KATA
PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, khalik langit
dan bumi. Karena atas penyertaan-Nya sehinggah saya bisa menyelesaikan
makalah yang berjudul “Peranan akhlak mulia dalam pelayanan kesehatan”
ini.Dengan pembuatan makalah yang berjudul “Peranan akhlak mulia dalam
pelayanan kesehatan” ini kita diharapkan dapat menerapkan akhlak mulia dalam
pelayanan kesehatan. Kita juga diharapkan dapat mengambil hikmah dan pelajaran
yang berharga.
Makalah ini dibuat
semata-mata karena ingin menyelesaikan tugas sekaligus memberikan contoh yang
baik. Selain itu, makalah ini juga dijadikan sebagai sarana untuk menambah
wawasan bagi pembacanya.Saya sangat berterima kasih kepada seluruh anggota
kelompok yang telah bekerja sama untuk menyelesaikan makalah ini.dapat
dimanfaatkan sebaik-baiknya dalam proses kegiatan belajar-mengajar.
Saya tahu bahwa
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Olehnya itu, saya sangat mengharapkan
kritik dan saran bapak,teman-teman, dan atau siapa saja. Saran dan kritikan
yang Saya berharap makalah ini akan berguna bagi pembelajaran, khususnya pada
materi peranan akhlak mulia dalam pelayanan kesehatan ini. Dan saya sangat
berterima kasih dan sangat senang apabila makalah ini diberikan akan saya
terima dengan lapang dada. Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca dan terutama pada diri saya sendiri. Akhir kata , saya ucapkan banyak
terima kasih.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR
ISI................................................................................................. ii
BAB
I PENDAHULUAN........................................................................ 1
A.
Latar Belakang............................................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah........................................................................................... 1
C.
Tujuan Penulisan............................................................................................. 1
D.
Manfaat Penulisan.......................................................................................... 1
BAB
II PEMBAHASAN........................................................................... 2
A. Peranan
akhlak mulia dalam pelayanan kesehatan......................................... 2
a.empati........................................................................................................... 2
b.jujur............................................................................................................. 3
c.adil
................................................................................................................ 4
d.amanah…………………………………………………………………….. 6
e. sabar………………………………………………………………………. 6
f. iklas ……………………………………………………………………….. 6
g. ramah dan santun
………………………………………………………… 7
h. belas kasih ………………………………………………………………... 7
BAB III PENUTUP..................................................................................... 9
A. Kesimpulan 9
B. Saran 9
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kata akhlak berasal dari bahasa Arab
“khuluq”, jamaknya “akhlâq” yang berarti tabiat atau budi pekerti. Prof. Ahmad
Amin, dikutif Hamzah Yaqub, mendefinisikan akhlak adalah “suatu ilmu yang
menjelaskan arti baik dan buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh
setengah manusia kepada lainnya menyatakan tujuan yang harus dituju oleh
manusia dalam perbuatan mereka dan menunjukkan jalan untuk melakukan apa yang
harus diperbuat.” Sedangkan yang dimaksud dengan ilmu akhlak ilmu yang
menentukan batas antara baik dan buruk, antara yang terpuji dan yang tercela,
tentang perkataan atau perbuatan manusia lahir dan batin. Senada dengan
pengertian ini ulama lain menjelaskan bahwa ilmu akhlak adalah “ilmu
pengetahuan yang memberikan pengertian tentang baik dan buruk, ilmu yang
mengajarkan pegaulan manusia dan menyatakan tujuan mereka yang terakhir dari
seluruh usaha dan pekerjaan mereka.” Kata akhlak di dalam al-Quran disebutkan
pada surat al-Qalam (68): 4, sedangkan di dalam haditsdijelaskan pada sebuah
hadits yang diriwayatkan dari imam Ahmad
B. Rumusan masalah
Berdasarkan uraian diatas, rumusan masalah
yang harus dibahas dalam makalah ini adalah:
1. Bagaimana
defenisi dari akhlak ?
2. Macam
macam akhlak mulia ?
3. Apa
yang dimaksud dengan jujur ?
4. Apa
yang dimaksud dengan adil ?
5. Bagaimana
cara mana menerapkan akhlak mulia ?
C. Tujuan
penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk
menyelesaikan tugas tentang peranan akhlak mulia dalam pelayanan kesehatan dan
untuk memperluas pengetahuan tentang peranan akhlak mulia beserta dampak yang
ditimbulkannya jika tidak menerapkan akhlak mulia.
D. Manfaat
Penulisan
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah
menambah pengetahuan kita mengenai peranan akhlak mulia seperti empati,jujur
dan adil dalam pelayanan kesehatan.
1
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pelayanan
akhlak mulia dalam pelayanan kesehatan
Akhlak
mulia adalah jiwa seseorang yang selalu mewarnai setiap tindakan dan
perbuatannya, tanpa pertimbangan lama ataupun keinginan. Dalam beberapa kasus
hal ini menjadi bagian dari watak dan karakter seseorang. Tapi, dalam kasus
yang lain, merupakan perpaduan dari hasil proses latihan dan kemauan keras
seseorang. Sifat jujur misalnya, bisa jadi telah tertanam dalam diri seseorang
tanpa usaha membiasakan atau memaksakan diri untuk bersikap demikian. Dengan
perilaku baik, karakter manusia didasarkan pada nilai-nilai kemanusiaan demi
meraih kehidupan terbaik untuk berinteraksi dengan Allah dan makhlukNya.akhlak mulia
ini seperti Empati,jujur,dan Adil,amanah,sabar,
dll.
1.Empati
Empati adalah keadaan mental yang
membuat orang merasa dirinya dalam keadaan, perasaan atau pikiran yang sama
dengan orang lain. Dalam istilah lain, empati dapat diartikan sebagai kemampuan
untuk menyadari diri sendiri atas perasaan seseorang, lalu bertindak untukmembantunya.
Sikap empati ini akan timbul apabila:
Sikap empati ini akan timbul apabila:
1. Dapat merasakan apa yang dirasakan oleh
orang lain,
2. Mampu menempatkan diri sebagai orang lain,
dan
3. Menjadi orang lain yang
merasakan.
Terkait sikap empati ini, Rasulullah
Saw. bersabda. “Dari Abi Musa r.a. dia berkata, Rasulullah saw. bersabda, ‘Orang
mukmin yang satu dengan yang lain bagai satu bangunan yang bagian-bagiannya
saling mengokohkan." (HR. Bukhari).Hadits di
atas, secara tidak langsung mengajarkan kepada kita untuk bisa merasakan apa
yang dirasakan orang mukmin yang lain. Apabila ia sakit, kita pun merasa sakit.
Apabila ia gembira, kita pun merasa gembira.Allah Swt. menyuruh umat manusia
untuk berempati terhadap sesamanya. Peduli dan membantu antar sesama yang
membutuhkan. Allah Swt. sangat murka kepada orang-orang yang egois dan sombong.
Perilaku empati terhadap sesama dalam kehidupan sehari-hari dapat diwujudkan
dengan cara:
2
1. Peka
terhadap perasaan orang lain
2.
Membayangkan seandainya aku adalah dia
3. Berlatih
mengorbankan milik sendiri
4. Membahagiakan orang lain.
Demikianlah
sahabat bacaan madani ulasan tentang pengertian empati, contoh perilaku empati
dalam kehidupan sehari-hari serta di lengkapi dengan ayat dan hadits yang
bekaitan denganempati.
2.Jujur
Prinsip ini berkaitan dengan kewajiban
perawat untuk mengatakan sesuatu kebenaran dan tidak berbohong atau menipu
orang lain .prinsip ini mempunyai implikasi yang cukup berat bagi perawat
,karena terkadang perawat harus melakukan kebohongan yang tidak di
kehendakinya.contohnya adalah pemberian medikasi placebo; placebo adalah
medikasi pengganti dari obat yang client piker ia dapatkan,biasanya tanpa bahan
kimia.placebo diberikan dengan maksud agar hasil yang diinginkan
tercapai,misalanya penurunan ketergantunnganpada zat adiktiv seperti
morvin,sementara placebo dapat dikatakan menipu klient dengan memberikan zat
non adiktiv. Pertanyaan adalah apakah klient telah melangggar prinsip kejujuran ,walaupuun ditunjukan
untuk kebaikan klient.karena ttelah terjaadi ketidakjujuran ,biasanya ussaha ini tidak berhasil seperti
apa yang diinginkaan ,untuk itu klient harus dilibatkan pada perawatan mereka
senddiri.
Dalam konteks berkata jujur ,ada suatu istilah yang di sebut
desepsi,berasal dari kata dececive yang berarti membuat orang percaya terhadap
sesuatu hal yang tidak benar ,meniru atau membohoonngi, desepsi meliputi
berkata bohong ,mengingkari atau menolak ,tidak memberikan informasi dan
memberikan jawaban tidak sesuai dengan pertanyaan atau tidak membei penjelasan sewaktu informasi di butuhkan.Berkata bohong merupakan
tindakan desepsi yang paling dramatis
karena dalam tindakan ini sering dituntut untuk membenarkan sesuatu yang di yakini salah .salah satunya contoh
tindakan desepsi adalah perawat memberikan obat placebo dan memberi tahu kient
tentang yang sebenarnya di berikan tersebut.tindakan desepsi inii secara etika
tidak di benar kkan.para ahli etika menyatakan bahwa tindakan desepsi
membutuuhkan keputusan yang jelasterhadap siapa yang diharapkan melalui
tinddakan tersebut .
Konsep jujur merupakan prinsip etis yang
mendasari berkata jujur ,seperti juga tugas yang lain ,berkata jujur
bersifat prima facie(tidak mutlak)
sehingga desepsi pada kedaan tertentu di perbolehkan .berbagai alasan yang di
kemukakan dan mendukung bahwa perawat harus berkata jujur ,yaitu berkata jujur
adalah hal yang penting dalam hubungan saling percaya antara perawat dengan
klient ,
3
klient mempunyai hak untuk
mengetahui ,berkata jujur merupakan kewajiban moral,menghilangkan emas,dan
penderitaan,meningkat kan kerja sama klient maupun keluarga dan memenuhi
kebutuhan perawat.
Sikap jujur bagi perawat sangat penting,
karena para klient akan di percaya pada setiap arahan dari seorang perawat yang
bersikap jujur. Sikap jujur itu misalnya mengatakan penyakit apa yang
sebenarnya diderita oleh si klient ,tidak menambah nambahkan dan mengurangi
,mengatakan sebenarnya bahwa penyakit yang dideritakan memang sangat mudah
untuk disembuhkan (jangan pernah menakut nakuti klient bahwa penyakit yang
sesungguhnya susah untuk disembuhkan ;mengatakan dengan sebenanrnya bahwa
dirinya kurang mengetahui mengenai apa yang diderita oleh si klient,jangan
sampai memberi informasi mengenai
keluhan klient,padahal sebenarnya ia tidak mengetahui apa apa atau tidak punya
cukup keahlian dibidang itu.
3. Adil
Keadilan
(justice) merupakan bahwa mereka yang sederajat harus diperlakukan sederajat,
sedangkan yang tidak sederajat harus diperlakukan tidak sederajat sesuai dengan
kebutuhan mereka. Ini berarti bahwa kebutuhan kesehatan dari mereka yang
sederajat harus menerima sumber pelayanan kesehatan dalam jumlah sebanding. Ketika seseorang mempunyai
kebutuhan kesehatan yang besar, maka menurut prinsip ini ia harus mendapatkan
sumber kesehatan yang besar pula. Keadilan juga berbicara tentang kejujuran dan
pendistribusian barang dan jasa secara merata. Fokus hukum adalah perlindungan
masyarakat, sedangkan fokus hukum kesehatan adalah konsumen. Sedangkan tidak
merugikan (Non maleficience) dalam prinsip keperawatan, yang menyatakan tidak
menimbulkan bahaya atau cedera fisik dan psikologis klien. Menurut Johnson 1989
menyatakan bahwa prinsip ini untuk tidak melukai orang lain berbeda dan lebih
keras daripada prinsip untuk melakukan baik.
a. Tindakan Perawat Dalam Bersikap Keadilan
1. Tindakan
keperawatan yang dilakukan seorang perawat baik dibangsal maupun di ruang VIP
harus sama dan sesuai SAK.
2. Perawat
akan mendahulukan klien yang situasi dan kondisinya memerlukan penanganan
segera dan menunda melayani klien yang lain, yang kebutuhannya termasuk dibawah
prioritas.
3. Tidak
membedakan antara pasien yang menggunakan asuransi swasta dengan asuransi
negeri.
4
4. Tidak
membedakan suku dan budaya klien.
5. Bertindak
sesuai prinsip keadilan.
6. Perawat
menggunakan pertimbangan dalam hubungannya dengan kompetensi individual ketika menerima dan mengalihkan
tanggung jawab.
7. Setiap
individu mempunyai kesempatan yang sama dalam mendapatkannya sesuai dengan
kebutuhan pasien.
8. Tidak
membedakan keyakinan yang klien miliki.
9. Perawat
harus adil dalam mengambil suatu keputusan.
10.
Perawat tidak boleh mengambil keputusan sepihak.
b.
Tindakan Perawat Dalam Berperilaku Tidak Merugikan
1. Bila
ada klien dirawat dengan penurunan kesadaran, maka harus dipasang side driil.
2.
Bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan dan bertanggung gugat atas
akibat yang mungkin terjadi.
3. Penampilan
perawat yang diharapkan agar menunjang kesembuhan pasien.
4. Perawat
yang melakukan immunisasi pada anak sehat, dimana perawat melakukan tindakan
yang dapat menimbulkan nyeri.
5.
Perawat yang menunda pekerjaan rutinnya terhadap seorang klien karena
mempertimbangkan kebutuhan klien-yang
terganggu tidurnya-untuk dapat istirahat dengan nyaman.
6.
Tegas dalam bertindak sesuai dengan pengetahuan dan kebijakan serta
pertimbangan yang matang.
7. Bekerja
dengan menggunakan sarana dan fasilitas yang ada secara efektif dan efisien.
8. Menguasai
ilmu pengetahuan keterampilan dan sikap profesional keperawatan.
9. Perawat
dapat membedakan masalah pribadi dengan masalah pekerjaan.
10. Perawat
harus menggunakan alat-alat kesehatan yang steril, agar tidak menimbulkan
infeksi pada klien.
5
4. Amanah
Amanah termasuk akhlak mulia yaitu
jujur,bertanggungjawab,tepercaya.Menyimpan rahasia sabda nabi Muhhamad SAW :
Bila seseorang menutup rahasia/aib orang lain di dunia,pasti Allah menutup pula keaiban nya di hari kiamat
.
‘’Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat
kepada yang berhak menerimanya,dan
menyuruh kamu apabila menetap kan hokum di antara manusia supaya kamu menetap
kan dengan adil . sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik baiknya
kepadamu.sesungguhnya Allah maha mendengar dan melihat.’’QS.An-nisa ayat 58
5.Sabar
Keperawatan islami mengajarkan bekerja
dengan tenang,tidak tergesa gesa tetapi cepat dan tepat ,sabar terus
berupaya sampai saat tawakal,sabar tidak
berarti lamban , innallaaha ma’ashobiriin(sesungguhnya Allah menyukai orang
yang sabar).
Sikap sabar merupakan sesuatu yang mulia
dan merupakan sifat terpuji, yang denganya Allah Swt,membedakan antara manusia
dengan binatang adalah sifat sabar ketika marah.Dan ini bukan sesuatu yang aneh
,sifat sabar adalah penghulu dari segala kemuliaan dan sumber segala kebaikan
dan sumber segala ketenangan.
Sebagai seorang perawat dalam melayani
pasien kita harus selalu sabar,walupun tidak semua pasien membutuhkan
pertolongan dan kasih sayang ,tidak semua pasien yang menunjukan perasaan kasih sayang,bahkan
tidak kurang adanya pasien yang justru yang menjengkelkan dan tidak menunjukan simpati sama sekali,akan
tetapi kita selaku pelayanan kesehatan harus tetap sabar,melayani dengan sabar
adalah perbuatan yang terpuji disisi
Allah Swt.
6. Ikhlas
6. Ikhlas
Ikhlas disini dalam arti sikap yang murni
,semata mata demi memperoleh ridha dan perkenan Allah dalam proses
keperawatanya.setiap kali kita menolong seseorang dengan ikhlas ,berarti kita
telah menabung untuk mendapat pertolongan Allah.karena sesungguhnya kesempatan
menolong orang lain hanya ada jika Allah yang maha agung memberi kesempatan kepada kita.Andaikan
kemampuan menolong secara fisik sangat terbatas,tolonglah dengan taburan do’a
.percayalah,tidak ada kebaikan sekecil apapun kecuali diperhatikan dan di
balaskan dengan sempurna oleh Allah Swt.
6
Sumbangkan
ilmu pengetahuan ,sedikitpun jangan pernah sungkan untuk mengajar kan ilmu dan
pengalaman yang kita miliki agar orang lain bertambah
ilmunya,wawasanya,pengalamanya dan kemampuanya.kita harus amanah dengan ilmu
dan pengalaman kita dengan cara menyalurkan untuk membantu orang lain.
7. Ramah dan santun
Ramah dan santun dalam menghadapi
pasien dengan tidak membedakan kaya atau
miskin golongan muslim atau non muslim.ramah dan santun seorang perawat yang
patut kita hadirkan adalah wajahnya yang selalu ceria entah kenapa wajah yang ceria selalu Nampak
menyenang kan,sebaliknya wajah yang cemberut,angkuh,musam,selalu saja terlihat
tidak menyenangkan.Rasullah SAW bahkan bersabda:
“janganlah
selalu membebani jiwamu dengan sesungguh hati .Hiburlah dirimu dengan hal-hal
yang ringan dan lucu.sebab,bila hati terus di paksakan dengan memikul beban
beban yang berat ,ia akan menjadi
buta”.(HR Abu Daud).Marilah kita bertekad sekuatnya agar setiap berjumpa dengan
orang lain terutama paisen upayayaksn berwaajah secerah-cerahnya.senyuman yang
tulus rasulullah SAW senantiasa tersenyum manis,bila di pandang beliau terlihat
menyenangkan hati.senyum merupakan sunnah rasul,
selain akan membahagiakan kita juga akan membahagiakan
aorang yang melihat kita.kaata-kata yang santun dan lembut pilihlah kata-kata
yang paling sopan,dengaan cara paaling santun dalam berkomunikasi dengan pasien
bahasanya baik dan bersih serta di
sampaikan dengan cara yang lembut.sikap seperti inilah yang di contohkan oleh
rasullullah ketika berbicara di hadapan para sahabatnya sehingga menimbulkan
suasana menyenangkan dan penuh keakraban .
selalu
menyapa dan senang mengucapkan salaam upayakan diri kita agar menjadi orang
yang selalu terlebih dahulu mengucapkan sapa dan salam.sampaikan salam dengan
penuh kesungguhan,ramah dan ceraah.jabatlah tangan pasien kita dengan penub
kehangatan.hati-hati jangan berlebihan ehingga menyakitinya .
8. belas kasih
Belas kasih dalam merwat
pasien,yakni setiaap simpatiu terhaadaap penderitaan orang lain sehingga
menimbulkan kesungguhan untuk menolong.rasullullah SAW bersabda :
belaskasihanilah penduduk kami,niscaya yang aada di langit mengasihani kamu (HR
abu daud).
7
Belas kasihan seorang perawat sangatlah
penting yang perlu kita hadirkan salah satunya bersikaplah angaat sopan dan
penuh penghormatan jika rasulullah SAAW berbincang dengan paara
sahabatnya,beliau selalu berusaha menghormatinya sebagai perawat kita wajib
mencontoh, berilah penghormatan kepada pasien dengan cara perhatian,car
mengobatinya,mendengarkan keluhannya dsb.dalam keperawatan ada sebutan baahwaa
kaasih sayang dan belaas kaasihaan sseorang perawat seperti seorang ibu dan anaaknya.
senangkan perasaaannyaa selalu memujilah dengn tulus
daan tepat terhadap sessuaatu yang laayaak di puji sambil kita kaaitkan dengan
kebesaran aallaah sehingga paassien yang di puji teringaat aka nasal muasal
ningmat yang di raihnya walaupun dalaam keadaaan saakit.selalu mendo’akan agar
allah menyempurnakan ganjaraan kebaikan terhadapnya dan mendo’akan unutuk
kesembuhannya.
8
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa:
Pelayanan kesehatan adalah: pelayanan
keperawatan sebagai bentuk ibadah berdasarkan Al-quraan dan Hadist untuk
mencari ridho Allah SWT, dengan akhlak seseorang perawat menurut agama islam
itu harus : amanah,sabar,adil,empati dan jujur,ikhlas dan penampilan yang
menyenangkan dan menutup aurat.
Sebagai seorang perawat dalam melayani pasien kita harus selalu
sabar,walupun tidak semua pasien membutuhkan pertolongan dan kasih sayang,tidak
semua pasien yang menunjukan perasaan kasih sayang,bahkan tidak kurang adanya
pasien yang justru yang menjengkelkan
dan tidak menunjukan simpati sama sekali,akan tetapi kita selaku
pelayanan kesehatan harus tetap sabar,melayani dengan sabar adalah perbuatan yang terpuji disisi Allah Swt.
B.
Saran
Demikianlah penulisan makalah ini semoga bermanfaat bagi para
pembaca maupun penulis. Besar harapan semoga didalam maakalah dengan materi
pelayanan akhlak mulia ini dapat menjadi referensi bagi pembaca ataau mahasiswa
sebagai calon perawatkedepanya.
9
DAFTAR
PUSTAKA
·
Departemen Agama RI. 2005.AL-Quraan dan Terjemahanya,Bandung : PT
Syamil Media Cipta
·
Shihab,M.Quraish. 1998. Wawasan AL-Quraan –Tafsir Maudhu’I atas
Berbagai Persoalan umat,
·
Bandung: Penerbit Mizan
·
Sudjana Nana, Tuntunan penyusunan Karya Ilmiah ,Bandung :
·
Sinar Baru Algensindo,1986
·
Sudalhar.Keperawatan Islami,Tuban : CV Duta Ilmu
10
No comments:
Post a Comment