BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem integumen adalah sebuah
sistem dari organ yang membedakan, melindungi, memisahkan, serta menginformasikan
terhadap lingkungan. Kata integumen berasal dari bahasa Latin, yakni
“integumentum” yang artinya adalah “penutup”. Pada orang dewasa, sistem ini
menutupi area dengan luas sekitar dua meter persegi. Organ yang menutupi ini
adalah organ yang tahan air, lembut, kuat, dan juga mempunyai kemampuan dalam
memperbaiki diri.
Berat yang organ ini miliki sekitar
15 persen dari total berat tubuh kita. Dapat kita sebut pula, organ ini adalah
organ yang paling indah dari tubuh kita. Selain itu, fungsi sistem integumen
adalah fungsi dari sistem organ yang kompleks dengan berbagai macam jaringan
serta struktur yang mempunyai kemampuan tertentu.
Jaringan yang terdapat pada setiap
satu inchi kuadrat lapisan ini memiliki lebih dari 650 kelenjar keringat, 1000
folikel rambut, 20 pembuluh darah, 500 juta melanosit, serta lebih dari seribu
ujung saraf. Organ ini mempunyai susunan lapis demi lapis. Lalu, sel yang baru
akan mulai hidup dari lapisan paling dalam atau yang paling bawah. Kemudian,
secara terus-menerus terdorong ke lapisan permukaan atau yang paling atas. Hal
tersebut untuk menggantikan sel yang telah lama atau mati. Saat sel baru berada
pada permukaan lapisan, maka akan menjadi keras dan pipih. Keadaan ini akan
mengakibatkan sel memiliki peran sebagai salah satu fungsi sistem integumen
sebagai pelindung tubuh.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Sistem Integumen?
2. Apa fungsi Sistem Integumen?
3. Apa saja contoh Sistem Integumen?
4.Bagaimana Struktur Sistem
Integumen?
C Tujuan.
Tujuan pembuatan makalah ini adalah
untuk memenuhi tugas dari Dosen Mata Kuliah Anatomi serta menambah wawasan
kepada pembaca maupun penulis tentang Sistem Integumen
BAB II
PEMBAHASAN
A). Sistem Integumen
Kata integumen berasal dari bahasa
Latin, yakni “integumentum” yang artinya adalah “penutup”. Sistem integumen
adalah sistem organ yang membedakan, memisahkan, dan menginformasikan kita dari
lingkungan sekitar. Sistem ini seringkali merupakan bagian dari sistem organ
terbesar yang mencakup kulit, rambut, kuku, kelenjar keringat, kelenjar minyak
dan kelenjar susu. Sistem integumen mampu memperbaiki dirinya sendiri apabila
terjadi kerusakan yang tidak terlalu parah (self-repairing) dan mekanisme
pertahanan tubuh pertama (pembatas antara lingkungan luar tubuh dengan dalam
tubuh). Lapisan kulit dibagi menjadi 3 lapisan yakni epidermis, dermis dan
subkutis (hipodermis)
B. Fungsi Sistem Integumen
Fungsi sistem integumen atau juga
kita kenal dengan fungsi kulit beserta turunannya, yakni rambut dan kuku,
adalah sebuah fungsi komponen manusia yang sangat penting. Ketiga dari komponen
tersebut membentuk menjadi satu sistem organ tubuh paling besar yang kita sebut
kulit. Kulit memiliki struktur dan juga fungsi bagi tubuh kita. Sebagai salah
satu sistem dari organ yang paling penting dan terbesar dari tubuh kita, kulit
atau sistem integumen menjalankan peran sebagai alat interaksi kita terhadap
kondisi lingkungan sekitar. Berikut adalah beberapa fungsi dari sistem
integumen kita, antara lain:
1. Fungsi Sebagai
Pelindung (Proteksi)
Sebagai sistem organ yang paling
besar, kulit mampu menjadi pelindung paling luar dari organ tubuh kita. Hal ini
juga berarti kulit dapat melindungi tubuh dari ancaman yang berbahaya dari
lingkungan sekitar. Contohnya, infeksi atau serangan dari organisme yang lain
dan kerusakan yang berasal dari radiasi sinar ultraviolet. Kemudian juga
melindungi dari zat-zat yang membahayakan tubuh.
2. Fungsi Sebagai
Pengatur Suhu (Termoregulasi)
Dengan adanya sistem organ kulit
(integumen), kita akan terlindung dari suhu yang berubah- ubah. Jadi, fungsi
sistem integumen akan memberikan perlindungan serta dukungan terhadap perubahan
suhu dengan berbagai cara. Dengan demikian, tubuh akan dapat menyesuaikan.
3.Menjaga Keseimbangan Air
Lapisan permukaan dari kulit ini
dapat kita sebut dengan lapisan yang tak begitu menyukai air atau pada kondisi
yang basah. Kondisi tersebut akan menjadikan air dan juga garam tetap berada
dalam tubuh. Kemudian akan sesuai kebutuhan serta mencegah tubuh kehilangan air
secara berlebihan. Sementara itu, air limbah tubuh atau urea keluar melalui
kelenjar keringat.
C. Sruktur Sistem Integumen
Sistem integumen memiliki 3 strukur yang terdiri dari:
1.
Epidermis
Epidermis memiliki empat jenis sel.
Mayoritasnya adalah keratinosit, yang membentuk pelindung tahan air Anda. Melanin—atau
pigmen kulit—diproduksi di melanosit epidermal. Sel Langerhans dan Merkel
masing-masing berfungsi untuk respons imun dan sensasi.
2.
Dermis
Lapisan kulit berikutnya adalah
dermis. Dermis berada di bawah epidermis, dan bertanggung jawab atas berbagai
fungsi.
Lapisan ini memiliki akar rambut,
tepi saraf, pembuluh darah, dan kelenjar keringat yang membantu mengatur suhu
tubuh dan membuang kotoran. Dermis juga mengandung kelenjar minyak yang membuat
kulit Anda terlihat halus dan lembut, tapi juga membantu dalam ketahanan
terhadap air.
Dermis Anda memiliki dua
bagian—papiler dan rektikuler. Dermis papiler saling berpaut sehingga membantu
pasokan darah dan gizi ke epidermis. Dermis rektikuler adalah bagian yang lebih
tebal dan lebih dalam yang memiliki blok seperti kolagen dan elastin yang
memberikan fleksibilitas dan kekuatan pada kulit. Folikel dan kelenjar rambut
Anda juga terdapat pada dermis rektikuler.
3.
Hiperdemis
atau Jaringan Subkutan
Jaringan subkutan adalah lapisan
terbawah pada sistem integumen. Fungsi utamanya adalah
menyimpan lemak.
Hipodermis memiliki jaringan ikat yang mengikatkan dermis ke otot dan tulang.
Hipodermis juga mendukung pembuluh darah, saraf, dan kelenjar dalam dermis.
D). Contoh Sistem Integumen
Sistem Integumen memiliki beberapa
contoh antara lain :
1). Kulit
Secara structural lapisan kulit di
bagi menjadi 3 ;
a.
Epidermis,
lapisan epidermis ini terbagi menjadi:
1.
lapisan
basal (stratum germinativum) yang merupakan lapisan terbawah dari epidermis, terdapat
melanosit yakni sel dendritik yang membentuk melanin.
2.
lapisan
Malpighi (stratum spinosum), ini merupakan lapisan yang paling tebal.
3.
lapisan
granular (stratum granulosum), lapisan ini memiliki granula-granula.
4.
lapisan
tanduk (stratum korneum), lapisan ini terdiri dari 20 hingga 25 lapis sel
tanduk tanpa inti.
b.
Dermis,
ini merupakan lapisan dibawah epidermis dan terdiri atas jaringan ikat.
c.
Jaringan
subkutan atau hipodermis, ini merupakan lapisan terdalam yang banyak mengandung
sel liposit yang menghasilkan banyak lemak. Terdiri atas jaringan adipose
sebagai bantalan antara kulit dan struktur internal seperti otot dan tulang.
2). Rambut
Rambut terdapat di seluruh kulit
kecuali telapak tangan kaki dan bagian dorsal dari falang distal jari tangan,
kaki, penis, labia minora dan bibir. Ada 2 jenis rambut yaitu rambut terminal
yaitu rambut yang dapat panjang dan pendek dan rambut velus yaitu rambut yang
pendek, halus dan lembut. Rambut tersusun atas akar yang merupakan sel tanpa
keratin dan batang yang terdiri dari sel keratin.
3). Kuku
Pada permukaan dorsal ujung distal
jari tangan atau kaki terdapat lempeng keratin yang keras dan transparan yang
tumbuh dari akar yang disebut dengan kutikula. Pertumbuhan kuku rata-rata
sekitar 0,1 mm per hari. Pembaruan total kuku jari tangan yaitu 170 hari,
sedangkan kuku kaki yaitu 12- 18 bulan.
4) Kalenjar Kulit
Kulit terdiri dari dua kelenjar
yaitu kelenjar sebacea dan sudorifera. Kelenjar Sebasea berfungsi untuk
mengontrol sekresi minyak ke dalam ruang antara folikel rambut dan batang
rambut yang akan melumasi rambut sehingga menjadi halus lentur dan lunak.
Sedangkan, kelenjar keringat (sudorifera) berfungsi untuk mengeluarkan keringat
pada saat suhu tubuh meningkat.
5). Sisik
Sisik merupakan bagian dari sistem
intergumen hewan, sisik merupakan penutup luar tubuh hewan. Secara umum, sisik
berarti semacam lapisan kulit keras dan berhelai-helai, sisik ini diantaranya
ada pada ikan, ular atau kaki ayam dan lain sebagainya.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Sistem integumen adalah suatu sistem organ yang membedakan, memisahkan,
melindungi,dan menginformasikan hewan terhadap lingkungan sekitarnya. Fungsi
sistem ini adalah sebagai pelindung dari kekeringan, pengatur suhu, penerima sentuhan
dan fungsi metabolic.
B.
Tentunya
terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah diatas masih
banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna adapun nantinya penulis akan
segera melakukan perbaikan susunan makalah itu dengan menggunakan beberapa
sumber dan kritik yang bias membangun dari para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
No comments:
Post a Comment