Friday, 29 March 2019

Makalah ANGGARAN KAS

KATAPENGANTAR

Puji sukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan Rahmat serta KaruniaNya kepada  kami sehingga kami berhasil  menyelesaikan Makalah  ini yang Alhamdulilah tepat pada waktunya yang berjudul ANGGARAN KAS
Diharapkan Makalah ini  dapat  memberikan  imformasi  kepada kita semua tentang Penganggaran Kas suatu perusahaan. Kami  menyadari bahwa  Makalah ini masih jauh dari sempurna,oleh karena itu kritik dan saran  dari semua  pihak yang  bersipat  membangun selalu kami  harap kan demi kesempurnaan Makalah ini.
Akhir kata, kami sampai kan  terima kasih kepada semua  pihak yang telah  berperan serta  dalam penyusun Makalah ini dari awal sampai akhir.Semoga Allah SWT senantiasa meridhai  usaha kita. Amin

Banda Aceh,  Mei 2018

DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR........................................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1
A.    Latar Belakang...................................................................................... 1
B.     Rumusan Masalah................................................................................. 2
C.     Tujuan................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................... 3
A.    Pengertian Anggaran Kas..................................................................... 3
B.     Pentingnya Anggaran Kas.................................................................... 4
C.     Format Anggaran Kas........................................................................... 6
D.    Penyusunanan Anggaran Kas............................................................. 11
E.     Langkah-Langkah Penyusunan Anggara Kas..................................... 12

BAB III PENUTUP....................................................................................... ..... 13
A.    Kesimpulan......................................................................................... 13
B.     Saran................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 14


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Penyusunan anggaran merupakan proses pembuatan rencana kerja dalam jangka waktu satu tahun, yang dinyatakan dalam satuan moneter dan satuan kuantitatif orang lain. Penyusunan anggaran sering diartikan sebagai perencanaan laba. Dalam perencanaan laba, manajemen menyusun rencana operasional yang implikasinya dinyatakan dalam laporan laba rugi jangka pendek dan jangka panjang, neraca kas dan modal kerja yang diproyeksikan dimasa yang akan datang. Untuk melukiskan anggaran dan proses penyusunan anggaran, layaknya sebagai suatu proyek pembangunan gedung berlantai tiga puluh. Untuk membangun gedung tersebut diperlukan waktu tiga tahun. Gedung tersebut akan dibangun berdasarkan cetak biru (blue print) dan berdasarkan rencana biaya yang dibuat oleh arsitek. Setiap bulan dibuat anggaran biaya untuk pedoman dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan setiap bagian gedung tersebut, sehingga keseluruhan pekerjaan gedung tersebut dapat terlaksana sesuai dengan blue print yang telah dibuat dengan rencana biaya yang telah disusun sebelum proyek dilaksanakan. Pengelolaan perusahaan tidak jauh berbeda dengan pengelolaan suatu proyek pembangunan gedung yang dijelaskan diatas. Untuk jangka waktu tertentu, misalnya lima sampai sepuluh tahun, manajemen puncak menetapkan kearahmana perusahaan akan dijalankan. Manajemen puncak menyusun semacam blue print tentang kondisi yang akan dicapai perusahaan dalam jangka panjang. Blue print ini berupa program jangka panjang yaitu pangsa pasar, produk dan teknologi produksi, keuangan, kepegawaian, citra perusahaan, sistem inforrnasi manajemen, budaya perusahaan dan lain sebagainya.
Manajemen mengalokasikan sumber daya yang ada untuk setiap program yang disusunnya. Untuk menjamin terlaksananya program tersebut, manajemen menyusun anggaran yang berisi rencana kerja tahunan dan taksiran nilai sumber daya yang diperlukan untuk pelaksanaan rencana kerja tahunan dan taksiran nilai sumber daya yang diperlukan untuk pelaksanaan rencana kerja tersebut.
Dalam proses penyusunan anggaran tersebut, ditunjuk manajer yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan rencana kejadian dialokasikan berbagai sumber daya yang diperlukan kepada manajer yang bersangkutan. Anggaran menjamin pelaksanaan rencana kerja dengan biaya yang sesuai dengan yang direncanakan dalam anggaran. Dengan demikian penyusun anggaran dimaksudkan untuk memberikan jaminan pencapaian blue print tentang program jangka panjang, yang mencakup pangsa pasar, produk dan teknologi produksi, kepegawaian, keuangan, citra perusahaan, sistem informasi manajemen, budaya perusahaan dengan biaya sesuai dengan yang dianggarkan sebelumnya.  Anggaran disusun oleh manajemen dalam jangka waktu satu tahun membawa perusahaan ke kondisi tertentu yang diinginkan dengan sumber  daya yang diperkirakan.

B.     Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang sudah di jelaskan diatas maka di dapat rumusan masalah sebagai berikut :
  1. Apa pengertian dari anggaran kas?
  2. Apa pentingnya anggaran kas?
  3. Bagaimana penyusunan anggaran kas?
  4. Bagaimana pendekatan anggaran kas?
  5. Bagaimana format anggaran kas?

C.    Tujuan
Dari rumusan masalah yang sudah di paparkan diatas maka di dapat tujuan sebagai berkut:
  1. Untuk mengetahui pengertian anggaran kas.
  2. Untuk mengetahui pentingnya anggaran kas.
  3. Untuk mengetahui penyusunan anggaran kas.
  4. Unuk mengetahui pendekatan anggaran kas.
  5. Untuk mengetahui format anggaran kas.
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Anggaran Kas
Anggaran kas adalah prediksi aliran keluar-masuknya uang yang direncanakan perusahaan di dalam suatu periode tertentu, beserta penjelasan tentang sumber-sumber penerimaan dan pengeluaran kas tersebut.
Kas mempunyai kedudukan yang sentral dalam upaya menjaga kelancaran operasional perusahaan. Jumlah kas yang memadai sangat penting bagi kelancaran usaha perusahaan sehari-hari. Jumlah kas yang kurang akan mengakibatkan tidak terbayarnya kewajiban perusahaan atau terganggunya operasional perusahaan, sedangkan jumlah kas yang berlebih akan mengakibatkan adanya jumlah kas yang menganggur (idle) atau jumlah kas yang tidak produktif.
Anggaran kas adalah perencanaan mutasi dan posisi kas jangka waktu tertentu, yang terdiri atas :
1.      Perencanaan penerima kas (aliran kas masuk)
2.      Perencanaan pengeluaran kas (aliran kas keluar)
3.      Penetapan sisa kas minimum
Sifat aliran kas, baik aliran masuk maupun aliran keluar, dapat bersifat kontinyu artinya frekuensi penerima/pengeluaran kas yang sering diterima/dibayar oleh perusahaan ataupun bersifat tidak kontinyu/insidentil artinya frekuensi penerima/pengeluaran kas yang jarang diterima atau dibayar oleh perusahaan.
Contoh aliran kas masuk yang bersifat kontinyu misalnya penerima kas yang berasal dari hasil penjualan produk secara tunai dan hasil pelunasan piutang. Sedangkan contoh aliran kas masuk yang bersifat tidak kontinyu (insidentil) misalnya; penerima kas yang berasal dari penyertaan pemilik perusahaan, penjualan saham, penerima kredit bank, dan penjualan aktiva tetap yang sudah tidak terpakai lagi.
Contoh aliran kas keluar yang bersifat kontinyu (rutin) misalnya pengeluaran kas untuk pembelian bahan baku, pembayaran upah, gaji dan kesejahteraan karyawan, pembayaran biaya listrik, air , telepon, dll. Sedangkan aliran kas keluar yang bersifat tidak kontinyu (insidentil) misalnya; pengeluaran kas misalnya untuk pembayaran bunga, pembayaran dividen, pembayaran pajak penghasilan, pembayaran angsuran utang, pembelian kembali saham perusahaan dan pembelian aktiva tetap.

B.     Pentingnya Anggaran Kas
Kas berfungsi untuk membayar semua aktivitas yang dilakukan perusahaan, baik dalam operasi sehari-hari maupun untuk investasi. Karena itu, bagi perusahaan, memiliki alat pembayaran dalam jumlah dan waktu yang tepat akan sangat bermanfaat positif bagi perusahaan. Kekurangan uang akan menyebabkan perusahaan tidak dapat membayar berbagai aktivitas operasi dan investasi. Pembelian dan pembayaran bahan baku akan terganggu, pembayaran biaya tenaga kerja akan terganggu, dan pembayaran biaya-biaya lain akan terganggu. Sebaliknya, kelebihan uang pada suatu saat, melebihi kebutuhan perusahaan, menyebabkan terlalu banyaknya uang yang menganggur, padahal seharusnya uang tersebut dapat dikelola secara lebih optimal lagi untuk kepentingan perusahaan.
Karena itu, penting sekali bagi perusahaan untuk memiliki kas dalam jumlah dan waktu yang tepat agar kas tersebut dapat dipergunakan secara optimal tanpa mengganggu operasi perusahaan. Untuk kepentingan itulah, sangat perlu sekali dibuat suatu perencanaan yang baik untuk melihat berbagai sumber penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan untuk suatu periode tertentu.
Rencana perusahaan yang berupa antisipasi tentang berbagai aktivitas yang memerlukan uang dalam jumlah dan waktu yang diperkirakan serta antisipasi tentang berbagai penerimaan uang dalam jumlah dan waktu yang diperkirakan tersebut harus sekaligus menunjukkan sumber-sumber penggunaan dan penerimaan kas. Setiap sumber penerimaan kas harus dapat dibuat taksirannya tentang berapa banyak uang yang akan diperoleh dari setiap sumber tersebut dan kapan uang tersebut akan diterima. Setiap sumber pengeluaran juga harus dapat dibuat taksirannya tentang berapa banyak uang yang dibutuhkan untuk aktivitas tersebut dan kapan uang tersebut dibutuhkan.
Dari perbedaan jumlah dan waktu aliran dana yang diterima dan aliran dana keluar tersebut, akan terlihat tingkat keseimbangan antara keduanya. Jika jumlah uang yang akan diterima lebih besar dari jumlah uang yang akan dikeluarkan, cukup dilihat waktu dibutuhkannya uang tersebut dan waktu dikeluarkannya uang tersebut. Jika jumlah uang yang akan dikeluarkan lebih besar dari jumlah uang yang diterima, maka perusahaan harus membuat efisiensi pada pos-pos yang memungkinkan. Jika efisiensi telah dilakukan tetapi jumlah uang yang akan dikeluarkan tetap lebih besar dari jumlah uang yang akan diterima, maka perusahaan perlu mengelola waktu diterima dan dikeluarkannya kas tersebut, agar pada saat dibutuhkan uang tersebut telah ada dalam anggaran kas.
Jadi pada dasarnya, tujuan dibuatnya anggaran kas adalah untuk memberikan infomasi yang relevan tentang taksiran penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan pada suatu periode tertentu di masa mendatang.
Ada dua pendekatan pokok yang dapat dipakai dalam penyusunan anggaran kas yaitu:
1.      Metode penerimaan dan pengeluaran kas (metode terpadu)
2.      Metode aliran kas menurut laporan perhitungan laba rugi (metode pendapatan neto yang disesuaikan)
Dalam menyusun anggaran kas tentunya harus memperhatikan safety cash balance. Safety cash balance merupakan jumlah kas minimal yang harus dipertahankan oleh perusahaan agar dapat memenuhi kewajiban finansialnya pada setiap saat diperlukan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya safety cash balance adalah :
1.         Perbandingan antara aliran kas masuk dan aliran kas keluar
2.         Penyimpangan aliran kas yang diperkirakan
3.         Adanya hubungan baik dengan pihak perbankan



C.    Format Anggaran Kas
Walaupun tidak ada ketentuan baku tentang bagaimana seharusnya anggaran kas disusun, tetapi terdapat suatu format yang dinilai baik dan sistematis tentang penyusunan anggaran kas sekaligus laporan arus kas suatu perusahaan.
Format tersebut membagi arus kas kedalam 3 kelompok, yaitu
  1. Aktivitas Operasi
Adalah berbagai aktivitas yang berkaitan dengan upaya perusahaan untuk menghasilkan produk perusahaan sekaligus semua upaya yang terkait dengan upaya menjual produk tersebut. Karena di dalam aktivitas ini tercakup beberapa aktivitas utama, yaitu :
·      Penjualan Produk Perusahaan
Adalah semua penerimaan yang berasal dari penjualan tunai semua produk yang menjadi sumber penghasilan perusahaan. Untuk perusahaan jasa adalah jasa yang di jual perusahaan tersebut. Untuk perusahaan dagang adalah barang yang diperjualbelikan perusahaan tersebut. Sedangakan perusahaan manufaktur adalah barang yang di produksi dan di jual perusahaan tersebut. Penjualan produk tersebut akan menghasilkan penerimaan bagi perusahaan.
·      Penerimaan Piutang
Adalah penerimaan yang bersal dari penjualan kredit yang dilakukan perusahaan. Penjualan kredit menghasilkan piutang, pada saat piutang tersebut dibayar akan menyebabkan penerimaan piutang bagi perusahaan.
·Pendapatan dari sumber luar usaha
Adalah pendapatan diluar penjualan produk perusahaan. Penjualan di luar produk utama perusahaan akan mengakibatkan penerimaan kas bagi perusahaan.
·Pembelian bahan baku/barang dagangan
Adalah aktivitas pembelian bahan utama dari suatu produk yang dihasilkan perusahaan manufaktur. Sedangkan pembelian barang dagangan adalah barang yang dibeli perusahaan dagang untuk dijual lagi. Pembelian bahan baku atau barang dagangan secara tunai adalah aktivitas pengeluaran
·Pembayaran biaya tengaga kerja
Adalah semua pembayaran upah orang yang terlibat secara langsung dalam proses produksi. Pembayaran upah tenaga kerja merupakan aktivitas pengeluaran kas bagi perusahaan.
·Pembayaran biaya-biaya overhead
Adalah pembayaran semua biaya produksi selain biaya tenaga kerja dan biaya bahan baku.
·Pembayaran biaya-biaya pemasaran
Adalah semua aktivitas distribusi produk perusahaan sejak dari gudang perusahaan sampai ke tangan konsumen. Aktivitas pembayaran biaya pemasaran merupakan aktivitas pengeluaran kas perusahaan.
·Pembayaran biaya-biaya administrasi dan umum
Adalah semua pembayaran aktivitas operasi kantor dan umum. Pembayaran semua biaya administrasi dan umum merupakan aktivitas pengeluaran kas perusahaan.
2.   Aktivitas Investasi
Adalah berbagai aktivitas yang terkait dengan pembelian dan penjualan harta perusahaan yang dapat menjadi sumber pendapatan perusahaan. Seperti pembelian dan penjualan gedung, tanah, kendaraan, pembelian obligasi/saham perusahaan lain.
3.   Aktivitas Pembiayaan
Adalah semua aktivitas yang berkaitan dengan upaya untuk mendukung operasi perusahaan dengan menyediakan kebutuhan dana dari berbagai sumbernya beserta konsekuensinya. Misalnya penerbitan surat utang, penerbitn obligasi, penerbitan saham baru, pembayaran dividen, pelunasan utang.




Contoh Aplikasi
Data anggaran pada PT. Demina untuk tahun 2012 sebagai berikut:
  • Rencana penjualan sebagai berikut:
-      Januari                                      Rp.         90.000.000
-      Februari                                    Rp.         85.000.000
-      Maret                                        Rp.         85.000.000
-      Triwulan II                               Rp.       250.000.000
-      Triwulan III                              Rp.       230.000.000
-      Triwulan IV                              Rp.       300.000.000
  • Kerugian piutang tak tertagih sebesar 1%
  • Sistematika pengumpulan piutang adalah:
Ø    75% pada bulan penjualan
Ø    15% pada satu bulan berikutnya
Ø    10% pada 2 bulan berikutnya
Ø    90% pada triwulan penjualan
Ø    10% pada triwulan berikutnya
  • Saldo kas pada awal tahun adalah sebesar Rp. 15.000.000
  • Rencana pengeluaran modal:
Ø    Membeli mesin pada bulan Maret sebesar Rp. 2.500.000 dan pada triwulan III sebesar Rp. 30.000.000
Ø    Pembentukan dana untuk degung pada bulan Desember sebesar Rp. 30.000.000
Ø    Pembelian lainnya pada Februari sebesar Rp. 600.000 triwulan II dan III Rp. 500.000 dan triwulan IV sebesar Rp. 700.000
  • Penerimaan dan Pengeluaran lainnya
Pendapatan Lainnya                         Pengeluaran lainnya
Januari                                      Rp.  1.500.000                        Rp. 2.000.000
Februari                                    Rp. 1.000.000                         Rp. 2.000.000
Maret                                        Rp. 1.000.000                         Rp. 1.500.000
Triwulan II                              Rp. 3.000.000                         Rp. 5.000.000
Triwulan III                            Rp. 3.000.000                         Rp. 5.000.000
Triwulan IV                            Rp. 4.000.000                         Rp. 6.000.000
  • Pembelian Bahan Baku dan biaya tenaga kerja
Bahan Baku                         Tenaga Kerja
Januari                                    Rp. 14.500.000                      Rp.   66400.000
Februari                                  Rp. 16.200.000                      Rp.   63200.000
Maret                                      Rp. 15.200.000                       Rp.   65600.000
Triwulan II                             Rp. 46.400.000                       Rp. 187100.000
Triwulan III                           Rp. 39.300.000                       Rp. 161100.000
Triwulan IV                           Rp. 48.500.000                       Rp. 198500.000
  • Pengeluaran lainnya
Ø    Polis Asuransi pada bulan Juni sebesar Rp. 750.000
Ø    Pajak kekayaan bulan Februari sebesar Rp. 1.400.000
Ø    Fee Ahli hukum setiap bulan sebesar Rp. 150.000
Ø    Fee akuntan sebesar Rp. 2.500.000 pada bulan Februari

Penyelesaian
Tabel Penjualan
Uraian
Total Penjualan
Penjualan Tunai
Penjualan Kredit
Bad Debt
Piutang Netto
Januari
Februari
Maret
Triwulan II
Triwulan III
Triwulan IV
90.000.000
85.000.000
85.000.000
250.000.000
230.000.000
300.000.000
63.000.000
59.500.000
59.500.000
175.000.000
161.000.000
161.000.000
27.000.000
25.500.000
25.500.000
75.000.000
69.000.000
90.000.000
270.000
255.000
255.000
750.000
690.000
900.000
26.730.000
25.245.000
25.245.000
74.250.000
68.310.000
89.100.000
Total
1.040.000.000
728.000.000
312.000.000
3.120.000
3.08.880.000

Tabel Anggaran Piutang
Uraian
Jan
Feb
Maret
Triwulan II
Triwulan III
Triwulan IV
Januari
Feb
Mar
Tw II
Tw III
Tw IV
20.047.500
-
-
-
-
-
4.009.500
18.933.750
-
-
-
-
2.673.000
3.786.750
18.933.750
-
-
-
-
2.524.500
6.311.250
66.825.000
-
-
-
-
-
7.425.000
61.4790.00
-
-
-
-
-
6.831.000
80.190.000
Total
20.047.500
22.943.250
25.393.500
75.660.750
75.215.250
87.021.000



Anggaran Penerimaan Kas
Uraian
Jan
Feb
Maret
Triwulan II
Triwulan III
Triwulan IV
Piutang
Penjualan
Pdpt Lain
20.047.500
63.000.000
1.500.000
22.943.250
59.500.000
1.000.000
25.393.500
59.500.000
1.000.000
75.660.750
175.000.000
3.000.000
75.215.250
161.000.000
3.000.000
87.021.000
210.000.000
4.000.000
Total
84.547.500
83.443.250
85.893.500
253.660.750
239.215.250
301.021.000

Anggaran Pengeluaran Kas
Uraian
Jan
Feb
Maret
Triwulan II
Triwulan III
Triwulan IV
P. Mesin
P. Dana Gedung
Pembelian Lain
Pengeluaran lain
BBB
BTK
Polis Asuransi
Pajak Kekayaan
Fee Ahli Hukum
Fee Akuntan
-
-
-
2.000.000
14.500.000
66.400.000
-
-
150.00-0
-
-
600.000
2.000.000
16.200.000
63.200.000
-
1.400.000
150.000
2.500.000
2.500.000
-
-
1.500.000
15.200.000
65.600.000
-
-
150.000
-
-
-
500.000
5.000.000
46.400.000
187.100.000
750.000
-
150.000
-
30.000.000
-
500.000
5.000.000
39.300.000
161.100.000
-
-
150.000
-
-
30.000.000
700.000
6.000.000
48.500.000
198.500.000
-
-
150.000
-
Total
83.050.000
86.050.000
84.950.000
239.900.000
236.050.000
283.850.000

Anggaran Kas Sementara
Uraian
Jan
Feb
Mar
TW II
TW III
TW IV
Saldo Awal
15.000.000
16.497.500
13.890.750
14.834.250
28.595.000
31.760.250
Penerimaan
84.547.500
83.443.250
85.893.500
253.660.750
239.215.250
301.021.000
Tersedia
99.547.500
99.940.750
99.784.250
268.495.000
267.810.250
332.781.250
Pengeluaran
83.050.000
86.050.000
84.950.000
239.900.000
236.050.000
283.850.000
Saldo Akhir
16.497.500
13.890.750
14.834.250
28.595.000
31.760.250
48.931.250

Karena Perusahaan tidak mengalami kekurangan kas setiap bulan dan triwulannya, maka anggaran kas sementara ini bisa langsung dijadikan anggaran kas final.
D.    Penyusunanan Anggaran Kas
Manfaat penyusunan anggaran kas bagi perusahaan adalah dapat diketahui bilamana perusahaan dalam keadaan defisit dan keadaan surplus sebagai akibat operasi perusahaan. Tahapan susunan anggaran kas adalah sebagai berikut :
Tahap pertama, menyusun taksiran penerimaan kas dan pengeluaran kas menurut rencana operasional perusahaan.
Tahap kedua, menyusun taksiran kebutuhan dana yang diperlukan untuk menutup defisit dan menyusun taksiran pembayaran bunga utang beserta waktu pelunasan kembali utang tersebut. Atau menyusun taksiran pembelanjaan dana karena adanya dana idle setelah diperhitungkan safety cash balance.
Tahap ketiga, menyusun kembali taksiran seluruh penerimaan dan pengeluaran kas, yang merupakan anggaran kas final.
Terdapat dua macam anggaran kas yang diperlukan oleh perusahaan yaitu:
1.         Anggaran kas jangka pendek
Anggaran ini merupakan alat operasional pengendalian kas sehari-hari. Jangka waktunya disesuaikan dengan anggaran tahunan. Anggaran ini juga berfungsi sebagai alat pemberian otoritas kas keluar yang secara terus menerus disesuaikan dengan arus kas masuk dan situasi keuangan pada umumnya.
2.         Anggaran kas jangka panjang
Anggaran ini meliputi jangka waktu lima sampai sepuluh tahun yang disesuaikan dengan perencanaan perusahaan yang telah disusun. Anggaran ini berguna untuk mengetahui kemampuan perusahaan menambah dana dari sumber-sumber internal dan sekaligus memperkirakan saldo kas pada akhir setiap tahun anggaran.




E.     Langkah-Langkah Penyusunan Anggara Kas
Tahapan penyusunan anggaran kas adalah sebagai berikut:
a.       Menyusun anggaran penagihan piutang.
b.      Menyusun anggaran penerimaan kas yang terdiri dari penerimaan tunai, penagihan piutang dan penerimaan lainnya.
c.       Menyusun anggaran pengeluaran kas.
d.      Menyusun anggaran kas sementara, untuk mengetahui kemungkinan terjadinya defisit kas.
e.       Memperkirakan pembayaran, bunga dan menyusun skema pembayaran bunga secara lengkap.
f.       Menyusun anggaran kas akhir.
Tujuan penyusunan anggaran kas antara lain adalah:
a.         Menunjukkan posisi kas pada akhir periode sehingga dapat diketahui apakah posisi kas tersebut surplus atau defisit.
b.         Menunjukkan kebutuhan untuk mencari pinjaman jika terjadi defisit kas atau jumlah kas pada akhir periode tidak mencukupi jumlah minimal kas yang disyaratkan.
c.         Mengkoordinasikan jumlah kas dalam hubungannya dengan:
·         Kebutuhan kas untuk menjamin ketersediaannya modal kerja
·         Penerimaan kas dari penjualan
·         Kebutuhan kas untuk investasi
·         Kebutuhan kas untuk pembayaran utang
d.      Menetapkan dasar perkreditan yang efektif jika perusahaan akan  memberikan fasilitas kredit bagi konsumennya.
e.       Pengendalian posisi kas,

BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Anggara kas adalah prediksi aliran keluar-masuknya uang yang direncanakan perusahaan di dalam suatu periode tertentu, beserta penjelasan tentang sumber-sumber penerimaan dan pengeluaran kas tersebut. Kas berfungsi untuk membayar semua aktivitas yang dilakukan perusahaan, baik dalam operasi sehari-hari maupun untuk investasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya safety cash balance adalah :
  1. Perbandingan antara aliran kas masuk dan aliran kas keluar
  2. Penyimpangan aliran kas yang diperkirakan
  3. Adanya hubungan baik dengan pihak perbankan
Manfaat penyusunan anggaran kas bagi perusahaan adalah dapat diketahui bilamana perusahaan dalam keadaan defisit dan keadaan surplus sebagai akibat operasi perusahaan. Terdapat dua macam anggaran kas yang diperlukan oleh perusahaan yaitu: Anggaran kas jangka pendek dan Anggaran kas jangka panjang
Ada dua  pendekatan yang dapat digunakan dalam menyusun anggaran kas yaitu, pendekatan penerimaan dan pengeluaran kas dan pendekatan akuntansi keuangan. Walaupun tidak ada baku tentang bagaimana seharusnya anggaran kas disusun, tetapi terdapat suatu format yang dinilai baik dan sistematis tentang penyusunan anggaran kas sekaligus laporan arus kas suatu perusahaan.

B.     Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan pada para pembaca pada umunya dan penulis pada khususnya dapat mengetahui, memahami dan menambah wawasan tentang Anggaran Kas dan dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.


DAFTAR PUSTAKA

Suci Made. 2017. Anggaran Perusahaan, singaraja.
Rahayu Sri, Andry. 2013. Penyusu anggaran perusahaan. Graha Ilmu Yogyakarta.
Rudianto. 2008. Penganggaran. Erlangga. Jakarta.

No comments:

Post a Comment