BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pada umumnya kehidupan manusia
selalu berjalan seiring dengan waktu yangterus
berputar. Dalam menjalani kehidupannya, manusia mengalami suatu proses yang
sangat panjang, dimulai dari masa bayi hingga menginjak masa dewasa. Namun
kehidupan manusia tidaklah monoton, artinya dalam setiap jenjang kehidupannya
manusia akan mengalami perubahan-perubahan yang terjadi lambat tetapi pasti
baik dari segi fisik maupun psikisnya. Antara pria dan wanita,
mengalami siklus kesehatanyang berbeda, siklus kesehatan wanita dirasa lebih
rumit dari pada siklus kesehatan pria. Hal ini salah satunya dikarenakan
pria dan wanita mempunyai organ reproduksi yang berbeda. Oleh karena itu siklus
kesehatan antara pria dan wanita tidaklah sama.
B.
Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada makalah ini, sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud siklus
kesehatan wanita, konsepsi bayi dan anak remaja, dewasa, usia lanjut?
2. Apa perubahan yang terjadi setiap
tahap?
3. Apa saja faktor-faktor yang
mempengaruhi kesehatan wanita?
4. Bagaimana aspek kehidupan yang
dikaji setiap tahap kehidupan?
5. Bagaimana indikator pemantauan
tumbuh kembang wanita sepanjang daur kehidupan?
C.
Tujuan dan Manfaat
1.
Tujuan
a. Untuk mengetahui siklus
kesehatan wanita, konsepsi bayi dan anak remaja, dewasa, usia lanjut
b. Untuk mengetahui perubahan yang
terjadi setiap tahap
c. Untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi kesehatan wanita
d. Untuk mengetahui aspek kehidupan
yang dikaji setiap tahap kehidupan
e. Untuk mengetahui indikator
pemantauan tumbuh kembang wanita sepanjang daur kehidupan
2.
Manfaat
a. Untuk menambah wawasan bagi pembaca
b. Untuk menambah pengetahuan bagi
penulis
c. Untuk menambah referensi di
perguruan tinggi
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Siklus Kesehatan wanita, Konsepsi Bayi dan Anak Remaja,
Dewasa, Usia Lanjut
Pendekatan yang
diterapkan dalam menguraikan ruang lingkup Kesehatan Reproduksi adalah
pendekatan siklus hidup, yang berarti memperhatikan kekhusususan kebutuhan
penanganan sistem reproduksi pada setiap fase kehidupan, serta kesinambungan
antar fase kehidupan tersebut. Dengan demikian, masalah kesehatan
reproduksi pada setiap fase kehidupan dapat diperkirakan, yang bila tidak ditangani
dengan baik maka hal ini dapat berakibat buruk pada masa depan kehidupan
selanjutnya.
Dalam pendekatan siklus hidup ini, dikenal
lima tahap, yaitu :
1.
Konsepsi :
Konsepsi adalah Suatu peristiwa penyatuan
antara sel mani dengan sel telur didalam tuba falopi. Hanya satu sperma yang
mengalami proses kapasitasi yang dapat melintasi zona pelusida dan masuk ke
vitelus ovum. Setelah itu, zona pelusida mengalami perubahan sehingga tidak
dapat dilalui oleh sperma. Konsepsi dapat terjadi, jika beberapa kriteria
berikut di penuhi:
a. Senggama harus terjadi pada bagian
siklus reproduksi wanita yang tepat.
b. Ovarium wanita harus melepaskan ovum
yang sehat pada saat ovulasi.
c. Pria harus mengeluarkan sperma yang
cukup normal dan sehat selama ejakulasi.
d. Tidak ada barier atau hambatan yang
mencegah sperma mencapai penetrasi dan akhirnya membuahi ovum.
2.
Bayi dan anak :
·
Bayi
Perubahan pada bayi lahir cukup bulan :
a. Pembentukan genitalia interna telah
sempurna
b. Folikel pada kedua ovarium telah
lengkap
c. Genitalia eksterna telah terbentuk
·
Kanak-kanak
Yang khas pada kanak-kanak adalah
perangsangan oleh hormon kelamin sangat kecil. Pada masa ini alat-alat
genetalianya tidak menunjukkan pertumbuhan pada permulaan pubertas tetapi
pengaruh pada hipofisis yang sangat terlihat pada pertumbuhan badannya. Pada
masa ini sudah nampak perbedaan antara perempuan dan laki-laki terutama pada
tingkah lakunya yang juga ditentukan oleh lingkungan dan pendidikan.
3.
Remaja
Pubertas merupakan masa peralihan antara masa kanak-kanak ke
masa dewasa. Antara kedua masa ini tidak ada batasan yang terlihat, hanya saja
pada masa pubertas diawali dengan berfungsinya ovarium dan berakhir pada saat
ovarium berfungsi dengan mantap dan teratur. Pada masa ini terjadi perubahan
organ-organ fisik secara cepat dan perubahan tersebut tidak seimbang dengan
perubahan kejiwaannya dan terjadi kematangan seksual atau alat-alat reproduksi.
a.
Tahapan pubertas/remaja
1)
Masa remaja awal (10-12 tahun)
ü Merasa lebih dekat dengan teman
sebaya
ü Merasa ingin bebas
ü Lebih banyak memperhatikan keadan
tubuhnya dan mulai suka berkhayal
2)
Masa remaja tengah (13-15 tahun)
ü Ingin mencari identitas diri
ü Ada keinginan untuk berkencan atau
mulai tertarik dengan lawan jenis
ü Timbul perasaan cinta yang mendalam
ü Kemampuan berpikir abstrak makin
berkembang
ü Berkhayal mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan seksual
3)
Masa remaja akhir (16-19 tahun)
ü Menampakkan pengungkapan kebebasan
diri
ü Dalam mencari teman sebaya lebih
selektif
ü Memiliki citra terhadap dirinya
ü Dapat mewujudkan perasaan cinta
ü Memiliki kemampuan berpikir abstrak
b.
Tanda-tanda perubahan yang terjadi pada remaja wanita
1)
Perubahan fisik
ü Tanda-tanda primer
Adanya perubahan kematangan
organ-organ reproduksinya yang ditandai dengan datangnya haid.Ovarium mulai
berfungsi dengan matang dibawah pengaruh hormone gonadotropin dan hipofisis,
folikel mulai tumbuh meski belum matang tetapi sudah dapat mengeluarkan
estrogen. Korteks kelenjar suprarenal membentuk androgen yang berperan pada
pertumbuhan badan. Selain pengaruh hormone somatotropin diduga kecepatan pertumbuhan
wanita dipengaruhi juga oleh estrogen.
ü Tanda-tanda sekunder
a)
Rambut
Tumbuhnya rambut pada kemaluan ini terjadi setelah pinggul
dan payudara mulai berkambang. Bulu ketiak dan bulu pada wajah mulai tampak
setelah datang haid. Rambut yang mula-mula berwarna terang berubah menjadi
lebih subur, gelap, kasar, keriting.
b)
Pinggul
Pinggul berubah menjadi lebih memebesar dan membulat. Hal
ini disebabkan karena membesranya tulang pinggul dan lemak dibawah kulit.
c)
Payudara
Bersamaan dengan membesarnya pinggul maka payudara juga
membaesar dan puting susu ikut menonjol. Disini makin membesarnya kelenjar susu
maka payudara semakin besar dan bulat.
d)
Kulit
Kulit menjadi semakin kasar, lebih tebal dan pori-pori lebih
membesar. Tetapi kulit wanita lebih lembut daripada kulit pria.
e)
Kelenjar lemak dan kelenjar keringat
Kelenjar lemak dan keringat menjadi lebih aktif. Pada masa
ini sering timbul masalah jerawat karena adanya sumbatan kelenjar keringat dan
baunya menusuk pada saat sebelum dan sesudah haid.
f)
Otot
Menjelang akkhir masa puber, otot menjadi semakin membesar
dan kuat. Akibat akan terbentuk bahu, lengan dan tungkai kaki.
g)
Suara
Suara berubah menjadi merdu.
2)
Perubahan kejiwaan
ü Perubahan emosi
Remaja lebih peka atau sensitif sehingga lebih mudah
menangis, cemas, frustasi, bisa tertawa tanpa alasan yang jelas. Selain itu,
mudah bereaksi bahkan agresif terhadap gangguanatau rangsangan luar yang
mempengaruhinya. Pada masa ini ada kecenderungan tidak patuh pada orang tua,
lebih suka pergi sama teman, tidak betah tinggal dirumah.
ü Perkembangan intelrgensia
Pada perkembangan ini remaja cenderung mengembangkan cara
berpikir abstrak dan ingin mengetahui hal-hal baru yang mendorong perilaku
ingin coba-coba.
Asuhan yang diberikan
a.
Gizi seimbang
b.
Informasi tentang kesehatan reproduksi
c.
Pencegahan kekerasan termasuk seksual
d.
Pencegahan terhadap ketergantungan napza
e.
Perkawinan pada usia
wajar
f.
Pendidikan, peningkatan keterampilan
g.
Peningkatan penghargaan diri
h.
Peningkatan pertahanan terhadap godaan dan
ancaman
i.
Masalah yang ditemui meliputi : seks
komersial, pelecehan seksual, penyalahgunaan obat
4.
Usia Subur
Usia dewasa muda,
yaitu antara 18 sampai 40 tahun, sering dihubungkan dengan masa subur, karena
pada usia ini kehamilan sehat
paling mungkin terjadi. Inilah usia produktif dalam menapak karir yang penuh
kesibukan di luar rumah. Di usia ini wanita harus lebih memperhatikan kondisi
tubuhnya agar selalu dalam kondisi prima, sehingga jika terjadi kehamilan dapat
berjalan dengan lancar, dan bayi yang dilahirkan pun sehat.
Pada periode ini
masalah kesehatan berganti dengan gangguankehamilan, kelelahan kronis
akibat merawat anak, dan tuntutan karir. Kanker, kegemukan, depresi, dan
penyakit serius tertentu mulai menggerogoti tubuhnya. Gangguan yang sering
muncul pada usia ini, adalah endometritis yang ditandai dengan gejala nyeri
haid, kram haid, nyeri pinggul saat berhubungan seks, sakit saat buang air
besar atau air kecil. Penderita kadang mengalami nyeri hebat, tetapi ada juga
yang tidak mengalami gejala apa-apa.
d. Pencegahan terhadap
PMS/HIV/AIDS
e. Pelayanan kesehatan
reproduksi berkualitas
f. Pencegahan dan
penanggulangan masalah aborsi secara rasional
g. Deteksi dini kanker
payudara dan leher rahim
h. Pencegahan dan
managemen infertilitas
i.
Masalah yang mungkin ditemui: kesakitan dan
kematian ibu yang disebabkan berbagai kondisi, malnutrisi, anemia, kemandulan,
pelcehan/kekerasan seksual, komplikasi aborsi, ISR/IMS/HIV/AIDS dan pengaturan
kesuburan
j.
Pendekatan yang dapat dilakukan: pendidikan
kesehatan, suplemen, konseling, pencegahan primer, pengobatan KB, pendidikan tentang perilaku seksual yang
bertanggung jawab, pencegahan dan pengobatan IMS, pelayanan antenatal, persalinan, post partum
pelayanan kebidanan darurat,
imunisasi dan informasi-informasi.
Asuhan yang
diberikan
d.
Pencegahan terhadap
PMS/HIV/AIDS
e.
Pelayanan kesehatan reproduksi berkualitas
f.
Pencegahan dan penanggulangan masalah
aborsi secara rasional
g.
Deteksi dini kanker payudara dan leher Rahim
h.
Pencegahan dan managemen infertilitas
5.
Usia Lanjut
Yang dianggap
lanjut usia (lansia) adalah setelah mencapai usia 60 tahun. Inilah masa yang
paling rentan diserang berbagai penyakit degeneratif dan penyakit berat
lainnya. Sangat penting bagi wanita untuk melakukan pemeriksaan kesehatannya
secara teratur.
Prioritas utamanya
adalah menjaga agar tubuh tetap sehat dengan mengatur pola makan yang benar,
dan minum suplemen yang dibutuhkan tubuh. Selain itu olahraga ringan dan tetap
aktif secara intelektual.
a. Perhatian pada
problem menapouse
b. Perhatian pada
penyakit utama degeneratif, termasuk rabun, gangguan mobilitas dan osteoporosis
c. Deteksi dini kanker
rahim
d. Masalah yang
mungkin terjadi pada tahap ini: penyakit sistem sirkulasi, kekerasan,
prolaps/osteoporosis, kanker saluran reproduksi, kanker payudara,
ISR/IMS/HIV/AIDS
e. Pendekatan yang
dapat dilakukan: dipengaruhi oleh pengalaman reproduksi sebelumnya, diagnosis,
informasi dan pengobatan dini.
Asuhan apa yang diberikan
a. Perhatian pada
problem menapouse
b. Penyakit jantung
koroner
c. Kadar estrogen yang
cukup, mampu melindungi wanita dari penyakit jantung koroner, berkurangnya
hormone estrogen dapat menurunkan kadar kolesterol baik (HDL) dan meningkatnya
kadar kolesterol tidak baik (LDL) yang meningkatkan kejadian jantung koroner
d. Osteoporosis
e. Adalah berkurangnya
kepadatan tulang pada wanita akibat penurunan kadar hormone estrogen sehingga
tulang menjadi rapuh dan mudah patah
f. Gangguan mata
g. Mata terasa kering
dan kadang terasa gatal karena produksi air mata berkurang
h.
Kepikunan
i.
Kekurangan hormone estrogen juga
mempengaruhi susunan saraf pusat dan otak. Penurunan hormone estrogen
menyebabkan kesulitan berkonsentrasi, sukar tidur, gelisah, depresi sampai pada
kepikunan tipe Alzeimer dapat terjadi bilamana kekurangan estrogen sudah
berlangsung cukup lama dan berat, yang dipengaruhi factor keturunan
f. Deteksi dini kanker
rahim
B.
Perubahan yang Terjadi Setiap Tahap
Dalam kehidupannya, wanita mempunyai
tahapan masa yaitu masa bayi, masa kanak-kanak, pubertas, reproduksi,
klimakterium, menopause dan senium.
1.
Bayi
Perubahan pada bayi lahir cukup bulan :
a. Pembentukan genitalia interna telah
sempurna
b. Folikel pada kedua ovarium telah
lengkap
c. Genitalia eksterna telah terbentuk
d. Minggu pertama dan kedua setelah
lahir, bayi masih membawa pengaruh estrogen yang didapat saat dlm
kandungan. Pengaruh ini seperti :
1) Epitel vagina relative tebal dan pH
vagina 5
2) 1/3 bayi perempuan endoserviksnya
tidak terhenti pada ostium uteri eksternum tetapi menutupi juga sebagian dari
portio servisis uteri (pseudoerosio kongenitalis)
2.
Kanak-kanak
Yang khas pada kanak-kanak adalah
perangsangan oleh hormon kelamin sangat kecil. Pada masa ini alat-alat
genitalnya tidak menunjukkan pertumbuhan yang berarti hingga pada permulaan
pubertas tetapi pengaruh hipofisis sangat terlihat pada pertumbuhan badannya.
Pada masa ini sudah nampak perbedaan antara perempuan dan laki-laki terutama
pada tingkah lakunya yang juga ditentukan oleh lingkungan dan pendidikan.
3.
Pubertas/Remaja
Pubertas merupakan masa peralihan
antara masa kanak-kanak ke masa dewasa. Antara kedua masa ini tidak ada batasan
yang terlihat, hanya saja pada masa pubertas diawali dengan berfungsinya
ovarium dan berakhir pada saat ovarium berfungsi dengan mantap dan teratur.
Pada masa ini terjadi perubahan organ-organ fisik secara cepat dan perubahan
tersebut tidak seimbang dengan perubahan kejiwaannya dan terjadi kematangan
seksual atau alat-alat reproduksi.
a.
Tahapan pubertas/remaja
1)
Masa remaja awal (10-12 tahun)
a)
Merasa lebih dekat dengan teman sebaya
b)
Merasa ingin bebas
c)
Lebih banyak memperhatikan keadan tubuhnya dan mulai suka
berkhayal
2)
Masa remaja tengah (13-15 tahun)
a)
Ingin mencari identitas diri
b)
Ada keinginan untuk berkencan atau mulai tertarik dengan
lawan jenis
c)
Timbul perasaan cinta yang mendalam
d)
Kemampuan berpikir abstrak makin berkembang
e)
Berkhayal mengenai hal-hal yang berkaitan dengan seksual
3)
Masa remaja akhir (16-19 tahun)
a)
Menampakkan pengungkapan kebebasan diri
b)
Dalam mencari teman sebaya lebih selektif
c)
Memiliki citra terhadap dirinya
d)
Dapat mewujudkan perasaan cinta
e)
Memiliki kemampuan berpikir abstrak
b.
Tanda-tanda perubahan yang terjadi pada remaja wanita
1)
Perubahan fisik
a)
Tanda-tanda primer
Adanya perubahan kematangan organ-organ reproduksinya yang
ditandai dengan datangnya haid.Ovarium mulai berfungsi dengan matang dibawah
pengaruh hormone gonadotropin dan hipofisis, folikel mulai tumbuh meski belum
matang tetapi sudah dapat mengeluarkan estrogen. Korteks kelenjar suprarenal
membentuk androgen yang berperan pada pertumbuhan badan. Selain pengaruh
hormone somatotropin diduga kecepatan pertumbuhan wanita dipengaruhi juga oleh
estrogen.
b)
Tanda-tanda sekunder
ü Rambut
Tumbuhnya rambut pada kemaluan ini terjadi setelah pinggul
dan payudara mulai berkambang. Bulu ketiak dan bulu pada wajah mulai tampak
setelah datang haid. Rambut yang mula-mula berwarna terang berubah menjadi
lebih subur, gelap, kasar, keriting.
ü Pinggul
Pinggul berubah menjadi lebih memebesar dan membulat. Hal
ini disebabkan karena membesranya tulang pinggul dan lemak dibawah kulit.
ü Payudara
Bersamaan dengan membesarnya pinggul maka payudara juga
membaesar dan puting susu ikut menonjol. Disini makin membesarnya kelenjar susu
maka payudara semakin besar dan bulat.
ü Kulit
Kulit menjadi semakin kasar, lebih tebal dan pori-pori lebih
membesar. Tetapi kulit wanita lebih lembut daripada kulit pria.
ü Kelenjar lemak dan kelenjar keringat
Kelenjar lemak dan keringat menjadi lebih aktif. Pada masa
ini sering timbul masalah jerawat karena adanya sumbatan kelenjar keringat dan
baunya menusuk pada saat sebelum dan sesudah haid.
ü Otot
Menjelang akkhir masa puber, otot menjadi semakin membesar
dan kuat. Akibat akan terbentuk bahu, lengan dan tungkai kaki.
ü Suara
Suara berubah menjadi merdu.
2)
Perubahan kejiwaan
a)
Perubahan emosi
Remaja lebih peka atau sensitif sehingga lebih mudah
menangis, cemas, frustasi, bisa tertawa tanpa alasan yang jelas. Selain itu,
mudah bereaksi bahkan agresif terhadap gangguanatau rangsangan luar yang
mempengaruhinya. Pada masa ini ada kecenderungan tidak patuh pada orang tua,
lebih suka pergi sama teman, tidak betah tinggal dirumah.
b)
Perkembangan intelrgensia
Pada perkembangan ini remaja cenderung mengembangkan cara
berpikir abstrak dan ingin mengetahui hal-hal baru yang mendorong perilaku
ingin coba-coba.
4.
Reproduksi
Masa ini terpenting bagi wanita dan
kira-kira berlangsung 33 tahun. Haid pada masa ini paling teratur dan
memungkinkan untuk kehamilan. Tetapi setelah usia 40 tahun keatas akan mulai
terjadi penurunan kesuburan atau fertilitas.
5.
Klimakterium
Klimakterium bukan suatu keadaan
patologik melainkan suatu masa peralihan yang normal yang berlangsung beberapa
tahun sebelum dan sesudah menopause. Fase klimakterium berlangsung bertahap
yaitu :
a.
Sebelum menopause
Pada masa ini klimakterium kira-kira dimulai 6 tahun sebelum
masa menopause. Disini, fungsi organ reproduksinya mulai turun, kadar estrogen
mulai turun dan kadar hormon gonadotropin mulai meningkat sampai timbulnya
keluhan tanda-tanda menopause.
b.
Selama menopause
Terjadi selama berlangsungnya menopause, rentangan 1-2 tahun
sebelum sampai 1 tahun sesudah menopause. Pada periode ini wanita mengalami
keluhan memuncak.
c.
Sesudah menopause
Masa ini berlangsung mulai 6-7 tahun ssesudah menopause.
Pada saat ini kadar estrogen sudah pada titik rendah sesuai dengan
keadaan senium dan disertai dengan mulai memburuknya kondisi badan.
ü Perubahan yang terjadi :
1)
Terjadi penurunan kadar estrogen dan kadar gonadotropin
mulai meningkat
2)
Organ reproduksi mulai mengalami penurunan fungsi : ovarium
mengecil, uterus mengecil, epitel vagina menipis.
3)
Jumlah folikel menjadi hanya beberapa ribu buah saja dan
lebih resisten terhadap rangsanngan gonadotropin
4)
Pada usia 40 tahun lebih siklus haid mulai tidak disertai
dengan ovulasi
5)
Terjadi perubahan kesuburan seorang wanita muali menurun
pada awal klimakterium
6) Perubahan perdarahan pada
premenopause
7)
Pasca menopause terjadi gangguan vegetatif, psikis, organis.
6.
Menopause
Menopause adalah periode berhentinya
haid secara alamiah atau suatu masa dimana seorang wanita mengalami perdarahan
haid terakhir dan tidak pernah mendapatkan haid lagi. Menopause menyebabkan
beberapa perubahan fisik yang dapat mempengaruhi fungsi seksual seorang wanita.
Ini semua merupakan akibat dari berkurangnya kadar estrogen dan progesteron.
Perubahan yang terjadi pada masa ini yaitu :
a.
Perubahan psikis
Perubahan psikis pada masa menopause sangat bergantung pada
masing-masing individu. Pengetahuan yang cukup akan membantu seorang wanita
memahami dan mempersiapkan dirinya menjalani masa ini dengan lebih baik.
Perubahan yang terjadi :
1)
Rasa khawatir : perasaan merasa tua, tidak menarik lagi,
takut tidak bisa memenuhi kebutuhan seksual suami
2)
Rasa tertekan karena takut menjadi tua
3)
Lebih sensitif dan emosi (marah, cemas, depresi )
b.
Perubahan fisik
Perubahan yang terjadi meliputi :
1)
Kulit menjadi kendor
2)
Kulit menjadi kering dan keriput
3)
Kulit manjadi mudah terbakar sinar matahari
4)
Timbul pigmentasi pada kulit
5)
Payudara mulai lembek
6)
Vagina menjadi kering
7)
Epitel vagina menipis
8)
Dispareunia
9)
Perasaan panas dan berkeringat pada malam hari (hot fluse)
10) Tidak dapat menahan air seni
11) Hilangnya jaringan penunjang
12) Penambahan berat badan
13) Gangguan mata
14) Nyeri tulang dan sendi
7.
Senium
Pada masa ini telah terjadi
kesimbangan hormonal yang baru. Pada masa ini perubahan yang terjadi ialah
kemunduran alat-alat tubuh dan kemampuan fisik sebagai proses menjadi tua.
Dalam masa ini cenderung terjadi osteoporosis yang disebabkan oleh pengaruh
hormon steroid dan osteotrofoblas yang berkurang.
C.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Siklus Kesehatan Wanita
1.
Masa bayi
Faktor yang mempengaruhi siklus kehidupan wanita pada masa
bayi :
a.
Lingkungan
b.
Kondisi ibu
c.
Sikap orang tua
d.
Aspek psikologi pada masa bayi
e.
Sistem reproduksi
2.
Masa kanak-kanak
Ada 2 faktor yang mempengaruhi kehidupan wanita pada masa
ini :
a.
faktor dalam
1)
Hal-hal yang diwariskan orang tua spt bentuk tubuh
2)
Kemampuan intelektual
3)
Keadaan hormonal tubuh
4)
Emosi dan sifat
b.
faktor luar
1)
Keluarga
2)
Gizi
3)
Budaya setempat
4)
kebiasaan anak dalam hal personal hygiene
3.
Masa pubertas/remaja
Faktor yang berpengaruh :
a.
Status gizi
b.
Pendidikan
c.
Lingkungan dan pekerjaan
d.
Seks dan seksualitas
e.
Kesehatan reproduksi remaja itu sendiri
4.
Masa dewasa/reproduksi
Faktor yang berpengaruh yaitu :
a.
Perkembangan organ reproduksi
b.
Tanggapan seksual
c.
Kedewasaan psikologi
5.
Masa usia lanjut (klimakterium, menopause, senium)
Faktor yang berpengaruh :
a.
Faktor hormonal
b.
Kejiwaan
c.
Lingkungan
d.
Pola makan
e.
Aktifitas fisik
D.
Aspek Kehidupan yang Dikaji Setiap Tahap Kehidupan
1.
Fisik
Yang dimaksud dengan perkembangan
fisik adalah perubahan-perubahan pada tubuh, otak, kapasitas sensoris dan
ketrampilan motorik (Papalia & Olds, 2001). Perubahan pada tubuh ditandai
dengan pertambahan tinggi dan berat tubuh, pertumbuhan tulang dan otot, dan
kematangan organ seksual dan fungsi reproduksi.
Tubuh remaja mulai beralih dari
tubuh kanak-kanak yang cirinya adalah pertumbuhan menjadi tubuh orang dewasa
yang cirinya adalah kematangan. Perubahan fisik otak sehingga strukturnya
semakin sempurna meningkatkan kemampuan kognitif (Piaget dalam Papalia dan
Olds, 2001).
Aspek fisik
yang perlu dikaji dalam lingkup kesehatan wanita sama dengan pengkajian yang
dilakukan pada manusia dewasa, antara lain :
a.
Kondisi fisik (tanda-tanda vital)
b.
Nutrisi
c.
Cairan dan elektrolit
d.
Higiene personal
e.
Istirahat – tidur
f.
Kasih sayang dan seks
g.
Aktualisasi diri
h.
Rasa aman dan nyaman
2.
Psikososial
James P. Chaplin (1968)
mendefinisikan psikososial sebagai sesuatu yang menyinggung relasi sosial yang
mencakup faktor-faktor psikologis. Masa remaja merupakan suatu periode dalam
rentang kehidupan manusia, yang mau atau tidak mau pasti dialami. Pada masa
ini, berlangsung proses-proses perubahan secara biologis, juga perubahan
psikologis yang dipengaruhi berbagai faktor, termasuk oleh masyarakat, teman
sebaya, dan juga media massa .
Di masa remaja, seseorang belajar
meninggalkan sesuatu yang bersifat kekanak-kanakan dan pada saat yang bersamaan
remaja mempelajari perubahan pola perilaku dan sikap baru orang dewasa. Selain
itu, remaja juga dihadapkan pada tuntutan yang terkadang bertentangan, baik
dari orangtua, guru, teman sebaya, maupun masyarakat di sekitar. Remaja bisa
menjadi bingung karena masing-masing memberikan tuntutan yang berbeda-beda
tergantung pada nilai, norma, atau standar yang digunakan.psikososial
yang dikaji, meliputi :
a. Identitas
seksual perubahan
fisik dan sikap dari wanita yang
menunjukkan identitasnya sebagai wanita
b. Identitas
kelompok kepuasaan
hidup dalam sebuah kelompok dan penerimaan
c. Konsep diri
(peran, identitas diri, gambaran diri atau citra tubuh, harga diri)
d. Kecemasan
dan masalah kehidupan
e. Kondisi
lingkungan sosial
f. Faktor
pendukung dari keluarga dan masyarakat
g. Komunikasi atau
hubungan dalam kelompok, keluarga dan masyarakat (perasaan dihargai)
E.
Indikator Pemantauan Tumbuh Kembang Wanita Sepanjang Daur
Kehidupan
Secara
kronologis, setiap wanita mengalami berbagai fase dalam kehidupannya. Proses
ini berlangsung secara alamiah yang wajar terjadi pada setiap wanita.
Fase dalam
kehidupan wanita :
1.
Lahir dan prapubertas
a.
Fisik
1)
Terbentuknya bakal organ seks saat janin berusia 12 minggu
2)
Sejak bayi, wanita sudah memiliki 2 indung telur
3)
Pada masa ini sel telur belum matang
4)
Belum menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan seks sekunder
b.
Psikososial
Anak perempuan diarahkan untuk
mengikuti budaya yang berkembang dilingkungan tempat anak perempuan tersebut
diasuh, misalnya :
1)
Anak perempuan harus jongkok saat BAK sedangkan anak laki2
berdiri
2)
Anak perempuan diajarkan untuk bersolek
3)
Rambut anak perempuan dibiarkan panjang atau dipotong dengan
model yang feminism
4)
Anak perempuan dididik untuk bersikap feminism
2.
Pubertas
a.
Fisik
1)
Mulai terbentuk sel telur matur
2)
Produksi hormon estrogen karena pengaruh matangnya sel telur
3)
Mulai tumbuh tanda-tanda seks sekunder, misalnya : tumbuh
payudara
b.
Psikososial
Wanita mulai tertarik pada lawan
jenis dan mulai merasakan jatuh cinta untuk pertama kalinya
3.
Reproduksi
a.
Fisik
1)
Wanita mengalami masa menstruasi,
dengan keluarnya darah dari vagina
2)
Wanita memasuki usia reproduktif
3)
Sel telur dapat dibuahi
4)
Jika melakukan hubungan intim dengan
lawan jenis, wanita dapat hamil
5)
Bekerjanya hormon indung telur
(estrogen dan progesteron)
b.
Psikososial
1)
Wanita mulai cemas karena proses
menstruasi
2)
Wanita mulai mencari identitas diri,
gambaran diri yang dipengaruhi kelompoknya
3)
Bergaul dan berkumpul dengan
teman-teman yang berjenis kelamin sama
4.
Premenopause
a.
Fisik
1)
Kekuatan otot dan kecakapan mental mulai mencapai puncaknya
2)
Dimulai proses penuaan
3)
Penurunan hormon kewanitaan berangsur menurun
4)
Proses menstruasi yang tidak teratur
5)
Perasaan panas di sekitar wajah (hot flash)
6)
Produksi keringat yang berlebihan
7)
Kulit menjadi kusam dan kasar
8)
Rambut cenderung kering dan rapuh
9)
Perasaan adanya gangguan dalam hubungan
intim
10) Kesulitan
vagina mengalami lubrikasi, sehingga timbul rasa tidak nyaman saat bersenggama
b.
Psikososial
1)
Wanita lebih banyak menarik diri dari lingkungannya
2)
Wanita lebih sering merasa tersiggung, mudah cemas dan
sangat sensitive
3)
Gelisah karena menghadapi proses penuaan
5.
Menopause
a.
Fisik
1)
Hilangnya hormon kewanitaan
2)
Menstruasi tidak muncul lagi
3)
Organ reproduksi tidak berfungsi lagi
4)
Berat badannya sulit dikendalikan
5)
Terjadi timbunan lemak di beberapa tempat karena ketiadaan
hormon kewanitaan
6)
Wanita sering mudah merasa lelah
7)
Penyakit degeneratif (penyakit
jantung, DM, gangguan ginjal dan osteoporosis) mudah menyerang
b.
Psikososial
Wanita mulai mencapai kematangan
hidup
6.
Senium
a.
Fisik
1)
Lemasnya otot-otot yang membuat
struktur tubuh menjadi bengkok
2)
Gangguan sendi mulai sering timbul
3)
Berat badan cenderung berkurang
4)
Penurunan daya guna tubuh
5)
Kekuatan otot dari saat usia 20 tahun
6)
Kekuatan pendengaran pada frekuensi
menurun sampai 75%
7)
Terjadi penurunan intelektual
8)
Kemungkinan dapat terjadi gangguan
otak secara organik
b.
Psikososial
1)
Terjadi perubahan sifat, misalnya : dari pemurung menjadi
periang, dari pemberani menjadi penakut atau sebaliknya
2)
Sering timbul perilaku yang sulit diterima karena terjadi
gangguan otak organic
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pendekatan yang
diterapkan dalam menguraikan ruang lingkup Kesehatan Reproduksi adalah
pendekatan siklus hidup, yang berarti memperhatikan kekhusususan kebutuhan
penanganan sistem reproduksi pada setiap fase kehidupan, serta kesinambungan
antar fase kehidupan tersebut. Dengan demikian, masalah kesehatan
reproduksi pada setiap fase kehidupan dapat diperkirakan, yang bila tidak
ditangani dengan baik maka hal ini dapat berakibat buruk pada masa depan
kehidupan selanjutnya.
B.
Saran
Dengan
membaca makalah ini kita bisa lebih mengerti dan memahami tentang kesehatan
reproduksi sepanjang siklus kehidupan wanita, dan agar kita bisa menjaga alat
organ reproduksi kita dengan baik.
DAFTAR
PUSTAKA
http//www.Bidanshop.blogspot.com
http//www.materikesehatan.com
jurnalbidandiah.blogspot.co.id