BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Di area moderen
seperti sekarang ini tidak lepas dengan istilah globalisasi. Kehadiran
teknologi informasi dan teknologi
komunikasi mempercepat akselerasi proses globalisasi ini. Globalisasi
menyentuh seluruh aspek penting kehidupan. Globalisasi menciptakan berbagai
tantangan dan permasalahan baru yang harus dijawab, dipecahkan dalam upaya
memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan kehidupan.
Oleh karena itu
sebagai manusia yang hidup pada era ini, kita juga harus mengetahui pengertian,
dan dampak globalisasi itu sendiri, baik terhadap masyarakat luas maupun
terhadap diri kita pribadi, agar kita dapat mengambil semua hal positif dan
menghindari hal negatif dari Globalisasi itu.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Apa pengrtian dari Globalisasi ?
2.
Bagaimana Pengaruh Globalisasi dalam
Kehidupan?
3.
Apa saja dampak Globalisasi dalam
Kehidupan?
1.3 Batasan Masalah
Agar pembahasan materi yang
diuraikan dalam maklah ini tetap terarah dan tidak simpang siur, maka penulis
membatasi masalahnya yaitu hanya menguraikan tentang dampak Globalisasi dalam
kehidupan, baik itu dampak positif maupun dampak yang negatif.
1.4 Tujuan Penulisan
Adapun yang menjadi tujuan
penulisan makalah ini diantaranya:
1.
Menjelaskan Pengertian Globalisasi,
2.
Menjelaskan Pengaruh Globalisasi Bagi
Kehidupan
3.
Menyebutkan dampak positif dan Negatif
Globalisasi bagi kehidupan.
1.5 Manfaat Penulisan
Penulis berharap penulisan makalah
ini akan memberikan manfaat berupa:
1.
Pengetahuan pembaca tentang pengertian
Globalisasi.
2.
Pemahaman pembaca tentang Pengaruh
Globalisasi Bagi Kehidupan
3.
Pengetahuan tentang dampak positif dan
Negatif Globalisasi bagi kehidupan.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Definisi
globalisasi
lobalisasi
didefinisikan sebagai semua proses yang merujuk kepada penyatuan seluruh warga
dunia menjadi sebuah kelompok masyarakat global. Namun, pada kenyataannya
globalisasi merupakan penyatuan semu, karena nilai-nilai ekonomi, sosial, dan
budaya didominasi nilai-nilai yang sebenarnya asing bagi masyarakat dunia.
Menurut asal
katanya, kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya
ialah universal. Globalisasi sering diterjemahkan “mendunia”. Suatu entitas,
betapapun, dimanapun, kapanpun, dengan cepat menyebar ke seluruh pelosok dunia,
baik berupa ide, gagasan, data, informasi, produksi, pembangunan,
pemberontakan, dan sebagainya, begitu disampaikan, saat itu pula diketahui oleh
semua orang di dunia. Globalisasi adalah suatu proses di mana antar individu,
antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan
memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas Negara
Dalam banyak
hal, globalisasi mempunyai banyak karakteristik yang sama dengan
internasionalisasi sehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan. Sebagian
pihak sering menggunakan istilah globalisasi yang dikaitkan dengan berkurangnya
peran negara atau batas-batas negara.
Kekuatan
globalisasi menurut analisis para ahli pada umumnya bertumpu pada 4 kekuatan
global, yaitu:
1. Kemajuan
iptek terutama dalam bidang informasi dan inovasi-inovasi baru di dalam
teknologi yang mempermudah kehidupan manusia.
2. Perdagangan
bebas yang ditunjang oleh kemajuan iptek.
3. Kerjasama
regional dan internasional yang telah menyatukan kehidupan bersama dari
bangsa-bangsa tanpa mengenal batas negara.
4. Meningkatnya
kesadaran terhadap hak-hak asasi manusia serta kewajiban manusia di dalam
kehidupan bersama, dan sejalan dengan itu semakin meningkatnya kesadaran
bersama dalam alam demokrasi.
2.2
Teori
Globalisasi
Cochrane dan
Pain menegaskan bahwa dalam kaitannya dengan globalisasi, terdapat tiga posisi
teoritis yang dapat dilihat, yaitu:
1. Para
globalis percaya bahwa globalisasi adalah sebuah kenyataan yang memiliki
konsekuensi nyata terhadap bagaimana orang dan lembaga di seluruh dunia
berjalan. Mereka percaya bahwa negara-negara dan kebudayaan lokal akan hilang
diterpa kebudayaan dan ekonomi global yang homogen. meskipun demikian, para
globalis tidak memiliki pendapat sama mengenai konsekuensi terhadap proses
tersebut.
a. Para
globalis positif dan optimistis menanggapi dengan baik perkembangan semacam itu
dan menyatakan bahwa globalisasi akan menghasilkan masyarakat dunia yang
toleran dan bertanggung jawab.
b. Para
globalis pesimis berpendapat bahwa globalisasi adalah sebuah fenomena negatif
karena hal tersebut sebenarnya adalah bentuk penjajahan barat (terutama Amerika
Serikat) yang memaksa sejumlah bentuk budaya dan konsumsi yang homogen dan
terlihat sebagai sesuatu yang benar dipermukaan. Beberapa dari mereka kemudian
membentuk kelompok untuk menentang globalisasi (antiglobalisasi).
2. Para
tradisionalis tidak percaya bahwa globalisasi tengah terjadi. Mereka
berpendapat bahwa fenomena ini adalah sebuah mitos semata atau, jika memang
ada, terlalu dibesar-besarkan. Mereka merujuk bahwa kapitalisme telah menjadi
sebuah fenomena internasional selama ratusan tahun. Apa yang tengah kita alami
saat ini hanyalah merupakan tahap lanjutan.
3. Para
transformasionalis berada di antara para globalis dan tradisionalis. Mereka
setuju bahwa pengaruh globalisasi telah sangat dilebih-lebihkan oleh para
globalis. Namun, mereka juga berpendapat bahwa sangat bodoh jika kita
menyangkal keberadaan konsep ini. Posisi teoritis ini berpendapat bahwa
globalisasi seharusnya dipahami sebagai "seperangkat hubungan yang saling
berkaitan dengan murni melalui sebuah kekuatan, yang sebagian besar tidak
terjadi secara langsung". Mereka menyatakan bahwa proses ini bisa dibalik,
terutama ketika hal tersebut negatif atau, setidaknya, dapat dikendalikan.
2.3
Ciri
– Ciri Globalisasi
Berikut ini
beberapa ciri yang menandakan semakin berkembangnya fenomena globalisasi di
dunia.
1.
Perubahan dalam Konstantin ruang dan
waktu. Perkembangan barang-barang seperti telepon genggam, televisi satelit,
dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian cepatnya,
sementara melalui pergerakan massa semacam turisme memungkinkan kita merasakan
banyak hal dari budaya yang berbeda.
2.
Pasar dan produksi ekonomi di
negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat dari
pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh perusahaan
multinasional, dan dominasi organisasi semacam World Trade Organization (WTO).
3.
Peningkatan interaksi kultural melalui
perkembangan media massa (terutama televisi, film, musik, dan transmisi berita
dan olah raga internasional). saat ini, kita dapat mengonsumsi dan mengalami
gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang melintasi beraneka ragam
budaya, misalnya dalam bidang fashion, literatur, dan makanan.
4.
Meningkatnya masalah bersama, misalnya
pada bidang lingkungan hidup, krisis multinasional, inflasi regional dan
lain-lain.
2.4
Pengaruh
Globalisasi Bagi Kehidupan
Pengaruh
dari Globalisasi sudah mencakup berbagai aspek dalam kehidupan, baik dalam
aspek ekonomi, informasi dan teknologi, budaya, ilmu pengetahuan maupun hokum.
1. Globalisasi
Ekonomi
Tidak ada
definisi yang baku atau standar mengenai globalisasi ekonomi, tetapi secara
sederhana globalisasi ekonomi dapat diartikan sebagai suatu proses dimana
semakin banyak negara yang terlibatdalam kegiatan ekonomi dunia.
Era globalisasi
membuka peluang sekaligus tantangan bagi pengusaha Indonesia termasuk usaha
kecil, karena pada era ini daya saing produk sangat tinggi, live cycle product
relatif pendek mengikuti trend pasar, dan kemampuan inovasi produk relatif
cepat. Ditinjau dari sisi ekspor, liberalisasi berdampak positif terhadap
produk tekstil/pakaian jadi , akan tetapi kurang menguntungkan sektor pertanian
khususnya produk makanan.
2. Globalisasi
Informasi dan Teknologi
Globalisasi
Informasi dan Teknologi sangat berpengaruh dengan kelangsungan komunikasi antar
manusia di seluruh dunia, karena dimanapun manusia itu tinggal, tetap dapat
berkomunikasi satu sama lain meskipun terpisah jarak yang sangat jauh
sekalipun.
3. Globalisasi
Budaya
Globalisasi
budaya identik dengan budaya pop yang bersifat fleksibel dan berubah-ubah. Budaya
pop awalnya merupakan hegemoni budaya Barat (terutama Amerika), ditandai dengan
merebaknya gaya hidup Amerika melalui industri budayanya seperti musik,
olahraga, mode pakaian, dan film-film Amerika
yang akhirnya menyebar ke seluruh dunia.
Dengan adanya
globalisasi budaya ini, seluruh budaya didunia dapat dengan bebas dilakukan
oleh orang orang di Negara berbeda, sehingga sering kali terjadi hilangnya
suatu budaya tertentu ataupun pergabungan antara budaya yang akhirnya
melahirkan budaya baru.
4. Globalisasi
Ilmu Pengetahuan
Globalisasi Ilmu
pengtahuan telah memberikan manfaat yang sangat besar bagi kehidupan umat
manusia. Berlangsung nya globalisasi
ilmu pengetahuan memberikan ruang luas kepada manusia untuk semakin giat
belajar dan menambah pengetahuaannya. Karena setiap ilmu pengetahuan baru yang
ditemukan oleh Negara tertentu akan cepat menyebar dan turut diterapkan pula di
Negara lain.
5. Globalisasi
Hukum
Memahami
dinamika globalisasi dengan segala dimensinya, maka globalisasi juga akan
memberi pengaruh terhadap hukum. Globalisasi hukum akan menyebabkan
peraturan-peraturan negara-negara berkembang mengenai investasi, perdagangan,
jasa-jasa dan bidang-bidang ekonomi lainnya mendekati negara-negara maju .
Globalisasi hukum juga membuat
suatu negara tidak lagi dapat mengklaim bahwa mereka adalah penganut suatu
system hokum nasional secara mutlak. Karena hokum tesebut dapat dengan mudah
diadopsi oleh Negara lain.
2.5
Dampak
Globalisasi Bagi Kehidupan
proses
globalisasi yang berlangsung sangat cepat menembus batas – batas ruang dan
waktu antar Negara telah membawa perubahan sangat besar bagi Negara- Negara di
dunia. Tidak ada negar ayang mampu menutup diri dari perkembnagn yang terjadi.
Mau tidak mau setiap Negara harus mampu menghadapi derasnya arus globalisasi.
Arus
globalisasi tentu saja memberikan berbagai dampak dalam kehidupan, baik itu
dampak positif maupun dampak negatif, antara lain adalah sebagai berikut :
1. Bidang
Politik
a. Dampak
Positif
·
Pemerintahan dijalankan dengan terbuka (
transparan ).
·
Meningkatkan partisipasi rakyat dalam
pemerintahan
·
Mendorong kreativitas rakyat sehingga
menjadi alat control dan pengawas yang efektif untuk mengawasi pemerintahan.
·
Semakin banyaknya organisasi
nonpemerintah, partai politik, dan LSM yang menyuarakan HAM dan aspires rakyat.
·
Terbukanya kesempatan untuk belajar dari
Negara lain terkait dengan kebijakan politik yang telah sukses mereka diterapkan.
b. Dampak
Negatif
·
Semakin lunturnya nilai – nilai politik
yang telah mendasar yang berdasarkan kekeluargaan, musyawarah mufakat dan
gotong royong.
·
Semakin menguatnya nilai – nilai politik
yang berdasar semangat individualis, kelompok dan tirani minoritas
·
Penyebaran nilai – nilai politik barat
yang cenderung anarkis tanpa mementingkan kepentingan umum.
2. Bidang
Hukum, Pertahanan dan Keamanan
a. Dampak
Positif
·
Semakin menguatkan jaminan pelaksanaan
HAM
·
Menguatkan hokum dan pembuatan UU yang
berpihak pada kepentingan bersama terutama pada rakyat kecil
·
Semakin menguatkan tuntutan aparat
penegak hokum, pertahanan dan keamanan agar bertindak secara professional,
transpararan dan tidak pandang bulu.
·
Masyarakat dapat melakukan control hokum
yang dilakasanakan oleh pemerintah
b. Dampak
negative
·
Peran masyarakat dalam menjaga keamanan
dan ketertiban berkurang karena telah menjadi tugas pihak yang berwajib.
·
Akan semakin banyak pihak yang ingin
memisahkan diri dari suatu megarah karena terpengaruh oleh kasus –kasus
dinegara lain
3. Bidang
Ekonomi
a. Dampak
Positif
·
Dapat memperluas pasar untuk memproduksi
barang dalam negeri hingga ke luar negeri
·
Menigkatkan kesmpatan kerja dan menambah
devisa Negara
·
Mendorong masyarakat untuk belomba lomba
menghasilkan produk berkualitas tinggi
·
Memudahkan memperoleh tambahan modal,
baik dari dalam maupun luar negeri
b. Dampak
Negatif
·
Beberapa usaha kecil akan tersingkir
oleh usaha yang bermodal besar
·
Akibat adanya pasar bebas, dapat
mengancam produk dalam negeri yang mayoritas kualitasnya jauh dibawah produk
luar negeri
·
Membuka masuk untuk investasi luar
negeri yang juga berpotensi dapat
menguasai perekonomian dalam negeri yang tentu saja akan memperburuk kondisi
perekonomian.
·
Memperlebar kesenjangan antara
perekonomian Negara maju dan Negara berkembang
4. Bidang
Sosial dan Budaya
a. Dampak
positif
·
Memajukan pola pikir masyarakat
·
Meningkatkan etos kerja, disiplin dan
jiwa kemandirian
·
Mudahnya mengadopsi budaya budaya yang
baik dari Negara lain
b. Dampak
negative
·
Mudahnya masuk budaya dari luar yang
tidak sesuai dengan budaya Negara asal
·
Luturnya semangat dan nilai – nilai yang
telah mengakar
·
Merusak moral bangsa akibat dari kurang
nya penyaringan dari budaya yang masuk
·
Menumbuhkan beberapa gaya hidup yang
kurang baik, seperti ; konsummerisme (konsumsi berlebihan), pragtisme (
melakukan kegitatan yang vermanfaat saja), hedonisme ( mengutamakan kepentingan
dunia saja ) dan individualisme ( mengutamakan kepentikan diri sendi
5. Bidang
Pendidikan
Kemajuan iptek
yang disertai dengan semakin kencangnya arus globalisasi dunia membawa dampak
tersendiri bagi dunia pendidikan. Sebagai contoh, berbagai jenjang pendidikan
mulai dari sekolah menengah hingga perguruan tinggi baik negeri maupun swasta
membuka program kelas internasional. Hal ini dilakukan untuk menjawab kebutuhan
pasar akan tenaga kerja berkualitas yang semakin ketat. Inilah yang dimaksud
dengan globalisasi pendidikan.
a. Dampak
positif globalisasi pendidikan:
·
Semakin mudahnya akses informasi.
·
Globalisasi dalam pendidikan akan
menciptakan manusia yang professional dan berstandar Internasional dalam bidang
pendidikan.
·
Globalisasi akan membawa dunia
pendidikan Indonesia bisa bersaing dengan
negara-negara lain.
·
Globalisasi
akan menciptakan tenaga kerja yang berkualitas dan mampu bersaing.
·
Adanya perubahan struktur dan sistem
pendidikan yang memiliki tujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan karena
perkembangan ilmu pengetahuan dalam pendidikan akan sangat pesat.
b. Dampak
negative globalisasi pendidikan:
·
Dunia pendidikan Indonesia bisa dikuasai
oleh para pemilik modal.
·
Dunia pendidikan akan sangat tergantung
pada teknologi, yang berdampak munculnya “tradisi serba instant”.
·
Globalisasi akan melahirkan suatu
golongan-golongan didalam dunia pendidikan.
·
Semakin terkikisnya kebudayaan akibat
masuknya budaya dari luar.
·
Globalisasi mengakibatkan melonggarnya
kekuatan kontrol pendidikan oleh negara.
2.6
Pentingnya
Wawasan Perspektif Global Dalam Pengelolaan Pendidikan
Dalam
menghadapi globalisasi tanpa adanya persiapan yang kuat maka globalisasi akan
menjadi sesuatu yang menakutkan dan akan berubah menjadi sesuatu yang negatif.
Cara untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi globalisasi ini adalah dengan
cara meningkatkan kesadaran dan memperluas wawasan. Cara untuk meningkatkan dan
memperluas wawasan dapat dilakukan dengan berbagai cara, dan cara yang paling
efektif adalah melalui pendidikan.
Peningkatan
kualitas pendidikan bagi suatu bangsa, bagaimanapun mesti diprioritaskan. Sebab
kualitas pendidikan sangat penting artinya, karena hanya manusia yang
berkualitas saja yang bisa bertahan hidup di masa depan. Salah satu cara yang
dapat dilakukan untuk peningkatan kualitas pendidikan tersebut adalah dengan
pengelolaan pendidikan dengan wawasan global.
Meningkatkan
dan memperluas wawasan global merupakan unsur penting untuk memahami masalah
global. Menurut Makagiansar (Mimbar Pendidikan, 1989) agar dapat meningkatkan
wawasan global, maka pendidikan memegang peranan penting. Melalui pendidikan
maka seseorang harus mampu mengembangkan 4 hal berikut:
1. Kemampuan
mengantisipasi (anticipate), artinya pendidikan berusaha menyiapkan anak didik untuk dapat mengantisipasi
perkembangan IPTEK yang begitu cepat.
2. Mengerti
dan mengatasi situasi (cope), artinya dapat mengembangkan kemampuan dan sikap
peserta didik untuk menangani dan berhadapan dengan situasi baru. Rasa
kepedulian terhadap suatu masalah serta keinginan untuk mengatasi masalah
merupakan faktor yang harus dikembangkan pada diri anak.
3. Mengakomodasi
(acomodate), artinya dapat mengakomodasi perkembanagn IPTEK yang pesat dan
segala perubahan yang ditimbulkannya. Dalam mengatasi (cope) dan mengakomodasi
(acomodate) perlu dikembangkan sikap bahwa anak didik tidak larut oleh
perubahan, tetapi ia harus mampu mengikuti dan mengendalikan perubahan agar
tumbuh menjadi suatu yang positif dan bermanfaat bagi kehidupan.
4. Mereoriantasi
(reorient), artinya persepsi dan wawasan tentang dunia perlu diorientasikan kembali
karena perkembangan IPTEK dan perubahan sosial yang cepat sehingga memperoleh
wawasan yang semakin luas.
Perspektif global merupakan pandangan yang timbul
dari kesadaran bahwa dalam kehidupan ini segala sesuatu selalu berkaitan dengan
isu global. Orang sudah tidak memungkinkan lagi bisa mengisolasi diri dari
pengaruh global. Manusia merupakan bagian dari pergerakan dunia, oleh karena
itu harus memperhatikan kepentingan sesama warga dunia. Tujuan umum pengetahuan
tentang perspektif global adalah selain untuk menambah wawasan juga untuk
menghindarkan diri dari cara berpikir sempit, terkotak oleh batas-batas
subyektif, primordial (lokalitas) seperti perbedaan warna kulit, ras,
nasionalisme yang sempit, dsb.
Dengan demikian pentingnya (urgensi) wawasan perspektif
global dalam pengelolaan pendidikan ialah sebagai langkah upaya dalam
peningkatan mutu pendidikan nasional. Hal ini dikarenakan seperti yang telah
dituliskan sebelumnya, dengan wawasan perspektif global kita dapat
menghindarkan diri dari cara berpikir sempit dan terkotak-kotak oleh batas
subyektif sehingga pemikiran kita lebih berkembang. Kita dapat melihat sistem
pendidikan di negara lain yang telah maju dan berkembang. Dapat
membandingkannya dengan pendidikan di negara kita, mana yang dapat diterapkan
dan mana yang sekerdar untuk diketahui saja. Kita bisa mencontoh sistem
pendidikan yang baik di negara lain selama hal itu tidak bertentangan dengan
jati diri bangsa Indonesia.
2.7
Langkah
Tepat Menghadapi Gelobalisasi
Mendengar
istilah yang terbayang oleh kita mungkin adalah sebuah sistem yang mengatur
ekonomi dunia tanpa mengenal batas-batas negara. Hal tersebut tidak lain
berkaitan dengan adanya pasar bebas yang belum lama ini menjadi pusat perhatian
masyarakat. Sebenarnya konsep globalisasi tidak hanya dipahami sebagai kegiatan
ekonomi saja akan tetapi juga kegiatan teknologi dan komunikasi yang mencakup
semua aspek kehidupan manusia. Kegiatan teknologi dan komunikasi yang dimaksud
tidak lain adalah semakin berkembangnya alat-alat IPTEK di berbagai bidang dan
penyebaran yang sangat cepat.
Contoh
kecil akhir-akhir ini sangat populel adalah: perkembangan alat-alat elektronika
seperti televisi yang berkembang menjadi alat multi fungsi yang dilengkapi
akses untuk komunikasi dan alat multimedia. Selain itu, produk-produk baru juga
banyak yang bermunculan antara lain. I-pad, I-Phone, dan produk-produk gedged
lainnya. Perkembangan tersebut tidak lepas dari kebutuhan masyarakat yang
tinggi akan informasi komunikasi.
Pada
dasarnya, arus globalisasi berlangsung dengan sangat cepat dan melanda semua
negara di dunia dalam waktu dan periode yang bersamaan. Globalisasi sendiri
bersifatmultidimensional, dengan proses konpleks yang mempengaruhi intlektual,
emosional, sosial, politik, ekonomi, dan dimensi budaya di seluruh
dunia.kecendrungannya di bidang ekonomi, komunikasi berteknologi tinggi,
kegiatan sosial, politik serta kemanusiaan yang menjadi semakin bertambah dalam
kancah internasional baik dalam jangkauan maupun peran ( Muhi, 2011 ). Karena
globalisasi mencakup semua segi kehidupan manusia maka dampaknya juga dirasakan
oleh semua orang. Sebuah peristiwa kebanyakan akan membawa dampak positif
maupun negatif. Seperti halnya peristiwa-peristiwa pada umumnya , globalisasi
juga membawa dampak positif dan negatif.
Dampak
positif globalisasi mencakup berbagai bidang kehidupan yaitu bidang ekonomi,
pendidikan, dan lain-lain. Dampak positif globalisasi ekonomi terlihat dari
aspek kreativitas dan daya saing dengan semakin terbukanya pasar untuk
produk-produk ekspor. Tumbuhnya kreativitas dan peningkatan kualitas produksi
yang disebabkan dorongan untuk tetap eksis di tengah persaingan global akan
membuat munculnya inovasi untuk menghasilkan produk-produk dalam negeri yang
handal dan berkualitas. Investasi secara langsung sepertinpembangunan pabrik
juga akan turut membuka lowongan kerja.
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Globalisasi
merupakan suatu gejala wajar yang pasti akan dialami oleh setiap bangsa di
dunia, baik pada masyarakat yang maju, masyarakat berkembang, masyarakat transisi,
maupun masyarakat yang masih rendah taraf hidupnya.
Dalam
era global, suatu masyarakat/negara
tidak mungkin dapat mengisolasi diri terhadap proses globalisasi. Jika suatu
masyarakat/negara mengisolasi diri dari globalisasi,
mereka dapat dipastikan akan terlindas oleh jaman serta terpuruk pada era keterbelakangan dan kebodohan.
Globalisasi
menyumbangkan pengaruh besar yang
mencakup berbagai aspek dalam kehidupan, baik dalam aspek ekonomi,
informasi dan teknologi, budaya, ilmu pengetahuan maupun hokum.
Globalisasi
juga memberikan dampak positif dan negative dalam kehidupan baik dibidang
politik, hokum, pertahanan, keamanan, ekonomi, social dan budaya. Salah satu
manfaat globalisasi yang sangat dirasakan adalah terbukanya peluang bisnis bagi
masyarakat untuk memasarkan produknya ke
luar negeri, sedangkan salah satu dampak
negatifnya adalah masuknya beberapa budaya luar yang sangat bertentangan dengan budaya Negara kita.
3.2
Saran
Kita
tidak dapat menentang arus globalisasi, tetapi kita juga tidak harus sepenuhnya
mengikuti. Setelah mengetahui berbagai dampak globalisasi, baik positif maupun
negative, kita dituntut untuk selektif memilih budaya atau pun hal – hal baru
yang bersasal dari luar, sehingga kita tidak menghilangkan budaya yang sejak
dahulu telah tertanam pada diri kita.
Demikianlah
makalah tentang dampak globalisasi dalam berbagai bidang kehidupan. Makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis membuka ruang kepada
pembaca yang ingin memberikan kritik dan saran demi perbaikan makalah ini
dikemudian hari. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Lebih dan
kurang saya mohon maaf. Terima kasih.
DAFTAR
PUSTAKA
LKS
PKN GEMILANG
No comments:
Post a Comment