Sunday, 31 March 2019

MAKALAH KESEHATAN REPRODUKSI WANITA SEPANJANG SIKLUS KEHIDUPAN

BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Pada umumnya kehidupan manusia selalu berjalan seiring dengan waktu yangterus berputar. Dalam menjalani kehidupannya, manusia mengalami suatu proses yang sangat panjang, dimulai dari masa bayi hingga menginjak masa dewasa. Namun kehidupan manusia tidaklah monoton, artinya dalam setiap jenjang kehidupannya manusia akan mengalami perubahan-perubahan yang terjadi lambat tetapi pasti baik dari segi fisik maupun psikisnya. Antara pria dan wanita, mengalami siklus kesehatanyang berbeda, siklus kesehatan wanita dirasa lebih rumit dari pada siklus kesehatan pria. Hal ini salah satunya dikarenakan pria dan wanita mempunyai organ reproduksi yang berbeda. Oleh karena itu siklus kesehatan antara pria dan wanita tidaklah sama.

B.       Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada makalah ini, sebagai berikut:
1.       Apa yang dimaksud siklus kesehatan wanita, konsepsi bayi dan anak remaja, dewasa, usia lanjut?
2.       Apa perubahan yang terjadi setiap tahap?
3.       Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan wanita?
4.       Bagaimana aspek kehidupan yang dikaji setiap tahap kehidupan?     
5.       Bagaimana indikator pemantauan tumbuh kembang wanita sepanjang daur kehidupan?

C.      Tujuan dan Manfaat
1.      Tujuan
a.       Untuk mengetahui siklus kesehatan wanita, konsepsi bayi dan anak remaja, dewasa, usia lanjut
b.      Untuk mengetahui perubahan yang terjadi setiap tahap
c.       Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan wanita
d.      Untuk mengetahui aspek kehidupan yang dikaji setiap tahap kehidupan          
e.       Untuk mengetahui indikator pemantauan tumbuh kembang wanita sepanjang daur kehidupan

2.      Manfaat
a.       Untuk menambah wawasan bagi pembaca
b.      Untuk menambah pengetahuan bagi penulis
c.       Untuk menambah referensi di perguruan tinggi
                        



BAB II
PEMBAHASAN

A.      Siklus Kesehatan wanita, Konsepsi Bayi dan Anak Remaja, Dewasa, Usia Lanjut
Pendekatan yang diterapkan dalam menguraikan ruang lingkup Kesehatan Reproduksi adalah pendekatan siklus hidup, yang berarti memperhatikan kekhusususan kebutuhan penanganan sistem reproduksi pada setiap fase kehidupan, serta kesinambungan antar fase kehidupan tersebut. Dengan demikian, masalah kesehatan reproduksi pada setiap fase kehidupan dapat diperkirakan, yang bila tidak ditangani dengan baik maka hal ini dapat berakibat buruk pada masa depan kehidupan selanjutnya.
Dalam pendekatan siklus hidup ini, dikenal lima tahap, yaitu :
1.      Konsepsi :
Konsepsi adalah Suatu peristiwa penyatuan antara sel mani dengan sel telur didalam tuba falopi. Hanya satu sperma yang mengalami proses kapasitasi yang dapat melintasi zona pelusida dan masuk ke vitelus ovum. Setelah itu, zona pelusida mengalami perubahan sehingga tidak dapat dilalui oleh sperma. Konsepsi dapat terjadi, jika beberapa kriteria berikut di penuhi:
a.       Senggama harus terjadi pada bagian siklus reproduksi wanita yang tepat.
b.      Ovarium wanita harus melepaskan ovum yang sehat pada saat ovulasi.
c.       Pria harus mengeluarkan sperma yang cukup normal dan sehat selama ejakulasi.
d.      Tidak ada barier atau hambatan yang mencegah sperma mencapai penetrasi dan akhirnya membuahi ovum.
2.      Bayi dan anak :
·         Bayi
Perubahan pada bayi lahir cukup bulan :
a.       Pembentukan genitalia interna telah sempurna
b.      Folikel pada kedua ovarium telah lengkap
c.       Genitalia eksterna telah terbentuk

·         Kanak-kanak
Yang khas pada kanak-kanak adalah perangsangan oleh hormon kelamin sangat kecil. Pada masa ini alat-alat genetalianya tidak menunjukkan pertumbuhan pada permulaan pubertas tetapi pengaruh pada hipofisis yang sangat terlihat pada pertumbuhan badannya. Pada masa ini sudah nampak perbedaan antara perempuan dan laki-laki terutama pada tingkah lakunya yang juga ditentukan oleh lingkungan dan pendidikan.
3.      Remaja
Pubertas merupakan masa peralihan antara masa kanak-kanak ke masa dewasa. Antara kedua masa ini tidak ada batasan yang terlihat, hanya saja pada masa pubertas diawali dengan berfungsinya ovarium dan berakhir pada saat ovarium berfungsi dengan mantap dan teratur. Pada masa ini terjadi perubahan organ-organ fisik secara cepat dan perubahan tersebut tidak seimbang dengan perubahan kejiwaannya dan terjadi kematangan seksual atau alat-alat reproduksi.
a.       Tahapan pubertas/remaja
1)      Masa remaja awal (10-12 tahun)
ü  Merasa lebih dekat dengan teman sebaya
ü  Merasa ingin bebas
ü  Lebih banyak memperhatikan keadan tubuhnya dan mulai suka berkhayal
2)      Masa remaja tengah (13-15 tahun)
ü  Ingin mencari identitas diri
ü  Ada keinginan untuk berkencan atau mulai tertarik dengan lawan jenis
ü  Timbul perasaan cinta yang mendalam
ü  Kemampuan berpikir abstrak makin berkembang
ü  Berkhayal mengenai hal-hal yang berkaitan dengan seksual
3)      Masa remaja akhir (16-19 tahun)
ü  Menampakkan pengungkapan kebebasan diri
ü  Dalam mencari teman sebaya lebih selektif
ü  Memiliki citra terhadap dirinya
ü  Dapat mewujudkan perasaan cinta
ü  Memiliki kemampuan berpikir abstrak
b.      Tanda-tanda perubahan yang terjadi pada remaja wanita
1)      Perubahan fisik
ü  Tanda-tanda primer
Adanya perubahan kematangan organ-organ reproduksinya yang ditandai dengan datangnya haid.Ovarium mulai berfungsi dengan matang dibawah pengaruh hormone gonadotropin dan hipofisis, folikel mulai tumbuh meski belum matang tetapi sudah dapat mengeluarkan estrogen. Korteks kelenjar suprarenal membentuk androgen yang berperan pada pertumbuhan badan. Selain pengaruh hormone somatotropin diduga kecepatan pertumbuhan wanita dipengaruhi juga oleh estrogen.
ü  Tanda-tanda sekunder
a)      Rambut
Tumbuhnya rambut pada kemaluan ini terjadi setelah pinggul dan payudara mulai berkambang. Bulu ketiak dan bulu pada wajah mulai tampak setelah datang haid. Rambut yang mula-mula berwarna terang berubah menjadi lebih subur, gelap, kasar, keriting.
b)      Pinggul
Pinggul berubah menjadi lebih memebesar dan membulat. Hal ini disebabkan karena membesranya tulang pinggul dan lemak dibawah kulit.
c)      Payudara
Bersamaan dengan membesarnya pinggul maka payudara juga membaesar dan puting susu ikut menonjol. Disini makin membesarnya kelenjar susu maka payudara semakin besar dan bulat.
d)     Kulit
Kulit menjadi semakin kasar, lebih tebal dan pori-pori lebih membesar. Tetapi kulit wanita lebih lembut daripada kulit pria.
e)      Kelenjar lemak dan kelenjar keringat
Kelenjar lemak dan keringat menjadi lebih aktif. Pada masa ini sering timbul masalah jerawat karena adanya sumbatan kelenjar keringat dan baunya menusuk pada saat sebelum dan sesudah haid.
f)       Otot
Menjelang akkhir masa puber, otot menjadi semakin membesar dan kuat. Akibat akan terbentuk bahu, lengan dan tungkai kaki.
g)      Suara
Suara berubah menjadi merdu.
2)      Perubahan kejiwaan
ü  Perubahan emosi
Remaja lebih peka atau sensitif sehingga lebih mudah menangis, cemas, frustasi, bisa tertawa tanpa alasan yang jelas. Selain itu, mudah bereaksi bahkan agresif terhadap gangguanatau rangsangan luar yang mempengaruhinya. Pada masa ini ada kecenderungan tidak patuh pada orang tua, lebih suka pergi sama teman, tidak betah tinggal dirumah.
ü  Perkembangan intelrgensia
Pada perkembangan ini remaja cenderung mengembangkan cara berpikir abstrak dan ingin mengetahui hal-hal baru yang mendorong perilaku ingin coba-coba.
Asuhan yang diberikan
a.       Gizi seimbang
b.      Informasi tentang kesehatan reproduksi
c.       Pencegahan kekerasan termasuk seksual
d.      Pencegahan terhadap ketergantungan napza
e.       Perkawinan pada usia wajar         
f.       Pendidikan, peningkatan keterampilan
g.      Peningkatan penghargaan diri
h.      Peningkatan pertahanan terhadap godaan dan ancaman
i.        Masalah yang ditemui meliputi : seks komersial, pelecehan seksual, penyalahgunaan obat
4.      Usia Subur
Usia dewasa muda, yaitu antara 18 sampai 40 tahun, sering dihubungkan dengan masa subur, karena pada usia ini kehamilan sehat paling mungkin terjadi. Inilah usia produktif dalam menapak karir yang penuh kesibukan di luar rumah. Di usia ini wanita harus lebih memperhatikan kondisi tubuhnya agar selalu dalam kondisi prima, sehingga jika terjadi kehamilan dapat berjalan dengan lancar, dan bayi yang dilahirkan pun sehat.
Pada periode ini masalah kesehatan berganti dengan gangguankehamilan, kelelahan kronis akibat merawat anak, dan tuntutan karir. Kanker, kegemukan, depresi, dan penyakit serius tertentu mulai menggerogoti tubuhnya. Gangguan yang sering muncul pada usia ini, adalah endometritis yang ditandai dengan gejala nyeri haid, kram haid, nyeri pinggul saat berhubungan seks, sakit saat buang air besar atau air kecil. Penderita kadang mengalami nyeri hebat, tetapi ada juga yang tidak mengalami gejala apa-apa.
a.       Kehamilan dan persalinan yang aman
b.      Pencegahan kecacatan dan kematian akibat kehamilan pada ibu dan bayi
c.       Menjaga jarak kelahiran dan jumlah kehamilan dengan menggunakan alat kontrasepsi
d.      Pencegahan terhadap PMS/HIV/AIDS
e.       Pelayanan kesehatan reproduksi berkualitas
f.       Pencegahan dan penanggulangan masalah aborsi secara rasional
g.      Deteksi dini kanker payudara dan leher rahim
h.      Pencegahan dan managemen infertilitas
i.        Masalah yang mungkin ditemui: kesakitan dan kematian ibu yang disebabkan berbagai kondisi, malnutrisi, anemia, kemandulan, pelcehan/kekerasan seksual, komplikasi aborsi, ISR/IMS/HIV/AIDS dan pengaturan kesuburan
j.        Pendekatan yang dapat dilakukan: pendidikan kesehatan, suplemen, konseling, pencegahan primer, pengobatan KB, pendidikan tentang perilaku seksual yang bertanggung jawab, pencegahan dan pengobatan IMS, pelayanan antenatal, persalinan, post partum pelayanan kebidanan darurat, imunisasi dan informasi-informasi.

Asuhan yang diberikan
a.       Kehamilan dan persalinan yang aman
b.      Pencegahan kecacatan dan kematian akibat kehamilan pada ibu dan bayi
c.       Menjaga jarak kelahiran dan jumlah kehamilan dengan menggunakan alat kontrasepsi
d.      Pencegahan terhadap PMS/HIV/AIDS                           
e.       Pelayanan kesehatan reproduksi berkualitas
f.       Pencegahan dan penanggulangan masalah aborsi secara rasional
g.      Deteksi dini kanker payudara dan leher Rahim
h.      Pencegahan dan managemen infertilitas

5.      Usia Lanjut
Yang dianggap lanjut usia (lansia) adalah setelah mencapai usia 60 tahun. Inilah masa yang paling rentan diserang berbagai penyakit degeneratif dan penyakit berat lainnya. Sangat penting bagi wanita untuk melakukan pemeriksaan kesehatannya secara teratur.
Prioritas utamanya adalah menjaga agar tubuh tetap sehat dengan mengatur pola makan yang benar, dan minum suplemen yang dibutuhkan tubuh. Selain itu olahraga ringan dan tetap aktif secara intelektual.
a.       Perhatian pada problem menapouse
b.      Perhatian pada penyakit utama degeneratif, termasuk rabun, gangguan mobilitas dan osteoporosis
c.       Deteksi dini kanker rahim
d.      Masalah yang mungkin terjadi pada tahap ini: penyakit sistem sirkulasi, kekerasan, prolaps/osteoporosis, kanker saluran reproduksi, kanker payudara, ISR/IMS/HIV/AIDS
e.       Pendekatan yang dapat dilakukan: dipengaruhi oleh pengalaman reproduksi sebelumnya, diagnosis, informasi dan pengobatan dini.
Asuhan apa yang diberikan
a.       Perhatian pada problem menapouse
b.      Penyakit jantung koroner
c.       Kadar estrogen yang cukup, mampu melindungi wanita dari penyakit jantung koroner, berkurangnya hormone estrogen dapat menurunkan kadar kolesterol baik (HDL) dan meningkatnya kadar kolesterol tidak baik (LDL) yang meningkatkan kejadian jantung koroner
d.      Osteoporosis                                                                                  
e.       Adalah berkurangnya kepadatan tulang pada wanita akibat penurunan kadar hormone estrogen sehingga tulang menjadi rapuh dan mudah patah
f.       Gangguan mata
g.      Mata terasa kering dan kadang terasa gatal karena produksi air mata berkurang
h.      Kepikunan
i.        Kekurangan hormone estrogen juga mempengaruhi susunan saraf pusat dan otak. Penurunan hormone estrogen menyebabkan kesulitan berkonsentrasi, sukar tidur, gelisah, depresi sampai pada kepikunan tipe Alzeimer dapat terjadi bilamana kekurangan estrogen sudah berlangsung cukup lama dan berat, yang dipengaruhi factor keturunan
f.       Deteksi dini kanker rahim



B.     Perubahan yang Terjadi Setiap Tahap
Dalam kehidupannya, wanita mempunyai tahapan masa yaitu masa bayi, masa kanak-kanak, pubertas, reproduksi, klimakterium, menopause dan senium.
1.        Bayi
Perubahan pada bayi lahir cukup bulan :
a.       Pembentukan genitalia interna telah sempurna
b.      Folikel pada kedua ovarium telah lengkap
c.       Genitalia eksterna telah terbentuk
d.      Minggu pertama dan kedua setelah lahir, bayi masih membawa pengaruh estrogen yang didapat saat dlm kandungan. Pengaruh ini seperti :
1)      Epitel vagina relative tebal dan pH vagina 5
2)      1/3 bayi perempuan endoserviksnya tidak terhenti pada ostium uteri eksternum tetapi menutupi juga sebagian dari portio servisis uteri (pseudoerosio kongenitalis)
2.        Kanak-kanak
Yang khas pada kanak-kanak adalah perangsangan oleh hormon kelamin sangat kecil. Pada masa ini alat-alat genitalnya tidak menunjukkan pertumbuhan yang berarti hingga pada permulaan pubertas tetapi pengaruh hipofisis sangat terlihat pada pertumbuhan badannya. Pada masa ini sudah nampak perbedaan antara perempuan dan laki-laki terutama pada tingkah lakunya yang juga ditentukan oleh lingkungan dan pendidikan.
3.        Pubertas/Remaja
Pubertas merupakan masa peralihan antara masa kanak-kanak ke masa dewasa. Antara kedua masa ini tidak ada batasan yang terlihat, hanya saja pada masa pubertas diawali dengan berfungsinya ovarium dan berakhir pada saat ovarium berfungsi dengan mantap dan teratur. Pada masa ini terjadi perubahan organ-organ fisik secara cepat dan perubahan tersebut tidak seimbang dengan perubahan kejiwaannya dan terjadi kematangan seksual atau alat-alat reproduksi.
a.        Tahapan pubertas/remaja
1)      Masa remaja awal (10-12 tahun)
a)        Merasa lebih dekat dengan teman sebaya
b)        Merasa ingin bebas
c)        Lebih banyak memperhatikan keadan tubuhnya dan mulai suka berkhayal
2)      Masa remaja tengah (13-15 tahun)
a)        Ingin mencari identitas diri
b)        Ada keinginan untuk berkencan atau mulai tertarik dengan lawan jenis
c)        Timbul perasaan cinta yang mendalam
d)       Kemampuan berpikir abstrak makin berkembang
e)        Berkhayal mengenai hal-hal yang berkaitan dengan seksual
3)      Masa remaja akhir (16-19 tahun)
a)        Menampakkan pengungkapan kebebasan diri
b)        Dalam mencari teman sebaya lebih selektif
c)        Memiliki citra terhadap dirinya
d)       Dapat mewujudkan perasaan cinta
e)        Memiliki kemampuan berpikir abstrak
b.        Tanda-tanda perubahan yang terjadi pada remaja wanita
1)      Perubahan fisik
a)        Tanda-tanda primer
Adanya perubahan kematangan organ-organ reproduksinya yang ditandai dengan datangnya haid.Ovarium mulai berfungsi dengan matang dibawah pengaruh hormone gonadotropin dan hipofisis, folikel mulai tumbuh meski belum matang tetapi sudah dapat mengeluarkan estrogen. Korteks kelenjar suprarenal membentuk androgen yang berperan pada pertumbuhan badan. Selain pengaruh hormone somatotropin diduga kecepatan pertumbuhan wanita dipengaruhi juga oleh estrogen.

b)        Tanda-tanda sekunder
ü  Rambut
Tumbuhnya rambut pada kemaluan ini terjadi setelah pinggul dan payudara mulai berkambang. Bulu ketiak dan bulu pada wajah mulai tampak setelah datang haid. Rambut yang mula-mula berwarna terang berubah menjadi lebih subur, gelap, kasar, keriting.
ü  Pinggul
Pinggul berubah menjadi lebih memebesar dan membulat. Hal ini disebabkan karena membesranya tulang pinggul dan lemak dibawah kulit.
ü  Payudara
Bersamaan dengan membesarnya pinggul maka payudara juga membaesar dan puting susu ikut menonjol. Disini makin membesarnya kelenjar susu maka payudara semakin besar dan bulat.
ü  Kulit
Kulit menjadi semakin kasar, lebih tebal dan pori-pori lebih membesar. Tetapi kulit wanita lebih lembut daripada kulit pria.
ü  Kelenjar lemak dan kelenjar keringat
Kelenjar lemak dan keringat menjadi lebih aktif. Pada masa ini sering timbul masalah jerawat karena adanya sumbatan kelenjar keringat dan baunya menusuk pada saat sebelum dan sesudah haid.
ü  Otot
Menjelang akkhir masa puber, otot menjadi semakin membesar dan kuat. Akibat akan terbentuk bahu, lengan dan tungkai kaki.
ü  Suara
Suara berubah menjadi merdu.

2)      Perubahan kejiwaan
a)        Perubahan emosi
Remaja lebih peka atau sensitif sehingga lebih mudah menangis, cemas, frustasi, bisa tertawa tanpa alasan yang jelas. Selain itu, mudah bereaksi bahkan agresif terhadap gangguanatau rangsangan luar yang mempengaruhinya. Pada masa ini ada kecenderungan tidak patuh pada orang tua, lebih suka pergi sama teman, tidak betah tinggal dirumah.
b)        Perkembangan intelrgensia
Pada perkembangan ini remaja cenderung mengembangkan cara berpikir abstrak dan ingin mengetahui hal-hal baru yang mendorong perilaku ingin coba-coba.
4.        Reproduksi
Masa ini terpenting bagi wanita dan kira-kira berlangsung 33 tahun. Haid pada masa ini paling teratur dan memungkinkan untuk kehamilan. Tetapi setelah usia 40 tahun keatas akan mulai terjadi penurunan kesuburan atau fertilitas.
5.        Klimakterium
Klimakterium bukan suatu keadaan patologik melainkan suatu masa peralihan yang normal yang berlangsung beberapa tahun sebelum dan sesudah menopause. Fase klimakterium berlangsung bertahap yaitu :
a.        Sebelum menopause
Pada masa ini klimakterium kira-kira dimulai 6 tahun sebelum masa menopause. Disini, fungsi organ reproduksinya mulai turun, kadar estrogen mulai turun dan kadar hormon gonadotropin mulai meningkat sampai timbulnya keluhan tanda-tanda menopause.
b.        Selama menopause
Terjadi selama berlangsungnya menopause, rentangan 1-2 tahun sebelum sampai 1 tahun sesudah menopause. Pada periode ini wanita mengalami keluhan memuncak.


c.        Sesudah menopause
Masa ini berlangsung mulai 6-7 tahun ssesudah menopause. Pada saat  ini kadar estrogen sudah pada titik rendah sesuai dengan keadaan senium dan disertai dengan mulai memburuknya kondisi badan.
ü  Perubahan yang terjadi :
1)      Terjadi penurunan kadar estrogen dan kadar gonadotropin mulai meningkat
2)      Organ reproduksi mulai mengalami penurunan fungsi : ovarium mengecil, uterus mengecil, epitel vagina menipis.
3)      Jumlah folikel menjadi hanya beberapa ribu buah saja dan lebih resisten terhadap rangsanngan gonadotropin
4)      Pada usia 40 tahun lebih siklus haid mulai tidak disertai dengan ovulasi
5)      Terjadi perubahan kesuburan seorang wanita muali menurun pada awal klimakterium
6)      Perubahan perdarahan pada premenopause     
7)      Pasca menopause terjadi gangguan vegetatif, psikis, organis.
6.        Menopause
Menopause adalah periode berhentinya haid secara alamiah atau suatu masa dimana seorang wanita mengalami perdarahan haid terakhir dan tidak pernah mendapatkan haid lagi. Menopause menyebabkan beberapa perubahan fisik yang dapat mempengaruhi fungsi seksual seorang wanita. Ini semua merupakan akibat dari berkurangnya kadar estrogen dan progesteron. Perubahan yang terjadi pada masa ini yaitu :
a.       Perubahan psikis
Perubahan psikis pada masa menopause sangat bergantung pada masing-masing individu. Pengetahuan yang cukup akan membantu seorang wanita memahami dan mempersiapkan dirinya menjalani masa ini dengan lebih baik. Perubahan yang terjadi :
1)      Rasa khawatir : perasaan merasa tua, tidak menarik lagi, takut tidak bisa memenuhi kebutuhan seksual suami
2)      Rasa tertekan karena takut menjadi tua
3)      Lebih sensitif dan emosi (marah, cemas, depresi )
b.      Perubahan fisik
Perubahan yang terjadi meliputi :
1)      Kulit menjadi kendor
2)      Kulit menjadi kering dan keriput
3)      Kulit manjadi mudah terbakar sinar matahari
4)      Timbul pigmentasi pada kulit
5)      Payudara mulai lembek
6)      Vagina menjadi kering
7)      Epitel vagina menipis
8)      Dispareunia
9)      Perasaan panas dan berkeringat pada malam hari (hot fluse)
10)  Tidak dapat menahan air seni
11)  Hilangnya jaringan penunjang
12)  Penambahan berat badan
13)  Gangguan mata
14)  Nyeri tulang dan sendi

7.        Senium
Pada masa ini telah terjadi kesimbangan hormonal yang baru. Pada masa ini perubahan yang terjadi ialah kemunduran alat-alat tubuh dan kemampuan fisik sebagai proses menjadi tua. Dalam masa ini cenderung terjadi osteoporosis yang disebabkan oleh pengaruh hormon steroid dan osteotrofoblas yang berkurang.

C.    Faktor-faktor yang Mempengaruhi Siklus Kesehatan Wanita
1.      Masa bayi
Faktor yang mempengaruhi siklus kehidupan wanita pada masa bayi :
a.        Lingkungan
b.        Kondisi ibu
c.        Sikap orang tua
d.       Aspek psikologi pada masa bayi
e.        Sistem reproduksi
2.      Masa kanak-kanak
Ada 2 faktor yang mempengaruhi kehidupan wanita pada masa ini :
a.        faktor dalam
1)      Hal-hal yang diwariskan orang tua spt bentuk tubuh
2)      Kemampuan intelektual
3)      Keadaan hormonal tubuh
4)      Emosi dan sifat
b.        faktor luar
1)      Keluarga
2)      Gizi
3)      Budaya setempat
4)      kebiasaan anak dalam hal personal hygiene
3.      Masa pubertas/remaja
Faktor yang berpengaruh :
a.        Status gizi
b.        Pendidikan
c.        Lingkungan dan pekerjaan
d.       Seks dan seksualitas
e.        Kesehatan reproduksi remaja itu sendiri
4.      Masa dewasa/reproduksi
Faktor yang berpengaruh yaitu :
a.        Perkembangan organ reproduksi
b.        Tanggapan seksual
c.        Kedewasaan psikologi
5.      Masa usia lanjut (klimakterium, menopause, senium)
Faktor yang berpengaruh :
a.        Faktor hormonal
b.        Kejiwaan
c.        Lingkungan
d.       Pola makan
e.        Aktifitas fisik

D.    Aspek Kehidupan yang Dikaji Setiap Tahap Kehidupan
1.      Fisik
Yang dimaksud dengan perkembangan fisik adalah perubahan-perubahan pada tubuh, otak, kapasitas sensoris dan ketrampilan motorik (Papalia & Olds, 2001). Perubahan pada tubuh ditandai dengan pertambahan tinggi dan berat tubuh, pertumbuhan tulang dan otot, dan kematangan organ seksual dan fungsi reproduksi.
Tubuh remaja mulai beralih dari tubuh kanak-kanak yang cirinya adalah pertumbuhan menjadi tubuh orang dewasa yang cirinya adalah kematangan. Perubahan fisik otak sehingga strukturnya semakin sempurna meningkatkan kemampuan kognitif (Piaget dalam Papalia dan Olds, 2001).
Aspek fisik yang perlu dikaji dalam lingkup kesehatan wanita sama dengan pengkajian yang dilakukan pada manusia dewasa, antara lain :
a.        Kondisi fisik (tanda-tanda vital)
b.        Nutrisi
c.        Cairan dan elektrolit
d.       Higiene personal
e.        Istirahat – tidur
f.         Kasih sayang dan seks
g.        Aktualisasi diri
h.        Rasa aman dan nyaman
2.      Psikososial
James P. Chaplin (1968) mendefinisikan psikososial sebagai sesuatu yang menyinggung relasi sosial yang mencakup faktor-faktor psikologis. Masa remaja merupakan suatu periode dalam rentang kehidupan manusia, yang mau atau tidak mau pasti dialami. Pada masa ini, berlangsung proses-proses perubahan secara biologis, juga perubahan psikologis yang dipengaruhi berbagai faktor, termasuk oleh masyarakat, teman sebaya, dan juga media massa .
Di masa remaja, seseorang belajar meninggalkan sesuatu yang bersifat kekanak-kanakan dan pada saat yang bersamaan remaja mempelajari perubahan pola perilaku dan sikap baru orang dewasa. Selain itu, remaja juga dihadapkan pada tuntutan yang terkadang bertentangan, baik dari orangtua, guru, teman sebaya, maupun masyarakat di sekitar. Remaja bisa menjadi bingung karena masing-masing memberikan tuntutan yang berbeda-beda tergantung pada nilai, norma, atau standar yang digunakan.psikososial yang dikaji, meliputi :
a.        Identitas seksual  perubahan fisik dan sikap dari wanita yang       menunjukkan identitasnya sebagai wanita
b.       Identitas kelompok  kepuasaan hidup dalam sebuah kelompok dan    penerimaan
c.       Konsep diri (peran, identitas diri, gambaran diri atau citra tubuh, harga diri)
d.      Kecemasan dan masalah kehidupan
e.       Kondisi lingkungan sosial
f.       Faktor pendukung dari keluarga dan masyarakat
g.      Komunikasi atau hubungan dalam kelompok, keluarga dan masyarakat (perasaan dihargai)

E.     Indikator Pemantauan Tumbuh Kembang Wanita Sepanjang Daur Kehidupan
Secara kronologis, setiap wanita mengalami berbagai fase dalam kehidupannya. Proses ini berlangsung secara alamiah yang wajar terjadi pada setiap wanita.
Fase dalam kehidupan wanita :
1.      Lahir dan prapubertas
a.        Fisik
1)      Terbentuknya bakal organ seks saat janin berusia 12 minggu
2)      Sejak bayi, wanita sudah memiliki 2 indung telur
3)      Pada masa ini sel telur belum matang
4)      Belum menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan seks sekunder
b.        Psikososial
Anak perempuan diarahkan untuk mengikuti budaya yang berkembang dilingkungan tempat anak perempuan tersebut diasuh, misalnya :
1)      Anak perempuan harus jongkok saat BAK sedangkan anak laki2 berdiri
2)      Anak perempuan diajarkan untuk bersolek
3)      Rambut anak perempuan dibiarkan panjang atau dipotong dengan model yang feminism
4)      Anak perempuan dididik untuk bersikap feminism
2.      Pubertas
a.        Fisik
1)      Mulai terbentuk sel telur matur
2)      Produksi hormon estrogen karena pengaruh matangnya sel telur
3)      Mulai tumbuh tanda-tanda seks sekunder, misalnya : tumbuh payudara
b.        Psikososial
Wanita mulai tertarik pada lawan jenis dan mulai merasakan jatuh cinta untuk pertama kalinya
3.      Reproduksi
a.        Fisik
1)      Wanita mengalami masa menstruasi, dengan keluarnya darah dari vagina
2)      Wanita memasuki usia reproduktif
3)      Sel telur dapat dibuahi
4)      Jika melakukan hubungan intim dengan lawan jenis, wanita dapat hamil
5)      Bekerjanya hormon indung telur (estrogen dan progesteron)
b.        Psikososial
1)      Wanita mulai cemas karena proses menstruasi
2)      Wanita mulai mencari identitas diri, gambaran diri yang dipengaruhi kelompoknya
3)      Bergaul dan berkumpul dengan teman-teman yang berjenis kelamin sama
4.      Premenopause
a.        Fisik
1)      Kekuatan otot dan kecakapan mental mulai mencapai puncaknya
2)      Dimulai proses penuaan
3)      Penurunan hormon kewanitaan berangsur menurun
4)      Proses menstruasi yang tidak teratur
5)      Perasaan panas di sekitar wajah (hot flash)
6)      Produksi keringat yang berlebihan
7)      Kulit menjadi kusam dan kasar
8)      Rambut cenderung kering dan rapuh
9)      Perasaan adanya gangguan dalam hubungan intim
10)  Kesulitan vagina mengalami lubrikasi, sehingga timbul rasa tidak nyaman saat bersenggama
b.        Psikososial
1)      Wanita lebih banyak menarik diri dari lingkungannya
2)      Wanita lebih sering merasa tersiggung, mudah cemas dan sangat sensitive
3)      Gelisah karena menghadapi proses penuaan
5.      Menopause
a.        Fisik
1)      Hilangnya hormon kewanitaan
2)      Menstruasi tidak muncul lagi
3)      Organ reproduksi tidak berfungsi lagi
4)      Berat badannya sulit dikendalikan
5)      Terjadi timbunan lemak di beberapa tempat karena ketiadaan hormon kewanitaan
6)      Wanita sering mudah merasa lelah
7)      Penyakit degeneratif (penyakit jantung, DM, gangguan ginjal dan osteoporosis) mudah menyerang

b.        Psikososial
Wanita mulai mencapai kematangan hidup
6.      Senium
a.        Fisik
1)      Lemasnya otot-otot yang membuat struktur tubuh menjadi bengkok
2)      Gangguan sendi mulai sering timbul
3)      Berat badan cenderung berkurang
4)      Penurunan daya guna tubuh
5)      Kekuatan otot dari saat usia 20 tahun
6)      Kekuatan pendengaran pada frekuensi menurun sampai 75%
7)      Terjadi penurunan intelektual
8)      Kemungkinan dapat terjadi gangguan otak secara organik
b.        Psikososial
1)      Terjadi perubahan sifat, misalnya : dari pemurung menjadi periang, dari pemberani menjadi penakut atau sebaliknya
2)      Sering timbul perilaku yang sulit diterima karena terjadi gangguan otak organic


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Pendekatan yang diterapkan dalam menguraikan ruang lingkup Kesehatan Reproduksi adalah pendekatan siklus hidup, yang berarti memperhatikan kekhusususan kebutuhan penanganan sistem reproduksi pada setiap fase kehidupan, serta kesinambungan antar fase kehidupan tersebut. Dengan demikian, masalah kesehatan reproduksi pada setiap fase kehidupan dapat diperkirakan, yang bila tidak ditangani dengan baik maka hal ini dapat berakibat buruk pada masa depan kehidupan selanjutnya.

B.     Saran
Dengan membaca makalah ini kita bisa lebih mengerti dan memahami tentang kesehatan reproduksi sepanjang siklus kehidupan wanita, dan agar kita bisa menjaga alat organ reproduksi kita dengan baik.



DAFTAR PUSTAKA

http//www.Bidanshop.blogspot.com
http//www.materikesehatan.com
jurnalbidandiah.blogspot.co.id