan dapat menerima keadaan dengan menerima segala
kekurangan.
Sosok Abah yang santun dan bersahaja menjadi teladan
bagi keluarganya. Walaupun hidup serba kekurangan, namun Abah tetap memegang
prinsip kejujuran dan selalu berkerja keras. Emak adalah seorang ibu yang
menjadi panutan bagi anak-anaknya agar tetap patuh dan rukun serta mencintai
keluarganya. Euis, putri pertama Abah, adalah anak pertama yang kuat, tegas,
penuh semangat, dan disiplin. Ia sangat menyayangi adik-adiknya, rela melakukan
apapun untuk adiknya. Cemara (Ara), anak kedua abah, adalah gadis yang lebih
ceria dan polos. Ara memiliki mimpi begitu tinggi dan semangat untuk hidup
lebik baik. Sifatnya selalu ceria dan pantang menyerah. Agil, putri abah paling
kecil, adalah sosok yang centil, usil, menggemaskan, dan selalu ceria layaknya
anak-anak kecil.
7.
Kelebihan
dari Novel Keluarga Cemara
Novel ini cukup populer dan banyak mendapatkan tanggapan positif karena
banyak pesan moral yang bisa diambil. Diantaranya hidup dalam kesederhanaan
juga bisa membawa kebahagiaan, kejujuran adalah hal yang paling utama dalam
kehidupan, dan yang terpenting keluarga adalah tetap harta yang paling
berharga.
8.
Kekurangan
dari Novel Keluarga Cemara
Dari deskripsi di atas sepertinya tidak banyak yang bisa dikritik dari
film (yang diangkat dari Novel dengan judul yang sama) tersebut. Namun setelah
saya iseng-iseng mikir kok sepertinya ada yang janggal dari Film Keluarga
Cemara tersebut. Antara lain:
Abah adalah mantan pengusaha
sukses, punya istri yang cantik, nggak banyak mengeluh dan mau membantu mencari
penghasil, selain itu juga punya anak-anak yang pantang menyerah dan tidak malu
berjualan sambil sekolah. Kalau memang
beliau dulunya pengusaha sukses berarti seharusnya beliau memiliki ilmu
manajemen keuangan dan pemasaran yang cukup bagus. Dengan berbekal keluarga
yang hampir sempurna secara mentalitas, kok saya berpikir bukan hal yang susah
untuk bangkit kembali menjadi (tidak harus kaya tapi minimal) berkecukupan.
Di depan rumahnya ada empang
yang cukup besar, bisa digunakan untuk beternak ikan. Okelah awalnya mengayuh
becak dan menjual opak memang diperlukan untuk mendapatkan modal awal, tapi
setelah itu usaha beternak ikan sepertinya jauh lebih menjanjikan dibandingkan
mengayuh becak.
Abah adalah sosok pekerja
keras, mantan pengusaha sukses, mampu menahan emosi, jujur, bisa berbahasa
inggris dengan fasih, dan karakternya banyak disukai orang. Dengan profil
seperti itu, saya pikir sangat mudah sekali mendapatkan kepercayaan orang lain
untuk mendapatkan modal atau sekedar bekerja sama untuk membangun usaha
kembali.
Pada episode lanjutannya di
tahun 2004, rumah keluarga cemara akhirnya dikembalikan namun dengan kondisi
kosongan. Akhirnya mereka kembali ke rumah tersebut di Jakarta namun tetap
harus bersusah payah mendapatkan penghasilan yang memadai. Kalau saya, daripada
susah hidup dengan rumah besar dan kosong, mendingan itu rumah mewah di Jakarta
tak jual, dan hasil penjualannya buat hidup di pedesaan. Di Jakarta rumah
mantan pengusaha sukses anggap aja terjual semurah-murahnya 1 Milyar, atau
okelah di tahun 2004 itu saya turunkan harganya jadi 500 Juta. Dengan uang
sebanyak itu, buat biaya hidup di pedesaan sudah bisa digunakan buat renovasi
rumah & modal usaha yang jauh lebih baik daripada harus pindah ke kota tapi
bingung mau kerja apa.
Bentar-bentar kok lama-lama
saya jadi berpikir jangan-jangan salah satu pesan moral yang diberikan pada
film ini adalah jadi orang jujur dan baik hati itu berat, sering dimanfaatkan
orang lain, dan hidupnya ditakdirkan untuk susah.
9.
Rangkuman
dari Novel Keluarga Cemara
Tentu saja alur cerita karangan saya tersebut memiliki pesan moral yang
lebih dari sekedar "harta yang paling berharga adalah keluarga".
Beberapa yang saat ini terpikirkan adalah:
a. Perbaikilah
karaktermu, jika suatu saat kamu gagal karakter baik yang akan mengembalikanmu
pada kesuksesan
b. Hidup
bukan hanya tentang materiil, kebahagiaan seringkali lebih mudah ditemukan
dalam kesederhanaan (bukan kekurangnya lho ya)
c. Jangan
takut membantu orang lain untuk sukses, sebenarnya dalam bantuanmu itu kamu
sedang menyiapkan diri sendiri untuk sukses
d. dan
tentu saja Harta yang paling berharga adalah keluarga.
No comments:
Post a Comment